Makalah Ipu

12
MAKALAH EKONOMI PRODUKSI PETERNAKAN SAPI PERAH Disusun Oleh: Yuli Dwi Ayu Kartika 125130101111002 Kelas A PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN

description

ILMU PETERNAKAN UMUM

Transcript of Makalah Ipu

Page 1: Makalah Ipu

MAKALAHEKONOMI PRODUKSI PETERNAKAN

SAPI PERAH

 

Disusun Oleh:

Yuli Dwi Ayu Kartika125130101111002

Kelas A

PROGRAM KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2013

Page 2: Makalah Ipu

DAFTAR ISI

Daftar Isi....................................................................................................................................1BAB I.PENDAHULUAN..........................................................................................................2Latar Belakang...........................................................................................................................2Rumusan Masalah......................................................................................................................2Tujuan ........................................................................................................................................2BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................32.1 Produktivitas.......................................................................................................................42.2 Analisis Data.......................................................................................................................4BAB III.PEMBAHASAN..........................................................................................................53.1  Identitas peternak................................................................................................................53.2  Perkandangan........................................................................................................................53.3  Peralatan kandang dan tenaga kerja......................................................................................53.4  Pemberian pakan dan  minum...............................................................................................53.5 Analisa Pendapatan.......................................................................................................…..5BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................64.1. Kesimpulan.........................................................................................................................64.2. Saran...................................................................................................................................6DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

 

1

Page 3: Makalah Ipu

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPeternakan merupakan subsektor pertanian yang berperan dalam pembangunan di Indonesia yaitu

menyediakan pangan hewani yang bernilai gizi tinggi. Pembangunanpeternakan juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan serta menambah devisa danmemperluas kesempatan kerja. Proses produksi, pendapatan dan konsumsi dalamrumahtangga peternak sapi perah merupakan satu unit kesatuan yang saling terkait,sehingga setiap terjadi perubahan dalam kebijakan yang mengatur aktivitas usaha ternak sapi perah  akan  berpengaruh terhadap produksi, pendapatan, konsumsi danpenggunaan tenaga kerja.

Rumah tangga peternak sapi perah harus bisa hidup darihasil produksinya sehingga harus bekerja keras untuk memperoleh tambahanproduksi yang diharapkan. Tambahan produksi yang diperoleh meskipun sedikittampaknya tidak menjadi persoalan.Susu sapi perah merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalammencukupi kebutuhan gizi masyarakat, karena susu bernilai gizi tinggi dan mempunyaikomposisi zat gizi lengkap dengan perbandingan gizi yang sempurna, sehinggamempunyai nilai yang sangat startegis. Susu sebagai salah satu sumber protein hewaniyang dibutuhkan oleh generasi muda terutama usia sekolah. Penduduk Indonesia padausia wajib sekolah cukup besar yaitu 38% dan laju pertumbuhan 1,49% per tahun,sehingga diperkirakan tahun 2010 penduduk Indonesia akan mencapai 240 juta orang.Dari jumlah penduduk tersebut, sebanyak 91,2 juta merupakan generasi muda usia wajibsekolah. Diperkirakan kebutuhan susu untuk memenuhi konsumsi generasi usia wajibsekolah tersebut sebanyak 4,6 juta ton per tahun, sedangkan penyediaan susu baru dapatmencapai 2,1 juta ton. Hal ini merupakan indikasi bahwa peluang untuk mengembangkan industri persusuan di masa mendatang cukup baik.Namun demikian produksi susu sapi perah sampai saat ini belum mampu memenuhikebutuhan susu dalam negeri, sehingga masih mengimport susu sebanyak 60 – 70%. Belum terpenuhinya kebutuhan susu diakibatkan dari rendahnya produktivitas sapi perah(Anggraeni et al., 2001). Menurut Schmidt et al (1988), bahwa produktivitas sapi perahyang masih rendah disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kualitas genetik ternak, tatalaksana pakan, umur beranak pertama, periode laktasi, frekuensi pemerahan, masakering kandang dan kesehatan. Penyebab rendahnya produksi susu adalah pakan(kualitas dan kuantitas), tata cara pemerahan, sistem perkandangan, sanitasi dan penyakitterutama mastitis (Sudarwanto, 1999).Pemeliharaan sapi perah di Desa Mbian Kecamatan Pujon dilakukan secaratradisional dan produksi susu rata-rata di desa tersebut juga masih rendah, oleh karena itudiperlukan upaya peningkatan kapasitas produksi. Selain itu juga perlu dianalisis apakahusaha ternak perah tersebut menguntungkan atau tidak, sehingga langkah selanjutnyaakan mudah untuk memperkirakan hasil produksinya.

1.2Rumusan Masalah1.Bagaimana analisis ekonomi usaha ternak sapi perah pada peternakan rakyat1.3TujuanTujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menganalisis ekonomi produksi sapiperah dalam sekala usaha ternak rakyat

2

Page 4: Makalah Ipu

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 ProduktivitasProduktivitas adalah perbandingan antara(output)yang dihasilkan dengan masukan (input)yang digunakan. Shobarudin, Wijaya, Atmaja dan Muhammad (1997)menambahkan dimanainput bisa berupa tenaga kerja, biaya produksi dan teknologisedangkan output berupa produk tertentu. Pengukuran produktivitas sapi perah dalamsuatu usaha adalah penting baik ditinjau dari segi ekonomi maupun dari segi fisik (Sitorus, Basya dan Nuraini, 1980). Mubyarto (1993) menyatakan produktivitas suatuusaha dibedakan menjadi dua yaitu produktivitas fisik dan produktivitas ekonomi.Produktivitas fisik dalam usaha ternak sapi perah diukur dari produksi rata-rata sapilaktasi dan efisienasi pakan. Produktivitas ekonomi diukur dari nilai produksi susupernilai penyusutan sapi dan nilai efisiensi pakan (Kay, 1986).Produktivitas ekonomi ransum dihitung berdasarkan nilai produksi susu per nilaipemberian ransum untuk jangka waktu tertentu. Produktivitas ekonomi ransum adalahnilai usaha per rupiah harga ransum yang diberikan. Produktivitas ekonomi sapi diukurdari perbandingan antara nilai produktivitas fisik sapi dengan nilai penyusutan (Kusnadi,1999).

2.2 Analisis DataAnalisis terhadap produktivitas usaha ternak sapi perah dilakukan penelitian terhadapaspek-aspek finansial sebagai berikut:1.Biaya Total(Bishop dan Tossaint,1979 yang disitasi oleh M.B. Hariyono, 2007):TC = FC + VCDimana TC =Total Cost (Biaya Total)FC =Fixed Cost (Biaya Tetap)VC =Variable Cost (Biaya Tidak Tetap)2.Penerimaan Total(Bishop dan Tossaint,1979 yang disitasi oleh M.B. Hariyono,2007)

TR = Pq x QDinama TR =Total Revenue(Penerimaan Total)Pq =Price Of Quanlity(Harga Satuan)Q =Quantity (Output)

3

Page 5: Makalah Ipu

3.Pendapatan(Bishop dan Tossaint,1979 yang disitasi oleh M.B. Hariyono, 2007)π = TR – TCDimana : π= Pendapatan (Rp/th)TR =Total Revenue(Rp/th)TC =Total Cost (Rp/th)

4. Break Even Point(BEP)Adalah suatu keadaan dimana seluruh penerimaan (total revenues) secarapersis hanya mampu menutup seluruh pengeluaran (total cost) atau Suatu kondisidimana perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak pula menderita rugi. MenurutSoekartawi (1995), Analisis break even point bertujuan menemukan satu titik baik dalam unit maupun rupiah yang menunjukkan biaya sama dengan pendapatan.Dengan mengetahui titik tersebut, berarti dalam padanya belum diperoleh keuntunganatau dengan kata lain tidak untung tidak rugi. Sehingga ketika penjualan telahmelewati angka BEP maka mulailah keuntungan diperoleh.BEP produksi = TC / Harga JualBEP harga = TC / Total Produksi(Sutama, 2009)

5.B/C ratioMenurut Soekartawi (1995), analisis benefit-cost ratio (B/C) ini padaprinsipnya sama saja dengan analisis R/C (revenue-cost ratio), hanya saja padaanalisis B/C ratio ini data yang diperhitungkan adalah besarnya manfaat. Secarateoritis manfaat ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:B/C = Revenue/Cost

  Kriteria yang dipakai adalah:• B/C > 1 Jika B/C > 1, maka suatu usaha ternak dikatakan memberikan manfaat bagipelaku usaha atau layak untuk diusahakan.• B/C = 1 Jika B/C = 1, maka suatu usaha ternak dikatakan impas atau tidak memberikankeuntungan dan tidak memberikan kerugian, dalam analisis kelayakandikatakan tidak layak.• B/C < 1 Jika B/C < 1, maka suatu usaha ternak dikatakan tidak memberikan manfaatbagi pelaku usaha atau tidak layak untuk diusahakan.(Adisarwanto, 2009).

 

4

Page 6: Makalah Ipu

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Identitas PeternakNama peternak : Bpk. IslamAlamat rumah : Ds. Mbian Kec. PujonUmur : 71 tahun

Jenis komoditi ternak : Sapi Perah. Jumlah kepemilikan : 4 ekor (pedet 1, bunting 1 dan laktasi 2)

3.2 PerkandanganPada umumnya kandang berada di sekitar rumah tempat tinggal peternak,karena terlalu

besarnya kewaspadaan peternak terhadap pencurian ternak dan memudahkan peternak untuk mengontrol ternaknya. Lokasi kandang responden berarti tidak sesuai pendapat Siregar (1995) yang menyatakan bahwa lokasi kandang tidak berdekatan dengan pemukiman penduduk. Luas area kandang sekitar 15m dengan umur ekonomis kandang sekitar 50 tahun. Lahan atau tanah yang digunakanadalah milik sendiri.

3.3 Peralatan Kandang dan Tenaga KerjaPeralatan kandang yang digunakan oleh peternak antara lain adalah:bak/baskom, skop,

sabit, sack, milkcan, dll. Diperkirakan biaya yang dikeluarkanuntuk membeli peralatan tersebut sebesar Rp. 300.000,- sedangkan masa pakai atau umur ekonomisnya rata rata selama 36 bulan. Tenaga kerja yang dimiliki hanya satuorang yang tidak lain adalah anak menantunya sendiri, sehingga tidak ada biaya yangdikeluarkan untuk menggaji tenaga kerja secara langsung.

3.4 Pemberian Pakan dan MinumPemberian pakan berupa hijauan segar dan pakan jadi atau

complete feed.. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 6kg pakan komplet dan sekitar 45kg hijauansegar untuk setiap ekor ternak per hari. Harga pakan jadi per kilogrm sebesarRp.2.340,- sedangkan untuk hijauan segar diperoleh dengan cara mencari rumputsendiri di ladang sehingga biaya tidak diperhitungkan. Minum diberikan setiap siangdan sore hari

3.5Analisa Pendapatan Keterangan dari hasil analisis diatas dapat dilihat bahwa usaha ternak sapi perah milik

Bapak Islam mempunyai keuntungan yang cukup besar dan B/C Ratio yangpositif, itu artinya usaha tersebut layak untuk dilanjutkan dan dikembangkan.Modal UsahaPenerimaanPengeluaran / blKeuntungan / blBEPB/CRatioPer Bulan Per Tahun Produksi HargaRp38.300.000 Rp3.750.000 Rp450.000.000 Rp1.964.195 Rp. 1.785.805 628,54 Lt Rp. 1.637 1,9

5

Page 7: Makalah Ipu

BAB IVPENUTUP

KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan di usaha ternak sapi perah milik Bpk. Islam yang

beralamatkan di Ds. Mbian Kec. Pujon dapat disimpulkan sebagai berikut: pendapatan perbulan yang diterima oleh peternak tersebut adalah sebesar Rp. 1.867.234. Pendapatan tersebutmasih cukup besar karena selain itu peternak juga mendapatkan keuntungan dari pengolahan limbah kotoran menjadi biogas, sehingga keperluan gas untuk memasak sudah bisa tercukupidengan biogas tersebut. Hal ini akan mengurangi biaya pengeluaran dalam kelurga, sehingga margin keuntungan lebih besar.

SaranDisarankan agar peternak dapat meningkatkan produksi ternaknya dengan jalan

memperbaiki manajemen pemeliharaan, serta mencatat semua arus keuangan yang terjadidalam usaha ternak sapi perahnya tersebut, sehingga dapat diketahui dengan jelas berapa keuntungan yang diperoleh dalam setiap bulannya.

 

6

Page 8: Makalah Ipu

DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto, T., 2009. Budidaya Kedelai Tropika. Penebar Swadaya, Jakarta.Anggraeni, A., K. Diwiyanto, L. Praharni, A. Soleh dan C. Talib. 2001.Evaluasi mutugenetik sapi perah induk FH didaerah sentra produksi susu. Prosiding Hasil Penelitian bagian proyek “Rekayasa Teknologi Pertanian/ARMP II”. Puslibangnak. Bogor. Bishop, C.E. dan W.D. Toussant. 1979.Pengantar Analisa Ekonomi Pertanian. Diterjemahkan oleh Wisnuaji, Harsono dan Suparnoko. Mutiara Jakarta.Haryono M.B,. 2007.Produktivitas Usaha Sapi Perah Rakyat Di Desa Bocek KecamatanKarangploso Kabupaten Malang.Jurnal ProteinKay, RD. 1986.Farm Management : Planning, Control and Implementation. Second Edition.Mc Graw-Hill International Editions. Mc Graw-Hill Book Company. Singapore.Kusnadi. 1999. Akuntansi Biaya (Tradisional dan Modern).Fakultas Ekonomi. UniversitasJendral Ahmad Yani. Bandung.Mubyarto. 1993.Pengantar Ekonomi Perusahaan.LP3ES. Jakarta.Schmidt, G.H., L.D. Van Vleck and M.F. Hutjunes. 1988.Principles of Dairy Sciences. 2 nd ed . Prentice Hill, Engglewood Cliffs, New Jersey.Shobarudin, A.T., Wijaya, D., Atmajaya. Dan Muhammad. 1997.Produktivitas PelayananPublik di lembaga Pemerintah Desa Studi Banding desa Ngadri dan Tumpak Kepuhdi kabupaten Dati II Blitar . Fakultas Adsministrasi. Universitas Brawijaya MalangSitorus, P., Basya dan Nuraini. 1980. Daya Produksi Susu Sapi Perah di daerah Soekartawi,1995 , Analisis Usaha Tani, UI-Press, Jakarta Sudarwanto, M. 1999.Usaha peningkatan produksi susu melalui program pengendalianmastitis subklinis, Orasi Ilmiah, FKH. IPB. Bogor.Sutama, I-Ketut dan IGM Budiarsana. 2009.Panduan Lengkap Kambing dan Domba Penebar Swadaya: Depok 

7