MAKALAH Gempa Bumi 2013

download MAKALAH Gempa Bumi 2013

of 33

Transcript of MAKALAH Gempa Bumi 2013

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    1/33

    MAKALAH

    DISASTER MANAJEMEN

    GEMPA BUMI

    Dosen Pembimbing :

    Ayu Nanda Lestari, S.Kep., Ners

    Ahmad Khusairi., S.Kep., Ners., M.Kep

    Disusun Oleh :

    1. Choiriyah Fitriani

    2. Dwi Indah Puji L.

    3. Faroid Amirul G.

    4. Halimatus S.

    5. Handoko M. Prayitno

    6. Hubaidillah7. Humaidi

    8. Indah Permatasari

    9. Luluwati

    10. M. Ridwan

    PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

    STIKES HAFSHAWATI ZAINUL HASAN GENGGONG

    PROBOLINGGO2013

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    2/33

    Kata Pengantar

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

    karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah adalah salah satu

    sarana untuk mengembangkan kreativitas siswa juga pengetahuan yang dimiliki

    siswa. Makalah ini merupakan suatu sumbangan pikiran dari penulis untuk dapat

    digunakan oleh pembaca.

    Makalah ini disusun berdasarkan data-data dan sumber-sumber yang telah

    diperoleh penulis. Penulis menyusun makalah ini dengan bahasa yang mudah ditang-

    kap oleh pembaca sehingga makalah ini dapat dengan mudah dimengerti oleh pem-

    baca. Pada akhirnya, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca

    dalam memahami persoalan gempa bumi beserta kejadian-kejadiannya.

    Genggong, 16 september 2013

    Penulis

    [2]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    3/33

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Bumi yang kita tempati memiliki banyak rahasia alam yang tidak kita

    ketahui. Kita tidak pernah mengetahui kejadian-kejadian yang akan terjadi di

    muka bumi ini. Banyak kejadian-kejadian alam yang mendatangkan pertanya-

    an bagi manusia. Salah satu kejadian alam yang sudah tidak asing di telinga

    masyarakat yaitu gempa bumi.

    Gempa bumi merupakan suatu peristiwa yang sangat sering terjadi di

    muka bumi ini. Salah satunya di Indonesia. Indonesia adalah salah satu nega-

    ra yang memiliki tingkat rawan bencana alam yang sangat tinggi. Indonesia

    sendiri memiliki titik-titik gempa yang tersebar diseluruh wilayah di Indonesia.Mungkin kita merasa biasa saja dengan bencana alam tersebut di

    Indonesia, tapi bencana tersebut sudah sangat sering terjadi berulang-ulang di

    negara kita. Gempa bumi sudah menghancurkan sebagian dari wilayah

    Indonesia. Dan sudah banyak sekali korban-korban yang berjatuhan akibat

    bencana tersebut. Berarti gempa bumi sudah menjadi suatu ancaman bagi

    masyarakat di muka bumi ini. Dan banyak dari masyarakat tidak mengerti

    akan apa sebenarnya yang terjadi di muka bumi ini. Maka sangatlah perlu bagi

    mereka untuk tahu dan mengerti serta memahami peristiwa-peristiwa gempabumi yang terjadi.

    1.2 Rumusan Masalah

    1) Apa pengertian dari gempa bumi?

    2) Apa penyebab terjadinya gempa bumi?

    3) Bagaimana proses terjadinya gempa bumi?

    4) Bagaimana klasifikasi gempa bumi yang terjadi di muka bumi?

    5) Bagaimana aktivitas gempa bumi di Indonesia?

    6) Apa saja alat pencatat gempa bumi ?

    7) Apa saja dampak dari gempa bumi yang terjadi?

    8) Apa persiapan saja yang dipersipkan untuk menghadapi gempa bumi ?

    9) Apa istilah saja yang digunakan dalam gempa bumi ?

    10) Bagaimana disaster management yang dilakukan dalam gempa bumi ?

    [3]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    4/33

    1.3 Tujuan

    1.3.1 Tujuan Umum

    Mengetahui konsep teori, masalah keperawatan dan pende-

    katan asuhan keperawatan pasien dengan terjadinya gempa bumi.

    1.3.1 Tujuan Khusus

    1) Mengetahui pengertian dari gempa bumi.

    2) Mengetahui penyebab dari terjadinya gempa bumi.

    3) Mengerti tentang proses terjadinya gempa bumi.

    4) Mengetahui jenis-jenis gempa dan pengertiannya berdasarkan kla-

    sifikasinya.

    5) Mengetahui aktivitas gempa bumi di Indonesia.6) Mengetahui alat yang digunakan dalam gempa bumi

    7) Mengetahui dampak dari gempa bumi yang terjadi.

    8) Mengetahui persiapan dalam menghadapi gempa bumi

    9) Mengetahui istilah istilah dalam gempa bumi

    10) Mengetahui disaster management dalam gempa bumi

    1.4 Manfaat

    1.4.1 Bagi Institusi PendidikanMahasiswa di Jurusan Keperawatan mendapat informasi ten-

    tang gempa bumi secara umum.

    1.4.2 Bagi Pelayanan Kesehatan

    Masukan untuk pengembangan pemberian layanan kesehatan

    yang optimal kepada klien yang mengalami bencana gempa bumi.

    [4]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    5/33

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Gempa Bumi

    Gempa Bumi atau seisme banyak diartikan sebagai getaran atau gun-

    cangan yang timbul di permukaan bumi yang terjadi karena adanya per-gerak-

    an lempeng bumi.

    Gempa bumi juga diartikan sebagai suatu pergeseran lapisan secara

    tiba-tiba yang berasa dalam bumi. Karena gempa bumi dikatakan bersumber

    dari dalam bumi atau lapisan bawah bumi berarti gempa bumi adalah getaran

    pada kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi. Getaran

    gempa biasa dinyatakan dalam skala richter.Ilmuwan yang mempelajari tentang gempa bumi disebut seismologist

    dan alat yang digunakan sisemologist untuk mengukur setiap getaran yang

    terjadi disebut siesmograf.

    2.2 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

    Gempa bumi banyak disebabkan oleh gerakan-gerakan lempeng bumi.

    Bumi kita ini memiliki lempeng-lempeng yang suatu saat akan bergerak ka-

    rena adanya tekanan atau energi dari dalam bumi. Lempeng-lempeng tersebutbisa bergerak menjauh (divergen), mendekat (konvergen) atau melewati

    (transform). Gerakan lempeng-lempeng tersebut bisa dalam waktu yang

    lambat maupun dalam waktu yang cepat. Energi yang tersimpan dan sulit

    keluar menyebabkan energi tersebut tersimpan sampai akhirnya energi itu

    tidak dapat tertahan lagi dan terlepas yang menyebabkan pergerakan lem-

    peng secara cepat dalam waktu yang singkat yang menyebabkan terjadinya

    getaran pada kulit bumi.

    Gempa bumi bukan hanya disebabkan oleh pergerakan lempeng tetapi

    juga disebabkan oleh cairan magma yang ada pada lapisan bawah kulit bumi.

    Magma dalam bumi juga melakukan pergerakan. Pergerakan tersebut yang

    menimbulkan penumpukan massa cairan. Cairan tersebut akan terus bergerak

    hingga akhirnya menimbulkan energi yang kuat yang memaksa cairan ter-

    sebut untuk keluar dari dalam kulit bumi. Energi tersebut menimbulkan kulit

    bumi mengalami pergerakan divergen sebagai saluran untuk cairan tersebut

    keluar. Pergerakan tersebut yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi.

    [5]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    6/33

    Gempa bumi juga dapat disebabkan oleh manusia sendiri. Seperti

    yang disebabkan oleh peledakan bahan peledak yang dibuat oleh manusia.

    Selain itu juga pembangkit listrik tenaga nuklir atau senjata nuklir yang dibuat

    oleh manusia juga dapat menimbulkan guncangan pada permukaan bumi

    sehingga terjadi gempa.

    2.3 Proses Terjadinya Gempa

    Dalam proses gempa bumi ada yang dikenal dengan hiposentrum dan

    episentrum. Hiposentrum adalah titik pusat gempa yang berada dibawah

    permukaan bumi sedangkan episentrum adalah titik pusat gempa yang berada

    di atas permukaan bumi. Pusat gempa atau hiposentrum berada pada

    pertamuan lempeng benua dan lempeng samudra yang saling bertumbukandan menimbulkan gelombang getaran. Lempeng samudra Gelombang getaran

    tersebut merambat sampai pada episentrum dan terus merambat ke segala

    arah di permukaan bumi dengan cepat.

    2.3.1 Macam-macam Gelombang Gempa

    1). Gelombang Longitudinal (Gelombang Primer)

    Gelombang longitudinal adalah gelombang yang pertama kali

    tercatat pada seismograf. Gelombang ini dirambatkan dari hiposentrum

    melalui lapisan litosfer dan dirambatkan secara menyebar dan cende-rung cepat. Jenis gelombang longitudinal ini sifatnya sama seperti ge-

    lombang suara yang bisa merambat melalui zat padat, cair dan padat.

    2). Gelombang Transversal (Gelombang Sekunder)

    Gelombang transversal muncul setelah gelombang longitudinal

    dan tercatat pada seismograf setelah gelombang longitudinal. Gelom-

    bang ini dirambatkan dari hiposentrum ke segala arah dalam lapisan

    litosfer dan kecepatannya lebih rendah dibandingkan gelombang longi-

    tudinal dan bergerak tegak lurus dengan arah rambatannya. Gelom-

    bang transversal hanya dapat merambat melalui zat padat. Jika ia

    merambat melalui medium cair dan gas maka gelombang ini akan

    hilang dan tidak tercatat lagi pada seismograf.

    3). Gelombang Panjang (Gelombang Permukaan)

    Gelombang panjang adalah gelombang yang merambat

    melalui episentrum dan menyebar ke segala arah di permukaan bumi.

    [6]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    7/33

    Gelombang ini melanjutkan perjalanannya di permukaan bumi dan

    merupakan gelombang pengiring setelah gelombang transversal.

    Gelombang transversal adalah gelombang yang bersifat merusak

    karena gelombang ini berjalan terus melalui wilayah sekitar pusat

    gempa bumi.

    2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Gempa Bumi

    Gempa bumi yang terjadi pada suatu daerah bisa merupakan gempa

    yang berskala besar maupun gempa yang berskala kecil. Besar kecilnya

    gempa itu dikarenakan beberapa faktor yaitu:

    1) Skala atau magnitude gempa. Yaitu kekuatan gempa yang terjadi

    yang bukan berdasarkan lokasi observasi pada suatu daerah .Magnitude gempa biasa dihitung tiap gempa terjadi dan dicatat

    oleh seismograf yang dinyatakan dalam satuan Skala Ricther.

    2) Durasi dan kekuatan gempa. Yaitu lamanya guncangan gempa

    yang terjadi pada suatau daerah dan kekuatan gempa yang terjadi

    dengan melihat kerusakan pada daerah tempat terjadinya gempa

    bumi.

    3) Jarak sumber gempa terhadap perkotaan. Jarak sumber gempa

    yang jauh dari perkotaan akan memungkinkan intensitas gempasemakin rendah.

    4) Kedalaman sumber gempa. Yaitu kedalaman pusat terjadinya

    gempa diukur dari permukaan bumi. Semakin dalam pusat gempa

    maka semakin rendah kekuatan gempa yang terjadi.

    5) Kualitas tanah dan bangunan. Kualitas tanah yang buruk akibat

    bangunan dapat mengakibatkan serangan gempa bumi yang kuat.

    6) Lokasi perbukitan dan pantai. Pantai atau daerah perbukitan meru-

    pakan daerah rawan gempa karena perbukitan dan pantai merupa-

    kan daerah pertemuan lempeng. Sehingga dapat mempengaruhi

    besar kecil kekuatan gempa berdasarkan hiposentrumnya.

    2.4 Klasifikasi Gempa Bumi

    1) Berdasarkan Penyebabnya

    a) Gempa Tektonik: gempa yang terjadi karena perubahan kedudukan

    lapisan batuan yang mengakibatkan adanya pergerakan lempeng-

    lempeng pada lapisan kulit bumi.

    [7]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    8/33

    b) Gempa Vulkanik: gempa yang terjadi karena adanya aktivitas mag-

    ma dalam lapisan bawah permukaan bumi.

    c) Gempa Runtuhan: gempa yang terjadi karena adanya runtuhan pa-

    da terowongan bawah tanah akibat aktivitas pertambangan. Run-

    tuhan terowongan yang besar tersebut dapat mengakibatkan ge-

    taran yang kuat.

    2) Berdasarkan Kedalaman Hiposentrum

    a) Gempa Dangkal: gempa yang memiliki kedalaman titik hiposen-

    trumnya rendah. Titik hiposentrum ini dihitung dari permukaan laut

    sampai pada titik pusat gempa berada.

    b) Gempa Menengah: gempa yang memiliki kedalaman titik hipo-

    sentrumnya tidak terlalu dalam dan jauh dari permukaan bumi.Berada sekitar 100-300 km di bawah permukaan laut.

    c) Gempa Dalam: gempa yang memiliki kedalaman titik hiposen-

    trumnya sangat jauh dari permukaan laut. Titik hiposentrum > 300

    km di bawah permukaan air lut.

    3) Berdasarkan Jarak Episentrum

    a) Gempa Setempat: gempa yang guncangannya dirasakan pada per-

    mukaan bumi namun hanya pada daerah tempat titik pusat gempa

    berada. Biasanya gempa semacam ini memiliki kekuatan yangsangat rendah sehingga hanya dirasakan oleh wilayah setempat

    saja.

    b) Gempa Jauh: gempa yang guncangannya dirasakan pada permuka-

    an bumi dan getarannya dirasakan hingga daerah yang jauh dari

    titik pusat gempa berada. Gempa ini dapat terjadi apabila memiliki

    kekuatan yang cukup besar sehingga mengakibatkan guncangan

    yang kuat.

    c) Gempa Sangat Jauh: gempa yang guncangannya dirasakan pada

    permukaan bumi dan getarannya dapat dirasakan hingga daerah

    yang sangat jauh dari daerah asal gempa terjadi. Gempa ini

    memiliki kekuatan yang sangat besar sehingga menimbulkan

    guncangan yang dahsyat dan mencakup wilayah yang sangat luas.

    4) Berdasarkan Bentuk Episentrum

    a) Gempa Sentral: gempa yang episentrumnya berupa suatu titik.

    Gempa yang dirasakan pada daerah setempat.

    [8]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    9/33

    b) Gempa Linier: gempa yang episentrumnya berupa suatu garis.

    Gempa ini dirasakan oleh daerah-daerah yang berada disebelah

    daerah pusat gempa dan terus merambat hingga daerah berikutnya

    sehingga membentuk suatu garis.

    5) Berdasarkan Letak Episentrum

    a) Gempa Laut: gempa yang episentrumnya berada di bawah dasar

    laut. Gempa ini terjadi karena hiposentrumnnya berada di bawah

    dasar laut sehingga guncangan dan getarannya berada di dasar

    laut. Biasanya gempa ini dapat mengakibatkan tsunami apa bila

    kekuatannya sangat besar.

    b) Gempa Darat: gempa yang episentrumnya berada di permukaan

    bumi atau daratan. Gempa ini terjadi apabila hiposentrumnya bera-da di bawah permukaan bumi dan berada pada lempeng benua.

    2.5 Aktivitas Gempa Bumi Di Indonesia

    Bumi kita memiliki dua jalur pegunungan muda yaitu sirkum pasifik dan

    sirkum mediterania. Jalur pegunungan tersebut merupakan salah satu dari

    proses pembentukan batuan dan dampak dari gempa yang sering terjadi

    sehingga mengakibatkan tumbukan antar lempeng terus terjadi dan mem-

    bentuk suatu pegunungan yang panjang. Sirkum pasifik dan sikum medite-rania ini bertemu di wilayah Asia dan Indonesia merupakan salah satu negara

    yang berada diantara jalur tersebut. Di dunia ada 7 lempeng yang besar yaitu

    Pasifik, Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia, Antartika, dan Eurasia,

    tempat Indonesia berada. Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng

    yaitu lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik.

    Lempeng Eurasia merupakan lempeng yang keadaannya stabil,

    sedangkan lempeng Indo-Autralia adalah lempeng yang cenderung bergerak

    ke utara dan lempeng Pasifik yang cenderung bergerak ke barat. Itulah yang

    membuat Indonesia berada pada daerah rawan bencana gempa bumi.

    Wilayah-wilayah di Indonesia yang merupakan daerah rawan yaitu Sumatra

    terutama bagian pesisir barat, Jawa, Sulawesi, Maluku dan Papua.

    a. Macam-macam aktivitas gempa bumi

    Berdasarkan sejarah kekuatan sumber gempa, aktivitas gempa bumi di

    Indonesia dibagi menjadi 6 daerah aktivitas:

    1) Daerah sangat aktif. Magnitude lebih dari 8 SR mungkin terjadi di

    daerah ini. Yaitu di Halmahera, pantai utara Irian.

    [9]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    10/33

    2) Daerah aktif. Magnitude 8 SR mungkin terjadi dan magnitude 7 SR

    sering terjadi. Yaitu di lepas pantai barat Sumatra, pantai selatan

    Jawa, Nusa Tenggara, Banda.

    3) Daerah lipatan dan retakan. Magnitude kurang dari 7 SR mungkin

    terjadi. Yaitu di pantai barat Sumatra, kepulauan Suna, Sulawesi

    tengah.

    4) Daerah lipatan dengan atau tanpa retakan. Magnitude kurang dari

    7 SR bisa terjadi. Yaitu di Sumatra, Jawa bagian utara, Kalimatan

    bagian timur.

    5) Daerah gempa kecil. Magnitude kurang dari 5 SR jarang terjadi.

    Yaitu di daerah pantai timur Sumatra, Kalimantan tengah.

    6) Daerah stabil, tak ada catatan sejarah gempa. Yaitu daerah pantaiselatan Irian, Kalimantan bagian barat.

    Indonesia memiliki banyak sejarah gempa yang terjadi. Salah satu

    gempa yang terdahsyat yaitu di tahun 2004 pada bulan desember yang

    mengguncang Aceh dan sekitarnya dengan gempa yang berkekuatan 9,8

    SR. Gempa ini mengakibatkan timbulnya tsunami karena hiposentrumnya

    yang berada pada dasar laut.

    b. Skala Gempa

    Dalam penentuan besarnya kekuatan gempa bumi, ada 2 skala yangdigunakan:

    1) Skala Mercalli

    Skala Mercalli diambil dari nama seorang pakar sains gunung

    berapi berbangsa Itali bernama Giuseppe Mercalli, untuk mengu-

    kur kekuatan gempa bumi, pada tahun 1902. Skala Mercalli terbagi

    dalam 12 skala dengan mengidentifikasi mereka yang selamat dan

    juga dengan melihat dan membandingkan tahap kerusakan yang

    ditimbulkan gempa bumi tersebut.

    Oleh itu skala Mercalli dianggap sangat subjektif dan kurang

    tepat dibandingkan dengan skala Richter. Oleh karena itu, pada

    masa sekarang skala Richter lebih meluas digunakan untuk untuk

    mengukur kekuatan gempa bumi. Tetapi skala Mercalli yang sudah

    disesuaikan, masih boleh digunakan jika tidak terdapat peralatan

    mesin seismograf untuk mengukur kekuatan gempa bumi di

    tempat kejadian.

    [10]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    11/33

    Skala Intensitas Mercalli mengukur kekuatan gempa bumi

    melalui tahap kerusakan yang terjadi yang disebabkan oleh gempa

    bumi itu. Skala Intensitas Mercalli adalah seperti di bawah :

    1. Tidak terasa

    2. Terasa oleh orang yang berada di bangunan tinggi

    3. Getaran dirasakan seperti ada kereta api yang melintas.

    4. Getaran dirasakan seperti ada benda berat yang mena-

    brak dinding rumah, benda yang tergantung bergoyang.

    5. Dapat dirasakan di luar rumah, hiasan dinding bergerak,

    benda kecil di atas rak dapat jatuh.

    6. Terasa oleh hampir semua orang, dinding rumah rusak.

    7. Dinding pagar jatuh/rusak, orang tidak dapat berjalan/ ber-diri.

    8. Bangunan mengalami kerosakan ringan.

    9. Bangunan mengalami kerosakan berat.

    10. Jembatan, dan sarana umum lainnya rusak, terjadi tanah

    runtuh.

    11. Rel kereta api hancur.

    12. Seluruh bangunan hancur/luluh lantak.

    2) Skala Richter

    Skala Richter diambil dari nama Charles F. Richter. Charles F.

    Richter merupakan seorang pakar seismologi yang terkenal.

    Charles F. Richter dilahirkan di Ohio, Amerika Serikat pada 26

    April 1900.

    Charles F. Richter mempelajari bidang seismologi di

    "University of Southern California" dan Universitas Stanford. Pada

    tahun 1927, Charles F. Richter mulai bekerja di laboratorium seis-

    mologi di Pasadena California dan setahun kemudian Charles F.

    Richter telah berhasil mendapat ijazah doktor dalam bidang theori

    fisika di Universitas CalTech pada tahun 1928.

    Pada tahun 1935, Charles F. Richter telah mengembang-

    kan satu sistem untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang dike-

    nali sebagai skala Richter dan pada mulanya hanyalah digunakan

    di California. Skala Richter yang dikembangkannya merupakan

    turunan matematika untuk membesarkan suatu kekuatan gempa

    [11]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    12/33

    bumi dan diterima pakai secara meluas setelah disesuaikan.

    Kekuatan gempa bumi ditetapkan dengan penggunaan logaritma

    turunan (amplitude) gelombang yang direkam oleh mesin seis-

    mograf.

    Tahap angka skala Richter meliputi variasi jarak antara seismo-

    graf yang berbagai dengan pusat gempa (episentrum). Menurut

    skala Richter, kekuatan gempa bumi digambarkan dengan angka

    desimal. Sebagai contoh, gempa dengan kekuatan 2.0 atau lebih

    kecil dianggap gempa mikro, biasanya tidak dapat dirasakan oleh

    manusia dan hanya direkam di mesin seismograf setempat. Gem-

    pa bumi dengan kekuatan 4.5 mampu direkam di mesin seismo-

    graf di seluruh dunia. Kekuatan 5.3 digolongkan sebagai gempabumi menengah dan kekuatan 6.3 digolongkan sebagai gempa

    bumi yang besar. Oleh karena skala Richter menggunakan turunan

    logaritma, setiap angka mewakili kekuatan yang 10 kali lebih kuat

    berbanding angka sebelumnya.

    Gempa bumi besar seperti yang terjadi di Alaska tahun 1964,

    memiliki magnitude 8,0 atau lebih. Rata-rata satu gempa bumi

    yang berukuran seperti itu terjadi setiap tahun.

    2.6 Alat Pencatat Gempa Bumi (Seismometer/ seismograf)

    Seismometer (bahasa Yunani: seismos: gempa bumi dan metero:

    mengukur) atau lebih dikenal dengan nama seismograf adalah alat atau

    sensor getaran, yang bisaanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi

    atau getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seis-

    mogram (rekaman gerakan tanah, atau grafik aktifitas gempa bumi sebagai

    fungsi waktu yang dihasilkan oleh seismometer).

    Prototip dari alat ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 132 SM

    oleh matematikawan dari Dinasti Han yang bernama Chang Heng. Dengan

    alat ini orang pada masa tersebut bisa menentukan dari arah mana gempa

    bumi terjadi. Dengan perkembangan teknologi dewasa ini maka kemampuan

    seismometer dapat ditingkatkan, sehingga bisa merekam getaran dalam

    jangkauan frekuensi yang cukup lebar. Alat seperti ini disebut seismometer

    broadband.

    Seismograf yaitu alat atau sensor getaran, yang biasanya diperguna-

    kan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah. Hasil

    [12]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    13/33

    rekaman dari alat ini disebut seismogram. Ada dua macam yaitu seismograf

    vertikal dan horizontal.

    Seismograf memiliki instrumen sensitif yang dapat mendeteksi gelom-

    bang seismik yang dihasilkan oleh gempa bumi. Gelombang seismik yang

    terjadi selama gempa tergambar sebagai garis bergelombang pada seismo-

    gram.Seismologist mengukur garis-garis ini dan menghitung besaran gempa.

    Dahulu, seismograf hanya dapat mendeteksi gerakan horizontal, tetapi

    saat ini seismograf sudah dapat merekam gerakan-gerakan vertikal dan late-

    ral. Seismograf menggunakan dua gerakan mekanik dan elektromagnetik

    seismographer. Kedua jenis gerakan mekanikal tersebut dapat mendeteksi

    baik gerakan vertikal maupun gerakan horizontal tergantung dari pendular

    yang digunakan apakah vertikal atau horizontal.Seismograf modern menggunakan elektromagnetik seismographer

    untuk memindahkan volatilitas sistem kawat tarik ke suatu daerah magnetis.

    Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan getaran kemudian dideteksi melalui

    spejlgalvanometerseismograf

    2.7 Dampak Terjadinya Gempa Bumi

    a. Fisik

    Gempa bumi memiliki dampak negatif bagi manusia diantaranya kerusakanberat pada tempat tinggal warga yang bertempat tinggal ditempat kejadian.

    Terutama apabila gempa yang terjadi memiliki kekuatan yang besar. Banyak

    dari korban bencana kehilangan tempat tinggal dan tempat berlindung. Selain

    itu gempa yang menyebabkan banyaknya bangunan yang runtuh akan

    mengakibatkan banyak korban jiwa berjatuhan akibat tertindih bangunan.

    b. Non-Fisik

    Selain kerusakan fisik, gempa juga memiliki dampak negative bagi psikologis

    korban yang mengalami bencana. Beberapa dari korban juga akan mengalami

    trauma atas kejadian yang dialaminya. Ini juga dapat berdampak bagi

    perekonomian negara karena secara tidak langsung negara perlu menge-

    luarkan banyak biaya untuk mengatasi korban-korban bencana alam baik dari

    pangan maupun sandang. Tenaga medis dan fasilitasnyapun sangat diperlu-

    kan untuk mengatasi dampak dari bencana tersebut.

    Gempa juga dapat mengakibatkan timbulnya gelombang besar tsuna-

    mi apabila gempa tersebut hiposentrumnya berada pada dasar laut dan

    memiliki kekuatan yang besar. Gelombang trunami tersebut dapat merusak

    [13]

    http://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_seismikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_seismikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_seismikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_seismikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Seismogramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Seismogramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Seismogramhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Seismologist&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Seismologist&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pendular&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Volatilitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spejlgalvanometer&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_seismikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Seismogramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Seismogramhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Seismologist&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pendular&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Volatilitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spejlgalvanometer&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_seismikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_seismik
  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    14/33

    semua benda yang dilaluinya dan membawa semua material-material kedalam

    laut.

    2.8 Persiapan Menghadapi Gempa Bumi

    a). Persiapan untuk Keadaan Darurat

    1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa

    bumi. Tempat berlindung yang aman adalah tempat yang dapat melin-

    dungi anda dari benda-benda yang jatuh atau mebel yang ambruk,

    misalnya di kolong meja

    2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mine-

    ral dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum

    bisaanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang

    yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang

    sangat diperlukan dalam keadaan darurat misalnya:

    a. Lampu senter berikut baterai cadangannya

    b. Air minum

    c. Kotak P3K berisi obat penghilang rasa sakit, plester, pembalut

    dan sebagainya

    d. Makanan yang tahan lama seperti biskuite. Sejumlah uang tunai

    f. Buku tabungan

    g. Korek api

    h. Lilin

    i. Helm

    j. Pakaian dalam

    k. Barang-barang berharga yang harus dibawa di saat keadaan

    darurat

    4. Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian)

    dengan langit-langit atau dinding dengan menggunakan logam berben-

    tuk siku atau sekrup agar tidak mudah rubuh di saat terjadi gempa

    bumi.

    5. Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah be-

    rantakan di saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah

    tidak berserakan dan melukai orang (Safety Glass) atau dengan

    menempelkan kaca film

    [14]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    15/33

    6. Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat.

    Jika pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan

    anda tidak pergi ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat

    dengan pinggir laut/sungai untuk menghindari Tsunami.

    b). Ketika Terjadi Gempa Bumi

    1. Matikan api kompor jika anda sedang memasak. Matikan juga alat-alat

    elektronik yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika terjadi keba-

    karan di dapur, segera padamkan api dengan menggunakan alat pe-

    madam api. Jika tidak mempunyai pemadam api gunakan pasir atau

    karung basah

    2. Membuka pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung

    3. Cari informasi mengenai gempa bumi yang terjadi lewat televisi atauradio

    4. Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada

    tempat Anda berada, segeralah mengungsi ke tempat pengungsian

    terdekat

    5. Tetap tenang dan tidak terburu-buru keluar dari rumah atau gedung.

    Tunggu sampai gempa mereda, dan sesudah agak tenang, ambil tas

    ransel berisi barang-barang keperluan darurat dan keluar dari rumah/

    gedung menuju ke tanah kosong sambil melindungi kepala denganhelm atau barang-barang yang dapat digunakan untuk melindungi

    kepala

    6. Jika anda harus berjalan di tengah jalan raya, berhati-hatilah terhadap

    papan reklame yang jatuh, tiang listrik yang tiba-tiba rubuh, kabel listrik,

    pecahan kaca, dan benda-benda yang berjatuhan dari atas gedung

    7. Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke

    tempat evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi

    bersama-sama

    8. Jika gempa bumi terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan,

    jangan sekali-kali mengerem dengan mendadak atau menggunakan

    rem darurat. Kurangilah kecepatan secara bertahap dan hentikan

    kendaraan Anda di bahu jalan. Jangan berhenti di dekat pompa bensin,

    di bawah kabel tegangan tinggi, atau di bawah jembatan penyebe-

    rangan.

    [15]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    16/33

    2.9 Istilah-Istilah Dalam Gempa

    Foreshocks

    Adalah getaran atau gempa-gempa yang lebih kecil yang terjadi sebelum ter-

    jadinya gempa besar.

    Main shock

    Gempa utama yaitu sebuah gempa yang sering dilaporkan ketika terjadinya.

    Aftershocks

    Gempa ini dikenal sebagai gempa susulan. gempa utama (Main shock) yang

    memiliki kekuatan diatas 6M bisaanya memiliki gempa susulan.

    Earthquake Swarm

    Gerumbulan gempa adalah gempa-gempa yang terjadi pada satu lokasi

    tertentu. Sering berasosiasi dengan vulkanisme. Primary and Secondary Quake

    Gempa primer adalah goyangan gempa yang datang duluan karena getaran

    ini memiliki kecepatan rambat paling besar. Sedangkan gempa sekunder

    adalah goyangan atau getaran yang datang setelahnya karena memiliki

    kecepatan rambat lebih rendah.

    Gelombang seismik

    adalah rambatan energi yang disebabkan karena adanya gangguan di dalam

    kerak bumi, misalnya adanya patahan atau adanya ledakan. Energi ini akan

    merambat ke seluruh bagian bumi dan dapat terekam oleh seismograf.

    2.10 Disaster Management Gempa Bumi

    2.10.1 Mitigasi

    Mitigasiyaitu mengurangi kerugian yang akan ditimbulkan oleh benca-

    na. Usaha mitigasi adalah meningkatkan ketahanan dan kesiapsiagaan ma-

    syarakat dalam menghadapi bencana alam sehingga risiko bencana alam da-

    pat dikurangi.

    Mitigasi dapat dilakukan dengan tiga tahapan yaitu : sebelum terjadi,

    ketika berlangsung dan setelah terjadi gempa bumi.

    1. Sebelum terjadi gempa

    Beberapa hal yang dapat kita lakukan agar selalu siaga adalah

    a) Dirikanlah bangunan (kantor, rumah dsb) sesuai dengan kaidah-kaidah

    yang baku. Diskusikan lah dengan para ahli agar bangunan anda tahan

    gempa. Jangan membangun dengan asal-asalan apalagi tanpa perhi-

    tungan

    [16]

    http://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Patahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Patahan
  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    17/33

    b) Kenalilah lokasi bangunan tempat anda tinggal atau bekerja, apakah

    tidak berada pada patahan gempa atau tempat lain seperti rawan long-

    sor dan sebagainya.

    c) Tempatkan perabotan pada tempat yang proporsional. Jika anda punya

    lemari, ada baiknya dipakukan ke dinding, agar tidak roboh dan ikut

    menindih ketika terjadi gempa. Jika ada perabotan yang digantung,

    periksalah secara rutin keamananya.

    d) Siagakanlah peralatan seperti senter, kotak P3K, makanan instan dsb.

    Sediakan juga Radio, karena pada saat gempa alat komunikasi dan

    informasi lain seperti Telpon, HP, Televisi, Internet akan terganggu.

    Radio yang hanya menggunakan baterai akan sangat berguna disaat

    bencana.e) Selalu periksa penggunaaan Listrik dan gas, matikan jika tidak

    digunakan.

    f) Catatlah telepon-telepon penting seperti Pemadam kebakaran, Rumah

    sakit dll.

    g) Kenalilah jalur evakuasi. Beberapa daerah di Indonesia, khususnya

    daerah rawan Tsunami, saat ini telah membangun jalur evakuasi ke

    tempat yang lebih tinggi.

    h) Ikutilah Kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa yang sudah mulaidilakukan oleh beberapa daerah seperti Kota Padang, Sumatera Barat.

    Hal ini sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Jepang. Sehingga

    mereka tidak canggung lagi ketika terjadi bencana. Dengan mengikuti

    kegiatan ini, kita akan terbiasa dengan bentuk2 peringatan dini yang

    disediakan pemerintah daerah, seperti sirine pertanda Tsunami, Sirine

    Banjir dsb.

    ILUSTRASI MITIGASI SEBELUM TERJADI GEMPABUMI

    [17]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    18/33

    A. Kunci Utama adalah

    1. Mengenali apa yang disebut gempabumi2. Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat

    terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempabumi

    (longsor, liquefaction dll)3. Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan

    Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

    B. Kenali Lingkungan Tempa Anda Bekerja

    1. Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabilaterjadi gempabumi, sudah mengetahui tempat palingaman untuk berlindung.

    2. Belajar melakukan P3K3. Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran4. Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada

    saat terjadi gempabumi.

    C. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja dantinggal

    1. Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempelpada dinding (dipaku, diikat, dll) untukmenghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat

    terjadi gempabumi.2. Simpan bahan yang mudah terbakar pada

    tempat yang tidak mudah pecah agar terhindardari kebakaran.

    3. Selalu mematikan air, gas dan listrik apabilatidak sedang digunakan.

    D. Penyebab celaka yang paling banyak pada saatgempabumi adalah akibat kejatuhan material

    1. Atur benda yang berat sedapat mungkin berada padabagian bawah

    2. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat

    jatuh pada saat gempabumi terjadi (misalnya lampu dll)

    [18]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    19/33

    E. Alat yang harus ada di setiap tempat

    1. Kotak P3K2. Senter/lampu battery3. Radio

    4. Makanan suplemen dan air

    2. Ketika berlangsung gempa

    a) Yang pertama sekali adalah DONT BE PANIC, kuasai diri anda bahwa

    anda dapat lepas dari bencana tersebut.

    b) Menghindar dari bangunan, pohon, tiang listrik dsb yang berkemung-

    kinan roboh menimpa kita. Jika anda berada dalam gedung, berusaha-

    lah untuk lari keluar. Jika tidak memungkinkan berlindunglah di bawah

    meja yang kuat, tempat tidur. Atau berlindunglah di pojok bangunan,

    karena lebih kuat tertopang.

    c) Perhatikan tempat anda berdiri, karena gempa yang besar akan me-

    mungkinkan terjadinya rengkahan tanah.

    d) Jika anda sedang berkendara, matikan kendaraan anda dan turunlah.

    Jika anda sedang berada di pantai, maka berlarilah menjauhi pantai

    tersebut. jika anda sedang berada di daerah pegunungan, maka perha-

    tikan disekitar anda apakah ada kemungkinan longsor.

    ILUSTRASI MITIGASI SAAT TERJADI GEMPABUMI

    A. Jika Anda berada di dalam bangunan

    1. Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan2. bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dll3. Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan

    goncangan4. Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan

    [19]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    20/33

    B. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka

    1. Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Andaseperti gedung, tiang listrik, pohon, dll

    2. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi

    rekahan tanah

    C. Jika Anda sedang mengendarai mobil

    1. Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindarijika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    2. Lakukan point B.

    D. Jika Anda tinggal atau berada di pantai

    1. Jauhi pantai untuk menghindari bahayatsunami.

    E. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan

    1. Apabila terjadi gempabumi hindari daerah yangmungkin terjadi longsoran.

    3. Setelah terjadi gempa

    [20]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    21/33

    a) Jika anda masih berada dalam gedung, maka keluarlah dengan tertib,

    jangan gunakan Lift, gunakanlah tangga.

    b) Periksa sekeliling anda, apakah ada kerusakan, baik itu listrik padam,

    kebocoran gas, dinding retak dsbnya. Periksa juga apakah ada yang

    terluka. Jika ya, lakukanlah pertolongan pertama.

    c) Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika

    tercium bau gas usahakan segera menutup sumbernya dan jangan

    sekali-kali menyalakan api dan merokok.

    d) Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.

    e) Hindari bangunan yang kelihatannya hampir roboh atau berpotensi

    untuk roboh. Carilah informasi tentang gempa tersebut, gunakanlah

    radio tadi.f) Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan

    kaca atau bahan-bahan yang merusak kaki.

    g) Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya

    disiarkan oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan.

    h) Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa

    susulan. Dan berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.

    2.10.2 Preparedness (Kesiapsiagaan)Preparedness (Kesiapsiagaan) adalahupaya yang dilakukan

    pemerintah, masyarakat dan individu agar pada keadaan bencana res-

    pon dapat terjadi secara cepat, tepat, dan efektif.

    Preparedness program dibuat mulai dari tahapan perenca-

    naan sebelum terjadinya bencana dan upaya yang dilakukan saat ter-

    jadi.

    Upaya utama yang perlu diutamakan adalah pembentukan tim.

    Pembentukan tim dalam membuat, menjalankan dan mengevaluasi

    program bertujuan untuk mengkaji lebih mendlam tenatng perencanaan

    untuk pencegahan sebelum gempa bumi terjadi.

    Tujuan Kesiapsiagaan antara lain :

    1. Mengurangi korban akibat bencana

    2. Meningkatkan kesiapan bencana

    3. Meringankan penderitaan korban

    4. Kerja sama dengan pihak terkait.

    A. Pra Gempa

    [21]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    22/33

    a. Pertama dari proses kesiapsiagaan adalah edukasi

    mengenai alam di sekitar kita, baik dari sisi keunggulannya

    maupun tantangannya.

    b. Kedua adalah membangun rumah dan infrastruktur lainnya

    yang sesuai dengan potensi ancaman. Belajar dari

    pengalaman Negara maju, selain terdapat standar minimum

    konstruksi bangunan tahan gempa, juga ada syarat-syarat

    lain saat membangun rumah dan bangunan, seperti: bunker

    perlindungan dan tempat persediaan makanan. Di Jepang,

    setiap kamar mandi sekaligus berfungsi sebagai bunker

    perlindungan gempa; desain dan konstruksinya dirancang

    khusus dan mudah dipasang saat membangun rumah.Selain itu, untuk gedung-gedung publik seperti sekolah dan

    hotel, harus tersedia meja tahan gempa yang dapat

    dipergunakan sebagai tempat berlindung.

    c. Ketiga atau terakhir, adalah edukasi tentang potensi

    ancaman, serta persiapan dan latihan menyelamatkan diri

    (survival) dalam keadaan darurat.

    B. Saat Gempa (Langkah Penyelamatan Diri)a. Di Dalam Rumah atau Gedung

    i. Lindungi kepala dan segera cari tempat berlindung.

    Bila Anda berlindung di pojok ruangan (dekat

    pondasi), cari benda untuk dipergunakan sebagai

    tameng untuk melindungi kepala Anda.

    ii. Anda dapat lari keluar bila sudah merencanakan

    bahwa hal tersebut paling aman. Namun, bila tidak

    cukup waktu, tetap di dalam ruangan dan cari

    tempat berlindung.

    iii. Jika dalam posisi tidur, segera lindungi kepala

    dengan bantal dan kemudian masuklah ke kolong

    tempat tidur.

    iv. Jika rumah Anda berada di tebing atau lembah

    suatu bukit, waspadalah terhadap bahaya longsor

    yang mungkin terjadi.

    [22]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    23/33

    v. Jika rumah Anda berada di tepi pantai, Anda harus

    menyiapkan rute melarikan diri ke daerah yang lebih

    tinggi. Hal tersebut untuk menghindar dari bahaya

    tsunami.

    vi. Bila memungkinkan, matikan listrik atau kompor

    yang menyala, tapi bagaimanapun langkah

    menyelamatkan diri harus diutamakanAnda dapat

    melakukannya setelah gempa reda atau sebelum

    keluar ruangan.

    vii. Bila Anda berada di gedung bertingkat, tetaplah di

    ruangan dan cari tempat berlindung yang aman.

    Jauhi dinding luar, tangga dan lift. Setelah gempaberhenti, sebaiknya Anda turun menggunakan

    tangga darurat (hindari lift dan eskalator).

    b. Di Luar Ruangan

    i. Jika Anda berada diluar, carilah tanah yang lapang,

    yang jauh dari gedung-gedung, pohon yang tinggi,

    dan kabel listrik, terowongan dan jembatan.

    ii. Jauhi retakan tanah akibat gempa, karena dapat

    membahayakan.iii. Jauhi tempat-tempat yang mungkin longsor atau

    terkena longsoran, seperti tebing yang curam.

    c. Di Perjalanan (Mengendarai Kendaraan)

    i. Jika Anda sedang mengemudikan mobil atau motor,

    segeralah mencaritempat aman untuk berhenti.

    ii. Jauhi gedung-gedung, pohon tinggi, jembatan,

    jembatan layang, terowongan, kabel listrik, papan

    reklame, tiang-tiang listrik atau yang lainnya.

    Tetaplah di dalam mobil.

    iii. Jika Anda terperangkap dalam mobil karena terkena

    reruntuhan atau sebab lain, jangan menyalakan

    mesin dan juga api. Upayakanuntuk segera keluar,

    atau Anda dapat menyalakan klakson untuk

    meminta bantuan.

    [23]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    24/33

    C. Pasca Gempa (Pemulihan dan Waspada)

    Pasca gempa, segera periksa kondisi kesehatan Anda,

    keluarga dan orang-orang di sekitar Anda. Bila kondisi Anda

    selamat, beri bantuan kepada korban, serta waspada terhadap

    ancaman lain, seperti kebakaran, sengatan listrik dan juga adanya

    gempa susulan. Berikut panduannya:

    i. Periksa keadaan Anda dan keluarga. Bila Anda

    terluka, pastikan mendapatkan pertolongan P3K.

    ii. Bila kondisi bangunan mengkhawatirkan, segera ke-

    luarlah dari ruangan dan carilah tempat aman. Bawa

    serta tas siaga yang sudah Anda siapkan. Bila me-

    mungkinkan, matikan listrik atau kompor yangmenyala sebelum Anda pergi ke tempat aman.

    iii. Perhatikan keamanan di sekitar Anda. Waspada ter-

    hadap hal-hal berikut: kebakaran atau kondisi yang

    rentan mengalami kebakaran, gas bocor, kerusakan

    pada sirkuit listrik, dan lain-lain.

    iv. Lindungi diri sendiri Anda dari bahaya-bahaya tidak

    langsung di atas. Dan tinggalkan area bila anda

    men-cium bau gas atau bau zat kimia lain.v. Upayakan agar jalan umum lancar, sehingga memu-

    dahkan kendaraan darurat dan regu penolong.

    vi. Pantau berita melalui radio yang dioperasikan

    dengan baterai untuk mengetahui keadaan darurat

    terakhir. Dan gunakan handphone untuk emergency

    call saja. (menghemat baterai).

    vii. Jangan kembali ke dalam rumah sebelum dinya-

    takan aman oleh petugas. Dan saat kembali ke ru-

    mah, berhati-hatilah saat membuka laci, dan juga a-

    wasi kepala jangan sampai dijatuhi barang dari rak.

    Bilamana Anda terjebak dalam reruntuhan, maka hal-hal

    beri-kut harus diperhatikan :

    i. Bila tidak dapat melepaskan diri, maka pukullah

    tembok atau pipa, atau tiuplah peluit jika ada.

    [24]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    25/33

    ii. Teriakan hanya dapat dilakukan sesekali sebab de-

    bu dapat terhirup dan membuat sesak nafas. Tidak

    perlu mengibas-ngibaskan debu, karena hal itu jus-

    tru akan menggangu pernapasan Anda.

    iii. Jangan menyalakan api, untuk menghindari bahaya

    yang tidak diinginkan. Dan jangan memindahkan re-

    runtuhan, kecuali Anda yakin bahwa hal tersebut a-

    man dilakukan dan tidak akan menimbulkan rerun-

    tuhan lebih parah.

    Manakala Anda selamat dari bencana, ada baiknya

    untuk memberikan bantuan dan pertolongan kepada orang lainsecara gotong-royong dan terkoordinir. Waktu adalah nyawa.

    Semakin cepat kita dapat membentuk kelompok-kelompok

    penyelamat, adalah semakin baik; hal tersebut akan

    meringankan penderitaan semua orang.

    2.10.3 Response

    Response adalah upaya atau kegiatan berupa intervensi ketika

    bencan terjadi.Penanganan intervention/ response mengahadapi gempa bumi :

    1. Pemberitahuan dan pemberian informasi prakiraan terjadi-

    nya gempa bumi susulan.

    2. Reaksi cepat dan bantuan penangan darurat gempa bumi

    3. Perlawanan terhadap gempa bumi

    4. Jika anda masih berada dalam gedung, maka keluar

    dengan tertib, jangan gunakan Lift, gunakanlah tangga.

    5. Periksa sekeliling anda, apakah ada kerusakan, baik itu

    listrik padam, kebocoran gas, dinding retak dsbnya. Periksa

    juga apakah ada yang terluka. Jika ya, lakukanlah

    pertolongan pertama.

    6. Hindari bangunan yang kelihatannya hampir roboh atau

    berpotensi untuk roboh

    7. Carilah informasi tentang gempa tersebut, gunakanlah

    radio tadi.

    [25]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    26/33

    2.10.4 Recovery

    Recovery adalah proses pemulihan kondisi masyarakat yang

    terkena bencana, dengan memfungsikan kembali prasarana dan

    sarana pada keadaan semula.

    Upaya yang dilakukan adalah memperbaiki prasarana dan

    pelayanan dasar (jalan, listrik, air bersih, pasar puskesmas, dll)

    Tahap recovery sendiri merupakan kelanjutan yang dilakukan

    pemerintah dari kegiatan tanggap bencana. Akibat dari adanya gempa

    bumi itu sendiri telah menimbulkan berbagai dampak dari semua sektor

    yang dialami oleh masyarakat dan pemerintah, untuk itu diperlukan

    adanya tahap pemulihan kembali yang harus dilakukan oleh

    pemerintah dengan dibantu oleh NGO, LSM, maupun lembaga-lembaga donor lainnya pasca bencana tersebut. Tahap pemulihan

    inilah yang disebut dengan tahap recovery pasca terjadinya bencana.

    Recovery sendiri meliputi dua hal, yakni tahap rehabilitasi dan

    rekonstruksi didalamnya.

    1. Rehabilitasiadalah perbaikan dan pemulihan semua aspek

    pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang

    memadai pada wilayah pasca bencana dengan sasaran

    utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajarsemua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat

    pada wilayah pasca bencana, sedangkan

    2. Rekonstruksi sendiri memiliki pengertian pembangunan

    kembali semua prasarana dan saeana, kelembagaan pada

    wilayah pasca bencana, baik pada tingkat pemerintahan

    maupun masyarakat dengan sasaran tumbuh dan

    berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya,

    tegaknya hukum dan ketertiban, serta bangkitnya peran

    serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan berma-

    syarakat pada wilayah pasca bencana.

    Di dalam melakukan tahap recovery ini, pendataan juga meru-

    pakan salah satu factor penting dari keberhasilan tindakan tersebut.

    Dapat diketahui pendataan mengenai data-data kerugian maupun

    kerusakan bangunan pemerintah maupun masyarakat yang diakibat-

    kan oleh gempa telah didapat oleh pemerintah. Akan tetapi data-data

    [26]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    27/33

    keadaan sebelum terjadinya bencana juga perlu harus diketahui, agar

    tidak terjadi kevalidan data nantinya. Data-data mengenai jumlah

    bangunan sebelum terjadinya bencana kemudian akan dibandingkan

    dengan data kerusakan yang telah diakibatkan setelah bencana.

    Kemidian setelah data terkumpul barulah kemudian data-data tersebut

    dicari kebenarannya, dengan menerjunkan tim survey dilapangan

    dengan metode pendataan yang sistematis. Dari data yang diperoleh

    kerusakan sarana dan prasarana publik serta rumah warga memang

    begitu besar.

    Tidak hanya disektor pemukiman warga saja, di sektor sarana

    dan prasarana publik atau infrastruktur (data transportasi, sektor ener-

    gi, telekomunikasi, dan sektor air dan snitasi ), lintas sekor, sektorekonomi, serta sektor sosial pun sama saja.

    Perlu kiranya diketahui syarat utama dalam proses recovery

    yang efektif meliputi :

    1. Memahami pengertian makna proses recovery sendiri

    2. Merupakan keberlanjutan dari proses mitigasi

    3. Sebagai upaya recovery dan pertumbuhan nasional

    4. Dasar informasi recovery yang baik

    5. Strategi recovery yang baik6. Kebijakan pemeimpin dalam program recovery

    7. Ketepatan sumber informasi

    8. Bantuan internasional

    9. Keputusan dan prioritas

    10. Aspek manajemen bencana

    11. Monitoring, pengawasan, dan transparansi

    12. ketepatan sumber informasi

    13. Ketepatan program

    14. Publik dan media informasi

    Contoh :

    Dari itu pada tahap recovery ini, Presiden Republik Indonesia

    membentuk sebuah Tim Koordinasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi

    Wilayah Pasca Bencana Gempa Bumi di Propinsi D.I.Y dan Jawa

    Tengah yang ditandai dengan disahkannya Keputusan Presiden No. 9

    Tahun 2006 dimana tim ini berada dibawah Bapenas. Presiden dan

    [27]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    28/33

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    29/33

    Upaya recovery pemukiman warga ini dikatagorikan oleh pem-

    erintah sebagai suatu kebutuhan yang mendesak dan harus direali-

    sasikan. Strategi yang dilaksanakan pemerintah dalam menanggapi

    kebutuhan mendesak tersebut adalah:

    1. Menggunakan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah sebagai sara-

    na membangun komunitas, ,agar pelaksanaan pembangunan

    rumah tepat sasaran dan tidak menimbulkan konflik antar ma-

    syarakat.

    2. Menggunakan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah sebagai

    upaya menciptakan lapangan kerja dan membangun ekonomi

    lokal.3. Membantu masyarakat membangun rumah dengan stimulan

    dana APBN dalam pekerjaan konstruksi tahan gempa.

    4. Menyusun mekanisme pembangunan perumahan dan

    permukiman yang dilakukan secara swadaya dan gotong

    royong oleh masyarakat, termasuk mekanisme distribusi

    material bahan bangunan serta sistem informasi pembangunan

    perumahan dan permukiman.

    5. Pembangunan perumahan sejauh mungkin tidak dilaksanakanoleh pihak ketiga atau kontraktor.

    6. Merumuskan secara berkala prioritas aksi berdasarkan skala

    kerusakan dan kebutuhan kelompok rentan, serta selalu

    responsif terhadap kebutuhan dan prioritas mayarakat.

    7. Penyusunan perencanaan jangka pendek dalam konteks

    pengembangan kawasan melalui proses partisipasi masyarakat

    serta menetapkan kriteria dan sumber pembiayaan untuk

    perbaikan dan pembangunan kembali perumahan dan per-

    mukiman.

    8. Mengoptimumkan pemanfaatan sumber daya yang ada baik

    dari segi tenaga kerja, ketrampilan, organisasi, maupun pem-

    biayaan. Secara spesifik mengoptimumkan pemanfaatan bahan

    bangunan bekas dari rumah yang roboh atau rusak berat dan

    mengembangkan bengkel konstruksi yang mencakup peren-

    canaan dan teknik pembangunan serta bengkel bahan bangun-

    [29]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    30/33

    an mencakup pengadaan bahan dan komponen pembangunan

    yang dikelola masyarakat.

    9. Membantu masyarakat dengan stimulan dana dan pendamping-

    an sehingga apapun pilihan bahannya rumah masyarakat me-

    nerapkan kaidah tahan gempa..

    10. Menetapkan mekanisme dan prosedur penyaluran Bantu-

    an Langsung Masyarakat (BLM) dan percepatan penyaluran

    bantuan bagi pembangunan kembali dan perbaikan perumahan

    masyarakat.

    11. Membantu pembangunan perumahan dan permukiman yang

    akandilakukan secara swadaya dan gotong royong oleh

    masyarakat, denganberbagai alternatif pendanaan.12. Peningkatan kapasitas dan peran pemerintah kota/ kabupa-

    ten dalam memfasilitasi masyarakat dalam pembangunan

    perumahan, melalui sosialisasi, penyiapan pedoman teknis,

    memfasilitasi proses konsultasi, proses perijinan dan serang-

    kaian kegiatan lainnya yang dapat mendukung proses rehabi-

    litasi rumah berbasis kebutuhan serta prakarsa masyarakat.

    13. Menyiapkan sistem pengawasan dan pemantauan bantu-

    an perumahan, termasuk pengawasan berbasis komunitas.14. Untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, informasi untuk

    meningkatkan ketrampilan serta informasi untuk mengetahui

    hak, tanggung jawab dan pilihan harus disediakan secara jelas

    dan transparan.

    Hal yang tak kalah penting dalam tahap recovery yang meliputi

    proses rehabilitasi dan rekonstruksi ini adalah segi pendanaan-

    nya. Sumber pendanaan pemerintah sendiri melihat nilai kerusakan

    dan kerugian yang sedemikian besar dibandingkan dengan kemam-

    puan keuangan negara yang sangat terbatas, maka kebijakan yang

    ditempuh adalah mendayagunakan semua potensi sumber pendanaan

    yang tersedia, yang secara garis besar terdiri dari sumber dana

    pemerintah dan sumber dana non pemerintah. Dana pemerintah

    adalah dana bentuk tanggung jawab pemerintah dalam penanganan

    bencana. Biasanya sumber dana pemerintah ini terdiri dari:

    1. Dana rupiah murni ( APBN, APBD Propinsi dan Kota )

    [30]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    31/33

    2. Relokasi dan reprogramming dana pinjaman luar negri yang

    sedang berjalan dan diadministrasikan oleh pemerintah

    3. Relokasi dan reprogramming dana hibah yang sedang berjalan

    dan diadministrasikan oleh pemerintah.

    Sedangkan dana non pemerintah berasal dari Negara atau

    lembaga donor bilateral dan multilateral, LSM internasional,

    perusahaan swasta dan swadaya masyarakat. Adalagi sumber

    pendanaan non pemerintah ini bersumber dari komitmen bantuan

    pendanaan dari luar negeri dalam bentuk hibah.

    .

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Gempa bumi adalah getaran yang berasal dari energi dalam bumi yang

    bisa disebabkan oleh pergerakan batuan atau pergerakan lempeng, aktivitas

    [31]

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    32/33

  • 7/27/2019 MAKALAH Gempa Bumi 2013

    33/33

    mengerti dan dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan apabila suatu

    saat mereka dihadapkan dengan bencana gempa bumi.

    Pemerintah juga harus betindak cepat dalam menangani segala

    bencana yang terjadi agar tidak memakan banyak korban jiwa. Apabila

    dihadapkan dengan bencana gempa bumi, disaranakan yang pertama paling

    penting adalah menyelamatkan diri dibandingkan harta benda yang dimiliki.

    DAFTAR PUSTAKA

    Riedho. (2009). Penyebab Terjadinya Gempa Bumi available at http://

    www.riedhagookil.com/2009/09/penyebab-terjadinya-gempa-bumi.html

    Diakses pada hari Rabu, 18 September 2013

    Waluyo, Joko. (2007). Ilmu Geografi. Jakarta : Graha Pustaka.

    Team Ensiklopedia Indonesia. (2012). Perambatan Gelombang Gempa available

    at http://ensiklopediindonesia.net/ perambatan_gelombang_gempa

    Diakses pada hari Rabu, 18 September 2013

    Zastroni. (2013). Mitigasi Gempa Bumi available at http://Www.Scribd.Com/Doc/

    133572361/Mitigasi-Gempa diakses pada hari Rabu, 18 September 2013

    http://ensiklopediindonesia.net/%20perambatan_gelombang_gempahttp://www.scribd.com/Doc/%20133572361/Mitigasi-Gempahttp://www.scribd.com/Doc/%20133572361/Mitigasi-Gempahttp://ensiklopediindonesia.net/%20perambatan_gelombang_gempahttp://www.scribd.com/Doc/%20133572361/Mitigasi-Gempahttp://www.scribd.com/Doc/%20133572361/Mitigasi-Gempa