Makalah Global Warming

22
MAKALAH EFEK RUMAH KACA 1 MAKALAH GLOBAL WARMING TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER ENERGI ALTERNATIF OLEH : SAMI AJI 111201205 PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN INDRAMAYU 2015

description

global warming

Transcript of Makalah Global Warming

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 1

MAKALAH GLOBAL WARMING

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

ENERGI ALTERNATIF

OLEH :

SAMI AJI

111201205

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN

INDRAMAYU

2015

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya serta kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan

tugas makalah ini yang berjudul ”Global Warming. Shalawat serta salam

tidak lupa penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

memberikan pencerahan bagi kita semua. Dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah yang telah

memberikan bimbingan dan arahan serta kemudahan dalam penulisan

makalah ini.

Penulis menyadari masih bahwa masih banyak kekurangan dalam

penulisan makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini bisa

bermanfaat

dan menjadikan referensi bagi penulis dan pembaca sehinga lebih

mengenal tentang apa itu efek rumah kaca, penyebab terjadinya efek

rumah kaca, mekanisme terjadinya efek rumah kaca, dampak yang

ditimbulkan, dan solusi untuk mengurangi efek rumah kaca, serta

pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun dan

makalah ini bisa di pergunakan dengan semestinya.

Indramayu, April 2015

Penulis

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 3

DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4

A. Latar Belakang Penelitian .................................................................. 4

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................. 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

BAB II Landasan Teori ....................................................................................... 7

A. Pengertian Pemanasan Global (Global Warming) .................... 7

B. Penyebab Pemanasan Global (Global Warming) ..................... 7

C. Dampak Pemanasan Global (Global Warming) ...................... 10

D. Cara Mencegah Pemanasan Global (Global Warming) .......... 15

E. Bencana Besar Akibat Pemanasan Global (Global Warming) 17

Bab III Penutup ....................................................................................... 20

A. Kesimpulan ............................................................................. 20

B. Saran ...................................................................................... 21

Daftar Pustaka ........................................................................................ 22

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 4

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin

sering dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional.

Makalah ini akan membahas gambaran umum pemanasan global,

aktivitas manusia dan peranannya dalam pemanasan global beserta

akibat dari pemanasan global itu sendiri. Kami juga menyertakan

beberapa usaha yang dilakukan manusia untuk mengendalikan

pemanasan global.

Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan

meningkatkan suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas

manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun

waktu 50 tahun terakhir suhu global cenderung meningkat lebih cepat

dibandingkan data yang terrekam sebelumnya.Dan sepuluh tahun

terpanas terjadi setelah tahun 1990. Isu pemanasan global begitu

berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya tentu saja

manusia dengan berbagai aktivitasnya.

Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang

signifikan, sepertiyang terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telah

menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim. Di beberapa daerah sering

terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor,

munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang mengancam

jiwa manusia. Makalah ini akan membahas Definisi Pengertian

Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari

Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan Global, Mengukur

pemanasan global dan Bencana Besar Yang di akibatkan oleh adanya

Pemanasan Global

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 5

Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat

di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam

bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak.

Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya

menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan

menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya sebagai

radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun,

sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat

menumpuknya jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap

gelombang radiasi ini.

Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi

gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan

tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan

mengakibatkan suhu rata-rata bumi terus meningkat.

B. Pembatasan dan Perumusan Penelitian

Mengingat luasnya permasalahan dan untuk menghindari salah

pengertian dan perbedaan persepsi serta untuk mengarahkan makalah

ini,maka penulis membatasi pemasalahan pada:

1. Definisi Pengertian Pemanasan Global

2. Dampak dari Pemanasan Global

3. Akibat dari Pemanasan Globa

4. Cara mencengah Pemanasan Global

5. Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang di

akibatkan oleh adanya Pemanasan Global

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak

dari Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah

Pemanasan Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar

Yang di akibatkan oleh adanya Pemanasan Global.

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 6

D. Manfaat Penelitian

1. Untuk memperoleh data,fakta,dan informasi tentang Definisi

Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global,

Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan

Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang di

akibatkan oleh adanya Pemanasan Global

2. Untuk memperkaya dan menambah ilmu pengetahuan, khususnya

yang berhubungan dengan Pemanasan Global (Global Warming)

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 7

Bab II

Landasan Teori

A. Pengertian Pemanasan Global (Global warming)

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses

peningkatan suhurata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-

rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33

± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Model iklim yang dijadikan

acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan

meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990

dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan

skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di

masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda.

Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga

2100, pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus

berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas

rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas

panas dari lautan.

B. Penyebab Pemanasan Global (Global warming)

1. Efek Rumah Kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari

Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi

gelombang pendek. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia

berubah menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan

Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali

sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah

gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap

terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas

rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 8

metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini

menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang

dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di

permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga

mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk

hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi

sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi

sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula,

jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es

akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya,

apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan

mengakibatkan pemanasan global.

2. Efek Umpan Balik

Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai

proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah

pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya

gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan

menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer.

Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan

terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai

tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah

kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat

gas CO2 sendiri. Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-

lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek

penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan

kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan

meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas,

awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra

merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan.

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 9

Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan

tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan

ketinggian awan tersebut.

Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan

memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika suhu global

meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan

kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es

tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan

maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit

bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih

banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan

menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu

siklus yang berkelanjutan.

Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari

melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya

yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh

juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.

Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila

ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunnya tingkat nutrien

pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom

daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang

rendah.

3. Variasi Matahari

Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari

Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari

awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini.

Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek

rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan

memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan

mendinginkan stratosfer.

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 10

Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa

kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan

global. Dua ilmuwan dari Duke University memperkirakan bahwa

Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan

suhu rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35%

antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan

bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat

perkiraan berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca

dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga

mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan

aerosol sulfat juga telah dipandang remeh. Walaupun demikian,

mereka menyimpulkan bahwa dengan meningkatkan sensitivitas

iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar

pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan

oleh gas-gas rumah kaca.

Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuwan dari Amerika Serikat,

Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan

adanya peningkatan tingkat “keterangan” dari Matahari pada seribu

tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil

sekitar 0,07% dalam tingkat “keterangannya” selama 30 tahun

terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan

global. Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan

bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi

Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari

maupun variasi dalam sinar kosmis.

C. Dampak Pemanasan Global (Global warming)

Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola

presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan

global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat

beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 11

terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan

hewan liar dan kesehatan manusia. Dampak-dampaknya diantaranya :

1. Iklim Mulai Tidak Stabil

Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan

global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern

Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi.

Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan

mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara

tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan,

mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah

subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan

lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa

area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan

cenderung untuk meningkat.

Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih

banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu

yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau

menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan

karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga

keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer.

Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan

yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari

kembali ke angkasa luar, dimana hal ini akan menurunkan proses

pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan

meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk

setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia

telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir

ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat

menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih

kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan

mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 12

memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih

besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa

periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca

menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

2. Peningkatan permukaan laut

Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga

akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan

menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan

banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih

memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia

telah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan

para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4

– 35 inchi) pada abad ke-21.

Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi

kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan

menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen

daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing,

pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan

mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di

daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat

besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara

miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah

pantai.Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat

mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan

menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat.

Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan

dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan

menutupi sebagian besar dariFlorida Everglades.

Stasiun cuaca pada awalnya, terletak dekat dengan daerah

perkotaan sehingga pengukuran temperatur akan dipengaruhi oleh

panas yang dipancarkan oleh bangunan dan kendaraan dan juga

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 13

panas yang disimpan oleh material bangunan dan jalan. Sejak 1957,

data-data diperoleh dari stasiun cuaca yang terpercaya (terletak jauh

dari perkotaan), serta dari satelit. Data-data ini memberikan

pengukuran yang lebih akurat, terutama pada 70 persen permukaan

planet yang tertutup lautan. Data-data yang lebih akurat ini

menunjukkan bahwa kecenderungan menghangatnya permukaan

Bumi benar-benar terjadi. Jika dilihat pada akhir abad ke-20, tercatat

bahwa sepuluh tahun terhangat selama seratus tahun terakhir terjadi

setelah tahun 1980, dan tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun

1990, dengan 1998 menjadi yang paling panas.

Dalam laporan yang dikeluarkannya tahun

2001, Intergovernmental Panel on Climate

Change (IPCC) menyimpulkan bahwa temperatur udara global telah

meningkat 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit) sejak 1861.

Panel setuju bahwa pemanasan tersebut terutama disebabkan oleh

aktivitas manusia yang menambah gas-gas rumah kaca ke atmosfer.

IPCC memprediksi peningkatan temperatur rata-rata global akan

meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990

dan 2100.

IPCC panel juga memperingatkan, bahwa meskipun

konsentrasi gas di atmosfer tidak bertambah lagi sejak tahun 2100,

iklim tetap terus menghangat selama periode tertentu akibat emisi

yang telah dilepaskan sebelumnya. karbon dioksida akan tetap

berada di atmosfer selama seratus tahun atau lebih sebelum alam

mampu menyerapnya kembali.

Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat, para ahli

memprediksi, konsentrasi karbondioksioda di atmosfer dapat

meningkat hingga tiga kali lipat pada awal abad ke-22 bila

dibandingkan masa sebelum era industri. Akibatnya, akan terjadi

perubahan iklim secara dramatis. Walaupun sebenarnya peristiwa

perubahan iklim ini telah terjadi beberapa kali sepanjang sejarah

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 14

Bumi, manusia akan menghadapi masalah ini dengan risiko populasi

yang sangat besar.

3. Suhu global cenderung meningkat

Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan

menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini

sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada,

sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih

tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak,

lahan pertanian tropis semi kering di beberapa

bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun

yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat

menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang

berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak

bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat

mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

4. Gangguan ekologis

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit

menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan

telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung

untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan

akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru

karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi,

pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-

spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh

kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa

tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju

kutub mungkin juga akan musnah.

5. Hilangnya Lautan Es

Menurut WWF, bahkan pemanasan global kurang dari 2°C

dapat memicu hilangnya lautan es kutub utara dan pencairan lapisan

es di Greenland . Efek timbal balik kekuatan yang tak terduga ini

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 15

adalah penyebab terlampauinya titik-titik kritis tersebut. Hal ini akan

menyebabkan peningkatan permukaan laut beberapa meter secara

global yang akan mengancam puluhan juta manusia di dunia.

Kapasitas penyimpanan CO2 di lautan dan daratan – penyerapan

alami bumi– telah turun sekitar 5% selama lebih dari 50 tahun

belakangan ini. Pada saat yang bersamaan, emisi CO2 manusia

yang berasal dari bahan bakar fosil terus meningkat – empat kali

lipat lebih cepat di dekade ini daripada dekade sebelumnya. WWF

mendesak para pemerintah tersebut memanfaatkan konferensi

Poznan sebagai titik balik untuk menghindari arah kehancuran yang

sedang dituju oleh dunia saat ini.

D. Cara mencegah Pemanasan Global(Global warming)

1. Kurangi konsumsi daging. Berdasarkan penelitian, untuk

menghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang dihabiskan setara

dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita bisa

menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita mengurangi

konsumsi daging. Peternakan juga penyumbang 18% jejak karbon

dunia, yang mana lebih besar dari sektor transportasi (mobil, motor,

pesawat, dll). Belum ditambah lagi dengan bahaya gas-gas rumah

kaca tambahan yang dihasilkan oleh aktivitas peternakan lainnya,

seperti metana yang notabene 3 kali lebih berbahaya dari CO2 dan

gas NO yang 300 kali lebih berbahaya dari CO2. Dan yang pasti

banyak manfaat kesehatan dan spiritual jika mengurangi konsumsi

daging.

2. Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar. Menghindari

makanan yang sudah diolah atau dikemas akan menurunkan energi

yang terbuang akibat proses dan transportasi yang berulang-ulang.

Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh.

3. Beli produk lokal, hasil pertanian lokal lebih murah dan juga

menghemat energi, terutama jika menghitung energi dan biaya

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 16

transportasinya. Makanan organik lebih ramah lingkungan, tetapi

periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan

emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya.

4. Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi jika

Anda bisa menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat

satu kaleng aluminium setara dengan energi untuk menyalakan TV

selama 3 jam.

5. Beli dalam kemasan besar. Akan jauh lebih murah, juga menghemat

sumber daya untuk kemasan. Jika terlalu banyak, ajaklah teman

atau saudara Anda untuk berbagi saat membelinya.

6. Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetap

dibiarkan tertutup, maka panas tersebut tidak akan hilang.

7. Hindari fast food. Fast food merupakan penghasil sampah terbesar

di dunia. Selain itu konsumsi fast food juga buruk untuk kesehatan.

8. Bawa tas yang bisa dipakai ulang. Bawalah sendiri tas belanja,

dengan demikian Anda mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang

diperlukan. Belakangan ini beberapa pusat perbelanjaan besar di

Indonesia sudah mulai mengedukasi pelanggannya untuk

menggunakan sistem seperti ini. Jadi sambutlah iktikad baik mereka

untuk menyelamatkan lingkungan.

9. Gunakan gelas yang bisa dicuci. Jika Anda terbiasa dengan cara

modern yang selalu menyajikan minum bagi tamu dengan air atau

kopi dalam kemasan. Beralihlah ke cara lama kita. Dengan

menggunakan gelas kaca, keramik, atau plastik food grade yang

bisa dicuci dan dipakai ulang.

10. Berbelanjalah di lingkungan sekitar. Akan sangat menghemat biaya

transportasi dan BBM.

11. Tanam pohon setiap ada kesempatan. Baik di lingkungan ataupun

berpartisipasi dalam program penanaman pohon. Bisa dengan

menyumbang bibit, dana, dan lain-lain. Tergantung kesempatan dan

kemampuan.

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 17

E. Bencana Besar Akibat Pemanasan Global(Global warming)

Apa saja bencana mematikan yang ditimbulkan oleh global

warming ? Beberapa diperkirakan bakal terjadi puluhan tahun ke

depan, tapi sebagian lagi sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu.

Silahkan simak bencana besar yang akan terjadi akibat global warming

di bawah ini. Hal ini bukan untuk menakut-nakuti , tapi mudah-mudahan

bikin kita semua tergerak untuk menjaga kelestarian alam yang hijau.

1. Gletser Menciut

Gletser adalah daratan yang terbuat dari es. Gletser bakal

ikut meleleh dan menciut seiring dengan bertambahnya suhu bumi.

Suhu bumi meningkat karena tingginya emisi gas rumah kaca di

atmosfer. Selama tahun 1990- 2005 saja suhu bumi naik 0,15 – 0,3

derajat celcius. Gletser Himalaya yang memasok air ke sungai

Gangga sekaligus menyediakan irigasi dan suplai air minum untuk

500 juta penduduk,menyusut 37 meter pertahun.Gletser di kutub

semakin cepat mencair hingga membuat permukaan air laut di bumi

naik.

2. Pulau Tenggelam

Indonesia , Amerika Serikat, dan Bangladesh adalah

beberapa negara yang paling terancam tenggelam. Bahkan

beberapa pulau di Indonesia sudah hilang tenggelam. Ini disebabkan

mencairnya permukaan gletser di kutub yang membuat volume air

laut meningkat drastis. Menyusutnya hutan bakau memperparah

pasangnya air laut. Sekarang saja pasang air laut Pantai Kuta telah

membanjiri beberapa lobi hotel disekitarnya. Pulau Jawa juga

bernasib sama , sampai saat ini permukaan Teluk Jakarta sudah

naik 0,8 cm. Dan kalau suhu bumi terus naik , tahun 2050 derah-

daerah Jakarta dan Bekasi seperti Kosambi , Penjaringan , Cilincing ,

Muaragembong , dan Tarumajaya akan terendam.

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 18

3. Badai

Badai memang bisa terjadi karena kehendak alam. Tapi

suhu air yang menghangat akibat global warming mendukung

terjadinya badai yang jauh lebih kuat dan besar. Beberapa tahun

belakangan ini , negara-negara di Eropa, Amerika, dan Karibia telah

mengalami begitu banyak badai dibandingkan abad sebelumnya.

Bahkan badai-badai tersebut bukan cuma badai biasa, namun

masuk kategori badai mematikan , seperti badai katrina,badai ike,

badai nargis, badai rita,dll.

4. Gelombang Panas

Tahun 2003 lalu, Eropa diserang gelombang panas alias

heat wave , yang menewaskan banyak orang. Mengejutkan ! Tapi

bencana ini sudah diperkirakan ratusan tahun yang lalu , tepatnya

tahun 1900 oleh para ilmuwan di masa itu . Gelombang panas

memang pernah terjad beberapa kali di bumi , namun belakangan ini

makin sering terjadi. Dan diperkirakan 40 tahun lagi frekwensinya

akan meningkat 100 kali lipat.

5. Kekeringan

Afrika, India, dan daerah-daerah kering lainnya bakal

menderita kekeringan lebih parah ! Air akan makin sulit di dapat dan

tanah tak bisa ditanami apa-apa lagi, hingga suplai makanan

berkurang drastis. Ilmuwan memperkirakan hasil tani negara-negara

Afrika akan menurun 50 % di tahun 2020 , dan tingkat kekeringan di

dunia meningkat 66 % . Tak terbayang kalau kekeringan ini sampai

terjadi di bumi ini.

6. Perang dan Konflik

Negara yang kekurangan air dan bahan pangan kemungkinan besar

akan mengalami panik dan berubah jadi agresif. Lalu bukan tak

mungkin mereka berusaha saling merebut lahan yang belum rusak.

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 19

7. Penyakit Merajalela

Malaria, demam berdarah , ebola , dan banyak penyakit yang dulu

cuma di anggap sebagai penyakit negara tropis , bisa menyebar ke

berbagai negara Eropa yang dikenal dingin. Penyebabnya apalagi

kalau bukan banjir atau kekeringan yang mengundang banyak

hewan pembawa penyakit bersarang disana!!!

8. Perekonomian Kacau

Ladang tani , perkebunan yang biasanya menghasilkan akan

musnah ole banjir atau kekeringan. Penduduk akan di buat makin

menderita karena stok bahan pangan dan kebutuhan pokok lainnya

akan jauh berkurang dan harganya pasti akan melambung naik.

Pemerintah juga membutuhkan biaya yang banyak untuk

membangun kembali wilayah yang terkena bencana dan

menanggulangi penyakit yang mewabah.

9. Ekosistem Hancur

Perubahan iklim yang terjadi akibat global warming akan

menghancurkan ekosistem yang ada. Setelah sebagian mahkluk

hidup di bumi musnah akibat bencana kekeringan, banjir , badai,

atau ditenggelamkan air laut, mahkluk hidup yang tersisa bakal

mengalami kesulitan untuk bertahan hidup. Penyebabnya adalah

berkurangnya sumber air , udara bersih, bahan bakar , sumber

energi , bahan makanan, obat-obatan yang dibutuhkan untuk

survive.

10. Mahkluk Hidup Punah

Sebanyak 30 % mahkluk hidup yang ada sekarang bakal

musnah tahun 2050 kalau temperatur bumi terus naik. Spesies yang

punah ini kebanyakan yang habitatnya di tempat dingin . Hewan-

hewan laut diperkirakan banyak yang tak bisa bertahan setelah suhu

air laut jadi menghangat. Kalau tumbuhan dan hewan makin

berkurang, jelas manusia akhirnya terancam karena kekurangan

bahan makanan.

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 20

Bab III

Penutup

A. KESIMPULAN

Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang

menjadi sorotan utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain

diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita

oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan

usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan

saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa

mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita

terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah

menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pmanasan global

hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan

bahwa pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata dunia baik

di daratan, lautan maupun di atmosfer bumi. Pemanasan global

disebabkan oleh efek rumah kaca dan efek umpan balik karena efek

rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada

di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Akan

tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer,

akan mengakibatkan pemanasan global. Dan menurut Laporan

Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang

diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, “industri

peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar

(18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca

seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). ” Hampir seperlima (20

persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini

melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan

di dunia.

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 21

B. SARAN

Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum

makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi

ini harus beberapa dekadelah kita memikirkannya. Sampai pada satu

sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga serta

melstarikannya. Marilah kita bergotong royong untuk menyelematkan

bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop

global warming. Kami menerima saran dari pembaca untuk kami

perbaiki dan kami sempurnakan.

MAKALAH EFEK RUMAH KACA 22

DAFTAR PUSTAKA

Team SOS.2011.Pemanasan Global. Surabaya:Gramedia.

http://akyura-kun.blogspot.com/2010/10/makalah-global-warming.html.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global