Makalah Jeli
-
Upload
ponia-mardian -
Category
Documents
-
view
47 -
download
0
Transcript of Makalah Jeli
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Efusi pluera adalah pola nafas tidak efektif yang berhubungan dengan
penurunan ekspansi paru sekunder terhadap akumulasi cairan di dalam ruangan
pleura. Secara normal ruang pleura yaitu 5/15 ml, cairan yang berada pada pleura
diakibatkan oleh jaringan limfa.
Kelebihan cairan rongga pleura dapat terkumpul pada proses penyakit
neoplastik, tromboembolik, kardiovaskuler dan infeksi, ini disebabkan oleh
sedikitnya satu dari empat mekanisme dasar: peningkatan tekanan kapiler,
supleural atau limfatik, penurunan tekanan osmotic koloid darah, peningkatan
tekanan negatif intrapleura dan adanya inflamasi atau neoplastik pleura.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada pasien dengan
efusi pleura.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu mengetahui defensi efusi pleura
2. Mahasiswa mampu mengetahui penyebab efusi pleura
3. Mahasiswa mampu mengetahui tanda dan gejala efusi pleura
4. Mahasiswa mampu mengetahui diagnosa-diagnosa yang muncul pada
efusi pleura
5. Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan pada pasien dengan
efusi pleura.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar
a. Defenisi
- Efusi pleura adalah terdapatnya cairan dengan jumlah yang berlebihan di
dalam rongga pleura (sumber: Harrison prinsip-prinsip ilmu penyakit
dalam)
- Efusi pleura adalah pola nafas tidak efektif yang berhubungan dengan
penurunan ekspansi paru sekunder terhadap akumulasi cairan di dalam
ruangan pleura (sumber : keperawatan medikal bedah edisi 2 swearinsen).
- Efusi pleura adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak
diantara permukaan visceral dan pariental. (Sumber: Smehzer C suzanne,
2002)
b. Etiologi
- Efusi dapat berupa cairan jernih yang mungkin merupakan transudat
(hidrotoraks), eksudat atau dapat berupa darah (hemotoraks) atau pus
(empiema). (Sumber: Baughman Biane, 2000).
- Penurunan tekanan intra pleura.
- Cairan pleura cenderung tertimbun didasar paru karena gaya gravitasi.
- Peradangan keganasan dan infeksi pleura
- Kegagalan absorpsi protein oleh getah bening
c. Manifestasi Klinis
Beberapa gejala disebabkan oleh penyakit yang mendasari pneumonia
akan menyebabkan demam menggigil dan nyeri dada pleuritik. Efusi
2
malignan dapat mengakibatkan dispnea dan batuk. Ukuran efusi akan
menentukan keparahan gejala.
1. Efusi luas : sesak nafas, bunyi pekak atau datar pada saat perkusi di atas
area yang terisi cairan bunyi nafas minimal atau tak terdengar dari
pergeseral trakral menjahui tempat yang sakit
2. Efusi ringan sampai sedang : dispnea bisa tidak terjadi
d. Patofisiologi
Pleura parietaks
Pleura viseralis
Pleura hidrostatik
Pembuluh limfe
Terkumpulnya cairan dirongga pleura
Efusi pleura
Transudat Eksudat
Gagal jantung Keganasan dan infeksi
Peningkatan Hidrostatik Cairan keluar dari kapilerSirosis Hepatic
Mengandung banyakSel darah putih
3
MK: Tekanan osmotik Koloid menurun
MK: kadar proteinnya rendah
e. Komplikasi
Nyeri dada pleuritik
Sesak nafas
Demam
Menggigil
Panas tinggi
Berkeringat banyak
Batuk berdaak
a. Pengkajian
Identitas
Nama
Umur
Jenis kalamin
Agama
Status
Alamat
Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan keluarga
f. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan adalah untuk menemukan penyebab yang
mendasari untuk mencegah penumpukan kembali cairan dan untuk
menghilangkan rasa tidak nyaman serta disnea. Pengobatan spesifik
diarahkan pada penyebab yang mendasari.
1. Terasintesis dilakukan untuk membuang cairan mengumpukan spesimen
untuk analisis dan menghilangkan disenia
4
2. Selang dada dan drainase water-seal mungkin diperlukan untuk
peneumotoraks (kadan merupakan akibat torasentesis berulang)
3. Obat dimasukkan de dalam ruang pleural untuk mengobliterasi ruang
pleura dan mencegah penumpukan cairan lebih lanjut
4. Modalitas pengobatan lainnya : radiasi dinding dada, operasi pleuretmi,
dan terapi diuretik
2.2 Proses Keperawatan
a. Pengkajian
1. Aktifitas Istirahat
Gejala : dispnea dengan aktifitas ataupun istirahat
2. Sirkulasi : Takikardi, disitmia, irama jantung gallop, hipertensi/Hipotensi
3. Integritas Ego
Tanda : Ketakutan, gelisah
4. Makanan atau cairan
Adanya pemasangan iv vena sentral/infus
5. Nyeri atau kenyaman
Gejala tergantung ukuran (area terlibat : nyeri yang diperberat oleh nafas
dalam kemungkinan menyebar ke leher, bahu dan abdomen
Tanda : berhati-hati pada area yang sakit, perilaku disbraksi.
6. Pernafasan
Gejala : kesulitan bernafas, batuk, riwayat bedah dada
Tanda : Takipnea, penggunaan otot aksesori pernapasan pada dada, bunyi
nafas menurun dan fremitus menurun, perkusi dada
5
b. Diagnosa
1. Pola nafas tidak efektif, penuruna ekspansi paru, gangguan
musculoskaletal, nyeri/ansietas, proses inflamasi
Tujuan : Pola nafas efektif
Kriteria Hasil :
- Menunjukkan pola nafas normal/ efektif
- Bebas sianosis dan tanda gejala hipoksia
Intervensi
- Identifikasi etiologi atau faktor pencetus
- Evaluasi fungsi pernafasan (nafas cepat, slanosis, perubahan tanda
vital)
- Auskultasi bunyi nafas
- Catat pengembangan dada dan posisi trakea, kaji fremitus
- Pertahankan posisi nyaman biasanya peninggian kepala tempat tidur
2. Nyeri dada berdasarkan faktor bilologis (trauma jaringan) dan faktor-
faktor fisik (pemasangan selang dada)
Tujuan : Nyeri hilang atau berkurang
Kriteria Hasil :
- Pasien menyatakan nyeri berkurang atau dapat dikontrol
- Pasien tampak tenang
Intervensi :
- Kaji terhadap adanya nyeri, skala dan intensitas nyeri
6
- Ajarkan pada klien tentang manajemen nyeri dengan distraksi dan
relaksasi
- Amankan selang dada untuk membatsi gerakan dan menghindari dari
iritasi
- Kaji keefektifa tindakan penurunan rasa nyeri
- Berikan analgetik sesuai indikasi
3. Resiko tinggi trauma atau/henti nafas berdasarkan proses cidera, sistem
drainase dada
Tujuan : Tidak terjadi trauma atau henti nafas
Kriteria hasil :
- Mengenal kebutuhan atau mencari bantuan untuk mencegah
komplikasi
- Memperbaiki atau menghindari lingkungan dan bahaya fisik.
Intervensi :
- Kaji dengan pasien tujuan atau fungsi unit drainase, catat gambaran
keamanan
- Amankan unit drainase pada tempat tidur dengan area lalu lintas
rendah
- Awasi sisi lubang pemasangan selang, catat kondisi kulit, ganti ulang
kasa penutup
- Anjurkan pasien menghindari berbaring/menarik selang
- Bobservasi tanda distress pernafasan bila kateter torak lepas atau
tercabut.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Efusi Pleura adalah pola nafas tidak efektif yang berhubungan dengan
penurunan ekspansi paru sekunder terhadap akumulasi cairan di dalam ruangan
pleura. Secara normal ruang fleura yaitu 5
15 ml, cairan yang berada pada pleura
diakibatkan oleh jaringan limfa. Kelebihan cairan rongga pleura dapat terkumpul
pada proses penyakit neoplastik, trombosbotik, kardiovaskuler dan infeksi.
3.2 Saran
Dapat dijadikan bahan masukan dalam menentukan langkah-langkah
atau kebijakan dalam pengawasan kualitas pernafasan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Boughman, Diane C. 2000. Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta : EGL
Price, Sylvia A. 1995. Patofisiologi, konsep Kunis Proses-Proses Penyakit. Jakarta :
EGC. Buku II
Asdie, Ahmad H. 2005. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam V.3
Smeltzer C Suzanne, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner and
Suddart’s. Ed 8. Vol 1, Jakarta, EGC, 2002
9
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Kami penulis makalah mengenai tentang “ EFUSI LEURA “ mengucapkan
puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya kita
dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disajikan dalam bentuk definisi, etiologi, manifestasi klinis,
patofisiologi, komplikasi dan penatalaksanaan. Kami menyadari bahwa dengan
menyusun atau menulis makalah ini masih banyak kekurangannya, kritik dan saran
kami harapkan dari teman-teman dan Dosen Pembimbing kami, Ns. Wilda Fauziarti,
S.Kep. Sehingga makalah ini bermamfaat bagi kita semua dan bisa mengembangkan
pengetahuan kita tentang efusi pleura
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Lubuk Basung, 11 Desember 2012
Kelompok VI
10i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Tujuan Umum dan Khusus.......................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
2.1 Konsep Dasar
2.1.1 Definisi........................................................................... 2
2.1.2 Etiologi........................................................................... 2
2.1.3 Manifestasi Klinis.......................................................... 2
2.1.4 Patofisiologi................................................................... 3
2.1.5 Komplikasi..................................................................... 4
2.1.6 Penatalaksanaan............................................................. 4
2.2 Proses Keperawatan.................................................................... 5
2.2.1 Pengkajian...................................................................... 5
2.2.2 Diagnosa........................................................................ 6
2.2.3 Intervensi....................................................................... 6
BAB III Penutup............................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan............................................................................8
3.2 Saran...................................................................................... 8
11ii
MAKALAH
SISTEM RESPIRASI“ Efusi Pleura “
DOSEN PEMBIMBING : Ns. Wilda Fauziah, S.Kep
OLEH :
KELOMPOK IV
1. Henny Sugesti 110010112. Indah Ferman Sari 110010123. Jhelly Purnama Sari 110010134. Nanti Suranti 110010175. Rika Oktaviani 110010226. Rita Novita Sari 11001028
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSTIKes CERIA BUANA
LUBUK BASUNG2012
12