Makalah Gerontologi
Click here to load reader
-
Upload
nare-tap-cayyo -
Category
Documents
-
view
314 -
download
2
Transcript of Makalah Gerontologi
Makalah : Psikogerontologi
Dosen : Eka Damayanti, S.Psi., M.A.
OSTEOPOROSIS
Oleh:
Kelompok 1 (Sere)
Aisya
Dahniar Abe
Tri Yuda Putra
Koli Margareta Peni
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkah dan nikmat
yang diberikan yakni nikmat Iman dan Kesehatan yang diberikan kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun berdasarkan kumpulan dari referensi yang diperoleh,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Dosen Eka Damayanti, S.Psi., M.A. Selaku Dosen Mata Kuliah
psikologi Lanjut Usia (Psikogerontologi) yang telah turut serta menyesuseskan
terlesainya makalah ini, khususnya demi kemajuan dibidang ilmu psikologi
kedepan.
Maka dengan kerendahan hati segala pandangan dan saran yang sifatnya
kontroktif demi kesempurnaan makalah yang berikutnya.
Makassar, April 2012
Penyusun
Kelompok
1
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi Osteoporosis
B. Faktor-Faktor pennyebab osteoporosis
C. Gejala Osteoporosis
D. Pencegah Mengurangi Faktor Resiko Osteoporosis
E. Pengobatan Ostoprosis
F. Faktor Osteoporosis Terhadap Kondisi Psikis
G. Studi Kasus dan Pengobatan Osteoporosis
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Osteoporosis istilah umum untuk suatu penyakit tulang yang
menyebabkan berkurangnya jumlah jaringan tulang dan tidak normalnya
struktur atau bentuk mikroskopis tulang. Kuantitas dan kualitas tulang yang
tidak normal membuat tulang tersebut lemah dan mudah patah, bahkan ketika
mengalami trauma ringan.
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas
berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan
penurunan kualitas jaringan tulang yang akhirnya menimbulkan kerapuhan
tulang.Osteoporosis bisa terjadi pada siapa saja yang kandungan kalsium
dalam tubuhnya rendah
Osteoporosis memang tidak mematikan, tetapi bila terjadi patah tulang,
kualitas hidup dapat memburuk, terlebih masih berusiah muda, osteoporosis
yang selama ini diidentik dengan penyakit orang tua dapat menyerang usia
muda yang tidak melakukan olahraga teratur diet, termaksud kalsium,
kebiasan atau pola makan, olahraga dan latihan teratur, dan paparan sinar
matahari mempunyai efek terhadap kepadatan masa tulang dan kekuatan
tulang. Olahraga yang tepat untuk mendapatkan kepadatan masa tulang .
Masalah dengan faktor-faktor ini dapat mengakibatkan keropos tulang
lebih dari tulang membangun kembali sehingga menyebabkan osteoporosis
yang dapat terjadi pada semua usia.
Osteoporosis itu merupakan penyakit dimana tulang menjadi rapuh,
kropos dan mudah patah, sebagai akibat dari berkurangnya kerapatan tulang
karena usia dan umumnya terjadi pada tulang pinggul dan tulang belakang dan
pergelangan tangan. Osteoporosis biasa disebut dengan silent disease yang
artinya si penderita biasanya tidak merasakan nyeri apapun sampai akhirnya
tidak mampu bangun atau tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari, hingga
akhirnya dikejutkan dengan cidera tulang meski hanya karena trauma ringan
atau bahkan tanpa trauma. Osteoporosis yang menyebabkan tulang lemah dan
keropos merupakan salah satu masalah kesehatan bagi banyak orang, terutama
orang berusia di atas 50 tahun.
Osteoporosis dapat terjadi pada setiap perempuan maupun laki-laki.
Meski demikian, data membuktikan bahwa osteoporosis kerap terjadi pada
perempuan pasca menopause, hal ini berhubungan dengan penurunan hormon
estrogen yang erat kaitannya dalam pembentukan dan penyerapan tulang
Penyebab osteoporosis antara lain adalah kurangnya kalsium atau mineral
lainnya di dalam tulang, selain itu osteoporosis juga dapat dipicu oleh
kurangnya hormon estrogen.
Beberapa efek negatif yang dapat diakibatkan oleh osteoporosis antara
lain patah tulang terutama tulang pinggul, berubahnya penampilan (misalnya
menjadi bungkuk,) dapat menimbulkan rasa nyeri (misalnya pada bagian
punggung, leher bahu, kaki atau bagian lainnya), dan gerak tubuh menjadi
kaku.
Dengan bertambah baiknya kehidupan manusia maka umur manusiapun
meningkat manusia mempunyai massa tulang terbanyak pada umur 30
tahunan, selanjutnya melewati umur tersebut sedikit demi sedikit menurun.
Pada pria berkurangnya mineral di tulang tidak akan menyebabkan masalah
sampai usia 80 tahun, tetapi wanita lebih cepat, yaitu pada usia 70 tahun dapat
kehilangan sampai 30%. Pengurangan mineral cukup banyak terjadi setelah
menopause. Penderita osteoporosis dapat mengalami patah tulang, meskipun
dari tekanan yang kecil, sehingga perlu perhatian sejak dini supaya tidak
menjadi masalah kesehatan yang seriu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas kami dapat menarik
beberapa permasalahan di antaranya:
1. Untuk mengetahui Defenisi Osteoporosis ?
2. Untuk mengetahui Faktor-Faktor pennyebab osteoporosis ?
3. Untuk mengetahui Gejala Osteoporosis ?
4. Untuk mengetahui Pencegah Ostoporosis ?
5. Untuk Mengetahui Pengobatan Ostoprosis ?
C. Tujuan
Mengingat pentingnya Osteoporosis dalam kehidupan sehari-hari Serta
besar pengaruhnya terhadap fisik maka secara umum dapat dikemukakan
bahwa makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi.
D. Manfaat
1. Memperkuat pemahaman dan ilmu pengetahuan di bidang Psikologi
tentang Osteoporosis. dan Menjadi bahan masukan dan saran untuk
meningkatkan efektifitas terhadap osteoporosis
2. Makalah ini diharapkan dapat memberi informasi bagi dunia ilmu
pengetahuan dan memberikan sumbangan informasi di psikologi Lanjut
Usia mengenai masalah-masalah yang terjadi pada Lansia khususnya
mengenai Osteoporosis kemudian diharapkan pula dapat menjadi pijakan
bagi pemakalah psikologi selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Osteoporosis
Osteoporosis berasal dari kata osteo yang artinya tulang, sedangkan
porous berarti batang. Osteoporosis adalah penyakit yang ditandai
berkurangnya massa tulang, sehingga menyebabkan kondisi tulang menjadi
rapuh, keropos dan mudah patah.
Menurut James Johnson (2005) Tulang adalah jaringan hidup, selalu
berubah-ubah sesuai dengan beban dan tekanan yang diterima pada
kehidupan sehari-hari, serta selalu ada penggantian-penggantian dari sel
yang rusak di seluruh bagian tulang. Pada usia lanjut lebih banyak terjadi
kerusakan daripada perbaikannya, sehingga mengakibatkan berkurangnya
jaringan tulang secara bertahap.
Osteoporosis adalah penyakit yang terjadi akibat hilangnya sebagian
kalsium dalam tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah,
osteoporosis sering disebut silent disease karena proses hilangnya kalsium
dari tulang terjadi tanpa tanda-tanda atau gejala, osteoporosis ditandai
dengan masa berat tulang yang rendah dan kerusakan pada jaringan didalam
tulang, tulang menjadi tipis, lemah, rapuhdan mungkin mudah pecah, akibat
kepadatan tulang yang berkurang.
Berkurangnya kepadatan tulang yang progresif, sehingga tulang
menjadi rapuh dan mudah patah. kepadatan tulang akan berkurang secara
perlahan. Jika tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral dalam
tulang, maka tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh, sehingga
terjadilah osteoporosis.
Pada umumnya yang mengalami osteoporosis adalah orang-orang yang
sudah berusia lanjut, dan biasanya penyakit osteoporis ini menyerang para
wanita yang sudah menopause, Osteoporosis dapat dicegah dengan
perubahan gaya hidup dan kadang-kadang pengobatan, pada orang dengan
osteoporosis, pengobatan mungkin melibatkan baik. perubahan gaya hidup
meliputi latihan dan mencegah jatuh.
Osteoporosis atau penyakit keropos tulang adalah salah satu penyakit
yang menimpa tulang karena berkurangnya massa dan kepadatn tulang.
Akibat dari osteoporosis adalah tulang-tulang menjadi rapuh dan mudah
patah akibat kepadatan tulang berkurang. Tulang sendiri merupakan salah
satu bagian penting dari tubuh kita. Tulang merupakan rangka yang
menunjang tubuh kita sehingga kita dapat beraktivitas. Dapat dibayangkan
bila penunjang tubuh ini rapuh, keropos dan mudah patah, akibatnya adalah
rasa sakit pada tulang, gangguan untuk bergerak bahkan menyebabkan
kelumpuhan dan cacat permanen. penyakit tulang yang mempunyai sifat-
sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang
dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan
kerapuhan tulang.
B. Faktor-Faktor penyebab osteoporosis
Osteoporosis merupakan bukan suatu penyakit yang baru lagi, namun
masih banyak yang belum memahami penyebabnya. Menurut Eri D.
Nasution (2003) faktor-faktor yang menyebabkan osteoporosis adalah
sebagai berikut:
1. Faktor Sejarah Keluarga dan Reproduktif
Sejarah patah tulang dalam keluarga sangat penting untuk menentukan
resiko seseorang mengalami patah tulang. Anak perempuan dari wanita
yang mengalami patah tulang, rata-rata memiliki massa tulang yang lebih
rendah dari normal usianya.Tingkat hormon estrogen turun setelah
menopause, sehingga menyebabkan tulang mengalami resorpsi lebih cepat.
Wanita yang mempunyai rentang reproduktif lebih pendek karena
menopause dini akan memiliki massa tulang yang rendah, dan efeknya
tetap bertahan sampai usia tua.
2. Faktor Gaya Hidup
a. Merokok
Tembakau dapat meracuni tulang dan menurunkan kadar estrogen.
Perokok mempunyai kemungkinan dua kali lebih besar mengalami patah
tulang pinggul, pergelangan tangan serta tulang punggung.
b. Penggunaan Alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mengubah metabolisme vitamin
D atau penyerapan kalsium terganggu yang dapat mengakibatkan tulang
lemah dan tidak normal.
c. Aktivitas Fisik
Seseorang yang terlalu lama istirahat di tempat tidur dapat mengurangi
massa tulang. Hidup dengan aktivitas fisik yang teratur dapat
menghasilkan massa tulang yang besar.
3. Faktor Pemakaian Obat
Obat-obatan yang menyebabkan osteoporosis meliputi: steroid, thyroid,
Gonadotropin Relesing Hormone (GNRH agonist), diuretik dan antasid. Obat
tersebut apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama, dapat mengubah
pergantian tulang dan meningkatkan resiko
4. osteoporosis. Faktor Kondisi Medis
Kondisi medis dapat mempercepat proses berkurangnya massa tulang.
Kondisi ini seperti operasi perut, kelumpuhan, kanker, dll. Operasi perut
dapat menyebabkan massa tulang berkurang karena penyerapan kalsium
berkurang. Kelumpuhan pada salah satu anggota tubuh menyebabkan tidak
aktif bergerak, sehingga tulang menjadi rapuh.
Menurut Emma S. Wirakusumah. (2000) faktor penyebab
osteoporosis adalah faktor endogenik.Faktor endogenik terkait dengan proses
penuaan, yaitu perusakan sel yang berjalan seiring perjalanan waktu.
Perubahan yang terjadi pada lansia seperti perubahan struktural (massa tulang)
dan penurunan fungsional tubuh.
C. Faktor Resiko Osteoporosis Lainnya
1. Usia
Mengingat pesatnya peningkatan kejadian patah tulang karena
osteoporosis sering bertambahnya usia dan jenis obat yang sekarang
tersedia untuk mengobati ostoporos, maka waktu yang paling efektif untuk
menjalani tes kepadatan tulang adalah ketika wanita berusia enam puluh
tahun atau lebih.
2. Berat Badan yang Rendah
Mempunyai berat badan kurang dari 60 kilogram juga berisiko tnggi
menderita osteoporosis dan harus menjalani tes kepadatan tulang lebih
dini. Badan yang gemuk juga dapat memberikan beban berat setiap hari
kepada tulanguntuk mendorong pembentukan tulang.
3. Penyakit Kronis
Menderita penyakit yang meningkat resiko osteoporosis, sepert arthrits
rematoid atau penyakit radang usus.
4. Kualitas Tulang
Ukurann tulang dan struktur mikroskopis tulang penting bagi kekuatan
tulang, jumlah mineral yang ada pada tulang sangat penting banyak sel
sehat yang hidup pada sepotong tulang adalah penentu kualitas tulang serta
kekuatan tulang
D. Gejala Osteoporosis
pada awal perjalanan penyakit umumnya menimbulkan nyeri tumpul di
tulang atau otot, nyeri punggung yang sangat rendah atau nyeri leher.
Kemudian pada perjalanan penyakit selanjutnya, nyeri tajam datang tiba-tiba.
Rasa sakit menjalar (menyebar ke daerah lain), selain itu mungkin gejala
osteoporosis ini diperparah oleh aktivitas berat pada daerah yang terkena
tanda-tanda osteoporosis dan umumnya mulai mereda dalam satu minggu.
Nyeri oleh karena gejala osteoporosis ini bisa dirasakan lama lebih dari tiga
bulan.
Orang dengan gejala osteoporosis biasanya tidak ingat riwayat jatuh
atau trauma lain yang mungkin menyebabkan patah tulang, misalnya di tulang
belakang atau kaki. Fraktur kompresi tulang belakang dapat mengakibatkan
berkurangnya tinggi badan dengan postur bungkuk. Fraktur di tempat lain
seperti pinggul atau tulang pergelangan tangan biasanya disebabkan karena
pernah jatuh.
Secara umum, tidak ada gejala pada tahap awal karena penyakit
biasanya berkembang secara bertahap. Inilah mengapa osteoporosis dikenal
sebagai “penyakit diam”. Ketika gejala memang terjadi, mereka dapat
bervariasi tergantung pada individu, keparahan, dan faktor lainnya
E. Pencegah Mengurangi Faktor Resiko
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk pencegahan terjadinya
osteoporosis adalah:
1. Asupan kalsium cukup
Kalsium erat hubungannya dengan kesehatan tulang, karena berfungsi
sebagai pembentuk tulang. Kalsium merupakan komponen utama dari
tulang, maka dalam pencegahan terjadinya osteoporosis dan penyakit-
penyakit tulang yang lain sangat penting artinya. Penyerapan kalsium yang
rendah akan mengakibatkan berkurangnya massa tulang, sehingga bagi
penderita osteoporosis perlu menjaga keseimbangan kalsium. Pada tubuh
manusia 90% kalsium disimpan dalam tulang dan gigi, sisanya tersebar di
dalam darah serta jaringan lunak.
2. Mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang
Memperoleh asupan kalsium optimal dari makanan sangatlah
memungkinkan. Susu dan produk olahanya, seperti yoghurt dan keju serta
campuran makanan yang mengandung keju memiliki kandungan kalsium
tertinggi per takaran saji. Susu kedelai dan beras, yoghurt, tofu, dan
kejunmengandung jumlah kalsium yang setara dengan kalsium dalam
produk-produk olahan susu sapi.
3. Melakukan Olah Raga Beban
Olaraga beban sangat memberikan kontribusi dalam meningkatkan
kesehatan tulang, misalnya berjalan dan menaiki tangga akan meningkatkan
kepadatan tulang
4. Merokok
Kebiasan yangmerusak tulang adalah merokok. Merokok meningkatkn
resiko patah tulang pinggul sebesar 100 persen, merokok secara langsung
meracuni sel-sel pembuat tulang, selai itu merokok juga mengurangi kadar
hormon estrogen dan dapat mengakibatkan manupause dini.
5. Obat –obatan
Sejumlah obat-obatan dapat memegaruhi kesehatan tulang, pengurangan
pencapaian massa tulang maksimum, atau meningkatkan pengeroposan
tulang.obat-obat tersebut meliputi hormon steroid dan tiroid. Obat-obat ini
terkadang diberikan dengan indeks yang meragukan
F. Pengobatan Ostoprosis
Pengobatan osteoporosis diutamakan untuk memperlambat atau
menghentikan kehilangan mineral, meningkatkan kepadatan tulang dan
mengendalikan nyeri Sesuai dengan penyakit. Tujuan pengobatan adalah
mencegah terjadinya fraktur (patah tulang) orang dewasa muda harus
mencapai kepadatan tulang normal dengan mendapatkan cukup kalsium
(1000/hari) dalam dietnya minum susu atau makan makanan tinggi kalsium.
G. Faktor Osteoporosis Terhadap Kondisi Psikis
1. Frustrasi
Mengetahui keadaan yang timbul apabila terdapat halangan dalam usaha
untuk memenuhi keinginan.
2. Stres
Stres sangat bersifat individu dan pada dasarnya bersifat merusak bila
tidak ada keseimbangan antara daya mental individu dengan beban yang
dirasakannya.
STUDI KASUS
DAN
PENGOBAT OSTEOPOROSIS
1. Baru-baru ini seorang wanita berusia 60 tahun mendadak merasakan sakit
pungung yang luar biasa dan berkeringat di malam hari sehingga dia tidak bisa
tidur nyeyak, beberapa bulan yang lalau dia terpeleset di kambar mandi. Pada
saat terpeleset pungungnya terbentur di temok kamar mandi. Pemeriksaan sinr
X di ruang gawat darurat menunjukan patah tulang karena tekanan akibat
osteoporosis. Wanita tersebut sehat, tetapi penyimpitan tengorokan tidak
memungkinkan dia mengomsumsi Fosamax atau Actonel. Dia diberi Miacilin
untuk membantu meredakan rasa sakitnya dan membantu menstabilkan
keadaannya. Dia juga dirujuk ke seorang dokter spesialis untuk meninjau
pilihan yang lain, termaksud mencoba obat pembangunan tulang yang baru-
forte, atau berpartisipasi dalam suatu uji klinis.
2. Seorang pria berusia 69 tahun yang sebelumnya sehat tersandung di trotoar
yang tidak rata dan pergelangan kakinya patah. Patah tulang tersebut cukup
serius, diperukan oprasi untuk memasang pin, dan dibutuhkan beberapa bulan
sebelum dia bisa berjalan dengan normal kembali. pria itu merekomendasikan
dari dokter untuk tes kepadatan tulang, yang menunjukan kalau dia menderita
osteoporosis yang parah. Pria ini yang tepat untuk program Fosamax yang
diberikan seminggu sekali untuk mengurangi resiko patah tulang di kemudian
hari dan mengobati osteoporosisnya, selain itu, pola makannya ternyata juga
rendah kalsium, jadi dia harus mengomsumsi suplemen kalsium 600 mg dan
vitamin D 200 IU, bersama dengan multivitamin harian yang mengandung
vitamin D 400 IU dan kalsium 200 mg.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari tulisan ini sebagai berikut:
1. Osteoporosis berasal dari kata osteo yang artinya tulang, sedangkan
porous berarti batang. Osteoporosis adalah penyakit yang ditandai
berkurangnya massa tulang, sehingga menyebabkan kondisi tulang
menjadi rapuh, keropos dan mudah patah.
Menurut James Johnson (2005) Tulang adalah jaringan hidup,
selalu berubah-ubah sesuai dengan beban dan tekanan yang diterima pada
kehidupan sehari-hari, serta selalu ada penggantian-penggantian dari sel
yang rusak di seluruh bagian tulang. Pada usia lanjut lebih banyak terjadi
kerusakan daripada perbaikannya, sehingga mengakibatkan berkurangnya
jaringan tulang secara bertahap.
2. Osteoporosis ialah keadaan berkurangnya massa tulang, sehingga keropos
dan mudah patah. Puncak massa tulang pada usia 30 tahun, selanjutnya
melewati umur tersebut terjadi penurunan. Faktor penyeba osteoporosis,
meliputi: faktor sejarah keluarga, reproduktif, gaya hidup, kondisi medis.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan maka diajukan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup, terutama sebelum
tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Minum 2
gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan
kepadatan tulang.
2. Nutrisi berperan dalam pembentukan tulang yaitu kalsium dan vitamin D.
Adapun vitamin dan mineral lainnya yang ikut berperan penting antara
lain fosfor, magnesium, vitamin A, C, K, vitamin B, B6, dan vitamin B12.
DAFTAR PUSTAKA
Eri D. Nasution. (2003). Lebih Lengkap Tentang Osteoporosis. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Emma S. Wirakusumah. (2000). Tetap Bugar di Usia Lanjut. Trubus Agriwidya
Felicia Cosman, M.D. 2009. Osteoporosis Panduan Lengkap Agar Tulang Anda
Tetap Sehat. Yogyakarta: B-First
James Johnson. (2005). Osteoporosis Kenali, Lalu Hindari. www.promosi
kesehatan.com.
mutarah, Akmal dkk. 20011. Ensiklopedia Kesehatan untuk Umum. Jogjakarta:
Ar-Ruzz