Makalah Facebook

download Makalah Facebook

If you can't read please download the document

Transcript of Makalah Facebook

KEHARAMAN FACEBOOKMakalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Masail Fiqhiyah

1

0100090000037800000002001c00000000000400000003010800050000000b0200 000000050000000c029a06c206040000002e0118001c000000fb021000070000000 000bc02000000000102022253797374656d0006c206000006690000103e110004e e83395047d2020c020000040000002d01000004000000020101001c000000fb029 cff0000000000009001000000000740001254696d6573204e657720526f6d616e00 00000000000000000000000000000000040000002d010100050000000902000000 020d000000320a5a0000000100040000000000c306980620f52d00040000002d01 0000030000000000

Disusun Oleh : Ratna Khuzaimah

KOSENTRASI PERADILAN AGAMA PRODI AHWA AL-SAKHSIYAH FAKULATAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009M/1430H

KATA PENGANTARSegala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta hidayahNya kepada kita semua sehingga kita dapat menjalankan segala aktivitas sebagaiman biasanya. Sholawat serta salam tak lupa kita curah limpahkan kepada Nabi muhammad Saw, yang telah menunjukkan jalan kebenaran kepada kita semua. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penyusun haturkan kepada segenap pihak yang turut membantu dalam proses pembuatan makalah ini, penyusun juga memohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan di dalam

2

makalah ini, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan .

Ttd Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

Dalam beberapa hari terakhir ini telah terjadi pemberitaan ramai terkait dengan isu pengharaman Facebook (FB) dari sekelompok ulama pondok pesantren di Jawa Timur. Berdasarkan hasil Bhatsul Masail XI Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri Se-Jawa Timur di Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadiat Lirboyo, Kediri, 20-21 Mei 2009 yang lalu menyimpulkan bahwa hukum FB itu haram.

3

Fatwa pengharaman FB tersebut kemudian mengundang pro dan kontra dan mendapat tanggapan beragam dari berbagai pihak, baik ulama sendiri, pengamat sosial, masyarakat luas, maupun dari para pengguna (user) FB sendiri. Bagi yang pro menilai bahwa pengharaman tersebut sebagai respon positif dari kalangan ulama yang memiliki tanggung jawab moral publik. Sedangkan bagi yang kontra menilai sebagai campur tangan agama terhadap masalah-masalah publik yang seharusnya tidak perlu dicampuri oleh fatwa-fatwa. Menurut yang kontra, ulama terlalu berlebihan menyikapi FB sebagai salah satu perkembangan teknologi informasi yang tidak dapat dihindari. Polemik tentang pengharaman facebook yang terjadi kian rumit, karena ada kesalahpahaman pandangan dalam memandang sebuah fatwa, alhasil banyak pertentangan dari umat muslim khususnya para pengguna facebook , yang kemudian dampak negatif pun timbul baik berupa cacian dan cercaan yang ditujukan kepada para ulama yang telah mengharamkan facebook. Dalam hal ini penulis ingin menggali kembali tentang apa itu facebook dan kegunaannya, serta dalil keharaman facebook serta menganalisa bagaimana respon umat muslim pengguna facebook, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara para pengguna facebook dengan fatwa keharaman facebook. Penulis juga akan menjelaskan bagaimana pandangan ulama sehingga facebook ini sampai pada titik haram .

BAB II PEMBAHASAN A. Apa itu Facebook..??? FaceBook.com adalah sebuah situs atau website bertipe social networking (jejaring sosial), dimana di dalamnya menyediakan fasilitas bagi para anggotanya untuk mengisikan data-data pribadinya, meliputi biodata, riwayat sekolah, pekerjaan, dan lain-lain. Keuntungan lain yang ditawarkan oleh pengembang situs FaceBook.com salah satu di antaranya adalah pengguna dapat mencari teman (anggota lain) yang memiliki kriteria sama, misal satu sekolah, satu kota, satu

4

penggemar, dan lain-lain. Situs lain yang mempunyai fungsi hampir sama dengan FB adalah Friendster.com, MySpace.com, dan lain-lain. Saat ini kabarnya banyak perusahaan yang juga memanfaatkan Facebook untuk alat bantu pemasaran. situs ini sudah muncul sejak 4 februari 2004 yang didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School dan sudah banyak sekali anggotanya, bahkan kabarnya hingga tahun 2007 saja anggota aktifnya sudah mencapai 34 juta orang diseluruh dunia dan dalam hal mengakses facebook Indonesia menduduki urutan yang ke lima setelah United States 29%, United Kingdom 6,8%. Italy 6%, France 5,6%, namun masih banyak dari kita yang masih belum mengenal facebook.Di Indonesia, Facebook mencatat pertumbuhan pengguna terpesat se-Asia Tenggara pada 2008, yakni sekitar 645 persen menjadi 831.000 pengguna atau akun. Ini mengindikasikan bahwa Facebook benar-benar diserap oleh pengguna internet di Indonesia pada umumnya.1 Kehadiran facebook telah menjadi fenomena tersendiri bagi kecanggihan teknologi komunikasi yang berkembang pesat saat ini , oleh sebab itu muncul berbagai harapan , euforia, dan optimisme dalam menyambut datangnya sebuah era baru yang tidak terbungkus oleh sekat-sekat geografis , ideologis , dan batasan-batasan dalam menjelajahi dunia realitas . Pengikut facebook dapat dikelompokkan menjadi enam. Pertama, orang yang menggunakan facebook hanya mengisi waktu luang. Mereka biasanya jarang mengupdate status mereka, dan hanya sesekali memberikan komentar atas status teman-temannya. Mereka sebenarnya memiliki account FB hanya untuk mengobati rasa ingin tahu dan penasaran mereka. Kedua, menggunakan facebook untuk mempromosikan sesuatu. Biasanya mereka selalu menyertakan link ke situs milik mereka atau mengundang temantemanya untuk mengunjungi situs promosi mereka. Dengan mengikuti facebook, kelompok tersebut berharap mendapat keuntungan finansial. Termasuk dalam kelompok ini adalah pejabat, caleg, atau orang-orang yang mengampanyekan diri 1 http://www.detik.com/read/2009/05/22/1135502/398/facebook-an-berlebihan-diharamkan-ponpes-sejawa-maduras

5

mereka untuk tujuan jabatan tertentu. Ketiga, mereka yang bergabung di facebook untuk mengulang memori pertemanan mereka di masa lalu, misalnya saat masih SMA. Biasanya diikuti dengan upload foto-foto terbaru mereka. Keempat, orang yang kesepian. Kelompok tersebut biasanya adalah orangorang yang tidak ada kegiatan. Mereka sangat kuat memelototi home dan wall mereka dan sering mengupdate statusnya. Bahkan, status mereka kadang-kadang aneh dan tidak penting. Misalnya, memberitahukan bahwa dia sedang di suatu tempat atau lain-lain. Kelompok tersebut bisa saja menjadi kelompok ke lima. Jika membaca status mereka, kadang-kadang isinya agak berlebihan dan lucu. Kelima, kelompok yang menggunakan facebook untuk mencari teman dalam makna negatif. Kelompok ini biasanya selalu melanjutkan dengan pertemuan sambil makan-makan. Sebenarnya tidak ada validitas emperik tentang adanya kelompok kelima tersebut. Keenam, facebook sebagai ekspresi diri. Biasanya mereka menulis status atau note untuk mengkritik kebijakan publik pemerintah. Termasuk dalam kelompok ini juga adalah mereka yang selalu menulis puisi di note mereka, atau sekadar lelocon. Dalam posisi itu, facebook sangat menolong pengembangan kreativitas orang-orang yang bergabung di dalamnya. Kategori di atas bukan sesuatu yang mutlak. Tetapi bisa dimodifikasi atau gabungan dari dua, tiga, atau bahkan tiga katagori. Bisa jadi, satu orang termasuk dalam tiga kategori sekaligus. Di satu sisi, dia memiliki account FB untuk kampanye, mengisi waktu, mengekspresikan diri dan pemikiran mereka. Meskipun demikian, satu tujuan selalu lebih dominan dari tujuan yang lain. B. Hasil Keputusan Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMPPP) ke XI Pondok Pesantren se Jawa-Madura yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pondok Pesantren Putri (FMP3) mengharamkan pemanfaatan situs jejaring sosial secara berlebihan, seperti mencari jodoh maupun pacaran. Pernyataan ini sesuai dengan hasil pembahasan dalam forum Bahtsul Masail di

6

Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtdien Lirboyo, Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, "Ini merupakan hasil pembahasan terakhir yang kami lakukan semalam. Intinya, larangan ini kami keluarkan sesuai dengan aturan yang sudah ada dalam ketentuan agama," kata salah satu anggota perumus Komisi C FMP3, Masruhan saat ditemui detiksurabaya.com di Pondok Pesantren Lirboyo, Jumat (22/5/209).

Dijelaskan oleh Masruhan, larangan tersebut ditekankan pada adanya hubungan pertemanan spesial yang berlebihan. Apabila hubungan pertemanan spesial tersebut dilakukan untuk mengenal karakter seseorang dalam kerangka keinginan menikahinya dengan keyakinan keinginannya akan mendapatkan restu dari orang tua, hal tersebut tetap diperbolehkan. "Disini yang dilarang apabila penggunan Facebook hanya untuk mencari jodoh dan mengenal karakternya dan tidak dalam proses khitbah (pinangan atau lamaran)," jelas Masruhan.2 Dalam penentuan pernyataan tersebut, FMP3 menggunakan sejumlah dasar. Antara lain Kitab Bariqah Mahmudiyah halaman 7, Kitab Ihya' Ulumudin halaman 99, Kitab Al-Fatawi Al-Fiqhiyyah Al-Kubra halaman 203, serta sejumlah kitab dan tausyiyah dari ulamak besar. "Intinya yang kami hasilkan ini sesuai dengan ketentuan dalam agama, yang secara tegas sudah menyebutkan hubungan pertemanan spesial tanpa ada maksud keseriusan diharamkan," ungkap Masruhan.

Dijadikannya penggunaan layanan jejaring sosial sebagai pembahasan dalam forum Bahtsul Masail, dijelaskan oleh Masruhan dikarenakan penggunaannya sudah dianggap sangat mengkhawatirkan. Pertemanan dalam Facebook oleh masyarakat, sejauh ini dianggap lebih sering dilakukan dengan sifat tidak serius. C. Dalil Keharaman Facebook 2http://nasional.vivanews.com/news/read/60441-pesantren-lirboyo-klarifikasi-facebook-haram

7

Posisi FB sebagai sarana teknologi yang netral tersebut, tentu, secara hukum tidak dapat diberi hukum secara mutlak, halal total atau haram total. Karena dalam tinjaun kaidah fikih bahwa hukum muncul sesuai dengan iillat-nya (petunjuknya), alhukmu yadullu maa illatihi. Demikian juga FB jika digunakan untuk hal-hal negatif dan perbuatan dilarang, maka hukum menggunakan FB menjadi haram (dilarang). Jika dilihat dari tinjauan kaidah fikihnya, bahwa keharaman FB bukan terletak pada substansinya (FB sebagai sarana teknologi), namun terletak pada penyikapan orang terhadap FB untuk hal-hal negatif. Artinya, ada sesuatu yang menjadi kekhawatiran jika FB digunakan secara salah, dan memang sebagian orang telah menyalahgunakan dan sangat mempengaruhi karakteristik social. Dalam bahasa kaidah fikih, ulama mendasarkan kepada dalil Saddu adz-dariah. Jadi pesan moral yang disampaikan oleh para ulama Jatim tersebut sebagai hal yang sudah benar adanya, apalagi ulama memiliki tanggung jawab untuk melindungi moral public dari perbuatan dosa atau maksiat3 Apa itu Saddu al-Dzariah? Saddu artinya menutup celah atau mencegah sesuatu. Sedangkan dzariah bermakna wasilah (pengantar/penghubung). Secara istilah dapat didefinisikan sebagai setiap amalan yang secara lahir boleh namun dapat mengantar kepada sesuatu yang dilarang atau diharamkan. Jadi, Saddu Dzariah adalah mencegah wasilah-wasilah yang lahirnya boleh namun bisa mengantar kepada sesuatu yang dilarang guna menolak terjadinya kerusakan. Dalam konsep umum dalam kerangka hukum Islam, Saddu adz-dzariah merupakan salah satu kaidah pokok dalam syariat Islam berdasarkan dalil AlQur`an dan Sunnah. Diantaranya, adalah firman Allah SWT: Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. 3 http://docnetters.wordpress.com/2009/06/02/melacak-dalil-dalil-keharaman-facebook/

8

(QS. Al-Anam : 108). Dilihat dari aspek pendalilan, Allah SWT secara tegas melarang mencerca sesembahan-sesembahan orang-orang kafir, sehingga hal tersebut dapat berbalik yang menyebabkan mereka mencerca Allah. Allah SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad): Raa`ina, tetapi katakanlah : Unzhurna, dan dengarlah. Dan bagi orang-orang kafir siksaan yang pedih. (QS. AlBaqarah : 104). Kalimat Raina dalam bahasa orang Yahudi adalah cercaan bagi orang yang diajak bicara maka hal tersebut dilarang sebab bisa mengantar orangorang Yahudi untuk mencerca Nabi SAW karenanya. Berkata Ibnu Rusyd: Bab-bab Dzariah dalam Al-Kitab dan Sunnah panjang penyebutannya dan tidak mungkin dibatasi. Dan Ibnul Qayyim dalam Ilamul Muwaqqiin menyebutkan sembilan puluh sembilan contoh Saddu Dzariah dari Al-Qur`an dan As-Sunnah.4 Dzariah dari sisi wajibnya untuk ditutup atau dicegah, terbagi tiga dalam pendapat para ulama: Pertama, apa yang disepakati oleh umat tentang wajibnya ditutup atau dicegah. Contohnya seperti dalam kandungan dua ayat di atas. Kedua, apa yang disepakati oleh para ulama tentang tidak wajibnya untuk ditutup. Seperti melarang menanam anggur dengan alasan akan dijadikan sebagai minuman yang memabukkan. Ketiga, adanya perbedaan pendapat dikalangan para ulama, yaitu pada wasilah-wasilah yang boleh namun kebanyakannya bisa mengantar kepada suatu yang diharamkan. (al-atsariyyah.com, 24 November 2008). Jika dilihat secara eksplisit, bahwa dalil Saddu adz-dariah itu tidak ditemukan dalam nash, baik al-Quran maupun Hadits Nabi. Namun, merupakan sebagai hal pencegahan dari tindakan yang dapat merusak nilai-nilai agama. Sebagai contoh konkrit, bahwa olah raga bilyard secara substansinya tidak dilarang oleh agama. Namun jika bilyar menjadi sebab terlanggarnya aturanaturan Allah dan rasulnya, seperti percampuran laki-laki dan perempuan bukan muhrim, melupakan sholat atau tindak perjudian, maka bilyard, dalam konteks itu, hukumnya haram. Demikian juga sarana FB sebagai sarana teknologi informasi4 ibid

9

secara substansi tidak ada masalah, atau tidak dilarang oleh agama. Namun jika FB digunakan untuk hal-hal negatif, seperti untuk sarana gosip, selingkuh, pamer (narsisme), mencerca orang dan lain sebagainya, maka penggunanan FB tersebut menjadi haram. Artinya, haram tidaknya FB tergantung dari konteksnya. Apalagi beberapa alasan disebutkan FB dijadikan sebagai sarana selungkuh dan gosip, dimana kedua hal tersebut terbuka dilakukan melalui sarana lainnya.5 Jadi, dilihat dari kaca mata hukum itu merupakan hal yang biasa dalam kajian hukum Islam. Namun pemberitaan itu menjadi menarik karena menyangkut banyak kepentingan atau melibatkan user yang banyak. D. Analisa terhadap Fatwa Keharaman facebook Baru-baru ini media masa cetak dan elektronik di Indonesia banyak diramaikan dengan pemberitaan "pengharaman facebook". Sontak berita tersebut menimbulkan banyak reaksi dari masyarakat, dari yang pro maupun yang menentangnya, bahkan sempat juga muncul opini baik dari kalangan ulama' maupun dari masyarakat yang sifatnya menyepelekan "fatwa" tersebut yang ujungnya berimbas pada kecaman terhadap si pembuat fatwa (ulama') itu sendiri. Dari mulai tuduhan tidak bisa mengikuti zaman, menghambat kemajuan Islam, kurang kerjaan dan seterusnya. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Blogger Indonesia dan pengamat internet Enda Nasution menganggap itu kurang kerjaan dan terkesan seperti fatwa lucu-lucuan ala ulama'. Begitu juga menurut Ketua Tanfidiyah PCNU Kraksaan KH As'ad Abu Hasan : Apabila sampai dikeluarkan fatwa haram terhadap penggunaan Facebook, menandakan sudah terjadi degradasi pemikiran Islam. "Kalau dalilnya karena alasan penggunaan berlebihan dan digunakan untuk hal-hal yang tidak baik, bisa saja semua peralatan dan perlengkapan teknologi klasik ataupun modern akan dihukumi haram semua. Lantas, mau jadi apa umat Islam ini," tandasnya kepada Surya, Minggu (24/5). Menurut hemat penulis untuk menyikapi suatu fatwa, alangkah baiknya jika dicermati terlebih dahulu siapa yang memberikan fatwa, kemudian bagaimana 5 http://hattasyamsuddin.blogspot.com/2009/05/memahami-fatwa-haram-facebook.html

10

isi fatwanya serta latar belakang, dasar dan tujuannya, kemudian dampak positif dan negatifnya bagi kita atau masyarakat pada umumnya dengan adanya fatwa tersebut. Pertama, yang mengeluarkan fatwa haram. Jika kita perhatikan siapa yang mengeluarkan fatwa "haram penggunaan facebook", hanyalah sekelompok kecil, yaitu perwakilan dari sekitar 50 Ponpes di Jawa Timur yang tergabung dalam Forum Musyawaroh Pondok Pesantren Putri (FMP3). Dan pernyataan itu (pengharaman facebook) dikeluarkan saat pembahasan di forum Ba'tsul Masa-il (semacam forum diskusi) yang bertempat di Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadien Lirboyo, Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Jadi yang membuat keputusan itu hanya perwakilan dari sebagin kecil Pondok Pesantren, bukan seluruh pondok Pesantren se Jawa-Madura. Jadi keputusannya atau hasilnya belum tentu bisa mewakili suara seluruh pondok Pesantren se-Jawa dan Madura yang jumlahnya sampai ribuan. Selain itu, pihak yang lebih berkompenten dalam hal ini (pemberi fatwa halal harom) yaitu Majelis Ulama' Indonesia (MUI) sepertinya tidak serta merta merestuinya, malahan ada kesan lebih mendukung pemanfaatan jejaring sosial tersebut. Sebagaimana kata ketua MUI, Cholil Ridwan saat dikonfirmasi oleh okezone, Senin (25/5/2009) "Kalau lebih banyak manfaat untuk orang lain seperti untuk berdakwah, menyambung tali sillaturrahmi, kenapa harus diharamkan?" Hal senada juga disampaikan oleh pengasuh Ponpes Ahlussunnah Wal Jamaah, Habib Abdul Qodir Al Hamid, kepada Surya juga mengaku tidak sependapat dengan "fatwa haram" tersebut. Katanya: "Jika penggunaan Facebook di internet diharamkan, adalah merupakan bentuk kemunduran pemikiran para santri pondok pesantren". Sedangkan wakil Rais Aam PBNU, KH Tolhah Hasan malah berharap agar umat Islam mampu memaknai dan mensikapi kemajuan teknologi secara bijak, tidak dengan mengeluarkan fatwa halal atau haram yang melihat persoalan ini secara hitam putih. (Ansor Online). Dan masih banyak lagi para ulama yang menolak fatwa haram terhadap jejaring sosial tersebut. Ini membuktikan kalau "fatwa haram terhadap facebook" belum mutlak kebenarannya, masih terjadi khilafiyah (banyak perbedaan pendapat antar

11

ulama'). Dengan demikian berarti adanya "fatwa haram terhadap facebook" yang dikeluarkan oleh "ijma' 700 ulama' se-Jawa dan Madura" tidak mengharuskan kita untuk menerimanya, "menghalalkannya".6 "kedua, mengenai isi fatwanya Berita yang banyak beredar di media masa terkesan yang diharamkan adalah facebooknya atau teknologinya sehingga langsung banyak menuai tanggapan dan protes. Namun setelah kita telusuri ternyata yang diharamkan bukanlah facebook sebagai teknologi melainkan penggunaanya, yaitu bila digunakan secara berlebihan (sampai menimbulkan syahwat). Sebagaimana yang disampaikan oleh juru bicara bathsul masail, Nabil Haroen, ia menegaskan forum tersebut tidak pernah memutuskan haram pada jejaring sosial facebook. Sebab media tersebut hanyalah alat komunikasi yang diciptakan manusia. "Kami mengharamkan penggunaannya, jika merangsang atau menimbulkan syahwat," kata Nabil kepada Tempo, Minggu (24/5). Jika yang diharamkan adalah penggunaannya secara berlebihan, seperti memancing syahwat, menipu, atau sampai melupakan segalanya, kami yakin banyak Pada Oktober orang 2005, University yang of New Mexico tidak mendukungnya. membolehkan Dan kalau kita telusuri, kasus pengharaman Facebook bukanlah hal baru. mahasiswanya mengakses Facebook karena dianggap tidak relevan dengan kegiatanakademik. Pemerintah Ontario, pada Mei 2007, juga melakukan hal yang sama untuk para pegawainya karena Facebook dianggap tidak relevan dengan pekerjaan kantor. Pemerintah Syria, Burma, dan Bhutan juga melarang karena Facebook dapat digunakan warga negaranya untuk mengkritik pemerintah. Baru-baru ini, Pemerintah Iran juga melakukan dengan alasan serupa. Jadi kalau di Indonesia kemudian muncul larangan (pengharaman) terhadap "pengguna facebook secara berlebihan" tentunya ini adalah langkah maju dari ulama' demi untuk menjaga akhlaq bangsa Indonesia. Jangan sampai dengan 6 http://www.tempointeraktif.com/nusa/2009/05/24/brk,20090524-177809,id.html dengan alasan karena juga banyak ulama' yang

12

kemajuan teknologi membawa dampak kehancuran moral bangsa. Silakan dimanfaatkan teknologinya, nikmati kemudahannya untuk bersosialisasi, namun jangan sampai berlebih-lebihan atau mengarah ke hal yang negatif. Inilah mungkin pesan yang ingin disampaikan oleh Forum Musyawaroh Pondok Pesantren Putri (FMP3) dalam ba'tsul masa'ilnya7

BAB III PENUTUPA. Kesimpulan Facebook, sebagai sebuah sarana dan senjata pada dasarnya statusnya berawal dari netral yaitu halal. Pengguna facebook-lah yang kemudian menjadikannya berubah status menjadi haram atau tetap dalam kehalalannya. Halal ketika digunakan tetap pada koridor kepatuhan syarI dengan menjaga adab-adab dan etika pergaulan. Haram ketika facebook digunakan untuk memperlancar kemaksiatan serta mendalami hal-hal yang sia-sia tiada guna. Jadi sampai dititik ini, kembali kepada pelakunya. B. Saran Agar status kehalalan facebook tidak menjadi luntur karena aktifitas kita. Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan diantaranya : 1. Tetapkan visi yang baik dalam memulai membuka sebuah account facebook. Awali dengan niatan-niatan mulia yang tidak menjauhkan kita dari keridhoan Allah SWT. Seperti niat : berdakwah, meningkatkan ukhuwah, menambah teman dan jaringan, menambah info dan pengetahuan, menambah semangat dll. 2. Pastikan seluruh yang kita tulis, baik dari profil kita maupun status, note 7 http://lamerin.blogspot.com/2009/05/hikmah-dari-haramnya-facebook.html

13

dan comment tidak jauh melenceng dari visi awal yang kita torehkan. 3. Tidak ada kata toleransi untuk kedustaan. Misalnya dusta dalam profil, atau menceritakan sesuatu yang tidak dialami dalam status. 4. Tidak mengikuti kuis, event, atau grup yang benar-benar tidak berguna dan hanya menghabiskan waktu saja. 5. Menjaga adab pergaulan antar sesama lawan jenis. Jika memang diperlukan untuk berkomunikasi, cukup melalui wall post saja yang bersifat terbuka. Penggunaan message dan chat yang sifatnya pribadi untuk komunikasi antar lawan jenis sangat tidak dianjurkan bagi mereka yang tidak jelas visi nya dalam ber-facebook. 6. Tidak terlalu berlebihan dalam bersilaturahmi ke wall teman, message apalagi chat. Karena dalam islam pun silaturahmi ada adabnya juga. Sebuah hadits menyatakan : Berkunjunglah jarang-jarang, maka akan bertambah kecintaan (HR Hakim, Thobroni) . Semua ini dilakukan untuk menjaga agar tidak saling mengganggu privaci seseorang. 7. Tidak terlalu bersuudzhon dengan message, wall atau chat yang tidak terbalas. Karena Islam juga menghargai kebebasan dan privasi seseorang, karena bisa jadi memang ada kesibukan yang tidak tergantikan. Masih ingat sebuah hadits yang menyatakan, jika mengetuk pintu/salam tiga kali dan tidak ada yang membukakan, maka sang tamu dianjurkan untuk pulang. 8. Jika memang meniatkan untuk berdakwah dalam facebook, maka hendaklah bisa istiqomah dan menyemangati yang lain untuk juga berdakwah. 9. Tidak terpaku dan terhenti pada iklan-iklan facebook yang mengumbar aurat dan kemaksiatan. 10. Penggunaan facebook hendaknya diefektifkan untuk selaras dengan visi awal. Tidak selayaknya berlebihan bahkan jika itu melalaikan dari ibadah dan menurunkan prestasi kerja, maka dengan sendirinya facebook menjadi musuh berbahaya yang mengancam masa depan anda dunia akhirat. .

14

DAFTAR PUSTAKA http://docnetters.wordpress.com/2009/06/02/melacak-dalil-dalilkeharaman-facebook/ http://nasional.vivanews.com/news/read/60441-pesantren-lirboyoklarifikasi-facebook-haram http://www.detik.com/read/2009/05/22/1135502/398/facebook-anberlebihan-diharamkan-ponpes-se-jawa-madura http://lamerin.blogspot.com/2009/05/hikmah-dari-haramnyafacebook.html http://hattasyamsuddin.blogspot.com/2009/05/memahami-fatwa-haramfacebook.html http://www.tempointeraktif.com/nusa/2009/05/24/brk,20090524177809,id.html

15