Makalah Final Sejarah Kesmas

31
BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang. Kesehatan menurut dalam Undang-undang no. 9 tahun 1960, tentang pokok-pokok. Bab 1 pasal 2 didefinisikan sebagai berikut: “yang dimaksud dengan kesehatan dalam undang-undang ini adalah kegiatan yang meliputi kesehatan badan, rohani(mental), dan sosial bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan”. Namun istilah ini sedikit berubah di dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan Bab 1 pasal 1 sebagai berikut: “Kesehatan adalah sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan orang hidup produktif secara sosial ekonomis”. Kedua definisi tersebut, diatas memberi arti yang luas pada kata kesehatan. Bedasarkan definisi tersebut, seseorang belum dianggap sehat sekali pun ia tak berpenyakit jiwa dan ataupun raga, hal ini dianggap perlu karena penyakit yang diderita seseorang/sekelompok masyarakat umumnya ditentukan sekali oleh perilakunya/keadaan sosial budayanya yang tidak sehat (Soemirat,1994). implikasi definisi tersebut pun sangat besar. Pekerjaan bidang kesehatan menjadi sangat luas. Ia berada dari ilmu kedokteran pencegahaan yang terutama ditujukan kesehatan perseorangan. Universitas muslim indonesia 1

description

sejarah kesmas

Transcript of Makalah Final Sejarah Kesmas

BAB IPENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang.Kesehatan menurut dalam Undang-undang no. 9 tahun 1960, tentang pokok-pokok. Bab 1 pasal 2 didefinisikan sebagai berikut: yang dimaksud dengan kesehatan dalam undang-undang ini adalah kegiatan yang meliputi kesehatan badan, rohani(mental), dan sosial bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan.Namun istilah ini sedikit berubah di dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan Bab 1 pasal 1 sebagai berikut: Kesehatan adalah sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan orang hidup produktif secara sosial ekonomis. Kedua definisi tersebut, diatas memberi arti yang luas pada kata kesehatan. Bedasarkan definisi tersebut, seseorang belum dianggap sehat sekali pun ia tak berpenyakit jiwa dan ataupun raga, hal ini dianggap perlu karena penyakit yang diderita seseorang/sekelompok masyarakat umumnya ditentukan sekali oleh perilakunya/keadaan sosial budayanya yang tidak sehat (Soemirat,1994).implikasi definisi tersebut pun sangat besar. Pekerjaan bidang kesehatan menjadi sangat luas. Ia berada dari ilmu kedokteran pencegahaan yang terutama ditujukan kesehatan perseorangan. Kesehatan yang berada dalam diri individu/kelompok tak luput dari perhatian karena itu menjadi faktor kelangsungan hidup manusia, biasanya individu melangsungkan hidup di suatu tempat yang mana itu berada di lingkungan yang berbeda, jadi pengaruh lingkungan yang sangat Essensial bagi kesehatan manusia.Seperti telah diuraikan terdahulu, usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu usaha dari enam usaha dasar kesehatan masyrakat. Dari uraian tentang usaha dasar terlihat bahwa kesehatan lingkungan pun erat sekali hubunganya dengan usaha kesehatan lainnya. Usaha ini merupakan usaha yang perlu didukung oleh ahli rekayasa secara umum dan secara khusus oleh ahli rekayasa lainnya. Ini di utarakan Victor M. Ehlers dan and Ernest W. Steel dalam bukunya yang berjudul Munipical and Rural Sanitation terbitan McGraw-Hill Book Co.1969.Dalam kaitannya, masalah kesehatan dan lingkungan ada segelintir masalah yang perlu dicermati yaitu masalah gizi pada individu. Pada era Global saat ini perlu dicermati pada daerah di Indonesia Khususnya. Dengan berkembangnya ilmu gizi dan perubahan pola makan serta gaya hidup pada tahun 1980-an terjadi transisi pola masalah gizi dari masalah gizi kurang ke masalah gizi lebih. Di negara berkembang khususnya Indonesia masa transisi ini oleh Soekarman (1991) disebutnya masalah gizi ganda.strategi perubahan dalam masalah ini perlu memerlikan penyesuaian, dimana di amerika pada tahun 1980 ada yang namanya Pedoman Gizi Seimbang yang mana ditujukan untuk pengelompokan makanan dalam asupan untuk gizi masyarakat yang ada di Amerika Serikat.

I.2. Perumusan Masalah Pengaruh Manusia terhadap Lingkunganya dan sebaliknya. Pengaruh Lingkungan terhadap Kesehatan. Lingkungan makanan yang berdampak pada kelangsungan gizi manusia. Upaya untuk menilai keadaan sekitar dan lingkungan masyarakat Factor yang menentukan status kesehatan masyarakat Upaya penanggulangan terhadap masalah lingkunganI.3. TujuanTujuan dibuatnya makalah ini untuk mengetahui seberapa pentingkah lingkungan dalam kesehatan dan bagaimana hubungannya dengan gizi pada individu/kelompok dalam masyarakat di era Globalisasi ini dan apakah adakah masalah dalam kelangsungan asupan gizi di negara berkembang seperti di Indonesia ini.I.4. Manfaat Manfaat dibuatnya makalah ini adalah supaya para pembaca menyadari pentingnya kondisi lingkungan yang bisa mempengaruhi kesehatan dan masalah gizi yang bisa mengganggu kelangsungan hidup manusia jika tak cepat disadari lebih jauh. dan manfaat lain dari makalah ini adalah pembaca dapat mengetahui lingkungan bisa berpengengaruh terhadap gizi pada individu maupun kelompok selain itu pembaca mampu Mengetahui masalah-masalah lingkungan di Indonesia serta mengetahui dampak akibat masalah lingkungan yang terjadi terhadap kesehatan masyarakat.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengaruh Manusia Terhadap Lingkungan dan sebaliknyaKemapuan manusia untuk mengubah atau memodifikasi kualitas lingkunganya tergantung sekali pada taraf sosial budayanya (Soemirat, 1994). Masyarakat jaman dulu yang tinggal di hutan dan lahan berpindah hanya mampu membuka hutan yang mereka tinggali untuk memberikan perlindungan pada kelangsungan hidup mereka tersebut, beda halnya dengan masyarakat modern yang sosial ekonomi lebih maju seperti halnya kita sekarang ini bisa mengubah apa saja sesuai kehendak yang kita mau seperti hutan dijadikan perumahan atau sebuah daerah tempat tinggal.Perubahan lingkungan hidup seperti diatas itu dengan tujuan memperbaiki nasib manusia tidak selalu berhasil dengan baik jika kita tidak melihat bagaiman proses-proses itu berlangsung. Proses-proses itu terjadi dalam ekosistem yang mengikuti perubahan-perubahan tersebut. Apabila perubahan lingkungan sedemikian rupa sampai terjadi pergeseran Ekosistem maka alam tidak dapat lagi memepertahankan keseimbangannya, maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti tanah longsor, banjir, gunung meletus itu semua bisa merugikan kita bersama. Manusia sebagai makhluk hidup selain mendayagunakan unsur-unsur dari alam, mereka juga membuang kembali apa yang telah ,mereka gunakan yang tidak dipakainya lagi kembali ke alam. Hal semacam tersebut bisa berdampak buruk terhadap manusia apabila jumlah buangan bertambah banyak sehingga alam pun tidak dapat lagi membersihkannya lagi, lalu dengan demikian lingkungan yang ada di lingkungan bisa kotor dan sumber daya alam yang biasa kita gunakan menjadi kotor dan bisa berdampak buruk jika kita menggunakannya. Akibatnya kesehatan manusia akan terganggu, jadi jelas bisa dilihat bahwa kelangsungan hidup manusia sangat tergantung pada adanya interaksi dalam ekositem.Pada jaman dahulu banyak menunjukan adanya kurang pengertian masyarakat akan hubungan interaksi manusia dengan lingkunganya ini dan kurangnya pengertian tentang sifat-sifat manusia itu sendiri yang dapat menyebabkan bencana alam terjadi. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya dimana manusia akan membutuhkan akan kekuasaan, kekayaan, pengetahuan, serta kepuasaan yang berkembang secara kontinyu, lain halnya dengan kedudukan manusia sebagai makhluk biologis yang mana membutuhkan makan dan minum dengan sendirinya hubungan manusia sebagai makhluk berbudaya dengan makhluk biologis sangat berpengaruh dengan adanya keinginan kebutuhan kekuasaan yang bisa menimbulkan kerusakan ekosistem dan dapat mengganggu kelangsungan hidup manusia dalam mencari sumber daya alam dalam memperoleh makanan dan minuman.2.2 Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan. Lingkungan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kesehatan masyarakat. Sebagian besar gangguan kesehatan disebabkan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat. Pengaruh lingkungan terhadap kesehatan mengakibatkan gangguan kesehatan yang bersifat segera dan bersifat lambat atau akumulatif. Beberapa gangguan kesehatan yang diakibatkan peranan lingkungan antara lain adalah :1. Water Borne Disease dan Food Borne Disease, yaitu bibit penyakit yang berada dalam air atau makanan dan masuk kedalam pencernakan makanan manusia. Contoh : kolera, typhus, disentri, hepatitis infectiosa, polio meylitis2. Water Washed Disease, Air yang digunakan dalam jumlah terbatas untuk cuci dan mandi yang mengandung mikroba penyebab penyaki, contoh : skinsepsis, conjungtivitis, trachoma3. Water Based Disease, Mikroba atau parasit dari penyakit-penyakit ini siklus hidupnya mempunyai intermediate host yang hidup di air, contoh : schistosomiasis 4. Insect Borne disease, penyakit ini ditularkan oleh serangga yang membawa bibit penyakit dan serangga tersebut hidup di air, contoh : malaria, filariasis, demam berdarah5. Food intoxication, keracunan makanan oleh karena toxin yang dikeluarkan oleh mikroba6. Food poisoning, keracunan makanan yang disebabkan kandungan logam, zat organic, hewan dan tumbuhan beracun. Contoh : Pb, Hg, As, Pestisida, Kerang-kerangan, jamur7. Keracunan Gas, menghirup udara yang mengandung racun dalam bentuk gas, contoh : HCn, Co, So8. Cacingan , diperoleh dari pengelola tanah, kompos, dan sayuran, contoh : ascariasis, Taeniasis, Trichinosis, Achilostomiasis9. Air Borne disease, kuman penyakit masuk melalui saluran pernafasan manusia melalui udara, contoh : Tbc, Pertusis, Dipteri, influenza10. Pneumokoniosis, Penimbunan debu dalam Paru- paru, contoh ; silikosis, asbestosis11. Penyakit akibat kerja fisik, contoh : Tuli, kelainan sel, heat stoke dllPeranan lingkungan dalam menimbulkan gangguan kesehatan, ada lima peranan lingkungan dalam menyebabkan gangguan kesehatan, yaitu :1. Agent ( penyebab penyakit ), contoh : mikroba, parasit, zat kimia, suara, suhu, tekanan udara, radiasi, aliran listrik2. Reservoir, manusia, hewan, dan benda sebagai tempat berkembang biak penyakit. Contoh : air kotor, sampah3. Vektor, Hewan pemindah bibit penyakit sehingga terjadi penularan, contoh : lalat4. Host, Manusia atau hewan yang ditumpangi suatu parasit, contoh : tikus, keong5. Medium transmisi : Benda sebagai agent. Contoh : udara, air, makanan

2.3 Lingkungan Makanan yang Berdampak Pada Kelangsungan Gizi Manusia.Makanan adalah sumber energi satu-satunya bagi manusia (Soemirat,1994). Karena jumlah penduduk yang terus berkembang, maka jumlah produksi makanan pun harus terus bertambah melebihi jumlah penduduk ini, apabila kecukupan pangan harus tercapai. Permasalahan yang timbul dapat diakibatkan karena ada kualitas dan kuantitas bahan pangan, hal ini bermaksud untuk mendapatkan energi agar tetap bertahan hidup dan tidak untuk menjadi sakit karenanya. Dengan demikian sanitasi makanan menjadi sangat penting.Jika dilihat dari kuantitas, baik yang berlebih maupun yang kekurangan akan menyebabkan kelainan gizi. Penyakit yang berhubungan dengan kegemukan disebabkan oleh jumlah makanan yang berlebih, juga kualitasnya yang tidak seimbang contohnya penyakit Jantung, Diabetes, dan penyakit Darah Tinggi, demikian pula kekurangan gizi, ada yang hanya kekurangan kuantitas makanan saja, tapi juga sering kali kualitasnya kurang. Di Indonesia sebagian besar penyakit yang didapat berhubungan dengan kekurangan gizi, terutama pada anak-anak. Taraf kekurangan gizi pada balita di Indonesia untuk tahun 1988 kurang lebih 10%. Menurut Soemirat, Keadaan kurang gizi juga sangat dipengaruhi oleh : Pengetahuan masyarakat tentang yang kurang, berbagai kepercayaan tentang makanan, sehingga anak-anak tidak mendapatkan makanan yang bergizi. Kontaminasi makanan dan minuman bayi akibat lingkungan yang tidak sehat, bayi menderita penyakit bawaan makanan, sehingga pertumbuhan anak terganggu Prioritas hidup lainnya selain makanan bergizi memiliki barang elektronik atau kendaraan bermotor yang membawa akibat luas. Pendapatan tidak lagi di prioritas untuk membeli makanan bergizi.

Makanan tidak saja bermanfaat bagi manusia tetapi juga sangat baik untuk perubahan zat-zat lainnya seperti mikroba dalam tubuh, Jadi untuk untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dari makanan, perlu dijaga kebersihan makanan. Gangguan kesehatan terjadi akibat bawaan makanan dan keracunan makanan.2.4 Perkembangan Masalah Gizi.Masalah gizi adalah gangguan pada beberapa segi kesejahteraan perorangan dan atau masyarakat yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan akan gizi yang diperoleh dari makanan (Soekirman,1999). Masalah gizi ada dua yaitu masalah gizi makro dan masalah gizi mikro. Masalah gizi makro biasanya zat gizi sumber energi seperti Karbohidrat, Lemak, dan Protein. Dan zat gizi mikro yaitu vitamin dan mineral.Masalah gizi makro dapat berbentuk gizi dapat berbentuk gizi kurang dan gizi lebih, sedangkan untuk masalah gizi mikro hanya dikenal gizi kurang. Dalam masalah gizi mikro ada istilah yang dikenal dengan KEP ( Kurang Energi Protein), KEP adalah salah satu masalah gizi akibat kurangnya konsumsi makanan yang tidak cukup mengandung energi dan protein serta karena gangguan kesehatan (Soekirman,1999). Jadi untuk mengetahui ada tidaknya KEP perlu dilakukan pengukuran keadaan status gizinya. Ada beberapa cara untuk mengukur status gizi pada anak yaitu pengukuran Antropometrik, pengukuran Klinik dan Laboratik diantara ketiganya antropemetrik adalah yang relatif lebih sederhana (Soekirman, 1999).Kata antropometrik berasal dari bahasa latin antropos yang berarti manusia. Menurut Microsoft Encarta (1998), pengukuran tubuh manusia dengan antropemetrik dipelopori oleh seorang ahli antropologi terkenal di Amerika Serikat bernama Ales Hridlicka (1869-1943), yang pada tahun 1920 menulis buku tentang antropomentrik. Dalam pengukuran antropomentrik dapat dilakukan beberapa pengukuran seperti pengukuran terhadap berat badan (BB), tinggi badan(TB), dan lingkar lengan (Soekirman, 2000). Dibawah ini di jelaskan ada tabel pengertian indikator status gizi dengan berat badan dan tinggi badan yang menjadi tolak ukurnya dan umur yang menjadi pembaginya.

Tabel Pengertian Indikator Status Gizi.Indikator BB/UIndikator TB/UIndikator BB/TBKesimpulan

1.RendahRendahNormalKeadaan gizi pada anak saat ini baik, tetapi anak tersebut mengalami masalah gizi kronis. BB anak proposional dengan TB nya.

2.NormalRendahLebihAnak mengalami masalah gizi kronis dan pada saat ini anak menderita kegemukan karena BB lebih dari proposional terhadap TB nya.

3.RendahRendahRendahAnak mengalami kurang gizi berat dan kronis artinya pada saat ini keadaan gizi pada anak tidak baik dan riwayat masa lalunya juga tidak baik

4.NormalNormalNormalKeadaan gizi anak baik pada saat ini dan pada masa lalu.

5.RendahNormalRendahAnak mengalami kurang gizi berat (kurus)

6.NormalNormalRendahKeadaan gizi anak secara umum baik tetapi berat badannya kurang proposional terhadap TB-nya karena tubuh anak jangkung

Dalam tabel diatas bisa dilihat ada beberapa indikator yang bisa dijadikan tolak ukur bagaimana perkembangan gizi pada khusus anak, jika indikator berat badan dan tinggi badan normal maka anak itu bisa di bilang baik dan tidak memiliki kekuragan gizi. Dan disamping ada pembagi yaitu umur yang juga bisa mempengaruhi itu.Pencemaran lingkungan yang halnya dilakukan oleh manusia tidak diperhatikan maka akan terjadi penurunan kesehatan pada masyarakat, oleh karena itu usaha di bidang kesehatan perlu didasarkan akan pengetahuan ekologi manusia. Adapun pengertian ekologi manusia adalah ilmu yang mempelajari antara setiap segi kehidupan manusia (fisik, mental, sosial) dengan lingkungan hidupnya ( biofisis, psikososial) secara keseluruhan dan bersifat sintesis (Boughey, 1973). Menurut Soemirat,(1994) dalam bukunya dijelaskan bahwa hubungan ekologi manusia dengan usaha kesehatan lingkungan dapat dianalogikan dengan hubungan antara ekologi dengan pertanian, kehutanan, dan sebagainya, sebagai contoh, ekologi manusia diterapkan dalam berbagai bidang kesehatan sebagai berikut, dalam ilmu kedokteran pencegahan, meningkatkan daya tahan manusia tehadap faktor disgenik. Dalam ilmu kesehatan meningkatkan faktor menguntungkan dan mengurangi pengaruh faktor merugikan.2.5 Upaya Untuk Menilai Keadaan dan Lingkungan Masyarakat.Beberapa upaya untuk memperkecil resiko turunnya kualitas lingkungan telah dilaksanakan oleh berbagai instansi terkait seperti pembangunan sarana sanitasi dasar, pemantauan dan penataan lingkungan, pengukuran dan pengendalian kualitas lingkungan. Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat yang berkaitan langsung dengan masalah kesehatan meliputi penyediaan air bersih, jamban sehat, perumahan sehat yang biasanya ditangani secara lintas sektor. Sedangkan dijajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang kegiatan yang dilaksanakan meliputi pemantauan kualitas air minum, pemantauarn sanitasi rumah sakit, pembinaan dan pemantauan sanitasi tempat-tempat umum, tempat pengolahan makanan, tempat pengolahan pestisida dan sebagainya.

Beberapa indikator kesehatan lingkungan sebagai berikut:1. Penggunaan Air BersihUntuk tahun 2007 jumlah keluarga yang diperiksa yang memiliki akses air bersih 72,35 persen. Dari hasil inspeksi sanitasi petugas Puskesmas penggunaan air bersih pada setiap keluarga yang paling tertinggi adalah sumur gali +34,99%, sumur pompa tangan +31,86% ledeng +18,59.2. Rumah SehatBagi sebagian besar masyarakat, rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga dan menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga sekitarnya. Pada tahun 2007 telah dilakukan pemeriksaan rumah sehat di 40 wilayah Puskesmas di kab.Tangerang, dari hasil inspeksi sanitasi 560.426 rumah maka 68,34 persen dinyatakan sehat.3. Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar. Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar meliputi persediaan air bersih, kepemilikan jamban keluarga, tempat sampah dan pengelolaan air limbah keluarga keseluruhan hal tersebut sangat diperlukan didalam peningkatan kesehatan lingkungan. Dari hasil pendataan yang dilakukan oleh sanitasi Puskesmas menggambarkan sampai tahun 2007 dapat digambarkan pada grafik berikut.4. Tempat Umum dan Pengolahan MakananMakanan termasuk minuman, merupakan kebutuhan pokok dan sumber utama bagi kehidupan manusia, namun makanan yang tidak dikelola dengan baik justru akan menjadi media yang sangat efektif didalam penularan penyakit saluran pencernaan. Terjadinya peristiwa keracunan dan penularan penyakit akut yang sering membawa kematian banyak bersumber dari makanan yang berasal dari tempat pengolahan makanan khususnya jasaboga, rumah makan dan makanan jajanan yang pengelolaannya tidak memenuhi syarat kesehatan atau sanitasi lingkungan.2.6 Factor yang menentukan status kesehatan masyarakat Sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, masalah kesehatan lingkungan di Indonesia menjadi sangat kompleks terutama di kota-kota besar. Hal ini disebabkan, antara lain :1. Urbanisasi PendudukTerjadinya urbanisasi desebabkan oleh di Indonesia disebabkan oleh lahan pertanian yang semakin berkurang dan terbatasnya lapangan pekerjaan di pedesaan. Penduduk berbondong-bondong ke kota mencari pekerjaan sebagai pekerja seperti pembantu rumah tangga, kuli bangunan dan pelabuhan, pemulung, pengemis dan pengamen jalanan yang membawa dampak sosial dan kesehatan lingkungan seperti munculnya pemukiman kumuh dimana-mana.2. Tempat Pembuangan SampahHampir disemua tempat di Indonesia sistem pembuangan sampah dilakukan secara dumping tanpa pengolahan lebih lanjut. Sistem pembuangan ini selain memerlukan lahan yang luas juga menyebabkan pencemaran udara, tanah dan air, selain itu lokasi pembuangan akan menjadi tempat yang baik untuk perkembangan agent dan vektor penyakit.3. Penyediaan Sarana Air Bersih.Berdasarkan survei yang dilakukan hanya 60% penduduk di Indonesia yang memperoleh air bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk perkotaan selebihnya mempergunakan air sumur dan sumber lainnya.

4. Pencemaran UdaraTingkat pencemaran udara di Indonesia sudah melebihi nilai ambang batas normal terutama di kota-kota besar akibat gas buangan kendaraan bermotor. Selain itu hampir setiap asap tebal meliputi wilayah nusantara bahkan sampai ke negara tetangga akibat pembakaran hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan. Enam dari 15 kota yang paling terpolusi di dunia terdapat di Asia. Posisi yang paling tinggi adalah 1.Katmandu, Nepal, 2. New Dehli, India, 3. Jakarta, Indonesia bersama dengan Chongqing, China, 4. Calcutta, India. Sepertiga dari pencamaran karbondioksida di dunia dikeluarkan di daerah ini.5. Pembuangan Limbah Industri Dan Rumah Tangga Hampir semua limbah cair yang berasal industri dan rumah tangga dibuang langsung dan bercampur menjadi satu ke badan sungai atau laut, ditambah lagi dengan kebiasaan penduduk melakukan kegiatan MCK di bantaran sungai. Akibatnya kualitas air sungai menurun dan apabila digunakan untuk air baku memerlukan biaya yang tinggi.6. Bencana Alam/Pengungsian Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, atau banjir yang sering terjadi di Indonesia mengakibatkan penduduk mengungsi yang tentunya menambah banyak permasalahan kesehatan lingkungan. Lingkungan mempengaruhi hidup manusia diantaranya melalui berbagai faktor ekologi yang merupakan penopang kehidupan manusia di bumi. Rusaknya proses ekologi akan membahayakan kehidupan di bumi kita. Faktor-faktor ekologi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : Efek rumah kaca. Kenaikan suhu bumi yang disebabkan terserapnya gelombang infra-merah oleh gas-gas rumah kaca. Efek rumah kaca berperan dalam mejaga suhu lingkungan yang seimbang bagi makhluk hidup. Gas rumah kaca terpenting adalah CO2 yang berasal dari pernafasan, pembakaran dan pembusukan bahan organik. FotosintesisFotosintesis merupakan proses esensial untuk menjaga kelangsungan kehidupan dibumi. Dari proses fotosintesis inilah energi matahari dirubah menjadi energi kimia yang terkandung di dalam bahan organik tumbuhan. Energi inilah yang dipakai oleh makhluk hidup lainnya yang tidak dapat berfotosintesis, antara lain : manusia, hewan dan jasad renik. Selain sebagai penghasil energi fotosintesis berperan dalam terbentuknya rosot karbon dan menghasilkan gas oksigen (O2). Mengingat pentingnya fotosintesis maka kita harus menjaga agar dalam proses pembangunan tetap cukup terdapat tumbuhan hijau (hutan, semak belukar dan padang rumput). Penambatan nitrogenNitrogen merupakan unsur yang esensial untuk kehidupan makhluk hidup. Udara kira-kira mengandung 80% nitrogen. Penambat nitrogen berupa bakteri (Asobacter, rhizobium) dan ganggang hijau (Anabaena, Azolla). Penambatan nitrogen berperan dalam menjaga kesuburan tanah dan perairan. Tanpa makhluk hidup penambat nitrogen udara, maka hutan dan padang rumput akan merana bahkan mati. Oleh karena itu kemampuan lingkungan untuk menambat nitrogen harus kita jaga dan pelihara. Pengendalian populasiPengendalian populasi berperan dalam menjaga kesimbangan antara pemangsa dan mangsa. Pengendalian hama terpadu banyak dilakukan dibidang pertanian dan telah membawa keuntungan. Di Indoneisa pengendalian hama terpadu telah menurunkan penggunaan pestisida sebanyak 63% dan biaya produksi sebesar 52%. Selain keuntungan petani diperbesar keuntungan lainnya adalah menurunya pencemaran oleh pestisida. PenyerbukanPenyerbukan berperan dalam proses pembuahan pada tanaman. Agar bunga menjadi buah diperlukan penyerbukan. Bahan makanan manusia banyak sekali merupakan hasil penyerbukan, antara lain, jagung, padi, kelapa, tomat dan mangga. Karena itu penyerbukan sangat penting. Penyerbukan ada yang oleh angin, adapula oleh bantuan serangga, burung dan hewan lainnya. Kekurangan populasi hewan tersebut akan mempengaruhi produksi banyak tumbuhan. Oleh karena itu penggunaan pestisida yang tidak bijaksana dan pencemaran udara akan mempunyai efek demikian. Kemampuan memperbaharui diriSumber daya ada yang dapat diperbaharui dan ada yang tidak dapat diperbaharui. Kemampuan memperbaharui ini pula tidak mutlak/ ada batasnya, apabila kemampuan itu dilampaui maka sumber daya terbaharui menjadi tidak terbaharui. Sebagai contoh air. Apabila beban pencemaran melampaui kemampuan perairan memperbaharui diri maka kualitas air akan menurun dan tidak dapat digunakan lagi untuk digunankan sebagai air minum. Pencemaran yang tidak dapat diuraikan lagi oleh jasad renik menyebabkan air tidak dapat dimurnikan lagi secara alamiah. Contoh lain adalah ekploitasi sumber daya ikan yang tidak bijaksana seperti penangkapan yang serempangan, penangkapan dengan bahan peledak, dan racun hama. Tindakan tersebut selain kuantitas dan kualitas produksi menurun juga akan menjadikan sumber daya ikan tidak terbaharui. Semua ini perlu kita hindari agar sumberdaya yang terbaharui tetap dapat terjaga mempunyai sifat terbaharui. Fungsi hidro-orologiHutan dan bentuk vegetasi lainnya mempunyai peranan yang sangat penting hidro-orologi. Hutan sangat berperan penyerapan dan penguapan air. Selain menyebabkan penguapan keberadaan hutan menyebabkan peresapan air juga tinggi sehingga ketersedian air setelah musim hujan juga tinggi serta distribusi air sepanjang tahun menjadi lebih baik. Sehingga banjir, kekurangan air dalam musim kemarau dikurangi, dan erosi berkurang. Fungsi hidro-urologi hutan dan vegetasi lainnya harus kita perhatikan . kerusakan fungsi ini akan banyak merusak hasil pembangunan yang telah dicapai dan membahayakan pembangunan berkelanjutan.Variasi perubahan pada faktor-faktor ekologi tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatan manusia. Hal lain yang berpengaruh adalah hubungan timbal balik antara organisme (parasitisme, muatualisme dan komensalis. Selain itu, faktor prilaku manusia dan lingkungan saling mempengaruhi sehingga mengakibatkan perubahan tatanan suatu ekosistem akibat ulah manusia maupun sebaliknya perubahan pada manusia akibat kondisi lingkungan.Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:1. Pencemaran Sungai dan lautSungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan rumah tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.2. Pencemaran TanahTanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.3. Pencemaran HutanHutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus- menerus maka dapat mengakibatkan penggundulan hutanMenurut paragdima Belum tentang kesehatan dari lima faktor itu lingkungan mempunyai pengaruh dominan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi status kesehatan seseorang itu dapat berasal dari lingkungan pemukiman, lingkungan sosial, linkungan rekreasi, lingkungan kerja. Dalam lingkungan hidup di Indonesia, ada pula beberapa masalah yang cukup banyak terjadi di lingkungan masyarakat selain yang sudah disebut diatas sebagai berikut:1. Perumahan/PemukimanPada saat ini pembangunan di sektor perumahan sangat berkembang, karena kebutuhan yang utama bagi masyarakat. Perumahan juga harus memenuhi syarat bagi kesehatan baik ditinjau dari segi bangungan, drainase, pengadaan air bersih, pengolalaan sampah domestik uang dapat menimbulkan penyakit infeksi dan ventilasi untuk pembangunan asap dapur. 2. Gizi masyarakat Perilaku pola makanan juga mengubah pola penyakit yang timbul dimasyarakat. Gizi masyarakat yang sering menjadi topik pembicaraan kita kekurangan karbohidrat, kekurangan protein, kekurangan vitamin A dan kekurangan Iodium. Di Indonesia sebagian besar penyakit yang didapat berhubungan dengan kekurangan gizi. Ada yang kekurangan kuantitas makanan saja (Maramus), tapi seringkali juga kualitas kurang (Kwashiorkor). Sebagian besar penyakit yang didapat berhubungan dengan kekurangan gizi terutama terdapat pada anak-anak. 3. Masalah Industrialisasi Industrialisasi pada saat ini akan menimbulkan masalah yang baru, kalau tidak dengan segera ditanggulangi saat ini dengan cepat. Lingkungan industri merupakan salah satu contoh lingkungan kerja. Walaupun seorang karyawan hanya menggunakan sepertiga dari waktu hariannya untuk melakukan pekerjaan di lingkungan industri, tetapi pemaparan dirinya di lingkungan itu memungkinkan timbulnya gangguan kesehatan dengan resiko trauma fisik gangguan kesehatan morbiditas, disabilitas dan mortalitas. Dari studi yang pernah dilakukan di Amerika Serikat oleh The National Institute of Occupational Safety and Health pada tahun 1997 terungkap bahwa satu dari empat karyawan yang bekerja di lingkungan industri tersedia pada bahan beracun dan kanker. Lebih dari 20.000.000 karyawan yang bekerja di lingkungan industri setiap harinya menggarap bahan-bahan yang diketahui mempunyai resiko untuk menimbulkan kanker, penyakit paru, hipertensi dan gangguan metabolisme lain. Paling sedikit ada 390.000 kasus gangguan kefaalan yang terinduksi oleh dampak negatif lingkungan industri dan100.000 kematian karena sebab okupasional dilaporkan setiap tahun. Indonesia saat ini mengalami transisi dapat terlihat dari perombakan struktur ekonomi menuju ekonomi industri, pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi yang meningkatkan jumlahnya, maka berubahlah beberapa indikator kesehatan seperti penurunan angka kematian ibu, meningkatnya angka harapan hidup ( 63 tahun ) dan status gizi. Jumlah penduduk terus bertambah, cara bercocok tanam tradisional tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Dengan kemampuan daya pikir manusia, maka manusia mulai menemukan mesin-mesin yang dapat bekerja lebih cepat dan efisien si dari tenaga manusia. Peristiwa ini mulai dikenal dengan penemuan mesin uap oleh James Waat. Fase industri ini menimbulkan dampak yang sangat menyolok selain kemakmuran yang diperoleh juga exploitasi tenaga kerja, kecelakaan kerja, pencemaran lenigkungan, penyakit, wabah. Pencemaran udara yang disebabkan industri dapat menimbulkan asphyxia dimana darah kekurangan oksigen dan tidak mampu melepas CO2disebabkan gas beracun besar konsentrasinya dedalam atmosfirseperti CO2, H2S, CO, NH3, dan CH4. Kekurangan ini bersifat akurat dan keracunan bersifat sistemik penyebab adalah timah hitam, Cadmium,Flour dan insektisida . 2.7 Penanggulangan Terhadap Masalah Lingkungan Menanam minimal 1 pohon perindang di halaman rumah. Tidak menggunakan kendaraan bermotor jika bepergian dekat. Kita bisa menggunakan sepeda. Masyarakat harus ikut serta dalam memberantas pembalakan liar dan megawasilingkungan sekitar agar tidak ada yang merusaknya Tidak membuang sampah sembarangan. Melakukan daur ulang untuk barang-barang plastic atau kalengan untuk memperkecil terjadinya polusi tanah. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanLingkungan pada sekitar kita turut berdampak besar dalam masalah kesehatan, jika di lihat dari apa yang ada dalam pembahsan dalam makalah ini. Lingkungan yang kita ketahui terdapat unsur-unsur yang menjadi sesuatu bahan yang bisa bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia seperti tanah, udara, air. Dari unsur-usur itulah manusia bisa bertahan hidup. Dalam kaitannya dalam kesehatan dijelaskan bahwa lingkungan sangat berpengaruh terhadap kesehatan, dari segi lingkungan sekitar maupun lingkungan makanan yang mana kita konsumsi sehari-hari, berkaitan dengan itu bahwa lingkungan bisa mempengaruhi gizi manusia, jika dilihat dari lingkungan makanannya, makanan sangat penting untuk tubuh karena makanan adalah sumber energi untuk manusia melakukan aktifitasnya, biasaanya manusia mencoba berbagai macam hal, bisa makan ditempat yang lingkungannya tidak higienis contohnya itu bisa menyebabkan penyakit yang bisa menghambat pertumbuhan gizi khususnya pada anak yang sangat rawan jika dikaitkan dengan gizi. Karena pada masa anak-anak adalah dalam masa perkembangan tubuh serta otaknya jika terhambat gizinya maka akan terhambat pula pertumbuhan otaknya.3.2 Saran1. Kita harus menyadari akan pentingnya lingkungan bagi kelangsungan hidup kita. Mulai dari diri kita sendiri, lingkungan kita, dan akhirnya seluruh masyarakat akan menyadarinya. 2. Kita harus mengajak semua generasi muda untuk melestarikan lingkungan sejak dini karena pelajaran yang mereka dapat sekarang akan mereka bawa sampai mereka dewasa dan merekapun akan mengajarkan pada generasi muda berikutnya untuk selalu melestariikan lingkungan. Lingkungan sangat penting bagi seluruh makhluk hidup. 3. Kita harus tahu apa yang kita lakukan berdampak baik atau buruk bagi lingkungan kita agar lingkungan kita tetap terjaga dan terhindar dari berbagai masalah lingkungan.4. Kita tidak perlu menunggu terjadinya bencana untuk melestarikan lingkungan karena mencegah lebih baik daripada menanggulangi.

DAFTAR PUSTAKASlamet, Juli Soemirat. 1994. Kesehatam lingkungan. Bandung: Gadjah Mada University PressSoekirman. 1999. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarata: Departemen Pendidikan NasionalTarwotjo, Ignatius, dkk.1988. Hubungan Makanan Tercemar Dengan Keadaan Keadaan Gizi. Makalah disajikan pada Workshop on National Food Contamination, CilotoMubarak, Wahid Iqbal dan Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika.http://malikmakassar.wordpress.com/2008/10/05/dampak-pencemaran-lingkungan-terhadap-kesehatan/http://www.irwanreyes77.co.cc/2010/07/dampak-pencemaran-lingkungan-terhadap.html rwanreyes77 Yang dikutip oleh juli soemirat slamet: kesehatan lingkungan. Gajah mada university press,Bandung.1994 hal 10

Ignatius Tarwotjo. Hubungan Makanan Tercemar Dengan Keadaan Gizi, disajikan pada workshop on National Food Contamination, 1982

Universitas muslim indonesia22