makalah k3

28
Defenisi Kebisingan Kebisingan merupakan "suara yang tak dikehendaki” yang dapat mengganggu tidur serta aktivitas lain, dapat mengakibatkan efek pada Kesehatan terutama pada pendengaran bahkan bisa mengakibatkan kehilangan pendengaran. Selain definisi tersebut, terdapat beberapa pengertian kebisingan, antara lain: 1. Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.KEP-51/MEN/1999 menyebutkan bahwa kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang berada pada titik tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran. 2. Suma’mur (1995) menyatakan bunyi didengar sebagai rangsangan-rangsangan pada telinga oleh getaran- getaran melalui media elastis dan jika bunyi tersebut tidak dikehendaki, maka bunyi dinyatakan sebagai kebisingan. 3. Zaeni Budiono (1994) menyatakan kebisingan sebagai semua bunyi yang mengalihkan perhatian, mengganggu, atau berbahaya bagi kegiatan sehari-hari, dianggap bising. Walaupun banyak pakar mendefinisikan tentang bising, tetapi secara umum bising didefinisikan 1

description

K3 pertambangan

Transcript of makalah k3

Page 1: makalah k3

Defenisi Kebisingan

Kebisingan merupakan "suara yang tak dikehendaki” yang dapat mengganggu tidur

serta aktivitas lain, dapat mengakibatkan efek pada Kesehatan terutama pada

pendengaran bahkan bisa mengakibatkan kehilangan pendengaran.

Selain definisi tersebut, terdapat beberapa pengertian kebisingan, antara lain:

1. Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.KEP-51/MEN/1999

menyebutkan bahwa kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki

yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang

berada pada titik tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.

2. Suma’mur (1995) menyatakan bunyi didengar sebagai rangsangan-rangsangan

pada telinga oleh getaran-getaran melalui media elastis dan jika bunyi tersebut

tidak dikehendaki, maka bunyi dinyatakan sebagai kebisingan.

3. Zaeni Budiono (1994) menyatakan kebisingan sebagai semua bunyi yang

mengalihkan perhatian, mengganggu, atau berbahaya bagi kegiatan sehari-

hari, dianggap bising. Walaupun banyak pakar mendefinisikan tentang bising,

tetapi secara umum bising didefinisikan sebagai tiap bunyi yang tidak

diinginkan oleh penerimanya.

4. Subagio (1992) dalam Sukar menyatakan kebisingan merupakan salah satu

polutan yang sering mendapat protes dan pada umumnya merupakan hasil

samping pemanfaatan teknologi.

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I.

No.718/MENKES/PER/XI/1987 tentang kebisingan yang berhubungan dengan

kesehatan bahwa kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki

dehingga mengganggu dan membahayakan kesehatan.

1

Page 2: makalah k3

Sumber – Sumber Kebisingan

Sumber bising utama dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok, yaitu:

1. Bising interior, berasal dari manusia, alat rumah tangga, atau mesin-mesin

gedung, misalnya radio, televisi, bantingan pintu, kipas angin, komputer,

pembuka kaleng, pengkilap lantai, dan pengkondisi udara.

2. Bising eksterior, berasal dari kendaraan, mesin-mesin diesel, transportasi.

Dari kedua sumber bising tersebut di atas, tingkat bising yang sangat tinggi

diproduksi dalam beberapa bangunan industri oleh proses pabrik atau produksi.

Tingkat bunyi sumber-sumber bising tertentu, yang diukur dengan meter tingkat

bunyi. Berikut ini adalah tingkat bising rata-rata yang biasa: 

Sumber Bising Tingkat Bising (dB)

1. Rumah tenang pada umumnya

2. Jalan pemukiman yang tenang

3. Mobil penumpang di lalulintas

4. Mobil penumpang di jalan raya

5. Lalu lintas kota pada jam sibuk

42

48

70

76

90

Jenis-Jenis Kebisingan

Kebisingan menurut Suma’mur (1995) dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu:

1. Kebisingan yang kontinu dengan spectrum frekuensi yang luas (Steady state,

wide band noise), misaknya mesin-mesin, kipas angin, dapur pijar, dan lain-

lain.

2. Kebisingan kontinu dengan spectrum frekuensi sempit (steady state, narrow

band noise), misalnya gergaji sirkuler, katup gas, dan lain-lain.

3. Kebisingan terputus-putus (intermitten), misalnya lalu lintas, suara kapal

terbang di lapangan udara.

2

Page 3: makalah k3

4. Kebisingan impulsive (impact or impulsive noise), seperti pukulan tukul,

tembakan bedil atau meriam, ledakan, dan lain-lain.

Kebisingan impulsive  berulang, misalnya mesin tempa di perusahaan.

 Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Kebisingan

Beberapa factor yang berkaitan dengan kebisingan (nasri, 1997),  yaitu :

1.  Frekuensi

Frekuensi adalah jumlah satuan getaran yang dihasilkan dalam satuan waktu (detik),

dengan satuan hertz (Hz). Frekuensi suara yang dapat didengar oleh manusia mulai

dari 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz.

2.  Intensitas suara

Intensitas suara didefinisikan sebagau energi suara rata-rata yang ditransmisikan

melalui gelombang suara menujuarah perambatan dalam media (udara, air, benda,dan

sebagainya).

3.  Amplitudo

Amplitudo adalah satuan kuantitas suara yang dihasilkan oleh sumber suara pada arah

tertentu.

4.  Kecepatan suara

Kecepatan suara adalah satuan kecepatan perpindahan perambatan udara per satuan   

waktu.

5.  Panjang gelombang

Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh perambatan suara untuk satu

siklus.

6.  Periode

Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus amplitude dengan satuan

detik.

7.  Oktave band

Oktave band merupakan kelompok-kelompok frekuensi tertentu dari suara yang dapat

didengar dengan baik oleh manusia.

3

Page 4: makalah k3

8.  Frekuensi bandwidth

                 Frekuensi bandwidth dipergunakan untuk pengukuran suara industri.

9.  Puretone

Puretone adalah gelombang suara yang terdiri hanya dari satu jenis amplitudo dan

satu jenis frekuensi

           10. Loudness

Loudness adalah persepsi pendengaran terhadap suara pada amplitudo tertentu.

Satuannya adalah phon, 1phon setara dengan 4 dB pada frekuensi 1000 Hz. 

           11. Kekuatan suara

Kekuatan suara adalah satuan dari total energi yang dipancarkan oleh suara per satuan

waktu. 

          12. Tekanan suara  

                 Tekanan suara adalah satuan daya tekan suara per satuan luas. 

 Tingkat Kebisingan

Menurut Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 2

Tahun 2005  Tentang  Pengendalian Pencemaran Udara, Tingkat kebisingan adalah

ukuran energi bunyi yang dinyatakan dalam satuan Desibel disingkat Db.

Menurut Keputusan Menteri negara lingkungan hidup Nomor :

KEP-48/MENLH/11/1996 Tentang Baku tingkat kebisingan, Tingkat kebisingan

adalah ukuran energi bunyi yang dinyatakan dalams atuan Desibel disingkat dB;

4

Page 5: makalah k3

Tabel 1.1 KEP-48/MENLH/11/1996 Tentang Baku tingkat kebisingan

 Baku Mutu Tingkat Kebisingan

Menurut Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 2

Tahun 2005  Tentang  Pengendalian Pencemaran Udara, Baku tingkat kebisingan

adalah batas maksimal tingkat kebisingan yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan

dari usaha atau kegiatan sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia

dan kenyamanan lingkungan.

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor :

KEP-48/MENLH/11/1996 Tentang Baku tingkat kebisingan baku tingkat kebisingan

adalah batas maksimal tingkat kebisingan yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan

dari usaha atau kegiatan sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia

dan kenyamanan lingkungan

5

Page 6: makalah k3

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA

LINGKUNGAN HIDUP

Nomor: KEP-48/MENLH/11/1996

Tanggal: 25 Nopember 1996

 

Alat pengukur dan metode pengukuran

       Alat utama dalam pengukuran kebisingan adalah Sound Level Meter. Alat ini

mengukur kebisingan antara 30-130 dB dengan frekuensi antara 20-20.000 Hz. Suatu

sistem kalibrasi terdapat dalam alat itu sendiri, kecuali untuk kalibrasi mikrofon

diperlukan pengecekan dengan kalibrasi tersendiri. Sebagai kalibrasi dapat dipakai

pengeras suara yang kekuatan suaranya diatur amplifer. Atau suatu piston

phone dibuat untuk maksud kalibrasi ini, yang tergantung dari tekanan udara,

sehingga perlu koreksi tergantung dari barometer. Kalibrator dengan intensitas tinggi

(125 dB) lebih disenangi, olah karena alat itu mungkin dipakai mengukur intensitas

tinggi.

6

Page 7: makalah k3

      Skala pengukurannya yaitu :

1.      Skala pengkuran A yaitu untuk memperlihatkan perbedaan kepekaan yang besar

pada frekuansi rendah dan tinggi yang menyerupai reaksi telinga untuk intensitas

rendah (35-135 dB)

2.      Skala pengukuran B yaitu memperlihatkan kepekaan telinga untuk bunyi

dengan intensitas sedang (40-135 dB)

3.      Skala pengukuran C yaitu untuk mengukur bunyi dengan intensitas tinggi (45-

135 dB)

Tiga metode pengukuran kebisingan :

1.    Pengukuran dengan titik sampling

Pengukuran dilakukan bila kebisingan diduga melebihi ambang batas hanya pada satu

atau beberapa lokasi saja. Pengukuran ini juga digunakan untuk mengevaluasi

kebisingan yang disebabkan oleh peralatan sederhana, misal kompresor dan

generator.

2.    Pengukruan dengan Peta Kontur

Pengukuran dengan membuat peta kontur sangat bermanfaat dalam mengukur

kebisingan karena dapat memberikan gambaran tentang kondisi kebisingan dalam

cakupan area.

3.    Pengukuran dengan Grid 

     Teknik pengukuran dengan grid adalah dengan membuat contoh data kebisingan pada

lokasi yang diinginkan. Titik-titik sampling harus dibuat dengan jarak interval yang

sama diseluruh lokasi. Setelah titik sampling diplot dalam peta, maka isobel

kebisingan dapat digambarkan dengan menghubungkan titik yang mempunyai tingkat

kebisingan yang sama. 

7

Page 8: makalah k3

Pengaruh Kebisingan Terhadap Kesehatan

Pengaruh kebisingan terhadap manusia tergantung pada karakteristik fisik, waktu

berlangsung dan waktu kejadian (Depdikbud, 1999). Menurut Depdikbud, (1999),

ada beberapa gangguan yang diakibatkan oleh kebisingan diantaranya :

1.    Gangguan Pendengaran

 Pendengaran manusia merupakan salah satu indera yang berhubungan dengan

komunikasi audio/suara. Alat pendengaran yang berbentuk telinga berfungsi sebagai

fonoreseptor yang mampu merespon seuara pada kisaran 0-140 dB tanpa

menimbulkan rasa sakit.

Sensitifitas pendengara pada manusia yang dikaitkan dengan suara paling lemah

yang masih ddapat didengar disebut ambang pendengaran, sedangkan suara yang

paling tinggi yang masih dapat didengar tanpa menimbulkan rasa sakit disebut

ambang rasa sakit. Kerusakan pendengaran (dalam bentuk ketulian) merupakan

penurunan sensitifitas yang berlangsung secara terus-menerus. Tindak pencegahan

terhadap ketulian akibat kebisingan memerlukan kriteria yang berhubungan dengan

tingkat kebisingan maksimum dan lamanya kebisingan yang diterima. 

Lebarnya interval tekanan suara dan frekuensi yang dapat diterima oleh telinga

manusia membuat telinga manusia memiliki kawasan-kawasan yang peka suara dan

jika dipetakan pada suatu grafik frekuensi versus arah tekanan suara akan

memperlihatkan adanya auditory sensation area. Kawasan tersebut dibagian atas

dibatasi oleh ambang pendengaran yaitu suatu arah tekanan suara maksimal yang

masih bisa direspon oleh pendengaran tanpa merusaknya, sedangkan bagian bawah

dibatasi oleh ambang pendengaran minimum yaitu arah tekanan minimal yang

dibutuhkan untuk merangsang pendengaran 

          2. Gangguan Kesehatan

Kebisingan berpoensi untuk mengganggu kesehatan manusia apabila manusia

terpapar aras suara dalam suatu perioda yang lama dan terus-menerus. Aras suara 75

dB untuk 8 jam kerja per hari jik ahanya terpapar satu hari saja pengaruhnya tidak

signifikan terhadap kesehatan, tetapi apabila berlangsung setiap hari, maka suatu saat

8

Page 9: makalah k3

akan melewati suatu batas dimana paparan kebisingan tersebut akan menyebabkan

hilangnya pendengaran seseorang (tuli). 

       Untuk beberapa kasus paparan kebisingan, dampaknya terhadap kesehatan

lebih banyak bersifat individual dan tidak bisa dipukul rata untuk sekelompok

populasi manusia sehingga dalam hal ini diperlukan suatu fungsi pembobotan yang

dipilih untuk menentukan risiko dampak kebisingan terahdap sekelompok populasi

manusia. Fungsi ini disebut fungsi pembobotan proteksi pendengaran. Risiko dampak

kebisingan terhadap ketulian populasi. Selain gangguan terhadap sistem pendengaran,

dan usia anggota berpengaruh atau dapat menimbulkan gangguan terhadap mental,

emosional, serta sistem jantung dan peredaran darah. Gangguan mental emosional

berupa terganggunya kenyamanan hidup, mudah marah, an menjadi lebih peka atau

mudah tersinggung, melalui mekanisme hormonal yaitu diproduksinya hormon

adrenalin, dapat meningkatkan frekuensi detak jantung dan tekanan darah. 

Pengendalian

Kebisingan dapat dikendalikan dengan :

1.    Menepatkan peredam pada sumber getaran.

Hal terakhir ini sangat tergantung pada permintaan para usahawan sebagai pembeli

mesin-mesin kepada pabrik pembuatannya dengan menunjukan persyratan kebisingan

dari mesin sebelumnya. Bukan saja tingkat bahaya yang diperhatikan, tetapi juga

intensitas yang dapat diterima sebagai tidak menganggu daya kerja.

Hal ini sangat mahal dan kurang efektif, maka dari itu perencanaan sejak semula

adalah paling utama.

2.    Penempatan penghalang pada jalan transmisi

Isolasi tenaga kerja atau mesin adalah usaha segera dan baik bagi usaha mengurangi

kebisingan. Untuk ini  perencanaan harus sempurna dan baha – bahan yang dipakai

harus mampu menyerap suara. Bahan – bahan penutup harus dibuat cukup berat dan

lapisan dalam terbuat dari bahan yang menyerap sinar, agar tidak terjadi getaran yang

lebih hebat.

9

Page 10: makalah k3

3.    Proteksi dengan sumbat atau tutup telinga

Tutup telinga biasanya lebih efektif dari penyumbat telinga. Alat demikian harus

diseleksi, sehingga dipilih yang tepat. Alat – alat ini mengurangi intensitas kebisingan

sekitar 20 – 25 dB. Harus diusahakan perbaikan komunikasi, sebagai akibat

pemakaian alat – alat ini. Problematik utama pemakaian alat proteksi pendengaran

adalah mendidik tenaga kerja agar kontinue mengunakannya.

Setiap sumbat telinga selalu menyebabkan pemakainya merasa adanya suatu benda

asing dalam telinganya. Perasaan demikian akan tetap ada, walaupun sekarang dapat

diusahakan sumbat telinga yang halus dan tidak begitu terasa. Maka dari itu sumbat

telinga baru dipakai, apabila hal itu benar-benar diperlukan, yaitu adanya kebisingan

lebih dari 100 dB (A)

Pengertian Lingkungan Hidup

Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk

manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup

lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak

berdaulat, dan yurisdiksinya.

Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan

hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam

membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain

merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan

dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi

alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat

bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya

10

Page 11: makalah k3

Pengertian Pencemaran Lingkungan

Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No

02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,energi,

dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi)

air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi

kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai

aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap

pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu

lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar

terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk

hidup, tumbuhan atau benda lainnya.

Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana

dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan

sudah semakin berat dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia

termasuk logam berat.

 Macam-macam Pencemaran Lingkungan

1.      Pencemaran Air

Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting

antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga

banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi.

Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja

telah menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya,

pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada

di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan,

kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang

tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan

11

Page 12: makalah k3

seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi permukaan

perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar perairan.

Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis

sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang.

Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil

Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman

juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di

dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran

DDT.

2.      Pencemaran Tanah

Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup

lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh

air yang mengalir sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya

kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.

Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga

(domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat

dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal

dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun

sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam dan

kaleng.

Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh

mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur

sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.

  

12

Page 13: makalah k3

3.      Pencemaran Udara

Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang

mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas

dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.

  Pencemar Udara Berbentuk Gas

Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk

ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara

yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S),

seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).

Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di

permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO

lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat

menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan

menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem

pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan

rusaknya lapian ozon di atmosfer.

  Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat

Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel

dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak

napas jika terhiap ke dalam paru-paru.

Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu,

dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari,

atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber

penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.

Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin

yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa

timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan

bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan

13

Page 14: makalah k3

dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari

udara.

 Dampak Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan dan pencemaran membawa banyak perubahan pada

lingkungan. Misalnya, beberapa spesies hewan dan tumbuhan punah, dan adanya

bahan pencemar pada sayuran, ikan, dan daging yang dikonsumsi.

  Punahnya Spesies

Polutan dapat meracuni berbagai jenis hewan, bahkan mematikannya.

Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang berbeda terhadap polutan. Ada

yangpeka, ada pula yang tahan. Hewan muda dan larva peka terhadap bahan

pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan

pencemar, ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa

tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Jika batas tersebut terlampaui, hewan akan mati.

  Ledakan Hama

Penggunaan insektisida dapat pula mematikan serangga predator. Oleh karena

predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan

dengan insektisida juga dapat mengakibatkan beberapa spesies serangga menjadi

kebal (resisten). Untuk memberantasnya, diperlukan dosis obat yang lebih tinggi dari

biasanya. Akibatnya, pencemaran akan semakin meningkat.

  Gangguan Keseimbangan Lingkungan

Punahnya spesies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu

ekosistem. Rantai makanan, jarring-jaring makanan, dan aliran energi berubah.

Akibatnya, keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia

terganggu.

  Kesuburan Tanah Berkurang

Penggunaan insektisida dapat emmatikan fauna tanah. Hal ini menyebabkan

kesuburan tanah menurun. Penggunaan pupuk yang terus-menerus dapat

mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah.

14

Page 15: makalah k3

Untuk mengatasinya, hendaknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang atau

dengan kompas, sistem penanaman berseling (tumpang sari), serta rotasi tanaman.

Rotasi tanaman artinya menanam tanaman yang berbeda secara bergantian di lahan

yang sama.

  Keracunan dan Penyakit

Orang yang mengonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat

mengalami keracunan. Akibat keracunan, orang dapat mengalami kerusakan hati,

ginjal, menderita kanker, kerusakan suasana saraf, menyebabkan cacat pada

keturunannya bahkan meninggal dunia.

  Pemekaan Hayati

Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan dan jarring-

jaring makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat meresap ke dalam

tubuh alga. Selanjutnya, alga tersebut dimakan oleh udang kecil. Udang kecil

dimakan oleh ikan. Jika ikan ini ditangkap manusia kemudian dimakan, bahkanp

encemar akan masuk ke dalam tubuh manusia.

Proses peningkatan kadar bahanp encemar melewati tubuh makhluk hidup

dikenal sebagiap emekatan hayati (dalam bahasa Inggris dikenal sebagai

biomagnification).

  Terbentuk Lubang Ozon

Terbentuknya lubang ozon merupakan salah satu permasalahan global. Hal ini

disebabkan bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.

Gas CFC, misalnya dari Freon dan spray, yang membubung tinggi dapat mencapai

stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan

pelindung (tameng) bumi dari cahaya ultrabiolet. Jika gas CFC mencapai lapisan

ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut

“berlubang”.

  Efek Rumah Kaca

15

Page 16: makalah k3

Permasalahan global lainnya ialah efek rumah kaca. Gas CO2 yang dihasilkan

dari proses pembakaran meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Akibatnya, bumi

diselimuti gas dan debu-debu pencemar. Kandungan gas CO2 semakin tinggi karena

banyak hutan ditebang, sehingga tidak dapat menyerap CO2.

  Upaya-upaya Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat

untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan

penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada

dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu

bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran

lingkungan, diantaranya sebagai berikut:

1.      Membuang Sampah Pada Tempatnya

Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran

airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk.

Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan

menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa

meyebabkan banjir pada musim hujan.

Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah

tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-

sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.

Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi

kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di

daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.

16

Page 17: makalah k3

2.      Penanggulangan Limbah Industri

Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia,

sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi

bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar

yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga

tidak mengganggu ekosistem.

Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari

keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk

dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.

3.      Penanggulangan Pencemaran Udara

Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan

asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian

bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar

yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu,

dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor

yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap

buangan dan knalpot kendaraan bermotor.

4.      Diadakan Penghijauan di Kota-kota Besar

Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya

jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap

kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa

mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke

atmosfer.

17

Page 18: makalah k3

5.      Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai

Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian.

Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk

ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan

oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan.

Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika

penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan

pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan

musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau

serangga yang membantu penyerbukan tanaman.

Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif

yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.

6.      Pengurangan pemakaian CFC

Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar

seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi

penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan

penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga

dapat mengurangi pemanasan global.

Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap

lingkungan sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain

mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini

dengan berbagai jenis sampahnya.

18