Makalah Farmako

download Makalah Farmako

of 17

Transcript of Makalah Farmako

No.

Kelas terapi Antiinfeksi

Nama obat Gentamisin Sulfat

StrukturR NH2

Indikasi infeksi kulit bakterial.H2SO4

Peringatan sentisitasi. Daerah yang luas: Bila daerah kulit yang akan diobati besar otoktosisitas dapat merupakan bahaya, khususnya pada anak, pada pasien lanjut usia, dan pada pasien dengan kerusakan ginjal. Gangguan fungsi ginjal (minum air yang cukup); kehamilan dan menyusui.

Interaksi Tidak ada korelasi baik antara dosis dan efektifitas tetapi ada korelasi antara kadar dalam darah dengan efektifitas. Jadi bila hasil pengobatan dengan dosis standar tidak efektif, perlu dilakukan pemantauan kadar dalam darah.

O O NH2 O OH

HO H3C H3CHN

Kontrai ndikasi Penyakit ginjal, lanjut usia, sepsis, luka bakar.

Efek samping sentisitasi. Daerah yang luas: Bila daerah kulit yang akan diobati besar otoktosisitas dapat merupakan bahaya, khususnya pada anak, pada pasien lanjut usia, dan pada pasien dengan kerusakan ginjal.

Dosis gentamisin 1mg/g salep. Dioleskan 3-4 kali sehari.

Nama dagang beserta nama pabriknya Dermaboitic (Medikon), Dermagen (Corsa), Genoint (Erela), Gensho (Soho), Sagestam (Sanbe)

O OH

Asiklovir

Herpes simpleks dan varisella zoster.

Ritonavir mempercepat metabolisme kontrasepsi oral kombinasi (mengurangi efek kontraseptif). Ritonavir adalah penghambat kuat berbagai sistem mikrosom hati, oleh karena itu kemungkinan berinteraksi dengan sejumlah obat; produsennya menginformasikan bahwa pemakaian bersama beberapa Analgetik, antiaritmia, antijamur, antihistamin, antipsikotik, ansiolitika, dan hipnotika, antagonis kalsium. Cisaprid, dan antibakteri makrolida memerlukan pemantauan atau harus dihindari.

Ruam kulit; gangguan saluran cerna; peningkatan bilirubin dan enzim hati, peningkatan ureum dan keratin, sakit kepala, gangguan neurologist, gangguan darah, lesu. Pada pemberian intravena dapat terjadi inflamasi lokal yang berat (kadangkadang menimbulkan ulkus); bingung, halusinasi, agitasi, tremor, somnolen, psikosis, konvulsi dan koma.

Dosis oral: Pengobatan herpes simpleks: 200 mg (400 mg pada immunocompromised atau bila ada gangguan absorpsi) 5 kali sehar, selama 5 hari. ANAK di bawah 2 tahun, setengah dosis dewasa. Di atas 2 tahun berikan dosis dewasa. Pencegahan herpes simpleks kambuhan, 200 mg 4 kali sehari atau 400 mg 2 kali sehari, dapat diturunkan menjadi 200 mg 2 atau 3 kali sehari dan interupsi setiap 6-12 bulan. Profilaksis herpes simpleks pada immunocompromised, 200-400 mg 4 kali sehari. ANAK di bawah umur 2 tahun, setengah dosis dewasa. Di atas 2 tahun, dosis dewasa. Pengobatan varizela dan herpes zoster, 800 mg 5 kali sehari selama 7 hari. ANAK, varisela: 20 mg/kg (maks.800 mg) 4 kali sehari selama 5 hari. Di bawah umur 2 tahun, 200 mg 4 kali sehari, 2-5 tahun 400 mg 4 kali sehari. Di atas 6 tahun, 800 mg 4 kali sehari. Infus intravena (selama 1 jam): pengobatan herpes simpleks pada immunocompromised, herpes genital berat awal, dan varicelia zoster pada immunocompromised dan pada eusefalitis simpleks (biasanya diberikan 10 hari pada ensefalitis. BAYI sampai 3 bulan, 10 mg/kg tiap 8 jam biasanya 10 hari pada ensefalitis) ANAK 3 bulan 12 tahun herpes simpleks dan varicella zoster 250mg//m2 setiap 8 jam biasanya 5 hari. Dosis digandakan 500 mg/ m2 untuk varicella zoster pada immunocompromised dan ensefalitis simpleks (biasanya diberikan 10 hari untuk ensefalitis). Topikal: Herpes simpleks, tiap 4 jam (5 kali sehari). Lihat 13.3.10.3. Catatan: Krim tidak boleh digunakan pada mukosa.

Acyclovir (Generik) Tablet 200 mg, 400 mg (K). Azovir (Medikon) Tablet 200 mg, 400 mg (K). Clinovir (Pharos) Tablet 200 mg, 400 mg (K). Clopes (Metiska) Tablet 200 mg, 400 mg (K). Clovika (Ikapharrmindo) Tablet 200 mg, 400 mg (K). Danovir (Dankos) Tablet 200 mg, 400 mg (K). Eduvir (Otto) Tablet 200 mg, 400 mg (K). Herpiclof (Nufarindo) Tablet 200 mg, 400 mg. Poviral (Kalbe Farma) Tablet 200 mg, 400 mg. Quavir (Soho) Tablet 200 mg, 400 mg. Scanovir (Tempo) Tablet 200 mg, 400 mg. Vireth (Ethica) Tablet 200 mg, 400 mg. Virtaz (Pratapa Nirmala) Tablet 200 mg, 400 mg (K). Zorel (Dexa Medica) Tablet 200 mg, 400 mg (K). Zoter (Interbat) Tablet 200 mg, 400 mg. Zovirax (Glaxo Wellcome Indonesia) Tablet 200 mg, 400 mg (K).

No.

Kelas terapi

Nama obat Kloramfenik ol

Struktur

Indikasi

Peringatan Hindari penggunakan berulang dan jangka panjang. Turunkan dosis gangguan fungsi hati dan gijal. Lakukan hitung jenis sel darah sebelum dan secara berkala selama pengobatan. Pada neonatus dapat menimbulkan grey baby sindrome. (Periksa kadar dalam plasma). Dosis harus dikurangi pada pasien payah ginjal karena obat ini sebagian besar diekskresi utuh dalam urine.

Interaksi Kloramfenikol bekerja dengan jalan menghambat sintesis protein kuman. Yang dihambat ialah enzim peptidil transferase yang berperan sebagai katalisator untuk membentuk ikatan-ikatan peptida pada proses sintesis protein kuman. Efek toksik kloramfenikol pada sel mamalia terutama terlihat pada sistem hemopoetik dan diduga berhubungan dengan mekanisme kerja obat ini.

OH H O2 N C C CH2OH H NHCOCHCl2

antiinfeksi untuk infeksi berat akibat Haemophil us influenzae, demam tifoid, meningitis dan abses otak, bakteromia , dan infeksi berat lainnya.

Kontrai ndikasi wanita hamil, menyusui , dan pasien porfiria

Efek samping kelainan darah yang reversibel dan ireversibel seperti anemia aplastik (dapat berlanjut menjadi leukimia), neuritis perifer, neuritis optik, eritema multiforme, mual, muntah, diare, stomatitis, glositis, hemoglobinuria nokturnal.

Dosis oral, injeksi intravena atau infus: 50 mg/kg/hari dalam 4 dosis (pada infeksi berat seperti septikemia dan meningitis, dosis dapat digandakan dan segera diturunkan bila terdapat perbaikan klinis). ANAK: apiglotitis hemofilus, meningitis purulenta, 50-100 mg/kg/hari dalam dosis terbagi. BAYI: di bawah 2 minggu, 25 mg/kg/hari (dibagi dalam 4 dosis). 2 minggu-1 tahun, 50 mg/kg/hari (dibagi 4 dosis). Keterangan: Pengukuran kadar dalam plasma harus dilakukan pada neonatus dan dianjurkan pada anak di bawah 4 tahun. Kadar puncak plasma (1 jam setelah pemberian i.v) 15-25 mg/liter. Kadar lembah tidak boleh melebihi 15 mg/liter.

Nama dagang beserta nama pabriknya Kloramfenikol (generik), Colme (Interbat), Colsancetine (Sanbe), Etagemycetin (Errita),Kalmicetin (Kalbe Farma), Ribocine (Dexa Medika).

Tiamfenik ol

OH H O2SH3C C C CH2OH H NHCOCHCl2

Indikasi tiamfenikol sama dengan koramfenik ol yaitu untuk mengobati demam tifoid, salmonelos is lain, infeksi H. influenza, meningitis purulenta, infeksi kuman anaerob, riketsiosis, infeksi saluran empedu, dan gonore.

Terhadap kuman gram-positif maupun gram-negatif, obat ini umumnya kurang aktif dibandingkan dengan kloramfenikol tetapi terhadap Str. Pyogenes, pneumokokus, hemofilus dan meningokokus aktivitasnya sama dengan kloramfenikol.

??????

Efek samping yang timbul adalah depresi sumsum tulang yang reversible dan berhubungan dengan dosis yang diberikan. Dari pengalaman klinik yang terbatas kelihatannya obat ini jarang menimbulkan aplaksia sumsum tulang. Efek samping yang sering dijumpai adalah depresi eritropoesis. Fek hematologic lainnya adalah leucopenia, trombositopenia, dan peningkatan kadar serum iron.

Kapsul 250 dan 500 mg Dewasa 1 g sehari dibagi dalam 4 dosis Botol berisi pelarut 60 ml dan bubuk tiamfenikol 1,5 g yang setelah dilarutkan mengandung 125 mg tiamfenikol tiap 5 ml Anak, 25 mg/kg BB sehari dibagi dalam 4 dosis Untuk infeksi berat dosis dapat ditingkatkan sampai 2 x lipat. Dosis tunggal tiamfenikol 2,5 gram peroral cukup efektif untuk mengobati urethritis gonorrhoica

Tiamfenikol (Generik), Nilacol (Nicholas), Biothicol (Sanbe), Phenobiotic (Bernofarm), Comthycol (Combiphar), Renamoca (Pratapa Nirmala), Corsafen (Corsa), Sendicol (Coronet), Dexycol (Dexa Medica), Thiambiotic (Prafa), Ipbiofen (Tempo), Thiamika (Ikapharmindo), Kalticol (Kalbe Farma), Thiamycin (Interbat), Lanacol (Pertiwi Agung), Thianicol (Dankos), Lipafen (Bintang Toedjoe), Thiaven (Pharos), Nikolam (Meprofarm), Urfamycin (Zambon/Pharos), Venacol (Mugi), Zumatab (Prima Adimulia Sejati)

No.

Kelas terapi

Nama obat Ofloksasin

Struktur ???????????????? ??????????????

Indikasi Ofloksasin digunakan untuk infeksi saluran kemih, infeksi jaringan lunak, gonore, uretritis atau servisitis non gonokokus , saluran napas bawah.

Peringatan 4-kuinolon harus digunakan secara hati-hati pada pasien dengan riwayat epilepsy, pasien gangguan fungsi hati dan ginjal, pada wanita hamil dan ibu menyusui, anakanak (hasil penelitian pada hewanmenunjuk kan adanya artropati pada sendi penunjang berat badan). Kuinolon juga dapat menimbulkan konvulsi pada pasien dengan atau tanpa riwayat kejang dan pada penggunaan bersama AINS.

Interaksi Pernah dilaporkan kerusakan tendon. Bila muncul tanda-tanda inflamasi atau nyeri pada tendon maka obat harus segera dihentikan dan tenon yang sakit harus diistirahatkan sampai gejala hilang.

Kontrai ndikasi ??????? ?

Efek samping Efek samping yang sering timbul antara lain mual, muntah, diare (jarang-jarang colitis terkait antibiotic), sakit perut,sakit kepala, pusing, gangguan tidur, ruam, pruritus, anafilaksis, fotosensitivitas, peningkatan ureum dan kreatinin serum, gangguan fungsi hati sementara, artralgia, mialgia, gangguan darah (mencakup eosiofilia, leucopenia, trombsitopenia, dan gangguan kadar protombin. Efek samping yang lebih jarang meliputi anoreksia, depresi, gelisah, halusinasi, bingung, gangguan penglihatan, pengecapan, pendengaran, peningkatan tekanan intracranial, kerusakan tendon (terutama pada orang tua dan penggunaan bersama kortikosteroid). Obat harus dihentikan bila terjadi gangguan mental dan neurologis atau reaksi hipersensitivitas pada pembrian pertama.

Dosis Oral Infeksi saluran kemih 200 400 mg/hari Infeksi saluran kemih bawah 400 mg/hari, bila perlu dapat dinaikkan menjadi 2 x 400 mg/hari Infeksi jaringan lunak 400 mg dua kali sehari Gonore tanpa komplikasi 400 mg dosis tunggal Uretritis atau servisitis non gonokokus, 400 mg/hari dalam dosis terbagi atau tunggal Infus Intravena Infuse intravena (200 mg/30 menit) : Infeksi saluran kemih dengan komplikasi 200 mg/hari Infeksi saluran kemih bawah 200 mg dua kali sehari Septicemia 200 mg dua kali sehari Infeksi kulit dan jaringan lunak 400 mg dua kali sehari Infeksi berat atau dengan komplikasi berat 400 mg dua kali sehari

Nama dagang beserta nama pabriknya Ofloksasin (Generik), Hexaflox (Hexpharm), Akilen (Sanbe), Loxinter (Interbat), Betaflox (Mahakam), Nilavid (Nicholas), Danoflox (Dankos), Ostrid (Otto), Efexin (Medikon), Pharflox (Pharos), Ethiflox (Ethica), Poncoquin (Armoxindo), Floxan (Prima Adi Mulia), Tarivid (Kalbe Farma), Floxika (Ikapharmindo)

No.

Kelas terapi

Nama obat Ciprofolksasi n

Struktur

Indikasi

Peringatan

Interaksi

Kontrai ndikasi

Efek samping

Dosis

Nama dagang beserta nama pabriknya

Eritromisin Etilsuksinat

No.

Kelas terapi

Nama obat Amoksisilin Trihidrat

Struktur

Indikasi

Peringatan

Interaksi

Kontrai ndikasi

Efek samping

Dosis

Nama dagang beserta nama pabriknya

Ampisilin Anhidrat

No.

Kelas terapi

Nama obat Sefadroksil Anhidrat

Struktur

Indikasi

Peringatan

Interaksi

Kontrai ndikasi

Efek samping

Dosis

Nama dagang beserta nama pabriknya

Sefiksim

No.

Kelas terapi

Nama obat Sefriakson

Struktur

Indikasi infeksi bakteri gram positif dan gram negatif

Peringatan alergi terhadap penisilin, gangguan fungsi ginjal, kehamilan dan menyusui (tetap boleh digunakan), positif palsu untuk glukosa urin (pada pengujian untuk mengurangi jumlah obat), positif palsu pada uji Coombs.

Interaksi Antibiotik terapi diberikan pada pasien pasca operasi atau pasien yang tidak mendapat operasi. Interaksi obat yang mungkin terjadi antara aminoglikosida (gentamisin atau amikasin) dengan seftriakson, gentamisin dengan ketorolak, dan trimetoprim (salah satu kandungan kotrimoksazol) dengan fenitoin.

NH 2

S

N C N R1 OCH3

Kontrai ndikasi untuk bayi dibawa h 6 bulan. Seftriak son kalsium dapat menim bulkan presipit asi di ginjal atau emped u.

Efek samping diare dan colitis yang disebabkan oleh amtibiotik (keduanya karena pengunaan dosis tinggi), mual dan muntah, rasa tidak enak pada saluran cerna, sakit kepala, reaksi alergi berupa ruam, pruritus, urtikaria, serum sickness, demam dan atralgia, anafilaksis, erithema, multiforme, nekro lisis ephydermal toksis. Gangguan fungsi hati, hepatitis sementara, dan ikterus kolestatik. Pada gangguan fungsi hati yang disertai gangguan fungsi ginjal dapat terjadi penggeseran bilirubin dari ikatan plasma.

Dosis pemberian secara injeksi intramuscular dalam, bolus intravena atau infuse. 1 g/hari dalam dosis tunggal. Pada infeksi berat: 2-4 g/hari dosis tunggal. Dosis lebih dari 1 g harus diberikan pada 2 tempat atau lebih. Anak di atas 6 minggu 20-50 mg/kg/ hari dapat naik sampai 80 mg/kilo/hari. Diberikan dalam dosis tunggal. Bila lebih dari 50 mg/kg, hanya diberikan secara infuse intravena. Gonorhae tanpa komplikasi : 250 g dosis tunggal. Profilaksis bedah : 1 g dosis tunggal Profilaksis bedah kolorektal : 2 g

Nama dagang beserta nama pabriknya Ceftriaxone (generic), Broadcef (kalbe farma), elpicef (pratapa nirmala), rocephine (roche Indonesia), tricefin (dexa medica)

No.

Kelas terapi

Nama obat Tetrasiklin HCl

Struktur

Indikasi infeksi kulit bacterial

Peringatan Menyusui, kerusakan hati, miastenia gravis

Interaksi bila tetrasiklin diberikan dengan metoksifluoran maka dapat menyebabkan nefrotoksik. Bila dikombinasikan dengan penisilin maka aktivitas antimikrobanya dihambat.

OH O OH O CO NH2

Kontrai ndikasi Hiperse nsitifita s, kerusa kan ginjal berat, hamil, anak berusia kurang dari 12 tahun.

Efek samping reaksi hipersensitif local

Dosis dewasa = oral, 4kali 250-500 mg/hari. Parenteral, 300 IM mg sehari yang dibagi menjadi 2-3 dosis, atau 250-500mg IV diulangi 2-4 kali sehari. Anak =Oral, 25-50mg/kgBB/hari, dibagi dalam 4 dosis. Parenteral, untuk pemberian IM 1525mg/kgBB/hari sebagai dosis tunggal atau dibagi dalam 2-3 dosis dan IV 20-30mg/kgBB/hari dibagi dalam 2-3dosis.

Nama dagang beserta nama pabriknya Tetracycline (generic), Altetra (Pharmac Apex), Combicycline (Combhypar), Erka siklin (Erela), miicrobic (Saka farma), trifasiklin (Trifa)

HClH H OH CH3 H N(CH3)2 HO

No.

Kelas terapi

Nama obat Doksisiklin Monohidrat

Struktur

Indikasi Digunak an untuk profilaksi s malaria di wilayah dengan resistens i klorokuin dan meflokui n. Juga sebagai obat alternatif bila klorokuin atau meflokui ntidak bias diberika n; sinusitis kronus; prostatiti s kronis; penyakit radang pelvis.

Peringatan Gangguan fungsi hati (hindari pemberian secara i.v.), gangguan fungsi ginjal; kadangkadang menimbulkan fotosensitivit as.

Interaksi

Kontrai ndikasi

Efek samping Mual, muntah, diare, eritema (hrntikan pengobatan), sakit kepala dan gangguan penglihatan dapat merupakan petunjuk peningkatan tekanan intrakanial, hepatotoksisitas , pankreatitis dan colitis.

Dosis 200 mg pada hari pertama, kemudian 100 mg per hari. Pada infeksi berat 200 mg per hari. Akne : 50 mg per hari selama 6-12 minggu atau lebih lama.

OH O OH O OH CONH2

Nama dagang beserta nama pabriknya Doxycycline ( Generik) ; Dotur (Novartis Indonesia) ; Doxin (Medifarma) ; Dumoxin (Dumex Alpharma Indonesia) ; Interdoxin (Interbat) ; Sielidon (Sanbe) ; Viadoxin (Pyridam) ; Vibramycin (Pfizer Indonesia).

.H2OOH H H H CH3 H OH H N(CH3)2

No.

Kelas terapi

Nama obat Kloroquin Difosfat

Struktur

Indikasi Pengoba tan dan profilaksi s malaria; arthritis rematoid ; lupus eritemat osus.

Peringatan Gangguan fungsi hati dan/ atau ginjal; kehamilan (tapi untuk malaria, manfaat lebih besar dari resiko); dapat menyebabka n eksaserbasi psoriasis; gangguan neurolofis (hindari untuk profilaksisis bila ada riwayat epilepsy). Dapat memperberat meastenia gravis; gangguan pencernaan berat; defisiensi G6PD; pada gangguan jangka panjang prrlu pemeriksaan mata. Hindari penggunaan bersamaan dengan halofantrin dan oba lain yang bersifat hepatotoksik.

Interaksi

Kontrai ndikasi

Efek samping Gangguan saluran cerna, sakit kepala, kejang, gangguan penglihatan, depigmentasi atau rambut rontok, reaksi kulit (ruam, pruritus); jarang-jarang depresi sumsum tulang.

Dosis Oral, DEWASA, dosis awal 600 mg (klorokuin basa), dilanjutkan 6-8 jam kemudian dengan 300 mg, kemudian 300 mg per hari untuk dua hari berikutnya. (dosis komulatif kira-kira 25 mg/kg klorokuin basa). Oral. ANAK, dosis awal 10 mg/kg (klorokuin basa), dilanjutkan dengan dosis tunggal sebesar 5 mg/kg yang diberikan 6-8 jam kemudian, kemudian dosis tunggal 5 mg/kg selama dua hari. Untuk terapi radikal dilanjutkan dengan primakuin 250 microgram/kg/hari.

Cl

Nama dagang beserta nama pabriknya Klorokuin (Generik); Nivaquine (Rhone Poulene Rorer Indonesia); Riboquin (Dexa Medica).

N

.2H3PO4NH CH(CH3)3N(C2H3)2 CH3

No.

Kelas terapi

Nama obat Metronidazol

Struktur

Indikasi

Peringatan Reaksi seperti disulfiram terjadi bila diberikan bersama alkohol ; gangguan fungsi hati dan hepatic enseohalopat hy; kehamilan dan menyusui (hindari penggunaan dosis besar); bila pengobatan melebihi 10 hari, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan klinis dan laboratoris.

Interaksi Alkohol : reaksi mirip disulfiram Antikoagulan : efek nikumalon dan warfarin ditingkatkan Antiepileptika : metronidazol menghambat metabolisme fenitoin (menaikkan kadar plasma feniton); fenobarbiton mempercepat metabolisme metronidazol (menurunkan kadar plasma metronidazol).

Kontrai ndikasi

Efek samping Mual, muntah, gangguan pengecapan, lidah kasar, gangguan saluran cerna, ruam, urtikaria, dan angioudem; kadang-kadang timbul rasa lesu, mengantuk, pusing, ataksia, urin berwarna gelap, dan anafilaksis. Neuritis perifer pada penggunaan jangka panjang, serangan epilepsi transien; leukopenia.

Dosis Oral : amubiasis intestinal invasif, 800 mg tiap 8 jam selama 5 hari. Anak 1-3 tahun, 200 mg tiap 8 jam; 3-7 tahun 200 mg tiap 6 jam; 7-10 tahun, 200-400 mg tiap 8 jam. Amubiasis ekstra intestinal (termasuk abses hepar) dan pembawa kista amuba asimtomatik, 400-800 mg tiap 8 jam selama 5-10 hari. Anak 1-3 tahun, 100-200 mg tiap 8 jam; 3-7 tahun, 100-200 mg tiap 6 jam; 7-10 tahun, 200400 mg tiap 8 jam. Trikomoniasis urogenital; 200 mg tiap 8 jam selama 7 hari atau 400-500 mg tiap 12 jam selama 7 hari; atau 800 mg pagi hari dan 1,2 g malam hari selama 2 hari; atau 2 g dosis tunggal. ANAK 1-3 tahun, 50 mgtiap 8 jam selama 7 hari; 3-7 tahun, 100 mg tiap 12 jam. 7-10 tahun, 100 mg tiap 8 jam. Giardiasis : 2 g/hari selama 3 hari atau 500 mg dua kali sehari selama 1-10 hari. ANAK 1-3 tahun, 500 mg/hari selama 3 hari; 3-7 tahun, 600800 mg/hari; 7-10 tahun, 1 g/hari.

CH2CH2OH O2N N CH3

N

Infeksi protozoa , infeksi anaerob (termasu k gigi). Metronid azol efektif untuk amubiasi s intestina l maupun ekstraint estinal. Namun, efeknya lebih jalas pada jaringan, sebab sebagian besar metronid azol mengala mi penyera pan di usus halus.

Infeksi anaerob : (biasanya selama 7 hari). Oral, dosis awal 800 mg/hari, kemudian 400 mg tiap 8 jam atau 500 mg tiap 8 jam. Rektal , 1 g tiap 8 jam selama 3 hari, kemudian 1 g tiap 12 jam. Infus intravena,

Nama dagang beserta nama pabriknya Metronidazol (generik) tablet 250 mg, 500 mg (K) Corzagyl (Corza) tablet 250 mg, 500 mg (K) Fladex (Dexa Medika) tablet 250 mg, 500 mg (K) Fortagyl (Prafa) cairan infus 5 mg/ml; supositoria 500 mg, Ig; tablet 500 mg (K) Gravazol (Graha) tablet 250 mg, 500 mg (K) Mebazid (Dankos) tablet 250 mg, 500 mg (K) Metrolet (Harsen) sirup 125 mg/5ml; tablet 250 mg, 500 mg (K) Metrofusin (Baxter Kalbe) cairan infus 5 mg/ml (K) Metronidazole Fresenius (Ikapharminda) cairan infus 5 mg/ml (K) Nidazole (Kalbe Farma) tablet 250 mg, 500 mg (K) Promuba (metrofarm) tablet 250 mg, 500 mg (K) Trichodazol (Sanbe) tablet 250 mg, 500 mg (K) Trogyl (Otto) tablet 500 mg (K) Elyzol (Dumex Alpharma Indonesia) cairan infus 5 mg/ml; tablet 500 mg (K) Flagyl (Rhone Poulene Rorer Indonesia) cairan infus 5 mg/ml; sirup 125 mg/5mml; suppositoria 500 mg, Ig: tablet 250 mg, 500 mg (K) Tismazol (Metiska) tablet 250 mg, 500 mg (K)

500 mg tiap 8 jam. ANAK, untuk semua cara pemberian, 7,5 mg/kg tiap 8 jam. Infeksi gigi akut: oral, 200 mg tiap 8 jam selama 3-7 hari.

Profilaksis bedah: oral, 400 mg tiap 8 jam dimulai 24 jam sebelum operasi, dilanjutkan sesudah operasi secara intravena atau rektal sampai pemberian oral dapat dilakukan lagi. ANAK, 7,5 mg/kg tiap 8 jam. Rektal, 1 g tiap 8 jam. ANAK 125-250 mg tiap 8 jam. Intravena, 500 mg beberapa saat sebelum operasi, kemudian tiap 8 jam sampai pemberian oral bisa dilakukan.

No.

Kelas terapi

Nama obat Ketokonazol

StrukturN

Indikasi Mukosa sistemik, kandidia sis mukokut anesiste n yang kronis, mukosa saluran cerna resisten serius, kandidia sis vaginal resisten yang kronis, infeksi dermatifi ta pada kulitatau kuku tangan (tidak pada kuku kaki);

Peringatan Lakukan uji fungsi hati secara klinis dan secara biokimia untuk pengobatan yang berlangsung lebih dari 14 hari lakukan uji fungsi hati sebelum memulainya, 14 hari setelah mulai, kemudian selang sebulan sekali. Hindari pada porfiria

Interaksi Setelah pemnerian oral, obat ini ditemukan dalam urin, kelenjar lemak, air ludah, juga pada kulit yang mengalami infeksi, tendon, dan cairan sinovial. Kadar ketokonazol dalam cairan otak sangat kecil dan hanya ditemukan pada infeksi selaput otak. Balam plasma, 84 % ketokonazol berikatan dengan protein plasma terutama albumin. 15 % berikatan dengan sel darah dan 1% dalam bentuk bebas. Sebagian besar dari obat ini mengalami metabolisme lintas pertama. Diduga ketokonazol diekskresikan bersama cairan empedu ke lumen usus dan hanya sebagian kecil saja yang dikeluarkan bersama urin, semuanya dalam bentuk metabolit yang tidak aktif. Gangguan ginjal dan faal hati yang ringan tidak

N CH2 O O H3CC N N OCH2 O

Cl

Cl

Kontrai ndikasi Ganggu an hati; kehami lan (terato genesit as pada hewan, pada kemasa n cantum kan peringa tan terhada p kehami lan) dan menyu sui

Efek samping Mual,untah, nyeri perut; sakit kepala; ruam, urtikaria, pruritus; jarang trombositopenia , parestesia, fotopobia, pusing, alopesia, ginaekomastia dan oligospermia; kerusakan hati fatal (resiko terbentuknya hepatitis lebih besar jika diberikan lebih dari 14 hari)

Dosis DEWASA 200 mg/hari bersama makanan, biasanya untuk 14 hari; jka setelah 14 hari respon tidak memadai, lanjutkan hingga setidaknya 1 minggu setelah gejala hilang, dan kultur menjadi negatif; maksimum 400 mg/hari ANAK, 3 mg/kg/hari. Kandidiasis vaginal resisten yang kronis, 400 mg/hari bersama makanan selama 5 hari.

Nama dagang beserta nama pabriknya Ketokonazol (Generik) tablet 200 mg (K) Formyco (Sanbe) tablet 200 mg (K) Funet (Pratapa Nirmala) tablet 200 mg (K) Fungasol (Guardian) tablet 200 mg (K) Interzol (Interbat) tablet 200 mg (K) Muzoral (Mugi) tablet 200 mg (K) Mycoral (Kalbe Farma) tablet 200 mg (K) Nizoral (Jhonson & Jhonson Indonesia) tablet 200 mg (K) Profungal (Dankos) tablet 200 mg (K) Thicazol (Ethica) tablet 200 mg (K) Wizol (Pertiwi Agung) tablet 200 mg (K) Zoloral (Ikapharmindo) tablet 200 mg (K) Zoralin (Medikon) tablet 200 mg (K)

profilaksi s mukosa pada pasien imunosu presan. Ketokon azol terutam a efektif untuk hiatoplas mosis paru, tulang, sendi, dan jaringan lemak. Ketokon azol tidak dianjurk an untuk meningit is kriptoko kus karena penetras inya kurang baik, tetapi obat ini efektif untuk kriptoko kosis nonmeni ngeal, dan terbukti bermanf aat pula pada parakoks idioidomi kosis, dermati mikosis, dan kandidos is (mukoku tan, vaginal dan oral)

mempengaruhi kadarnya dalam plasma.

No.

Kelas terapi

Nama obat

Struktur

Indikasi

Peringatan

Interaksi

Kontraindi kasi

Efek samping

Dosis

TrimetroprimN

NH2

N

Infeksi saluran kemih,bro nkitis akut dan kronis.NH2

CH2

H3CO OCH3

OCH3

Gangguan fungsi ginjal,ibu menyusui,pasie n dengan risiko defisiensi folat,porfiria. Untuk pengobatan jangka panjang diperlukan hitung jenis sel darah

- Antiaritmia : kadar plasma dari prokainamid ditingkatkan Antikoagulan : mungkin meningkatkan efek nikumalon dan warfarin

Ganggua n fungsi ginjal berat,wa nita hamil,ne onatus dan diskrasia darah

Gangguan saluran cerna,mual dan muntah,ruam,prurit us,eritema multiforme (jarangjarang),nekrolisis epidermal toksik, gangguan hematopoesis,meni ngitis aseptik

TRIMETOPIRIN

Sulfametoksazo l

SO2NH

N O CH3

NH2

Infeksi saluran kemih,br onkitis akut dan kronis

SULFAMETOKSASOL

Gangguan Anestetik:efek tiopenton fungsi hati ditingkatkan dan ginjal;minum air cukup banyak. Hindarkan penggunaan pada gangguan darah (kecuali di bawah pengawasan spesialis);pad a penggunaan jangka panjang perlu dilakukan hitung jenis sel darah. Bila timbul ruam atau gangguan

Gagal ginjal dan ganggu an fungsi hati yang berat,p orfiria

Mual,muntah,ru am(termasuk sindrom stevensJohnson,nekroli sis epidermal toksik,fotosensit ivitas) hentikan obat dengan segera. Gangguan darah (neutropenia,tro mbositopenia,ag ranulositosis dan purpura) hentikan obat dengan segera. Reaksi alergi,diare,stom atitis,glositis,an oreksia,atralgia, mialgia. Kerusakan hati seperti ikterus

darah,obat harus segera dihentikan. Hati-hati pada asma ,defisiensi G6PD,wanita hamil atau menyusui. Hindari penggunaan pada bayi dibawah 6 minggu (kecuali untuk pengobatan atau profilaksis Pneumocystis carinii)

dan nekrosis hati;pankreatitis, kolitis terkait antibiotik,eosino filia,batuk,nafas singkat,infiltrat paru,meningitis aseptik,sakit kepala,depresi,k onvulsi,ataksia,t initus. Anemia megaloblastik karena trimetoprim,gan gguan elektrolit,kristal uria,gangguan ginjal termasuk nefritis interstisialis

No.

Kelas terapi

Nama obat

Struktur

Indikasi

Peringatan

Interaksi

Kontrai ndikasi

Efek samping

Dosis

Nama dagang beserta nama pabriknya

Klindamisin

CH3 CH3 CHO H N CONHCH

Infeksi stafiloko kus pada sendi dan tulang seperti osteomie litis, peritoniti s,profilak sis endokar ditis

HO OH O HCl 2H2CH2CH3C H SCH3 OH OH

Obat harus segera dihentikan bila terjadi diare atau colitis gangguan fungsi ginjal dan hati,perlu pemantauan fungsi hati dan hitung jenis sel darah pada pengobatan jangka panjang, penggunaan pada neonatus dan anak-anak, wanita hamil dan menyusui

Relaksasi otot: peningkatan efek relaksan non-depolarizing Parasimpatomimetika: antagonisme efek neostigmin dan piridostigmin

Diare

Diare (hentikan pengobatan), sakit perut, mual, muntah, colitis karena antibiotic, ruam, ikterus, gangguan fungsi hati, netropenia, eosinofilia, agranulositosis, dan trombositopenia . Nyeri, indurasi dan abses setelah suntikan intramuskuler, tromboflebitis setelah suntikan intra vena

DEWASA,150-300 mg tiap 6 jam, dapat naik sampai 450 mg tiap 6 jam pada infeksi berat. ANAK, 3-6 mg/kg tiap 6 jam

Albiotin (kalbe farma), anerecid (dexa medica), cindala medikon), climadan (dankos), clindexin (mugi), librodan(bintang toedjoe), prolic (sanbe)