MAKALAH GEOLOGI jjadi.docx

33
MAKALAH GEOLOGI PENGERTIAN BATUAN BEKU DAN KLASIFIKASINYA Disusun Oleh : 1.Septiana Anggraini ( Pendidikan Biologi/4401414071) 2.Khanifah ( Pendidikan Biologi/4401414065) 3.Ratih Perwita Sari ( Pendidikan Biologi/4401414059) i

Transcript of MAKALAH GEOLOGI jjadi.docx

Page 1: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

MAKALAH GEOLOGI

PENGERTIAN BATUAN BEKU DAN KLASIFIKASINYA

Disusun Oleh :

1.Septiana Anggraini ( Pendidikan Biologi/4401414071)

2.Khanifah ( Pendidikan Biologi/4401414065)

3.Ratih Perwita Sari ( Pendidikan Biologi/4401414059)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

i

Page 2: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya

kami dapat menyusun makalah ini.

Makalah  yang berjudul “Pengertian Batuan Beku dan Klasifikasinya” yang disusun

untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Geologi.

Kami sudah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin, akan tetapi kami

menyadari kesalahan  dan  kealfaan makalah  ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun

berkat arahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat

diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada

semua pihak yang telah memberikan arahan dan bimbingan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca

umumnya.

Wa’alaikumsalam wr.wb

                                                                      

Semarang,  15 September 2014

Penulis

ii

Page 3: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………………….….. i

Kata Pengantar………………………………………………………………………….…. ii

Daftar Isi……………………………………………………………………………...…….iii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………………………..…1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………..1

1.3 Tujuan………………………………………………………………………………….2

Bab II Pembahasan

2.1 Pengertian dan Jenis Batuan Beku………………………………………………...……3

2.2 Batuan Beku Berdasarkan Tempat Terjadinya (Genesa)………………………………10

2.3 Batuan Beku Berdasarkan Komposisi Kimianya………………………………………12

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………..20

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………..….21

iii

Page 4: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

  Bumi tertutupi oleh daratan dan lautan, dimana bagian lautan lebih besar daripada

bagian daratan. Akan tetapi daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat diamati

langsung dengan dekat, maka banyak hal-hal yang dapat diketahui secara cepat dan jelas.

Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh jenis batuan yang

berbeda satu sama lain dan berbeda-beda materi penyusun serta berbeda pula dalam proses

terbentuknya. Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pelarutan pembekuan silika cair

dan pijar, yang kita kenal dengan nama magma.

Petrology yaitu ilmu yang khusus membahas tentang batuan. Batuan beku sebenarnya

telah banyak dipergunakan orang dalam kehidupan sehari-hari hanya saja kebanyakan

orang hanya mengetahui cara mempergunakannya saja, dan sedikit yang mengetahui asal

kejadian dan seluk-beluk mengenai batuan beku ini. Secara sederhana batuan beku adalah

batuan yang terbentuk dari pembekuan magma.

Penggolongan batuan beku sudah banyak dilakukan hingga sekarang . Berbagai cara  dari

dulu  seperti penggabungan jenis-jenis yang sama dalaam satu golongan dan pemisahan dari

jenis-jenis yang tidak meunjukkan persamaan. Kareana tidak adanya kesepakatan diantara

para ahli petroloogi dalam mengklasifikasikan batuan beku mengakibatkan sebagian

klasifikasi dibuat atas dasar yang berbeda – beda. Perbedaan ini sangat berpengaruh dalam

menggunakan klasifikasi pada berbagai lapangan pekerjaan dan menurut kegunaannya

masing-masing. Bila kita dapat memilih salah satu klaisfikasi dengan tepat. Maka kita akan

mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.Penggolongan batuan beku dapat didasarkan

kepada tiga patokan utama, yaitu berdasarkan genetik , senyawa kimia dan susunan

mineraloginya.

1.2 Rumusan masalah

Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah  ini  adalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana pengertian batuan beku?

b. Bagaiamana klasifikasi batuan beku berdasarkan genetik?

c. Bagaimana klasifikasi batuan beku berdasarkan senyawa kimia?

d. Bagaimana klasifikasi batuan beku berdasarkan susunan mineralogi?

1

Page 5: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

 1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan batuan beku.

b. Untuk mengetahui klasifikasi batuan beku berdasarkan genetik (tempat terjadinya).

c. Untuk dapat mengetahui klasifikasi batuan beku berdasarkan senyawa kimia.

d. Untuk dapat mengetahui klasifikasi batuan beku berdasarkan susunan mineraloginya.

2

Page 6: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jenis-jenis batuan beku dan pengertian

Dimulai dari batuan beku, batuan beku adalah batuan cair pijar atau magma dari dalam

bumi yang membeku. Berdasarkan tempat proses membekunya batuan-batuan beku tersebut

terdiri atas :

  Batuan dalam, membeku secara perlahan-lahan di dalam

a. Batuan korok, membeku di daerah korok

b. Batuan leleran, membeku secara tiba-tiba di permukaan bumi

 

Batuan beku dibedakan berdasarkan sifat kimiawinya yaitu :

Batuan asam, mengandung banyak asam salisilat merupakan senyawa silikon dan oksida,

mengandung kwarsa berwarna keputih-putihan.Batuan basa, kadar asam salisilatnya rendah

banyak mengandung magnesium dan besi, warnanya gelap/hitam

 

Berikut adalah contoh-contoh batuan beku :

1. Granit

 

a. Proses terbentuk               : Batuan ini terbentuk dari hasil pembekuan magma

berkomposisi asam yang membeku di dalam dapur magma, sehingga batu ini

merupakan jenis batu beku dalam.

b. Massa jenis                       : sekitar 2,2 – 2,3 gram/cm3

3

Page 7: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

c. Warna                              : putih, abu-abu, atau campuran keduanya.

Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar

ataupun di dasar sungai.

Batu Granit dapat digunakan sebagai : Batu bahan bangunan,monumen,jembatan,sebagai

dekorasi,bahan tegel,dll.

 

2. Gabro

 

Proses Terbentuk                  : terbentuk dari magma yang membeku di dalam gunung.

Termasuk batuan dalam

Massa Jenis                   : 2,9 – 3,21 gram/cm3

Warna                           : Gelap kehijauan , coklat bercampur putih

Karakteristik lain          : Batuan gabro berwarna gelap kehijauan, menunjukkan

kandungan silika rendah sehingga magma asal bersifat basa. Struktur batuan ini adalah

massive, tidak terdapat rongga atau lubang udara maupun retakan-retakan.

Batuan ini masih segar dan tidak pernah terkena gaya endogen yang dapat

meninggalkan retakan pada batuan.Batuan ini memeiliki tekstur fanerik karena mineral-

mineralnya dapat dilihat langsung secara kasat mata dan mineral yang besar menunjukkan

bahwa mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan yang relatif lambat sehingga bentuk

mineralnya besar-besar.Derajat kristalisasi sempurna, bahwa batuan ini secara keseluruhan

tersusun atas kristal sehingga disebut holocrystalline. Tekstur seperti ini menunjukkan proses

pembentukan magma yang lambat. Ion-ion penyusun mineral pada batuan, dalam lingkungan

bertekanan tinggi dan temperatur yang luar biasa tinggi dapat bergerak sangat cepat dan

menyusun dirinya sedemikian rupa sehingga membentuk suatu bentuk yang teratur dan

semakin berukuran besar.

4

Page 8: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

3. Andesit

 

Proses terbentuk    :Batuan ini berasal dari lelehan lava gunung merapi yang meletus, batu

Andesit terbentuk (membeku) ketika temperatur lava yang meleleh turun antara 900 sampai

dengan 1,100 derajat Celsius. Merupakan jenis batuan beku luar.

Massa Jenis            : 2,8 – 3 gram/cm3

Warna                    : agak gelap (abu-abu tua).

Batu andesit sering digunakan sebagai :Nisan kuburan,cobek,lumping jamu,cungkup (kap

lampu taman),arca untuk hiasan,batu pembuat candi,sarkofagus,punden berundak,meja batu.

Pusat kerajinan dan pemotongan batu Andesit juga terdapat di daerah Cirebon dan

Majalengka Jawa Barat. Karena di daerah ini banyak terdapat perbukitan yang merupakan

daerah tambang Batu Andesit. Untuk batu Andesit di daerah cirebon umum nya bewarna abu-

abu dan terdiri dari 2 Jenis utama: Andesit Bintik dan Andesit Polos.

 

4.Diorit

 

Proses terbentuk       : Merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang

Terbentuk dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction

zone. biasanya diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan membentuk suatu gunung

didalam cordilleran ( subduction sepanjang tepi suatu benua, seperti pada deretan

Pegunungan).

Terdapat emplaces yang besar berupa batholiths ( banyak beribu-ribu mil-kwadrat)

dan mengantarkan magma sampai pada permukaan untuk menghasilkan gunung api gabungan

dengan lahar andesite. Termasuk jenis batuan beku dalam

Massa jenis               : 2,8 – 2,9 gram/cm3

5

Page 9: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

Warna                       : Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih

Kegunaan                 : batu diorit ini dapat dijadikan sebagai batu ornamen dinding maupun

lantai bangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan / jalan raya.

 

5. Basalt

 

Proses Terbentuk : Berasal dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa di

permukaan atau dekat permukaan bumi. Biasanya membentuk lempeng samudera di dunia.

Mempunyai ukuran butir yang sangat baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak terlihat.

Massa jenis                    : 2,7 – 3 gram/cm3

Warna                           : Gelap

Karakteristik lain            : Batuan Basalt lazimnya bersifat masif dan keras, bertekstur

afanitik, terdiri atas mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan mineral hitam.

Kandungan mineral Vulkanik ini hanya dapat terlihat pada jenis batuan basalt yang berukuran

butir kuarsa, yaitu jenis dari batuan basalt yang bernama gabbro. Berdasarkan komposisi

kimianya, basalt dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu basalt alkali dan basalt tholeitik.

Perbedaan di antara kedua tipe basalt itu dapat dilihat dari kandungan Na2O dan K2O. Untuk

konsentrasi SiO2 yang sama, basalt alkali memiliki kandungan Na2O dan K2O lebih tinggi

daripada basalt tholeitik.

Manfaat                          : Basalt kerap digunakan sebagai bahan baku dalam industri poles,

bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll) dan sebagai agregat.

6

Page 10: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

6. Obsidian

 Proses Terbentuk          : Obsidian merupakan batuan yang terbentuk oleh hasil kegiatan

erupsi gunung api bersusunan asam hingga basa yang pembekuannya sangat cepat sehingga

akan terbentuk gelas atau kaca daripada kristal dominan. Obsidian adalah batuan yang disusun

secara keseluruhan dari kaca amorf dan sedikit kristal feldspar, mineral hitam dan kuarsa.

Massa Jenis                  : 2,36 – 2,5 gram/cm3

Warna                           : Warnanya bening seperti kaca dan warnanya kadang-kadang hitam

mulus, merah tua, agak hijau atau abu-abu. Batu ini jarang yang berwarna kuning atau merah

putih atau biru. Batu obsidian sering ditemukan dalam keadaan mengkilau mulus walaupun

belum dipoles. Batu obsidian terbuat dari 70% silicon dioxide bahkan lebih dan jika

tercampur mineral mineral tertentu warnanya akan berubah.

Karakteristik lain          : Batu obsidian mempunyai nilai keras 5-5.5 berdasarkan daftar keras

Mohs dan termasuk batu mulia tanggung.

Manfaat                        : Dapat dijadikan sebagai perhiasan cincin,dijadikan kerajinan,di Itali,

Perancis dan Belanda batu ini dipercayai sebagai jimat pengusir roh jahat yang harus dimiliki

di tiap rumah.

7. Pumice (batu apung)

 

Proses Terbentuk                      : Batu apung merupakan hasil material erupsi gunung api yang

membeku7

Page 11: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

ketika didalamnya masih terdapat udara sehingga mempunyai sifat titik

berongga-rongga tersebar secara tidak merata. Batu apung mengandung

silika tinggi, dan termasuk jenis batuan beku luar.

Massa Jenis                               : dibawah 1 gram/cm3

Warna                                       : Putih, dan coklat muda

Karakteristik lain                     : dapat terapung di air, kedap suara, batuapung juga tahan

terhadap api, kondensi, jamur dan panas.

Manfaat                                    : Dalam sektor industri lain, batu apung digunakan sebagai

bahan pengisi (filler), pemoles/penggosok (polishing), pembersih (cleaner), stonewashing,

abrasif, isolator temperatur tinggi dan lain-lain.

8. Diorit

Batuan ini bertekstur feneris, mengandung feldspar plagioklas calsiksodik dalam

jumlah yang besar dengan tipe sodik yang banyak. Plagioklasnya melebihi ortoklas, kwarsa

tidak ada, tetapi mengandung augit dalam jumlah sedikit. Harnbledia biasanya lebih banyak

dari biotit. Diorite sangat mirip dengan gabro, tetapi diorit plagioklasnya lebih asam (sodik)

daripada labradorit. Batuan dengan plagioklas yang lebih basa disebut dengan gabro. Jika

banyak penokris disebut dengan porfir diorit. diorit terdiri dari kurang lebih 65% plagioklas

dan 35% mineral silikat gelap seperti biotit dan augit. Mineral-mineral accesorisnya kwarsa,

apotik, kalsit, klorit, granit, dan epidot. Varietas yang umum adalah diorite hornblende.

Warna diorit cerah abu-abu gelap hijau keabu-abuan.

8

Page 12: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

9. Liparit

Lapirit merupakan batuan bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral

pembentuknya feldspar, kuarsa, biotit dan mungkin juga mineral berwarna gelap.

10. Dasit

Dasit merupakan batuan yang memiliki ciri-ciri berwarna abu-abu terang, mineral

plagioklas berbutir kasar dalam masa dasar lebih halus. Dasit mengandung 15-20% kwarsa,

kurang lebih 60% feldaspar dan 10-20% biotit atau hornblande. Mineral silikat ada dalam

jumlah sedikit. Misalnya biotit, hornblende, dan augit. Jika panerisnya plagioklas atau kwarsa

banyak, disebut dengan porfir dan dasit. Masa dasar dari batuan ini biasanya berbutir halus,

tetapi dapat juga secara gradual menjadi glass.

9

Page 13: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

11. Skoria

Skoria merupakan batuan yang terbentuk jika air dan gelombang-gelombang gas

lainnya keluar melalui lava yang mampat (stiff lava), yang luabang-lubangnya lebih besar

kalau dibandingkan dengan purnice. Warna skoria coklat kemerahan sampai abu-abu gelap

dan hitam.

12. Tufa Gelas

Tufa Gelas merupakan batuan piroklastik yang disusun oleh material hasil gunung api

yang banyak mengandung debu vulkanik dan mineral gelas, dengan warna putih kekurangan,

abu-abu dan kuning kecoklatan. Kegunaan digunakan sebagai timbunan.

2.2 Batuan Beku Berdasarkan Tempat Terjadinya (Genesa )

1. Batuan beku Intrusif 

Batuan ini terbentuk dibawah permukaan bumi, sering juga disebut batuan beku dalam

atau batuan beku plutonik. Batuan beku intrusif mempunyai karakteristik diantaranya,

pendinginannya sangat lambat(dapat sampai jutaan tahun),memungkinkan tumbuhnya kristal-

kristal yang besar dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusif. Batuan beku 10

Page 14: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

intrusi selanjutnya dapat dibagi lagi menjadi batuan beku intrusi dalam dan batuan beku

intrusi permukaan. Berdasarkan kedudukannya terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya,

struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu konkordan dan diskordan. 

2. Batuan Beku Ekstrusif 

Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung

dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki berbagai struktur yang

memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan lava tersebut. Struktur

ini diantaranya :

Sheeting joint , yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan

Columnar joint , yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal seperti

batang pensil. 

Pillow lava,  yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini

diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air. 

Vesikular , yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku.

Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan. 

Amigdaloidal , yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain seperti

kalsit, kuarsa atau zeolit 

Struktur aliran , yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada

arah tertentu akibat aliran.

STRUKTUR BATUAN BEKU 

Struktur Batuan Beku adalah pembagian batuan beku berdasarkan bentuk batuan beku

dan proses kejadiannya, yang terbagi menjadi :

a.Struktur Bantal (pillow structure) 

Struktur Bantal adalah struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi tertentu yang

dicirikan oleh massa batuan yang berbentuk bantal, berukuran antara 30 – 60 cm dan biasanya

jarak antar bantal berdekatan dan terisi oleh bahan-bahan dari sedimen klastik, terbentuk di

dalam air dan umumnya terbentuk di laut dalam.

b. Struktur Vesikular

Struktur Vesikular adalah struktur pada batuan ekstrusi yang terdapat rongga-rongga yang

berbentuk elip, silinder maupun tidak beraturan. Terbentuknya rongga-rongga terjadi akibat

keluarnya/dilepaskannya gas-gas yang terkandung di dalam lava setelah mengalami penurunan

tekanan.11

Page 15: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

c. Struktur Aliran 

Struktur Aliran terjadi akibat lava yang disemburkan tidak ada yang dalam keadaan

homogen, karena saat lava menuju ke permukaan selalu terjadi perubahan komposisi, kadar

gas, kekantalan, dan derajat kristalisasi. Struktur aliran dicerminkan dengan adanya goresan

berupa garis-garis yang sejajar, perbedaan warna dan teksturnya.

d. Struktur Kekar

Struktur Kekar adalah bidang-bidang pemisah/retakan yang terdapat dalam semua jenis

batuan, biasanya disebabkan oleh proses pendinginan tetapi ada yang disebabkan oleh gerakan-

gerakan di dalam bumi yang berlaku sesudah batuan mengalami pembekuan.

Retakan-retakan yang memotong sejajar dengan permukaan bumi menghasilkan struktur

perlapisan, sedang yang tegak lurus dengan permukaan bumi akan menghasilkan struktur

bongkah.

2.3 Klasifikasi Batuan Berdasarkan Komposisi Kimia

Klasifikasi batuan beku juga di dasari dari komposisi kimianya misal kandungan senyawa

oksidanya yaitu SiO2, TiO2, AlO2, Fe2O3, FeO, MnO, MgO, CaO, Na2O, K2O, H2O+, P2O5,.

Dengan mengetahui kandungan kimia batuan dapat diketahui penentuan jenis magma

asal, temperatur pembentukan magma, kedalaman magma asal, dan banyak lagi kegunaan

lainya. Dalam analisis kimia batuan beku, diasumsikan bahwa batuan tersebut mempunyai

komposisi kimia yang sama dengan magma sebagai pembentukannya. Batuan beku yang telah

mengalaimi ubahan atau pelapukan akan mempunyai komposisi kimia yang berbeda. Karena

itu batuan yang akan dianalisa haruslah batuan yang sangat segar dan belum mengalami

ubahan. Proses kimia batuan beku dijelaskan pada gambar reaksi bowen berikut ini:

Pada seri reaksi Bowen ini sacara garis besar menjelaskan bahwa pada saat proses

pendinginan magma, sebenarnya magma tidak langsung semuanya membeku, namun terjadi 12

Page 16: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

proses pembentukan mineral-mineral seiring dengan turunnya suhu magma secara perlahan,

dan pada tiap penurunan suhu tertentu menghasilkan jenis mineral yang berbeda. Mineral-

mineral yang terbentuk pertama, seperti Olivine, Anortit, dan lain-lain, merupaka mineral-

mineral yang bersifat basa, memiliki kristal besar karena proses pembekuan yang lambat,

serta secara lebih jauh batuan beku yang mengandung mineral-mineral bersifat basa ini juga

akan bersifat basa. Sedangkan mineral-mineral yang terbentuk di akhir reaksi Bowen, seperi

Muscovite dan Quartz merupakan mineral yang bersifat asam. Dan dari seri reaksi Bowen,

semakin asam mineral, maka kandungan unsur-unsur silikanya semakin banyak.

Jadi, salah satu komponen yang diperhitungkan dalam pengklasifikasian batuan beku

secara kimiawi dapat dilihat dari kandungan unsur silika dalam batuan dan karena secara

kimiawi unsur-unsur terdapat dalam mineral, maka batuan beku juga diklasifikasikan

berdasarkan mineralogi yang sebenarnya merupakan representasi lebih kompleks dari

pengklasifikasian berdasarkan komposisi kimianya. Selanjutnya, kahadiran mineral-mineral

tertentu dalam batuan beku ini mempengaruhi pemberian nama serta memberikan gambaran

proses pembentukan, serta menggambarkan komposisi kima batuan.

Pembagian Kimia Batuan Beku (asam & basa) Berdasarkan kandungan kimia

oksida.Contohnya pada tabel berikut ini :

OKSIDA GRA

NIT

DIOR

IT

GABRO PERIDO

TIT

SiO2 72,08 51,86 48,36 43,54

TiO2 0,37 1,50 1,32 0,81

Al2O3 13,86 16,40 16,84 3,99

Fe2O3 0,86 2,73 2,55 2,51

FeO 1,72 6,97 7,92 9,8

MnO 0,06 0,18 0,18 0,21

MgO 0,52 6,21 8,06 34,02

CaO 1,33 3,40 11,07 3,46

Na2O 3,08 3,36 2,26 0,56

K2O 0,46 1,33 0,56 0,25

H2O+ 0,53 0,80 0,64 0,76

P2O5 0,18 0,35 0,24 0,05

Komposisi kimia dari beberapa jenis batuan beku yang terdapat pada tabel di atas,

hanya batuan intrusi saja. Dari sini terlihat perbedaan presentase dari setiap senyawa

oksida, salah satu contoh ialah dari oksida SiO2 jumlah terbanyak dimiliki oleh batuan

granit dan semakin menurun ke batuan peridotit (batuan ultra basa). Sedangkan MgO dari 13

Page 17: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

batuan granit (batuan asam) semakin bertambah kandungannya kearah batuan peridotit

(ultra basa).

Kandungan senyawa kimia batuan ekstrusi identik dengan batuan intrusinya,

asalkan dalam satu kelompok. Hal ini hanya berbeda tempat terbentuknya saja, sehingga

menimbulkan pula perbedaan didalam besar butir dari setiap jenis mineral.

Batuan Intrusi Batuan Ekstrusi

Granit Riolit

Syenit Trahkit

Diorit Andesit

Tonalit Dasit

Monsonit Latit

Gabro Basal

Dasar pembagian ini biasanya adalah kandungan oksida tertentu dalam batuan seperti

kandungan silika dan kandungan mineral mafik (Thorpe & Brown, 1985).Kandungan

mineral mafik adalah mineral yang berwarna terang.

Pembagian batuan beku menurut kandungan SiO2 (silika) pada tabel di bawah :

Nama Batuan Kandungan Silika

Batuan Asam Lebih besar 66 %

Batuan Menengah 52 – 66 %

Batuan basa 45 – 52 %

Batuan Ultra basa Lebih kecil 15 %

Menurut Hulburt (1977)Pembagian batuan beku berdasarkan komposisi ini telah lama

menjadi standar dalam geologi, dan di bagi dalam empat golongan yaitu :

a. Batuan Beku Asam

Termasuk golongan ini bila batuan beku tersebut mengandung silika (SiO2)  lebih dari

66%.contoh batuan ini dalah Granit dan Ryolit. Batuan yang tergolong kelompok ini

mempunyai warna terang (cerah) karena (SiO2) yang kaya akan menghasilkan batuan

dengan kandungan kuarsa, dan alkali feldspar dengan atau tanpa muskovit. Terbentuk

langsung dari pembekuan magma yang merupakan proses perubahan fase dari cair

menjadi padat di daerah vulkanik dengan temperature tinggi. Pada umumnya batuan beku

asam memiliki warna terang, karena terletak pada golongan felsik.macam-macam batuan

beku asam yaitu:

1.Granit

14

Page 18: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

Jenis Batuan : Batuan Beku Asam Plutonik

Warna : Coklat, merah jambu, sedikit hitam.

Struktur : Masif

Tekstur : Derajat Kristalisasi : Holokristalin

               Derajat Granularitas : Fanerik Kasar

Kemas :

 · B. Kristal : Euhedral

 · Relasi : Equigranular Panidiomorfik Granular

Komposisi :  K. Feldspar 40%

                    Kuarsa 35%

                    Biotit 15%

                    Plagioklas 10%

Nama Batuan : Granit

2.Genesa : Granit adalah batuan beku plutonik, terbentuk oleh magma yang

bersifat asam. Biasanya berstruktur masif, bertekstrur porfiritik,tersusun atas

mineral kuarsa, ortoklas, plagioklas, biotit, dan hornblende. Umumnya berwarna

coklat, merah jambu, sedikit hitam.

Kegunaan  : Granit biasanya digunakan untuk bahan bangunan rumah dan 15

Page 19: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

gedung, untuk bangunan monumen, jalan dan jembatan, sebagai batu hias

(dekorasi)., sebagai bahan baku industri poles (tegel, ornamen, dll) dan bahan

bangunan (gedung, jalan , jembatan, dll), selain itu dapat digunakan sebagai bahan

baku pembuatan aksesoris rumah

b. Ryolit

a. Genesa                         : batuan ini terbentuk karena proses pembekuan

magma yang bersifat cepat

a.   Warna                          : cokelat

b.   Kristalinitas                   : hipokristalin

c.   Granularitas                  : afanitik

d.   Relasi                           : equigranular

e.   Struktur                        : massive

f.   Komposisi mineral        : plagioklas,mikroklin,biotit,orthoklas,glass

g.   Kegunaan : untuk bahan campuran semen

b. Batuan  Beku Menengah (intermediat)

Apabila batauan tersebut mengandung 52 – 66% silika maka termasuk dalam kelas

ini.Batuan ini akan berwarnagelap karena tingginya kandungan mineral feromagnesia.

Contoh batuan ini adalah Diorit dan Andesit.

Batuan diorit

16

Page 20: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

Diorit mengandung jumlah mineral yang berimbang antara mineral berwarna gelap

dan terang, memberikan penampilan layaknya garam-dan-merica. Mineral sebagian

penyusunnya sebagian besar adalah plagioklas felspar dan hornblenda, biotit dan

kuarsa juga biasanya muncul dalam jumlah kecil. Diorit sering kali ditemukan dalam

bentuk batuan terobosan (dykes).

Andesit

 

Andesit juga berkaitan erat dengan granit dan dinamai sesuai tempat pertama kali

batuan ini dipelajari, yakni Pegunungan Andes di Amerika Selatan. Memiliki mineral

penyusun yang sama dengan granit akan tetapi mengandung lebih sedikit silika dan

tidak terdapat kuarsa di dalamnya.

c. Batuan Beku Basa

Yang termasuk kelompok batuan beku ini adalah bataun yang mengandung 45 –

52% silika. Batuan ini akan memiliki warna hitam kehijauan karena terdapat

kandungan mineral olivine. Contoh batuan ini adalah Gabbro dan Basalt.

Gabro

Gabro adalah batuan dengan butiran yang kasar, berwarna gelap dan sering

Digunakan sebagai material untuk pembangunan gedung.

 

17

Page 21: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

Mineral- mineral  berbutir kasar penyusunnya ini termasuk di dalamnya

Kebanyakan berupa feldspar plagioklas dan kuarsa, biasanya ditemukan dalam bentuk

sills dan dikes.

Basal

Basal memiliki butiran yang sangat halus, batuan ini merupakan batuan beku

ekstrusif yang terbentuk dari leleran/aliran lava. Materi penyusunnya terutama  terdiri

dari olivin, piroksen, dan sedikit feldspar, mika, dan apatit.

Batuan Basal

Kebanyakan basal memiliki tekstur kental seperti tali di bagian luar dan memiliki

struktur yang rapuh pada bagian dalamnya. Termasuk jenis basa juga adalah lava aa

dan lava pahoehoe, serta bom vulkanik. Banyak basal juga mengandung lubang

gelembung (disebut vesikuler basal), di mana gas terjebak sebelum lava membeku; jika

usia basal ini mencapai jutaan tahun, lubang – lubang tadi dapat terisi oleh mineral

seperti kalsit. Beberapa tempat terbaik untuk melihat basal diantaranya Kepulauan

Hawaii, lceland (Islandia), dan Kepulauan Galapagos. Salah satu basal kuno terbesar

yang diketahui (Kecuali yang di Bulan) berada di India barat-tengah berumur sekitar 65

juta tahun yang lalu: The Deccan Traps mencakup lebih dari 250.000 mil persegi

18

Page 22: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

(650.000 kilometer persegi) dan memiliki tebal lebih dari 6.500 kaki (lebih dari 2.000

meter).

d. Batuan Beku Ultra Basa

Golongan batuan beku ini adalah apabila bataun beku mengnadung 45% SiO2 .

Warna batuan ini adalah hijau kelam karena tidak terdapat silika bebas sebagai kuarsa.

Contoh batuan ini adalah Peridotit.

Nama Batuan       :   Peridotite

Petrogenesa        :

Berdasarkan warna batuan yaitu gelap (ultramafic) maka batuan ini bersifat

ultrabasa, sedangkan dari teksturnya yang holokristalin dan mempunyai ukuran butir

fanerik sedang maka batuan ini termasuk jenis batuan plutonik yang membeku jauh

dibawah permukaan bumi sebagai sill atau dike.

                               Contoh batuan beku ultrabasa adalah Peridotit.

19

Page 23: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

BAB III

PENUTUP

3.1   KESIMPULAN

Batuan ialah segala macam material padat yang menyusun kulit bumi/kerak bumi,

baik yang telah padu maupun lepas.

Material padat dapat terjadi dari agregat mineral yang tersusun oleh 1 macam mineral

maupun dari berbagai mineral. Batu adalah material padat dari agregat mineral yang

elah padu.

      Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan

membeku.Batuan beku berdasarkan genetiknya yaitu batuan ekstruksi dan batuan

industri.Batuan beku berdasarkan komposisi  kimianya yaitu Salah satu klasifikasi

batuan beku dari senyawa oksidanya, sepreti SiO2, TiO2, AlO2, Fe2O3, FeO, MnO,

MgO, CaO,Na2O, K2O, H2O+, P2O5.

Batuan beku berdasarkan mineraloginya,biasanya dipergunakan adalah mineral

kuarsa, plagioklas, potassium feldspar dan foid untuk mineral felsik. Sedangkan untuk

mafik mineral biasanya mineral amphibol, piroksen dan olovin. Struktur batuan beku

ada 4, yaitu struktur bantal, struktur vesikular, strutur aliran, struktur kekar.

Deskripsi batuan beku  dikelompokkan menjadi 5, yaitu kelompok granit, kelompok

synit, kelompok diorit, kelompok gabro dan kelompok utra basa.

20

Page 24: MAKALAH GEOLOGI  jjadi.docx

DAFTAR PUSTAKA

1.     Anonim. 2012. (Online), http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Batuan_beku,

diakses 15 September 2014.

2.      Anonim. 2012. (Online), http://www .crayonpedia.org/mw/Jenis-jenis_batuan_7.

1, diakses 15 September 2014.

3.       Magetsari Noer Aziz. 2006. “GL-211 GEOLOGI FISIK”. Bandung : ITB.

4. Martin,Putut. 2002.Geologi Dasar. Semarang : Unnes

21