Makalah Fix
-
Upload
vina-damayanti-anshori -
Category
Documents
-
view
27 -
download
0
description
Transcript of Makalah Fix
MAKALAH PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERILAKU REMAJA
MENURUT PANDANGAN ISLAM
MELALUI SEGI SENI BUDAYA DAN IPTEK
Dibuat oleh:
Home Group 3
Ferdi Fajrian Adicandra 1306370695
Vina Damayanti 1306370865
Khairunnisa 1306370934
Julia Nofadini 1306370972
Hana Yasmin 1306392670
Luthfiyah Dhia Irfani 1306449391
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2
ABSTRAK
Pada zaman serba modern ini, globalisasi tidak bisa dihindari lagi. Dampak yang
ditimbulkan dari globalisasi tidak hanya bersifat positif tetapi juga negatif. Objek
yang paling rentan terkena dampaknya adalah kaum remaja. Tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah menjelaskan pengaruh globalisasi terhadap nilai-nilai agama
dalam perilaku remaja, peran agama islam dalam mengatasi dampak gobalisasi,
perkembangan IPTEK menurut islam, dan pandangan Islam tentang seni serta
budaya yang sudah dipengaruhi globaliasi. Metode yang digunakan dalam
pembuatan makalah ini adalah metode studi kepustakaan. Kami juga mengambil
dari berbagai sumber informasi seperti media masa elektronik yang berjangkauan
internasional, yaitu internet.
Kata Kunci: Globalisasi; dampak; remaja; seni; budaya; IPTEK; agama, Islam
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penulis menyadari bahwa pada zaman modern seperti saat ini, globalisasi
merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari lagi. Globalisasi ini memiliki pengaruh
yang besar dalam hampir setiap aspek kehidupan mulai dari budaya hingga
pengembangan IPTEK. Namun, tidak semua pengaruh yang dibawa oleh globalisasi
merupakan pengaruh yang baik. Banyak pengaruh globalisasi membawa pada hal
yang tidak baik salah satunya yaitu pergeseran nilai-nilai agama yang telah
ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari. Bila manusia sebagai makhluk yang
memiliki akal tidak bisa menyaring hal yang baik atau tidak dari globalisasi itu
sendiri maka manusia itu akan ikut terbawa pada suatu arus negatif globalisasi.
Arus negatif globalisasi ini yang nantinya akan menimbulkan perilaku-perilaku
menyimpang yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama yang seharusnya.
Perubahan perilaku yang diakibatkan pergeseran nilai agama ini terutama terjadi
pada remaja. Remaja merupakan manusia yang rentan terhadap dampak globalisasi
seperti ini. Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya bekal ilmu agama yang
dimiliki dan juga karena pengaruh lingkungan yang tidak baik. Menyadari akan
fenomena ini, maka penulis membuat makalah ini untuk mendefinisikan pengaruh
globalisasi dalam kehidupan sehari-hari yang secara langsung atau tidak langsung
menyebabkan perubahan perilaku remaja yang terbawa dampak globalisasi.
Makalah ini disusun berdasarkan hasil diskusi yang telah penulis lakukan dalam
kelompok PBL-3. Selain itu, penulis juga menggunakan buku ajar dan beberapa
artikel di internet sebagai bahan untuk menunjang hasil diskusi sehingga makalh
yang terbetuk dapat sesuai antara keadaan yang terjadi saat ini seperti yang
dijelaskan dalam pemicu dengan teori yang ada.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui fakta mengenai pendangkalan akidah akibat globalisasi
4
2. Mengetahui cara dan peran pemuda dalam menghadapi pendangkalan akidah
akibat globalisasi
3. Mengaplikasikan peran yang harus dilakukan pemuda menghadapi
pendangkalan akidah.
4. Mengetahui implementasi pemaknaan agama dalam masyarakat di era
globalisasi.
1.3 Rumusan Masalah
Apa pengaruh globalisasi terhadap nilai-nilai agama dalam perilaku remaja?
Apa peran agama islam dalam mengatasi dampak globalisasi?
Bagaimana pengembangan IPTEK menurut Islam?
Bagaimana pengembangan IPTEK yang sudah dipengaruhi globalisasi?
Bagaimana pandangan Islam tentang seni dan budaya?
Bagaimana seni dan budaya yang sudah dipengaruhi globalisasi?
5
BAB II
ISI
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan
keterkaitan, ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular dan bentuk-bentuk interaksi lain
sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias. Globalisasi berarti pula suatu suatu
tindakan atau proses menjadikan sesuatu mendunia (universal), baik dalam lingkup
maupun aplikasinya.
Globalisasi mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Mulai dari ekonomi,
ideologi, politik, sampai teknologi. Pada dasarnya globalisasi merupakan fenomena
yang pasti terjadi. Hal ini disebabkan oleh kemajuan jaman dan ilmu pengetahuan
itu sendiri.
2.1 Pengaruh Globalisasi terhadap Nilai-Nilai Agama dalam Perilaku Remaja
Globalisasi banyak memberikan dampak bagi kehidupan sosial para remaja.
Dampak itu berupa dampak positif maupun negatif. Remaja yang menjadi korban
paling banyak dalam globalisasi ini. Gaya hidup “pop” yang mulai membudaya
semakin memperburuk keadaan moral remaja. Sekarang ini, tawuran antar pelajar
sudah menjadi berita yang biasa. Pornografi dan kekerasan yang mereka lakukan
juga tak luput merupakan efek dari globalisasi ini. Canggihnya koneksi akses
internet tanpa batas semakin mempermudah para remaja untuk terjangkit dampak
negatif itu. Remaja saat ini juga lebih mementingkan penampilan semata. Mereka
menjadi korban iklan dan mode yang sebenarnya merupakan penjajahan besar-
besaran. Akan tetapi sayangnya hanya sedikit sekali diantara mereka yang
menyadari semua itu. Kebanyakan dari mereka justru terbawa arus hedonisme.
Pendidikan seakan-akan bukan lagi menjadi kebutuhan, namun hanya menjadi
pelengkap saja.
6
Sebagaimana telah kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara langsung
maupun melalui media cetak dan elektronik, mulai dari perilaku, gaya hidup, norma
pergaulan dan tata kehidupan yang dipraktekkan, dipertontonkan dan dicontohkan
oleh orang-orang Barat akhir-akhir ini semakin menjurus pada kemaksiatan. Apa
yang mereka suguhkan sangat berpengaruh terhadap pola piker umat Islam,
terutama pada kalangan remaja. Tak sedikit dari orang-orang Islam yang secara
perlahan-lahan menjadi lupa akan tujuan hidupnya, yang semestinya untuk ibadah,
berbalik menjadi malas ibadah dan lupa akan Tuhan yang telah memberikannya
kehidupan. Semua ini dapat terjadi karena sedikitnya pendidikan agama yang
diterima. Akibat pengaruh modernisasi dan globalisasi banyak manusia khususnya
umat Islam yang lupa bahwa sesungguhnya ia diciptakan bukanlah sekedar ada,
namun ada tujuan mulia yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT. Seperti yang
sudah dijelaskan dalam Al-Quran surat Az-Zariyat ayat 56:
Artinya:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah
kepada-Ku.”
Globalisasi bagi umat Islam tidak perlu diributkan, diterima ataupun ditolak, namun
yang paling penting adalah seberapa besar peran Islam dalam menata umat manusia
menuju tatanan duniabaru yang lebih maju dan beradab. Bagi kita semua, ada atau
tidaknya istilah globalisasi tidak menjadi masalah, yang penting ajaran Islam sudah
benar-benar diterima secara global, secara mendunia oleh segenap umat manusia,
diterapkan dalam kehidupan masing-masing pribadi, dalam berkeluarga,
bertetangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2.2 Perbedaan Perilaku Remaja Masa Lalu dengan Masa Kini berdasarkan
Pandangan Islam
7
Masa remaja merupakan salah satu masa yang indah dalam persinggahan hidup di
dunia. Namun pada suatu ketika masa tersebut berubah menjadi masa yang rawan
dan harus dijalani dengan kehati-hatian. Salah satu faktor yang menyebabkannya
adalah terjadinya globalisasi.
Globalisasi merupakan suatu proses dimana terjadinya penyebaran informasi secara
mendunia. Hal itu menyebabkan adanya perubahan pola perilaku remaja. Tingkah
laku remaja yang seringkali salah control mengakibatkan timbulnya masalah sosial.
Ada banyak perbedaan antara perilaku remaja dimasa lalu, dengan masa kini. Hal
itu dapat ditunjukkan melalui tutur bahasa, cara berpakaian, maupun gaya hidupnya.
Ketika dibandingkan prestasi pemuda muslim dimasa lalu, pemuda – pemuda yang
ada merupakan remaja ksatria yang berprestasi dalam hal positif. Contoh pemuda
berprestasi di zaman Rasulullah adalah Arqam bin Abi Arqam. Remaja yang
merelakan dengan ikhlas rumah tinggalnya untuk tempat halaqah pertama
Rasulullah serta sahabatnya, agar dakwah dapat berjalan dengan lancar.
Sa’ad bin Abi Waqash, Zaid bin Thabit, Zubayr Al-Awwan, Usamah bin Zaid,
tokoh – tokoh remaja yang rela untuk menjadi seorang panglima perang ditengah
umurnya yang masih muda. Remaja – remaja di zaman Rasulullah sangat senang
untuk mempelajari agama. Mengunjungi kegiatan – kegiatan majelis ta’lim1[1], serta
senang dalam menghafal Al – Qur’an.
Dibandingkan dengan remaja zaman Rasulullah, remaja masa kini justru lebih
menyukai hal – hal yang dilarang oleh Allah seperti berpacaran atau bersuka –
sukaan dengan lawan jenis yang bukan mahramya, mendatangi tempat – tempat
maksiat dan membuang – buang waktu, serta lebih suka menghafal lagu ketimbang
al-Qur’an.
1 Sarana atau wadah berupa sekumpulan orang untuk mempelajari agama islam
8
Hal – hal yang menyebabkan perbedaan tersebut adalah keimanan remajanya.
Remaja muslim zaman Rasulullah berpegang teguh pada Islam. Mereka amat yakin
pada Allah dan menghayati syahadat mereka dengan sungguh – sungguh. Hal itu
membuat mereka selalu mematuhi hukum – hukum Islam, serta selalu mencari
solusi atas setiap permasalahan dengan jalan Islam.
2.3 Perkembangan IPTEK Menurut Islam
Ilmu dalam bahasa Arab `ilm berarti memahami, mengerti atau mengetahui. `Ilm
menurut bahasa berarti kejelasan. Ilmu atau sains memiliki arti lebih spesifik yaitu
usaha mencari pendekatan rasional dan pengumpulan fakta-fakta empiris, dengan
melalui pendekatan keilmuan akan didapatkan sejumlah pengetahuan.
Teknologi adalah ilmu tentang penerapan ilmu pengetahuan untuk memenuhi suatu
tujuan. Sedangkan perkembangan iptek, adalah hasil dari segala langkah dan
pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek.
Islam merupakan agama yang sangat memerhatikan segala aspek kehidupan.
Segalanya telah diatur sesuai dengan perintah Allah SWT. Cakupan aspek yang
diatur itu dimulai dari bangun tidur sampai kita tidur lagi. Itu diatur agar kita bisa
menjalani kehidupan dengan teratur, baik, dan bermanfaat.
Aspek yang cukup diperhatikan dalam Islam adalah pengetahuan atau ilmu yang
bermanfaat. Menuntut ilmu itu hukumnya wajib, seperti yang telah diterangkan
dalam hadits:
Rasulullah saw bersabda:
"Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah)." (HR.
Ibnu Majah).
Setiap muslim yang berakal dan mempunyai ilmu juga diperintahkan untuk
memperhatikan kebesaran Allah SWT.
9
Sebagaimana firman Allah berikut ini:
Artinya:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (Q.S. Ali Imran
3: 190)
Ilmu juga berkaitan dengan perkembangan teknologi. Sampai sekarang,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah berkembang pesat.
Kemajuan IPTEK itu sendiri didominasi kuat oleh peradaban bangsa Barat.
Sedangkan negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam sebagian
besar merupakan negara berkembang. Sebagai umat yang mewarisi ajaran
ketuhanan dan pernah mengalami kejayaan di bidang IPTEK pada zaman dahulu,
ini merupakan suatu kenyataan yang cukup memprihatinkan.
Dalam pandangan Islam, menurut hukum asalnya segala sesuatu itu mubah
termasuk segala apa yang disajikan berbagai peradaban, semua tidak ada yang
haram kecuali jika terdapat nash atau dalil yang tegas dan pasti, karena Islam
bukan agama yang sempit. Adapun peradaban modern yang begitu luas
memasyarakatkan produk-produk teknologi canggih seperti televisi vidio alat-alat
komunikasi dan barang-barang mewah lainnya serta menawarkan aneka jenis
hiburan bagi tiap orang tua, muda atau anak-anak yang tentunya alat-alat itu tidak
bertanggung jawab atas apa yang diakibatkannya, tetapi menjadi tanggung jawab
manusia yang menggunakan dan mengopersionalkannya. Produk iptek ada yang
bermanfaat manakala manusia menggunakan dengan baik dan tepat dan dapat pula
mendatangkan dosa dan malapetaka manakala digunakannya untuk mengumbar
hawa nafsu dan kesenangan semata. Islam tidak menghambat kemajuan Iptek, tidak
anti produk teknologi, tidak akan bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern
10
yang teratur dan lurus, asalkan dengan analisa-analisa yang teliti, obyekitf dan
tidak bertentangan dengan dasar al-Qur`an.
Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada Allah SWT.
Ada banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan
menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW:
“menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim laki-laki dan
perempuan”. Ilmu adalah kehidupanya islam dan kehidupanya keimanan.
Sebagaimana firman Allah berikut ini:
Artinya:
“Katakanlah (Muhammad): lakukanlah nadzar (penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah) mengenai apa yang ada di langit dan di bumi ...”( QS. Yunus ayat
101)
Nazhar adalah mempraktekkan metode, mengadakan observasi dan penelitian
ilmiah terhadap segala macam peristiwa alam di seluruh jagad ini, juga terhadap
lingkungan keadaan masyarakat dan historisitas bangsa-bangsa zaman dahulu.
Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Antara lain :
Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan.
Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler
seperti yang ada sekarang. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam
wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh ilmu
pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam
ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka
ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan,
sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.
11
Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar
bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah
yang seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat
(pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar syariah ini
mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan
halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek
jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah
diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau
pun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
2.4 Perkembangan IPTEK Masa Kini
Islam tidak menghambat kemajuan IPTEK, tidak anti produk teknologi, tidak akan
bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, asalkan
dengan analisa-analisa yang teliti, obyekitf dan tidak bertentangan dengan dasar al-
Qur`an. Berikut adalah ayat Al-Quran mengenai IPTEK
Artinya:
“dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda
malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari
Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan.
dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.”(QS. Al-Isra 17 :12 )
12
2.4.1 Dampak Positif perkembangan IPTEK Masa Kini
Memberikan berbagai kemudahan
Perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama
yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun,
dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti
kegiatan pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat
tradisional, kini sudah menggunakan peralatan mesin.sehingga aktifitas
penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan
tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek
positif perkembangan IPTEK di dalam membantu aktifitas manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
Mempermudah meluasnya berbagai informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa informasi
kita akan serba ketinggaln. terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan
elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau harus
bisa dan selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu, kegiatan
pengiriman berita sangat lambat, hal ini di karenakan kegiatan tersebut masih di
lakukan secara tradisional baik itu secara lisan maupun dengan menggunakan
sepucuk surat. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah hampir punah,
dimana perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kita pun tidak perlu
menunggu lama untuk mengirim atau menerima berita.
Bertambahnya pengetahuan dan wawasan
Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana hanya
orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun
seiring dengan perkembangan iptek, peralatan elektronik seperti computer,
internet, dan handphone (HP) sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak
13
hanya orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di
bawah umurpun dapat menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan
iptek di era globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.
2.4.2 Dampak negatif perkembangan IPTEK Masa Kini
Mempengaruhi pola berpikir
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka
dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada
berbagai peralatan elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut tidak hanya
berdampak terhadap pola berpikir anak, juga berdampak terhadap pola berpikir
orang dewasa dan orang tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di
sajikan dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media
elektronik.
Hilangnya budaya Tradisional
Dengan berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan dll,
mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan
yang dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi pasar
modern. Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang
sudah mengarah kepada pergaulan bebas.
Banyak menimbulkan berbagai kerusakan
Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alamnya, namun
hingga akhir ini, Indonesia lebih di kenal sebagai Negara yang sedang
berkembang dan terus berkembang entah sampai kapan. Dan kita juga tidak
mengetahui kapan istilah Negara berkembang tersebut berubah menjadi Negara
maju. Salah satu contoh kecil yang lebih spesifik adalah beberapa tahun yang lalu
sekitar di bawah tahun 2004, kota pekanbaru yang terletak di propinsi Riau, lebih
14
di kenal sebagi kota “Seribu Hutan”, namun dalam waktu yang relative singkat,
istilah seribu hutan kini telah berubah menjadi istilah yang lebih modern, yakni
kota “Seribu Ruko” di mana dalam waktu yang singkat, perkembangan
pembangunan di kota ini amat sangat pesat. Mulaialah berdiri berbagai kegiatan
industri, Perhotelan, Mal, dan Gedung-gedung bertingkat serta perumahan berdiri
di mana-mana.akibatnya aktifitas tradisional lumpuh, hutan gundul sehingga
banyak menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir, tanah longsor serta
polusi terjadi di mana-mana. Inilah dampak yang harus di terima masyarakat kita
hingga ke anak cucu.
2.5 Konsep Seni dan Budaya Menurut Pandangan Islam
Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta budhaya yaitu bentuk jamak dari budhi
yang berarti budhi atau akal. Dengan demikian, kebudayaan adalah hal- hal yang
berkaitan dengan akal. Sedangkan kata budaya merupakan kata majemuk dari budi
dan daya, yang berarti hasil yang diperoleh dari cipta, karsa dan rasa. Secara lebih
luas kebudayaan mengandung pengertian meliputi pemahaman perasaan suatu
bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum,
dan adat istiadat dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat.
(Munandar Soelaiman, 1992: 10-12).
Dalam pandangan ajaran agama Islam, aktivitas kebudayaan manusia harus
memperoleh bimbingan agama yang diwayukan oleh Allah s.w.t melalui para nabi
dan rasul-Nya. Manusia pada dasarnya tidak mungkin dapat mengetahui seluruh
kebenaran, bahkan tidak memiliki kemampuan untuk menentukan semua kebaikan
dan keburukan. Hal ini bisa dibuktikan dengan perbedaa tata nilai yang beraneka
ragam dan dalam kehidupan bangsa bangsa didunia. Suatu hal dianggap baik dan
terpuji oleh bangsa dalam negara tertentu, sebaliknya hal itu dianggap sesuatu yang
buruk dan tercela di suatu bangsa dan negara lain.
Unsur- unsur kebudayaan mencakup semua kebudayaan dunia, baik yang
sederhana, kecil, terisolasi, maupun yang besar, kompleks, dan yang memiliki
15
jaringan yang luas. Unsurnya terdiri dari tujuh macam, yaitu: bahasa, sistem
teknologi, sistem mata pencaharian, organisasi sosial, sistem pengetahuan, religi,
dan kesenian.
Nilai- nilai kebudayaan Islam yang terus dikembangkan dan diterapkan dalam
kehidupan bermasyarakat sangat banyak, yaitu antara lain:
1. Bersikap ikhlas
2. Berorientasi ibadah
3. Bekerja secara profesional
4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Kejujuran dalam berbagai aspek kehidupan
6. Mengutamakan kemaslahatan umum
7. Berfikir rasional dan filosofis
8. Bersikap obyektif
Islam adalah agama sempurna yang telah diturunkan Allah melalui
Nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia. Kesempurnaan Islam ini
mencakup seluruh aspek kehidupan. Baik dalam hal ibadah maupun muamalah.
Islam telah mengatur semua itu demi terwujudnya tujuan manusia diciptakan yaitu
untuk beribadah kepada Allah. Termasuk budaya dan seni dalam Islam. Semuanya
mempunyai fungsi yang sama yaitu membantu manusia menjalankan tugasnya
sebagai abdullah (hamba Allah).
Dari awal perkembangan Islam, kondisi masyarakat arab bukanlah masyarakat yang
tanpa budaya. Melainkan sudah ada budaya yang berkembang pada masa itu.
Manusia sebagai unsur penting dalam kebudayaan memberikan warna tersendiri
dalam kebudayaan arab pada masa itu. Pada masa itu, kebudayaan masyarakat
masih sarat akan dengan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai
Islam sekarang. Oleh karena itu, pada masa itu kita kenal dengan masa Jahiliyah.
Termasuk dalam hal kesenian. Pada masa itu hal kesenian pun masih sarat dengan
kemaksiatan.Namun dengan datangnya Islam, ia memberikan warna baru terhadap
16
perkembangan dan seni masyarakat Arab. Seluruh aspek yang berbau maksiat
kepada Allah berhasil diubah oleh Nabi. Hal ini memberikan ciri khas dan
membentuk karakter kebudayaan dan kesenian Islam itu sendiri.
2.5.1 Kebudayaan Menurut Pandangan Islam
Selalu dalam perkembangannya, kebudayaan Islam selalu berlandaskan dengan
ilmu yang mempunyai dimensi penting yaitu keimanan. Termasuk seni sebagai
manifesetasi sebagai budaya, dalam Islam pun seni juga tidak hanya memiliki
dimensi fisik saja. Seni tidak hanya untuk memenuhi fitrah manusia yang menyukai
segala yang berhubungan dengan keindahan. Melainkan seni merupakan bagian dari
hidup manusia yang digunakan untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah.
Jika ditinjau dari fungsinya, seni juga dapat digunakan sebagai media untuk
mensyukuri nikmat yang diberikan kepada Allah kepada para hamba Nya. Jadi pada
dasarnya kebudayaan Islam merupakan kebudayaan yang dibangun dan
berlandaskan ilmu. Yang tidak hanya dibangun dengan dimensi fisiknya saja
melainkan juga dibangun dengan dimensi metafisiknya yaitu keimanan. Dan seni
sebagai manifestasi dari kebudayaan itu sendiri dalam Islam merupakan media yang
dapat digunakan untuk meningkatkan keimanan kita dengan cara mensyukuri
nikmat yang diberikan Allah kepada para hamba-Nya.
2.5.2 Seni Menurut Pandangan Islam
Seni adalah perasaan dalam menikmati keindahan, dan inilah yang diungkapkan
dalam al quran untuk di perhatikan dan di renungkan, yaitu merenungkan keindahan
makhluk ciptaan Allah, dan mengambil manfaat yang di kandungnya, seperti Q.S.
An Nahl ayat 5-6 yaitu :
Artinya:
17
“Dan dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang
menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagaiannya kamu makan. Dan kamu
memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke
kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan”.
Jika kita mentadaburi ayat-ayat al quran akan terlihat jelas bahwa al quran ingin
menggugah akal dan hati setiap mukmin untuk menyelami keindahan alam semesta,
di angkasa, dasar samudera dan seisinya, bumi, langit, flora, fauna dan manusia.
Seni adalah keindahan. Ia merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang
mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia
didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah, apa pun jenis
keindahan itu. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia, atau fitrah yang
dianugerahkan Allah kepada hamba-hamba-Nya. Di sisi lain, Al-Quran
memperkenalkan agama yang lurus sebagai agama yang sesuai dengan fitrah
manusia seperti yang terkandung dalam Q.S Al-Rum ayat 30 :
Artinya:
“Maka, tetapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas)
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.”
Kemampuan berseni merupakan salah satu perbedaan manusia dengan makhluk
lain. Jika demikian, islam pasti mendukung kesenian selama penampilan lahirnya
mendukung fitrah manusia yang suci itu, dan karena itu pula Islam bertemu
18
dengan seni dalam jiwa manusia, sebagaimana seni ditemukan oleh jiwa
manusia di dalam Islam.
2.6 Kebudayaan yang Telah Terpengaruh Globalisasi
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan
budaya bangsa Indonesia. Mudahnya mengakses informasi dari seluruh dunia,
ternyata menyebabkan perubahan terhadap kebudayaan bangsa Indonesia.
Perubahan tersebut sebagian besar sangat bertolak belakang dengan nilai- nilai
kebudayaan Islam. Budaya Indonesia yang dulunya ramah tamah, gotong royong,
dan sopan santun berganti dengan budaya yang gaul, fungky dan kebarat baratan.
Masyarakat indonesia yang tinggal diperkotaan sudah mulai hidup individualis
layaknya gaya hidup orang barat.
Gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma
kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi
remaja putri di perkotaan memakai pakaian minim dan ketat yang memperlihatkan
aurat mereka. Budaya perpakaian minim ini diikuti dari film-film dan majalah-
majalah luar negeri yang di tayangkan kedalam sinetron-sinetron atau acara TV
Indonesia . Kemudian, ada juga budaya minum- minuman beralkohol. Dalam ajaran
agama islam minuman beralkohol diharamkan, tetapi bangsa barat menganggap hal
itu adalah hal yang biasa karena mereka tidak menganut agama islam.
Artinya:
19
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah : “Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi
dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa
yang mereka nafkahkan. Katakanlah : “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah
Allah menerangkan ayat – ayat-Nya kepadamu agar kamu berfikir”
Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa
indonesia yang baik dan benar. Sekarang, sebagian besar anak muda lebih
menyukai menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti penyebutan kata
gue (saya) dan lu (kamu). Selain itu kita sering mendengar anak muda mengunakan
bahasa Indonesia dengan dicampur-campur bahasa inggris seperti OK, No problem
dan Yes’, bahkan kata-kata makian sekalipun yang sering kita dengar di film-film
barat, sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata ini disebarkan
melalui media TV dalam film-film, iklan dan sinetron bersamaan dengan
disebarkannya gaya hidup dan fashion
2.7 Peranan Islam dalam Menghadapi Globalisasi
Permasalahan – permasalahan yang terjadi dimasa kini perlu ditanggulangi dengan
mengembalikan kondisi saat ini ke masa lalu. Bukan berarti kembali ke masa tanpa
teknologi, melainkan ke masa dimana Islam itu dipegang teguh dengan kuat.
Caranya adalah dengan melalukan pendidikan Islam.
Secara teologis[2] maupun sosiologis, agama dipandang sebagai instrument untuk
memahami dunia. Pendidikan Islam sendiri merupakan pendidikan yang bertujuan
untuk membentuk pribadi muslim yang seutuhnya. Pendidikan Islam berupaya
untuk mengembangkan in2dividu.
Manusia sebagai objek yang dituju oleh pendidikan Islam memiliki kedudukan
sebagai khalifah dimuka bumi seperti firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah
ayat 30 yang berbunyi:
2 Ilmu tentang ketuhanan
20
Artinya:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi.” Mereka bertanya (tentang
hikmat ketetapatan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan Kami)
hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan
menumpahkan darah (berbunuh – bunuhan), padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji-Mu dan mensucikan nama-Mu? Tuhan berfirman: “Sesungguhnya
Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (Q.S. Al Baqarah : 30)
Esensi khalifah tersebut adalah orang yang diberi amanah oleh Allah untuk
memimpin alam dan bertugas untuk memelihara serta memanfaatkan alam guna
mendatangkan kemaslahatan bagi manusia.
21
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Globalisasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Hal tersebut memberikan
dampak positif maupun negative bagi manusia. Namun, menipisnya keimanan
manusia, menyebabkan timbulnya berbagai macam dampak yang negative.
Dampak-dampak negatif yang terjadi di zaman sekarang ini juga sudah banyak.
Oleh karena itu kita sebagai umat islam sepatutnya bersama-sama memperkuat
iman agar tidak terkena dampak-dampak negatif tersebut. Dengan cara
memperbanyak ilmu pengetahuan tentang islam dan berkumpul dengan orang-orang
baik. Terutama para remaja yang memang sangat rentan terkena dampaknya. Kita
juga harus dapat memisahkan apa saja yang boleh kita ikuti dan apa saja yang tidak
boleh. Dengan begitu Insya Allah kita tidak akan terkena dampak negatif dari
globalisasi.
Diantara masalah yang paling rumit dalam kehidupan islami adalah yang berkaitan
dengan kebudayaan dan seni, karena kebanyakan manusia terjebak dalam kelalaian
dan melampaui batas dalam kebudayaan dan seni (yang memang erat hubungannya
dengan perasaan, hati serta akal pikiran). Kebudayaan dan seni yang dilarang Islam
adalah yang telah terkontaminasi oleh kemewahan dan hedonisme daripada sisi
estetika yang indah dan luas. Apabila seni membawa manfaat bagi manusia,
memperindah hidup dan hiasannya yang dibenarkan agama, mengabadikan nilai-
nilai luhur dan menyucikannya, serta mengembangkan serta memperhalus rasa
keindahan dalam jiwa manusia, maka sunnah Nabi mendukung, tidak
menentangnya. Karena ketika itu ia telah menjadi salah satu nikmat Allah yang
dilimpahkan kepada manusia. Jadi, Al-Quran sangat menghargai segala kreasi
manusia, termasuk kreasi manusia yang lahir dari penghayatan rasa manusia
terhadap seluruh wujud ini, selama kreasi tersebut sejalan dengan fitrah kesucian
jiwa manusia. Islam dapat menerima semua hasil karya manusia selama sejalan
dengan pandangan Islam menyangkut wujud alam raya ini.
22
IPTEK merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia. Terlebih
lagi, dalam Al-qur’an tertulis bahwa manusia diwajibkan untuk menuntut ilmu.
Semakin berkembangnya IPTEK berarti semakin maju peradaban suatu bangsa
sehingga IPTEK merupakan salah satu hal yang saat ini sedang fokus untuk
dikembangkan terus menerus. Namun, dalam perkembangannya yang begitu pesat,
IPTEK dapat menggerus nilai-nilai yang sesuai dengan agama Islam. Oleh karena
itu, agar kita tidak terbawa arus yang salah, sebaiknya dalam pemanfaatan IPTEK
pun perlu memerhatikan syariah islam.
Pendidikan Agama merupakan media untuk menanamkan nilai-nilai moral dan
ajaran keagamaan, yang dalam bertujuan membentuk pribadi muslim sepenuhnya,
mengembangkan seluruh potensi jasmaniah maupun rohaniah manusia, menumbuh
suburkan hubungan harmonis setiap pribadi dengan Allah, manusia dan alam
semesta dengan cara mengembangkan aspek struktural, kultural dan berupaya
meningkatkan sumber daya manusia guna mencapai taraf hidup yang paripurna.
Era globalisasi memunculkan era kompetisi yang berbicara keunggulan, hanya
manusia unggul yang akan survive di dalam kehidupan yang penuh persaingan,
karena itu salah satu persoalan yang muncul bagaimana upaya untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia. Membentuk manusia unggul partisipatoris, yakni
manusia yang ikut serta secara aktif dalam persaingan yang sehat untuk mencari
yang terbaik. Keunggulan partisipatoris dengan sendirinya berkewajiban untuk
menggali dan mengembangkan seluruh potensi manusia yang akan digunakan
dalam kehidupan yang penuh persaingan juga semakin tajam.
Jadi, perubahan perilaku remaja akibat globalisasi dapat ditanggulangi dengan
melalui pendidikan Islam yang sebenar – benarnya, agar perilaku remaja dapat
kembali menjadi remaja – remaja yang beraqidah dan berakhlakan Islam.
23
1.2 Referensi
http://sutejo666.blogspot.com/2012/02/pengaruh-globalisasi-dunia-terhadap.html
http://halil4.wordpress.com/2010/04/02/pengaruh-globalisasi-bagi-umat-islam/
http://sabrinadeauliapsycholova.wordpress.com/dampak-globalisasi-dalam-moral-
dan-beragama/
24
DAFTAR PUSTAKA
Fatah, Rosandi Abdul. 1990. Ilmu dan Teknologi dalam Islam. Jakarta: Rineka
Cipta.
Ikhsan, Muh. 2009. Islam dan Globalisasi terhadap Krisis Identitas Muslim. Jakarta:
Kaelany.2010. Islam Agama Universal. Jakarta: Midada Rahma Press.
Mubarak, Zakky. 2010. Menjadi Cendikiawan Muslim, kuliah Islam di Perguruan
Tinggi. Jakarta : PT Magenta Bhakti Guna.
Muhammad, Syaikh Ibrahim al-Hamd.2009.Aqidah Ahli Sunnah Wal
Jama’ah.Jakarta : Islam House.
Syarif, M. 1984. Iqbal Tentang Tuhan dan Keindahan. Bandung: Mizan.