Makalah eptik

53
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi sekarang sangat berkembang dengan pesat, masuknya internet di Indonesia telah memberikan dampak yang begitu besar ke dalam berbagai bidang. Internet telah menciptakan dunia baru yang dinamakan cyberspace yaitu sebuah dunia komunikasi berbasis computer yang menawarkan realitas yang baru berbentuk virtual (tidak langsung dan tidak nyata). Teknologi Informasi diciptakan sebagai sarana yang nantinya akan mempermudah pekerjaan manusia, disamping itu teknologi informasi diciptakan dengan maksud dan tujuan untuk meningkatkan dan mengefektivitaskan produktivitas kerja manusia, teknologi informasi tidaklah semata-mata berbuah manis dan selalu memberikan dampak positif terhadap kehidupan manusia karena disebalik manfaatnya teknologi informasi juga memberikan dampak negatif.

Transcript of Makalah eptik

Page 1: Makalah eptik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang

 Perkembangan teknologi sekarang sangat berkembang dengan pesat, masuknya

internet di Indonesia telah memberikan dampak yang begitu besar ke dalam berbagai

bidang. Internet telah menciptakan dunia baru yang dinamakan cyberspace  yaitu

sebuah dunia komunikasi berbasis computer yang menawarkan realitas yang baru

berbentuk virtual (tidak langsung dan tidak nyata).

  Teknologi Informasi diciptakan sebagai sarana yang nantinya akan

mempermudah pekerjaan manusia, disamping itu teknologi informasi diciptakan dengan

maksud dan tujuan untuk meningkatkan dan mengefektivitaskan produktivitas kerja

manusia, teknologi informasi tidaklah semata-mata berbuah manis dan selalu

memberikan dampak positif  terhadap kehidupan manusia karena disebalik manfaatnya

teknologi informasi juga memberikan dampak negatif.

Semakin maraknya banyak kasus dalam dunia teknologi informasi dan

komunikasi telah memunculkan suatu ilmu hukum baru yang berawal dari dampak

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang disebut dengan hukum

telematika atau cyber law. Cyber law meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan

subyek hukum yang memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat mulai

online dan seterusnya sampai saat memasuki dunia maya.

Perbuatan melanggar hukum merupakan perbuatan yang melanggar kaidah-

kaidah tertulis, yaitu perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku

dan melanggar hak subyektif orang lain, tetapi juga perbuatan yang melanggar kaidah

Page 2: Makalah eptik

yang tertulis. Hukum adalah rangkaian peraturan mengenai tingkah laku orang-orang

sebagai anggota suatu masyarakat. Adapun tujuan hukum adalah mengadakan

keselamatan, kebahagiaan dan tata tertib dalam masyarakat.

Hukum di Indonesia merupakan hukum yang berdaulat. Negara Hukum berarti

bahwa segala tindakan dari pemerintah harus berdasarkan atas hokum. Selama

pelaksanaan usaha tersebut tidak melanggar kepentingan dan hak orang lain maka tidak

akan timbul masalah. Setiap anggota masyarakat tentu mempunyai kepentingan yang

bermacam-macam dan menimbulkan berbagai usaha agar tidak melanggar kepentingan

dan hak orang lain. Keadaan akan menjadi lain jika pelaksanaan kepentingan itu

melanggar hak dan kepentingan orang lain, baik disengaja maupun tidak disengaja atau

karena kelalaian. Dalam keadaan demikian maka akan timbul benturan kepentingan

antara pelaku pelanggaran dengan orang yang dilanggar kepentingan dan haknya. Hal

ini dapat menimbulkan kerugian dalam diri orang yang dirugikan tersebut. Kerugian ini

dapat berwujud kerugian materiil maupun immaterial.

Istilah perbuatan melanggar hukum yang disingkat dengan PMH merupakan

terjemahan dari bahasa belanda on rechtmatige daad. Istilah perbuatan melanggar

hukum yang dimaksud adalah sebagaimana yang diatur dalam buku ke-III bab ketiga

dalam Pasal 1365 sampai 1380 Kitab Undang-undang Hukum Perdata tentang

perikatan-perikatan yang dilahirkan karena undang-undang.

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa pencemaran nama baik adalah suatu

keadaan tersinggung karena seorang diceritakan kepada orang lain, sehingga orang

tersebut turun derajat atau hilang nama baiknya. Dilihat dari sudut orang yang dihina

maka rasa dapat dipakai sebagai dasar untuk menetapkan bila ada suatu penghinaan.

Page 3: Makalah eptik

1.2.   Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah:

1.      Untuk mengetahui pengertian defamation/pencemaran nama baik.

2.      Untuk mengetahui penggunaan kemajuan teknologi dan informasi dengan benar.

3.      Untuk mengetahui aspek-aspek hukum yang mengatur pencemaran nama baik.

Manfaatnya antara lain:

1.      Sebagai bahan informasi bagi pembaca agar lebih berhati-hati dalam penggunaan

situs-situs jejaring sosial.

2.      Sebagai bahan informasi bagi penulis untuk menambah wawasan tentang perbuatan

tidak menyenangkan lewat dunia maya.

3.      Sebagai bahan informasi tata cara menghadapi dampak negatif dari kemajuan

teknologi dan komunikasi terutama dalam kasus pencemaran nama baik.

1.3       Metode Penulisan

Adapun metode penulisan yang penulis gunakan untuk membuat makalah ini dengan

menggunakan studi pustaka yaitu sebuah metode dengan cara mencari, mengambil, dan

menghimpun informasi melalui sumber-sumber atau refrensi-refrensi yang penulis

dapatkan di internet.

1.4       Ruang Lingkup

Didalam penulisan makalah ini penulis membahas tentang cybercrime, cyberlaw dan

kasus pencemaran nama baik dengan menggunakan sarana internet yang merupakan

tindak kejahatan yang dilakukan di dunia maya baik itu pemalsuan, merusak, dan

memanfaatkan untuk tindak kejahatan lainnya yang menimbulkan kerugian bagi orang

lain.

Page 4: Makalah eptik

1.5       Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui secara ringkas permasalahan dalam penulisan makalah ini, maka

sistematika penulisan yang bertujuan untuk mempermudah pembaca menulusuri dan

memahami dari makalah ini.

BAB I    PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, metode penulisan,

ruang lingkup, serta sistematika penulisan secara keseluruhan.

BAB II   CYBERCRIME DAN CYBERLAW

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai pengertian, karakteristik, faktor,    dan

penanggulan cybercrime.

BAB III  CONTOH KASUS

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai pengertian, faktor, cara mencegah,

penanggulangan, contoh kasus dan undang-undang mengenai pencemaran nama baik.

BAB IV   PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran mengenai cybercrime dan  kasus

pencemaran nama baik.

Page 5: Makalah eptik

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. CyberCrime

Kebutuhan akan teknologi jaringan komputer semakin meningkat. Selain

sebagai media penyedia informasi, melalui internet pula kegiatan komunitas komersial

menjadi bagian terbesar, dan terpesat pertumbuhannya serta menembus berbagai batas

Negara. Bahkan melalui jaringan ini kegiatan pasar di dunia bisa diketahui selama 24

jam. Melalui dunia internet atau disebut juga cyberspace, apapun dapat dilakukan. Segi

positif dari dunia maya ini tentu saja menambah trend perkembangan teknologi dunia

dengan segala bentuk kreativitas manusia.

Namun dampak negative pun tidak bisa dihindari. Tatkala pornografi marak di

media internet, masyarakat pun tak bisa berbuat banyak. Seiring dengan perkembangan

teknologi internet, menyebabkan munculnya kejahatan yang disebut dengan

“CyberCrime” atau kejahatan melalui jaringan internet. Munculnya beberapa kasus

Cybercrime di Indonesia seperti pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs,

menyadap transmisi data orang lain, misalnya email, dan memanipulasi data dengan

cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki ke dalam programmer komputer.

Sehingga dalam kejahatan computer dimungkinkan adanya delik materil.

Delik formil adalah perbuatan seseorang yang memasuki computer orang lain

tanpa ijin, sedangkan delik materil adalah perbuatan yang menimbulkan akibat kerugian

orang lain. adanya Cybercrime telah menjadi ancaman stabilitas, sehingga pemerintah

sulit mengimbangi tehnik kejahatan yang dilakukan dengan teknologi computer,

khususnya jaringan internet dan internet.

Page 6: Makalah eptik

2.1.1. Pengertian Cyber Crime

Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena

pemanfaatan teknologi internet. Menurut Mandell dalam Suhariyanto (2012:10)

disebutkan ada dua kegiatan Computer Crime :

1.     Penggunaan komputer untuk melaksanakan perbuatan penipuan, pencurian atau

penyembunyian yang dimaksud untuk memperoleh keuntungan keuangan,

keuntungan bisnis, kekayaan atau pelayanan.

2.      Ancaman terhadap komputer itu sendiri, seperti pencurian perangkat keras atau

lunak, sabotase dan pemerasan.

2.1.2. Karakteristik Cyber Crime

Selama ini dalam kejahatan konvensional, dikenal dengan adanya dua jenis

kejahatan sebagai berikut :

1.  Kejahatan Kerah Biru (blue collar crime)

Kejahatan jenis ini merupakan jenis kejahatan atau tindak kriminal yang dilakukan

secara konvensional, misalnya perampokan, pencurian, dan lain-lain. Para pelaku

kejahatan jenis ini biasanya digambarkan memiliki steorotip tertentu misalnya, dari

kelas sosial bawah, kurang terdidik, dan lain-lain.

2.  Kejahatan Kerah Putih (white collar crime)

Kejahatan jenis ini terbagi dalam 4 kelompok kejahatan yakni kejahatan korporasi,

kejahatan birokrat, malpraktek, dan kejahatan individu. Pelakunya biasanya bekebalikan

dari blue collar, mereka memiliki penghasilan tinggi, berpendidikan, memegang

jabatan-jabatan terhormat di masyaratat.

Page 7: Makalah eptik

Cybercrime sendiri sebagai kejahatan yang muncul sebagai akibat adanya komunitas

dunia maya di internet, memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan kedua

model di atas. Karakteristik unik dari kejahatan di dunia maya tersebut antara lain

menyangkut lima hal berikut: 

1.      Ruang lingkup kejahatan

Sesuai sifat global internet, ruang lingkup kejahatan ini jga bersifat global.

Cybercrime seringkali dilakukan secara transnasional, melintasi batas negara sehingga

sulit dipastikan yuridikasi hukum negara yang berlaku terhadap pelaku. Karakteristik

internet di mana orang dapat berlalu-lalang tanpa identitas (anonymous) memungkinkan

terjadinya berbagai aktivitas jahat yang tak tersentuh hukum.

2.     Sifat kejahatan

Bersifat non-violence, atau tidak menimbulkan kekacauan yang mudah terlihat. Jika

kejahatan konvensional sering kali menimbulkan kekacauan makan kejahatan di internet

bersifat sebaliknya.

3.   Pelaku kejahatan

      Bersifat lebih universal, meski memiliki cirri khusus yaitu kejahatan dilakukan oleh

orang-orang yang menguasai penggunaan internet beserta aplikasinya. Pelaku kejahatan

tersebut tidak terbatas pada usia dan stereotip tertentu, mereka yang sempat tertangkap

remaja, bahkan beberapa di antaranya masih anak-anak.

4.   Modus kejahatan

Keunikan kejahatan ini adalah penggunaan teknologi informasi dalam modus

operandi, itulah sebabnya mengapa modus operandi dalam dunia cyber tersebut sulit

Page 8: Makalah eptik

dimengerti oleh orang-orang yang tidak menguasai pengetahuan tentang komputer,

teknik pemrograman dan seluk beluk dunia cyber.

5.   Jenis kerugian yang ditimbulkan

Dapat bersifat material maupun non-material. Seperti waktu, nilai, jasa, uang,

barang, harga diri, martabat bahkan kerahasiaan informasi.

Dari beberapa karakteristik diatas, untuk mempermudah penanganannya maka cyber

crime diklasifikasikan :

1.   Cyberpiracy : Penggunaan teknologi computer untuk mencetak ulang software atau

informasi, lalu mendistribusikan informasi atau software tersebut lewat teknologi

komputer.

2.   Cybertrespass : Penggunaan teknologi computer untuk meningkatkan akses pada

system computer suatu organisasi atau indifidu.

3.   Cybervandalism : Penggunaan teknologi computer untuk membuat program yang

menganggu proses transmisi elektronik, dan menghancurkan data dikomputer.

2.1.3.      Faktor yang mempengaruhi terjadinya cyber crime

Kejahatan dunia maya (cybercrime) adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas

kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi perantara, sasaran atau

tempat terjadinya kejahatan. Seperti kejahatan dunia maya antara lain adalah penipuan

lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit/carding, confidence fraud,

penipuan identitas, pornografi anak, dll.

Adapun yang menjadi penyebab terjadinya cybercrime antara lain :

1.  Akses internet yang tidak terbatas.

2.  Kelalaian pengguna komputer. Hal ini merupakan salah satu penyebab utama

Page 9: Makalah eptik

kejahatan komputer.

3.  Mudah dilakukan dengan alasan keamanan yang kecil dan tidak

diperlukanperalatan yang super modern. Walaupun kejahatan komputer mudah.

4.  untuk dilakukan tetapi akan sulit untuk melacaknya, sehingga ini mendorong para

pelaku kejahatanuntuk terus melakukan halm ini.

5.  Para pelaku merupakan orang yang pada umumnya cerdas,mempunyai rasa ingin

tahu yang besar dan fanatik akan teknologi komputer. Pengetahuan pelaku kejahatan

komputer tentang cara kerja sebuah komputer jauh diatas operator komputer.

6.   Sistem keamanan jaringan yang lemah.

7.   Kurangnya perhatian masyarakat.  Masyarakat dan penegak hukum saat ini masih

memberi perhatian sangat besar terhadap kejahatan konvensional. Pada kenyataanya

pelaku kejahatankomputer masih terus melakukan aksi kejahatannya.

2.1.4. Penanggulangan terhadap Kejahatan Internet

Adapun penanggulan untuk menangani terjadinya kejahatan intenet atau

cybercrime adalah sebagai berikut :

1.   Melindungi Komputer

Sudah pasti hal ini mutlak Anda lakukan. Demi menjaga keamanan, paling tidak

Anda harus mengaplikasikan tiga program, yaitu antivirus, antispyware, dan firewall.

Fungsinya sudah jelas dari ketiga aplikasi tersebut. Antivirus sudah pasti menjaga

perangkat komputer Anda dari virus yang kian hari beragam jenisnya.

2.   Melindungi Identitas

Page 10: Makalah eptik

Jangan sesekali memberitahukan identitas seperti nomor rekening, nomor kartu

penduduk, tanggal lahir dan lainnya. Karena hal tersebut akan sangat mudah disalah

gunakan oleh pelaku kejahatan internet hacker.

3.    Selalu Up to Date

Cara dari para pelaku kejahatan saat melakukan aksinya yaitu dengan melihat

adanya celah-celah pada sistem komputer Anda. Karena itu, lakukanlah update pada

komputer. Saat ini beberapa aplikasi sudah banyak menyediakan fitur update berkata

secara otomatis. Mulai dari aplikasi antivirus dan aplikasi-aplikasi penunjang lainnya.

4.   Amankan E-mail

Salah satu jalan yang paling mudah dan sering digunakan untuk menyerang adalah

e-mail. Waspadalah setiap kali Anda menerima e-mail. Pastikan Anda mengetahui

identitas dari si pengirim e-mail. Jika Anda sudah menerima e-mail dengan pesan yang

aneh-aneh, sebaiknya jangan Anda tanggapi. Waspadai e-mail palsu yang sekarang

banyak digunakan untuk menipu korban

5.   Melindungi Account

Gunakan kombinasi angka, huruf, dan simbol setiap kali Anda membuat kata sandi.

Ini bertujuan agar kata sandi Anda tidak mudah diketahui atau dibajak. Namun jangan

sampai Anda sendiri lupa kata sandi tersebut. Menggunakan password yang sulit

merupakan tindakan cerdas guna menghindari pencurian data.

6.   Membuat Salinan

Sebaiknya para pengguna komputer memiliki salinan dari dokumen pribadinya,

entah itu berupa foto, musik, atau yang lainnya. Ini bertujuan agar data Anda masih

Page 11: Makalah eptik

tetap bisa terselamatkan bila sewaktu-waktu terjadi pencurian data atau ada kesalahan

pada sistim komputer Anda.

7.   Cari Informasi

Meskipun sedikit membosankan, tapi ini penting buat Anda. Dengan memantau

perkembangan informasi pada salah satu penyedia jasa layanan keamanan internet juga

diperlukan, salah satunya adalah pada National Cyber Alert System yang berasal dari

Amerika, Anda diharapkan dapat mengetahui jenis penyerangan yang sedang marak

terjadi. Dan dari situ pula Anda akan mendapatkan informasi bagaimana menanggulangi

penyerangan tersebut bila terjadi pada Anda.

Berikut karakteristik kejahatan komputer:

1.      Kejahatan yang menyangkut data atau informasi komputer

2.      Kejahatan yang menyangkut program atau software komputer

3.      Pemakaian fasilitas komputer tanpa wewenang untuk kepentingan yang tidak sesuai

dengan tujuan pengelolaan atau operasinya

4.      Tindakan merusak peralatan komputer atau yang berhubungan dengan komputer

atau sarana penunjangnya

5.      Tindakan merusak peralatan komputer atau yang berhubungan dengan komputer

atau sarana penunjangnya.

Jenis-jenis cyber crime berdasarkan motifnya dapat tebagi dalam beberapa hal :

1.      Cyber crime sebagai tindakan kejahatan murni

Dimana orang yang melakukan kejahatan yang dilakukan secara di sengaja, dimana

orang tersebut secara sengaja dan terencana untuk melakukan pengrusakkan, pencurian,

tindakan anarkis, terhadap suatu system informasi atau system computer.

Page 12: Makalah eptik

2.      Cybercrime sebagai tindakan kejahatan abu-abu

Dimana kejahatan ini tidak jelas antara kejahatan criminal atau bukan karena dia

melakukan pembobolan tetapi tidak merusak, mencuri atau melakukan perbuatan

anarkis terhadap system informasi atau system computer tersebut.

3.      Cybercrime yang menyerang individu

Kejahatan yang dilakukan terhadap orang lain dengan motif dendam atau iseng

yang bertujuan untuk merusak nama baik, mencoba ataupun mempermaikan seseorang

untuk mendapatkan kepuasan pribadi. Contoh : Pornografi, cyberstalking, dll.

4.      Cyber crime yang menyerang hak cipta (Hak milik)

Kejahatan yang dilakukan terhadap hasil karya seseorang dengan motif

menggandakan, memasarkan, mengubah yang bertujuan untuk kepentingan

pribadi/umum ataupun demi materi/nonmateri.

5.      Cyber crime yang menyerang pemerintah

Kejahatan yang dilakukan dengan pemerintah sebagai objek dengan motif

melakukan teror, membajak ataupun merusak keamanan suatu pemerintahan yang

bertujuan untuk mengacaukan system pemerintahan, atau menghancurkan suatu Negara.

2.2. CyberLaw

2.2.1. Pengertian Cyber Law

Cyber law adalah hukum yang digunakan di dunia cyber (dunia maya) yang umumnya

diasosiasikan dengan internet. Cyberlaw merupakan aspek hukum yang ruang

lingkupnya meliputi setap aspek yang berhubungan dengan orang perorangan atau

subyek hokum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang dimulai

pada saat mulai online dan memasuki dunia cyber atau maya.

Page 13: Makalah eptik

Berikut ruang lingkup cyberlaw:

1.      Hak Cipta (Copy right)

2.      Hak Merk (trademark)

3.      Pencemaran nama baik (defamation)

4.      Fitnah, penistaan, penghinaan (hate speech)

5.      Serangan terhadap fasilitas komputer (hacking, viruses, illegal acces)

6.      Kenyaman individu (privacy)

7.      Prinsip kehati-hatian

8.      Tindakan criminal biasa yang menggunakan TI sebagai alat

9.      Isu procedural seperti yuridiksi, pembuktian, penyelidikan, dll

10.  Kontrak / transaksi elektronik dan tanda tangan digital

11.  Pornografi

12.  Pencurian melalui internet

13. Perlindungan konsumen

14.  Pemanfaatan internet dalam aktivitas keseharian seperti e-commerce, e-government,

e-education dll

2.2.2. Jejaring Sosial Di Media Internet

Jejaring sosial adalah struktur sosial yang dibentuk dari simpulan-simpulan (yang

umumnya adalah individu / organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi

spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain-lain.

Lewat jejaring sosial, kita bisa bertemu secara maya tentunya dengan banyak

sekali orang dengan berbagai macam karakter dan latar belakang. Baik orang yang

sudah ita kenal sebelumnya maupun orang yang baru kita kenal. Bahkan tidak sedikit

Page 14: Makalah eptik

juga orang-orang yang kita kenal sebagai selebritis mempunyai akun di salah satu

jejaring social internet. Layanan jejaring sosial yang popular di Indonesia dan memiliki

jumlah pengguna yang sangat banyak antara lain facebook dan twitter.

Internet itu sendiri memiliki pengertian sebagai jaringan komputer luas dan besar

yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara

lain di seluruh dunia, yang didalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi mulai

dari yang bersifat statis sampai yang bersifat dinamis dan interaktif. Pada awalnya,

internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan

Amerika Serikat di tahun 199, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET

(Advance Research Project Agency Network). Mereka mendemonstrasikan hardware

dan software komputer yang berbasis UNIX, serta dapat melakukan komunkasi dalam

jarak yang tak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk

jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua

standar yang mereka tentukan menjadi akal bakal pembangunan protocol baru yang

sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol).

Media internet adalah media yang tidak mengenal batas, baik batas-batas

wilayah maupun batas-batas kenegaraan. Hal ini membawa dampak bagi perilaku para

pengguna internet. Dilihat dari pengertian internet itu sendiri merupakan alat sebagai

hasil penemuan teknologi yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan. Dalam hal

ini internet dapat menyatukan media audio, visual, telekomunikasi bahkan dapat

mengkonversikan media-media tersebut.

Sesuai dengan namanya WWW, yaitu World Wide Web, maka jaringan internet

di suatu Negara dengan segera dan dengan sendirinya akan masuk ke wilayah yuridiksi

Page 15: Makalah eptik

Negara lain. Meskipun demikian, internet juga diperlukan peraturan tentan perilaku,

baik perilaku para penyedia akses, penyedia content, maupun pengguna dan

pengunjung. Bagi penyedia akses dan penyedia content salah satu peraturan perilaku

yang harus dipatuhi adalah perilaku yang menyangkut etika bisnis, sedangkan bagi

pengguna dan pengunjung, terutama pengguna dan pengunjung media interaktif

diperlukan peraturan tentan pemakaian bahasa dan sapaan-sapaan.

Setiap ada kemajuan dibidang apapun termasuk kemajuan dibidang teknologi

selalu membawa dampak. Dampak yang ditimbulkannya pun ada yang menuju kearah

positif dan negatif. Internet sebagai media komunikasi bukan sekedar kecanggihan

fiturnya yang diperlukan. Lebih dari itu, kekuatan strategi komunikasi yang menjadi

dasar utamanya.

2.2.3. Pencemaran Nama Baik

Secara umum pencemaran nama baik (Defamation) adalah suatu keadaan

tersinggung karena seorang diceritakan kepada orang lain, sehingga orang tersebut turun

derajat atau hilang nama baiknya. Pencemaran nama baik terbagi ke dalam beberapa

bagian:

1.      Secara lisan, yaitu pencemaran nama baik yang diucapkan.

2.      Secara tertulis, yaitu pencemaran yang dilakukan melalui tulisan.

Dalam pencemaran nama baik terdapat 3 catatan penting didalamnya, yakni :

Pertama, delik dalam pencemaran nama baik merupakan delik yang bersifat

subyektif yang artinya penilaian terhadap pencemaran sangat bergantung pada pihak

yang diserang nama baiknya. Oleh karenanya, delik dalam pencemaran merupakan delik

Page 16: Makalah eptik

aduan yang hanya bisa diproses oleh pihak yang berwenang jika ada pengaduan dari

korban pencemaran.

Kedua, pencemaran nama baik merupakan delik penyebaran. Artinya, substansi

yang berisi pencemaran disebarluaskan kepada umum atau dilakukan di depan umum

oleh pelaku.

Ketiga, orang yang melakukan pencemaran nama baik dengan menuduh suatu hal

yang dianggap menyerang nama baik seseorang atau pihak lain harus diberi kesempatan

untuk membuktikan tuduhan itu.

Bagi bangsa indonesia, pasal pencemaran nama baik dianggap sesuai dengan

karakter bangsa ini yang menjunjung tinggi adat dan budaya timur, pencemaran nama

baik dianggap melanggar norma sopan santun bahkan bisa melanggar norma agama jika

yang dituduhkan mengandung unsur fitnah.

Page 17: Makalah eptik

BAB III

PEMBAHASAN

3.1.  Pengertian Pencemaran Nama Baik

Seperti yang telah dijelaskan di sub bab landasan teori, bahwa pencemaran nama

baik (defamation )adalah suatu keadaan tersinggung karena seorang diceritakan kepada

orang lain, sehingga orang tersebut turun derajat atau hilang nama baiknya.

Bagi bangsa indonesia, pasal pencemaran nama baik dianggap sesuai dengan

karakter bangsa ini yang menjunjung tinggi adat dan budaya timur, pencemaran nama

baik dianggap melanggar norma sopan santun bahkan bisa melanggar norma agama jika

yang dituduhkan mengandung unsur fitnah.

Kejahatan di dunia maya merupakan kejahatan modern yang muncul seiring

dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Kejahatan di dunia maya

mempunyai karakteristik yang berbeda dengan kejahatan-kejahtan konvensional yang

terdapat dalam kitab undang-undang hukum pidana (KUHP).

Menurut R.Soesilo penghinaan dalam KUHP ada 6 macam :

1.      Menista secara lisan

2.      Menista secara tertulis

3.      Memfitnah

4.      Penghinaan ringan

5.      Menyadu secara memfitnah

6.      Tuduhan secara memfitnah

Page 18: Makalah eptik

3.2. Penyebab Pencemaran Nama Baik

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya pencemaran nama baik yaitu

sebagai berikut:

1.      Secara lisan

2.      Secara tulisan

3.      Menuduh suatu hal di depan umum

3.3. Objek/Sasaran Pencemaran Nama Baik

Berbicara tentang pencemaran nama baik, berkaitan dengan suatu kata penghinaan.

Pada dasarya penghinaan adalah menyerang nama baik dan kehormatan seseorang,

dalam hal ini bukan arti seksual, sehingga orang itu merasa dirugikan. Objek atau

sasaran pencemaran nama baik dapat digolongkan menjadi :

1.      Terhadap pribadi perorangan

2.      Terhadap kelompok atau golongan

3.      Terhadap suatu agama

4.      Terhadap orang yang sudah meninggal

5.      Terhadap para pejabat yang meliputi pegawai negeri, kepada Negara atau wakilnya

dan pejabat perwakilan asing.

3.4. Dampak Pencemaran Nama Baik

Dampak dari pencemaran nama baik seseorang akan mengalami kerugian materi

dan non materi di antaranya:

1.      Membekukan kebebasan berekspresi

2.        Menghambat kinerja seseorang

3.      Merusak popularitas dan karier

Page 19: Makalah eptik

4.        Perihal pencitraan seseorang atau institusi

3.5. Aspek Hukum Pencemaran Nama Baik

Pasal – pasal mengenai pencemaran nama baik:

UU ITE No. 11 tahun 2008:

Pasal 27

1.     Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau

mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau

Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.

2.     Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau

mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau

Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.

3.     Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau

mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau

Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama

baik.

4.     Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau

mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau

Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan/atau pengancaman.

Pasal 28

1.      Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan

menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.

Page 20: Makalah eptik

2.      Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan

untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok

masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Pasal 36

Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan perbuatan

sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 27 sampai pasal 34 yangmengakibatkan

kerugian bagi orang lain.

Pasal 51

Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 dipidana

dengan pidana penjara paling lama 12 tahun dan atau denda paling banyak

Rp12.000.000.000,00(dua belas miliar rupiah).

Pasal 45

1.      Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat

(1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6

(enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

2.      Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1)

atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau

denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)

Selain didalam UU ITE No. 11 tahun 2008, didalam KUHP pun terdapat pasal –

pasal yang mengatur tentang pencemaran nama baik, berikut pasal – pasal tersebut

Pasal 310 :

1.      Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan

sengaja meyerang kehormatan atau nama baik sesorang dengan menuduhkan sesuatu

Page 21: Makalah eptik

hal, yang maksudnya terang supaya diketahui umum, diancam karena pencemaran

dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak empat ribu

lima ratus rupiah.

2.      Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran yang disiarkan, dipertunjukan

atau ditempel dimuka umum, maka diancam karena pencemaran tertulis dengan pidana

penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu

lima ratus rupiah.

3. Tidak merupakan pencemaran atau pencemaran tertulis, jika perbuatan jelas

dilakukan demi kepentingan umum atau karena terpaksa untuk membela diri.

Kebebasan berpendapat

Hubungan UU ITE No.11(pasal pencemaran nama baik) dengan HAM dan tujuan

negara RI.

Masalah muncul ketika banyak yang menginginkan UU ITE No. 11 tahun 2008

tersebut di revisi, dikarenakan mereka menganggap dengan adanya UU tersebut akan

membuat kebebasan menyatakan pendapat akan tersisihkan dan juga tidak sesuai

dengan tujuan negara RI, berkaitan dengan hal tersebut, kami akan mengulas tentang

keterkaitan UU ITE No. 11 tahun 2008(terutama pasal pencemaran nama baik) dengan

HAM dalam hal ini kebebasan berpendapat dan tujuan RI.

Hal pertama yang menjadi masalah yaitu apakah tujuan dibuatnya UU ITE No. 11

tahun 2008 sejalan dengan tujuan negara RI,

Tujuan dari Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik menurut

UU ITE No. 11 Tahun 2008 tercantum pada Pasal 4, yaitu:

1.      Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia;

Page 22: Makalah eptik

2.     Mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

3.      Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik;

4. Membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap Orang untuk memajukan

pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan Teknologi

Informasi seoptimal mungkin dan bertanggung jawab; dan

5. Memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan

penyelenggara Teknologi Informasi.

Tujuan di atas sejalan dengan tujuan Negara Republik Indonesia sebagaimana

tercantum dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945 diantaranya “mencerdaskan

kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum”. Hal ini menunjukkan bahwa

dasar pembentukan UU ITE No. 11 tahun 2008 konsisten dengan tujuan Negara

Republik Indonesia.

Kemudian selanjutnya apakah semua informasi dapat dikategorikan sebagai alat

yang bisa mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum?

Tidak semua informasi elektronik dapat meningkatkan kecerdasan kehidupan

bangsa dan memajukan kesejahteraan umum. Informasi elektronik dibagi kedalam dua

bagian yakni informasi elektronik yang berkualitas dan informasi elektronik yang tidak

berkualitas. Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dapat meningkatkan

kecerdasan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum yaitu informasi

yang mendorong pengembangan potensi bangsa di berbagai bidang kehidupan menuju

bangsa yang sejahtera dan cerdas, serta mampu bersaing dengan bangsa lain. Informasi

elektronik yang tidak berkualitas adalah informasi yang dapat merusak pencapaian

Page 23: Makalah eptik

tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.

Informasi elektronik yang tidak berkualitas memuat informasi yang sifatnya negatif

seperti pelanggaran kesusilaan, perjudian, menghina dan mencemarkan nama baik

seseorang, pemerasan dan/atau pengancaman, berita bohong dan menyesatkan,

menimbulkan rasa kebencian dan permusuhan.

Apakah pasal 27 dan pasal 28 dalam UU ITE No. 11 Tahun 2008 bertentangan

dengan Hak Asasi Manusia (HAM) sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945?

Sebelumnya mari kita baca dahulu pasal 28F dalam UUD 1945 yang berbunyi:

“Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk

mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,

memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan

menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”.

Dari pasal yang termuat dalam UUD 1945 diatas, kita bisa simpulkan bahwa

pencemaran nama baik, pelanggaran kesusilaan, pengancaman tidak masuk kedalam

kategori informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosial, sementara

kebebasan untuk mengakses informasi elektronik yang berkualitas mendorong

pengembangan pribadi dan lingkungan sosial, Jadi bisa kita simpulkan bahwa Pasal 27

dan Pasal 28 sudah tepat dalam UU ITE No. 11 Tahun 2008 untuk memberantas

informasi elektronik yang tidak berkualitas agar masyarakat dapat lebih mengakses

informasi elektronik yang berkualitas untuk menunjang pengembangan pribadi dan

lingkungansosialnya.

UUD 1945 telah mengatur Hak Asasi Manusia (HAM) untuk memperoleh dan

menyebarkan informasi yang dapat mengembangkan pribadi dan lingkungan sosial.

Page 24: Makalah eptik

Akses informasi elektronik yang berkualitas mengarah pada pengembangan pribadi,

lingkungan sosial dan pencapaian tujuan Negara R.I. Akses informasi elektronik yang

tidak berkualitas tidak mengarah pada pengembangan pribadi, lingkungan sosial dan

pencapaian tujuan Negara R.I.

Dan UU ITE No. 11 tahun 2008 memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi

kemerdekaan berpendapat dan kebebasan untuk mengakses informasi elektronik yang

berkualitas dan melarang untuk mengakses informasi elektronik yang tidak berkualitas.

Beberapa pendapat mengatakan bahwa kebebasan untuk mengakses informasi

sudah dikebiri oleh UU ITE No. 11 tahun 2008 dan melanggar HAM.

UU ITE No. 11 Tahun 2008 justru memberikan kebebasan bagi siapa saja untuk

mengakses informasi elektronik tetapi untuk kategori informasi elektronik yang

berkualitas dalam rangka mencapai tujuan Negara Republik Indonesia. Kami tidak

sependapat dengan kebebasan tanpa kontrol karena kita hidup dalam suatu negara yang

memiliki tujuan. Kebebasan tanpa kontrol menunjukkan suatu pemikiran yang tidak

mengarah pada pencapaian tujuan. Seseorang yang hidup dengan tujuan, dicirikan oleh

kemampuan untuk memilah dan memilih informasi yang sepatutnya diakses dalam

rangka pencapaian tujuan itu. UU ITE No. 11 Tahun 2008 sudah menampakkan

perilaku itu, melindungi informasi elektronik yang berkualitas dan melarang informasi

elektronik yang tidak berkualitas. Demikian pula, HAM dalam UUD 1945 yang

berkaitan dengan kebebasan penyebaran dan pengaksesan informasi memiliki kontrol

berupa tujuan untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosial.

Page 25: Makalah eptik

UU ITE dengan kebebasan dewan Pers

Banyak protes dari kalangan Pers tentang keberadaan UU ITE Nomor 11 tahun

2008 terutama menyangkut pasal 27 Ayat 3 dan Pasal 28 ayat 2. Pasal tersebut

dipandang berpotensi mengancam kemerdekaan Pers, berita pers dapat disalurkan

melalui informasi elektronik (di dunia maya), terkait dengan kasus korupsi, sengketa,

politik yang dapat dinilai sebagai penyebaran pencemaran nama baik, penghinaan,

menimbulkan permusuhan atau kebencian dalam masyarakat.

Berikut kutipan pasal-pasal tersebut.

Pasal 27 ayat 3

Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan / atau

mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan / atau

Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan / atau pencemaran nama

baik.

Pasal 28 ayat 2

Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan

untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok

masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan(SARA).

Pada bagian ini UU ITE No. 11 Tahun 2008 terutama Pasal 27 dan Pasal 28. Kiranya

melalui tulisan ini akan lebih memperjelas apa yang dikuatirkan oleh kalangan Pers

dalam penyampaian berita dalam bentuk informasi elektronik.

Dunia maya merupakan wadah komunikasi bagi siapa saja, termasuk bagi Pers

untuk menyebarkan informasi. Pers merupakan kalangan yang berkepentingan untuk

menyebarkan berita lewat internet karena sarana ini merupakan cara yang cepat untuk

Page 26: Makalah eptik

menyampaikan informasi kepada masyarakat dalam jangkauan yang lebih luas dan lebih

murah.Persoalannya: Apakah UU ITE No. 11 tahun 2008 pada Pasal 27 dan Pasal 28

berpotensi membatasi kebebasan Pers dalam memberitakan suatu peristiwa dalam

bentuk informasi elektronik? Dalam Pasal 27 dan Pasal 28 UU ITE No. 11 Tahun 2008

terdapat pernyataan ‘tanpa hak’.Pers memiliki hak untuk mendistribusikan dan/atau

mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik berupa

Berita. Hak dari Pers sudah jelas dinyatakan dan dilindungi dengan UU Pers No. 40

Tahun 1999. Selain menentukan Hak, UU No. 40 tahun 1999 juga menjelaskan

Kewajiban Pers. Pers memiliki hak untuk mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan

gagasan dan informasi.

Pers berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-

norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah. Pers

berkewajiban pula untuk melayani hak jawab sebagai bentuk koreksi dan kontrol dari

masyarakat. Wartawan harus menaati kode etik jurnalistk.

3.6. Contoh Kasus

VIVA life- Isu tak sedap tengah mengguncang rumah tangga pasangan artis juga

politisi Ingrid Kansil dengan Menteri Negara Koperasi dan UKM Syarief hasan. Syarief

dikabarkan baru saja memergoki istrinya sedang berhubungan intim dengan anak

sulungnya. Merasa gerah dengan kabar tak sedap yang makin menggelisahkan, Syarief

pun angkat bicara. Ia bersumpah, isu itu hanya fitnah belaka. Syarief menegaskan,

keluarganya sangat religius dan taat beragama. "Saya jamin 100 persen, demi Allah

keluarga kami baik-baik saja. Tidak ada satupun yang terjadi. Percayalah itu," tegasnya

Page 27: Makalah eptik

saat menggelar konferensi pers di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra III/12A

Jakarta Selatan, Kamis 16 Mei 2013.

Ia lantas menceritakan bagaimana dirinya dan istrinya yang mualaf, selalu

menjalani shalat  lima waktu tanpa absen. "Anak-anak pun begitu, Alhamdulillah

sakinnah semua, pendidikan agamanya bagus”,lanjut Syarief. Menurutnya, isu itu

merupakan kejahatan media sosial yang kejam. Ia menganggap pihaknya sebagai

korban. Karenanya, Syarief mengimbau masyarakat dan media untuk tidak terlalu

menanggapi isu itu. Menurutnya, itu sudah memasuki ranah pencemaran nama baik.

Beruntung, dirinya tidak terlalu terganggu dengan isu itu. Hubungan keluarganya pun

tetap harmonis.

"Kami saling menguatkan melalui BBM sama anak-anak. Karena kami jarang

ketemu, intensitas waktu kami susah sekali," kata Ingrid yang mendampingi suaminya

di konferensi pers itu. Biasanya, ia dan anak-anaknya hanya bisa bertemu saat akhir

pekan. Itu pun baru bisa terwujud tiga bulan sekali karena kesibukan yang menggila.

Awalnya ia tidak berniat merespon gosip murahan itu. Namun karena arahnya makin

serius dan  keluarga terus dikejar media, mantan pesinetron itu pun memutuskan

menggelar konferensi pers. Isu soal perselingkuhan itu sendiri, pertama dilontarkan

akun Twitter @TrioMacan2000. Akun Twitter anonim yang kerap mengumbar gosip

kontroversial itu memaparkan fakta-fakta yang mengarah pada Ingrid dan Syarief. (adi).

3.7. Penanggulangan Kasus

Berikut langkah-langkah penanggulangan defamation:

1.      Menyembunyikan identitas orang atau lembaga yang kita kritik.

2.      Sebutkan bukti sumber informasi selengkap-lengkapnya.

Page 28: Makalah eptik

3.      Sampaikan pujian terlebih dahulu.

4.      Setelah memuji, sampaikan ucapan terima kasih.

5.      Ciptakan kesan bahwa kita lebih menaruh perhatian pada orang atau lembaga yang

kita kritik.

6.      Perbanyaklah kata “Kita”.

7.      Tempatkanlah diri kita lebih rendah daripada orang atau lembaga yang kita kritik.

8.      Mohon maaf atas segala kata-kata yang kita tuliskan.

Page 29: Makalah eptik

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan dan Saran

Tanggapan-tanggapan:

Tanggapan Pertama

Dari kasus diatas kalau menurut saya sih akun @triomacan2000 cuma cari sensasi

saja. Postingan akun @triomacan2000 memang akun twitter yang senang mengomentari

para politisi Indonesia dengan tweet-tweet yang sensasional. Tidak Cuma Ingrid Kansil

saja, banyak politisi lain yang dibikin gerah dengan postingannya. Entah gosip itu benar

atau tidak tapi jika tanpa bukti itu bisa dikatakan fitnah.

Kesimpulan:

Bila memutuskan untuk menyebarkan pesan atau apapun itu, pastikan pesan itu

memang berguna bagi orang banyak utamanya bila menggunakan jalur pribadi. Jangan

takut untuk menyebarkan informasi yang memang berguna.

Saran:

1.      Marilah kita manfaatkan fasilitas internet yang ada, jangan menyebar fitnah, kata-

kata kasar, ataupun menjatuhkan orang lain.

2.      Mari kita cari sensasi dengan prestasi

Page 30: Makalah eptik

Tanggapan Kedua:

Kepribadian dan Karakter Kita akan terpancar dalam tulisan, baik postingan

maupun komentar.   Siapakah diri kita akan tercermin, baik sadar maupun tidak sadar

kita telah  membuka diri pada pembaca siapa diri kita.

Lewat kekuatan tulisan kita tidak bisa membaca bahasa tubuh dan tidak bisa

merasakan getaran aura yang dimiliki seseorang, apakah orang itu auranya terang,

redup, atau kelam.  Namun,  dengan membaca tulisan kita bisa menilai kepribadian dan

karakter seseorang.  Apakah orang itu berkepribadian mulia, anggun, bisa dipercaya,

suka mengekor perkataan orang, atau teguh pendiriannya.  Dari Tulisan pula bisa

diketahui apakah orang itu kemampuannya dalam mengubah tulisan adalah seorang

konseptor, motivator, atau seorang praktiker saja.  Dalam tulisan juga akan diketahui

orang itu berpikir dengan sungguh-sungguh atau asal tulis saja. Bahkan tulisan juga

akan bisa menipu kita, menyangka orang dengan image tulisannya.

Kesimpulan:

Pribadi yang jujur akan mengatakan yang sebenarnya, karena kebohongan itu

sedikit ditambah sedikit akhirnya akan jadi gunung kebohongan dan si pembohong akan

sangat sulit nantinya menutupi lobang-lobang kebohongan itu.  Karena manusia punya

sifat kelemahan, dalam keadaan tidak sadar dia mengungkapkan kebohongannya

sendiri,  seringnya bukan orang lain yang mengungkapkan kebohongan itu tapi dirinya

sendiri, karena alam bawah sadar tak bisa dimanipulasi, dengan jujur diungkapkan

hatinya dan keadaannya yang terdalam.

Page 31: Makalah eptik

Saran:

Marilah kita bijak dalam membuat postingan maupun komentar, Jangan lupakan

kepribadian kita saat menulis baik postingan maupun komentar

Tanggapan Ketiga:

Akun @triomacan2000 adalah penebar gosip murahan, buat Ingrid kalau anda tidak

merasa melakukannya sebenarnya ya tidak usah marah lah wong toh dalam postingan

tweet @triomacan2000 tidak menyebutkan nama.

Saran:

Ketika kita dihadapkan dengan masalah kita dijelek-jelekkan atau difitnah di depan

umum, tanggapilah dengan bijak. Kalau tidak merasa apa yang dituduhkan tersebut

adalah benar, maka jangan marah atau menyerang balik. Hadapilah dengan senyuman.

Tanggapan Keempat:

Media jejaring sosial online itu hampir sama dengan kehidupan sosial offline.

Keduanya terikat oleh norma-norma yang berlaku di masyarakat, terutama norma-

norma etika. Bahkan, semua media sosial punya aturan yang harus dipatuhi para

anggotanya. Norma etika, ada yang tertulis dan ada yang tidak tertulis tetapi sudah

diketahui banyak orang.

Dari kasus diatas, akun @triomacan2000 adalah akun yang sengaja dibuat untuk

menjatuhkan para politisi di Indonesia dengan menggunakan akun samaran dengan

menyebarkan berita tidak benar alias fitnah. Kalau kata orang-orang fitnah lebih kejam

daripada membunuh itu memang benar. Mengapa memfitnah dikatakan berdosa besar,

lebih kejam dari membunuh? Sebenarnya fitnah merupakan pembunuhan ke atas

karakter atau jiwa seseorang. Orang yang kena fitnah biasanya akan merasa terluka,

Page 32: Makalah eptik

menjadi rendah diri, kecewa dan hidup dalam kemurungan. Walaupun jasadnya hidup,

tapi jiwanya mati karena sakitnya terkena fitnah. Berhubung saya tidak punya akun

twitter, saya akan membahas tentang akun yang sudah saya punya dan saya baca tiap

hari. Pengamatan saya di Facebook (FB) selama tiga tahun, sering menemukan komen-

komen yang tidak memenuhi syarat-syarat norma etika tersebut. Banyak yang asal

komen tanpa memahami maksud daripada status yang dibuat oleh Facebooker lainnya.

Banyak yang langsung menyalahkan status orang lain. Dan hal-hal lain yang seharusnya

tidak boleh dilakukan.

Oleh karena iitu, ada beberapa hal yang harus diketahui di dalam membuat komen:

1.       Kenali dulu siapa pembuat status

Apakah kita sudah mengenalnya secara pribadi dan secara langsung? Kalau sudah

mengenalnya secara pribadi dan langsung, apalagi itu sahabat baik kita, bolehlah

membuat komen bebas asal sopan. Jika kita belum mengenalnya secara pribadi dan

langsung, maka komen–komen kita harus beretika.

2.       Jangan mudah menyalahkan

Semua orang tidak ingin dianggap salah. Oleh karena itu jangan mudah

menyalahkan status orang lain. Apalagi secara langsung. Jika status Facebooker benar-

benar salah, maka kita bisa melakukan koreksi dengan cara yang baik. Jangan sampai

menyinggung perasaan atau si pembuat status merasa kehilangan muka. Dan koreksi

kita sebaiknya ditulis di inbox Facebooker tersebut.

3.       Pahami maksud status

Jangan terburu-buru memberi komen. Baca dengan benar. Sesudah kita yakin

memahami maksud status tersebut, silahkan menulis sebuah komen.

Page 33: Makalah eptik

4.       Jangan menyerang pribadi facebooker

Satu hal yang tidak disukai adalah adanya Facebooker yang tidak mengomentari

tulisan, tetapi mengomentari penulisnya. Menyerang pribadinya. Mencela. Menggurui.

Bersikap snob (sok tahu, sok mengerti dan sok pintar). Bersikap sinis. Komentar yang

demikian merupakan komentar tidak cerdas dan hanya bisa ditulis Facebooker yang

tidak cerdas pula. Juga, jangan “gede rasa” (GR) membaca status yang bersifat umum

(tidak menyebut nama, initial ,identitas atau ciri-ciri kita).

5.       Kalau tidak tahu lebih baik bertanya

Kalau kita tidak memahami maksud dari sebuah status, lebih baik bertanya atau

bahkan tidak usah memberi komen. Sebab, tidak mengerti tetapi memberi komen,

biasanya komennya tidak nyambung alias salah.

6.      Pahami caranya berbeda pendapat.

Berbeda pendapat boleh saja, tetapi harus tahu caranya. Antara lain, sopan, tidak

bersikap frontal, tidak langsung menyalahkan, dahului dengan kata “maaf” dan akhiri

dengan kata “maaf” juga. Jangan menulis kata “salah” atau “keliru”. Sertakan data yang

benar.

7.      Hargai pendapat orang lain

Semua orang ingin dihargai, termasuk kita. Oleh karena itu, belajarlah menghargai

pendapat orang lain walaupun pendapat orang lain belum tentu benar. Mungkin ada

baiknya kita membuat status sendiri yang berbeda tanpa menyebut nama Facebooker

lain.

Page 34: Makalah eptik

8.      Mengkritik boleh saja

Mengritik boleh saja. Tetapi harus sesuai dengan kompetensi kita. Kalau kita pakar

hukum, boleh mengritik status yang berhubungan dengan hukum. Kalau kita sarjana

ekonomi, boleh mengritik status yang berhubungan dengan ekonomi dan seterusnya.

namun , kritik haruslah berkualitas. Jangan asal mengritik. Apalagi, kalau Facebooker

yang kita kritik belum kita kenal secara pribadi dan belum kita ketahui prestasi dan

kemampuannya.

9.      Beri komentar yang netral

Komentar yang aman adalah komentar yang netral. Tidak menyalahkan dan tidak

membenarkan. Bersifat biasa-biasa saja. Boleh saja memberi “Like” atau “Suka”. Tidak

memuji dan tidak mencela.Komen yang datar-datar saja. Lebih baik, buat komen yang

sifatnya bercanda atau yang lucu-lucu.

10.  Jangan menyinggung perasaan orang lain

Kadang-kadang, kita menerima komen yang menyinggung perasaan. Dari sudut

psikologi, komen seperti itu pasti ditulis Facebooker pengidap psikopat. Oleh karena

itu, buatlah kalimat secermat mungkin. Jangan sampai komen kita terkesan tidak

menghargai pendapat pembuat status. Jangan sampai terkesan kita bersifat menggurui.

Kesimpulan:

1.      Sikap saling menghargai sesama pengguna jejaring sosial adalah sikap yang

mencerminkan persahabatan yang baik.

2.      Komen kita yang berkonotasi negatif, biasanya akan ditanggapi secara negatif juga.

Oleh karena itu, buatlah komen yang berkonotasi positif dan konstruktif.

Page 35: Makalah eptik

Saran:

Kalau ada status,komen atau tanggapan tidak enak dibaca sebaiknya dihapus saja atau

tidak perlu ditanggapi.