Makalah Hk Pasar Modal
-
Upload
yudhaanugerahperwiraindrawan -
Category
Documents
-
view
256 -
download
1
description
Transcript of Makalah Hk Pasar Modal
UNIVERSITAS INDONESIA
KOPERASI
MAKALAH KELOMPOK V
DISUSUN OLEH:
NABILLA 1306484936NURI SETYARINI 1306484993RADITYO HUTOMO 1306485106RAHADIAN ASSAF 1306485112
PROGRAM EKSTENSIBIDANG STUDI AKUNTANSI
JAKARTAAPRIL 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................ i
STATEMENT OF AUTHORSHIP..........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
Latar Belakang.....................................................................................................................1
Perumusan Masalah.............................................................................................................1
Batasan Masalah..................................................................................................................2
Tujuan Makalah...................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PENGERTIAN KOPERASI................................................................................................3
Fungsi dan peran Koperasi...............................................................................................3
Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992.............................................................3
Jenis Koperasi menurut fungsinya....................................................................................4
Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja...............................................4
Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya..............................................................5
SYARAT PENDIRIAN KOPERASI...................................................................................5
KEANGGOTAAN KOPERASI..........................................................................................7
Modal Koperasi................................................................................................................8
Perangkat Organisasi Koperasi Indonesia......................................................................10
BERAKHIRNYA KOPERASI SEBAGAI BADAN HUKUM.........................................15
BAB III..................................................................................................................................17
Kesimpulan.....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................18
i
STATEMENT OF AUTHORSHIP
“Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas
terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang
lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk
makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas
bahwa kami menyatakan dengan jelas menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
Mata Ajaran : Pengantar Hukum Bisnis
Judul Makalah/Tugas : Koperasi
Tanggal : 15 April 2015
Dosen : Zoelkifli Siregar, SH. MM.
Anggota :
Nama NPM Tanda Tangan
Nabilla 1306484936
Nuri Setyarini 1306484993
Radityo Hutomo 1306485106
Rahadian Assaf 1306485112
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Hukum Bisnis. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak
sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran
dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan kerjasama
teman-teman kelompok lima, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat
teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang tinjauan koperasi
secara garis besarnya yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber referensi dan informasi. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen mata kuliah Tatakelola Perusahaan, Bapak Zoelkifli Siregar
S.H., M.H, kami meminta masukannya demi perbaikkan makalah kami di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Jakarta, 15 April 2015
Penyusun
iii
BAB IPENDAHULUAN
Latar BelakangPada awalnya, jiwa koperasi sudah terbentuk sejak dahulu kala, ketika umat
manusia berusaha untuk pertama kalinya memenuhi tujuan bersama. Adalah seorang
berkebangsaan Skotlandia bernama Robert Owen (1771-1858) yang mempelopori
gerakan koperasi (cooperative movement) pada tahun 1810. Bentuk perkumpulan ini
terus mengalami perkembangan dan muncul di beberapa negara Eropa. Di Indonesia,
koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R. Aria Wiria Atmaja pada tahun 1896,
dengan melihat banyaknya pegawai negeri yang menderita akibat bunga pinjaman
tinggi dari para rentenir. Patih R. Aria Wiria Atmaja mendirikan bank untuk para
pegawai negeri tersebut guna membantu orang-orang agar tidak berurusan lagi
dengan rentenir. Seiring berjalannya waktu, koperasi di Indonesia mengalami
perkembangan pesat yang mencapai klimaksnya dalam bentuk Kongres Koperasi
pertama pada tanggal 12 Juli 1947 di Tasikmalaya.
Sebagai Badan Hukum, Koperasi dianggap sebagai pihak yang dapat
melakukan perbuatan hukum sendiri, memiliki harta kekayaan sendiri, dan dapat
dituntut serta menuntut di depan pengadilan. Untuk menjadi Badan Hukum, Koperasi
harus memenuhi dan mengikuti ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor
25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Meskipun keanggotaannya bersifat sukarela
dan terbuka, Koperasi memiliki perangkat organisasi seperti Rapat Anggota,
Pengurus, Pengawas, serta Anggaran Dasar yang menjadi dasar Koperasi dalam
menjalankan kegiatannya.
Makalah ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai pengertian Koperasi,
bagaimana proses pendirian, organ, modal, dan sebab dan proses terjadinya
pembubaran dalam Koperasi.
Perumusan MasalahPerumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1
- Apa pengertian Koperasi?
- Bagaimanakah proses pendirian sebuah Koperasi?
- Bagaimanakah organ dalam Koperasi?
- Bagaimana pemodalan dalam Koperasi?
Batasan MasalahAgar pembahasan dalam makalah ini lebih fokus, maka pembahasan perlu
dibatasi dalam pengertian Koperasi, bagaimana proses pendirian, organ, dan
pemodalan dalam Koperasi saja.
Tujuan MakalahTujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menginformasikan kepada
pembaca pengetahuan tentang sebuah Koperasi dan juga untuk memenuhi tugas yang
diberikan kepada penulis untuk mata kuliah Hukum Bisnis.
2
BAB IIPEMBAHASAN
PENGERTIAN KOPERASI
Koperasi Menurut Pasal 1 UU No. 25/1992 adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan azas kekeluargaan.
Yang dimaksud dengan geraksan koperasi adalah keseluruhan organisasi
koperasi dan kegiatan perkoperasian yang bersifat terpadu menuju tercapaiannyaa
cita-cita bersama koperasi. Landasan koperasi adalah Pancasila dan UUD 45,
sedangkan azas koperasi adalah Kekeluaragaan dengan tujuan memajukan
kesejahteraan anggota dan ikut membangun tatanan perekonomian nasional.
Fungsi dan peran KoperasiMembangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya;
Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat;
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai sokogurunya;
Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
3
Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-
masing anggota
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Kemandirian
Pendidikan perkoperasian
Kerjasama antar koperasi
Jenis Koperasi menurut fungsinya Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang
menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.
Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan
fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar
sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan
pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa,
dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi.
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang
dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan
sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan
jasa koperasi.
Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerjaKoperasi Primer
Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20
orang perseorangan.
4
Koperasi Sekunder
Koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan
daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi sekunder
dapat dibagi menjadi :
Koperasi pusat - adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi
primer
Gabungan koperasi - adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi
pusat
Induk koperasi - adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3
gabungan koperasi
Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen
barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha.
Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir
atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.
Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam salah satu status atau
keduanya. Dengan demikian pengelompokkan koperasi menurut status anggotanya
berkaitan erat dengan pengelompokan koperasi menurut fungsinya.
SYARAT PENDIRIAN KOPERASI
Sesuai UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, syarat pembentukan diatur
dalam bab IV, Pasal 6, 7, 8.
Syarat Pembentukan:
1) Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 ( dua puluh) orang.
( Pasal 6) Persyaratan ini dimaksudkan untuk menjaga kelayakan usaha dan
kehidupan Koperasi. Orang-orang pembentuk Koperasi adalah mereka yang
memenuhi persyaratan keanggotaan dan mempunyai kepentingan ekonomi
yang sama.
5
2) Sedangkan Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 ( tiga)
Koperasi ( Pasal 6).
3) Pembentukan Koperasi dilakukan dengan Akta Pendirian yang memuat AD
( Pasal 7).
4) Alamat kantor Koperasi harus jelas ( Pasal 7).
Isi Anggaran Dasar, dijelaskan dalam Pasal 8, setidaknya mengatur 10 ketentuan:
a) Daftar nama pendiri;
b) Nama dan tempat kedudukan;
c) Maksud dan tujuan serta bidang usaha;
d) Ketentuan mengenai keanggotaan;
e) Ketentuan mengenai rapat anggota;
f) Ketentuan mengenai pengelolaan;
g) Ketentuan mengenai permodalan;
h) Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya;
i) Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha;
j) Ketentuan mengenai sanksi.
Status Badan Hukum
Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian disahkan oleh
Pemerintah (Pasal 9)
a) Cara memperoleh status badan hukum, para pendiri harus mengajukan secara
tertulis dengan disertai akta pendirian.
b) Pemerintah memiliki waktu paling lama 3 bulan sejak menerima permintaan
tertulis tersebut untuk memutuskan menerima atau menolak permintaan
pendirian.
Persyaratan lengkap untuk membentuk dan mendirikan koperasi :
1) Fotokopi akta pendirian koperasi dari notaris (rangkap dua)
2) Berita acara rapat pendirian koperasi
6
3) Daftar hadir rapat pendirian yang telah ditandatangani semua anggota
4) Fotokopi ktp pendiri
5) Kuasa pendiri atau pengurus terpilih yang bertugas untuk mengurus proses
pengesahan pembentukan koperasi
6) Surat bukti tersedianya modal
7) Rencana kegiatan usaha koperasi dalam tiga tahun kedepan
8) Rencana anggaran belanja dan pendapatan koperasi
9) Daftar susunan kepengurusan dan pengawas koperasi
10) Daftar sarana kerja koperasi
11) Surat pernyataan yang menyatakan tidak memiliki hubungan keluarga antara
pengurus
12) Susunan struktur organisasi koperasi
KEANGGOTAAN KOPERASI
Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus sebagai pengguna-jasa koperasi .
Maju mundurnya koperasi berasal dari anggota untuk anggota koperasi dapat
berkembang baik bilamana anggota dan pengurus merasa berkepentingan terhadap
kemajuan koperasi.
1. Syarat-syarat sebagai anggota koperasi:
a. Warga negara Indonesia
b. Mampu melakukan tindakan hukum
c. Bersedia mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
d. Bersedia mematuhi aturan-aturan yang berlaku
e. Berkeinginan memajukan koperasi
f. Tidak ada paksaan dari pihak lain
g. Tidak dapat dipindahtangankan
h. Sebagai pemilik dan penggunan jasa koperasi
2. Keanggotaan koperasi dapat Berakhir apabila :
7
a. Meninggal dunia
b. Bertentangan dengan tujuan koperasi
c. Mengundurkan diri
d. Selalu merugikan koperasi
e. Diberhentikan oleh pengurus karena melanggar peraturan yang berlaku.
3. Kewajiban anggota:
a. Mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
b. Berpartisipasi dalam kegiata usaha koperasi
c. Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib
d. Memelihara dan mengembangkan kebersamaan atas asas kekeluargaan
e. Mematuhi dan melaksanakan keputusan rapat anggota maupun rapat
pengurus
4. Hak anggota:
a. Menghadiri, menyatakan pendapat memberi suara dalam RAT
b. Memilih dan dipilih menjadi pengurus maupun pengawas
c. Mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus
d. Memanfaatkan koperasi dan pelayanan yang sama antara sesama anggota
e. Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi sesuai anggaran
dasar
Modal Koperasi Modal usaha koperasi berasal dari dua sumber yaitu :
5. Modal Sendiri
a. Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok
tidak boleh diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota.
b. Simpanan Wajib
8
Simpanan wajib adalah simpanan yang wajin dibayar oleh anggota
kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib juga
tidak boleh diambil jika bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
Dengan simpanan wajib modal koperasi terus bertambah dan berkembang.
c. Simpanan Sukarela
Modal koperasi semacam ini adalah simpanan dari anggota – anggota
koperasi yang bersifat sukarela, dalam artian tidak ada paksaan untuk
melakukan simpanan ini tetapi dilakukan atas kemauan sendiri.
d. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa
hasi usaha. Dana yang terkumpul dalam bentuk cadangan selama tidak terjadi
kerugian dapat dimanfaatkan sebagai modal.
e. Hibah
Hibah adalah pemberian berupa uang atau barang yang diterima oleh
koperasi tetapi bukan dari anggotanya melainkan dari pihak lain. Contohnya
koperasi menerima hibah dari pemerintah atau perusahaan tertentu.
6. Modal pinjaman
a. Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan
simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil
dari nilai yang disimpan tergantung dari kerelaan anggota. Sebaliknya dalam
pinjaman, koperasi meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai dengan
uang yang berasal dari anggota.
b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh
sesama badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan
modal. Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang
luas atau dalam lingkup yang sempit tergantung dari kebutuhan modal yang
diperlukan.
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya
9
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi
mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada
koperasi sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara
yang bersangkutan untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya
usaha koperasi.
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat
utang kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat
umum diluar anggota koperasi. Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi
dan surat utang tersebut diatur dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada.
e. Sumber lain yang sah;
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari
dana yang tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.
f. Modal penyertaan (diatur dengan PP);
Modal penyertaan adalah modal yang berasal dari penanaman modal
(investasi) pemerintah atau swasta bukan anggota (seperti perorangan, badan
usaha swasta, dan BUMN). Modal ini dilakukan dalam upaya memperkuat
kegiatan usaha koperasi. Dalam koperasi, modal penyertaan juga menanggung
risiko. Pemilik modal ini tidak memiliki suara dalam rapat anggota. Akan
tetapi, pemilik dapat diikutsertakan dalam pengawasan usaha investasi dari
modal tersebut sesuai dengan kesepakatan.
Perangkat Organisasi Koperasi IndonesiaDi dalam UU No.25 Tahun 1992, ketentuan mengenai perangkat organisasi
koperasi diatur dalam Pasal 21 beserta Penjelasannya, terdiri dari :
1. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
Rapat anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban pengurus
dan pengawas mengenai pengelolaan koperasi. Rapat anggota diadakan paling
10
sedikit sekali dalam setahun. Hal yang dilakukan dalam rapat anggota tahunan
antara lain:
Menetapkan anggaran dasar
Kebijakan Umum Organisasi, Manajemen, dan Usaha
Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus serta pengawas
Rencana Kerja, RAPB, Pengesahan Laporan Keuangan
Pengesahan tanggung jawab pengurus
Menetapkan pembagian sisa hasil usaha
Penggabungan, peleburan dan pembubaran
Di dalam koperasi, setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang
sama. Kewajiban anggota koperasi adalah sebagai berikut :
Menghadiri rapat anggota
Membayar iuran atau simpanan pokok dan simpanan wajib
Mematuhi AD dan ART serta keputusan yang telah ditetapkan dalam Rapat
Anggota.
Mengembangkan dan memelihara kebersamaan atas dasar kekeluargaan
Menjaga rahasia perusahaan dan organisasi koperasi kepada pihak luar
Menanggung kerugian yang diderita koperasi, proporsional dengan modal
yang disetor.
Sedangkan hak-hak anggota koperasi antara lain sebagai berikut:
Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama
anggota
Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi
Menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota.
Memilih pengurus dan pengawas.
Dipilih sebagai pengurus atau pengawas.
Menyetujui atau mengubah AD / ART serta ketetapan lainya.
11
Rapat Anggota Luar Biasa diadakan atas permintaan sejumlah anggota
koperasi atas atas keputusan pengurus. Rapat Anggota Luar Biasa mempunyai
wewenang sama dengan wewenang rapat anggota
2. Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat
anggota. Bertanggung jawab kepada rapat anggota. Masa jabatan pengurus
paling lama lima tahun. Tidak merangkap sebagai pengawas. Pengurus baik
bersama-sama, maupun sendiri-sendiri menanggung kerugian yang diderita
koperasi, karena tindakan kesengajaan atau kelalaian. Untuk pertama kali,
susunan dan nama anggota pengurus dicantumkan dalam akta pendirian.
Tugas Pengurus :
Mengelola organisasi dan usaha koperasi.
a. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana pendapatan dan
anggaran belanja koperasi.
b. Menyelenggarakan rapat anggota.
c. Melaksanakan rencana kerja yang sudah ditetapkan rapat anggota.
d. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
e. Mencatat setiap transaksi anggota.
f. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
g. Meningkatkan pengetahuan anggota dengan menyelenggarakan pendidikan
bagi anggota.
Wewenang Pengurus :
a. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
b. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian
anggota sesuai dengan ketentuan AD dan ART.
c. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi
sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota
12
d. Mengangkat dan memberhentikan pelaksana usaha.
e. Rencana pengangkatan pengelola atas persetujuan rapat anggota.
Tanggung Jawab Pengurus
a. Bersama-sama dan sendiri-sendiri menanggung kerugian koperasi yang
disebabkan oleh kesengajaan dan kelalaian.
b. Bertanggungjawab atas kesengajaan dan tuntutan pidana
Pengurus juga mempunyai tugas untuk menyusun Laporan Tahunan yang
dibuat paling lambat 1 (satu) bulan sebelum Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Laporan Tahunan yang disusun oleh Pengurus berisi :
a.
b. Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai
3. Pengawas Koperasi Indonesia
Pengawas koperasi ini juga merupakan perangkat organisasi koperasi
Indonesia, yang dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota, serta
bertanggung jawab kepada rapat anggota. Semua hasil pengawasan yang
dilakukan oleh pengawas harus dirahasiakan dari pihak luar koperasi. Sebagai
anggota pengawas, tidak dapat merangkap sebagai pengurus, sebab kedudukan
dan tugas pengawas ini adalah mengawasi pelaksanaan tugas kepengurusan yang
dilakukan oleh pengurus.
Tugas Pengawas :
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
koperasi.
13
Perhitungan Tahunan
Neraca Perhitungan Hasil Usaha
b. Melaporkan hasil pengawasannya secara tertulis kepada rapat anggota.
Wewenang Pengawas :
a. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
b. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
4. Manajer (Pengelola Usaha)
Pengurus koperasi dapat mengangkat pengelola yang diberi wewenang untuk
mengelola usaha koperasi. Rencana pengangkatan pengelola diajukan kepada
rapat anggota untuk mendapat persetujuan. Pengelola bertanggung jawab kepada
pengurus. Sebenarnya, pengelola membayar dirinya sendiri berdasarkan
kemampuannya dalam mengelola usaha. Pengelola menanggung kerugian usaha
koperasi karena kelalaian dan kesengajaannya.
Tugas Pengelola :
a. Melaksanakan usaha koperasi.
b. Mengajukan rancangan rencana anggaran pendapatan & belanja koperasi
kepada pengurus.
c. Memberikan pelayanan usaha kepada anggota.
d. Membuat studi kelayakan usaha koperasi.
e. Membuat laporan perkembangan usaha koperasi.
Wewenang Pengelola :
a. Mengangkat dan memberhentikan karyawan atas persetujuan pengurus.
b. Meningkatkan prestasi kerja karyawan.
5. Karyawan
Tugas Karyawan:
a. Melaksanakan tugas sesuai dengan bidang pekerjaannya dengan penuh
tanggung jawab.
14
b. Menerima imbalan jasa atas prestasi kerja yang diberikan pada koperasi.
c. Mematuhi segala peraturan yang berlaku serta menjalankannya.
d. Memasuki organisasi karyawan dalam memperjuangkan nasibnya dan wadah
inspirasi serta informasi dalam mengembangkan bakatnya.
Wewenang Karyawan:
a. Mendapatkan informasi yang diperlukan untuk keperluan tugasnya.
b. Mendapatkan pengajaran di organisasi karyawan yang diikutinya.
BERAKHIRNYA KOPERASI SEBAGAI BADAN HUKUM
Berdasarkan ketentuan Bab X tentang Pembubaran Koperasi Pasal 46 s.d. Pasal 56
UU Perkoperasian, pembubaran koperasi dapat dilakukan berdasarkan keputusan
Rapat Anggota atau keputusan Pemerintah.
Keputusan pembubaran oleh Pemerintah tersebut dilakukan apabila:
a. Terdapat bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan
UU Perkoperasian;
b. Kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan;
c. Kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan.
Keputusan pembubaran tersebut dikeluarkan dalam waktu paling lambat 4 (empat)
bulan terhitung sejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan rencana pembubaran
oleh Koperasi yang bersangkutan. Dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) bulan
sejak tanggal penerimaan pemberitahuan, Koperasi berhak mengajukan keberatan dan
terhadap hal tersebut, Pemerintah harus memberi keputusan menerima atau menolak
keberatan paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal diterimanya pernyataan
keberatan tersebut.
Keputusan pembubaran oleh Rapat Anggota diberitahukan secara tertulis oleh Kuasa
Rapat Anggota kepada semua kreditor dan Pemerintah. Bila pembubaran berlangsung
berdasarkan keputusan Pemerintah, maka Pemerintah yang memberitahukan semua
kreditor. Pembubaran Koperasi belum berlaku bagi kreditor apabila mereka belum
menerima pemberitahuan pembubaran.
15
Untuk kepentingan kreditor dan para anggota Koperasi, terhadap pembubaran
Koperasi dilakukan penyelesaian pembubaran oleh pihak yang disebut Penyelesai
yang ditunjuk oleh Rapat Anggota atau Pemerintah, sesuai dasar keputusan
pembubaran. Penyelesai mempunyai hak, wewenang, dan kewajiban sebagai berikut:
a. melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama “Koperasi dalan
penyelesaian”;
b. mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan;
c. memanggil Pengurus, anggota, dan bekas anggota tertentu yang diperlukan,
baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama;
d. memperoleh, memeriksa, dan menggunakan segala catatan dan arsip
Koperasi;
e. menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang
didahulukan dari pembayaran hutang lainnya;
f. menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan sisa kewajiban
Koperasi;
g. membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota;
h. membuat berita acara penyelesaian.
Dalam pembubaran Koperasi, anggota hanya menanggung kerugian sebatas
simpanan pokok, simpanan wajib dan modal penyertaan yang dimilikinya.
Pemerintah mengumumkan pembubaran Koperasi dalam Berita Negara Republik
Indonesia, dan status badan hukumnya hapus sejak tanggal pengumuman dalam
Berita Negara.
16
BAB IIIPENUTUP
KesimpulanBerdasarkan materi yang dibahas diatas, dapat disimpulkan koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan. Koperasi berfungsi untuk membangun
dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya
Dalam keanggotaannya, koperasi mengatur tentang syarat-syarat sebagai
anggota koperasi, syarat keanggotaan koperasi dapat berakhir, kewajiban anggota,
hak anggota, permodalan yang terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman
Koperasi dapat berakhir sebagai badan hukum apabila: terdapat bukti bahwa
Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan UU Perkoperasian,
kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan,
kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan.
17
DAFTAR PUSTAKA
1. UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
2. http://en.wikipedia.org/wiki/Cooperative
3. http://elza05.blogspot.com
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
5. https://silvesterhotasi.wordpress.com/2013/11/04/i-pengertian-koperasi-
definisi-koperasi-prinsip-prinsip-koperasi-ii-organisasi-dan-manajemen-
koperasi-dan-pola-manajemen/
6. http://www.indonetwork.co.id/legalitas_usaha/4110441/syarat-dan-cara-
pendirian-koperasi.htm
18