Makalah filsafat

37

Click here to load reader

description

 

Transcript of Makalah filsafat

Page 1: Makalah filsafat

Tugas individu

MAKALAH TENTANGHUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU

Oleh :SITTI NURHAWANI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AMANAH

MAKASSAR KELAS RAHA2013

KATA PENGANTAR

Page 2: Makalah filsafat

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena atas limpahan

rahmat dan karunianya maka makalah ini dapat terselesaikan pada waktu yang

telah direncanakan. Makalah yang berjudul “Hubungan Filsafat Dengan Ilmu”.

Dalam penulisan makalah ini penulis, mengucapkan terima kasih karena

tidak terlepas dari kerja sama yang baik dari berbagai pihak yang telah membantu

selesainya makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dapat penulis

terima dengan senang hati guna penyempurnaan penulis selanjutnya. Tersirat

sedikit harapan penulis, kiranya makalah sederhana ini bisa bermanfaat sambil

menambah khasanah pengetahuan para pembaca. Amin.

Raha, Desember 2013

Penulis

BAB IPENDAHULUAN

Page 3: Makalah filsafat

1.1 Latar Belakang

Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang Hubungan Filsafat

Dengan Ilmu. Penulis mengangkat tema tersebut karena penulis menyadari bahwa

masih banyak dari kita yang tidak menyadari secara sepenuhnya jika dalam dunia

pendidikan pun kita sebenarnya telah berfilsafat. Berfilsafat itu tidak hanya

menguasai agama hingga ke akar-akarnya. Bahkan oleh anak-anak yang belum

mengenyam pendidikan pun sesungguhnya telah berfilsafat dengan bagaimana

mereka mempertanyakan sesuatu dan menelaah untuk dapat memahaminya.

Penulis mencoba untuk membahas dan memaparkan tentang pengertian dan

hubungan di antara filsafat dan ilmu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian filsafat dan ilmu secara menyeluruh…?

2. Apakah terdapat hubungan dan perbedaan antara filsafat dengan ilmu…?

3. Bagaimana filsafat dapat mempengaruhi perkembangan ilmu…?

1.3 Tujuan Masalah

Penulis menyusun makalah yang bertemakan Hubungan Filsafat Dengan

Ilmu ini adalah agar penulis dapat lebih mengetahui bagaimana sebenarnya

pengertian dari keduanya secara menyeluruh, juga agar penulis dapat mengetahui

bagaimana hubungan dan perbedaan di antara keduanya, dan bagaimana filsafat

tersebut dapat mempengaruhi perkembangan ilmu, serta agar dapat membagi ilmu

pengetahuan dengan rekan-rekan yang lainnya.

Page 4: Makalah filsafat

1.4 Manfaat

Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada

Semua pihak, untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang hubungan

filsafat dengan ilmu serta diharapkan sebagai acuan dalam pembelajaran mata

kuliah filsafat.

BAB IIKAJIAN TEORI

Page 5: Makalah filsafat

Defenisi filsafat secara umum

Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang

merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang di cita-citakan. Filsafat juga

diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan

segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan

menyeluruh dalam segala hubungan.

Ada pula yang mengatakan filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena

kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan di jabarkan dalam konsep

mendasar.

Filsafat tidak di dalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan

percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari

solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi

tertentu.

Defenisi ilmu secara umum

Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan

Meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam

manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu

memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian

ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Defenisi ilmu bergantung pada cara kerja indra masing-masing individu

dalam menyerap pengetahuan dan juga cara berpikir setiap individu dalam

Page 6: Makalah filsafat

memproses pengetahuan yang diperolehnya. Selain itu, defenisi ilmu bisa

berlandaskan aktifitas yang dilakukan ilmu itu sendiri.

Pendapat para tokoh

Pengertian filsafat menurut para tokoh

a. Pudjo Sumedi AS., Drs. M.Ed. dan Mustakim, S.Pd.MM.

Istilah dari filsafat berasal dari bahasa yunani: “Philosophia”. Seiring

perkembangan zaman akhirnya di kenal juga dalam berbagai bahasa,

seperti: “philosophic” dalam kebudayaan bangsa jerman, belanda, dan

perancis: “Philosophy” Dalam bahasa inggris: “Philosophia” dalam

bahasa latin: dan “falsafah” dalam bahasa arab.

b. Plato (428-348 SM)

Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan

kebenaran yang asli. Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala

yang ada.

c. Aristoteles (384-322 SM)

Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang

terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika,

ekonomi, politik, dan estetika. Dan kewajiban filsafat adalah menyelidiki

sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu

umum sekali. Tugas penyelidikan telah di bagi sekarang oleh filsafat

dengan ilmu.

d. Rene Descartes

Page 7: Makalah filsafat

Pelopor filsafat modern dan pelopor pembaruan dalam abad ke-17 yang

terkenal dengan ucapannya: “cogito ergo sum” (karena berpikir, maka

saya ada) sebagai landasan filsafatnya. Berfilsafat berarti berpangkal pada

suatu kebenaran yang fundamental atau pengalaman yang asasi.

e. Al Farabi

Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang alam maujud bagaimana

hakikat yang sebenarnya.

f. Cicero (106-43 SM)

Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni” (the mother of all the arts) ia

juga mendefenisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan)

g. Johann Gotlick Fickte (1762-1814)

Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu

umum, yang jadi dasar segala ilmu). Ilmu membicarakan sesuatu bidang

atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh

jenis ilmu untuk mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.

h. Paul Nartorp (1854-1924)

Filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan

kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang

sama)

i. Imanuel Kant (1724-1804)

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari

segala pengetahuan yang di dalamnya tercakup empat persoalan yaitu:

Page 8: Makalah filsafat

Apakah yang dapat kita kerjakan ? (jawabannya metafisika)

Apakah yang seharusnya kita kerjakan? (Jawabannya etika)

Sampai dimanakah harapan kita? (jawabannya agama)

Apakah yang dinamakan manusia? (jawabannya antropologi)

j. Notonegoro

Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang

mutlak, yang tetap tidak berubah, yang disebut hakekat.

k. Prof. Dr. N. Driyarkara S.j.

Filsafat adalah pikiran manusia yang radikal, dengan mengenyampikan

pendapat-pendapat dan pendirian-pendirian yang diterima saja dengan

mencoba memperlihatkan pandangan yang merupakan akar dari lain-lain

pandangan dan sikap praktis. Pandangan diarahkan kepada sebab-sebab

yang terakhir atau sebab pertama (filsafat causes), dan tidak diarahkan

kepada sebab yang terdekat (secondary causes), sepanjang kemungkinan

yang ada pada budi nurani manusia sesuai kemampaunnya.

l. Harold H. Titus (1979)

Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan

dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu

proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang

dijunjung tinggi.

m. Prof. Mr, Muhammad Yamin

Page 9: Makalah filsafat

Filsafat adalah pemusatan pikiran, sehingga manusia menemui

kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialaminya

kesungguhan.

n. Prof. Dr. Ismaun, M.pd.

Filsafat adalah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan

qalbunya secara sungguh-sungguh, yakni secara kritis sistematis,

fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan

menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau

ksbenaran yang sejati).

o. Bertrand Russel

Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teknologi dan

sains. Sebagaimana teknologi, filsafat berisikan pemikiran-pemikiran

mengenai masalah-masalah yang pengetahuan definitive tentangnya,

sampai begitu jauh, tidak bias di pastikan: namun seperti sains, filsafat

lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun

otoritas wahyu.

Pengertian ilmu menurut para tokoh

a. Prof. Dr. Mohammad Hatta

Tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum

kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun

menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya

dari dalam.

Page 10: Makalah filsafat

b. Prof. Dr. A. Baiquni (guru besar universitas Gadjah Mada)

Science merupakan general consensus dari masyarakat yang terdiri dari

para scientist.

c. Prof. Dr. M. J. Langerveld (Guru Besar pada Universitas di Utrecht-

Belanda)

Pengetahuan adalah kesatuan objek yang mengetahui dan objek yang di

ketahui. Suatu kesatuan dalam objek itu dipandang oleh subjek untuk

diketahuinya.

d. Ralp Ross dan Ernest Van Den Haag

Ilmu adalah yang empiris, rasional, umum, dan sistematik, serta ke-

empatnya serentak.

e. Karl Pearson

Ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten

tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.

f. Ashley Montagu

Ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari

pengamatan, studi, dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip

tentang hal yang sedang di kaji.

g. Harsojo

Ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan suatu

pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu

dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada

prinsipnya yang dapat di amati oleh panca indera manusia. Lebih lanjut

Page 11: Makalah filsafat

ilmu didefenisikan sebagai suatu cara menganalisis yang mengizinkan

kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk:

“jika…,maka”.

h. Afanasyef

Ilmu adalah segala yang diketahui manusia tentang alam, masyarakat dan

pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, kategori dan hukum-

hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman

praktis.

i. Communality, The Liang Gie 1991

Ilmu adalah sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam

pernyataan-pernyataan yang benar dengan ciri pokok yang bersifat

general, rasional, objektif, maupun di uji kebenarannya (verifikasi

objektif), dan mampu menjadi milik umum.

j. J. Haberer 1972

Ilmu adalah suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori,

metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat

k. J.D. Bernal 1977

Ilmu adalah xuatu pranata atau metode yang membentuk keyakinan

mengenai alam semesta dan manusia.

l. E. Cantote 1977

Page 12: Makalah filsafat

Ilmu adalah suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan

metode. 1977-1992

BAB III

Page 13: Makalah filsafat

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Filsafat dan Ilmu

Pengertia Filsafat

Filsafat dapat dijabarkan dari perkataan “philosopia”. Kata “philos” berarti

cinta dan kata “sopos” berarti kebijaksanaan atau pengetahuan yang mendalam.

Perkataan ini berasal dari bahasa yunani yang berarti: “cinta akan kebijaksanaan”

(love of wisdom). Sesuai tradisi, Pythagoras dan Socrates-lah yang mula-mula

menyebut diri “philosophus”, yaitu sebagai protes terhadap kaum “sophis”, kaum

terpelajar pada waktu yang menamakan mereka itu hanyalah semu belaka.

Sebagai protes terhadap kesombongan mereka itu, maka Socrates lebih suka

menyebut dirinya “pencinta kebijaksanaan”, artinya orang yang ingin mengetahui

pengetahuan yang luhur (Sophia) itu. Mengingat keluhuran pengetahuan yang

dikejarnya maka ia tak mau berkata bahwa ia mempunyai, memiliki, atau

menguasai. Oleh karena luas dan dalamnya filsafat itu, maka perang tidak akan

dapat menguasai dengan sempurna dan orang tidak akan pernah mengatakan

selesai belajar. Sudut praktis yang sesungguhnya mengenai arti dan nilai hidup,

serta arti dan nilai manusia itu. Dengan demikian, dapat diberikan defenisi filsafat

sebagai berikut:

Filsafat adalah pengetahuan yang mempelajari sebab-sebab yang pertama atau

prinsip-prinsip yang tertinggi dari segala sesuatu yang dicapai oleh akal budi

manusia. Dari defenisi tersebut, jelas yang menjadi objek materialnya

(lapangannya) ialah segala sesuatu yang dipermasalahkan filsafat. Sedangkan

objek formalnya (sudut pandangannya) ialah mencapai sebab-sebab yang terdalam

Page 14: Makalah filsafat

dari segala sesuatu, sampai kepada penyebab yang tidak disebabkan, ada yang

disebabkan, ada yang mutlak ada, yaitu penyebab pertama (causa prima) ialah

allah itu sendiri. Mengenai “ada” yang tidak mutlak adalah segala ciptaan tuhan,

sewaktu-waktu bisa punah di muka bumi ini, apabila sudah ada saatnya sesuai

dengan hukum alam atau nukum allah (sunnatullah).

Cabang-cabang Filsafat

Epistemologi yaitu menyoroti dari sudut sebab pertama, gejala pengetahuan

dan kesadaran manusia. Kritik ilmu adalah cabang filsafat yang menyebutkan diri

dengan teori pembagian ilmu, metode yang digunakan dalam ilmu, tentang dasar

kepastian dan jenis keterangan yang diberikan yang tidak termaksud bidang ilmu

pengetahuan melainkan meruupakan tugas filsafat.

Ontologi, sering disebut metafisika umum atau filsafat pertama adalah

filsafat tentang seluruh kenyataan atau segala sesuatu sejauh itu “ada”. Teologi

metafisik, membicarakan filsafat ke-tuhan-an atau logos (ilmu) tentang theos

(Tuhan) menurut ajaran dan kepercayaan. Kosmologi, membicarakan tentang

kosmos atau alam semesta hal ihwal dan evolusinya. Filsuf yang berperan antara

lain Pitagoras, Plato, dan Ptolemeus.

Antropologi, berkaitan dengan filsafat manusia mempelajari manusia

sebagai manusia, menguraikan apa atau siapa manusia menurut adanya yang

terdalam, sejauh bias diketahui mulai dengan akal budinya yang murni. Etika, atau

filsafat moral adalah bidang filsafat yang mempelajari tindakan manusia. Etika

dibedakan dari semua cabang filsafat lain karena tidak mempersoalkan keadaan

Page 15: Makalah filsafat

manusia, melainkan bagaimana manusia seharusnya bertindak dalam kaitannya

dalam tujuan hidupnya.

Estetika, sering disebut juga filsafat keindahan (seni), adalah cabang

filsafat yang berbicara tentang pengalaman, bentuknya hakikat keindahan yang

bersifat jasmani dan rohani. Sejarah filsafat, sejarah filsafat adalah cabang filsafat

yang mengajarkan jawaban para pemikir besar, tema yang dianggap paling

penting dalam periode tertentu, dan aliran besar yang menguasai pemikiran

selama satu zaman atau suatu bagian dunia tertentu.

Adanya bidang kajian khusus atau cabang-cabang khusus filsafat yang

terdiri dari cabang-cabang atau bagian-bagian pokok filsafat, misalnya filsafat

tentang: Bahasa, Sejarah, Kebudayaan, Hukum, Ekonomi, Administrasi, Politik,

Ilmu-ilmu pengetahuan: ilmu matematika, ilmu alam, ilmu teknik, agama dan

lain-lain.

Dengan demikian dapatlah kita simpulkan sebagai berikut: Objek filsafat

ialah segala sesuatu yang ada, sudut pandangannya ialah sebab-sebab yang

terdalam. Sifat filsafat ialah sifat-sifat ilmu pengetahuan. Metode filsafat ialah

metode perenungan (contemplation) yang spekulatif. Jalan filsafat dalam usaha

mencari atau menemukan jawaban atas segala pertanyaan hidup dan kehidupan

manusia adalah dengan berdasarkan kekuatan pikiran manusia atau budi nurani

(rasio) dan tidak berdasarkan dan tidak berdasarkan kepada wahyu allah atau

pertolongan istimewa dari agama Tuhan.

Page 16: Makalah filsafat

Pengertian ilmu

Ilmu berasal dari bahasa arab ’alima/ya’ lamu bararti tahu atau mengetahui.

Pengertian ilmu berdasarkan kamus bahasa Indonesia adalah pengetahuan suatu

bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat

digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu (Admojo,1998). Mulyadi

Kartanegara mengatakan ilmu adalah any organized knowledge. Ilmu dan sains

menurutnya tidak berbeda terutama sebelum abad ke-19, tetapi setelah itu sains

lebih terbatas pada bidang-bidang fisik atau inderawi, sedangkan ilmu

melampauinya pada bidang-bidang nonfisik, seperti metafisika.

Dalam ensiklopedia Indonesia, kita temukan pengertian sebagai berikut:

“Ilmu adalah suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing sesuai

pengalaman tertentu, yang disusun sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu,

hingga menjadi kesatuan. Suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-

masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara

teliti dengan memakai metode-metodetertentu”.

Menurut Prof. Dr. Mohammad Hatta: “Tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan

yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam satu golongan masalah yang

sama tabiatnya maupun menurut kedudukannya tampak dari luar maupun menurut

bangunnya dari dalam”.

Sejalan dengan perkembangan zaman, meningkatnya kebutuhan hidup

manusia dan semakin berkembangnya kehidupan modern maka semakin terasalah

kebutuhan untuk menjawab segala tantangan yang dihadapi manusia. Dalam

keadaan yang demikian, lahirlah apa yang disebut ilmu-ilmu pengetahuan khusus.

Page 17: Makalah filsafat

Momentum pemisahan antara filsafat dengan ilmu pengetahuan khusus itu

bermula disekitar abad pertengahan, pada saat lahirnya zaman Renaissance

(misalnya ilmu fisika dan ilmu matematika). Bentuk ilmu yang lain (ilmu

pengetahuan) bertujuan membantu manusia dalam mempermudah pelaksanaan

kehidupannya atau untuk mensejahterahkan manusia. Disegi lain, dapat pula

bertujuan menyusahkan atau menghancurkan manusia, apabla ilmu dan teknologi

itu dipergunakan untuk tujuan perang dengan menciptakan senjata mutakhir.

3.2 Hubungan dan Perbedaan Filsafat Dengan Ilmu

3.2.1. Hubungan filsafat dengan ilmud

Pada awalnya yang pertama muikatancul adalah filsafat dan ilmu-ilmu

khusus merupakan bagian dari filsafat. Sehingga di katakana bahwa filsafat

merupakan induk atau ibu dari semua ilmu (mother scientiarum). Karena objek

material filsafat bersifat umum yaitu seluruh kenyataan, pada hal ilmu-ilmu

membutuhkan objek khusus. Hal ini menyebabkan terpisahnya ilmu dan filsafat.

Meskipun pada perkembangannya masing-masing ilmu memisahkan diri dari

filsafat, ini tidak berarti hubungan filsafat dengan ilmu-ilmu khusus menjadi

terputus. Dengan ciri kekhususan yang dimiliki setiap ilmu, hal ini menimbulkan

batas-batas yang tegas diantara masing-masing ilmu. Dengan kata lain tidak ada

bidang pengetahuan yang menjadi penghubung ilmu-ilmu yang terpisah. Disinilah

filsafat berusaha untuk menyatu padukan masing-masing ilmu. Tugas filsafat

adalah mengatasi spesialisasi dan merumuskan suatu pandangan hidup yang di

dasarkan atas pengalaman kemanusiaan yang luas.

Page 18: Makalah filsafat

Ada hubungan timbal balik antara ilmu dengan filsafat. Banyak masalah

filsafat yang memerlukan landasan pada pengetahuan ilmiah apabila

pembahasannya tidak ingin dikatakan dangkal dan keliru. Ilmu ini dapat

menyediakan bagi filsafat untuk sejumlah bahan yang berupa fakta-fakta yang

sangat penting bagi perkembangan ide-ide filsafati yang tepat sehingga sejalan

dengan pengetahuan ilmiah. (Siswomihardjo, 2003).

Dalam perkembangan berikutnya, filsafat tidak saja dipandang sebagai

induk dan sumber ilmu, tetapi sudah merupakan bagian dari ilmu itu sendiri, yang

juga mengalami spesialisasi. Dalam taraf peralihan ini filsafat tidak mencakup

keseluruhan, tetapi sudah menjadi sektoral. Contohnya filsafat agama, filsafat

hukum dan filsafat ilmu. Filsafat ilmu adalah bagian dari perkembangan filsafat

yang sudah menjadi sektoral dan terkotak dalam satu bidang tertentu. Dalam

konteks inilah kemudian ilmu sebagai kajian filsafat yang sangat relevan untuk

dikaji dan didalami (Bakhtiar, 2005).

Hubungan filsafat dengan ilmu dapat diartikan sebagai berikut: Filsafat

mempunyai objek yang lebih luas, sifatnya universal, sedangkan ilmu objeknya

terbatas, khusus lapangannya saja. Filsafat hendak memberikan pengetahuan,

insight/pemahaman lebih dalam dengan menunjukan sebab-sebab yang terakhir.

Sedangkan ilmu juga menunjukan sebab-sebab, tetapi yang tak begitu mendalam.

Dengan satu kalimat dapat dikatakan: Ilmu mengatakan “bagaimana” barang-

barang itu (to know… technical know how, managerial know how…, secondary

causes, and proximate explanation). Filsafat mengatakan “apa” baran-barang itu

Page 19: Makalah filsafat

(to know ‘what’ and ‘why’…, first causes, highest principles, and ultimate

explanation).

Filsafat memberikan sintesis kepada ilmu-ilmu yang khusus,

mempersatukan dan mengkoordinasikannya. Lapangan filsafat mungkin sama

dengan lapangan ilmu, tetapi sudut pandangnya berlainan. Jadi, merupakan dua

pengetahuan yang tersendiri. Keduanya (filsafat dan ilmu) penting, serta saling

melengkapi, juga saling menghormati dan mengakui batas-batas dan sifatnya

masing-masing. Inilah yang sering dilupakan sehingga ada ilmuwan yang ingin

menjadi tuan tanah atas kavling pengetahuan lain. Misalnya, apabila ada seorang

dokter berkata, “setiap saya mengoperasi seorang pasien belum pernah saya

melihat jiwanya. Jadi manusia itu tidak memiliki jiwa”. Maka dokter itu

menginjak kelapangan lain dari lapangan ilmu ke lapangan filsafat, sehingga

kesimpulannya tidak benar.

Untuk melihat hubungan antara filsafat dan ilmu, ada baiknya kita lihat

pada perbandingan antara ilmu dengan filsafat dalam bagan di bawah ini,

(disarikan dari Drs. Agraha Suhandi, 1992).

Filsafat ilmu

Segi-segi yang dipelajari dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang

pasti.

Objek penelitian yang terbatas.

Tidak menilai objek dari suatu sistem nilai tertentu.

Bertugas memberikan jawaban.

Mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban.

Page 20: Makalah filsafat

Mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya

bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan

keseluruhan-keseluruhan yang ada.

Menilai objek renungan dengan suatu makna, misalkan religi, kesusilaan,

keadilan dll.

Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu.

Kita telah mengadakan perenungan tentang pengertian yang sedalam-

dalamnya dari sumber atau wadah kebenaran (obyektivitas) yaitu ilmu dan

filsafat. Berikutnya bagaimana hubungannya keduanya dengan agama, sebagai

berikut:

1. Ketiganya baik ilmu, filsafat, maupun agama merupakan sumber atau

wadah kebenaran (obyektivitas) atau bentuk pengetahuan.

2. Dalam pencarian kebenaran (obyektivitas) ketiga bentuk pengetahuan

itu masing-masing mempunyai metode, sistem dan mengolah

obyeknya sampai akhir.

3. Ilmu bertujuan mencari kebenaran mikrokosmos (manusia), makro-

kosmos (alam) dan eksistensi Tuhan/Allah.

Agama bertujuan untuk kebahagiaan umat manusia dunia akhirat dengan

menunjukan kebenaran asasi dan mutlak itu, baik mengenai mikro-kosmos

(manusia), makro-kosmos (alam), maupun Tuhan/Allah itu sendiri.

3.2.2. Perbedaan Filsafat dengan Ilmu

Selain memiliki hubungan, filsafat dan ilmu juga memilki perbedaan.

Perbedaan tersebut dapat di lihat dari berbagai objek, yakni:

Page 21: Makalah filsafat

Objek material (lapangan)

Filsafat itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang ada

(realita) sedangkan objek material ilmu (pengetahuan ilmiah) itu bersifat khusus

dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing

secara kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak

dalam disiplin tertentu.

Objek formal (sudut pandang)

Filsafat itu bersifat nonfragmentaris, karena mencari pengertian dari segala

sesuatu yang ada secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat

fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, objek formal itu bersifat

teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri

dengan realita.

Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya

spekulasi, kritis dan pengawasan, sedangkan ilmu harus diadakan riset lewat

pendekatan trial dan eror. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan

pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainya. Filsafat memuat

pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas

sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu menguraikan secara logis,

yang di mulai dari tidak tahu menjadi tahu.

Filsafat memberikan penjelasan yang terakhir, yang mutlak, dan

mendalam sampai mendasar (primary cause) sedangkan ilmu menunjukan sebab-

sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder (secondary

cause). Filsafat = berpikir kritis atau selalu mempertanyakan segala hal tanpa ada

Page 22: Makalah filsafat

eksperimen. Sedangkan ilmu selalu dengan eksperimen untuk menemukan

jawaban dari pertanyaannya.

3.3 Pengaruh Filsafat Terhadap Ilmu

Bagaimana filsafat dapat mempengaruhi perkembangan ilmu…?

Ada beberapa alasan yang mengacu pada pertanyaan ini, yakni untuk

mendapatkan ilmu, seseorang hendaknya berada atau ikut andil dalam proses

mengenyam ilmu dalam dunia pendidikan. Dalam proses belajar mengajar dalam

dunia pendidikan ini sangat kontras dengan “proses berfikir”.

Ketika seorang siswa bertanya kepada gurunya tentang bagaimana proses

terjadinya tetesan-tetesan air yang jatuh dari langit yang telah di kenal oleh semua

orang dengan sebutan hujan. Kenapa ikan hanya bisa berenang didalam air denga

sirip-sirip kecil mereka…? Sementara burung dengan kedua sayapnya mampu

terbang tinggi di angkasa…?. Kedua pertanyaan ini sangat kontras dengan cara

dan proses berpikir mereka. Lalu seorang guru tersebut akan mulai berpikir untuk

menemukan jawaban dari petrtanyaan-pertanyaan siswanya.

Dari sini, guru tersebut akan mencoba teori yang berhubungan dengan

pertanyaan-pertanyaan itu dan menghubungkannya dengan kekuasaan yang maha

Esa, lalu mengajak para siswanya untuk berpikir mengenai hal itu secara logika.

Nah, secara tidak langsung mereka telah berfilsafat. Sesuai dengan pengertian

dasar filsafat yakni “berpikir untuk mencari kebenaran”. Jadi, walaupun mereka

tidak menyadari bahwa mereka telah terjun dalam berpikir secara filsafat, tetapi

sesungguhnya mereka telah berfilsafat.

Page 23: Makalah filsafat

Begitu pula dengan sistem pengajaran dalam dunia pendidikan yang

sekarang berbeda dengan sistem pengajaran dimasa yang lalu. Inilah bukti bahwa

ilmu telah mengalami perkembangan yang signifikan. Jika dimasa yang lalu guru

di tuntut untuk lebuh aktif dalam mengajari para siswanya, sehingga pertanyaan

yang diajukan oleh para siswa terfokus pada jawaban guru tersebut. Dapat

dikatakan bahwa setiap pertanyaan tersebut mutlak akan di jawab oleh guru.

Tetapi sistem pengajaran dizaman sekarang telah sangat berbeda dan

mengalami perkembangan. Pihak-pihak yang berperan penting dalam dunia

pendidikan telah berpikir kefilsafatan sehingga muncul la ide-ide baru yang lebih

efektif dalam proses belajar mengajar di dunia pendidikan sekarang. Jika di masa

yang lalu guru mutlak menjawab segala pertanyaan siswa, di zaman sekarang

siswa di tuntut untuk lebih aktif. Jika ada siswa yang mengajukan pertanyaan,

maka guru akan mengembalikan pertanyaan tersebut kepada siswa yang lain lagi

untuk menjawabnya. Jika tidak ada satupun dari seluruh siswa yang dapat

menjawab, maka barulah guru tersebut mengambil alih pertanyaan tersebut

kemudian menjawabnya, tetapi tetap dituntut untuk memancing pendapat para

siswanya untuk lebih mengembangkan kemampuan berfikir mereka. Di sinilah

proses berpikir secara filsafat dapat kita temukan lagi. Jadi dari pemaparan diatas

dapat disimpulkan bahwa filsafat telah memberikan pengaruh yang cukup besar

terhadap perkembangan ilmu dalam dunia pendidikan.

Page 24: Makalah filsafat

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai sifat-sifat ilmu

pengetahuan. Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat tidak termaksud ruang lingkup

ilmu pengetahuan yang khusus. Filsafat boleh dikatakan suatu ilmu, tetapi

objeknya tidak terbatas. Filsafat dapat mempengaruhi ilmu, karena dalam

memperoleh ilmu tersebut seseorang dengan sendirinya, tanpa di rencanakan

sebelumnya akan mulai untuk berfilsafat. Walaupun mungkin tidak semua orang

menyadari bahwa saat berpikir dan menanyakan sesuatu, ataupun saat berpikir dan

menjawab sesuatu mereka sebenarnya sedang berfilsafat. Mengenai pendapat para

tokoh yang diantaranya adalah plato, Rene descartes dan yang lainnya menyadari

bahwa berpikir itu adalah sesuatu yang sangat berharga, serta meyakini bahwa

berfilsafat berarti berpangkal kepada suatu kebenaran yang hakiki. Juga seperti

yang dikatakan oleh Maurice Marieau Ponty “Jasa dari filsafat terletak dalam

sumber penyelidikannya, yakni eksistensi dan dengan sumber itu kita bisa berpikir

tentang manusia”. Lalu, mengenai hubungan filsafat dengan ilmu, yakni penting

adanya, serta saling melengkapi, juga saling menghormati dan mengakui batas-

batas dan sifatnya masing-masing. Filsafat memberikan sintesis kepada ilmu-ilmu

yang khusus, mempersatukan dan mengkoordinasinya.

Page 25: Makalah filsafat

DAFTAR PUSTAKA

Salam, Burhanuddi. Sejarah Filsafat Ilmu dan Teknologi. Jakarta: PT. Rineka

Cipta. 2000.

Adib, Mohammad. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010.

Diperoleh dari http://www.google.com