Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

38
MAKALAH ILMIAH DI BIDANG PENDIDIKAN Tema Meningkatkan profesionalisme Tenaga Pendidik melalui Publikasi Ilmiah di Kabupaten Banjar Oleh Saipurrahman Widyaiswara LPMP Kalsel PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR DINAS PENDIDIKAN

description

makalah

Transcript of Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

Page 1: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

MAKALAH ILMIAH DI BIDANG PENDIDIKAN

Tema Meningkatkan profesionalisme Tenaga Pendidik melalui

Publikasi Ilmiah di Kabupaten Banjar

OlehSaipurrahman

Widyaiswara LPMP Kalsel

PEMERINTAH KABUPATEN BANJARDINAS PENDIDIKAN

KELOMPOK KERJA GURU (KKG) GUGUS II KEC ASTAMBUL2012

Page 2: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

MAKALAH ILMIAH DI BIDANG PENDIDIKAN

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang

Hasil kegiatan ilmiah dapat disajikan dalam bentuk tulisan ilmiah, baik berupa artikel yang ditulis di majalah ataupun berupa makalah yang disajikan pada forum pertemuan ilmiah. Tulisan ilmiah yang tersaji dengan menggunakan bahasa dan forum yang lebih populer disebut dengan tulisan ilmiah populer, seperti tulisan yang dimuat di surat kabar.

Karya Tulis Ilmiah menurut Mulyadi ( 2004 ) dapat digolongkan menjadi tiga kelompok besar yaitu: (1) karya tulis ilmiah berupa laporan hasil penelitian, (2) karya tulis ilmiah berupa tulisan ilmiah, dan (3) karya tulis ilmiah berupa buku. Karya tulis ilmiah merupakan salah satu dari hasil kegiatan ilmiah. Ciri khas karya tulis ilmiah adalah apabila kebenarannya, metode berpikir, kajiannya dan tata cara penulisannya berada dan bersifat keilmuan. Bentuk, format penulisan ilmiah sangat beragam, mulai dari laporan kegiatan ilmiah yang berbentuk buku atau artikel pada majalah ilmiah, sampai dengan sajian gagasan melalui media massa.

Tulisan ilmiah dapat berbentuk artikel, makalah, maupun tulisan ilmiah populer. Tulisan ilmiah mempunyai ciri khusus yakni: (1) isi sajiannya berada pada kawasan pengetahuan keilmuan, (2) penulisannya cermat, tepat, benar, menggunakan sistematika yang umum dan jelas, dan (3) tulisan ilmiah tidak bersifat subyektif, emosional, mengungkapkan terkaan, prasangka, atau memuat pandangan-pandangan tanpa fakta dan rasional yang mantap. Bentuk sajian tulisan ilmiah berbeda-beda. Isi tulisan yang sama akan mempunyai bentuk sajian berbeda bila disajikan untuk tujuan dan melalui media yang berbeda.

Majalah ilmiah dalam pertemuan ilmiah tertentu, seringkali mempersyaratkan bentuk sajian tulisan yang lebih resmi, sedangkan media massa lain seperti koran dan naskah berita, justru meminta tulisan ilmiah dengan menggunakan bahasa yang lebih populer.

Penilaian Angka Kredit bagi guru salah satu unsur utamanya adalah unsur pengembangan profesi yang di dalamnya memuat karya tulis ilmiah. Salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang kita bahas pada kesempatan ini adalah makalah. Tulisan ilmiah umumnya berbentuk makalah. Makalah menjadi artikel bila dimuat di majalah ilmiah, atau sebagai bahan tulisan pada siaran radio atau televisi, atau bahan tertulis dalam sajian lisan di petemuan ilimiah.

B.Rumusan MasalahUntuk memudahkan pembahasan dalam tulisan ini, yang dihubungkan

dengan pemecahan masalah yang dihadapi oleh penulis pada umumnya, penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :

(1) Apakah hakikat makalah ilmiah ?(2) Apakah ciri-ciri makalah ilmiah ?(3) Apa saja jenis atau macam makalah ilmiah ?(4) Bagaimana penyajian atau sistematika makalah ilmiah ?(5) Bagaimana cara menilai suatu makalah ilmiah ?

Page 3: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

(6) Apa isi yang harus ditulis pada bagian awal, bagian inti, dan bagian penutup pada makalah ilmiah ?

C. Tujuan Penulisan Agar pihak yang berkepentingan dapat mengetahui :1. Hakikat makalah ilmiah2. Ciri-ciri makalah ilmiah3. Jenis atau macam makalah ilmiah4. Penyajian atau sistematika makalah ilmiah5. Cara menilai suatu makalah ilmiah

D. Manfaat Penulisan 1. Bagi tenaga kependidikan

a. Sebagai acuan dalam mengembangkan profesionalisme di bidang pendidikan khususnya KTI berupa makalah

b. Dapat memberikan solusi sehubugan dengan permasalahan yang dihadapi tenaga pendidikan dalam kenaikan pangkat

c. Bertambahnya wawasan pengetahuan dalam penulisan KTId. Meningkatnya jumlah KTI berupa makalah ilmiah yang memenuhi

syarat untuk kenaikan pangkat/jabatan tenaga pendidik2. Bagi Tim Penilai Angka Kredit

Sebagai acuan untuk menilai angka kredit jabatan tenaga kependidikan.

II. PENULISAN MAKALAH ILMIAH A. Hakikat Makalah Ilmiah.

Makalah merupakan salah satu jenis tulisan ilmiah yang ditulis oleh seseorang untuk menyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dengan penalaran logis dan pengorganisasian yang sistematis memang perlu untuk diketahui dan diperhatikan. Makalah memiliki sifat obyektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, dan logis. Berdasarkan kreteria ini, baik tidaknya suatu makalah dapat diamati dari segi signifikansi masalah atau topik yang ditulis, kejelasan tujuan penulisan, kelogisan penulisan, dan kejelasan pengorganisasian penulisannya. Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu makalah deduktif, makalah induktif, dan makalah campuran. Makalah dedukif merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis ( pustaka ) yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah induktif merupakan makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah campuran merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis digabungkan dengan data empirik yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam pelaksanaannya, jenis makalah deduktif merupakan makalah yang banyak digunakan.

Selain pembagian di atas, makalah dapat pula dibedakan atas makalah ilmiah ( scientifik paper ), makalah kajian ( thinking paper ), makalah

Page 4: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

kerja ( working paper ), dan makalah tanggapan ( reaction paper ) ( Parera, 1987). Penjelasan singkat tentang berbagai jenis makalah tersebut diuraikan berikut ini. Istilah makalah ilmiah pada umumnya dipakai bagi karya tulis ilmiah hasil studi ilmiah yang berisi masalah-masalah dan pembahasannya. Karena studi semacam ini bersifat ilmiah, sudah selayaknya makalah itu ditulis secara obyektif–empiris melalui proses berfikir deduktif-induktif dan tidak menggunakan pendapat penulis secara subjektif. Gaya bahasa yang dipakai dalam makalah ilmiah adalah sederhana, tegas, dan tidak mementingkan keindahan bahasa seperti dalam karya sastra. Bahasa yang dipakai dalam makalah ilmiah bersifat padat, jelas, dan langsung. Pembaca yang berasal dari bidang ilmu lain mungkin akan menjumpai kesulitan karena istilah-istilah yang dipakai ataupun proses analisisnya yang diterapkan kurang terperinci. Jadi, berlainan sifat penjelasannya dengan karya ilmiah populer yang tujuan penulisan dan sasaran pembacanya beraneka ragam. Makalah kajian dipakai untuk mengacu pada karya tulis ilmiah yang merupakan sarana pemecahan suatu masalah yang kontroversial tanpa maksud untuk dibaca dalam suatu seminar. Makalah kajian lazimnya tidak digolongkan sebagai makalah kerja. Makalah kajian biasanya relative pendek dan tidak perlu terperinci. Meskipun begitu, metode dan analisisnya ilmiah. Makalah kerja sering disebut dengan makalah saja atau kertas kerja. Kertas kerja merupakan suatu tulisan ilmiah yang dipersiapkan dan dipresentasikan dalam suatu forum seminar atau pertemuan ilmiah lainnya. Makalah ini disampaikan dalam bentuk argumentasi sebagai suatu penelitian. Dengan demikian, makalah itu mengandung permasalahan. Makalah tanggapan mengacu pada karya tulis yang dibuat sebagai tugas yang berupa reaksi atau pemberian tanggapan terhadap suatu bacaan atau karya ilmiah tertentu. Makalah tanggapan ditulis berdasarkan prinsip-prinsip penulisan ilmiah dan harus objektif. Makalah tanggapan biasanya cukup pendek karena makalah ini dibuat sebagai latihan bagi para mahasiswa. Berdasarkan uraian di atas, kiranya jelas perbedaan antara laporan hasil kegiatan ilmiah dan tulisan ilmiah. Laporan menyajikan secara menyeluruh hasil kegiatan ilmiah yang dilakukan, sedangkan tulisan ilmiah hanya menyajikan ringkasan atau hal-hal yang menarik dari suatu hasil kegiatan ilmiah. Makalah ilmiah sering dikacaukan dengan artikel ilmiah karena jumlah halamannya yang hampir sama. Bedanya adalah bahwa artikel ilmiah merupakan ringkasan dari laporan penelitian yang lengkap seperti skripsi, tesis, disertasi, atau laporan penelitian lainnya. Artikel ilmiah ini adalah naskah yang sering dimuat dalam jurnal-jurnal penelitian. Isinya hampir sama dengan laporan penelitian, tapi dibuat mini ( Prayitno, 2000).

B. Ciri-ciri Makalah Ilmiah. Publikasi kegiatan ilmiah seperti penelitian, pengembangan dan evaluasi dapat berbentuk laporan ilmiah atau tulisan ilmiah. Laporan ilmiah menyajikan secara menyeluruh hasil kegiatan ilmiah yang dilakukan. Tulisan

Page 5: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

ilmiah hanya menyajikan ringkasan atau hal-hal yang menarik dari suatu hasil kegiatan ilmiah. Tulisan ilmiah sering disebut makalah. Makalah dapat menjadi artikel bila termuat di majalah ilmiah, atau makalah dapat sebagai bahan tertulis dalam sajian lisan pada pertemuan ilmiah. Salah satu tujuan pokok dalam penulisan makalah adalah untuk memberikan informasi dan menyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dalam makalah tersebut perlu diketahui dan diperhatikan. Tulisan dalam makalah perlu dilengkapi dengan penalaran yang logis dan pengorganisasian yang sistematis, agar dapat menarik pembaca.

Ciri utama suatu makalah terletak pada sifat keilmiahannya, bahwa suatu makalah harus mempunyai ciri : (a) objektif, (b) tidak memihak, (c) berdasarkan fakta, (d) sistematis, (e) logis. Tulisan ilmiah merupakan karangan yang menyajikan permasalahan atau pengetahuan keilmuan dan tulisan menurut tata cara penulisan tertentu dengan baik dan benar. Ciri yang menandai antara lain : (a) isi sajiannya berada pada kawasan keilmuan, (b) penulisan cermat, tepat, benar, menggunakan sistematika yang jelas dan umum, (c) tidak bersifat subjektif, emosinal, mengungkapkan terkaan, prasangka, atau memuat pandangan-pandangan tanpa fakta dan rasional yang mantap.

Penelitian terhadap baik tidaknya suatu makalah bagi pembaca, biasanya dapat dilihat dari : (a) signifikasi makalah atau topik yang dibahas dalam masalah itu, (b) tujuan pembahasan yang jelas dan logis pada masalah itu, (c) kelogisan pembahasannya dan (d) kejelasan dan pengorganisasian pembahasannya.

Bentuk sajian tulisan ilmiah berbeda-beda. Isi tulisan yang sama akan mempunyai bentuk sajian berbeda bila disajikan untuk tujuan dan melalui media yang berbeda. Majalah ilmiah dan pertemuan ilmiah tertentu, seringkali mempersyaratkan bentuk sajian tulisan yang lebih resmi. Sedangkan media masa lain seperti koran dan naskah berita, justru meminta tulisan ilmiah dengan bahasa yang lebih populer.

C. Jenis Makalah Ilmiah. Terdapat banyak jenis makalah yang ditulis oleh seseorang. Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan dalam penulisan makalah, makalah dibedakan menjadi tiga kelompok besar :

1. Makalah Deduktif Merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis

(buku atau daftar pustaka referensi) yang relevan dengan masalah atau topik yang ditulis/ dibahas.

2. Makalah Induktif Merupakan makalah yang ditulis bedasarkan data empiris yang

diperoleh dari lapangan dan data tersebut relevan dengan masalah atau topik yang ditulis/ dibahas.

3. Makalah Eklektif/ Campuran Merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis

maupun data empiris yang relevan dengan makalah yang dibahas.

Page 6: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

D. Penyajian Makalah Imiah. Tulisan ilmiah termasuk makalah ilmiah merupakan tulisan yang

menyajikan permasalahan atau pengetahuan ilmiah dan ditulis menurut tata cara penulisn tertentu dengan baik dan benar. Karakteristik tulisan ilmiah adalah (1) isi sajiannya berada pada kawasan pengetahuan ilmiah, (2) penulisannya cermat, tepat, benar, dan sistematis (menggunakan sistestimatika yang umum dan jelas), (3) tidak bersifat subyektif, emosional, (4) tidak mengungkapkan terkaan, prasangka, atau memuat pandangan-pandangan tanpa fakta dan rasional yang mantap ( Diknas, 2001 ).

Bentuk sajian tulisan ilmiah berbeda-beda. Isi tulisan yang sama akan mempunyai bentuk sajian berbeda bila disajikan untuk tujuan dan melalui media yang berbeda. Majalah ilmiah dan pertemuan ilmiah tertentu, seringkali mempersyaratkan bentuk sajian tulisan yang lebih resmi. Sedangkan media masa lain seperti koran dan naskah berita, justru meminta tulisan ilmiah dengan bahasa yang lebih populer.

Meskipun kerangka isi tulisan ilmiah berbeda-beda, tetap saja terdiri dari tiga bagian, yakni bagian awal, bagian isi, dan bagian penunjang. Berikut ini adalah contoh kerangka tulisan ilmiah.

Bagian IsiBAB I PENDAHULUANA. Latar belakang penulisan masalahB. Rumusan Masalah (topik bahasan)C. Tujuan Penulisan makalahD. Manfaat BAB II TINJAUAN PUSTAKABerisi teori-teori yag relevan yang dapat digunakan untuk memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukanBAB III PEMBAHASANMendeskrifsikan/mendemontrasikan kemampuannya dalam menjawab masalah yang diajukanBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Kesimpulan adalah makna yang diberikan penulis terhadap hasil uraian yang telah dilakukannya dalam bagian isi. Dalam mengambil kesimpulan tersebut penulis tentu saja harus kembali kepermasalahan yang telah diajukan dalam bagian pendahuluan

B. Saran Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada kesimpulan

Bagian Akhir

Daftar RujukanLampiran (jika ada)

Bagian AwalHalaman sampul Kata PengantarDaftar IsiDaftar Tabel (jika ada)Daftar Gambar (jika ada)Daftar Lampiran

Page 7: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

E. Penilaian Makalah Ilmiah. Menilai suatu makalah yang baik atau kurang baik tidaklah mudah. Indikator yang dinilai dalam suatu makalah pada umumnya meliputi empat macam, yaitu : (1) penilaian terhadap pendahulan , (2) penilaian terhadap teks utama, (3) penilaian terhadap penutu dan (4) penilaian terhadap umum/ tampilan makalah tersebut.

Salah satu cara menilai baik tidaknya suatu makalah dapat kita tunjukkan seperti format berikut :

--------------------------------------------- F o r m a t -----------------------------------------PENILAIAN MAKALAH

1. IDENTITAS PENULIS a, Nama lengkap : b. Pangkat/ Gol : c. NIP : d. Keterangan :

2. JUDUL MAKALAH :

3. KOMPONEN YANG DINILAI

NO KOMPONEN YANG DINILAI BOBOT SKOR NILAII

II

III

IV

PENDAHULUAN1. Latar belakang2. permasalahan/ topik bahasan3. Tujuan dan manfaat

TEKS UTAMA1. Pengorganisasian2. Kelengkapan dan ketuntasan

pembahasan3. Ketepatan dan ketajaman

pembahasan4. Orisinalitas5. Kemutakhiran/ sumber asli

PENUTUP1. Simpulan2. Saran / Rekomendasi

UMUM1. Bahasa

10105

1020

10

55

105

4

Page 8: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

2. Format/ Tampilan3. Ringkasan/ Abstrak

33

JUMLAH 100

Keterangan :1. Rentang skor : 0,1, 2, 3, 42. Nilai = Bobot x skor3. Kriteria

a) Baik sekali ( A ) : Nilai 321 - 400b) Baik ( B ) : Nilai 241 - 320c) Sedang/ Cukup ( C ) : Nilai 161 - 240d) Kurang ( D ) : Nilai 81 - 160e) Sangat Kurang ( E ) : Nilai 0 - 80

F. Isi Kajian pada Makalah ilmiah.

1. BAGIAN AWAL MAKALAH a. HALAMAN SAMPUL

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada halaman sampul, bahwa pada halaman sampul biasanya memuat :1) Logo ( lembaga tertentu, bila ada )2) Judul makalah ( ditulis dengan menggunakan huruf kapital/ huruf

besar )3) Nama penulis makalah ( bila penulis atau penyusun lebih dari

satu, dapat ditulis semua)4) Waktu / tahun penulisan makalah dibuat.

b. HALAMAN PENGESAHANBila makalah dimaksudkan untuk keperluan tertentu, maka perlu adanya halaman pengesahan. Makalah untuk keperluan mendapatkan angka kredit, misalnya perlu mendapatkan pengesahan dari pejabat atasan langsung atau pejabat lain yang ditunjuk, atau lembaga dimana makalah tersebut disampaikan.

Pada halaman pengesahan terdiri dari :1. Judul makalah.2. Identitas penulis makalah.3. Pembimbing/ promotor/ konsultan, bila ada.4. Pengesahan oleh .................

c.. ABSTRAKAbstrak pada makalah berisi ringkasan dari makalah tesebut, yakni mengenai tujuan ditulis makalah, latar belakang masalah, masalah, manfaat, inti pembahasan, maupun simpulan (kesimpulan, implikasi, dan saran bila ada). Abstrak ditulis dalam spasi tunggal, dan diusahakan hanya satu halaman.

d. PRAKATA atau KATA PENGANTAR

Page 9: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

Prakata dalam makalah (bila ada) biasa berisi mengenai penjelasan tentang (1) dalam rangka apa makalah itu dibuat, (2) mengapa penulis memilih judul atau topik dalam makalah itu, (3) suka duka penulis dalam menyusun atau menulis makalah itu, (4) siapa saja yang memberikan bantuan hingga selesainya makalah itu ( orang atau lembaga), (5) ucapan terima kasih, (6) harapan penulis tentang kemanfaatan makalah tesebut. Bagian akhir prakata tersebut diakhiri dengan tempat, bulan, dan tahun selesainya makalah dan identitas penulis.

e. DAFTAR ISI Penulisan daftar isi pada makalah berlaku ketentuan :

1). Bagian makalah yang merupakan sub judul ditulis dengan menggunakan huruf kecil ( kecuali awal kata ditulis dengan huruf kapital/ huruf besar).

2). Penulisan sub judul dan subsub judul dilengkapi dengan nomr halaman tempat pembuatan dalam makalah.

3). Penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal dengan jarak antar bagian dua spasi.

f. DAFTRA TABEL DAN DAFTAR GAMBARPenulisan daftar tabel dan daftar gambar dalam makalah (bila ada) dilakukan dengan cara sebagai berikut : (1) identitas tabel atau gambar, berupa nomor dan nama tabel/ gambar ditulis secara lengkap, (2) bila banyaknya tabel/ gambar lebih dari satu, maka penulisan tabel atau gambar tersebut dibuat terpisah, (3) jika dalam penulisan makalah hanya terdiri dari satu tabel atau satu gambar, maka penulisan daftar tabel atau gambar tersebut dapat disatukan dengan daftar isi.

2. BAGIAN INTI MAKALAHBagian inti makalah, pada dasarnya terdiri dari tiga bagian, yaitu: (1) bagian pendahuluan, (2) bagian teks utama berisi tentang pembahasan topik-topik, dan (3) bagian penutup.

a. PENDAHULUANBagian pendahuluan dapat berisi tentang : (a) penjelasan mengenai latar belakang penulisan makalah, (b) masalah atau topik bahasan beserta batasannya, dan (c) tujuan penulisan makalah tersebut. Cara penulisan pada bagian pendahuluan ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

i. Dengan menulis sub judul Setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan ditulis sebagai

sub bagian. Biasanya model ini penulisnya dengsn menggunakan huruf dan

angka. Contoh penulisan model ini, misalnya: A. PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Page 10: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

2. Masalah atau topik bahasan 3. Tujuan

ii. Dengan menggunakan alenia atau paragraf. Semua unsur yang terdapat dalam pendahuluan tidak ditulis sebagai

sub bagian, melainkan dengan menggunakan pergantian paragraf atau alenia tertentu.

Latar belakang berisi hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah, dapat berupa paparan teoretis maupun paparan yang bersifat praktis ( tetapi bukan alasan yang bersifat pribadi). Pada latar belakang berisi hal-hal yang dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang dibahas dalam makalah dan menunjukkan bahwa masalah atau topik tersebut sangat perlu dibahas.

Masalah atau topik pembahasan, dibahas setelah latar belakang, pada masalah juga diutarakan batasannya. Masalah atau topik pembahasan adalah apa yang akan dibahas, dan lebih lanjut lagi berupa masalah yang memerlukan penjelasan , memerlukan pendeskripsian, emerlukan penegasan.

Masalah atau topik bahasan merupakan langkah awal yang harus ditetapkan oleh penuis makalah atau kegiatan penulisan makalah diawali oleh penentuan masalah atau topik pembahasan, baru selajutnya diikuti oleh penyusunan secara garis besar isi makalah atau kerangka karangan, pengumpulan bahan yang diperlukan dalam penulisan makalah, dan penulisan draf makalah serta revisi draf makalah.

Topik kadang-kadang ditentukan oleh pemesan (lembaga tertentu), tetapi juga dapat ditentukan oleh itu sendiri estela menerima tema yang diberikan. Pembatasan topik diperlukan agar dalam pembahasan makalah tidak terlalu melebar, agar lebih spesifik, pembatasan dilakukan agar makalah dapat lebih menarik, dan bahan atau buku referensinya mudah diperoleh. Hal-hal yang diperlukan dalam memilih topik antara lain : (1) topik harus bermanfaat, dari segi praktis, teoritis, kelayakan untuk dibahas; (2) topik hendaknya dipilih yang menarik dan sesuai dengan minat maupun keahlian dari penulis; (3) topik yang akan dibahas hendaknya dikuasai atau setidak-tidaknya pernah berpengalaman; dan (4) topik dipilih dengan mempertimbangkan kemungkinan bahan yang akan digunakan.

Langkah selajutnya setelah dipilihnya topik adalah membuat spelsialisasi topik atau pembatasan topik agar tidak terlalu luas, agar pembatasannya lebih mendalam. Pembatasan topik dalam makalah dilakukan dengan cara: (1) letakkan topik pembahasan pada posisi senrtal dan ajukan pertanyaan apakah topik masih dapat dirinci lagi; (2) daftarkan rincian-rincian topik tersebut dan pilihlah salah satu dari rincian topik tesebut untuk diangkat menjadi topik yang spesifik; (3) ajukan pertanyakan apakah rincian topik yang sudah kita pilih dapat dirinci lagi atau tidak; (4) apakah pilihan yang sudah kita ambil dari rincian topik mudah diperoleh informasinya atau bahan acuannya.

Page 11: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

Topik tidak sama dengan judul. Topik merupakan masalah pokok yang dibicarakan atau dibahas dalam makalah, sedangkan judul merupakan label atau nama dari makalah yang ditulis.

Judul suatu makalah dibuat dengan mempertimbangkan : (1) judul hendaknya mencerminkan isi makalah atau mencerminkan topik yang diangkat dalam makalah, (2) judul hendaknya dinyatakan dalam bentuk frasa atau klausa bukan dalam bentuk kalimat (sehingga dalam menulis judul tidak diakhiri dengan tanda titik). (3) Judul hendaknya dibuat yang singkat dan jelas tetapi juga menarik untuk pembaca, (4) Judul hendaknya menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isinya, (5) Judul hendaknya mencerminkan isi makalah.

Tujuan penulisan makalah. Tujuan penulisan makalah tidak semata-mata disusun untuk memenuhi tugas dari suatu lembaga tertentu atau pesanan seseorang, tetapi ujuan juga harus mengarah pada apa yang akan dicapai dalam penulisan makalah tersebut. Tujuan makalah mempunyai dua sasaran yaitu untuk pembaca dan penulis. Bagi penulis makalah tujuan dapat mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan oleh penulis, sedangkan bagi pembaca tujuan makalah dapat memberikan informasi awal mengenai apa yang akan dibahas.

b. TEKS UTAMABagian teks utama makalah berisi pembahasan topik-topik makalah. Isi bagian teks utama sangat bevariasi, tergantung pada topik yang dibahas dalam makalah. Jika dalam makalah dibahas tiga topik (misalnya), maka ada tiga pembahasan dalam bagian teks utama.Bagian teks utama merupakan inti kegiatan penulisan makalah. Kemampuan dalam menulis makalah tercermin dalam bagian teks utama ini. Penuisan teks utama hendaknya membahas secara mendalam dan tuntas dengan menggunakan gaya penulis ringkas, lancer dan langsung pada persoalan. Dalam teks utama hindari kata-kata yang tidak bermakna. Penuisan bagian teks utama sangat bervariasi, tergantung pada jenis topik dan sub topik sesuai dengan tujuan penulisan makalah. Teknik dalam merangkai bahan pada teks utama dapat dilakukan sebagai berikut : (1) mulailah dengan ide yang bersifat sederhana/ khusus menuju hal yang bersifat kompleks/umum atau sebaliknya, (2) gunakan alur pemikiran yang logis, (3) dapat mencantumkan diagram/tabel maupun klasifikasinya, (4) cantumkan contoh bila diperlukan dan dipandang dapat memudahkan pembaca dalam memahami makalah.

Untuk kelompok pembaca tertentu, tulisan ilmiah yang disajikan dengan formal tentu tidak menarik, tidak merangsang untuk dibaca, apalagi dipahami. Pengetahuan ilmiah dapat pula disajikan dengan tampilan format dan bahasa yang lebih enak dibaca dan dipahami. Tulisan semacam ini umum disebut sebagai tulisan ilmiah populer.Walaupun tulisan ilmiah populer disajikan dengan gaya bahasa dan sajian yang tidak terlalu formal agar enak untuk dipahami bagi

Page 12: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

kelompok pembaca tertentu, fakta yang disajikan harus tetap obyektif dan dijiwai dengan kebenaran dan metode berpikir keilmuan.Tulisan ilmiah populer lebih banyak menyajikan pandangan, gagasan, komentar atau ulasan terhadap sesuatu permasalahan tertentu yang dapat menjangkau cakupan permasalahan yang luas dan dapat disajikan melalui koran, siaran radio, maupun dalam pertemuan ilmiah. Tulisan ilmiah populer merupakan tulisan ilmiah yang disajikan dengan menggunakan bahasa dan kerangka sajian isi yang lebih menarik dan mudah dipahami.

c. PENUTUPBagian penutup berisi simpulan atau rangkuman hasil pembahasan dan juga berisi saran-saran (jika ada). Teknik untuk membuat penutup suatu makalah dilakukan sebagai berikut :

(a). Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang sudah dilakukan, tanpa diikuti dengan simpulan sendiri, dimaksudkan agar pembaca menarik simpulan sendiri dari makalah yang dibacanya.

(b). Menarik kesimpulan dari apa yang sudah dibahas pada teks utama dalam makalah, dimaksudkan agar pembaca tidak lagi menyimpulkan sendiri (menghindari simpulan yang keliru) melainkan simpulan sudah dicantumkan oleh penulis makalah.

Selain simpulan, dalam bagian penutup ini dapat diberikan saran- saran atau rekomendasi sehubungan dengan masalah yang sudah dibahas dalam makalah. Saran maupun rekomendasi (bila ada) hendaknya merupakan saran atau rekomendasi yang sesuai dengan pembahasan pada teks utama.

3.BAGIAN AKHIR MAKALAHBagian akhir makalah berisi daftar pustaka atau daftar rujukan dan lampiran-lampiran (bila ada).a. DAFTAR PUSTAKA ATAU DAFTAR RUJUKAN

Untuk membuat daftar pustaka atau daftar rujukan terdapat beberapa cara/ sistem, dan kadang-kadang sistem yang digunakan oleh suatu lembaga berbeda dengan yang digunakan lembaga lain. Khusus pembahasan daftar pustaka atau daftra rujukan ini akan dibahas tersendiri pada makalah lain yang berjudul ” Notasi ilmiah ” dalam penulisan karya tulis ilmiah.

b.. DAFTAR LAMPIRAN Bagian lampiran pada makalah berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang

dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah. Daftar lampiran dapat berupa tabel maupun surat-surat yang bersifat deskripsi verbal yang dipandang perlu untuk dilampirkan dalam makalah, tetapi bukan merupakan bahan yang dimasukkan lansung ke dalam teks utama. Pada bagian lampiran hendaknya juga diberi nomor halaman.

Page 13: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

Selain daftar lampiran suatu makalah kadang-kadang juga melampirkan grafik/ gambar/ diagram, yang dipandang penting untuk dilampirkan dan tidak dimasukkan secara langsung pada teks utama.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2001. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Anka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen Dikdasmen Depdiknas.

Mulyadi, HP. 2004. Makalah Ilmiah Dalam Pengembangan Profesi Guru, Semarang : LPMP Jawa Tengah

Nana Sudjana. 2002. Menyusun Karya Tulis Ilmiah Untuk Memperoleh Angka Kredit. Bandung : Sinar Baru Algensindo

Parera, Jos Daniel. 1997. Menulis Tertib dan Sistemik. Jakarta : Erlangga

Prayitno, dkk. 2000. Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah, Surakarta : Muhammadiyah University Press.

Wahyu, 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Banjarmasin : FKIP Unlam.

Page 14: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

KUALIFIKASI YANG DITUNTUT UNTUK PENULISAN KTI

1. Pengetahuan dasar tentang KTI (teknik penuisan, penggunaan bahasa

yang benar, dll)

2. Mempunyai wawasan yang luas tentang pendidikan, pengajaran,

maupun BP, baik praktek maupun teori

3. Pengetahuan dasar mengenai metode penelitian

4. Menguasai materi keilmuan atau materi bidang studi

5. Motivasi dan kemauan

Page 15: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

MAKALAH ILMIAH DI BIDANG PENDIDIKAN

TemaMengentaskan Problematika Pendidikan melalui Peningkatan Profesionalisme

Guru di Wilayah Kabupaten Banjar

OlehSaipurrahman

Widyaiswara LPMP Kalsel

PEMERINTAH KABUPATEN BANJARDINAS PENDIDIKAN

KELOMPOK KERJA GURU (KKG) GUGUS II KARANG INTAN2008

BAB IPENDAHULUAN

Page 16: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

A. Latar Belakang Karya Tulis Ilmiah menurut Mulyadi ( 2004 ) dapat digolongkan menjadi tiga kelompok besar yaitu: (1) karya tulis ilmiah berupa laporan hasil penelitian, (2) karya tulis ilmiah berupa tulisan ilmiah, dan (3) karya tulis ilmiah berupa buku. Diantara karya tulis ilmiah berupa tulisan ilmiah adalah makalah ilmiah Makalah merupakan salah satu jenis karangan ilmiah memiliki sifat objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, dan logis. Berdasarkan ktriteria ini, baik tidaknya suatu makalah dapat diamati dari signifikansi masalah atau topik yang dibahas, kejelasan tujuan pembahasan, kelogisan pembahasan, dan kejelasan pengorganisasian pembahasannya. Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dapat dibedakan menjadi tiga macam; makalah deduktif, makalah induktif, dan makalah campuran. Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis (pustaka) yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah induktif merupakan makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas. Sedangkan masalah campuran merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis digabungkan dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam pelaksanaannya, jenis makalah yang pertama (makalah deduktif) merupakan jenis makalah yang paling banyak digunakan. Karya tulis ilmiah merupakan salah satu dari hasil kegiatan ilmiah. Hasil kegiatan ilmiah yang disajikan dalam bentuk tulisan ilmiah berupa artikel yang ditulis di majalah ataupun berupa makalah yang disajikan pada forum pertemuan ilmiah. Tulisan ilmiah yang tersaji dengan menggunakan bahasa yang lebih menarik dan mudah dipahami dengan menggunakan format yang lebih populer disebut dengan tulisan ilmiah populer. Tulisan ilmiah mempunyai ciri khusus yakni: (1) isi sajiannya berada pada kawasan pengetahuan keilmuan, (2) penulisannya cermat, tepat, benar, menggunakan sistematika yang umum dan jelas, dan (3) tulisan ilmiah tidak bersifat subyektif, emosional, mengungkapkan terkaan, prasangka, atau memuat pandangan-pandangan tanpa fakta dan rasional yang mantap (Depdikbud, 1995:32). Karena kegiatan ilmiah berbeda-beda, maka sajian tulisan ilmiah beragam bentuknya tergantung pada kepentingan penyusun itu sendiri degan memperhatikan berbagai faktor seperti jenis karya tulis, siapa konsumennya, dan dalam rangka apakah karya tulis ini disusun . Isi tulisan yang sama akan mempunyai bentuk sajian berbeda bila disajikan untuk tujuan dan melalui media yang berbeda. Majalah ilmiah dalam pertemuan ilmiah tertentu, seringkali mempersyaratkan bentuk sajian tulisan yang lebih resmi, sedangkan media massa lain seperti koran dan naskah berita, justru meminta tulisan ilmiah dengan menggunakan bahasa yang lebih populer. Penilaian Angka Kredit bagi guru salah satu unsur utamanya adalah unsur pengembangan profesi yang di dalamnya memuat karya tulis ilmiah. Salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang kita bahas pada kesempatan ini adalah makalah. Tulisan ilmiah umumnya berbentuk makalah. Makalah menjadi artikel

Page 17: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

bila dimuat di majalah ilmiah, atau sebagai bahan tulisan pada siaran radio atau televisi, atau bahan tertulis dalam sajian lisan di petemuan ilimiah.

B. Rumusan MasalahUntuk memudahkan pembahasan dalam tulisan ini, yang dihubungkan dengan pemecahan masalah yang dihadapi oleh penulis pada umumnya, penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah hakikat makalah ilmiah ? 2. Apakah ciri-ciri makalah ilmiah ? 3. Bagaimana penyajian atau sistematika makalah ilmiah ? 4. Bagaimana cara menilai suatu makalah ilmiah ?

C. Tujuan Penulisan Agar pihak yang berkepentingan dapat mengetahui :1. Hakikat makalah ilmiah2. Ciri-ciri makalah ilmiah3. Penyajian atau sistematika makalah ilmiah4. Cara menilai suatu makalah ilmiah

D. Manfaat Penulisan 1. Bagi tenaga kependidikan

a. Sebagai acuan dalam mengembangkan profesionalisme di bidang pendidikan khususnya KTI berupa makalah

b. Dapat memberikan solusi sehubugan dengan permasalahan yang dihadapi tenaga pendidikan dalam kenaikan pangkat

c. Bertambahnya wawasan pengetahuan dalam penulisan KTId. Meningkatnya jumlah KTI berupa makalah ilmiah yang memenuhi syarat

untuk kenaikan pangkat/jabatan tenaga pendidik2. Bagi Tim Penilai Angka Kredit

Sebagai acuan untuk menilai angka kredit jabatan tenaga kependidikan.

BAB II.

Page 18: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

PENULISAN MAKALAH ILMIAH

A. Hakikat Makalah Ilmiah. Makalah ilmiah adalah bagian dari karya tulis ilmiah berupa kajian atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri yang disajikan dalam bentuk tulisan. Makalah merupakan salah satu jenis tulisan ilmiah yang ditulis oleh seseorang untuk menyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dengan penalaran logis dan pengorganisasian yang sistematis memang perlu untuk diketahui dan diperhatikan (Mulyadi, : ). Makalah memiliki sifat obyektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, dan logis. Berdasarkan kreteria ini, baik tidaknya suatu makalah dapat diamati dari segi signifikansi masalah atau topik yang ditulis, kejelasan tujuan penulisan, kelogisan penulisan, dan kejelasan pengorganisasian penulisannya. Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu makalah deduktif, makalah induktif, dan makalah campuran. Makalah dedukif merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis ( pustaka ) yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah induktif merupakan makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah campuran merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis digabungkan dengan data empirik yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam pelaksanaannya, jenis makalah deduktif merupakan makalah yang banyak digunakan.

Selain pembagian di atas, makalah dapat pula dibedakan atas makalah ilmiah ( scientifik paper ), makalah kajian ( thinking paper ), makalah kerja ( working paper ), dan makalah tanggapan ( reaction paper ) ( Parera, 1987). Penjelasan singkat tentang berbagai jenis makalah tersebut diuraikan berikut ini. Istilah makalah ilmiah pada umumnya dipakai bagi karya tulis ilmiah hasil studi ilmiah yang berisi masalah-masalah dan pembahasannya. Karena studi semacam ini bersifat ilmiah, sudah selayaknya makalah itu ditulis secara obyektif–empiris melalui proses berfikir deduktif-induktif dan tidak menggunakan pendapat penulis secara subjektif. Gaya bahasa yang dipakai dalam makalah ilmiah adalah sederhana, tegas, dan tidak mementingkan keindahan bahasa seperti dalam karya sastra. Bahasa yang dipakai dalam makalah ilmiah bersifat padat, jelas, dan langsung. Pembaca yang berasal dari bidang ilmu lain mungkin akan menjumpai kesulitan karena istilah-istilah yang dipakai ataupun proses analisisnya yang diterapkan kurang terperinci. Jadi, berlainan sifat penjelasannya dengan karya ilmiah populer yang tujuan penulisan dan sasaran pembacanya beraneka ragam. Makalah kajian dipakai untuk mengacu pada karya tulis ilmiah yang merupakan sarana pemecahan suatu masalah yang kontroversial tanpa maksud untuk dibaca dalam suatu seminar. Makalah kajian lazimnya tidak digolongkan sebagai makalah kerja. Makalah kajian biasanya relative pendek dan tidak perlu terperinci. Meskipun begitu, metode dan analisisnya ilmiah. Makalah kerja sering disebut dengan makalah saja atau kertas kerja. Kertas kerja merupakan suatu tulisan ilmiah yang dipersiapkan dan dipresentasikan dalam suatu forum seminar atau pertemuan ilmiah lainnya. Makalah ini disampaikan dalam bentuk argumentasi sebagai suatu penelitian. Dengan demikian, makalah itu mengandung permasalahan.

Page 19: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

Makalah tanggapan mengacu pada karya tulis yang dibuat sebagai tugas yang berupa reaksi atau pemberian tanggapan terhadap suatu bacaan atau karya ilmiah tertentu. Makalah tanggapan ditulis berdasarkan prensip-prensip penulisan ilmiah dan harus objektif. Makalah tanggapan biasanya cukup pendek karena makalah ini dibuat sebagai latihan bagi para mahasiswa. Berdasarkan uraian di atas, kiranya jelas perbedaan antara laporan hasil kegiatan ilmiah dan tulisan ilmiah. Laporan menyajikan secara menyeluruh hasil kegiatan ilmiah yang dilakukan, sedangkan tulisan ilmiah hanya menyajikan ringkasan atau hal-hal yang menarik dari suatu hasil kegiatan ilmiah. Makalah ilmiah sering dikacaukan dengan artikel ilmiah karena jumlah halamannya yang hampir sama. Bedanya adalah bahwa artikel ilmiah merupakan ringkasan dari laporan penelitian yang lengkap seperti skripsi, tesis, disertasi, atau laporan penelitian lainnya. Artikel ilmiah ini adalah naskah yang sering dimuat dalam jurnal-jurnal penelitian. Isinya hampir sama dengan laporan penelitian, tapi dibuat mini ( Prayitno, 2000).

B. Ciri-ciri Makalah Ilmiah. Publikasi kegiatan ilmiah seperti penelitian, pengembangan dan evaluasi dapat berbentuk laporan ilmiah atau tulisan ilmiah. Laporan ilmiah menyajikan secara menyeluruh hasil kegiatan ilmiah yang dilakukan. Tulisan ilmiah hanya menyajikan ringkasan atau hal-hal yang menarik dari suatu hasil kegiatan ilmiah. Tulisan ilmiah sering disebut makalah. Makalah dapat menjadi artikel bila termuat di majalah ilmiah, atau makalah dapat sebagai bahan tertulis dalam sajian lisan pada pertemuan ilmiah. Salah satu tujuan pokok dalam penulisan makalah adalah untuk memberikan informasi dan menyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dalam makalah tersebut perlu diketahui dan diperhatikan. Tulisan dalam makalah perlu dilengkapi dengan penalaran yang logis dan pengorganisasian yang sistematis, agar dapat menarik pembaca.

Ciri utama suatu makalah terletak pada sifat keilmiahannya, bahwa suatu makalah harus mempunyai ciri : (a) objektif, (b) tidak memihak, (c) berdasarkan fakta, (d) sistematis, (e) logis. Tulisan ilmiah merupakan karangan yang menyajikan permasalahan atau pengetahuan keilmuan dan tulisan menurut tata cara penulisan tertentu dengan baik dan benar. Ciri yang menandai antara lain : (a) isi sajiannya berada pada kawasan keilmuan, (b) penulisan cermat, tepat, benar, menggunakan sistematika yang jelas dan umum, (c) tidak bersifat subjektif, emosinal, mengungkapkan terkaan, prasangka, atau memuat pandangan-pandangan tanpa fakta dan rasional yang mantap.

Penelitian terhadap baik tidaknya suatu makalah bagi pembaca, biasanya dapat dilihat dari : (a) signifikasi makalah atau topik yang dibahas dalam masalah itu, (b) tujuan pembahasan yang jelas dan logis pada masalah itu, (c) kelogisan pembahasannya dan (d) kejelasan dan pengorganisasian pembahasannya.

Bentuk sajian tulisan ilmiah berbeda-beda. Isi tulisan yang sama akan mempunyai bentuk sajian berbeda bila disajikan untuk tujuan dan melalui media yang berbeda. Majalah ilmiah dan pertemuan ilmiah tertentu, seringkali mempersyaratkan bentuk sajian tulisan yang lebih resmi. Sedangkan media masa lain

Page 20: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

seperti koran dan naskah berita, justru meminta tulisan ilmiah dengan bahasa yang lebih populer.

C. Isi dan Sistematika Makalah Imiah. Tulisan ilmiah termasuk makalah ilmiah merupakan tulisan yang menyajikan

permasalahan atau pengetahuan ilmiah dan ditulis menurut tata cara penulisan tertentu dengan baik dan benar. Karakteristik tulisan ilmiah adalah (1) isi sajiannya berada pada kawasan pengetahuan ilmiah, (2) penulisannya cermat, tepat, benar, dan sistematis (menggunakan sistestimatika yang umum dan jelas), (3) tidak bersifat subyektif, emosional, (4) tidak mengungkapkan terkaan, prasangka, atau memuat pandangan-pandangan tanpa fakta dan rasional yang mantap ( Diknas, 2001 ).

Bentuk sajian tulisan ilmiah berbeda-beda. Isi tulisan yang sama akan mempunyai bentuk sajian berbeda bila disajikan untuk tujuan dan melalui media yang berbeda. Majalah ilmiah dan pertemuan ilmiah tertentu, seringkali mempersyaratkan bentuk sajian tulisan yang lebih resmi. Sedangkan media masa lain seperti koran dan naskah berita, justru meminta tulisan ilmiah dengan bahasa yang lebih populer.

Meskipun kerangka isi tulisan ilmiah berbeda-beda namun setidak-tidaknya terdiri atas pendahuluan, permasalahan, pembahasan masalah, kesimpulan dan saran-saran. Menurut Mulyadi (...,....) makalah meliputi tiga bagian, yakni bagian awal, bagian isi, dan bagian penunjang. Berikut ini adalah contoh kerangka tulisan ilmiah.

Bagian IsiBAB I PENDAHULUANA. Latar belakang penulisan masalahB. Rumusan Masalah (topik bahasan)C. Tujuan Penulisan makalahD. Manfaat BAB II TINJAUAN PUSTAKABerisi teori-teori yag relevan yang dapat digunakan untuk memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukanBAB III PEMBAHASANMendeskrifsikan/mendemontrasikan kemampuannya dalam menjawab masalah yang diajukanBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan B. Saran

Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada kesimpulan

Bagian AwalHalaman sampul Kata PengantarDaftar IsiDaftar Tabel (jika ada)Daftar Gambar (jika ada)Daftar Lampiran

Page 21: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

D. Isi Kajian pada Makalah ilmiah.

1. Bagian Awal Makalah a. Halaman Sampul

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada halaman sampul, bahwa pada halaman sampul biasanya memuat :1) Logo ( lembaga tertentu, bila ada )2). Judul makalah ( ditulis dengan menggunakan huruf kapital/ huruf besar )3). Nama penulis makalah ( bila penulis atau penyusun lebih dari satu, dapat

ditulis semua)4). Waktu / tahun penulisan makalah dibuat.

b. Halaman PengesahanBila makalah dimaksudkan untuk keperluan tertentu, maka perlu adanya halaman pengesahan. Makalah untuk keperluan mendapatkan angka kredit, misalnya perlu mendapatkan pengesahan dari pejabat atasan langsung atau pejabat lain yang ditunjuk, atau lembaga dimana makalah tersebut disampaikan.

Pada halaman pengesahan terdiri dari :5. Judul makalah.6. Identitas penulis makalah.7. Pembimbing/ promotor/ konsultan, bila ada.8. Pengesahan oleh .................

c.. AbstrakAbstrak pada makalah berisi ringkasan dari makalah tesebut, yakni mengenai tujuan ditulis makalah, latar belakang masalah, masalah, manfaat, inti pembahasan, maupun simpulan (kesimpulan, implikasi, dan saran bila ada). Abstrak ditulis dalam spasi tunggal, dan diusahakan hanya satu halaman.

d. Prakata atau Kata PengantarPrakata dalam makalah (bila ada) biasa berisi mengenai penjelasan tentang (1) dalam rangka apa makalah itu dibuat, (2) mengapa penulis memilih judul atau topik dalam makalah itu, (3) suka duka penulis dalam menyusun atau menulis makalah itu, (4) siapa saja yang memberikan bantuan hingga selesainya makalah itu ( orang atau lembaga), (5) ucapan terima kasih, (6) harapan penulis tentang kemanfaatan makalah tesebut. Bagian akhir prakata tersebut diakhiri dengan tempat, bulan, dan tahun selesainya makalah dan identitas penulis.

Bagian Akhir

Daftar RujukanLampiran (jika ada)

Page 22: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

e. Daftar Isi Penulisan daftar isi pada makalah berlaku ketentuan :

1). Bagian makalah yang merupakan sub judul ditulis dengan menggunakan huruf kecil ( kecuali awal kata ditulis dengan huruf kapital/ huruf besar).

2). Penulisan sub judul dan subsub judul dilengkapi dengan nomr halaman tempat pembuatan dalam makalah.

3). Penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal dengan jarak antar bagian dua spasi.

f. Daftar Tabel dan Daftar GambarPenulisan daftar tabel dan daftar gambar dalam makalah (bila ada) dilakukan dengan cara sebagai berikut : (1) identitas tabel atau gambar, berupa nomor dan nama tabel/ gambar ditulis secara lengkap, (2) bila banyaknya tabel/ gambar lebih dari satu, maka penulisan tabel atau gambar tersebut dibuat terpisah, (3) jika dalam penulisan makalah hanya terdiri dari satu tabel atau satu gambar, maka penulisan daftar tabel atau gambar tersebut dapat disatukan dengan daftar isi.

2. Bagian Inti Makalah Bagian inti makalah, pada dasarnya terdiri dari tiga bagian, yaitu: (a).bagian pendahuluan, (b) bagian teks utama berisi tentang pembahasan topik-topik, dan (c) bagian penutup.a. Pendahuluan

Bagian pendahuluan dapat berisi tentang : (1) penjelasan mengenai latar belakang penulisan makalah, (2) masalah atau topik bahasan beserta batasannya, dan (3) tujuan penulisan makalah tersebut. Cara penulisan pada bagian pendahuluan ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1) Dengan menulis sub judul Setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan ditulis sebagai sub

bagian. Biasanya model ini penulisnya dengsn menggunakan huruf dan angka.

Contoh penulisan model ini, misalnya: A. PENDAHULUAN

1. Latar belakang 2. Masalahan atau topik bahasan 3. Tujuan

4. Manfaat 2) Dengan menggunakan alenia atau paragraf.

Semua unsur yang terdapat dalam pendahuluan tidak ditulis sebagai sub bagian, melainkan dengan menggunakan pergantian paragraf atau alenia tertentu.

Latar belakang berisi hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah, dapat berupa paparan teoretis maupun paparan yang bersifat praktis ( tetapi bukan alasan yang bersifat pribadi). Pada latar belakang berisi hal-hal yang dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang dibahas dalam

Page 23: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

makalah dan menunjukkan bahwa masalah atau topik tersebut sangat perlu dibahas.

Masalah atau topik pembahasan, dibahas setelah latar belakang, pada masalah juga diutarakan batasannya. Masalah atau topik pembahasan adalah apa yang akan dibahas, dan lebih lanjut lagi berupa masalah yang memerlukan penjelasan , memerlukan pendeskripsian, emerlukan penegasan.

Masalah atau topik bahasan merupakan langkah awal yang harus ditetapkan oleh penuis makalah atau kegiatan penulisan makalah diawali oleh penentuan masalah atau topik pembahasan, baru selajutnya diikuti oleh penyusunan secara garis besar isi makalah atau kerangka karangan, pengumpulan bahan yang diperlukan dalam penulisan makalah, dan penulisan draf makalah serta revisi draf makalah.

Topik kadang-kadang ditentukan oleh pemesan (lembaga tertentu), tetapi juga dapat ditentukan oleh itu sendiri estela menerima tema yang diberikan. Pembatasan topik diperlukan agar dalam pembahasan makalah tidak terlalu melebar, agar lebih spesifik, pembatasan dilakukan agar makalah dapat lebih menarik, dan bahan atau buku referensinya mudah diperoleh. Hal-hal yang diperlukan dalam memilih topik antara lain : (1) topik harus bermanfaat, dari segi praktis, teoritis, kelayakan untuk dibahas; (2) topik hendaknya dipilih yang menarik dan sesuai dengan minat maupun keahlian dari penulis; (3) topik yang akan dibahas hendaknya dikuasai atau setidak-tidaknya pernah berpengalaman; dan (4) topik dipilih dengan mempertimbangkan kemungkinan bahan yang akan digunakan.

Langkah selajutnya setelah dipilihnya topik adalah membuat spelsialisasi topik atau pembatasan topik agar tidak terlalu luas, agar pembatasannya lebih mendalam. Pembatasan topik dalam makalah dilakukan dengan cara: (1) letakkan topik pembahasan pada posisi senrtal dan ajukan pertanyaan apakah topik masih dapat dirinci lagi; (2) daftarkan rincian-rincian topik tersebut dan pilihlah salah satu dari rincian topik tesebut untuk diangkat menjadi topik yang spesifik; (3) ajukan pertanyakan apakah rincian topik yang sudah kita pilih dapat dirinci lagi atau tidak; (4) apakah pilihan yang sudah kita ambil dari rincian topik mudah diperoleh informasinya atau bahan acuannya.

Topik tidak sama dengan judul. Topik merupakan masalah pokok yang dibicarakan atau dibahas dalam makalah, sedangkan judul merupakan label atau nama dari makalah yang ditulis.

Judul suatu makalah dibuat dengan mempertimbangkan : (1) judul hendaknya mencerminkan isi makalah atau mencerminkan topik yang diangkat dalam makalah, (2) judul hendaknya dinyatakan dalam bentuk frasa atau klausa bukan dalam bentuk kalimat (sehingga dalam menulis judul tidak diakhiri dengan tanda titik). (3) Judul hendaknya dibuat yang singkat dan jelas tetapi juga menarik untuk pembaca, (4) Judul hendaknya menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isinya, (5) Judul hendaknya mencerminkan isi makalah.

Tujuan penulisan makalah. Tujuan penulisan makalah tidak semata-mata disusun untuk memenuhi tugas dari suatu lembaga tertentu atau pesanan

Page 24: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

seseorang, tetapi ujuan juga harus mengarah pada apa yang akan dicapai dalam penulisan makalah tersebut. Tujuan makalah mempunyai dua sasaran yaitu untuk pembaca dan penulis. Bagi penulis makalah tujuan dapat mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan oleh penulis, sedangkan bagi pembaca tujuan makalah dapat memberikan informasi awal mengenai apa yang akan dibahas.

b. Teks Utama Bagian teks utama makalah berisi pembahasan topik-topik makalah. Isi bagian teks utama sangat bevariasi, tergantung pada topik yang dibahas dalam makalah. Jika dalam makalah dibahas tiga topik (misalnya), maka ada tiga pembahasan dalam bagian teks utama.Bagian teks utama merupakan inti kegiatan penulisan makalah. Kemampuan dalam menulis makalah tercermin dalam bagian teks utama ini. Penuisan teks utama hendaknya membahas secara mendalam dan tuntas dengan menggunakan gaya penulis ringkas, lancer dan langsung pada persoalan. Dalam teks utama hindari kata-kata yang tidak bermakna. Penuisan bagian teks utama sangat bervariasi, tergantung pada jenis topik dan sub topik sesuai dengan tujuan penulisan makalah. Teknik dalam merangkai bahan pada teks utama dapat dilakukan sebagai berikut : (1) mulailah dengan ide yang bersifat sederhana/ khusus menuju hal yang bersifat kompleks/umum atau sebaliknya, (2) gunakan alur pemikiran yang logis, (3) dapat mencantumkan diagram/tabel maupun klasifikasinya, (4) cantumkan contoh bila diperlukan dan dipandang dapat memudahkan pembaca dalam memahami makalah.

Untuk kelompok pembaca tertentu, tulisan ilmiah yang disajikan dengan formal tentu tidak menarik, tidak merangsang untuk dibaca, apalagi dipahami. Pengetahuan ilmiah dapat pula disajikan dengan tampilan format dan bahasa yang lebih enak dibaca dan dipahami. Tulisan semacam ini umum disebut sebagai tulisan ilmiah populer.Walaupun tulisan ilmiah populer disajikan dengan gaya bahasa dan sajian yang tidak terlalu formal agar enak untuk dipahami bagi kelompok pembaca tertentu, fakta yang disajikan harus tetap obyektif dan dijiwai dengan kebenaran dan metode berpikir keilmuan.Tulisan ilmiah populer lebih banyak menyajikan pandangan, gagasan, komentar atau ulasan terhadap sesuatu permasalahan tertentu yang dapat menjangkau cakupan permasalahan yang luas dan dapat disajikan melalui koran, siaran radio, maupun dalam pertemuan ilmiah. Tulisan ilmiah populer merupakan tulisan ilmiah yang disajikan dengan menggunakan bahasa dan kerangka sajian isi yang lebih menarik dan mudah dipahami.

c. Penutup Bagian penutup berisi simpulan atau rangkuman hasil pembahasan dan juga

berisi saran-saran (jika ada). Teknik untuk membuat penutup suatu makalah dilakukan sebagai berikut :

(1). Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang sudah dilakukan, tanpa diikuti dengan simpulan sendiri, dimaksudkan agar pembaca menarik simpulan sendiri dari makalah yang dibacanya.

Page 25: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

(2). Menarik kesimpulan dari apa yang sudah dibahas pada teks utama dalam makalah, dimaksudkan agar pembaca tidak lagi menyimpulkan sendiri (menghindari simpulan yang keliru) melainkan simpulan sudah dicantumkan oleh penulis makalah.

Selain simpulan, dalam bagian penutup ini dapat diberikan saran- saran atau rekomendasi sehubungan dengan masalah yang sudah dibahas dalam makalah. Saran maupun rekomendasi (bila ada) hendaknya merupakan saran atau rekomendasi yang sesuai dengan pembahasan pada teks utama.

3. Bagian Akhir Makalah Bagian akhir makalah berisi daftar pustaka atau daftar rujukan dan lampiran-lampiran (bila ada).a. Daftar Pustaka

Untuk membuat daftar pustaka atau daftar rujukan terdapat beberapa cara/ sistem, dan kadang-kadang sistem yang digunakan oleh suatu lembaga berbeda dengan yang digunakan lembaga lain. Khusus pembahasan daftar pustaka atau daftra rujukan ini akan dibahas tersendiri pada makalah lain yang berjudul ” Notasi ilmiah ” dalam penulisan karya tulis ilmiah.

b. DAFTAR LAMPIRAN Bagian lampiran pada makalah berisi hal-hal yang bersifat pelengkap

yang dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah. Daftar lampiran dapat berupa tabel maupun surat-surat yang bersifat deskripsi verbal yang dipandang perlu untuk dilampirkan dalam makalah, tetapi bukan merupakan bahan yang dimasukkan lansung ke dalam teks utama. Pada bagian lampiran hendaknya juga diberi nomor halaman. Selain daftar lampiran suatu makalah kadang-kadang juga melampirkan grafik/ gambar/ diagram, yang dipandang penting untuk dilampirkan dan tidak dimasukkan secara langsung pada teks utama.

Page 26: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2001. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Anka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen Dikdasmen Depdiknas.

Mulyadi, HP. 2004. Makalah Ilmiah Dalam Pengembangan Profesi Guru, Semarang : LPMP Jawa Tengah

Nana Sudjana. 2002. Menyusun Karya Tulis Ilmiah Untuk Memperoleh Angka Kredit. Bandung : Sinar Baru Algensindo

Parera, Jos Daniel. 1997. Menulis Tertib dan Sistemik. Jakarta : Erlangga

Prayitno, dkk. 2000. Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah, Surakarta : Muhammadiyah University Press.

Wahyu, 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Banjarmasin : FKIP Unlam.

Page 27: Makalah Ilmiah Di Bidang Pendidikan Oleh Saipurrahman

KUALIFIKASI YANG DITUNTUT UNTUK PENULISAN KTI

6. Pengetahuan dasar tentang KTI (teknik penuisan, penggunaan bahasa yang

benar, dll)

7. Mempunyai wawasan yang luas tentang pendidikan, pengajaran, maupun BP,

baik praktek maupun teori

8. Pengetahuan dasar mengenai metode penelitian

9. Menguasai materi keilmuan atau materi bidang studi

10. Motivasi dan kemauan