Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

30
MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN Manusia Sebagai Makhluk Alamiah dan Sosial Oleh: NAMA : VIYANK WIDYA ISWARA NPM : 12110327 KELAS : III.G i

Transcript of Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

Page 1: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN

Manusia Sebagai Makhluk Alamiah dan Sosial

Oleh:

NAMA : VIYANK WIDYA ISWARA

NPM : 12110327

KELAS : III.G

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) HAMZANWADI SELONG

2013/2014

i

Page 2: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke Hadirat Ilahi Rabbi yang telah

memberikan rahmat dan karunianya sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Tidak

sedikit hambatan yang ditemukan selama pengerjaan makalah ini, walaupun

begitu kiranya masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.

Sehingga peran serta semua pihak dalam hal kritik dan saran membangun

sangatlah kami butuhkan untuk bias membuat makalah yang lebih baik di waktu

mendatang. Besar harapan kami apabila makalah ini dapat berguna bagi setiap

pihak dan kalangan yang membaca serta mempelajarinya.

Sikur, 01 September 2013

Penyusun

ii

Page 3: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.................................................................................... 4

B. Rumusan masalah.............................................................................. 5

C. Tujuan penulisan................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Makhluk Alamiah dan Makhluk Sosial........................... 6

B. Hakekat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah dan Sosial.................. 6

C. Hubungan Hakekat Manusia dan Filsafat Pendidikan....................... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................ 16

B. Saran.................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 4: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

iv

Page 5: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia disebut juga insan. Dalam bahasa arab, berasal dari kata nasiya

yang berarti lupa dan jika di lihat dari kata dasar dari al-uns yang berarti

jinak. Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia memiliki

sifat lupa dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaan

yang baru di sekitarnya. Hal yang paling membedakan manusia dengan

makhluk lainnya adalah akal. Seperti yang kita ketahui bahwa kita sebagai

manusia memiliki akal pikiran, sedangkan hewan dan tumbuhan tidak

memiliki akal. Siapapun dan apapun kedudukannya, manusia harus

memahami hakekat diri dan kehidupannya. Keberadaan manusia pada

hakekatnya terwujud sebagai makhluk alamiah dan makhluk sosial.

Manusia adalah subyek pendidikan, yang sekaligus pula sebagai objek

pendidikan. Salah satu peranannya sebagai subyek pendidikan manusia

(khususnya manusia dewasa) bertanggung jawab dalam menyelenggarakan

pendidikan. Secara moral, manusia berkewajiban atas perkembangan pribadi

generasi penerusnya. Dalam sisi pendidikan, manusia dewasa berfungsi

sebagai pendidik yang bertanggung jawab untuk melaksanankan misi

pendidikan sesuai dengan tujuan dan nilai – nilai yang dikehendaki manusia

dimana pendidikan itu berlangsung. Selain itu sebagai objek pendidikan,

manusia (khususnya anak) merupakan “sasaran”, pembinaan yang dilakukan

untuk melaksanakan suatu proses pendidikan yang pada hakikatnya memiliki

kepribadian yang sama seperti manusia dewasa. Namun hal yang

membedakannya ialah karena kodratnya belum berkembang.

Proses pendidikan merupakan suatu interakasi antara manusia dengan

manusia, dengan lingkungan alamiahnya, dan sosialnya. Itu semua sangat

ditentukan oleh aspek manusianya. Kedudukan manusia sebagai subjek

pendidikan didalam masyarakat dan di alam semesta ini berperan bahwa

manusia dapat disebut sebagai makhluk alamiah dan makhluk social yang

4

Page 6: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengemban amanat untuk

membina dan mengembangkan manusia sesamanya serta memelihara alam

lingkungan hidupnya secara bersama – sama. Lebih jauh lagi, manusia

bertanggung jawab atas martabat kemanusiaannya.

Pendidikan dalam arti luas dan mendasar adalah suatu usaha membantu

manusia untuk mengembangkan dirinya dan memanusiakan manusia sesuai

dengan filsafat yang ada pada dirinya. Pendidikan berusaha membantu

manusia untuk menyingkapkan dan menemui rahasia yang ada di alam,

mengembangkan fitrah manusia untuk mengembangkan potensinya,

mengarahkan kecenderungan emosinya dan membimbing manusia demi

kebaikan dirinya dan masyarakat.

Oleh karena itu, pembicaraan tentang manusia, siapa manusia, darimana

asal manusia, untuk apa manusia hidup dan bagaimana fungsi manusia dalam

hidup ini, serta mau kemana manusia, merupakan suatu pembahasan yang

sangat mendasar didalam filsafat pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud manusia sebagai makhluk alamiah dan sosial?

2. Bagaimana keberadaan dan hakekat manusia sebagai makhluk

alamiah dan sosial?

3. Bagaimana hubungan manusia sebagai makhluk alamiah dan sosial

dalam filsafat?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui arti dari manusia sebagai makhluk alamiah dan sosial.

2. Mengetahui keberadaan dan hakekat manusia sebagai makhluk

alamiah dan sosial.

3. Mengetahui hubungan manusia sebagai makhluk alamiah dan sosial

dengan filsafat.

5

Page 7: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Makhluk Alamiah dan Makhluk Sosial

Manusia diartikan sebagai makhluk alamiah yaitu karena manusia tidak

bisa lepas dari alam. Manusia membutuhkan alam untuk hidup. Sebagai contoh,

kita memerlukan oksigen yang berasal dari alam untuk bernafas. Kita juga

menggunakan ikan, sayur mayur, dan air yang berasal dari alam untuk

melangsungkan kehidupan. Manusia memiliki insting untuk menentukan apa

yang akan dia lakukan. Sebagai contoh jika manusia merasakan lapar, otomatis

manusia itu akan mencari makanan untuk mengatasi rasa laparnya.

Manusia juga disebut sebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki

kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi

dengan manusia yang lain. Dalam hidup bersama dengan sesamanya

(bermasyarakat), setiap individu menempati kedudukan (status) tertentu,

mempunyai dunia dan tujuan hidupnya masing – masing, namun demikian

sekaligus ia pun mempunyai dunia bersama dan tujuan hidup bersama dengan

sesamanya. Melalui hidup dengan sesamanyalah manusia akan dapat

mengukuhkan eksistensinya. Sehubungan dengan ini Aristoteles menyebut

manusia sebagai makhluk social atau makhluk bermasyarakat (Ernst Cassirer,

1987).

6

Page 8: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

B. Hakekat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah dan Sosial

Manusia sebagai makhluk alamiah yang mempunyai sifat dan ciri-ciri

sebagaimana makhluk alamiah lainnya, yang terikat dengan hukum-hukum

alamiah. Dalam diri manusia terdapat unsur-unsur alam, ada unsur benda mati,

ada unsur-unsur tumbuh-tumbuhan (manusia mempunyai sifat tumbuh dan

berkembang), ada unsur hewani, dengan kemampuan gerak, mempunyai nafsu,

insting dan sebagainya. Tetapi manusia lebih daripada itu. Manusia secara fisik

mempunyai bentuk lebih baik, lebih indah, lebih sempurna, jadi secara alami

manusia menjadi makhluk paling tinggi.

Dengan kata lain pula, manusia juga tidak dapat lepas dari alam yang ada

disekitarnya sebagai salah satu unsur biotik yang ada di dalam ruang lingkup

alam sekitar. Manusia dan alam memiliki hubungan yang sangat berkaitan erat

dalam proses pertumbuhan dan perkembangan sesuai jaman dan pengaruh

teknologi yang dimiliki manusia. Meskipun terkadang dalam proses pendidikan

manusia dan alam seringkali bertolak belakang dan saling merugikan satu sama

lainnya. Pendidikan yang didasari oleh tingkah laku manusia di alam juga tidak

dapat lepas baik dari unsur maupun sifat alamiah manusia itu sendiri.

Manusia dan alam sangat terhubung erat, bagaimana tidak, tiap seper

sekian detik kita membutuhkan alam secara tidak langsung. Manusia alamiah

lebih cenderung memanfaatkan apa yang ada di alam sekitarnya. Karena mereka

lebih berpikiran bahwa apa yang dibutuhkannya sudah ada dan sudah disediakan

di alam semesta ini. Hal tersebut mengakibatkan secara tidak langsung tanpa

belajar dari siapapun manusia sudah dapat belajar dan mempelajari

kehidupannya. Ini disebabkan karena manusia yang mempunyai sisi alamiah

yang telah lahir dari akal dan pikirannya sendiri.

Pada hakekatnya sebagai makhluk alamiah yang berbeda antara satu

dengan yang lainnya terkadang manusia memiliki banyak persamaan, namun

secara psikologi mereka menunjukan perbedaanya sendiri – sendiri. Kesadaran

manusia akan dirinya sendiri merupakan perwujudan dari sifat alamiah manusia.

Kesadaran ini memberi bukti bahwa manusia sadar terhadap eksistensi dirinya.

7

Page 9: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

Eksistensi diri manusia mencakup pengertian yang luas termasuk kepercayaan

dirinya, harga dirinya, keegoisannya, martabat kepribadiannya, persamaan dan

perbedaan yang mencirikan dengan pribadi lainnya, dan yang sangat mendasar

adalah kesadaran akan potensi – potensi yang menjadi kemampuan dari ririnya

sendiri.

Manusia secara alamiah ingin memenuhi kebutuhan dan kehendaknya

masing – masing, ingin mewujudkan perkembangan jamannya menurut

pendidikan dan kemampuan yang dimilikinya. Dalam arti ia memiliki

kemampuan untuk mengembangkan potensi – potensi dan membuka kesempatan

dalam bidang pendidikan. Tidak ada manusia yang betul – betul ingin menjadi

orang lain, sehingga ia selalu sadar akan kodrat alamiahnya. Maka setiap

individu akan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan jati dirinya

sehingga membedakan dirinya dengan yang lainnya.

Manusia dalam perkembangannnya selalu berusaha menemukan yang baru

dan mengembangkan potensi serta arah tujuannya. Arah perkembangan manusia

adalah pribadi yang utuh dimana manusia berperan penting terhadap setiap

lapisan kesadarannya yang berkembang secara sempurna. Itulah potensi yang

dimiliki manusia dalam dirinya. Itulah kodrat seorang manusia dalam sifat

alamiahnya walaupun barangkali ia belum mencapainya.

Manusia secara alamiah itu merupakan suatu keseluruhan yang tidak

dapat di bagi – bagi. Hal ini merupakan arti pertama dari ucapan “manusia adalah

makhluk alamiah” atau yang biasa disebut (in-dividere). Aristoteles seakan –

akan berpendapat bahwa manusia itu merupakan penjumlahan dari beberapa

kemampuan tertentu yang masing – masingnya bekerja tersendiri, seperti halnya

ada yang disebut kemampuan – kemampuan vegetatif, seperti makan,

berkembang biak, dan ada sebagian orang yang menyebutnya kemampuan

sensitif seperti bergerak mengamati, bernafsu dan berperasaan. Adapula yang

disebut kemampuan intelektif yaitu berkemauan dan berkecerdasan.

8

Page 10: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

Descartes pun menyatakan bahwa manusia terdiri atas zat rohaniah

ditambah zat material yang masing – masingnya mempunyai peraturan –

peraturan tersendiri yang bertentangan. Kaum asosiasionis berpendapat bahwa

jiwa manusia terdiri atas unsur – unsur pengalaman sederhana yang lalu saling

disambungkan secara mekanis. Willhelm Wundt mengamati sesuatu bahwa kita

bukanlah hanya melihat sesuatu dengan indera mata kita, tetapi juga dengan

seluruh minat dan perhatian yang kita curahkan kepada objek yang kita amati

tersebut dan minat perhatian ini sangat dipengaruhi oleh niat dan kebutuhan kita

sebagai manusia alamiah pada waktu itu.

Manusia merupakan makhluk alamiah yang tidak hanya memiliki arti

bahwa makhluk keseluruhan jiwa raga tetapi juga dalam arti bahwa setiap

manusia itu merupakan pribadi yang khas menurut corak kepribadiaannya

termasuk kecakapan hidupnya sendiri. Disamping itu, manusia juga tidak lepas

dari kehidupan dilingkungannya yang mana manusia membutuhkan manusia

lainnya. Sehingga manusia sangat berperan penting dalam proses kehidupannya

untuk saling bersosialisasi dengan sesamanya. Manusia mempunyai peranan

dalam kelompoknya yang memiliki hubungan timbal balik dengan anggota

lainnya. Kelompok itu tidak hanya memiliki kesempatan untuk memperoleh

sesuatu bagi dirinya sendiri, tetapi ia juga mambutuhkan sumbangan dari orang

lain. Inilah hakekat manusia sebagai makhluk sosial.

Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran manusia

tentang status dan posisi dirinya adalah kehidupan bersama, serta bagaimana

tanggung jawab dan kewajibannya didalam kebersamaan. Kebersamaan manusia

yang belajar mengembangkan kecakapannya dapat dikatakan memiliki tujuan

untuk dapat memberikan sumbangannya terhadap kelompok sosialnya. Manusia

belajar menyesuaikan dirinya dengan norma – norma yang sudah terbentuk di

dalam kelompoknya, atau ikut serta dalam pembentukan norma – norma yang

baru. Sehingga, manusia mulai belajar mengebelakangkan keinginan – keinginan

individual demi kebutauhan kelompoknya.

9

Page 11: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah

adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubungannya dengan makhluk

sosial lainnya. Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan

sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya

sendiri. Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan

menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaannya.

Manusia sebagai makhluk sosial dapat Nampak pada kenyataan bahwa tidak

pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang

lain.

Manusia sebagai makluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi

kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia

selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk

berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisai dengan manusia lainnya. Dapat

dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.

Hakekat manusia sebagai makhluk sosial akan membentuk kaidah perilaku

serta bekerjasama dalam sekelompok orang yang lebih besar. Kemajuan manusia

nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk kerjasama dalam

kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat untuk kehidupan

yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.

Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial, justru memberikan rasa

tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh lebih “lemah” daripada

wujud sosial yang “besar” dan “kuat”. Kehidupan sosial, kebersamaan, baik itu

nonformal (masyarakat) maupun dalam bentuk formal (institusi, negara) wajib

mengayomi individu.

Didalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia

memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah

satu kodrat manusia yaitu selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini

menunjukkan kondisi yang interpendensi. Di dalam kehidupan manusia

selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga

masyarakat dan warga negara. Hidup dalam hubungan interaksi sosial

10

Page 12: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

mengandung konsekuensi baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan

positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nila-nilai sekaligus watak manusia,

bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antar individu. Tiap-tiap

pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama.

Dalam hal ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap

dan suasana kekeluargaan serta kegotongroyongan.

Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai

perasaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat

tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan kasih sayang,

harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan

emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan

berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.

Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas

dan dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu

sifat yang khas yang dimiliki manusia. Imanuel Kant mengatakan, “manusia

hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan”. Jadi jika manusia tidak dididik

maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah

dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi

penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukkan pribadi

seseorang.

Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa

disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah,

manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani. Manusia dalam

hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan ssling membutuhkan stu

sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi

social. Mariyati dan Suryawati (2003), menyatakan bahwa “interaksi sosial

adalah kontak atau hubungan timbal balik atau respon antar individu, antar

kelompok atau antar individu dan kelompok”. Pendapat lain dikemukakan oleh

Murdiyat Moko dan Handayani (2004), “interaksi social adalah hubungan antar

manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang

menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan

11

Page 13: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

struktur social”. “interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana

saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung” (Siagian, 2004).

Interaksi social adalah suatu hubungan antar sesame manusia yang saling

mempengaruhi satu sama lain, baik itu dalam hubungan antar individu, antar

kelompok, maupun antar individu dan kelompok. Interaksi social terjadi jika

adanya kontak sosial dan komunikasi.

C. Hubungan Hakekat Manusia dan Filsafat Pendidikan

Pemikiran tentang hakikat manusia sejak zaman dahulu kala sampai zaman

modern sekarang ini juga belum berakhir dan tidak akan pernah berakhir.

Hakekat manusia sesungguhnya didasari oleh beberapa ilmu yang

melatarbelakangi hubungan manusia dan filsafat pendidikan. Salah satunya

adalah ilmu yang mempelajari tentang hakekat manusia disebut antropologi

filsafat. Filsafat antropologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki hakekat

manusia sebagai keseluruhan atau manusia seutuhnya. Pengetahuan filosofis

manusia pada dasarnya adalah refleksi manusia tentang dirinya sendiri.

Kaitan antara filsafat dan manusia memang benar-benar erat, dimana

manusia itu sendirilah yang akan melahirkan sebuah filsafat. Memang pada

dasarnya manusia dilahirkan sebagai bayi yang tidak bisa melakukan apa-apa

tanpa bantuan orang lain. Hal ini biasnya digambarkan bahwa manusia yang baru

lahir seperti sebuah kertas putih yang masih bersih dari coret-coretan. Dan dalam

masa tertentu kertas itu sedikit demi sedikit akan terdapat goresan-goresan.

Dalam hal ini yaitu menggambarkan akan fungsi hereditas yang dibawa manusia

itu sendiri dan lingkungan sekitar tempat manusia itu berinteraksi dengan

manusia yang lainnya.

12

Page 14: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

Secara harfiah atau konseptual filsafat dapat juga diartikan sebagai segala

aktifitas manusia untuk merenungkan tentang segala ssuatu yang ada, sehingga

mempunyai makna yang mendalam. Dan biasanya filsafat juga merupakan suatu

sikap atau pandangan hidup manusia, karena filsafat seseorang ialah keseluruhan

jumlah kepercayaan atau keyakinannya, jadi setiap manusia cenderung

mempunyai suatu filsafat hidup atau pedoman hidup. Dilihat dari definisi diatas

telah terlihat dengan jelas kaitan antara filsafat dan manusia.

Filsafat bukan semata-mata permainan alam pikiran yang hanya untuk

memenuhi hasrat keingintahuan manusia, tetapi filsafat mempunyai fungsi dalam

kehidupan manusia. Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan filsafat,

yaitu bahwa :

1. Filsafat membantu manusia dalam mengambil keputusan dan tindakan

dalam kehidupannya.

2. Filsafat sedikit banyaknya dapat mengurangi kesalahpahaman dan konflik

dalam hidup.

3. Untuk dasar menghadapi banyak kesimpangsiuran banyak hal dalam

dunia yang selalu berubah.

Dengan demikian terdapat hubungan antara filsafat dan pendidikan.

Filsafat dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara pendekatan

yang digunakan oleh para pakar pendidikan dalam memecahkan problematika

pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikannya selain menggunakan metode-

metode ilmiah lainnya. Sementara itu dengan filsafat, sebagai pandangan tertentu

terhadap suatu objek yang akan mewarnai pula pandangan ahli pendidikan

tersebut dalam teori pendidikan yang dikembangkannya. Aliran filsafat tertentu

akan mempengaruhi dan memberikan bentuk serta corak tertentu terhadap teori-

teori pendidikan yang dikembangkan atas dasar aliran filsafat tersebut.

13

Page 15: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

Filsafat juga berfungsi mengarahkan agar teori-teori dan pandangan

filsafat pendidikan yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam

praktek kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga

berkembang dalam masyarakat. Merupakan kenyataan bahwa setiap masyarakat

hidup dengan pandangan dan filsafat hidupnya sendiri-sendiri yang berbeda antara

satu dengan yang lainnya. Dan sendirinya akan menyangkut kebutuhan-

kebutuhan hidupnya.

Filsafat sebagai suatu lapangan studi mengarahkan pusat perhatiannya dan

memusatkan kegiatannya untuk merumuskan dasar-dasar dan tujuan-tujuan

pendidikan, konsep tentang sifat hakikat manusia, serta konsepsi hakikat dan segi-

segi pendidikan serta isi moral pendidikannya. Filsafat juga merumuskan sistem

atau teori pendidikan ( science of education) yang meliputi politik pendidikan,

kepemimpinan pendidikan atau organisasi pendidikan, dan peranan pendidikan

dalam pembangunan masyarakat dan negara.

Karena filsafatlah yang mula-mula merupakan satu-satunya usaha manusia

dibidang kerohanian untuk mencapai pendidikan atau pengetahuan. Memang

lambat laun beberapa ilmu-ilmu pengetahuan itu akan melepaskan diri dari filsafat

akan tetapi tidaklah berarti ilmu itu sama sekali tidak membutuhkan bantuan dari

filsafat. Filsafat akan memberikan alternatif mana yang paling baik untuk

dijadikan pegangan manusia.

Untuk memberikan gambaran bagaimana kedudukan filsafat dalam

kehidupan manusia maka terlebih dahulu diungkapkan kembali pengertian filsafat.

Filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan. Maka filsafat dalam diri manusia

memberikan peranan bahwa dalam pendidikannya manusia harus mencintai

kebijaksanaan dan hikmat yang mendorong manusia itu sendiri untuk menjadi

orang yang bijaksana. Oleh karena itu seorang yang berfilsafat adalah orang yang

berfikir secara sadar dan bertanggung jawab dengan pertanggungjawaban pertama

adalah terhadap dirinya sendiri.

14

Page 16: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

Kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia yaitu memberikan

pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti pengetahuan tentang

kenyataan yang diberikan oleh filsafat. Berdasarkan dasar-dasar hasil kenyataan,

maka filsafat memberikan pedoman hidup kepada manusia, pedoman itu

mengenai sesuatu yang berada disekitar manusia sendiri seperti kedudukan dalam

hubungannya dengan yang lainnya. Kita juga mengetahui bahwa alat-alat

kewajiban manusia seperti akal, rasa dan kehendak. Dengan akal, filsafat

memberikan pedoman hidup untuk berpikir guna memperoleh pengetahuan.

Dengan rasa dan kehendak maka filsafat memberikan pedoman tentang kesusilaan

mengenai baik dan buruk.

Antara ketiga komponen, yaitu manusia, filsafat, dan pendidikan sangat

erat hubungannya. Manusia diahirkan sebagai bayi yang tidak bisa melakukan

tanpa bantuan orang lain. Hal ini biasanya digambarkan bahwa manusia yang baru

lahir seperti sebuah kertas putih yang masih bersih dari coret-coretan. Dan dalam

masa tertentu kertas itu sedikit demi sedikit akan terdapat goresan-goresan. Dalam

hal ini yaitu menggambarkan akan fungsi herditas yang dibawa manusia itu

sendiri dan lingkungan sekitar tempat manusia itu berinteraksi dengan manusia

yang lainnya.

Dalam proses kehidupan, manusia akan dihadapkan dengan berbagai

masalah. Untuk dapat memilih dan melaksanakan cara hidup yang baik. Dan hal

itu harus melalui pendidikan. Jadi bagi manusia pendidikan merupakan suatu

keharusan (Animal educandum). Karena potensi dasar yang dibawa sejak lahir,

masih harus dikembangkan lagi dalam lingkungannya melalui pendidikan.(Animal

educable). Kedewasaan merupakan tujuan perkembangan manusia dan kata kunci

dalam pendidikan. Karena pendidikan juga bisa disebut sebagai suatu upaya

mendewasakan anak manusia, yaitu membimbing anak agar menjadi manusia

yang bertanggung jawab (menunjukkan adanya kesadaran normatif pada diri

manusia).

15

Page 17: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

Peran filsafat dalam kehidupan manusia disini yaitu sebagai pola pikir

manusia yang yang bijaksana, arif dalam menjalani suatu kehidupan. Sesuai

dengan pengertiannya dari segi etimologi. Filsafat akan mengajarkan dan melatih

manusia untuk bersikap yang bijaksana dalam hidup. Terkadang dengan berfikir

filsafat, seseorang akan mempunyai suatu filsafat hidup atau pandangan atau

pedoman hidup yang baik. Oleh karena itu erat sekali hubungan antara keberadaan

manusia, filsafat dan pendidikan dalam proses kehidupan manusia di dunia ini.

Dalam proses pendidikan, filsafat mengajarkan bahwa seorang guru

seharusnya tidak hanya tahu tentang hakekat dunia dimana ia tinggal, tetapi harus

tahu hakekat manusia, khususnya hakekat anak sehingga tahu bagaimana cara

memperlakukannya dan berguna untuk mengetahui tujuan pendidikan.

16

Page 18: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manusia dan Filsafat mempunyai kaitan yang cukup erat dalam suatu

kehidupan. Manusia memiliki akal pikiran dan berbagai kebutuhan untuk suatu

hal yang diinginkan yang akan melahirkan suati pemikiran filsafati. Filsafat juga

merupakan suatu sikap atau pandangan hidup manusia, karena filsafat seseorang

ialah keseluruhan jumlah kepercayaan atau keyakinannya, jadi setiap manusia

cenderung mempunyai suatu filsafat hidup atau pedoman hidup. Karena filsafat

satu-satunya yan telah mencapai kebenaran atau pengetahuan. Filsafat akan

memberikan alternatif mana yang paling baik untuk dijadikan pegangan manusia.

Dalam sisi lain, dapat kita tarik dalam garis besarnya bahwa manusia

memiliki kodratnya sebagai makhluk alamiah dan di sisi lain manusia juga

sebagai makhluk social yang memiliki peranan penting dalam kehidupan

bermasyarakat termasuk dalam hal pendidikan yang memiliki pedoman dan

pegangan tersendiri. Manusia sebagai makhluk alamiah mengandung arti bahwa

manusia secara individualitas dapat belajar secara langsung maupun tidak

langsung belajar mempelajari kehidupannya sendiri dan tidak dapat lepas juga

dari alam yang ada di sekelilingnya yang seringkali dimanfaatkan untuk

kehidupannya.

Manusia juga tidak lepas dari hubungannya dengan manusia yang lainnya.

Dimana manusia tidak hanya memiliki peran sebagai manusia alamiah yang

bergantung pada kehidupan pribadinya sendiri atau yang sering kita sebut sebagai

makhluk social. Manusia sebagai makhluk social harus mampu berinteraksi secara

hakekat dan keberadaannya, termasuk dalam bidang pendidikan pula manusia

memiliki peranan yang berpedoman pada filsafat yang sangat begitu penting dan

erat kaitannya. Jadi, manusia pada hakekatnya berperan sebagai makhluk alamiah

dan social yang memiliki kaitan yang erat dengan filsafat pendidikan sebagai

pedoman dan pegangan dalam kehidupannya.

17

Page 19: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

B. Saran

Di dalam kehidupan nyata manusia di hadapkan oleh berbagai macam

fenomena. Manusia dituntut untuk menjadi manusia yang peka terhadap

perkembangan zaman. Oleh sebab itu manusia diharuskan untuk menjadi manusia

yang mempunyai daya fikir yang cerdas dalam menyikapi suatu masalah yang

ada. tapi hal itu kurang lengkap tanpa adanya suatu kebijakanaan dan tanggung

jawab di dalamnya. Beberapa rumusan tujuan umum bagi ilmuwan muda ketika

mempelajari filsafat yaitu untuk lebih memanusiakan diri, mendidik dan

membangun diri, untuk membangun kebiasaan bersikap objektif , untuk

menghilangkan egoisme (kepicikan) dan membuat kita memiliki pandangan yang

luas dan bijak dalam menyikapi berbagai masalah hidup dan kehidupan. Selain itu

filsafat juga menjadikan kita menjadi diri sendiri , memiliki cara berpikir yang

disempurnakan dan memiliki sikap kritis terhadap berbagai hal. Sebagai seorang

ilmuwan muda.

18

Page 20: Makalah Filsafat Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah Dan Sosial

DAFTAR PUSTAKA

Sri Wahyuni, Niniek. dan Yusniati. (2007). Manusia dan Masyarakat. Jakarta :

Ganeca Exact.

Sadulloh, Uyoh. (2007). Filsafat Pendidikan. Bumi Siliwangi : Cipta Utama.

Gerungan, W.A. (2004). Psikologi Sosial. Bandung : Refika Aditama.

Krishna, Anand. (2006). Neo psychic awareness. Jakarta : Gramedia Pusaka

Utama.

Rasyidin, Waini.dkk. (2006). Filsafat Pendidikan. Bandung : UPI Press.

19