Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

download Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

of 52

Transcript of Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    1/52

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Analisa Perencanaan

    a. Suatu pabrik ingin melakukan uji BA (Bioavailabilitas) dan BE (Bioekivalensi)

    yang berkaitan dengan beberapa hal berikut, yaitu :

    1. ujuan !mum:

    !ntuk menjamin e"ikasi, keamanan, dan mutu produk obat yang beredar.

    #. ujuan $husus:

    o !ntuk menentukan bioavailabilitas absolutdan relati" suatu %at kimia baru,

    serta bioekivalensi %at tersebut dalam "ormulasi untuk uji klinik dan dalam

    produk yang akan dipasarkan.

    o !ntuk menjamin produk obat &copy' yang akan mendapatkan i%in edar

    bioekivalen dengan produk obat inovatornya.

    Studi bioavailabilitasmenunjukkan suatu pengukuran laju dan jumlah bahan

    akti" atau bagian akti" yang diabsorpsi dari suatu produk obat dan ketersediaan pada

    site aksi (Shargel, #1#). enurut *B+ # studi bioavailabilitas merupakan

    persentase dan ke-epatan %at akti" dalam suatu produk obat yang men-apai tersedia

    dalam sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh akti" setelah pemberian produk obat

    tersebut, diukur dari kadarnya dalam darah terhadap /aktu atau dari ekskresinya

    dalam urin. Bioavailabilitas absolut: bila dibandingkan dengan sediaa intravena

    yang bioavailabilitasnya 10. Bioavailabilitas relatif: bila dibandingkan dengan

    sediaan bukan intravena. Studi bioavailabilitasberguna dalam menetapkan pengaruh

    perubahan si"at "isikokimia bahan obat dan pengaruh produk obat (bentuk sediaan)

    pada "armakokinetik obat.

    1

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    2/52

    Studi bioekivalensimenggambarkan produk ekuivalen "armasetik (dua produk

    mengandung %at akti" yang sama dalam jumlah yang sama dan bentuk sediaan yang

    sama ) atau alternati" "armasetik (dua produk obat mengandung %at akti" yang sama

    tetapi berbeda dalam bentuk kimia (garam, ester, dsb.) atau bentuk sediaan atau

    kekuatan) yang menunjukkan bioavailabilitas sebanding bila diteliti diba/ah kondisi

    per-obaan yang sama (Shargel, #1#). enurut *B+ # dua produk obat

    disebut bioekivalen jika keduanya mempunyai ekivalensi "armaseutik atau

    merupakan alternati" "armaseutik dan pada pemberian dengan dosis moral yang sama

    akan menghasilkan biovailabilitas yang sebanding sehingga e"eknya akan sama,

    dalam hal e"ikasi maupun keamanan. Studi bioekivalensi bertujuan untuk

    membandingkan bioavailabilitas obat yang sama dari berbagai produk obat. alam

    melakukan studi bioekivalensi dipilih satu "ormula obat sebagai standar pembanding

    terhadap "ormulasi obat lain yang dibandingkan. *roduk obat pembanding diberikan

    rute yang sama sebagaimana "ormulasi pembanding, untuk studi bioekivalensi suatu

    obat (Shargel, #1#).

    !ji BA (Bioavailabilitas) dan BE (Bioekivalensi) ini diperlukan karena metode

    pabrikasi dan "ormulasi dapat mempengaruhi bioavailabilitas suatu produk obat.

    b. 2egulasi pemerintah (B*+ atau 3A) mempersyaratkan dilakukannya uji BA

    (Bioavailabilitas) dan BE (Bioekivalensi) produk obat. enurut *eraturan $epala

    B*+ 2epublik 4ndonesia ahun #11 tentang obat /ajib uji ekivalensi

    menyatakan bah/a:

    +bat Copy /ajib dilakukan !ji Ekivalensi

    !ji Ekivalensi terhadap +bat Copy dilakukan dengan pembanding +bat

    $omparator dengan tujuan untuk pembuktian ekivalensi suatu obat Copy

    !ji Ekivalensi terdiri atas uji Bioekivalensi atau !ji isolusi erbanding

    #

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    3/52

    !ji bioekivalensi /ajib dilakukan untuk obat Copy sesuai dengan kelas terapi

    (tertera pada lampiran *eraturan $epala B*+ tahun #11 tentang +bat 5ajib

    !ji Ekivalensi)

    Selain obat Copy pada kelas terapi yang sama /ajib dilakukan uji disolusi

    terbanding

    erhadap +bat Copy pertama dapat dipersyaratkan untuk /ajib dilakukan !ji

    Bioekivalensi berdasarkan hasil pengkajian

    2egulasi obat dalam *eraturan $epala B*+ 2epublik 4ndonesia ahun #11

    tentang obat /ajib uji ekivalensi tersebut dimaksudkan untuk menjamin e"ikasi,

    keamanan dan mutu suatu produk obat (obat baru) sebelum dipasarkan. !ji BA6BE

    ini juga digunakan untuk menjamin mutu suatu produk obat &-opy' apakah

    bioekivalen dengan produk obat inovatornya agar mendapatkan i%in edar dan dapat

    dipasarkan.

    a"tar obat Copy yang mengandung %at akti" /ajib !ji Bioekivalensi menurut

    *eraturan $epala B*+ 2epublik 4ndonesia ahun #11 tentang obat /ajib uji

    ekivalensi yaitu :

    +BA 4ABEES : A-arbose, 7liben-lamide, 7li-la%ide, 7limepiride,

    7lipi%ide, 7li8uidone, et"ormin, 9ateglinide, *ioglita%one, 2epaglinide

    A942+B+4$ : ilosta%ol, lopidogrel, 5ar"arin

    +BA $A24+;AS$!4*E2E9S4

    iuretik : 3urosemide, 4ndapamide, Spironolakton

    Beta Bloker : Atenolol, Bisoprolol, arvedilol, etoprololAntagonis $alsium : 9i"edipine dan 9imodipine

    *enghambat AE (Angiotensin onverting En%yme) : aptopril, Enalapril,

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    4/52

    +BA *E9!2!9 $AA2 +2+9A< S4SE4$ : esogestrel, Estradiol sipionat,

    Ethynil estradiol, +bat untuk is"ungsi Ereksi : Sildena"il dan adala"il

    +bat untuk B*> (Benign Prostatic Hypertrophy) : amsulosin dan era%osin

    A94 493E$S4

    Antibiotik Sistemik : A%ithromy-in, e"i=ime, e"podo=ime, ipro"lo=a-in,

    o=y-y-line,

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    5/52

    dahulu dilakukan uji ekivalensi in vitro. !ji ekivalensi in vitro dilakukan dengan

    uji disolusi terbanding, sebagai uji pendahuluan untuk memprediksi

    bioavailabilitas dan bioekivalensi produk obat. Sebelum dilakukan uji disolusi

    terbanding, terlebih dahulu dilakukan uji "isika dan kimia terhadap produk obat

    inovator maupun produk uji. ang termasuk dalam uji "isika yaitu keseragaman

    bobot, kekerasan, ketebalan, panjang, lebar, kerapuhan, disintegrasi dan !ji

    kimia obat dilakukan dengan menggunakan metode spektro"otometri !; yang

    telah divalidasi. $emudian dilakukan uji keseragaman kadar produk uji dan

    produk pembanding. *erbedaan kadar produk uji dan produk pembanding tidak

    boleh lebih dari 0.

    *ersyaratn obat6obat yang hanya perlu dilakukan uji bioekivalens in vitro (biowaiver)

    menurut B*+ # yaitu :

    *roduk obat yang tidak memerlukan studi in vivoyaitu apabila produk obat ada

    dalam sediaan yang sama tetapi dalam kekuatan yang berbeda, dan perbandingan

    bahan inakti" dan akti" sama.

    *roduk obat' -opy' yang hanya berbeda kekuatan uji disolusi terbanding dapat

    diterima untuk kekuatan yang lebih rendah berdasarkan perbandingan pro"ildisolusi.

    1) ablet lepas -epat produk obat &-opy' dengan kekuatan berbeda, yang dibuat

    oleh pabrik obat yang sama di tempat produksi yang sama, jika:

    6 semua kekuatan mempunyai proporsi %at akti" dan inakti" yang persis sama

    atau untuk %at akti" yang sangat poten (sampai 1 mg persatuan dosis), %at

    inakti"nya sama banyak untuk semua kekuatanC)

    6 studi ekivalensi telah dilakukan sedikitnya pada salah satu kekuatan ( biasanya

    kekuatan yang tertinggi, ke-uali untuk alasan keamanan dipilih kekuatan yang

    lebih rendah)

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    6/52

    #) $apsul berisi butir6butir lepas lambat jika kekuatannya berbeda hanya dalam

    jumlah butir yang mengandung %at akti", maka perbandingan pro"il disolusi ("#D

    ) dengan satu kondisi uji yang direkomendasi sudah -ukup.

    ?) ablet lepas lambat. ika produk uji dalam bentuk sediaan yang sama tetapi

    berbeda hanya dalam jumlah butir yang mengandung %at akti" dan inakti" yang

    persis sama atau untuk %at akti" yang sangat poten (sampai 1 mg persatuan

    doses) %at inakti"nya sama banyak, dan mempunyai mekanisme pelepasan obat

    yang sama, kekuatan yang lebih rendah tidak memerlukan studi in vivo jika

    menunjukkan pro"il disolusi yang mirip, "#D dalam ? p> yang berbeda (antara

    p> 1.# dan F.) dengan metode uji yang direkomendasi.

    Berdasarkan sistem klasi"ikasi bio"armaseutik (Biopharmaceutic Classification

    System G BS) dari %at akti" serta karakteristik disolusi dan pro"il disolusi dari

    produk obat. Berlaku untuk produk obat oral lepas -epat, tetapi tidak berlaku untuk

    produk obat lepas -epat yang bekerja se-ara sistemik

    1) @at akti" memiliki kelarutan dalam air yang tinggi dan permeabilitas dalam usus

    yang tinggi (BS kelas 1), serta:

    6 *roduk obat memiliki disolusi yang sangat -epat, atauC6 *roduk obat memiliki disolusi yang -epat dan pro"il disolusinya mirip dengan

    produk pembanding.

    #) @at akti" memiliki kelarutan dalam air yang tinggi tetapi permeabilitas dalam

    usus yang rendah (BS kelas ?) serta:

    6 produk obat memiliki pro"il disolusi yang -epat pada p> H.I, danC

    6 *roduk obat memiliki pro"il disolusi yang mirip dengan produk pembanding

    (juga berlaku jika disolusi J 1 0 pada salah satu p>).

    atatan :

    BS dari %at akti"

    6 kelas #: kelarutan dalam air tinggi, permeabilitas dalam usus tinggiC

    6 kelas #: kelarutan dalam air rendah, permeabilitas dalam usus tinggiC

    H

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    7/52

    6 kelas ? : kelarutan dalam air tinggi, permeabilitas dalam usus rendah)C

    6 kelas : kelarutan dalam air rendah, permeabilitas dalam usus rendah.

    $elarutan dalam air tinggi (dari %at akti"): ika dosis tertinggi yang

    direkomendasi 5>+ (jika terdapat dalam a"tar +bat Esensial 5>+) atau

    kekuatan dosis tertinggi (yang ada di pasar) dari produk obat larut dalam K #ml

    media air pada kisaran p> 1,# sd H,I pada suhu ?F L 1 o. *enentuan kelarutan

    pada setiap p> harus dilakukan minimal triplo.

    $elarutan dalam usus tinggi (dari %at akti"): ika absorpsi pada manusia M I0

    dibandingkan dosis intravena dari pembandingnya.

    1.2 Perencanaan Riset

    *eran-angan dosis suatu sediaan obat di Bagian 2iset dan *engembangan 4ndustri

    +bat dan akan melakukan uji Bioavailibilitas dan Bioekivalensi (BABE).

    a. Berkaitan dengan apa suatu pabrik ingin melakukan uji BA6BE N

    b. Apakah regulasi pemerintah (B*+ atau 3A) mempersyaratkanN elaskan

    dasarnyaO

    -. !ji BA6BE dilakukan untuk menjamin mutu produk, maka sebelum uji BA6BE

    harus dilakukan uji apa saja hingga suatu produk dinyatakan layak edar atau

    tidakN elaskan se-ara bertahapO

    d. arilah dan buatlah analisis data uji disolusi terbanding dari produk &me too

    berikut ini:

    i. Amlodipin

    ii. lopidogrel

    iii. 3enitoin

    6 Susunlah metode untuk melakukan uji disolusi terbanding obat tersebut

    berdasarkan persyaratan B*+, 3A, penelitian terdahulu yang

    F

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    8/52

    dipublikasikan di jurnal terkini (minimal 1 tahun terakhir) dan pustaka.

    *ustaka yang digunakan harus di-antumkan.

    6 elaskan persyaratn obat6obat yang hanya perlu dilakukan uji bioekivalens in

    vitro (biowaiver)

    e. Buatlah analisis dan susunlah protokol uji BE obat tersebut berdasarkan

    persyaratan B*+, 3A, penelitian terdahulu yang dipublikasikan di jurnal

    terkini (minimal 1 tahun terakhir) dan pustaka. *ustaka yang digunakan harus

    di-antumkan

    BAB II

    I

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    9/52

    UJI DISLUSI !ERBANDIN"

    DAN S!UDI BIA#AILABILI!AS$BIE%I#ALENSI

    2.1 U&i Disolusi !erban'in(

    2.1.1 A)lo'i*in

    Amlodipin merupakan obat antihipertensi dan antiangina yang tergolong dalam

    obat antagonis kalsium golongan dihidropiridi.Amlodipin bekerja dengan selekti"

    menghambat in"luks ion kalsium melalui membran ke dalam otot polos vaskular dan

    otot jantung sehingga mempengaruhi kerja kontraksi otot polos vaskular dan otot

    jantung. E"ek antihipertensi amlodipine, bekerja langsung sebagai vasodilator arteri

    peri"er yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan resistensi vaskular serta

    penurunan tekanan darah. Sedangkan untuk e"ek antiangina amlodipine, melalui

    dilatasi arteriol peri"er sehingga dapat menurunkan resistensi peri"er total. isamping

    itu Amlodipin juga tidak mempengaruhi "rekuensi denyut jantung, pengurangan

    beban dari jantung yang menyebabkan penurunan kebutuhan akan asupan oksigen

    miokardial serta kebutuhan energy (7oodman dan 7ilman, #11)

    A. Alat 'an ba+an

    P

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    10/52

    Bahan: amlodipine mg generik dan innovator, baku amlodipine, methanol,

    asetonitril, asam klorida ,1 9, trietanolamin (er-k), asam "os"at (er-k),

    a8uadem.

    Alat: alat disolusi (>anson), $$ (5aters), kolom 1I, detektor !; pada

    panjang gelombang #?F nm.

    B. %etentuan U&i Disolusi !erban'in( Se'iaan !ablet A)lo'i*in , )(

    -e'ia 'isolusi

    ml asam klorida ,1 9 (*> 1,#) (3A, #1C Shohin et al.#1), *> ,

    (bu""er asetat) dan bu""er "os"at (H,I)

    Alat

    !S* apparatus 44 at F rpm (paddle6type) (Anumolu et al., #1), seperangkat

    alat disolusi (>anson), $$ (5aters), kolom 1I, detektor !; pada panjang

    gelombang #?F nm (Alegantina dan 4sna/ati, #1).

    Su+u Pen(u&ian

    ?F L ,Q(Anumolu et al., #1).

    La)a U&i

    H menit (Anumolu et al., #1)

    Prose'ur *eneta*an a'ar

    $onsentrasi amlodipin diukur dengan >*

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    11/52

    (:?:1), pelarut metanol >*

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    12/52

    9o. $onsentrasi (ppm) Serapan

    1 #,

    # ? 1

    1

    #

    . *enentuan ke-epatan disolusi tablet amlodipin mg (Alegantina dan 4sna/ati,

    #1)a. 4si labu dengan media disolusi sebanyak ml

    b. nyalakan alat uji, panaskan sampai suhu ?F L ,o

    -. input data meliputi suhu, /aktu (1, #, ?, , dan H menit) dan rpm (Frpm)d. pasang alat pengaduk dengan ketinggian tertentu

    e. setelah suhu men-apai ?F o

    , masukkan amlodipin pada /adah dan segera

    nyalakan alat

    ". ambil ml larutan media setiap interval /aktu (1, #, ?, , , dan H menit),

    tiap pengambilan larutan media, perlu melakukan penggantian media disolusi

    sebanyak yang diambil. *engambilan -uplikan pada daerah pertengahan antara

    permukaan media disolusi dan bagian atas dari keranjang, tidak kurang 1-m dari

    dinding /adah.g. ukur kadar tablet yang terlarut dengan Spektro"otometer !; pada panjang

    gelombang maksimum #?F nm (*enetapan baku pembanding amlodipin dilakukan

    dengan menimbang lebih kurang # mg amlodipin dan dimasukkan ke dalam labu

    1 m< kemudian ditambahkan 1 m< metanol, dien-erkan sampai tanda.

    Sebanyak # m< larutan dimasukkan dalam labu m< dan dien-erkan sampai

    tanda (1 ppm)h. buat kurva 0 R vs t

    mg yang terlarut

    0R G = 10

    osis

    1#

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    13/52

    2.1.2 /lo*i'o(rel

    lopidogrel adalah salah satu agen antiplatelet yang paling sering diresepkan.

    kegunaan klinis dalam pen-egahan dan pengobatan penyakit kardiovaskular ( ; )

    telah didirikan oleh beberapa uji klinis skala besar. Bentuk dasar -lopidogrel tidak

    stabil, karena proton yang labil di pusat kiral dan rentan hidrolisis metil ester.

    Selanjutnya, basis -lopidogrel memiliki kelarutan air rendah dan sulit untuk

    dimurnikan karena tidak membentuk "ase kristal padat. karena si"at6si"at "isik dasar

    -lopidogrel, "ormulasi garam yang berbeda telah disusun, termasuk hidrogen sul"at,

    besylate, hidroklorida, resinate dan napadisilate garam. 3ormulasi garam spesi"ik

    -lopidogrel dapat mempengaruhi sejauh mana itu diserap, didistribusikan, dan

    dieliminasi oleh tubuh. Akibatnya, menentukan si"at "armakokinetik obat dan karena

    itu potensi "armakodinamiknya. engan demikian, memodi"ikasi "ormulasi garam

    -lopidogrel bisa berpotensi dan memiliki e"ikasi dan keamanan klinis .

    *roduk inovator -lopidogrel (*lavi= 4s-over) adalah garam hidrogen sul"at. >al

    ini dalam bentuk -rystaline dapat meningkatkan kelarutan dibandingkan dengan basis

    -lopidogrel. enyusul berakhirnya hak paten atas nama6merek, sejumlah generik

    "ormulasi garam -lopidogrel dikembangkan dan disetujui untuk pengobatan pasien

    ;. *enggunaan rutin "ormulasi -lopidogrel generik ini meningkat di seluruh

    dunia, terutama karena biaya se-ara signi"ikan lebih rendah daripada produk inovator.

    9amun, harus dinyatakan bah/a bahkan perbedaan ke-il dalam si"at "armakokinetik

    "armakodinamik dari berbagai garam -lopidogrel generik dapat memiliki konsekuensi

    klinis yang serius, terutama dalam situasi di mana keberhasilan terapeuti- sangat

    1?

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    14/52

    penting, seperti intervensi koroner perkutan pas-a6a/al (*4). eskipun ini

    kemungkinan konsekuensi, ada upaya terus6menerus di seluruh dunia untuk

    meningkatkan penggunaan rutin garam -lopidogrel generik, terutama untuk alasan

    biaya, meskipun ada data yang terbatas dalam ; pasien untuk mendukung

    keberhasilan klinis mereka dan keselamatan. Beberapa studi telah menyuarakan

    keprihatinan penting tentang potensi "armakodinamik atau kemanjuran klinis dari

    "ormulasi generik -lopidogrel dibandingkan dengan garam inovator.

    "a)bar 2.1 0 Strutur %i)ia /lo*i'o(rel Bisulfat

    A. Alat 'an Ba+an

    Bahan: lopidogrel inovator bran!, dangeneric bran!

    B. %etentuan U&i Disolusi !erban'in( Se'iaan !ablet clo*i'o(rel , )(

    -e'ia 'isolusiAsam klorida ,1 9 (*> 1,#) (3A, #1C Shohin et al.#1), *> , (bu""er

    asetat) dan bu""er "os"at (H,I)

    #olu)e

    1 ml

    1

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    15/52

    Alat

    Apparatus tipe # (paddle) rpm

    Su+u Pen(u&ian

    ?F L ,Q

    atu

    ? menit (34 ;, #1)

    Prose'ur *eneta*an a'ar

    1Hl9+#S yang terlarut dengan mengukur

    serapan alikuot dan jika perlu dien-erkan dengan media disolusi dan serapan larutan

    baku pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang # nm (34 ;, #1)

    !oleransi

    alam /aktu ? menit harus larut tidak kurang dari I0 1H>1Hl9+#S dari

    jumlah yang tertera pada etiket (34 ;, #1)

    /. /ara er&a u&i 'isolusi

    1. *enyiapan media pada suhu ?F Q

    #. *reparasi Baku untuk penetapan kadar tablet -lopidogrel.

    a. H tablet -lopidogrel (F mg) dihaluskan

    b. larutkan dalam larutan >l 1 ml.-. masukkan dalam labu ukur se-ara kuantitati" ad 1 ml (, mgml)

    d. lakukan pengukuran kadar dengan -ara menyuntikkan se-ara terpisah larutan

    baku -lopidogrel yang mengandung -lopidogrel bisul"at dengan menggunakan

    >*

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    16/52

    e. buat pengen-eran ppm, ,P ppm, 1,I ppm, #,F ppm, ?,H ppm, , ppm dan

    , ppm.?. *embuatan kurva baku

    Baku induk: 1. lopidogrel mg1 ml G ppm

    Baku kerja:

    1. 1 ml1 ml = G ppmdipipet # ml1 ml G ,P ppm

    #. # ml1 ml = G P ppmdipipet # ml1 ml G 1,I ppm

    ?. ? ml1 ml = G 1? ppmdipipet # ml1 ml G #,F ppm

    . ml1 ml = G 1I ppmdipipet # ml1 ml G ?,H ppm

    . ml1 ml = G ## ppmdipipet # ml1 ml G . ppm

    H. H ml1ml = G #F ppmdipipet # ml1 ml G , ppm

    $urva Baku

    9o. $onsentrasi (ppm) Serapan

    1

    # ,P

    ? 1,I

    #,F

    ?,H

    H ,

    F ,

    . !ji disolusi

    a. 4si labu dengan media disolusi sebanyak 1 ml

    b. 9yalakan alat uji, panaskan sampai suhu ?F L ,o-. 4nput data meliputi suhu, /aktu (H menit) dan rpm (rpm)

    d. *asang alat pengaduk dengan ketinggian tertentu

    e. Setelah suhu men-apai ?Fo, masukkan lopidogrel pada /adah dan segera

    nyalakan alat

    ". ambil ml larutan media setiap interval /aktu (1, #, ?, , , dan H

    menit), tiap pengambilan larutan media, perlu melakukan penggantian media

    disolusi sebanyak yang diambil. *engambilan -uplikan pada daerah

    1H

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    17/52

    pertengahan antara permukaan media disolusi dan bagian atas dari keranjang,

    tidak kurang 1-m dari dinding /adahg. !kur kadarnya dengan Spektro"otometer !; pada panjang gelombang #P

    nmh. Buat kurva 0 R vs t

    mg yang terlarut

    0R G = 10 osis

    2.1.3 4enitoin

    3enitoin (,6di"enilhidantoin) mengandung tidak kurang dari PI,0 dan tidak

    lebih dari 1,0 1>119#+#, dihitung terhadap %at yang telah dikeringkan. 3enitoin

    merupakan serbuk putih, tidak berbau, dan melebur pada suhu lebih kurang #P.

    $elarutannya praktis tidak larut dalam airC larut dalam etanol panasC sukar larut dalam

    etanol dingin, dalam kloro"orm dan dalam eter (3armakope 4ndonesia 4;, 1PP).

    A. Alat 'an ba+an

    Alat yang digunakan dalam melaksanakan uji disolusi terbanding, yaitu:

    apparatus tipe 44 pengaduk bentuk paddle, labu ukur, kuvet, pengaduk, -orong, beaker

    glass, pipet. Bahan yang digunakan dalam melaksanakan uji disolusi terbanding,

    yaitu: $apsul "enitoin 1 mg, A8uadest

    B. %etentuan u&i *elarutan se'iaan a*sul fenitoin 155 )( )enurut USP 2515

    1F

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    18/52

    -e'ia 'isolusi

    Asam klorida ,1 9 (*> 1,#) (3A, #1C Shohin et al.#1), *> , (bu""er

    asetat) dan bu""er "os"at (H,I)

    Alat

    ipe 44: rpm

    Su+u *en(u&ian

    ?FL,

    La)a u&i

    H menit

    Prose'ur *eneta*an a'ar

    ilakukan penetapan jumlah 1>119#9a+#yang terlarut se-ara >*itung kadarnya dalam mg.

    !oleransi(untuk produk dengan label kapsul 1 mg)

    alam /aktu ? menit harus larut tidak lebih dari 0, H0 dalam H menit,

    dan tidak kurang dari F0 dalam 1# menit (R) 1H>1P9?+S dari jumlah yang tertera

    pada etiket.

    /. /ara er&a

    1. *enyiapan media pada suhu ?F Q

    #. *reparasi Baku untuk penetapan kadar kapsul "enitoin.

    1I

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    19/52

    a. kapsul "enitoin (1 mg)

    b. larutkan dalam air

    -. masukkan dalam labu ukur se-ara kuantitati" ad 1 ml ( mgml)d. lakukan pengukuran kadar dengan -ara menyuntikkan se-ara terpisah larutan

    baku "enitoin dengan menggunakan >*

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    20/52

    e. Setelah suhu men-apai ?F o, masukkan 3enitoin pada /adah dan segera

    nyalakan alat". Ambil ml larutan media setiap interval /aktu (1, #, ?, , , dan H

    menit). iap pengambilan larutan media, perlu dilakukan penggantian media

    disolusi sebanyak yang diambil. *engambilan -uplikan pada daerah

    pertengahan antara permukaan media disolusi dan bagian atas dari keranjang,

    tidak kurang 1-m dari dinding /adah

    g. !kur kadarnya dengan Spektro"otometer !; pada panjang gelombang ?16

    ?# nm

    h. Buat kurva 0 R vs t mg yang terlarut

    0R G = 10

    osis

    2.2 Stu'6 Bioavailabilitas$Bioeivalensi

    2.2.1 Protool Bioavailabilitas 'an Bioeivalensi A)lo'i*in

    Latar belaan(

    Amlodipine merupakan obat antihipertensi golongan Bs yang bekerja

    sebagai vasodilator dengan menghambat masuknya ion kalsium pada sel otot polos

    vaskuler dan miokard sehingga tahanan peri"er turun dan otot relaksasi.

    #

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    21/52

    "a)bar 2.2 Strutur A)lo'i*in

    Bioavailabilitas amlodipine relati" tinggi dibanding Bs yang lain. Absorpsi

    amlodipine terjadi se-ara pelan6pelan sehingga dapat men-egah penurunan tekanan

    darah yang mendadak. $adar amlodipine pada jam ke # masih #? dari kadar

    pun-ak. 5aktu paruhnya panjang sehingga -ukup diberikan sekali sehari. +bat ini

    tidak perlu penyesuaian dosis pada gangguan "ungsi ginjal karena dimetabolisme di

    hati dan hanya sedikit sekali yang diekskresi dalam bentuk utuh le/at ginjal.

    !u&uan *enelitian

    6 enjamin e"ikasi, keamanan dan mutu produk obat yang telah diran-ang.6 enentukan bioavailabilitas absolut dan relati" suatu %at kimia, serta bioekivalensi

    %at tersebut dalam "ormulasi untuk uji klinik dan dalam produk yang akan

    dipasarkan (B*+, #).

    Rancan(an Penelitian

    1. esain studi yang digunakan untuk obat Amlodipin merupakan ran-angan

    penelitian single blin! crossover (masing6masing subjek diberi masing6masing

    obat yang disajikan se-ara a-ak dengan adanya /aktu eliminasi obat sebelum

    pemberian obat selanjutnya, variasi subjek dapat dikontrol dan dikurangi, subjek

    dapat menjadi kontrol bagi dirinya, 1 subjek menerima produk yang diuji dan

    #1

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    22/52

    standar pembanding, subjekpenelititenaga medis tidak tahu obat apa yang

    diterima apakah produk uji atau standar pembanding).#. Studi dilakukan pada subyek yang sama (dengan desain menyilang) untuk

    menghilangkan variasi biologik antar subyek (karena tiap subyek menjadi

    kontrolnya sendiri). >al ini akan memperke-il jumlah subyek yang diperlukan.

    adi untuk membandingkan # produk obat dilakukan study menyilang two way (#

    periode untuk pemberian # produk obat pada setiap subyek).

    ?. *emberian obat yang pertama harus dilakukan se-ara a-ak agar e"ek urutan

    (or!er effect), maupun e"ek /aktu (perio! effect), bila ada dibuat seimbang.

    . $edua perlakuan dipisahkan oleh periode wash out yang -ukup untuk eliminasi

    produk obat yang pertama diberikan (biasanya M = tU eliminasi) dari obat, atau

    lebih lama jika mempunyai metabolit akti" dengan tU lebih panjang. ika obat

    mempunyai ke-epatan eliminasi yang sangat bervariasi antar subjek, maka

    periode /ash out yang diperlukan lebih lama untuk meperhitungkan ke-epatan

    eliminasi yang lebih rendah pada beberapasubjek. $arena itu untuk obat dengan

    /aktu paruh eliminasi yang panjang (M# jam) dapat dipertimbangkan

    penggunaan desain # kelompok parallel.

    . Semua e"ek samping yang tidak diharapkan dilaporkan, diperiksa, atau

    didapatkan dari /a/an-ara langsung maupun tidak langsung harus di-atat.

    H. alam penelitian ini digunakan periode wash outselama ? minggu:

    Sub&ePro'u obat

    atu I Wash out

    period

    721 +ari8

    atu II

    1

    #?

    A

    BA

    B

    A

    B

    AB

    A

    B

    ##

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    23/52

    H

    F

    IP

    111

    1#

    B

    A

    BA

    BA

    B

    A

    B

    AB

    AB

    A

    Pe)ili+an Sub&e

    a. umlah subjek: minimal 1# orang, ke-uali dalam kondisi khusus yang perlu

    penjelasan. *ada umumnya dibutuhkan 1I6# subyek.

    b. $riteria:

    2ela/an sehat de/asa laki6laki atau perempuan berusia 1I6 tahunC subjek

    bukan perokok atau perokok sedang (kurang dari 1 batang sehari) selama minimal ?

    bulanC tidak mengkonsumsi al-oholC beratnya setidaknya H kg untuk laki6laki

    dan # kg untuk /anita dan dalam 10 dari bobot ideal mereka (B4 1F.V#H.

    kgm#)C sukarela/an bersedia mengisi persetujuan tertulis untuk berpartisipasi dalam

    penelitian iniC kadar hemoglobin D 1? gmd, simetidin, dikumarol, dan beberapa sul"onamide

    ??

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    34/52

    tertentu, karena obat6obat tersebut menghambat biotrans"ormasi "enitoin. Sedangkan

    sul"isoksa%ol, "enilbuta%on, salisilat dan asam valproat akan mempengaruhi ikatan

    protein plasma "enitoin sehingga meninggikan kadar obat bebas dalam plasma.

    3enitoin diindikasikan terutama untuk bangkitan tonik6klonik dan bangkitan

    parsial atau "okal. 3enitoin juga berman"aat terhadap bangkitan parsial kompleks.

    4ndikasi lain "enitoin ialah untuk neuralgia trigeminal, dan aritmia jantung. *asien

    yang pertama kali mendapat "enitoin, tidak segera memperoleh e"ek, karena adanya

    tenggang /aktu (time lag). +leh karena itu, terapi se-ara periodi- umpamanya pada

    bangkitan yang berkaitan dengan haid, seyogyanya tidak menunggu sampai

    datangnya aura. !ntuk mengganti terapi epilepsy dari "enobarbital menjadi "enitoin,

    penghentian "enobarbital juga harus berangsur6angsur, sebab penghentian se-ara tiba6

    tiba dapat menyebabkan bangkitan berupa status epileptikus yang berbahaya.

    !u&uan *enelitian

    6 enjamin e"ikasi, keamanan dan mutu produk obat yang telah diran-ang.

    6 enentukan bioavailabilitas absolut dan relati" suatu %at kimia, serta bioekivalensi

    %at tersebut dalam "ormulasi untuk uji klinik dan dalam produk yang akan

    dipasarkan (B*+, #).

    Rancan(an Penelitian

    esain studi yang digunakan untuk obat 3enitoin merupakan ran-angan

    penelitian !ouble blin! crossover (masing6masing subjek diberi masing6masing obat

    yang disajikan se-ara a-ak dengan adanya /aktu eliminasi obat sebelum pemberian

    ?

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    35/52

    obat selanjutnya, variasi subjek dapat dikontrol dan dikurangi, subjek dapat menjadi

    kontrol bagi dirinya, 1 subjek menerima produk yang diuji dan standar pembanding,

    subjekpenelititenaga medis tidak tahu obat apa yang diterima apakah produk uji atau

    standar pembanding). esain studi kali ini menggunakan

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    36/52

    period

    7 +ari8

    1

    #

    ?

    H

    F

    IP

    1

    11

    1#1?

    111H

    1F

    1I1P

    #

    #1

    ##

    A

    B

    AB

    AB

    A

    BA

    B

    A

    BA

    BAB

    A

    BA

    B

    A

    B

    B

    A

    BA

    BA

    B

    AB

    A

    B

    AB

    ABA

    B

    AB

    A

    B

    A

    Pe)ili+an Sub&e

    a. umlah subjek: ## orangb. $riteria inklusi sampel:

    *asien laki6lakiC sehatC usia 1I6 tahunC berat badan L #0 dari berat badan

    idealC hasil pemeriksaan "isik normal (dalam # minggu selama studi)C hasil tes

    biokimia, hematologis, urin, dan E7 semua berada dalam nilai normalC >BsAg

    dan >4; negati"C bersedia untuk tidak mengkonsumsi ka"ein pada saat studi

    dilakukanC tidak menggunakan obat lain selama 1 minggu sebelum studi dan

    selama studiC tidak mengkonsumsi AlkoholC tidak mempunyai penyakit tertentuC

    tidak sedang menjalani pengobatan tertentu

    ?H

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    37/52

    -. $riteria ekslusi sampel

    $ontraindikasi atau hipersensiti" terhadap obatC memiliki ri/ayat konsumsi

    alkohol atau ketergantungan obatC merokokC pada saat penelitian mengalami e"ek

    samping dari obatC menderita penyakit akut tertentu, sehingga harus meminum

    obat lain (-ontoh: diare, demam berdarah)C pada saat penelitian sedang mengalami

    kehamilan, menyusui, atau memakai kontrasepsiC memiliki -atatan gangguan

    gastrointestinal, hepar, ginjal, atau hematologiC mendonorkan darahnya selama ?

    bulan terakhirC sedang mengikuti studi tentang obat baru dalam H bulan terakhir

    dan studi bioavailabilitas dalam ? bulan terakhirC mengkonsumsi agen induser

    en%im dalam ? hari terakhir.

    Prose'ur

    A. Perlauan ter+a'a* sub&e

    1. Setiap subjek diharuskan berpuasa pada malam harinya.

    #. iga tablet "enitoin 1 mg (? mg dosis tunggal) diberikan pada subjek oleh

    "armasis dalam penga/asan peneliti.

    ?. Subjek mendapat makan yang telah diatur pada 1, , dan 1# jam setelah

    pemberian obat.

    . Sampel darah diambil pada /aktu6/aktu tertentu yakni , 1, #, ?, , , H, I, 1,

    1#, #, ?H, I, H, dan F# jam.

    ?F

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    38/52

    . *lasma kemudian dipisahkan (disentri"ugasi) dan disimpan pada suhu 6F

    sampai analisis dilakukan.

    Sampel darah harus diambil, pada /aktu6/aktu tertentu, sehingga dapat

    menggambarkan "ase6"ase absorpsi, distribusi, dan eliminasi obat. enurut B*+,

    untuk kebanyakan obat diperlukan minimal 1# sampel darah, yakni:

    W 1 sampel sebelum obat: pada /aktu nol (to)

    W #6? sampel sebelum kadar maksimal ( ma=)

    W 6H sampel sekitar ma=

    W 6I sampel setelah ma=, sampai sedikitnya ? atau lebih /aktu paruh

    eliminasi obat dalam plasma, (M ?=t U).

    engan demikian akan diperoleh A! (luas area diba/ah kurva kadar obat

    terhadap /aktu) sedikitnya I0 dari A! yang diekstrapolasi ke tidak terhingga (X)

    5aktu *engambilan Sample *engambilan Sample

    t , 1 titik saat t1 1 jam

    # titik sampel sebelum ma=t# # jam

    t? ? jam

    titik sampel sekitar ma=

    t jam

    t jam

    tH H jam

    tF Ijam

    tI 1 jam

    F titik sampel setelah ma= (? = tU G

    HH jam)

    tP 1# jam

    t1 # jam

    t11 ?H jam

    t1# I jam

    t1? H

    t1 F#

    ?I

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    39/52

    B. Perlauan ter+a'a* sa)*el 'ara+

    Sampel darah yang telah didapat dalam setiap satuan /aktunya, kemudian akan

    disentri"ugasi dan dibekukan pada suhu 6F sampai analisis dilakukan. $onsentrasi

    "enitoin selanjutnya diukur menggunakan >* sampai p> , dengan m $>#*+: metanol (:),

    laju alir 1 mlmin dengan total run time untuk tiap sampel 1# menit. Sampel

    kemudian dianalisis pada panjang gelombang ## nm menggunakan karbamasepin

    sebagai standar.

    /. %riteria Pen(eluaran Sa)*el

    ika pada tditemukan obat dengan kadar K 0 ma=, maka data dari subjek ini

    dapat dimasukkan dalam analisis tanpa penyesuaian. 9amun jika M 0 ma=,

    maka subjek harus dikeluarkan dari analisis.

    ika subjek muntah atau sebelum #= median tma=pada studi ini, maka data subjek

    ini harus dikeluarkan dari analisis.

    D. Para)eter

    6 ma= G kadar pun-ak maksimal obat yang teramati (mgl)

    6 tma= G /aktu yang dibutuhkan obat untuk men-apai ma=(h)

    ?P

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    40/52

    6 A! t G Area di ba/ah kurva kadar obat dalam plasma (atau serum atau

    darah) terhadap /aktu (mg.hl)

    6 A!oo G A! dari /aktu sampai /aktu tidak terhingga.

    BAB IIIANALISIS HASIL

    a. U&i Disolusi

    *ro"il disolusi antara produk uji dan produk pembanding dibandingkan dengan

    menggunakan "aktor kemiripan ("#), jika nilai "# M maka hasil kedua pro"il

    disolusi sebanding. Adapun rumus "# adalah sebagai berikut:

    $eterangan:

    2t G persentase kumulati" obat yang larut pada setiap /aktu sampling dari produk

    pembanding (2 G re"eren-e), dan t G persentase kumulati" obat yang larut pada

    setiap /aktu sampling dari produk uji ( G test). 9ilai "# sama dengan atau lebih

    besar (61) menunjukkan kesamaan atau ekivalensi kedua kurva yang berarti

    kemiripan pro"il disolusi kedua produk

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    41/52

    b. U&i BA$BE

    *arameter bioavailabilitas yang dibandingkan untuk penilaian bioekivalensi adalah

    A!, ma=, dan tma=. ata yang bergantung pada kadar yakni A! dan ma=, harus

    ditrans"ormasi logaritmik (ln) terlebih dahulu sebelum dilakukan analisis statistik

    karena kinetik obat mengikuti kinetik first or!er sehingga dalam skala logaritmik

    akan diperoleh distribusi yang normal dan varians yang homogen. Selanjutnya nilai6

    nilai ln A! ke6# produk dibandingkan menggunakan analisis varians (A9+;A)

    untuk desain menyilang #6/ay yang memperhitungkan sumber6sumber variasi

    berikut: produk obat yang dibandingkan (test dan re"eren-e), periode pemberian obat

    (4 dan 44). emikian juga nilai6nilai ln ma=ke6# produk dibandingkan dengan -ara

    yang sama.

    !ntuk tma=biasanya hanya dilakukan statistik deskripti". ika perlu dibandingkan,

    digunakan statistik non6parametrik pada data yang asli (tidak ditrans"ormasi), dengan

    [ G 0. !ntuk ketiga parameter tersebut di atas, selain dihitung P0 4 untuk

    perbandingan kedua produk, juga dihitung statistik ringkasan seperti nilai rata6rata

    aritmetik dan geometri-, (untuk A! dan ma=)atau median (untuk tma=), serta nilai6

    nilai minimum dan maksimum. !ntuk parameter6parameter lainnya seperti min,

    "luktuasi, t1# dsb, berlaku pertimbangan6pertimbangan yang sama untuk

    menggunakan data yang ditrans"ormasi logaritmik (ln) atau yang tidak

    ditrans"ormasi.

    1

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    42/52

    BAB I#

    PE-BAHASAN

    *arameter penting untuk menentukan mutu kimia obat adalah penetapan kadar

    dan uji disolusi (Siregar dan 5ikarsA, #1). Setelat obat berada dalam bentuk

    terdisolusi, berulah men-apai sirkulasi sistemik dan menghasilkan e"ek. Absorpsi %at

    akti" dari suatu sediaan erat kaitannya dengan terdisolusinya %at tersebut dari

    sediaannya. +leh karena itu semakin -epat %at akti" terdisolusi, maka semakin -epat

    pula terjadi absorpsi, sehingga obat akan -epat memberikan e"ek. !ntuk maksud

    tersebut diperlukan suatu usaha agar %at akti" dapat terlepas dan melarut dalam -airan

    saluran -erna se-epat mungkin (Siregar dan 5ikarsA, #1).

    E"ekti"itas pengobatan merupakan salah satu dari persyaratan mutu sediaan

    obat. $eberhasilan pen-apaian e"ek terapeutik tergantung paa kadar obat yang

    men-apai reseptor yang dinyatakan dalam laju dan jumlah %at obat akti" yang

    men-apai sirkulasi sistemik. Sebagian besar sirkulasi sistemik terdiri -airan yang

    #

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    43/52

    bersi"ak a#ueoussehingga bagi obat6obat yang mempunyai kelarutan ke-il dalam air,

    disolusi adalah tahap penentu dari proses absorpsi obat itu sendiri (Shargel etal.

    #1).

    *engujian ini menggunakan tablet generik amlodipin, lopidogrel, dan

    3enitoin yang diketahui banyak beredar diindonesia, sehingga melalui pengujian ini

    diharapkan dapat membandingkan pro"il disolusi dari produk -opy dan produk

    pembanding. Setiap produk obat copyyang beredar di indonesia, harus memenuhi

    standar mutu dan bioekivalen dengan produk pembanding yang telah diketahui dan

    dijamin e"ikasi serta keamanannya. Sebelum dilakukan uji bioekivalensi, terlebih

    dahulu dilakukan uji disulusi terbanding.

    !ji ekivalensi in vitro yakni uji disolusi terbanding dilakukan dalam media

    >< p> 1,# yang merupakan simulasi kondisi "isiologis lambung manusiaC p> ,

    yang merupakan simulasi dari p> -airan lambung (bu""er asetat) dan p> H,I yang

    merupakan simulasi dari kondisi "iologis usus halus (bu""er "os"at), menurut B*+,

    suatu produk copy yang akan dilakukan pengujian disolusi invitro, kandungan %at

    akti" suatu produk uji terhadap produk pembanding tidak boleh berbeda selisih 0,

    hal ini dikarenakan perbedaan kadar lebih dari 0 dapat mempengaruhi pro"il

    disolusi yang dapat menyebabkan hasilnya tidak ekivalen dengan pembanding.

    $emudian bandingkan pro"il disolusinya, berdasarkan "aktor kemiripan.

    ?

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    44/52

    BAB #

    LA-PIRAN

    La)*iran

    Hasil Penentuan La&u Disolusi Pro'u U&i *a'a Larutan 'a*ar *H 192

    atu

    7)enit8

    Ju)la+ bat 6an( ter'isolusi 7:8

    Pro'u U&i Pro'u Pe)ban'in(

    Batc+ I Batc+ II Batc+ I Batc+ II H1 H? H

    1 I I HF F

    1 PH P IH IP

    # PP PI PP PH

    # 1 PP 1 1

    ? 11 PP 1 PP

    Hasil Penentuan La&u Disolusi Pro'u U&i *a'a Larutan 'a*ar *H ;9,

    atu7)enit8

    Ju)la+ bat 6an( ter'isolusi 7:8

    Pro'u U&i Pro'u Pe)ban'in(

    Batc+ I Batc+ II Batc+ I Batc+ II

    ? ?? ?

    1 # P F

    1 F FF F HI

    # II P IH I#

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    45/52

    # PP PP P P?

    ? 11 PP 1 PP

    Hasil Penentuan La&u Disolusi Pro'u U&i *a'a Larutan 'a*ar *H

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    46/52

    menit dalam ke6? media dengan metode uji yang dianjurkan), perbandingan pro"il

    disolusi tidak diperlukan (B*+, #). enurut 3A #? salah satu persyaratan

    untuk melakukan perbandingan pro"il disolusi menggunakan "aktor kemiripan ("#)

    adalah perhitungan dilakukan dengan memperhatikan tidak lebih satu titik yang

    persen %at terdisolusinya lebih besar dari I0.

    Profil 'isolusi Pro'u u&i *a'a larutan 'a*ar *H 192

    atu

    7)enit8

    Rata$rataRt $ !t 7Rt > !t82Pro'u U&i

    7!t8

    Pro'u

    Pe)ban'in(

    7Rt8

    H# F, 6, #,#

    1 I#, HI, 61 1PH

    1 P? IF, 6. ?,#

    # PI, PF, 61 1

    # PP, 1 , ,#

    ? 1 PP, 6, ,#

    G 1,??x

    S G FH,I*ro"il laju disolusi antara produk uji dan produk pembanding dibandingkan dengan

    menggunakan nilai "# melalui persamaan diatas yaitu P,??.

    Profil 'isolusi Pro'u u&i *a'a larutan 'a*ar *H ;9,

    atu

    7)enit8

    Rata$rata

    Rt $ !t 7Rt > !t82Pro'u U&i

    7!t8

    Pro'u

    Pe)ban'in(

    7Rt8 ?F, ??, 6 1H

    1 1 I 6? P

    1 FH HP 6F P

    # IP I 6 #

    # PP P 6 #

    ? 1 PP, 6, ,#

    H

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    47/52

    G #,F1xS G 1H,I#

    *ro"il laju disolusi antara produk uji dan produk pembanding dibandingkan

    dengan menggunakan nilai "# melalui persamaan diatas yaitu HH,I.

    Profil 'isolusi Pro'u u&i *a'a larutan 'a*ar *H !t82Pro'u U&i

    7!t8

    Pro'u

    Pe)ban'in(7Rt8

    F1, I 61?, 1I#,#

    1 P1 I# 6P I1

    1 PI, IP, 6P I1

    # PI, PP, 1 1

    # 1, 1,

    ? 1, PP, 61 1

    G F,F1xS G F#,H1

    *ro"il laju disolusi antara produk uji dan produk pembanding dibandingkan dengan

    menggunakan nilai "# melalui persamaan diatas yaitu ,FI.

    F

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    48/52

    "a)bar Profil la&u 'isolusi Pro'u u&i *a'a larutan 'a*ar *H 192? *H ;9,? *H

    asil uji disolusi terbanding produk obat uji dalam larutan dapar p> 1,#C p> ,C

    p> H,I sampai dengan ? menit lebih dari I 0, sehingga uji disolusi terbanding

    dalam larutan tersebut -ukup adekuat untuk melakukan perbandingan pro"il disolusi

    produk obat. !ji disolusi terbanding produk obat uji dalam larutan dapar p> 1,#

    menghasilkan nilai "# P,??, produk obat uji dalam larutan dapar p> ,

    menghasilkan nilai "# HH,I, produk obat uji dalam larutan dapar p> H,I

    menghasilkan nilai "#,FI sehingga pada data nilai "#dari ketiga media tersebut

    menunjukkan bah/a adanya kesamaan atau ekivalensi antara produk uji dan produk

    pembanding. >al ini dikarenakan metode pabrikasi dan "ormulasi dapat

    mempengaruhi laju disolusi suatu produk obat.

    I

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    49/52

    DA4!AR RUJU%AN

    Alegantina S dan 4sna/ati A, #1, *ro"ile Amlodipine ablet and omparison

    o" /o 7eneri- *rod-ts 5ith 4nnovator *rodu-t, urnal $e"armasian 4ndonesia, ;ol.

    (1): 1161I

    P

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    50/52

    Anumolu *, 9elli S, Anugati > et al., #1,evelopment o" issolution est

    ethod "or a elmisartan Amlodipine Besylate ombination !sing Syn-hronous

    erivative Spe-tro"lorometry, Bra%illan ounal o" *harma-euti-al S-ien-es. ;ol

    (#):??6??H

    Badan *enga/as +bat dan akanan 2epublik 4ndonesia (B*+) (#),

    *edoman !ji Bioekivalensi. -etakan 4, Badan penga/as obat dan makan 24. l.

    *er-etakan 9egara 9o. #?. akarta.

    Badan *enga/as +bat dan akanan 2epublik 4ndonesia (B*+) (#),

    *edoman !ji Bioekivalensi. -etakan 4, Badan penga/as obat dan makan 24. l.

    *er-etakan 9egara 9o. #?. akarta.

    Badan *enga/as +bat dan akanan 2epublik 4ndonesia (B*+) (#),

    *edoman !ji Bioekivalensi. -etakan 4, Badan penga/as obat dan makan 24. l.

    *er-etakan 9egara 9o. #?. akarta.

    Badan *+ 2epublik 4ndonesia, *edoman !ji bioekivalens4, #.

    B*+ 9omor: >$...?.1I1I tentang *edoman !ji Bioekivalensi.

    epartemen 3armakologi 3$!4, #F, 3armakologi dan erapi Edisi ;, akarta,

    3$!4.

    irektorat enderal Bina $e"armasian dan Alat $esehatan, 1PP, 3armakope

    4ndonesia Edisi 4;, akarta, $ementerian $esehatan 2epublik 4ndonesia.

    oshi S, 9aik AA, ehta 2, et al., #1?, hree6/ay, three period, -rossover

    bioe8uivalen-e study o" single oral dose o" three brands o" ? mg ohenytoin sodium

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    51/52

    tablets marketed in 4ndia, on healthy 4ndian human volunteers, ournal o"

    *harma-ology and *harma-otherapeuti-s, (): #?6#H.

    3A6enter "or rug Evaluation and 2esear-h (E2), 7uidan-e "or 4ndustry

    Bioavailability and Bioe8uivalen-e Studies "or +rally Administered rug *rodu-ts

    7eneral onsiderations, http:///."da.gov-derguidan-einde=.htm, #?.

    as-oli et al., #1?, *harma-okineti-s o" a 9ovel +rodispersible ablet o"

    Amlodipine in >ealthy Subje-ts, Bioe8uiv Availab ;olume (#). *. FH6FP

    http:d=.doi.org1.1F#jbb.11?I

    *eraturan $epala Badan *enga/as +bat dan akanan 2epublik 4ndonesia, #,

    *edoman !ji Bioekivalensi, akarta

    Setia/ati et al., #P, Bioe8uivalen-e Study o" /o Amlodipine ablet

    3ormulations, ajalah $edokteran 4ndonesia ;olume I ( #). *. 16H

    Shohin 4 E, 2amenskaya 7 ;, ;asilenko 7 3 et al., #1, 4n ;itro

    issoltion$ineti-s o" Amlodipine ablets arketed in 2ussia !nder Bio/aiver

    onditions, issoltion e-hnologies.

    Soryal 4 dan 2i-hens A, 1PP#, Bioavailability and dissolution o" proprietary and

    generi- "ormulations o" phenytoin, ournal o" 9eurology, 9eurosurgery, and

    *sy-hiatry, :HII6HP1.

    S/eetman S, #P, artindale he omplete rug 2e"eren-e ?Fth edition,

    *harma-euti-al *ress. *.1#1

    !ji Bioekivalensi, #, akarta: $epala Badan *enga/as +bat dan akanan

    1

  • 7/25/2019 Makalah Fkl Babe Fix 19 Revisi

    52/52

    ///.n-bi.nlm.nih.govpubmed1FI?H. omparative bioavailability o" t/o

    amlodipine "ormulation in healthy volunteers. iakses tahun #F.

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17803060http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17803060http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17803060