Makalah Geologi Minyak Bumi

12
MAKALAH GEOLOGI MINYAK BUMI “ Overburden Rock“ Oleh : BARIKA NOVANTA ( 0810930023 ) WELAYATURROMADHONA ( 0910930019 ) JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Transcript of Makalah Geologi Minyak Bumi

Page 1: Makalah Geologi Minyak Bumi

MAKALAH GEOLOGI MINYAK BUMI

“ Overburden Rock“

Oleh :

BARIKA NOVANTA ( 0810930023 )

WELAYATURROMADHONA ( 0910930019 )

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2012

Page 2: Makalah Geologi Minyak Bumi

PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Overburden

Batuan penutup (overburden) adalah batuan yang terdapat diatas atau di sekeliling

cebakan bahan galian yang akan ditambang dan umumnya tidak mengandung mineral

berharga. Dimana merupakan batuan tanpa nilai ekonomis atau yang nilai ekonomisnya kecil,

yang membungkus atau mengelilingi sebuah cadangan mineral.

Umumnya di bawah topsoil masih terdapat lapisan tanah atau batuan sebelum ditemukan

lapisan batubara. Lapisan batuan atau material penutup batubara inilah yang disebut

overburden. Pada beberapa kasus tambang batubara terbuka, over burden umumnya berupa

tanah penutup (soil). Sifat lapisan penutup (terutama sifat keteknikannya) turut menentukan

rancangan konstruksi tambang bawah tanah. Batuan penutup terdiri dari sejumlah jenis batu

alam yang berbeda, termasuk batu gamping.

Overburden merupakan batuan penutup (batuan yang berada di atas batuan batubara),

tetapi tidak mengandung unsur hara. Jadi, kalau ditanami tumbuhan, tumbuhan tersebut tidak

dapat tumbuh. Berbeda dengan top soil dan sub soil. Top soil adalah tanah penutup bagian

paling atas yang banyak mengandung unsur hara, sedangkan sub soil juga mengandung unsur

hara tetapi tidak sebanyak top soil. Jika diurut dari paling atas adalah sebagai berikut.

1. Top soil

2. Sub soil

3. Overburden

4. Batubara

Page 3: Makalah Geologi Minyak Bumi

1.2. Karakteristik lapisan Overburden

Lapisan Tanah Penutup (Overburden) merupakan semua lapisan tanah/batuan yang berada

di atas dan langsung menutupi lapisan bahan galian berharga sehingga sehingga perlu

disingkirkan terlebih dahulu sebelum dapat menggali bahan galian berharga tersebut. Lapisan

tanah penutup yang dapat ditemui umumnya dikelompokkan menjadi beberapa sifat yaitu

1. Material yang sangat mudah digali (sangat lunak)

a. Material yang mengandung sedikit air, misalnya pasir, tanah biasa, kerikil, campuran

pasir dengan tanah biasa.

b. Material yang banyak mengadung air, misalnya pasir lempungan, lempung pasiran,

lumpur dan pasir yang banyak mengandung air (quick sand).

2. Material yang lebih keras (lunak)

Misalnya tanah biasa yang bercampur kerikil, pasir yang bercampur dengan

kerikil, pasir yang kasar.

3. Material yang setengah keras (sedang)

Misalnya batubara, shale (clay yang sudah mulai kompak), batuan kerikil yang

mengalami sementasi dan pengompakan, batuan beku yang sudah mulai lapuk, dan

batuan-batuan beku yang mengalami banyak rekahan-rekahan.

Shale adalah bentuk lain dari mudstone. Mud didefinisikan oleh gelologist sebagai

batuan sediment yang mempunyai ukuran butir lebih kecil dari 0.06 milimeter, cara

pembentukannya adalah melalui media transportasi sungai dan diendapkan di dasar

lautan membentuk perlapisan yang tebal, dan hasilnya disebut mudstone. Apabila

ukuran partikel dari sediment pembentuknya semua berukuran clay yakni lebih kecil

dari 0.004 mm, batuannya disebut claystone. Apabila terdiri dari lebih banyak dan

murni unsur silt dengan ukuran butir lebih besar dari clay dan lebih kecil dari ukuran

pasir maka batuannya disebut Silstone. Shale ukurannya adalah dua pertiga dari clay.

Shale yang berumur Paleozoic bawah yang berasal dari daerah dekat Ancram,

New york terdapat dalam bentuk lensa dari batupasir gampingan dengan pembutirannya

baik. Sebelum terkonsolidasi menjadi batuan, shale mengalami distorsi akibat dari

slumping dan deformasi dari sediment lunak berumur Paleozoic awal, dan juga

Page 4: Makalah Geologi Minyak Bumi

dimungkinkan akibat dari pergerakan tektonik setelahnya. Percobaan dalam bentuk

miniature menunjukkan bagaimana shale dan sandstone terdapat di alam.

4. Material yang keras

Misalnya sandstone, limestone, slate, vulcanic tuff, batuan beku yang mulai lapuk,

mineral-mineral penyusn batuan yang telah mengalami sementasi dan pengompakan.

Sandstone (batu pasir) adalah batuan endapan yang terutama terdiri dari mineral

berukuran pasir atau butiran batuan. Sebagian besar batu pasir terbentuk oleh kuarsa

atau feldspar karena mineral-mineral tersebut paling banyak terdapat di kulit bumi.

Seperti halnya pasir, batu pasir dapat memiliki berbagai jenis warna, dengan warna

umum adalah coklat muda, coklat, kuning, merah, abu-abu dan putih. Karena lapisan

batu pasir sering kali membentuk karang atau bentukan topografis tinggi lainnya, warna

tertentu batu pasir dapat dapat diidentikkan dengan daerah tertentu. Sebagai contoh,

sebagian besar wilayah di bagian barat Amerika Serikat dikenal dengan batu pasir

warna merahnya Batu pasir tahan terhadap cuaca tapi mudah untuk dibentuk. Hal ini

membuat jenis batuan ini merupakan bahan umum untuk bangunan dan jalan. Karena

kekerasan dan kesamaan ukuran butirannya, batu pasir menjadi bahan yang sangat baik

untuk dibuat menjadi batu asah (grindstone) yang digunakan untuk menajamkan pisau

dan berbagai kegunaan lainnya. Bentukan batuan yang terutama tersusun dari batu pasir

biasanya mengizinkan perkolasi air dan memiliki pori untuk menyimpan air dalam

jumlah besar sehingga menjadikannya sebagai akuifer yang baik.

Limestone atau batugamping merupakan batuan sedimen karbonat yang terbentuk

dari sedimentasi hewan dan tumbuhan karang. Kenampakan struktur luar batuan ini

berwarna putih kotor, putih keabu-abuan, sampai kuning keabu-abuan. Untuk limestone

yang masih muda sering dijumpai struktur fosil hewan atau tumbuhan karang (coral)

karena proses litifikasi (pembatuan) yang belum sempurna. Meski secara genesa

terbentuk dari laut, namun karena proses pergerakan kulit bumi, sering dijumpai

endapan limestone yang sudah berjarak puluhan kilometer dari pantai. Berat jenis

limestone insitu (bank) berkisar antara 2.2 – 2.4 ton/bcm, sedangkan berat jenis loose

berkisar antara 1.5 – 1.8 ton/lcm. Rumus kimia limestone adalah CaCO3. Untuk usaha

pertambangan, limestone merupakan salah satu bahan galian industri yang mempunyai

potensi yang sangat besar di Indonesia. Cadangan total limestone di seluruh Indonesia

Page 5: Makalah Geologi Minyak Bumi

diperkirakan lebih dari 28 milyar ton yang penyebarannya hampir di seluruh wilayah

Indonesia. Berdasarkan klasifikasi bahan galian, limestone tergolong ke dalam Bahan

Galian C (Bahan Galian Industri).

Paling tidak, ada 4 bidang usaha yang secara langsung memanfaatkan berbagai

keunggulan dari sifat fisik dan kimia limestone, yaitu pertanian, konstruksi, industri,

dan lingkungan. Dalam bidang konstruksi, peran limestone sebagai bahan utama untuk

pembuatan semen tentunya juga sangat besar.

5. Material sangat keras

Misalnya batuan-batuan beku dan batuan-batuan metamorf, contohnya granit,

andesit, slate, kwarsit dan sebagiannya. Macam – macam batuan metamorf antara lain :

Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan.

Granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai

batuan untuk konstruksi. Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm³ dengan jangkauan

antara 1,74 dan 2,80. Kata granit berasal dari bahasa Latin granum. Dalam bidang industri

dan rekayasa, granit banyak dipakai sebagai bidang acuan dalam berbagai pengukuran dan

alat pengukur. Hal ini dikarenakan granit bersifat kedap air, kaku (rigid), non-higroskopis dan

memiliki koefisien ekspansi termal yang sangat rendah.

Slate merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme batuan sedimen

Shale atau Mudstone (batulempung) pada temperatur dan suhu yang rendah. Memiliki

struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas butir-butir yang sangat halus (very fine

grained).

Schist (sekis) adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan mika, grafit, horndlende.

Mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang

diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap.

Marmer yaitu terbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga

mengalami perubahan dan rekristalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium karbonat.

Marmer bersifat padat, kompak dan tanpa foliasi.

Kuarsit adalah salah satu batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk ketika batupasir

(sandstone) mendapat tekanan dan temperatur yang tinggi. Ketika batupasir bermetamorfosis

Page 6: Makalah Geologi Minyak Bumi

menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi, dan biasanya tekstur dan struktur

asal pada batupasir terhapus oleh proses metamorfosis .

Milonit merupakan batuan metamorf kompak. Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis

mineral-mineral pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan. Butir-

butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah seperti schistose.

Filonit merupakan batuan metamorf dengan derajat metamorfisme lebih tinggi dari Slate.

Umumnya terbentuk dari proses metamorfisme Shale dan Mudstone. Filonit mirip dengan

milonit, namun memiliki ukuran butiran yang lebih kasar dibanding milonit dan tidak

memiliki orientasi. Selain itu, filonit merupakan milonit yang kaya akan filosilikat (klorit atau

mika).

Hornfels terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfosis oleh temperatur

dan intrusi beku, terbentuk di dekat dengan sumber panas seperti dapur magma, dike, sil.

Hornfels bersifat padat tanpa foliasi

6. Batuan yang masif

Yaitu batuan-batuan yang sangat keras dan kompak seperti bantuan beku berbutir halus.

Berdasarkan sifat-sifat tersebut, metode pengupasan tanah penutup dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

1. Material yang sangat lunak dapat dilakukan dengan menggunakan Excavator backhoe,

dragline, power shovel dan lain-lain, tidak perlu dilakukan peledakan.

2. Material yang setengah keras, umumnya dibonkar terlebih dahulu dengan

menggunakan ripper.

3. Material yang keras, pembongkarannya dilakukan dengan penggaruan, atau peledakan.

4. Material yang sangat keras – masif, tidak dapat digali dengan alat gali sehingga harus

dilakukan peledakan.

Page 7: Makalah Geologi Minyak Bumi

Gambar : Menunjukkan lapisan Overburden Rock berada

Extent of Play

Extent of Prospect/Field

Source RockPod of Active

SystemPetroleumExtent of

Stratigraphic

OO

SystemPetroleum

of

Elements Essential

(arrows indicate relative fault motion)

Fold-and-Thrust Belt

Petroleum Reservoir (O)

Geographic Extent of Petroleum System

Top Gas Window

Top Oil Window

Basement Rock

Underburden Rock

Source Rock

Reservoir Rock

Seal Rock

Overburden Rock

Page 8: Makalah Geologi Minyak Bumi

KESIMPULAN

Overburden rock adalah elemen penting dari sistem minyak bumi. Dimana dalam

proses terjadinya suatu minyak bumi membutuhkan tekanan dan suhu yang sesuai untuk

pembentukkanya. Dalam hal ini tekanan diberikan oleh overburden rock . Overburden

merupakan batuan yang terdapat diatas atau di sekeliling cebakan bahan galian yang akan

ditambang dan umumnya tidak mengandung mineral berharga. Batuan ini tidak mengandung

unsur hara. Jadi, kalau ditanami tumbuhan, tumbuhan tersebut tidak dapat tumbuh.

Page 9: Makalah Geologi Minyak Bumi

DAFTAR PUSTAKA

O.Serra. 1984. Fundamental of well-log interpretation. Elsevier Science Publisher BV :

Netherlands

http://tentangbatubara.blogspot.com/2011/10/karakteristik-overburden-batubara.html

http://blogs.unpad.ac.id/hayati/