makalah ibu hamil

23
GIZI DAUR DALAM KEHIDUPAN MAKALAH IBU HAMIL Disusun Oleh : Syaifudin Zhuhdi JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN PALANGKA RAYA 2011

Transcript of makalah ibu hamil

Page 1: makalah ibu hamil

GIZI DAUR DALAM KEHIDUPANMAKALAH IBU HAMIL

Disusun Oleh : Syaifudin Zhuhdi

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN DEPARTEMEN

KESEHATAN

PALANGKA RAYA

2011

Page 2: makalah ibu hamil

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat TUHAN YME,karena atas berkah &rahmat-Nya lah saya

juga mengucapankan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang

telah membantu dalam penulisan makalah ini sehingga selesai sebagaimana mestinya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “GIZI DAUR DALAM

KEHIDUPAN” yang membahas tentang Ibu Hamil.

Penulis menyadari adanya kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, oleh

karena itu saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan demi kesempurnaan

makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan

bagi kita semua khususnya di mata kuliah Gizi Daur Dalam Kehidupan.

Page 3: makalah ibu hamil

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hamil adalah sebuah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur yang

matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya

menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh .

Seorang ibu belum tentu dikatakan hamil apabila hanya memiliki tanda-tanda seperti

terlambat haid, mual, muntah, perut dan payudara membesar karena dikatakan hamil

apabila sudah terdengar bunyi denyut jantung janin serta terlihatnya tulang janin

melalui Ultra Sono Grafi (USG) .

Pathofisiologi Kehamilan

Proses kehamilan merupakan mata rantai berkesinambungan, masa

kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal kira-

kira 280 hari (40 minggu) sampai 300 hari (42 minggu) yang terhitung dari haid

terakhir. Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan cukup bulan, bila kehamilan lebih

dari 42 minggu disebut kehamilan post matur. Kehamilan dibagi 3 fase yaitu trimester I

(antara 0 sampai 12 minggu) trimester II (antara 12 minggu sampai 28 minggu) dan

trimester III (antara 28 minggu sampai 40 minggu).

1.2 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini,agar mahasiswa memahami tentang ibu hamil

agar nantinya dapat mengetahui status gizi ibu hamil .

Page 4: makalah ibu hamil

BAB II

TINJAU PUSTAKA

2.1 Pengertian Hamil

Hamil adalah sebuah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur yang matang pada

saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu

membentuk sel yang akan bertumbuh (BKKBN, 2004).

Seorang ibu belum tentu dikatakan hamil apabila hanya memiliki tanda-tanda seperti

terlambat haid, mual, muntah, perut dan payudara membesar karena dikatakan hamil

apabila sudah terdengar bunyi denyut jantung janin serta terlihatnya tulang janin

melalui Ultra Sono Grafi (USG) .

Pathofisiologi Kehamilan

Proses kehamilan merupakan mata rantai berkesinambungan, masa kehamilan dimulai

dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal kira-kira 280 hari (40

minggu) sampai 300 hari (42 minggu) yang terhitung dari haid terakhir. Kehamilan 40

minggu disebut kehamilan cukup bulan, bila kehamilan lebih dari 42 minggu disebut

kehamilan post matur. Kehamilan dibagi 3 fase yaitu trimester I (antara 0 sampai 12

minggu) trimester II (antara 12 minggu sampai 28 minggu) dan trimester III (antara 28

minggu sampai 40 minggu).

Menurut Wiknjosastro (2002) pada wanita hamil terdapat tanda dan gejala antara lain

sebagai berikut :

a. Tanda dugaan hamil/ tanda-tanda presumptif

1) Amenore

Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak haid lagi. Penting

diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya

kehamilan dan perkiraan persalinan.

2) Nausea (enek) dan Emisis (muntah)

Enek umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang

oleh emosi.

Morning Sickness dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila

terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut Hiperemisis

Page 5: makalah ibu hamil

Grafidarum.

3) Mengidam (Menginginkan makanan atau minuman tertentu)

Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan

makin tuanya kehamilan.

4) Pingsan

Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Dianjurkan pada bulan-bulan

pertama tidak berada di tempat itu. Keadaan ini akan hilang sesudah kehamilan 16

minggu.

5) Payudara tegang dan membesar

Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang

duktuli dan alveoli di payudara.

6) Anoreksia (tidak nafsu makan)

Pada bulan-bulan pertama tidak anoreksi, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi.

Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk “dua orang” sehingga

kenaikan berat badan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.

7) Sering kencing

Kejadian ini terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan

karena tertekan uterus yang mulai membesar. Pada tri wulan kedua umumnya keluhan

ini hilang oleh karena uterus yang mulai membesar dari rongga panggul. Dan menekan

kembali kandung kencing.

8) Obstipasi (sulit buang air besar)

Keadaan ini karena pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik usus.

9) Pigmentasi kulit

Terjadi pada usia kehamilan 12 minggu ke atas pada pipi, hidung dan dahi, kadang-

kadang nampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma grafidarum.

Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang

berlebih daerah leher hitam (linea gresia). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari

hormone steroid plasenta yang merangsang melanofor dari kulit.

10) Epulis Hipertropi dari papil gusi terjadi pada trimester pertama

11) Varises

Sering dijumpai pada trimester terakhir. Didapat pada daerah genetalia eksterna, fosa

paplitea, kaki dan betis. Pada multi gravida kadang-kadang varises ditemukan pada

kehamilan terdahulu, timbul kembali pada trimester pertama. Kadang-kadang timbul

varises merupakan gejala kehamilan muda.

Page 6: makalah ibu hamil

2.2 Tanda-tanda kehamilan

1) Tanda Pasti Kehamilan (Wiknjosastro, 2002)

Gerakan janin pada primi-gravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18

minggu, sedangkan pada multigravida pada 16 minggu, oleh karena sudah

berpengalaman dari kehamilan terdahulu. Gerakan janin kadang-kadang pada

kehamilan 20 minggu dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa, balotemen dalam

uterus sudah dapat diraba pada kehamilan lebih tua. Bila dilakukan pemeriksaan

dengan sinar roentgen kerangka fetus mulai dapat dilihat. Dengan alat fetal electro

cardiography denyut jantung janin dapat dicatat pada kehamilan 12 minggu. Dengan

stetoscope Laennec bunyi jantung janin baru dapat didengar pada kehamilan 18–20

minggu, dan juga dapat didengar bising dari uterus yang sinkron dengan nadi ibu

karena pembuluh pembuluh darah uterus membesar. Dalam triwulan terasa gerakan

janin lebih gesit. Bunyi jantung janin juga dapat didengar lebih jalas. Bagian-bagian

besar janin, ialah kepala dan bokong, dan bagian bagian kecil, ialah kaki dan lengan,

dapat pula diraba dengan jelas. Pada primi-gravida kepala janin mulai turun pada

kehamilan kira-kira 36 minggu, sedang pada multi-gravida pada kira-kira 38 minggu,

atau kadang-kadang baru turun pada permulaan partus. Dari keseluruhan yang

diuraikan maka diagnosis pasti kehamilan dapat dibuat apabila :

a) Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin.

b) Dapat dicatat dan didengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara.

c) Dapat dirasakan gerakan janin dan balotemen.

d) Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin.

e) Dengan Ultrosonografi (scanning) dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang

janin (crown-rump), dan diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya

kehamilan, dan selanjutnya dapat dipakai untuk menilai pertumbuhan janin.

Jika diketemukan salah satu tanda pasti maka diagnose kehamilan dapat dibuat pasti.

Tanda-tanda pasti baru timbul pada kehamilan yang sudah lanjut. Yaitu diatas 16

minggu tapi dengan menggunakan ultra sounografi kehamilan sudah nampak pada

kehamilan 10 minggu dan bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12

minggu.

Tanda-tanda kehamilan menurut BKKBN (2004) adalah sebagai berikut:

a) Tidak datang haid

b) Pusing dan muntah pada pagi hari

c) Buah dada membesar

d) Daerah sekitar puting menjadi agak gelap

e) Perut membesar

Page 7: makalah ibu hamil

Tidak datang haid disebabkan oleh konsepsi dan nidasi mulai mengeluarkan hormon,

maka pertumbuhan dan perkembangan folikel tidak terjadi sehingga tidak terjadi

menstruasi (Manuaba, 1998). Buah dada yang membesar disebabkan oleh terjadinya

perubahan peredaran darah. Persaan ngidam sering terjadi di pagi hari ditandai dengan

mual, pusing dan tidak ingin makan. Perut membesar seiring dengan perkembangan

janin yanga ada di dalam perut.

Kehamilan juga dapat diketahui dengan menggunakan alat ultra sonografi (USG),

kehamilan yang berumur masih sangat muda pun bisa dideteksi dengan menggunakan

alat ini. Tanda kehamilan dengan metode konvensional kepastian hamil bila teraba

bagian janin, terabagerakan janin, terdengar detak jantung janin

2) Faktor resiko pada kehamilan

Faktor-faktor resiko pada ibu hamil (Jiea, 2002). Faktor resiko kehamilan adalah setiap

faktor yang berhubungan dengan meningkatnya kesakitan dan kematian ibu dan bayi.

a) Primi muda umur kurang dari 20 tahun dan primi tua lebih dari 35 tahun.

b) Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun

c) Pernah melahirkan lebih dari 4 kali

d) Mengalami kesulitan pada persalinan yang lalu (bayi lahir mati, sungsang, bayi tidak

cukup umur, operasi pada waktu melahirkan, kejang-kejang dan lain-lain)

e) Tinggi badan kurag dari 145 cm

f) Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm

g) Mempunyai riwayat penyakit menahun (misal : malaria, TBC, sakit jantung, dan lain-

lain).

2.3 Perawatan selama kehamilan

a. Ante natal care (ANC) adalah pemeliharaan kehamilan yang dilakukan untuk

memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi

terhadap penyimpangan yang ditemukan (DepKes RI, 2002).

b. Jenis pemeriksaan “ 7 T ”

1) Timbang berat badan

2) Ukur tekanan darah

3) Ukur tinggi fundus uteri

4) Pemberian imunisasi TT

5) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan

6) Tes terhadap penyakit menular seksual

7) Temu wicara dalam persiapan rujukan

Page 8: makalah ibu hamil

Sumber pelayanan tersebut diatas hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan yang

professional tidak dapat diberikan oleh dukun bayi (Saifudin, 2001).

c. Manfaat ANC

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang bayi.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.

3) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin

terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan

pembedahan.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan. Melahirkan dengan selamat, ibu maupun

bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5) Mempersiapkan agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.

6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat

tumbuh kembang secara normal.

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain:

1. Umur.

2. Berat badan.

3. Suhu lingkungan.

4. Aktivitas.

5. Status kesehatan.

6. Pengetahuan zat gizi dalam makanan.

7. Status ekonomi.

1. Umur

Lebih muda umur ibu hamil, maka energi yangg dibutuhkan lebih banyak.

2. Berat Badan

Berat badan lebih ataupun kurang dari berat badan rata-rata untuk umur tertentu,

merupakanfaktor menentukan jumlah zat makanan yang harus dicukupi selama hamil.

3. Suhu Lingkungan

Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5-37 derajat Celcius yang digunakan

untuk metabolismeoptimum. Lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti lebih

besar pula masukanenergi yang diperlukan.

Page 9: makalah ibu hamil

4. Aktivitas

Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakin banyak energi yang dibutuhkan

olehtubuh.

5. Status Kesehatan

Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus diperhatikan.

6. Pengetahuan Zat Gizi dalam Makanan

Perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa mempunyai peranan

yang penting. Faktor yang mempengaruhi perencanaan dan penyusunan makanan yang sehat

danseimbang antara lain:

1. Kemampuan keluarga dalam membeli makanan.

2. Pengetahuan tentang zat gizi.

Dengan demikian, tubuh ibu akan menjadi lebih efisien dalam menyerap

zat gizi dari makanansehari-hari.

Kebiasaan dan Pandangan Wanita Terhadap Makanan

Pada umumnya, kaum ibu atau wanita lebih memperhatikan keluarga daripada saat ibu tersebut

hamil. Ibu hamil sebaiknya memeriksakan kehamilannya, minimal empat kali selama

kehamilannya.

7. Status Ekonomi

Status ekonomi maupun sosial mempengaruhi terhadap pemilihan makanan.

2.5 Faktor yang mempengaruhi status gizi

Berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh status gizi janin. Status gizi janin ditentukan antara

lain oleh status gizi ibu pada waktu konsepsi.

Status gizi ibu sewaktu konsepsi dipengaruhi oleh:

1.Keadaan sosial dan ekonomi ibu sebelum hamil

2.Keadaan kesehatan dan gizi ibu

3.Jarak kelahiran jika yang dikandung bukan anak pertama

4.Paritas

5.Usia kehamilan pertama 

Status gizi ibu pada waktu melahirkan ditentukan berdasarkan keadaan dan status gizi pada

waktu konsepsi, juga berdasarkan:

a.Keadaan sosial dan ekonomi waktu hamil

b.Derajat pekerjaan fisik

Page 10: makalah ibu hamil

c.Asupan pangan 

d.Pernah tidaknya terjangkit penyakit infeksi

Kebutuhan gizi selama hamil

Tujuan penatan gizi selama hamil adalah untuk menyiapkan :

1.Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi

kebutuhan zat gizi ibu, janin serfta plasenta,

2.Makanan padat gizi dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan lemak,

3.Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku saat hamil,

4.Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan

memepertahankan status gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman dan

berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik, dan memperoleh cukup

energi untuk menyusui serta merawat bayi kelak,

5.Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi yang tidak diinginkan,

seperti mual dan muntah,

6.Perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama kehamilan

(diabetes melitus),

7. Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik

yang dapat diajarkan kepada anaknya selama hidup.

Perencanaan gizi pada wanita hamil sebaiknya mengacu pada RDA. Dibandingkan dengan

wanita yang tidak hamil, kebutuhan ibu hamil akan protein meningkat sampai 68%, asam folat

100%, kalsium 50%, dan zat besi 200-300%.

Bahan pangan yang digunakan harus meliputi enam kelompok, yaitu :

1.Makanan yang mengandung protein (hewani dan nabati),

2.Susu dan olahannya,

3.Roti dan bebijian,

4.Buah dan sayur yang kaya akan vitamin c,

5.Sayuran berwarna hijau tua,

6.Buah dan sayur lain.

Jika keenam bahan makanan ini digunakan, maka seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh wanita

hamil akan terpenuhi, kecuali zat besi dan asam folat. 

Page 11: makalah ibu hamil

2.6 Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan diet wanita hamil adalah:

1.Carilah bahan makanan yang padat gizi dan kaya akan asam folat

2.Jangan pernah melupakan waktu makan, terutama sarapan

3.Harus makan cukup agar tercapai pertambahan berat badan optimal

4.Jangan pernah coba menurunkan berat badan, atau menghindari pertambahan berat badan

normal

5.Gunakanlah garam beryodium dalam jumlah sedang

6.Memeperbanyak minum

7.Jika berat badan bertambah dengan cepat, pasien dianjurkan untuk memeriksakan diri ke

dokte, dan jangan menangani sendiri

8.Tidak merokok

Energi 

Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, WHO menganjurkan jumlah

tambahan sebesar 150 kkal sehari pada trimester I, dan 350 kkal selama trimester II dan III.

Sementara Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi V 1993 mematok angka 285 kkal perhari

(pemberian suplementasi kalori di atas 430 kalori per hari kepada mereka yang berstatus gizi

buruk, dapat meningkatkan berat badan lebih dari 225 gram(Practice dkk, 1983)). Angka ini

entu saja tidak termasuk penambahan akibat perubahan temperature ruangan, kegiatan fisik,

dan pertumbuhan. Patokan ini bagi mereka yang tidak mengubah kegiatan fisik selama

mengandung.

Protein 

Kebutuhan ibu hamil akan protein meningkat sampai 68%. Jumlah protein yang harus tersedia

sampai akhir kehamilan sekitar 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, janin dan plasenta.

National Academy of Sciences mematok angka sekitar 30 gram. Sementara Widyakarya

Nasional Pangan dan Gizi V 1993 menagnjurkan penambahan 12 gr/hari.

Bahan pangan yang dijadikan sumber sebaiknya 2/3-nya marupakan bahan pangan yang

bernilai biologi tinggi, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu dan hasil olahannya. Protein

yang berasal dari tumbuhan (nilai biologinya rendah) cukup 1/3 bagian.

Zat Besi

Kebutuhan ibu hamil akan Fe meningkat (untuk pembentukan plasenta dan sel darah

merah)sebesar 200-300%. Perkiraan besaran zat besi yang perlu ditimbun selama hamil ialah

Page 12: makalah ibu hamil

1040 mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya

hilang. Sebanyak 300 mg Fe ditransfer ke janin, dengan 50-75 mg untuk pembentukan

plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah darah merah, dan 200 mg lenyap ketika melahirkan.

Penyerapan besi dipengaruhi oleh banyak factor. Protein hewani dan vitamin C meningkatkan

penyerapan. Kopi, teh, garam kalsium, magnesium dan fitat dapat mengikat Fe sehingga

mengurangi jumlah serapan. Karena itu sebaiknya tablet Fe ditelan bersamaan dengan

makanan yang dapat memperbanyak jumlah serapan, sementara makanan yang mengikat Fe

sebaiknya dihindarkan, atau tidak dimakan dalam waktu bersamaan.

Di samping itu, penting pula diingat, tambahan besi sebaiknya diperoleh dari makanan, karena

tablet Fe terbukti dapat menurunkan kadar seng dalam serum.

Asam Folat

Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya selama hamil berlipat dua.

Kekurangan asam folat secara marjinal mengakibatkan peningkatan kepekaan, lelah berat, dan

gangguan tidur. Dua kondisi pertama menyebabkan kaki kejang. Kekejangan ini biasanya

timbul pada malam hari sehingga lama kelamaan dapat mengganggu tidur penderita, yang

dikenal dengan restless leg syndrome. Jika kekurangan asam folat bertambah parah, akan

terjadi anemia yang ditandai dengan penampakan kelelahan dan depresi.

Kekurangan asam folat berkaitan dengan bayi lahir rendah, ablasio plasenta dan, neural tube

defect. Pemberian suplementasi dapat menghapus kelainan ini.

CDC (1991) menganjurkan wanita yang pernah melahirlan bayi penderita neural tube defect,

untuk mengkonsumsi asam folat sebanyak 4 mg sehari pada kehamilan selanjutnya. Sementara

Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi V 1993 menganjurkan dosi sebesar 200 mikrogram

tanpa membatasi pernah tidaknya melahirkan bayi cacat.

Preparat suplementasi sebaiknya diberikan sekitar 28 hari setelah ovulasi atau pada 28 hari

pertama kehamilan, karena otak dan sumsum tulang belakang dibentuk pada hari pertama

kehamilan. Dengan  demikian, pemberian suplementasi harus dilaksanakan sebelum konsepsi

terjadi. Besarnya suplementasi ialah 280, 660, dan 470 mikrogram per hari, masing-masing

pada trimester I, II, III. 

Jenis makanan yang mengandung asam folat antara lain ragi, hati, sayuran berdaun hijau,

kacang-kacangan. Sumber lain ialah hati, daging, jeruk, telur.

Page 13: makalah ibu hamil

Karena tidak stabil dalam pemanasan, dan mudah rusak jika dimasak, sayuran sebaiknya

dimakan mentah setelah dicuci dengan air mengalir untuk melenyapkan sisa pestisida dan /

atau telur cacing. Di samping itu, harus diperhatikan pula pengganggu penyerapan lain, seperti

alcohol, kontrasepsi oral, barbiturate, aspirin, dan obat anti kejang.

Kalsium 

Metabolisme kalsium selama hamil berubah mencolok, meskipun mekanisme terjadinya belum

sepenuhnya dipahami. Kadar kalsiem dalam darah wanita hamil menurun drastic sampai 5%

ketimbang wanita tidak hamil. Secara kumulatif, janin menimbun kalsium sebanyak 30 g,

dengan kecepatan 7, 110, dan 350 mg masing-masing pada trimester I, II, III. 

Asupan yang dianjurkan kira-kira 1200 mg/hari bagi wanita hamil yang berusia di atas 25 tahun

dan cukup 800 mg untuk mereka yagn berusia lebih muda. Sumber utama kalsium adalah susu

dan hasil olahannya seperti whole milk, skimmed milk, toghurt, keju, udang, sarang burung,

sarden dalam kaleng, serta beberapa bahan makanan nabati seperti sayuran warna hijau tua

dan lain-lain.

Kobalamin (Vitamin B12) 

Anemia pernisiosa yang disertai dengan rasa letih yang parah merupakan akibat dari defisiensi

B12. Vitamin ini sangat penting dalam pembentukan RBC.  Anemia pernisiosa biasanya tidak

disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dalam makanan, melainkan oleh ketiadaan factor

intrinsic yaitu sekresi gaster, yang diperlukan oleh penyerapan B12. gejala anemia ini meliputi

rasa letih dan lemah yang hebat, diare, depresi, mengantuk, mudah tersinggung serta pucat. Di

antara golongan vitamin B kompleks, vitamin B12 memang unik karena sangat jarang didapat

dari tanaman, tetapi banyak di dalam daging atau produk olahan dari binatang. Bersama asam

folat, vitamin ini menyintesis DNA dan memudahkan pertumbuhan sel. 

Vitamin B12 penting sekali bagi pertumbuhkembangan normal RBC, dan keberfungsian sel-sel

sumsum tulang, system persarafan, dan saluran cerna. Tubuh dapat menyimpan B12 di hati

dalam jumlah yang adekuat untuk persediaan selama 5 tahun. Itulah sebabnya mengapa

defisiensi berat jarang terjadi.

Pangan sumber vitamin B12 ialah hati, telur, ikan (terutama tuna), kerang, daging, unggas,

susu, keju. Asupan yang dianjurkan sekitar 3 mikrogram sehari. Sebutir telur mengandung 1

mikrogram, secangkir susu menyimpan 1 mikrogram; 85 gram daging babi mengandung 2

mikrogram asam folat.

Selain reaksi alergi, pengaruh toksik akibat pemberian vitamin ini dalam dosis mega belum

Page 14: makalah ibu hamil

pernah dilaporkan. Penyuntikan vitamin B12 sebanyak 10.000 kali dosis anjuran tidak

menimbulkan pengaruh yang tidak diinginkan. Di samping factor intrinsic, factor lain yang

mengganggu penyerapan B12 ialah alcohol, pil KB, dan senyawa tertentu dalam rokok.

Vitamin D

Kekurangan vitamin D selama hamil berkaitan dengan gangguan metabolisme kalsium pada ibu

dan janin. Gangguan ini berupa hipokalsemia dan tetani pada bayi baru lahir, hipoplasia enamel

gigi bayi, osteomalasia pada ibu. Insidensi dapat ditekan dalam pemberian 10 mikrogram (400

IU) per hari. Kekurangan vitamin D menjangkiti nwanita hamil yang bermukim di daerah yang

hanya sedikit bersentuhan dengan sinar matahari sehingga sintesis vitamin D di kulit tidak

terjadi.

Yodium

Kekurangan yodium selama kehamilan mengakibatkan janin menderita hipotiroidisme, yang

selanjutnya berkembang menjadi kreatinisme karena peran hormone tiroid dalam

perkembangan dan pematangan otak menempati posisi strategis. Kerusakan saraf akibat

hipotiroidisme yang berlangsung pada akhir kehamilan tidak separah jika hal ini terjadi di awal

kehamilan. Karena itu, koreksi terhadap kekurangan yodium sebaiknya dilakukan sebelum atau

selama 3 bulan pertama kehamilan.

Anjuran asuhan per hari untuk wanita hamil dan menyusui sebesar 200 µg (Food and Nutrition

Board of the National Academy of Scient\ces in the United State), dalam bentuk garam

beryodium, pemberian suplementasi pada hewan ternak, pemberian minyak beryodium per oral

atau injeksi.

Di antara cara-cara ini, pemberian garam beryodium memang lebih mudah, namun masih ada

masalah dalam hal pendistribusian dan/atau pertahanan mutu yodium yang terkandung.

Selepas dari pabrik, terutama selama penyimpanan di gudang rusak dan warung, garam

beryodium akan terpajan dalam panas sehingga cepat rusak.

2.7 Status Gizi Ibu Hamil

Masa ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang

jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil. Diketahui bahwa janin

membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya..Perlu diperhatikan secara

khusus adalah pertumbuhan janin dalam daerah pertumbuhan lambat dan daerah pertumbuhan

cepat. Daerah pertumbuhan lambat terjadi sebelum umur kehamilan 14 minggu. Setelah itu

Page 15: makalah ibu hamil

pertumbuhan agak cepat, dan bertambah cepat sampai umur kehamilan 34 minggu. Kebutuhan

zat gizi ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada masa anabolik, dan dari makanan ibu setiap

hari selama hamil. Berikut ini tertera jumlah unsur-unsur gizi yang dianjurkan selama hamil:

kalori 2500 kal, protein 80 g, garan kapur 7,8 g, ferum 18 mg, vitamin A 4000 Kl, vitamin B1 1,2

mg, vitamin C 25 mg (Moehi Sjahmien, 1988). Makanan ibu selama hamil dan keadaan gizi ibu

pada waktu hamil berhubungan erat dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Apabila

makanan yang dikonsumsi ibu kurang dan keadaan gizi ibu jelek maka besar kemungkinan bayi

lahir dengan BBLR. Konsekuensinya adalah bahwa bayi yang lahir kemungkinan meninggal 17

kali lebih tinggi dibanding bayi lahir normal (Chase, 1989). 

2.8 Pola Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil

Kenaikan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dipengaruhi oleh berbagai faktor,

yang terpenting keadaan gizi ibu hamil dan makanan ibu selama berlangsung kehamilan. Berat

badan hamil dan makanan ibu selama berlangsung kehamilan. Berat badan (BB) sebelum hamil

dan perubahan BB selama kehamilan berlangsung merupakan parameter klinik yang penting

untuk memprediksi berat badan lahir bayi. Wanita dengan berat badan rendah sebelum hamil,

atau kenaikan berat badan rendah sebelum hamil, atau kenaikan berat badan tidak cukup

banyak pada saat hamil cenderung melahirkan bayi BBLR (Sayogo, 1993).Menurut Husaini

kenaikan berat badan yang dianggap baik untuk orang Indonesia ialah 9 kg. kenaikan berat

badan ibu tidak sama, tetapi pada umumnya kenaikan berat badan tertinggi adalah pada umur

kehamilan 16 – 20 minggu, dan kenaikan yang paling rendah pada 10 minggu pertama

kehamilan.Hasil penelitian di Bogor, menunjukkan bahwa kenaikan berat badan pada

trisemester pertama adalah 1,0 kg, pada trisemester kedua 4,4 kg, dan pada trisemester ketiga

3,8 ketiga 3,8 kg (Husaini, dkk, 1986).Saat kehamilan tubuh wanita mengalami perubahan

khususnya genitalia ekstema, interna dan mammae. Berat badan akan naik 6,5 – 16,5 kg

terutama pada kehamilan 20 minggu terakhir (2 kg/bulan). Kenaikan berat badan dalam

kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi berupa plasenta, fetus, liquor amnion dan dari ibu

sendiri yaitu uterus dan mammae membesar, peningkatan volume darah, pertambahan protein

dan lemak, serta terjadinya retensi darah (Manaf, 1994).Kenaikan berat badan selama

kehamilan sangat mempengaruhi massa pertumbuhan janin dalam kandungan. Pada ibu-ibu

hamil yang status gizi jelek sebelum hamil, maka kenaikan berat badan pada saat hamil akan

berpengaruh terhadap berat bayi lahir (Husaini, 1996). 

2.9 Penilaian status gizi

Penilaian status gizi wanita hamil maliputi evaluasi terhadap faktor resiko, diet, pengukuran

Page 16: makalah ibu hamil

antropometrik dan biokimiawi. Faktor resiko diet dibagi dalam dua kelompok, yaitu risiko selama

hamil dan risiko selama perawatan(antenatal). Risiko yang pertama adalah usiaa dibawah 18

tahun, keluarga prasejahtera, food fadism, perokok berat, pecandu obat dan alkohol, berat

<80% atau >120% berat baku, terlalu sering hamil, >8 kali dengan sela waktu < 1 tahun, riwayat

obstetri buruk, pernah melahirkan anak mati, dan sedang menjalani terapi gizi untuk penyakit

sistemik. Sementara itu pertambahan berat badan tidak adekuat(<1 kg/bulan), pertambahan

berat berlebihan (> 1 kg/bulan), dan Hb < 11 mg% . Resiko lain yang tidak langsung berkaitan

dengan gizi adalah tinggi badan < 150 cm, tungkai terkena polio, hemoglobin <8,5 mg%,

tekanan darah >140/90 mmHg, edema dan albuminuria >+2, presentasi bokong, janin kembar,

dan perdarahan vagina.

Page 17: makalah ibu hamil

BAB III

KESIMPULAN

Hamil adalah sebuah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur yang

matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya

menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh .

Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain:

1. Umur.

2. Berat badan.

3. Suhu lingkungan.

4. Aktivitas.

5. Status kesehatan.

6. Pengetahuan zat gizi dalam makanan.

7. Status ekonomi.

Pemenuhan gizi ibu hamil adalah yang terpenting pada masa kehamilan. Dengan

mendapatkan gizi yang seimbang dan baik, ibu hamil dapat mengurangi resiko kesehatan pada

janin dan sang ibu. Oleh sebab itu, memperhatikan asupan makanan dan juga nutrisi sangat

penting dilakukan oleh ibu hamil maupun keluarganya.

Gizi ibu hamil sebetulnya tidak jauh dari gizi untuk pola makanan sehat. Hanya saja, adanya

janin di kandungan mengharuskan ibu hamil ekstra hati-hati dalam mengkonsumsi. 

Ibu hamil yang kekurangan gizi dapat mengakibatkan terjadinya keguguran, bayi lahir

prematur, kematian janin, kelainan sistem syaraf pusat bayi maupun perkembangan yang tidak

normal.

Selain memperhatikan asupan makanan pada gizi ibu hamil, ibu hamil juga perlu

memperhatikan anjuran untuk tidak melakukan program diet, meminum minuman beralkohol

dan kafein, maupun obat-obat herbal (jamu) tanpa konsultasi dokter. Sedangkan untuk

olahraga, ibu hamil tetap dapat melakukannya dengan pantauan dokter.

Page 18: makalah ibu hamil

Yang penting dalam pemenuhan gizi ibu hamil bukan pada kuantitasnya, tetapi kualitas dan

keseimbangan komposisi yang cukup.

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Documents%20and%20Settings/Administrator/My%20Documents/zhuhdi/kuliah%20II/gizi

%20daur/pengaruh%20gizi%20pada%20kehamilan/Gizi%20Untuk%20Ibu%20Hamil%20%20%20Ibu

%20Hamil%20%20%20Dunia-Ibu.org.htm

http://www.lusa.web.id/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-gizi-ibu-hamil/

http://www.ibubayi.com/id/faktor-status-gizi-ibu-hamil.html

http://www.google.co.id/search?hl=id&biw=1024&bih=466&noj=1&q=faktor-

faktor+yang+mempengaruhi+status+gizi+ibu+hamil&aq=o&aqi=&aql=&oq=

http://www.bahankuliah.info/MASALAH-GIZI-DALAM-KAITANNYA-DENGAN-KETAHANAN-FISIK-

DAN-....html

Page 19: makalah ibu hamil

DAFTAR ISI

Daftar isi ii

Kata Pengantar iii

Bab I 1

Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 1

Bab II 2

Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Hamil 2

2.2 Tanda-tanda kehamilan 3

2.3 Perawatan selama kehamilan 4

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil  5

2.5 Faktor yang mempengaruhi status gizi 6

2.6 Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan diet wanita hamil 7

2.7 Status Gizi Ibu Hamil 8

2.8 Pola Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil 9

2.9 Penilaian status gizi 9

Bab III 10

Kesimpulan 10

Daftar pustaka 11

Page 20: makalah ibu hamil

iii

Page 21: makalah ibu hamil