Makalah etika

download Makalah etika

of 10

description

Makalah etika

Transcript of Makalah etika

MAKALAHPBL BLOK I

NAMA : SAGASE APTHAYASANIM : 10-2010-036

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDAJAKARTA

PENDAHULUANI. LATAR BELAKANGDalam bidang kedoteran sangat di butuhkan norma-norma. Etika adalah pengetahuan tentang molaritas, menilai baik buruknya suatu perbuatan ditinjau dari sisi moral. Etika dapat mengandung kesusilaan (sikap pribadi) maupun kesopanan (perilaku antar manusia), tetapi dapat dipengaruhi oleh norma agama dan norma hukum. Etik berkaitan dengan penalaran, pembenaran, dan koflik moral diri pribadi, dalam membuat keputusan etis.

II. TUJUAN PENULISANUntuk memahami 4 dasar bioetika

III. HIPOTESISDokter Tenar tidak sepenuhnya memenuhi prinsip boetika.

ISI

ISTILAH YANG TIDAK DIKETAHUI EKG (Elektrokrdiogram) : Alat untuk merekam aktifitas kelistrikan jantung. CT Scan : suatu prosedur yang digunakanuntuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak. Pemeriksaan ini di maksudkan untuk memperjalas adanya dugaan kuat antara suatu kelainan.

A. PENGERTIAN BIOETIKMenurut F. Abel Bioetik adalah studi interdisipliner tentang problem yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran. Bioetik kedokteran sangat digunakan dalam kaidah-kaidah praktek kedokteran. Bioetika cenderung mengarah kepada penanganan tentang suatu niali dan etika karenatimbulnya perkembangan ilmu dan teknologi serta biomedis.

B. PRINSIP DASAR-DASAR BIOETIKAPrinsip dasar etika adalah suatu aksioma yang mempermudah penalaran etik. Prinsip-prinsip itu harus dibersamakan dengan prinsip-prinsip lainnya atau yang disebut spesifik.Dalam suatu kasus memiliki kondisi yang berbeda ,salah satu prinsip yang satu menjadi sangat penting dengan prinsip yang lainnya. Suatu penerapan praktik dapat dikatakan prima facie atau suatu urutan perubahan prinsip.

C. KAIDAH-KAIDAH DASAR BIOETIKAKaidah-kaidah dasar dapat dibedakan menjadi 4 yaitu:1.Beneficence (berbuat baik). Dalam arti prinsip bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia, dokter tersebut juga harus mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam keadaan kessehatan.Dalam suatu prinsip ini dikatakan bahwa perlunya perlakuan yang terbaik bagi pasien. Beneficence membawa arti menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien seperti mengambil langkah positif untuk memaksimalisai akibat baik daripada hal yang buruk.Ciri-ciri prinsip ini yaitu:1) Mengutamakan Altruisme2) Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia3) Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan seorang dokter4) Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan suatu keburukannya.5) Paternalism bertanggung jawab atau berkasih sayang6) Menjamin kehidupan baik-minimal manusia7) Pembatasan goal based8) Memaksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien9) Minimalisasi akibat buruk10) Kewajiban menolong pasien gawat darurat11) Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan12) Tidak menarik hororarium di luar kepantasan13) Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan14) Mengembangkan frofesi secara terus menerus15) Menerapkan golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang lain inginkan16) Memberikan suatu resep obat .Dari kasus dokter Tenar : Melakukan pemeriksaan EKG (Paraf 4)Poin no. 4,8,9,13 Memberikan rujukan (paraf 4)Poin no. 5,8,9,11,13 Dokter Tenar lalai dan menyebabkan kerugian pasien (Paraf 5)Melanggar poin no. 16 Memberikan oralit (Paraf 8)Poin no. 15 Memberikan uang transfort (paraf8)Poin no. 1,3,5,10,11 Dokter Tenar menawarkan diri menjadi mediator (paraf 10)Poin no. 1,4,8 Menyelesaikan masalah pasien sampai larut malam (paraf 11)Poin no. 1

2.Non-Maleficence Dalam prinsip ini seorang dokter tidak berbuat hal yang merugikan kepada seorang pasien. Dalam hal ini sangat penting bila dalam keadaan emergensi atau gawat darurat. Gambaran prinsip nonmaleficence ini yaituprimum non nocere pertama jangan menyakiti. Prinsip ini menjadi suatu kewajiban bila tindakan dokter tersebut paling efektif.Non-Maleficence mempunyai cirri-ciri:1) Menolong pasien emergensi2) Kondisi unutk menggmbarkan kriteria pasien Pasien dalam keadaan gawat darurat Dokter sanggup mencegah atau kehilangan tersebut Tidakan dokter tadi terbukti efektif Manfaat pasien lebih banyak dari kerugian dokter3) Mengobati pasien yang luka 4) Tidak membunuh pasien5) Tidak menghina atau mencaci maki atau memanfaatkan objek6) Tidak memandang pasien sebagai objek7) Mengobati secara tidak proposional8) Mencegah pasien dari bahaya9) Menghindari misrepresentasi dari pasien10) Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian11) Memberikan semangat hidup 12) Melindungi pasien dari serangan13) Tidak melakukan White Collar Crime dalam bidang kesehatan

Dari kasus dokter Tenar : Tidak menjelaskan CT Scan (paraf 6)Poin no. 9 Mendahulukan pasien gawat darurat (paraf 9)Poin no. 1

3.AutonomyDi dalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat manusia .Setiap individu harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib diri sendiri . Dalam hal ini pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri.Autonomy bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan,membela, dan membiarkan pasien demi dirinya sendiri.Autonomy mempunyai ciri-ciri:1) Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai hak pasien2) Tidak mengintervensi pasien dalm mengambil keputusan3) Berterus terang 4) Menghargai privasi5) Menjaga rahasia pasien6) Menghargai rasionalitas pasien7) Melaksanakan Informed Consent8) Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri9) Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam mengambil keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri10) Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi11) Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikan pasien12) Menjaga hubungan

Dari kasus dokter Tenar Menempati 2 bed dalam 1 kamar praktek (paraf 3)Melanggar poin no. 4,5 Diminta datang kembali (paraf 5)Poin no. 13 Dokter Tenar tidak membritahukan penyakit pasien (paraf 5)Melanggar poin no. 4,5 Dokter Tenar lalai dan menyebabkan kerugian pasien (paraf 5)Melanggar poin no. 4,5 Mengabaikan pasien (paraf 9)Melanggar poin no. 1

4.Justice Keadilan (Justice ) adalah suatu prinsip dimana seorang dokter memperlakukan sama rata dan adil terhadap untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut. Perbedaan tingkat ekonomi, pandangan politik, agama, kebangsaan, perbedaan kedudukan sosial, kebangsaan dan kewarganegaraan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap pasiennya.Justice mempunyai ciri-ciri:1) Memberlakukan segala sesuatu secara universital2) Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan 3) Memberikan kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama4) Menghargai hak sehat pasien5) Menghargai hak hukum pasien6) Menghargai hak orang lain7) Menjaga kelompok rentan8) Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, stasus social, dan lain-lain9) Tidak melakukan penyalah gunakan10) Memberikan kotribusi yang relative sama dengan kebutuha pasien11) Meminta partisipasi sesuai kemampuannya12) Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian secara adil13) Menbgembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang kompeten dan tepat14) Tidak memberi beban berat secara tidak ,errata tanpa alas an yang tepat atau sah15) Menghormati hak pasien yang sama-sama rentan penyakit/gangguan kesehatan16) Bijak dalam makroalokasi Dari kasus dokter Tenar Memasyarakatkan budaya antri (paraf 3)Poin no. 1 Pemeriksaan EKG (paraf 4)Poin no. 4 Ada pasien yang tidak mengikuti nomor antrian (paraf 5)Melanggar poin no. 1,3,6

PENUTUP

KESIMPULAN Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa dokter Tenar sudah menerapkan bioetik kedokteran, hanya saja masih ada hal yang dokter Tenar langgar dalam bioetik. Jadi diperlukan ketelitian dan keseimbangan dalam pelaksanaan prinsip bioetik.

DAFTAR PUSTAKA

Bahan ajar tutor/pengajar etika kedokteran FKUI.2003.Majelis Kehormatan Etika Kedokteran. Kode Etik Kedokteran Indonesia. Jakarta : Majelis Kehormatan Etika Kedokteran. 2003.Wujoso, Hari. 2008. Kaidah Dasar Bioetik.dr. Yuli Budiningsih, SpF. Departemen Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal;. FKUI/ RSCM. Jakarta : 2009.Shanon, Thomas. Pengantar Bioetika. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama;1995