Makalah Ilmu Komunikasi

35
MAKALAH ILMU KOMUNIKASI “KOMUNIKASI PRIMER” Disusun oleh : 1. Rangga Perdana Ibnu Saputra 2. Rani Pramudita 3. Ratna Dewi Susilowati 4.Ria Yunita 5. Ricky Setiawan PROGRAM STUDI DIII FARMASI POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL 2013/2014

description

komunikasi primer

Transcript of Makalah Ilmu Komunikasi

Page 1: Makalah Ilmu Komunikasi

MAKALAH ILMU KOMUNIKASI

“KOMUNIKASI PRIMER”

Disusun oleh :

1.Rangga Perdana Ibnu Saputra

2.Rani Pramudita

3.Ratna Dewi Susilowati

4.Ria Yunita

5.Ricky Setiawan

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL

2013/2014

Page 2: Makalah Ilmu Komunikasi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

karunia, taufik, dan hidayah-NYA penyusunan Makalah Ilmu Komunikasi tentang

“Komunikasi Primer” dapat tersusun sebagaimana mestinya.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini tidak mungkin

dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dukungan serta keterlibatan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang setulusnya kepada Ibu Serta Ayah kami, Saudara, Sahabat, Teman-temanyang telah

banyak membantu dalam proses penyusunan Makalah Ilmu Komunikasai tentang

“Komunikasi Primer” ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat

kekurangan, untuk itu penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang dapat

membangun demi kesempurnaan Makalah ini. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi

kita semua. AMIEN.

Akhir kata Wassalamu’alaikum wr.wb

Tegal, 20 September 2013

Penulis

Page 3: Makalah Ilmu Komunikasi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Sejarah Komunikasi .................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 15

2.1 Pengertian ................................................................................. 15

2.2 Konseptual Komunikasi............................................................ 18

2.3 Fungsi Komunikasi................................................................... 21

2.4 Ragam Tingkatan Komunikasi.................................................. 25

2.5 Media Komunikasi ..................................................................

2.6 Komunikasi Primer ................................................................

2.7 Dampak yang ditimbulkan .......................................................

BAB III PENUTUP ....................................................................................

3.1 Kesimpulan ............................................................................

3.2 Saran .......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

Page 4: Makalah Ilmu Komunikasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan suatu hal universal yang dilakukan semua orang untuk saling

berbagi informasi. Saat ini manusia dapat berkomunikasi tidak hanya pada jarak dekat tetapi

juga pada jarak jauh. Mereka menggunakan alat-alat komunikasi baik itu telepon genggam,

maupun internet. Kemajuan teknologi komunikasi sendiri menghasilkan perkembangan

dalam media komunikasi yang sangat pesat dan dapat menembus ruang dan waktu dengan

cepat. Sehingga, penggunaan media komunikasi modern ini langsung menyebar luas.

Penggunaan yang menyebar luas dan mudahnya akses media komunikasi tersebut membuat

masyarakat lebih memilih berinteraksi dengannya dari pada berbicara secara langsung.

1.2 Sejarah

Dewasa ini, penggunaan kemajuan teknologi semakin meluas. Tidak  hanya teknologi

dalam bidang bisnis tetapi juga dalam bidang telekomunikasi. Teknologi komunikasi adalah

istilah yang merujuk pada teknologi kemunikasi modern yang terutama mencerminkan

aplikasi komputer, telekomunikasi, atau kombinasi keduanya. Kemajuan teknologi informasi

inilah yang mempermudah akses informasi melewati jarak yang jauh sekalipun. Dalam Lubis

(2010:362) disebutkan:“Alvin Tofler menyatakan bahwa sekarang kita hidup di zaman

reformasi. Dunia kita berubah dengan cepat karena penggunaan teknologi informasi. Hampir

tidak ada segi kehidupan kita yang tida kdisentuh [sic!] oleh teknologi komunikasi”Kemajuan

teknologi menghasilkan media komunikasi yang sangat  membantu manusia dalam

berinteraksi. Tidak hanya kalangan atas, kalangan bawah pun dapat menikmatinya. Media

komunikasi pada era modern seperti sekarang tidak hanya berupa telepon genggam, tetapi

juga berupa internet, instant messaging, jejaring sosial, dll.Komunikasi yang terjadi diantara

manusia pada zaman sekarang ini dinamakan komunikasi massa.

Bungin (2008:71) menyatakan bahwa:“Komunikasi massa adalah proses komunikasi

yang dilakukan melalui media massa  dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk

menyampaikan informasi kepada khalayak luas”Dari perkataan Bungin inilah dapat dilihat

Page 5: Makalah Ilmu Komunikasi

bagaiman media sangat berperan dalam penyebaran informasi serta kemudahan dalam

mengkasesnya. Perkembangan teknologi informasi juga tidak saja mampu menciptakan

masyarakat dunia global, namun secara materi mampu mengembangkan ruang gerak

kehidupan baru bagi masyarakat, sehingga tanpa disadari, komunitas manusia telah hidup

dalam dua dunia kehidupan, yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan

cybercommunity[2] (Bungin 2008:159)Kehidupan cybercommunity dimulai ketika seseorang

mulai mengenal internet dan situs-situs yang ada di dalamnya termasuk jejaring sosial dan

berinteraksi secara terus-menerus dengan jaringan sosial tersebut. Mereka akan menemukan

orang-orang baru dan berkomunikasi dengan mereka lewat jejaring sosial itu. Sama halnya

dengan telepon genggam, manusia lebih banyak berkomunikasi lewat telepon, atau sms sebab

mereka merasa keduanya sangat mudah dan sangat universal. Hampir semua orang sudah

memiliki telepon genggam. Selain penggunaannya yang sudah merajalela, berinteraksi

dengan telepon telepon genggam dapat dilakukan dimana saja, dan kapan saja. Sehingga,

mereka tidak perlu menyisihkan banyak waktu untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Page 6: Makalah Ilmu Komunikasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis

atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini

bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau

‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau

kesamaan makna.

Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu

pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam

komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan

Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:

Human communication is the process through which individuals –in relationships,

group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the

environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan

individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang

merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara

efektif dalam Effendy(1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip

paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and

Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk

untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says

What In Which Channel To Whom With What Effect?

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur

sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:

1. Komunikator (siapa yang mengatakan?)

2. Pesan (mengatakan apa?)

3. Media (melalui saluran/ channel/media apa?)

Page 7: Makalah Ilmu Komunikasi

4. Komunikan (kepada siapa?)

5. Efek (dengan dampak/efek apa?).

Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi

adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu

saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.

2.2 KONSEPTUAL KOMUNIKASI

Deddy Mulyana (2005:61-69) mengkategorikan definisi-definisi tentang komunikasi

dalam tiga konseptual yaitu:

1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah.

Suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang

(atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap

muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah, radio, atau

televisi. Pemahaman komunikasi sebagai proses searah sebenarnya kurang sesuai bila

diterapkan pada komunikasi tatapmuka, namun tidak terlalu keliru bila diterapkan pada

komunikasi publik (pidato) yang tidak melibatkan tanya jawab. Pemahaman komunikasi

dalam konsep ini, sebagai definisi berorientasi-sumber. Definisi seperti ini

mengisyaratkan komunikasi semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang

untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon orang lain. Dalam

konteks ini, komunikasi dianggap suatu tindakan yang disengaja untuk menyampaikan

pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu sesuatu

kepada orang lain atau membujuk untuk melakukan sesuatu.

Beberapa definisi komunikasi dalam konseptual tindakan satu arah:

a. Everet M. Rogers: komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari

sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah

tingkah laku.

b. Gerald R. Miller: komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu

pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi

perilaku penerima.

Page 8: Makalah Ilmu Komunikasi

c. Carld R. Miller: komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang

(komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal)

untuk mengubah perilaku orang lain (komunkate).

d. Theodore M. Newcomb: Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu

transmisi informasi terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber

kepada penerima.

2. Komunikasi sebagai interaksi.

Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau aksi-

reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau

nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau

nonverbal, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respon atau

umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya.

Contoh definisi komunikasi dalam konsep ini, Shanon dan Weaver (dalam Wiryanto,

2004), komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu

sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk pada bentuk

komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni , dan teknologi.

3. Komunikasi sebagai transaksi.

Pandangan ini menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang dinamis yang

secara sinambungan mengubah phak-pihak yang berkomunikasi. Berdasrkan

pandangan ini, maka orang-orang yang berkomunikasi dianggap sebagai komunikator

yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Setiap saat mereka bertukar

pesan verbal dan atau pesan nonverbal.

Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep transaksi:

a. Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss: Komunikasi adalah proses pembentukan

makna di antara dua orang atau lebih.

b. Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson: Komunikasi adalah proses memahami

danberbagi makna.

Page 9: Makalah Ilmu Komunikasi

c. William I. Gordon : Komunikasi adalah suatu transaksi dinamis yang melibatkan

gagasan dan perasaan.

d. Donald Byker dan Loren J. Anderson: Komunikasi adalah berbagi informasi

antara dua orang atau lebih.

2.3 FUNGSI KOMUNIKASI

William I. Gorden (dalam Deddy Mulyana, 2005:5-30) mengkategorikan fungsi

komunikasi menjadi empat, yaitu:

1. Sebagai komunikasi sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa

komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk

kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan,

antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan hubungan

orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat (keluarga,

kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, desa, ..., negara secara keseluruhan) untuk mencapai

tujuan bersama.

a. Pembentukan konsep diri. Konsep diri adalah pandangan kita mengenai diri kita, dan

itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita.

Melalui komunikasi dengan orang lain kita belajar bukan saja mengenai siapa kita,

namun juga bagaimana kita merasakan siapa kita. Anda mencintai diri anda bila anda

telah dicintai; anda berpikir anda cerdas bila orang-orang sekitar anda menganggap

anda cerdas; anda merasa tampan atau cantik bila orang-orang sekitar anda juga

mengatakan demikian. George Herbert Mead (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994)

mengistilahkan significant others (orang lain yang sangat penting) untuk orang-orang

disekitar kita yang mempunyai peranan penting dalam membentuk konsep diri kita.

Ketika kita masih kecil, mereka adalah orang tua kita, saudara-saudara kita, dan orang

yang tinggal satu rumah dengan kita. Richard Dewey dan W.J. Humber (1966)

menamai affective others, untuk orang lain yang dengan mereka kita mempunyai

ikatan emosional. Dari merekalah, secara perlahan-lahan kita membentuk konsep diri

kita. Selain itu, terdapat apa yang disebut dengan reference group (kelompok rujukan)

Page 10: Makalah Ilmu Komunikasi

yaitu kelompok yang secara emosional mengikat kita, dan berpengaruh terhadap

pembentukan konsep diri kita. Dengan melihat ini, orang mengarahkan perilakunya

dan menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri kelompoknya. Kalau anda memilih

kelompok rujukan anda Ikatan Dokter Indonesia, anda menjadikan norma-norma

dalam Ikatan ini sebagai ukuran perilaku anda. Anda juga meras diri sebagai bagian

dari kelompok ini, lengkap dengan sifat-sifat doketer menurut persepsi anda.

b. Pernyataan eksistensi diri. Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis.

Inilah yang disebut aktualisasi diri atau lebih tepat lagi pernyataan eksistensi diri.

Fungsi komunikasi sebagai eksistensi diri terlihat jelas misalnya pada penanya dalam

sebuah seminar. Meskipun mereka sudah diperingatkan moderator untuk berbicara

singkat dan langsung ke pokok masalah, penanya atau komentator itu sering berbicara

panjang lebarm mengkuliahi hadirin, dengan argumen-argumen yang terkadang tidak

relevan.

c. Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh kebahagiaan.

Sejak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita perlu

dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis kita

seperti makan dan minum, dan memnuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan

kebahagiaan. Para psikolog berpendapat, kebutuhan utama kita sebagai manusia, dan

untuk menjadi manusia yang sehat secara rohaniah, adalah kebutuhan akan hubungan

sosial yang ramah, yang hanya bisa terpenuhi dengan membina hubungan yang baik

dengan orang lain. Abraham Moslow menyebutkan bahwa manusia punya lima

kebutuhan dasar: kebutuhan fisiologis, keamanan, kebutuhan sosial, penghargaan diri,

dan aktualisasi diri. Kebutuhan yang lebih dasar harus dipenuhi terlebih dahulu

sebelum kebuthan yang lebih tinggi diupayakan. Kita mungkin sudah mampu

kebuthan fisiologis dan keamanan untuk bertahan hidup. Kini kita ingin memenuhi

kebutuhan sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi diri. Kebutuhan ketiga dan

keempat khususnya meliputi keinginan untuk memperoleh rasa lewat rasa memiliki

dan dimiliki, pergaulan, rasa diterima, memberi dan menerima persahabatan.

Komunikasi akan sangat dibutuhkan untuk memperoleh dan memberi informasi yang

dibutuhkan, untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain, mempertimbangkan

solusi alternatif atas masalah kemudian mengambil keputusan, dan tujuan-tujuan

sosial serta hiburan.

Page 11: Makalah Ilmu Komunikasi

2. Sebagai komunikasi ekspresif

Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.

Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal.

Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci

dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat

perilaku nonverbal. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai kepala

anaknya. Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan mengumpat, mengepalkan tangan

seraya melototkan matanya, mahasiswa memprotes kebijakan penguasa negara atau penguasa

kampus dengan melakukan demontrasi.

3. Sebagai komunikasi ritual

Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan

sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of passage, mulai dari upacara

kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam

acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu yang bersifat

simbolik. Ritus-ritus lain seperti berdoa (salat, sembahyang, misa), membaca kitab suci, naik

haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan

lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah komunikasi ritual. Mereka yang berpartisipasi

dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka kepada

tradisi keluarga, suku, bangsa. Negara, ideologi, atau agama mereka.

4. Sebagai komunikasi instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu:

menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan, dan

juga menghibur. Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan

dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut. Studi

komunika membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita gunakan dalam

komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi keuntungan bersama.

Komunikasi berfungsi sebagi instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan,

baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya

untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati, empati,

keuntungan material, ekonomi, dan politik, yang antara lain dapat diraih dengan pengelolaan

Page 12: Makalah Ilmu Komunikasi

kesan (impression management), yakni taktik-taktik verbal dan nonverbal, seperti berbicara

sopan, mengobral janji, mengenakankan pakaian necis, dan sebagainya yang pada dasarnya

untuk menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita seperti yang kita inginkan.

Sementara itu, tujuan jangka panjang dapat diraih lewat keahlian komunikasi,

misalnya keahlian berpidato, berunding, berbahasa asing ataupun keahlian menulis. Kedua

tujuan itu (jangka pendek dan panjang) tentu saja saling berkaitan dalam arti bahwa

pengelolaan kesan itu secara kumulatif dapat digunakan untuk mencapai tujuan jangka

panjang berupa keberhasilan dalam karier, misalnya untuk memperoleh jabatan, kekuasaan,

penghormatan sosial, dan kekayaan.

Berkenaan dengan fungsi komunikasi ini, terdapat beberapa pendapat dari para

ilmuwan yang bila dicermati saling melengkapi.[1] Misal pendapat Onong Effendy (1994), ia

berpendapat fungsi komunikasi adalah menyampaikan informasi, mendidik, menghibur, dan

mempengaruhi. Sedangkan Harold D Lasswell (dalam Nurudin, 2004 dan Effendy, 1994:27)

memaparkan fungsi komunikasi sebagai berikut:

1. Penjajagan/pengawasan lingkungan (surveillance of the information) yakni penyingkapan

ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat.

2. Menghubungkan bagian-bagian yang terpisahkan dari masyarakat untuk menanggapi

lingkungannya .

3. Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya.

2.4 RAGAM TINGKATAN KOMUNIKASI ATAU KONTEKS - KONTEKS

KOMUNIKASI

Secara umum ragam tingkatan komunikasi adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) yaitu komunikasi yang

terjadi dalam diri seseorang yang berupa proses pengolahan informasi melalui panca

indera dan sistem syaraf manusia.

2. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) yaitu kegiatan komunikasi

yang dilakukan seseorang dengan orang lain dengan corak komunikasinya lebih

bersifat pribadi dan sampai pada tataran prediksi hasil komunikasinya pada tingkatan

Page 13: Makalah Ilmu Komunikasi

psikologis yang memandang pribadi sebagai unik. Dalam komunikasi ini jumlah

perilaku yang terlibat pada dasarnya bisa lebih dari dua orang selama pesan atau

informasi yang disampaikan bersifat pribadi.

3. Komunikasi kelompok (group communication) yaitu komunikasi yang berlangsung di

antara anggota suatu kelompok. Menurut Michael Burgoon dan Michael Ruffner

dalam Sendjaja,(1994) memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap

muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang

dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah

sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya

dengan akurat.

4. Komunikasi organisasi (organization communication) yaitu pengiriman dan

penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal

dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005:52).

5. Komunikasi massa (mass communication). Komunikasi massa dapat didefinisikan

sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audien yang tersebar,

heterogen, dan anonim melalui media massa cetak atau elektrolik sehingga pesan

yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Kemudian Mulyana (2005:74)

juga menambahkan konteks komunikasi publik. Pengertian komunikasi publik adalah

komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak). Yang

tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut pidato,

ceramah atau kuliah (umum). Beberapa pakar komunikasi menggunakan istilah

komunikasi kelompok besar (large group communication) untuk komunikasi ini.

2.5 MEDIA KOMUNIKASI

Media-media yang digunakan dalam berkomunikasi yaitu :

1.      Handphone

Handphone merupakan media yang sangat sering digunakan di semua kalangan.

Selain memang bersifat mobile, harganya pun terjangkau. Apalagi akhir-akhir ini banyak

produsen handphone lokal yang menjual produknya dengan harga yang sangat miring

sedangkan fiturnya relatif lengkap. Pengggunaan handphone pun berkomplementer dengan

Page 14: Makalah Ilmu Komunikasi

penggunaan pulsa. Provider-provider pun bersaing mengunggulkan produknya dengan

meminimalisir tarif berkomunikasi sehingga masyarakat tidak perlu bepikir dua kali untuk

mengkonsumsinya. Sampai tahun 2008, penggunaan pulsa di Indonesia semakin meningkat.

1. Telepon

Telepon merupakan ”nenek moyang” dari handphone. Handphone terbentuk karena

adanya inisiatif orang-orang untuk membuat “telepon berjalan”. Hampir disetiap rumah

memiliki telepon karena tarif menelpon sesama bertelepon telepon rumah sangat murah.

Selain murahnya, pada saat itu harga handphone masih sangat mahal karena relatif baru.

Walaupun sekarang handphone sudah banyak dijual dengan harga yang terjangkau,

kedudukan telepon rumah pun tetap tidak digeser. Tentu, dengan bantuan teknologi, telepon

merebak sangat cepat dan dampaknya terhadap umat manusia sungguh di luar imajinasi

penemunya sendiri (Wen 2002:68 dalam Bungin 2008:196)

2. E-mail

Dulu, masyarakat saling memberi kabar dan pesan melalui kertas  kemudian di

masukkan ke amplop dan dikirim melalui pos, yang bernama surat. Saat ini, surat tidak lagi

berupa kertas yang dikirim melalui pos tetapi berupa “kertas” dalam situs internet dan dikirim

melalui jaringan internet tersebut yang bernama e-mail. Dalam Bungin (2008:197) disebutkan

bahwa e-mail dapat mentransfer tidak hanya tulisan tetapi juga gambar, data, kartu ucapan

secara cepat ke tempat-tempat diseluruh penjuru dunia. Kini, e-mail tidak hanya digunakan

oleh pekerja atau orang kantoran, tetapi juga oleh pelajar dan mahasiswa untuk mengirimkan

tugas, saling berbagi informasi dan lain-lain.

3. Facebook

Selain e-mail, jejaring sosial juga merupakan pilihan media komunikasi yang banyak

diminati dalam dunia cyber. Salah satu yang merebak sekarang ini adalah facebook. Dengan

facebook, kita dapat berbagi gambar, video, berinteraksi dengan wall-to-wall, berkenalan

dengan berbagai orang diseluruh dunia. Dan, karena hampir semua masyarakat Indonesia

menmpunyai situs ini, maka kita mudah mencari teman lama dan berkomunikasi dengannya.

Page 15: Makalah Ilmu Komunikasi

4. Twitter

Jejaring sosial yang lain yang mempunyai banyak peminat juga adalah twitter.

Berbeda dengan facebook, fitur twitter tidak selengkap facebook karena twitter memang di-

design hanya untuk berbagi status.

2.6 KOMUNIKASI PRIMER

“Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada

komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan

dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi

yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya)”.

Proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan inilah yang memiliki

keberagaman. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Komunikasi secara langsung

disebut juga sebagai komunikasi primer. Hadi (2000) dalam tulisannya mengatakan bahwa

proses komunikasi primer adalah proses dalam menyampaikan perasaan atau pikiran kepada

seseorang melalui media yang berupa bahasa, gesture, isyarat, gambar dan warna.

Komunikasi primer sama saja dengan komunikasi tatap muka karena pelakunya

berkomunikasi secara langsung dan memberi umpan balik secara langsung juga. Komunikasi

primer juga bisa disamankan dengan komunikasi tradisional karena komunikasi tradisional

adalah komunikasi yang menggunakan media tradisional yang belum tersentuh modernisasi.

Media tradisional dalam hal ini adalah bahasa, isyarat, gambar dan karena belum tersentuh

oleh perkembangan teknologi maka semua media itu disajikan secara langsung.

Bahasa yang paling banyak dipergunakan dalam komunikasi adalah jelas, karena

hanya bahasalah yang mampu “menerjemahkan” pikiran seseorang kepada orang lain. Kial

(gesture) memang dapat “menerjemahkan” pikiran seseorang sehingga terekspresikan secara

fisik. Akan tetapi  menggapaiakan tangan atau memainkan jari-jemari, mengedipkan mata

atau menggerakkan anggota tubuh lainnya hanya dapat mengkomunikasikan hal-hal tertentu

saja (sangat terbatas). Gambar sebagai lambing yang banyak digunakan dalam komunikasi,

tetapi tidak melebihi bahasa.

Page 16: Makalah Ilmu Komunikasi

Pikiran atau perasaan seseorang baru akan diketahui dan akan ada dampaknya kepada

orang lain apabila ditransmisikan dengan menggunakan media primer tersebut yakni

lambang-lambang. Dengan perkataan lain, pesan (message) yang disampaikan oleh

komunikator kepada komunikan terdiri atas isi dan lambing (simbol).

Media primer atau lambang yang paling banyak digunakan  dalam komunikasi adalah bahasa.

Akan tetapi, tidak semua orang pandai mencari kata-kata yang tepat dan lengkap yang dapat

mencerminkan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya. Selain itu, sebuah perkataan belum

tentu mengandung makna yang sama bagi semua orang.

Kata-kata mengandung dua jenis pengertian, yakni pengertian denotative dan pengertian

konotatif. Sebuah perkataan dalam pengertian denotatif adalah yang mengandung arti dan

diterima secara umum oleh kebanyakan orang dengan bahasa dan kebudayaan yang sama.

Sedangkan perkataan dalam pengertian denotatif adalah yang mengandung emosional atau

mengandung penilaian tertentu.

Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima

oleh komunikan , kemudian menjadi giliran komunikan untuk men-decode pesan dari

komunikator itu, dalam proses itu komunikator berfungsi sebagai penyandi (encoder).Dalam

proses komunikasi antar personal yang melibatkan dua orang dalam situasi interaksi,

komunikator menyandi suatu pesan, lalu menyampaikannya kepada komunikan , dan

komunikan menafsirkan lambang yang mengandung pikiran atau perasaan komunikator tadi

dalam konteks pengertiannya. Komunikator menjadi encoder dan komunikan menjadi

decoder. Akan tetapi karena komunkasi antar personal itu bersifat dialogis, maka ketika

komunikan memberikan jawaban, ia kini menjadi encoder dan komunikator menadi decoder.

Umpan balik memainkan peranan yang amat penting dalam komunikasi, sebab ia

menentukan berlanjutnya komunikasi atau berhentinya komunikasi, oleh karena itu umpan

balik bias bersifat positif, dapat pula bersifat negatif. Jika ia merasakan umpan baliknya

negatif, itu berarti uraiannya tidak komunikatif, pada saat itu juga ia dapat mengubah

gayanya.

Seperti halnya dengan penyampaian pesan secara verbal, yakni denagn menggunakan

bahasa, dan secara non-verbal, yaitu demgam menggunakan kial, isyarat, gambar, atau warna,

umpan balik pun dapat disampaikan oleh komunikan secara verbal maupun non-verbal.

Page 17: Makalah Ilmu Komunikasi

Umpan balik secara verbal adalah tanggapan komunikan yang dinyatakan dengan

kata-kata, baik secara singkat maupun secara panjang lebar. Sedangkan umpan balik secara

non-verbal adalah tanggapan komunikan yang dinyatakan bukan dengan kata-kata.

Komunikator yang baik adalah orang yang selalu memperhatikan umpan balik

sehingga ia dapat segera mengubah gaya komunikasinya ketika ia mengetahui bahwa umpan

balikdari komunikan bersifat negatif.

Situasi yang sama dengan komunikasi antar personal ialah komunikasi kelompok

(group communication), baik komunikasi kelompok kecil, maupun komunikasi kelompok

besar. Karena kedua jenis komunikasi itu sifatnya tatap muka, maka umpan balik berlangsung

secara seketika (immediate feedback), berbeda dengan komunikasi bermedia yang umpan

baliknya tertunda (delayed feedback). Dalam komunikasi kelompok kecil seperti seminar,

kuliah, ceramah, brifing, lokakarya, forum, umpan balik yang diperlukan oleh komunikator

ialah yang bersifat verbal, karena komunikasinya ditujukan kepada kognisi komunikan, jadi

permasalahannya mengerti atau tidak, menyetujui atau tidak, dan lain-lain yang kesemuanya

harus dinyatakan dengan kata-kata.

Berbeda dengan komunikasi kelompok besar, semisal rapat raksasa di sebuah

lapangan yang dihadiri oleh puluhan ribu orang, komunikasi seperti itu ditujukan kepada

afeksi komunikan, kepada perasaannya, bukan kepada otaknya. Itulah proses komunikasi

secara primer yang berlangsung secara tatap muka.

2.7 DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI PENGGUNAAN MEDIA

KOMUNIKASI TERHADAP KOMUNIKASI PRIMER

Maraknya teknologi canggih berbanding lurus dengan semakin meluasnya

penggunaan media dalam berkomunikasi. Merasa dapat menjangkau dunia, manusia mulai

malas melakukan komunikasi secara langsung dan lebih memilih melakukan percakapan

lewat telepon, sms atau e-mail.  Dengan teknologi media hibrida, pergerakan pesan-pesan

melintasi waktu dan ruang menjadi lebih efektif, efisien serta lebih ekonomis ketimbang

menggerakan sesuatu atau orang (Mugniesyah 2010:221)

Komunikasi media memang mempunyai beberapa kelebihan yaitu dapat melintasi

tempat-tempat yang jauh, mengefektifkan waktu, menjangkau informasi secara cepat dan

Page 18: Makalah Ilmu Komunikasi

menyebar luas, dan kita tidak harus memperhatikan penampilan dalam berkomunikasi.

Namun komunikasi dengan cara ini juga memilki beberapa kekurangan yaitu umpan balik

yang diterima belum tentu cepat, harus mengeluarkan biaya (untuk pulsa, internet, dll), pesan

hanya dalam bentuk verbal sehingga tidak dapat dilihat ekspresi dan intonasinya.

Sementara komunikasi primer juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan

dalam bertatap muka yaitu umpan balik yang diterima berlangsung cepat dan dapat melihat

ekspresi, intonasi suara dan apabila ada hal yang belum jelas dapat ditanyakan dan langsung

didapati hasilnya. Sedangkan kekurangannya adalah tidak dapat menjangkau banyak orang

dan tempat dan terkadang terlalu mepedulikan perasaan si lawan bicara sehingga sulit

mengatakan hal yang sebenarnya.

Dengan teknologi yang semakin canggih, manusia melupakan komunikasi primer

yang sebenarnya sangat dibutuhkan. Seperti contoh, kita bisa bertemu banyak orang di dunia

maya, berbicara dan bertukar informasi dengan mereka, tapi ketika kita bertemu di kehidupan

nyata kebanyakan dari kita enggan berbicara bahkan menyapa. Contoh yang lain adalah dua

orang sahabat yang sudah lama terpisah mereka bisa berkomunikasi dengan mudah lewat sms

tetapi untuk bertemu dirasa sulit dan mereka merasa sms cukup untuk menjalin komunikasi.

Tetapi tentu saja mereka salah. Seperti dikutip dari dari buku Komunikasi Massa Kontroversi,

Teori, dan Aplikasi (Deddy 2008:171) :

Kemajuan teknologi komunikasi tidak otomatis membuat komunikasi tatap-muka

tidak penting. Kita bisa berkomunikasi lewat telepon genggam, E-mail, dan teleconferencing,

namun kita tetap merasa perlu untuk berkomunikasi tatap-muka karena bentuk komunikasi

inilah yang paling sempurna, yang memungkinkan kita memupuk keakraban dan kehangatan

dengan sesama kita

Adanya teknologi informasi yang canggih ini sebenarnya hanya sarana untuk

mempermudah komunikasi dan juga mengirimkan data dalam jumlah besar kepada orang lain

di wilayah yang berbeda, tetapi bukan berarti semua orang harus bergantung kepada media

dan menghindari komunikasi tatap muka. Komunikasi justru sangat diperlukan untuk

mengakrabkan diri, dan menjalin hubungan yang lebih baik.

Proses komunikasi secara primer (primary process) adalah proses penyampaian

pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan meng-gunakan suatu lambang (symbol)

Page 19: Makalah Ilmu Komunikasi

sebagai media atau saluran. Lambang ini umumnya bahasa, tetapi dalam situasi-situasi

komunikasi tertentu lambang-lambang yang dipergunakan dapat berupa kial (gesture), yakni

gerak anggota tubuh, gambar, warna, dan lain sebagainya. Dalam komunikasi bahasa disebut

lambang verbal (verbal symbol) sedangkan lambang-lambang lainnya yang bukan bahasa

dinamakan lambang nirverbal (non verbal symbol).

1) Lambang verbal

Dalam proses komunikasi bahasa sebagai lambang verbal paling banyak

dan paling sering digunakan, oleh karena hanya bahasa yang mampu mengungkapkan

pikiran komunikator mengenai hal atau peristiwa, baik yang konkret maupun yang

abstrak, yang terjadi masa kini, masa lalu dan masa yang akan datang. Kita dapat

menelaah pikiran Socrates dan Aristoteles yang hidup ratusan tahun sebelum masehi,

dari buku-buku berkat kemampuah bahasa. Dengan bahasa kita dapat mengungkapkan

rencana kita untuk minggu depan, bulan depan, atau tahun dupan, yang tidak mungkin

dapat dijelaskan dengan lambang-lambang lain. Bagaimana pentingnya bahasa dalam

kehidupan manusia dipaparkan oleh Kong Hu Chu tatkala ia ditanya orang apa yang

pertama-tama akan dilakukan manakala diberi kesempatan mengurus negara. Kong

Hu Chu menegaskan bahwa yang pertama-tama akan ia lakukan adalah membina

bahasa, sebab apabila bahasa tidak tepat, apa yang dikatakan bukan yang

dimaksudkan. Jika yang dikatakan bukan yang dimaksudkan, maka yang mestinya

dikerjakan, tidak dilakukan. Jikalau yang harus dilakukan terus-menerus tidak

dilaksanakan, seni dan moral menjadi mundur. Bila seni dan moral mundur, keadilan

menjadi kabur, akibatnya rakyat menjadi bingung, kehilangan pegangan. Masalah

bagaimana seharusnya ketepatan bahasa untuk mengungkapkan suatu maksud

tertentu, dijumpai ketika berkecamuknya Perang Dunia II yang lalu. Ketika Jepang

diminta oleh sekutu (Amerika Serikat) agar menyerah menjawab dengan

menggunakan perkataan "mokusatsu” maksudnya adalah "tidak memberikan

komentar sampai keputusan diambil (with holding comment until a decision has been

made) tetapi kata mokusatsu oleh Kantor Berita Domei diterjemahkan ke dalam

bahasa Inggris menjadi "ignore" yang berarti "tidak perduli". Miskomunikasi inilah

antara lain yang menyebabkan Hirosima di bom atom dalam Perang Dunia tersebut.

"Kata-kata dapat menjadi dinamit" kata Scott M. Cutlip dan Alien H.Center dalam

bukunya "Effective Public Relations". Contoh di atas menunjukkan betapa pentingnya

bahasa dalam proses komunikasi. Bahasa mempunyai dua jenis pengertian yang perlu

dipahami oleh para komunikator. Yang pertama adalah pengertian denotatif, yang

Page 20: Makalah Ilmu Komunikasi

kedua pengertian konotatif. Perkataan yang denotatif adalah yang mengandung

makna sebagaimana tercantum dalam kamus (dictionary meaning) dan diterima

secara umum oleh kebanyakan orang yang sama kebudayaannya dan bahasanya.

Perkataan yang denotatif tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda pada

komunikan ketika diterpa pesan-pesan komunikasi. Sebaliknya apabila komunikator

menggunakan kata-kata konotatif. Kata-kata konotatif mengandung pengertian

emosional atau evaluatif. Oleh karena itu, dapat menimbulkan interpretasi yang

berbeda pada komunikan.

Kebebasan mimbar merupakan ungkapan yang konotatif, demikian pula

kebebasan pers. Begitu juga perkataan demokrasi. Secara etimologis demokrasi

berasal dari kata "demos" dan "cratein" yang berarti pemerintahan rakyat, tetapi bagi

orang Amerika, Korea, Kuba, Indonesia, dan bangsa-bangsa lain, istilah demokrasi

tadi bersifat konotatif, sebab masing-masing bangsa yang mengaku negaranya

demokratis, penilaiannya berbeda; maka sistem pemerintahannya pun berbeda.

Sehubungan dengan itu, ketika berkomunikasi komunikator harus mengguna-kan

kalimat-kalimat dengan kata-kata denotatif. Apabila kata-kata konotatif tidak dapat

dihindarkan, maka kata-kata bersangkutan harus diberi penjelasan, tidak

menimbulkan interpretasi yang berbeda antara komunikator dengan komunikan.

Khusus dalam komunikasi lisan, para pakar komunikator harus

memperhatikan apa yang disebut oleh Casagrande : para-language yang barangkali

dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi parabahasa. Yang

dimaksudkan dengan parabahasa ini adalah berbagai hal yang mengiringi

pengucapan kata-kata ketika seseorang berbicara atau berpidato, misalnya, gaya

bicara, tekanan nada, volume suara, logat, dan lain sebagainya. Andaikata anda

berada di suatu ruangan, lalu anda mendengar suara orang yang sedang bercakap-

cakap, walaupun anda tidak melihatnya, anda akan dapat menerka suara itu dari

seorang wanita atau laki-laki, anak atau dewasa, terpelajar atau tidak, Jawa atau

Batak atau suku lain, dan lain sebagainya. Demikianlah masalah bahasa sebagai

lambang verbal penyandang pikiran komunikator ketika ia menyampaikan pesannya

kepada komunikan dalam proses komunikasi secara primer.

2)  Lambang Nonverbal

Page 21: Makalah Ilmu Komunikasi

Seperti telah disinggung di muka lambang nonverbal adalah lambang yang

dipergunakan dalam komunikasi, yang bukan bahasa, misalnya isyarat dengan

anggota tubuh, antara lain kepala, mata, bibir, tangan, dan jari. Ray L Birdwhistell

dalam bukunya "Introduction to Kinesics" telah melakukan analisis mengenai body

communication. Dia mencoba untuk memberi rangka kepada "comprehensive coding

scheme" bagi gerakan badan, seperti seorang linguist melakukannya untuk bahasa

lisan. Jika linguist menampilkan "phone" sebagai suara maka Birdwhistell

mengetengahkan "kine" sebagai gerakan. Apabila linguist mengemukakan

"phoneme", yakni sekelompok bunyi yang berubah-ubah, maka Birdwhistell

mengemukakan "kinime", yaitu sebuah set gerakan yang berubah-ubah. Kalau

linguist mencari "morpheme" yang mengandung pengertian, Birdwhistell

menyelidiki "kinemort" serangkaian gerakan yang mengandung pengertian dalam

konteks suatu pola yang lebih besar. Tahap seperti disebutkan di atas adalah

microkinesics; lebih luas daripada itu adalah macrokinesics atau disebut juga social

kinesics, di mana sebuah gerakan (act) - yaitu pola yang menyangkut lebih dari suatu

area , akan bersangkutan dengan kerangka komunikasi yang lebih luas. Body

communication atau non-verbal communication dalam bentuk gerak-gerik seperti

disebutkan di atas banyak diteliti oleh para ahli. Ternyata banyak sekali gerakan

yang sama mengandung arti yang berlainan, di antara bangsa yang satu dengan

bangsa yang lain. Sebagai contoh: orang Toda di India Selatan sebagai tanda hormat

menekankan ibu jarinya pada batang hidungnya, lalu melambaikan keempat jari

lainnya ke depan. Gerakan seperti itu bagi bangsa lain - termasuk bangsa Indonesia -

lain sekali artinya, yakni mengejek atau memperolok-olok. Termasuk komunikasi

nonverbal ialah isyarat dengan menggunakan alat. Siapa yang tidak mengenal bedug

sebagai alat komunikasi yang dipergunakan oleh kaum muslimin di Indonesia, atau

bendera oleh para kelasi, atau asap oleh orang Indian, dan sebagainya. Para Ustadz di

langgar-langgar sejak dahulu sampai zaman modern seperti sekarang ini

menggunakan bedug untuk memberitahukan kepada kaum muslimin, bahwa saat

untuk sembahyang sudah tiba. Para kelasi sudah terbiasa menggunakan bendera

untuk pemberikan isyarat atau dengan alat telegrafi untuk jarak jauh atas dasar sistem

Morse. Orang Indian sudah terbiasa pula melakukan komunikasi dengan

menggunakan asap untuk memberitahukan sesuatu kepada teman-temannya yang

berada di tempat jauh. Pada zaman modern seperti sekarang ini, alat untuk

berkomunikasi dengan isyarat bersifat modern pula. Seorang pengendara mobil yang

Page 22: Makalah Ilmu Komunikasi

akan belok tidak perlu menjulurkan tangannya; cukup dengan menjawel schakelaar

lampu richtingnya, maka dengan berkedip-kedipnya lampu merah di depan di

belakang mobilnya, orang tahu bahwa ia akan berbelok. Demikian pula polisi

lalulintas tidak perlu berdiri di bawah terik matahari tepat di perapatan jalan dengan

menggunakan lampu setopan dengan warna merah, kuning, dan hijau, para pemakai

jalan mengetahui kapan ia harus berhenti, kapan harus bersiap-siap, dan kapan boleh

berjalan lagi.

Gambar adalah lambang lain yang dipergunakan dalam berkomunikasi

nonverbal. Gambar dapat dipergunakan untuk menyatakan suatu pikiran atau

perasaan. Dalam hal tertentu gambar bisa lebih efektif dari pada bahasa. Tidak

mengherankan, ada motto Tionghoa yang menyatakan bahwa gambar bisa memberi

informasi yang sama dengan kalau diuraikan dengan seribu perkataan. Lambang

gambar dalam proses komunikasi mengalami perkembangan sesuai dengan

pertumbuhan masyarakat dan kemajuan teknologi. Jika dahulu gambar itu ditulis,

kemudian dicetak, kini dengan kamera foto bisa dipotret, bahkan dengan kamera film

atau kamera video dapat diatur menjadi gambar hidup. Pada akhirnya, apabila

gambar itu merupakan lambang untuk proses komunikasi secara primer, menjadi

lambang untuk proses komunikasi secara sekunder. Demikian sekaligus mengenai

lambang verbal dan nonverbal dalam proses komunikasi secara primer yang untuk

efektifnya komunikasi seringkali oleh para komunikator dipadukan, misalnya dalam

kuliah atau ceramah disajikan gambar, bagan, tabel, dan lain-lain sebagai ilustrasi

untuk memperjelas.

Page 23: Makalah Ilmu Komunikasi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kemajuan teknologi informasi sekarang ini menghasilkan media-media komunikasi

yang menjangkau hampir setiap kalangan. Hal ini tentu saja berbanding lurus dengan

semakin meningkatnya penggunaan media komunikasi tersebut. Masyarakat menggunakan

media dalam berkomunikasi untuk mempermudah dan mengefisiensikan waktu. Walaupun

tersedia media komunikasi yang mampu menjangkau tempat yang jauh dalam waktu yang

relatif cepat, manusia tidak boleh melupakan komunikasi primer. Komunikasi primer tetap

saja dibutuhkan dan justru lebih efisien untuk menghindari konflik dan mempermudah

manusia untuk memahami pesan yang disampaikan.

3.2 Saran

Page 24: Makalah Ilmu Komunikasi

DAFTAR PUSTAKA