MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

27
MAKALAH FARMAKOGNOSI TANAMAN TOKSIK DOSEN PEMBIMBING: ISNINDAR, S.Si, M.Sc, Apt. DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 ANGGOTA 1.Nurul Ramadhani Islami 2. Shanty Pawanti 3. Venny Romian Utari Sinaga 4. Windy Tri Agusta 5. Willyardo Varera Randa Ahie PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Transcript of MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

Page 1: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

MAKALAH FARMAKOGNOSI

TANAMAN TOKSIK

DOSEN PEMBIMBING: ISNINDAR, S.Si, M.Sc, Apt.

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 6

ANGGOTA

1.Nurul Ramadhani Islami

2. Shanty Pawanti

3. Venny Romian Utari Sinaga

4. Windy Tri Agusta

5. Willyardo Varera Randa Ahie

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2012/2013

Page 2: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

izinNya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu. Makalah

ini disusun dengan maksud meningkatkan pemahaman mahasiswa/i mengenai

Tanaman Toksik.

Penulis juga berterima kasih kepada Dosen Pengampu Farmakognosii

kami ,Ibu Isnindar, S.Si, M.Sc, Apt serta pihak-pihak yang telah membantu

penulis, untuk menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat

memberikan sumbangsih yang berarti dalam pemahaman mahasiswa tentang

Tanaman yang mempunyai efek toksik bagi tubuh.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh

karena itu, saran dan kritik dari para pembaca sangat penulis harapkan dalam

penyempurnaan dan perbaikan Makalah ini.

Pontianak, September 2012

Penulis

Page 3: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

DAFTAR ISI

Page 4: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan-tumbuhan yang ada di alam sangat banyak jenisnya. Dari

bergabgai jenis tumbuhan tersebut ada sebagian besarnya dimanfaatkan oleh

manusia. Namun ada beberapa yang jarang bahkan tidak dimanfaatkan oleh

manusia karena berbahaya terutama bagi kesehatan manusia. Ada beberapa

tumbuhan yang berbahaya karena mengandung zat-zat tertentu yang bersifat

toksit atau racun.

Tanaman-tanaman ini sebagian ada disekitar kita, oleh sebab itu sebaiknya

hati-hati kita akan membeli bunga untuk ditanam dihalaman rumah. Mungkin saja

saja tanaman yang dibeli ataupun didapat dari teman-teman merupakan

tanaman yang beracun. Proses domestikasi atau pembudidayaan secara

berangsur-angsur dapat menurunkan kadar zat racun yang dikandung oleh suatu

tanaman sehingga tanaman pangan yang kita konsumsi mengandung racun

dengan kadar yang jauh lebih rendah daripada kerabatnyayang bertipe liar (wild

type). Penurunan kadar senyawa racun pada tanaman yang telah dibudidaya

antara lain dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat tumbuhnya. Karena racun

yang dihasilkan oleh tanaman merupakan salah satu cara untuk melawan

predator, maka tidak mengherankan bila tanaman pangan modern jauh lebih

rentan terhadap penyakit.

Beberapa kelompok racun yang ditemukan pada tanaman yang biasa kita

konsumsi, ada beberapa yang larut lemak dan dapat bersifat bioakumulatif. Ini

berarti bila tanaman tersebut dikonsumsi, maka racun tersebut akan tersimpan

pada jaringan tubuh, misalnya solanin pada kentang. Kadar racun pada tanaman

dapat sangat bervariasi. Hal itu dipengaruhi antara lain olehkeadaan lingkungan

tempat tanaman itu tumbuh (kekeringan, suhu, kadar mineral, dll) serta penyakit.

Keracunan makanan karena mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan yang

mengandung racun biasanya tidak menimbulkan akibat yang serius, tapi perlu

juga untuk diketahui gejala yang timbul dan tindakan penagnggulangannya.

Keracunan biasanya terjadi pada anak-anak karena tidak tahu atau tidak

sengaja. Keracunan terjadi disebabkan oleh zat-zat yang terkandung dalam

Page 5: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

tumbuh-tumbuhan, antar lain bermacam-macam alkaloid, senyawa glikosida,

resin, fitotoksin, oksalat dan senyawa sianida.

Senyawa yang potensial dapat menjadi racun ini, mungkin tersebar

diselurh bagian tanaman atau terkonsentrasi dalam akar, batang, daun, atau

buah. Buah yang masih muda lebih berbahaya daripada buah yang telah masak.

Selain itu, musim, habitat, keadaan cuaca, dan tanah juga mempengaruhi

kandungan zat yang potensial dapat menjadi racun. Keracunan tumbuh-

tumbuhan beracun biasanya terjadi melalui mulut.

1.2 Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk :

1. Memberikan informasi tentang cirri-ciri serta bentuk tanaman yang

berbahaya bagi tubuh karena mengandung racun.

2. Mengetahui gejala yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi tanaman

toksik.

3. Mengetahui cara penanggulangan keracunan yang diakibatkan oleh

tanaman toksik.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari racun?

2. Apa jenis racun yang terkandung didalam tanaman?

3. Bagaimana gejala yang ditimbulkan akibat keracunan?

4. Bagaimana cara mengatasi gejala keracunan yang diakibatkan oleh

tanaman?

Page 6: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Racun

Racun adalah zat atau senyawa yang dapat masuk ke dalam tubuh

dengan berbagai cara yang menghambat respons pada sistem biologis sehingga

dapat menyebabkan gangguan kesehatan,penyakit, bahkan kematian. Umumnya

berbagai bahan kimia yang mempunyai sifat berbahaya atau bersifat racun, telah

diketahui. Namun, tidak demikian halnya dengan beberapa jenis hewan dan

tumbuhan, termasuk beberapa jenis tanaman pangan yang ternyata dapat

mengandung racun alami, walaupun dengan kadar yang sangat rendah.

Tanaman pangan, yaitu sayuran dan buah-buahan memiliki kandungan

nutrien, vitamin, dan mineral yang berguna bagi kesehatan manusia serta

merupakan komponen penting untuk diet sehat. Meskipun demikian, beberapa

jenis sayuran dan buah-buahan dapat mengandung racun alami yang berpotensi

membahayakan kesehatan manusia. Racun alami adalah zat yang secara alami

terdapat pada tumbuhan, dan sebenarnya merupakan salah satu mekanisme

dari tumbuhan tersebut untuk melawan serangan jamur, serangga, serta

predator. Yang dimaksud dengan tanaman pangan adalah kelompok tanaman

yang biasa dikonsumsi sehari-hari oleh manusia.Toksikologi merupakan ilmu

pengetahuan yang berkaitan dengan sumber, karakteristik dan kandungan racun,

gejala dan tanda yang disebabkan racun, dosis fatal, periode fatal dan

penatalaksanaan kasus keracunan.

2.2 Jenis Tanaman yang Mengandung Racun.

1. Castor Bean (Biji Kasturi)

Page 7: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

Castor bean atau biji kasturi yang sering disebut sebagai jarak pagar

dengan nama latin Ricinus comunis, ternyata mengandung racun yang sangat

berbahaya bagi manusia. Racun yang terkandung disebut ricin yang sangat

berbahaya bagi manusia. Walaupun minyak jarak digunakan sebagai bahan

tambahan makanan dalam permen dan coklat. Namun demikian kita tidak pernah

keracunan, karena ricin yang terkadung dalam biji jarak ketika diekstraksi untuk

memperoleh minyaknya, molekul ricin tidak bercampur dengan dengan minyak

sehingga terbuang sebagai hasil samping.

Jumlah 500 mikrogram (1 mikrogram = satu per sejuta gram) risin atau

hanya sebesar ujung peniti sudah cukup untuk membuat manusia menemui

kematiannya. Kemampuannya ini membuat risin menjadi zat bioteroris yang

ditakuti. Namun di sisi lain, kemampuan potensialnya membunuh sel menjadi

harapan bagi pengembangan teknik penyembuhan penyakit seperti tumor,

kerusakan sumsum tulang, dan AIDS.

Risin merupakan suatu protein globular dengan bobot molekul 66 kDa

(kilo dalton) tersusun atas dua buah rantai yang saling berhubungan, yaitu rantai

A (32 kDa) dan rantai B (32 kDa). Kedua rantai penyusun risin adalah suatu

glikoprotein, protein yang mengikat gugus karbohidrat manosa. Keduanya secara

kovalen dihubungkan oleh jembatan disulfida. Ditinjau dari segi fungsinya, kedua

rantai penyusun risin berbeda satu sama lain. Rantai A memiliki aktivitas toksik

karena dapat menghambat sintesis protein. Sedangkan rantai B berfungsi

mengikat reseptor permukaan sel yang mengandung galaktosa.

Gejala yang ditimbulkan risin cukup beragam bergantung pada jalur

masuk molekul ini ke dalam tubuh. Gejala yang timbul apabila kita terpapar risin

melalui jalur udara (pernafasan) adalah batuk, kesulitan bernafas, demam, mual,

muntah, kulit berwarna kebiru-biruan, dan tekanan darah rendah. Terpapar risin

melalui jalur pencernaan (mulut) akan menimbulkan gejala awal seperti diarrhea,

dehidrasi, tekanan darah rendah, halusinasi, dan darah dalam urin. Sedangkan

apabila bubuk risin mengenai mata dan kulit, maka akan menimbulkan mata

merah dan rasa sakit pada mata dan kulit. Perlu diketahui bahwa Sampai saat

ini, obat yang efektif untuk mengatasi keracunan akibat risin pada manusia belum

ditemukan dan sekarang masih dalam tahap penelitian.

Page 8: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

2. Rosary Pea (Kacang Polong Rosary)

Rosari Pea atau Biji kacang polong rosari degan nama Latin Abrus

precatorius, merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh di daerah tropis

dan subtropis. Biji tanaman ini mengandung lectin khusus yang disebut abrin. Biji

kacang polong rosari terdiri dari dua jenis yakni yang berbiji putih Biji dan berbiji

merah hitam seperti pada Gambar.

Abrin yang terkandung dalam biji kacang polong rosari jika masuk ke

dalam tubuh menyebabkan ribosom tidak bekerja. Satu molekul abrin akan

membunuh hingga 1.500 ribosom per detik. Gejala identik dengan risin, kecuali

abrin lebih beracun oleh hampir dua lipat, dosis fatal abrin adalah sekitar 75 kali

lebih kecil dari dosis fatal risin. Abrin dapat membunuh dengan jumlah kurang

dari 3 mikrogram.

Dalam tubuh abrin dapat menyebabkan demam, mual, mengeluarkan

busa, disfungsi gula darah dan juga kejang-kejang, lalu menyerang ginjal,

kamdung kemih, pendarahan retina, dan luka dalam yang menyebar.

Sama seperti ricin, obat penawar untuk abrin juga belum ditemukan. Oleh

sebab itu, sebaiknya hindari berpapasan dengan abrin. Namun jika telah

terpapar misalnya tertelan sebaiknya segera minum arang aktif kemudian segera

di bawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Jika

Page 9: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

terkena mata ataupun bagian kulit yang lain segera bilas dengan air yang

mengalir secepat mungkin.

3 Monkshood atau wolfsbane

Tanaman disebut juga wolfsbane karena sering digunakan oleh para petani

untuk membasmi serangga. Tanaman ini dalam cerita-cerita fiksi digunakan

untuk mendeteksi manusia srigala. Tanaman ini disebut juga sebagai “tanaman

arsenik “ dan pada zaman dahulu digunakan sebagai racun untuk mencemari

pasokan air musuh. Racun yang dikandung dalam tumbuhan ini disebut alkaloid

pseudaconitine, yang digunakan oleh orang-orang Ainu Jepang digunakan pada

ujung panah mereka sebagai racun untuk berburu.

Monkshood dapat ditemukan tumbuh di seluruh Eropa dan Amerika Serikat.

Karena semua bagian tanaman beracun, maka penanganannyapun ekstra hati-

hati. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan mati rasa sementara dan anak-

anak yang memegang umbi untuk jangka waktu yang panjang dapat menyerap

alkaloid beracun dan mati. Menelan atau penyerapan tanaman dapat

menyebabkan gejala jantung dan kelumpuhan. Jika tertelan, gejala meliputi

terbakar pada tungkai dan perut. Dalam kasus dosis besar, kematian dapat

terjadi dalam 2-6 jam dan 20ml cukup untuk membunuh manusia dewasa.

Page 10: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

4. Bushman

 

Tanaman bushman atau Acokanthera oppositifolia paling banyak

ditemukan didaerah-daerah beriklim panas dan biasanya tumbuh dibawah pohon

lain ayaupun dipinggiran semak. Racun bushman ini terkenal digunakan oleh

suku Khoisan di Afrika Selatan sebagai obat racun untuk anak-anak panah

mereka. Meski tanaman ini berbunga harum dan buahnya yang enak, tetapi

getahnya merupakan racun berbahaya. Daun-daunnya sendiri bisa dijadikan

bahan obat-obatan.

5. Terompet Malaikat

Angel’s trumpet atau terompet malaikat atau disebut juga bunga terompet

karena bentuknya yang menyerupai terompet. Bunga terompet mengandung zat

Page 11: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

hallucinogen, yakni zat yang dapat menyebabkan seseoarang mengalami

halusinasi. Karena hal inilah bunga terompet termasuk salah satu NARKOTIKA.

Kandungan aktifnya dalam bunga terompet adalah atropine, hyoscyamine dan

scopolamine yang diklasifikasikan sebagai zat penghilang kesadaran atau

anticholinergics.

Tanaman ini kadang-kadang dibuat menjadi teh dan dicerna sebagai obat

halusinogen. Tingkat toksisitas yang bervariasi tergantung lokasi tanaman, dan

bagian ke bagian, hampir tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak racun

yang Anda telan. Karena hal inilah banyak pengguna yang overdosis dan

meninggal.

6. Water Hemlock

Water hemlock atau cikuta maculata dikenal sebagai tanaman paling

mematikan di Amerika Utara dan Eropa. Bunga, batang dan akar tanaman ini

mengandung suatu senyawa yang beracun disebut cicutoxin dan sebagian

besarnya terkonsentrasi diakar. Walaupun dalam jumlah sedikit cicutoxin dapat

menyebabkan kejang-kejang kemudian diikuti dengan kematian jika tubuh tidak

mampu bertahan lagi. Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan

pernafasan atau fibrilasi ventrikel dan dapat terjadi hanya beberapa jam setelah

konsumsi.

Satu sampai dua gigitan akar tanaman sudah dapat menyebabkan

kematian. Hal ini disebabkan akar tanaman ini menyerupai lobak atau termasuk

tanaman jenis umbi-umbian sehingga sering salah dikonsumsi ole manusia.

Tanaman ini, bukan hanya berbahaya bagi manusia tetapi pada hewan juga

misalnya sapi.

Page 12: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

Water hemblock adalah tanaman tahunan yang tumbuh didaerah berair

dengan tinggi hingga 2,5 meter (8,2 kaki), memiliki bunga khas hijau atau putih

kecil disusun dalam bentuk payung (umbel). Hingga saat ini belum ada obat

penawar khusus untuk keracunan air hemlock dan pengobatan terutama terdiri

dari perawatan suportif.

7. English Yew

English Yew (cemara Inggris) atau taxus baccata, adalah salah satu pohon

mematikan di muka bumi. Pohon yang hijau rimbun ini umum ditemukan di

Eropa. Oleh para ilmuwan cemara ini dianggap sebagai pohon aneh, karena

seluruh bagiannya sangat beracun kecuali kulit buahnya. Karena racunnya

memabukkan dan menyebabkan kelumpuhan, pernah digunakan untuk proses

aborsi yang umumnya berakhir dengan kematian. Racun utamanya adalah taxine

atau taxane dengan rumus molekul C20H36.

Taxine merupakan suatu alkaloid pemicu terjadinya serangan jantung. Racun

tumbuhan ini beraksi dengan cepat dan sampai saat ini belum ditemukan

penawarnya. Pada manusia dosis mematikan dilaporkan antara 50 dan 100

gram. Kayu tumbuhan ini juga beracun. Beberapa pembuat busur dianggap telah

meninggal akibat penanganan kayu dalam kerajinan mereka.

Page 13: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

8. Snakeroot

Snakeroot dengan nama Latin Ageratina altissima merupakan tanaman

beracun asli Amerika utara dan mengandung racun tremetol. Tanaman ini tidak

membunuh manusia secara langsung, karena masuk ke dalam tubuh manusia

melalui ternak. Artinya jika ternak mengkonsumsi tanaman ini, kemudian ternak

tersebut di makan atau diambil susu untuk dikonsumsi maka racun tersebut ikut

masuk ke dalam tubuh. Hal ini juga menyebabkan bahwa ibu Abraham Lincoln,

Nancy Hanks, meninggal karena penyakit susu yang disebabkan oleh tanaman

ini. Hati-hati tanaman yang satu ini sangat banyak disekitar kita. Oleh sebab itu,

ternak peliharaan jangan diberikan sembarang tanaman. Walaupun tanaman

tersebut tidak berbahaya bagi ternak, tetapi zat yang terkandung di dalamnya

berbahaya bagi manusia.

9. Strychnine

Page 14: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

Pohon Strychnine lebih dikenal sebagai kacang racun atau Tombol Quaker

dengan nama Latin Strychnos nuxvomica L, adalah pohon berukuran sedang,

asli India dan Asia Tenggara. Benih kecil di dalam pohon ‘hijau mirip buah jeruk,

sangat beracun, karena dipenuhi dengan alkaloid beracun yang disebut

Strychnine dan Brucine. Strychnine merupakan racun yang digunakan untuk

meracuni tikus dan predator kecil.

Efek toksik strychnine telah dikenal dari zaman China kuno dan India.

Strychnine pertama kali ditemukan oleh kimiawan Perancis Joseph Bienaimé

Caventou dan Pierre-Joseph Pelletier pada tahun 1818.30 mg racun ini cukup

fatal bagi orang dewasa, dan akan menyebabkan kematian yang menyakitkan

dengan kejang-kejang hebat karena stimulasi simultan dari ganglia sensoris di

tulang belakang.

10. Moonseed (Biji Bulan)

Biji dari buah yang berasal dari Amerika Utara ini adalah racun yang sangat

berbahaya bagi manusia, meski burung bisa memakannya. Moonseed dengan

nama Latin Menispermum candense awalnya menyebabkan kelumpuhan dan

lebih fatal lagi pada dosis yang lebih banyak dan apabila tidak diobati dengan

segera.

11. Daphane

Page 15: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

Daphne atau sering disebut juga spurge laurel adalah tanaman jenis semak

yang banyak terdapat di Eropa. Tanaman ini memiliki bi bunga dan daun

menarik. Bunga tanaman ini memiliki wangi yang khas, namun banyak

mengandung racun jenis mezerin. Cabang, daun, bunga dan bahkan mungkin

madu terbuat dari nektar tanaman ini beracun. Dengan mengkonsumsi daun-

daunnya atau buah-buah merah dan kuningnya akan menyebabkan

pembengkakan bibir dan lidah, rasa haus, kesulitan menelan, pendarahan, mual,

muntah, diare, lemah, dan koma, lalu kematian.

Daphne Odora terdiri dari beberapa jenis antara lain Daphne Napolitana,

Daphne Collina, Daphne Mezereum, Daphne “Lawrence Crocker”, Daphne

“Burkwoodii”, Daphne “Carol Mackie”, Daphne “Fragrance Abadi”, Daphne “Es

Summer”, Daphne Retusa, Daphne Bholua dan Daphne Odora yang memiliki

bunga putih.

12. Narcissus

Page 16: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

Narcissists, yang juga disebut daffodil ini, sebenarnya adalah racun yang

berbahaya juga. Yang menyebabkannya adalah bukan bunga atau batangnya

melainkan akar simpannya (bulbs). Satu kasus fatal yang terkenal di Toulouse di

awal tahun 1900-an terjadi ketika akar-akar simpan (yang menggelembung) ini

dikira sebagai bawang dan dikonsumsi.

Di botanical.com dijelaskan sbb: “Socrates menyebut tanaman ini ‘Chaplet of

the infernal Gods’ karena efek narkotika-nya. Ekstrak dari akarnya ketika

dioleskan pada luka terbuka akan menyebabkan sempoyongan, mati rasa

seluruh sistem syaraf dan kelumpuhan jantung.” Mesi demikian tanaman ini juga

punya khasiat karena dipercaya dapat menyembuhkan kebotakan juga

digunakan sebagai zat perangsang (aphrodisiac).

13. Pucuk Bambu (Rebung)

Racun alami pada pucuk bambu termasuk dalam golongan glikosida

sianogenik. Untuk mencegah keracunan akibat mengkonsumsi pucuk bambu,

maka sebaiknya pucuk bambu yang akan dimasak terlebih dahulu dibuang daun

terluarnya, diiris tipis, lalu direbus dalam air mendidih dengan penambahan

sedikit garam selama 8-10 menit. Gejala keracunannya mirip dengan gejala

keracunan singkong, antara lain meliputi penyempitan saluran nafas.

14. Parnship

Page 17: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

Parsnip mengandung racun alami yang disebut furokumarin (furocoumarin).

Senyawa ini dihasilkan sebagai salah satu cara tanaman mempertahankan diri

dari hama serangga. Kadar racun tertinggi biasanya terdapat pada kulit atau

lapisan permukaan tanaman atau di sekitar area yang rusak. Racun tersebut

antara lain dapat menyebabkan sakit perut dan nyeri pada kulit jika terkena sinar

matahari. Kadar racun dapat berkurang karena proses pemanggangan atau

perebusan. Lebih baik bila sebelum dimasak, parsnip dikupas terlebih dahulu.

15. Singkong

Singkong mengandung senyawa yang berpotensi racun yaitu linamarin dan

lotaustralin. Keduanya termasuk golongan glikosida sianogenik. Linamarin

terdapat pada semua bagian tanaman, terutama terakumulasi pada akar dan

daun. Singkong dibedakan atas dua tipe, yaitu pahit dan manis. Singkong tipe

pahit mengandung kadar racun yang lebih tinggi daripada tipe manis. Jika

singkong mentah atau yang dimasak kurang sempurna dikonsumsi, maka racun

tersebut akan berubah menjadi senyawa kimia yang dinamakan hidrogen

sianida, yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

Page 18: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

Singkong manis mengandung sianida kurang dari 50 mg per kilogram,

sedangkan yang pahit mengandung sianida lebih dari 50 mg per kilogram.

Meskipun sejumlah kecil sianida masih dapat ditoleransi oleh tubuh, jumlah

sianida yang masuk ke tubuh tidak boleh melebihi 1 mg per kilogram berat badan

per hari. Gejala keracunan sianida antara lain meliputi penyempitan saluran

nafas, mual, muntah, sakit kepala, bahkan pada kasus berat dapat menimbulkan

kematian. Untuk mencegah keracunan singkong, sebelum dikonsumsi sebaiknya

singkong dicuci untuk menghilangkan tanah yang menempel, kulitnya dikupas,

dipotong-potong, direndam dalam air bersih yang hangat selama beberapa hari,

dicuci, lalu dimasak sempurna, baik itu dibakar atau direbus. Singkong tipe manis

hanya memerlukan pengupasan dan pemasakan untuk mengurangi kadar

sianida ke tingkat non toksik. Singkong yang umum dijual di pasaran adalah

singkong tipe manis.

 

Page 19: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Toksikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan sumber,

karakteristik dan kandungan racun, gejala dan tanda yang disebabkan racun,

dosis fatal, periode fatal dan penatalaksanaan kasus keracunan. Keracunan

makanan karena mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan yang mengandung racun

biasanya tidak menimbulkan akibat yang serius, tapi perlu juga untuk diketahui

gejala yang timbul dan tindakan penagnggulangannya.

Keracunan biasanya terjadi pada anak-anak karena tidak tahu atau tidak

sengaja. Keracunan terjadi disebabkan oleh zat-zat yang terkandung dalam

tumbuh-tumbuhan, antar lain bermacam-macam alkaloid, senyawa glikosida,

resin, fitotoksin, oksalat dan senyawa sianida.

3.2 Saran

1. Mahasiswa seharusnya dapat mengetahui ciri khas dari bentuk tanaman

yang beracun .

2. Sebelum mengkonsumsi tanaman pangan seharusnya dicuci dan

dibersihkan terlebih dahulu serta dimasak dengan baik.

Page 20: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2

DAFTAR PUSTAKA

Chadha, P, V.1995. catatan kuliah ilmu forensik dan toksikologi edisi 5. widya

medika.Jakarta.

De Groot AP. Toxische stoffen die van nature in voedingsmiddelen voorkomen.

Literatuuroverzlcht.. Report No. V 85.074/350445. CIVO Instituten--TNO,

The Netherlands.

Ferrando R. 1981. Traditional and non-traditional foods. FAO, Rome.

Liener IE. (ed). 1969.Toxic constituents of plant foodstuffs. Academic Press, New

Linamarin. The Toxic Compound of Cassava, Journal of Venomous

Animals and Toxins York.

Sartono. 2002. racun dan keracunan. widya medika.Jakarta.

Syarief, nurbama. 2003.toksikologi II. FK USU. Medan.

Page 21: MAKALAH FARMAKOGNOSI 2