Makalah Enterpreneur 4

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajer atau pemimpin adalah orang-orang yang mencapai hasil melalui orang lain. Orang lain itu adalah para bawahan. Berhubung dengan itu menjadi kewajiban dari setiap pemimpin agar para bawahannya berprestasi. Prestasi bawahan, terutama disebabkan oleh dua hal yaitu: kemampuan dan daya dorong. Kemampuan dan sifat-sifat pribadi, sedangan itu daya dorong dipengaruhi oleh sesuatu yang ada dalam diri seseorang dan hal-hal lain diluar dirinya. Daya dorong yang ada dalam diri seseorang disebut dengan motivasi, daya dorong diluar diri seseorang harus ditimbulkan pemimpin dan agar diluar dari diri seseorang itu turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih berbagai sarana atau alat yang sesuai dengan orang itu. Dalam sejarahnya teori motivasi berkembang di era tahun 1950-an. Mula-mula orang menganggap bahwadaya dorong itu adalah ketakutan, pada akhirnya ternyata bukan demikian. Diadakan percobaan dengan penerapan perbaikan cara kerja sebagai hasil penelitian “time and motion studies”, ternyata bahwa hal ini bukan sepenuhnya benar. Pengertian yang mendalam kepada manusia ternyata menjadi kunci ditemukannya daya pendorong manusia untuk bertindak. 2.1. Tujuan

description

tugas

Transcript of Makalah Enterpreneur 4

Page 1: Makalah Enterpreneur 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manajer atau pemimpin adalah orang-orang yang mencapai hasil melalui orang

lain. Orang lain itu adalah para bawahan. Berhubung dengan itu menjadi kewajiban dari

setiap pemimpin agar para bawahannya berprestasi. Prestasi bawahan, terutama

disebabkan oleh dua hal yaitu: kemampuan dan daya dorong. Kemampuan dan sifat-

sifat pribadi, sedangan itu daya dorong dipengaruhi oleh sesuatu yang ada dalam diri

seseorang dan hal-hal lain diluar dirinya.

Daya dorong yang ada dalam diri seseorang disebut dengan motivasi, daya dorong

diluar diri seseorang harus ditimbulkan pemimpin dan agar diluar dari diri seseorang itu

turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih berbagai sarana atau alat yang sesuai

dengan orang itu.

Dalam sejarahnya teori motivasi berkembang di era tahun 1950-an. Mula-mula

orang menganggap bahwadaya dorong itu adalah ketakutan, pada akhirnya ternyata

bukan demikian. Diadakan percobaan dengan penerapan perbaikan cara kerja sebagai

hasil penelitian “time and motion studies”, ternyata bahwa hal ini bukan sepenuhnya

benar. Pengertian yang mendalam kepada manusia ternyata menjadi kunci

ditemukannya daya pendorong manusia untuk bertindak.

2.1. Tujuan

. Tujuan Umum

Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu

memahami tentang enterpreneurship utamanya dalam bidang keperawatan

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode seminar dengan

judul “Peningkatan Produktivitas Usaha melalui Motivasi”. Diharapkan

mahasiswa memahami:

1. Definisi Produktivitas

Page 2: Makalah Enterpreneur 4

2. Definisi Wiraswasta

3. Definisi Wirausaha

4. Definisi Wirausaha Pemerintah

5. Macam Tipe Wirausaha

6. Macam Profil Wirausaha

7. Definisi Motivasi Kerja

8. Dasar – dasar Motivasi Kerja

9. Teori – teori Motivasi Kerja

10. Bentuk – bentuk Motivasi

11. Sumber – sumber Motivasi Kerja

12. Strategi untuk Menimgkatkan Kepuasan dan Motivasi Kerja.

1.3. Manfaat

1. Penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

2. Dengan adanya pembahasan ini pembaca menjadi lebih memahami

tentang bagaimana memberikan penjelasan mengenai peningkatan

produktivitas usaha melalui motivasi

3. Menambah pengetahuan dalam ilmu keperawatan profesional.

4. Dengan adanya makalah ini semoga dapat diaplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari.

Page 3: Makalah Enterpreneur 4

BAB II

LANDASAN TEORI

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA MELALUI MOTIVASI

2.1. Pengertian Produktivitas

Produktivitas adalah suatu kuantitas atau volume dari produk atau jasa yang

dihasilkan. Akan tetapi banyak yang menyatakan bahwa produktivitas bukan hanya

kuantitas, tapi juga kualitas produk yang dihasilkan, yang harus juga dipakai  sebagai

pertimbangan mengukur tingkat produktivitas. Dalam menentukan produktivitas tidak

hanya dilihat faktor kuantitas saja, tapi juga faktor kualitasnya. Melihat definisi diatas

maka produktivitas ini dapat diukur menurut tiga tingkatan, yaitu:

- Individu

- Kelompok

- Organisasi

Tiga ukuran produktivitas yang harus dipertimbangkan dalam mengelola organisasi,

yaitu:

a. Untuk tujuan strategi, apakah organisasi sudah benar sesuai dengan apa yang   telah

digariskan.

b. Effektivitas, sampai tingkat manakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas

dan kuantitas.

c. Effisiensi, bagaimana perbandingan output dibagi input, dimana pengukuran output

termasuk di dalamnya.

2.2. Pengertian Wiraswasta

Istilah wiraswasta sering dipakai tumpang tindih dengan wirausaha. Di dalam

berbagai literature dapat dilihat bahwa pengertian wiraswasta sama dengan wirausaha,

demikian pula penggunaan istilah wirausaha seperti sama dengan wiraswasta.

Page 4: Makalah Enterpreneur 4

Wiraswasta berarti keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi

kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri

sendiri. Manusia wiraswasta mempunyai kekuatan mental yang tinggi

Pernyataan DR. DAOED YOUSOEF menyatakan bahwa seorang wiraswasta adalah:

1. Memimpin usaha, baik secara teknis dan atau ekonomis, dengan berbagai aspek

fungsional sebagai berikut:

a. Memiliki, dipandang dari sudut permodalan

b. Mengurus dalam kapasitas sebagai penanggung jawab atau manager.

c. Menerima tantangan ketidakpastian dan karenanya menanggung ekonomi

yang sulit diukur secara kuantitatip dan kualitatip.

d. Mempelopori usaha baru, merupakan kombinasi-kombinasi baru.

e. Penemu, peniru dan yang berhubungan dengan ini penyalur memindahkan

teknologi.

2. Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal

3. Membawa usaha kearah kemajuan, perluasan, perkembangan melalui jalan

kepemimpinan ekonomi. Ada liama pokok wiraswasta:

a. Wiraswasta sebagai orang vak, “captain of industry” di suatu bidang

tertentu, dimana dia membaktikan prestasi teknik dan mengadakan

penemuan ataupun peniruan

b. Wiraswasta sebagai seorang bisnis, yang terus-menerus secara tekun

menganalisis kebutuhan dan selera masyarakat, menimbulkan kebutuhan-

kebutuhan baru melalui reklame.

c. Wiraswasta sebagai orang uang, yang mengumpulkan dan menyalurkan

dana, mendirikan concern, yang pada pokoknya bergerak di pasaran uang

dan modal.

d. Wiraswasta sebagai social engginer, pengusaha yang berusaha mengikat

para pekerjanya melalui berbagai karya sosial baik diatas pertimbangan

moral ataupun berdasarkan perhimpunan mengelakkan kerugian yang

diakibatkan pertukaran personil yang terlalu sering dan cepat.

Page 5: Makalah Enterpreneur 4

e. Wiraswasta sebagai manajer, yang memajukan usahanya menggunakan

pengetahuan-pengetahuan bisnis moderen dan memperhitungkan

sepenuhnya asas effisiensi.

Kewiraswastaan terdiri atas tiga bagian pokok yang tidak dapat dipisahkan satu dengan

lainya yaitu;

1. Sikap mental wiraswasta

2. Kewaspadaan wiraswasta

3. Keahlian dan ketrampilan wiraswasta

DR. Soeparman menyatakan ciri manusia wiraswata sebagai berikut:

1. Tahu apa maunya, dengan merumuskannya, merencanakan upayanya, dan

menentukan program batas waktu untuk mencapainya.

2. Berfikir teliti dan berpandangan kreatip dengan imajinasi konstruktip

3. Siap mental untuk menyerap dan menciptakan kesmpatan serta siap mental dan

kompetensi untuk memenuhi persyaratan kemahiran  mengerjakan sesuatu yang

positip.

4. Membiasakan diri bersikap mental yang positip maju dan selalu bergairah dalam

setiap pekerjaan.

5. Mempunyai daya penggerak diri yang selalu menimbulkan inisiatip.

6. Tau mensyukuri dirinya, waktu, dan mensyukuri lingkungannya.

7. Bersedia membayar harga kemajuan, yaitu kesediaan berjerih payah

8. Memajukann lingkungan dengan menolong orang lain, agar orang lain dapat

menolong dirinya sendiri.

9. Membiasakan membangun disiplin diri, bersedia menabung dan membuat anggaran

waktu dan uang.

10. Selalu menarik pelajaran dari kekeliruan, kesalahan dan pengalaman pahit, serta

berprihatin selalu.

11. Menguasai kemampuan jual, memiliki kepemimpinan, dan kemampuan

memperhitungkan resiko.

12. Mereka berwatak maju dan cerdik serta percaya diri.

Page 6: Makalah Enterpreneur 4

13. Mampu memusatkan perhatianya terhadap setiap tujuannya.

14. Berkepribadian yang menarik memahami seni bicara dan bergaul.

15. Jujur, bertanggung jawab, ulet, tekun dan terarah.

16. Memperhatikan kesehatan diri, tidak suka bergadang, tidak menjadi perokok berat,

tidak minum alcohol dan narkotika.

17. Menjauhkan diri dari sikap iri, dengki, rakus, dendam, takut disaingi dan ragu-ragu.

18. Tunduk dan bersyukur kepada TYME

2.3. Pengertian Wirausaha

Menurut josephs chumpetter wirausaha adalah orang yang mendobrak sistim

ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan

menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahanbakubaru.    Dalam definisi ini

ditekankan bahwa seorang Wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang

kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.

2.4. Pengertian Wirausaha Pemerintah

Wirausaha Pemerintah berpijak pada pengertian wirausaha yang dikemukakan oleh

Jean B. Say sekitar tahun 1800. Wirausaha adalah memindahkan berbagai sumber

ekonomi dari berbagai suatu wilayah dengan produktipitas rendah ke wilayah dengan

produktipitas tinggi dan hasil yang lebih besar. Seorang wirausahawan menggunakan

sumber daya dengan cara baru untuk memaksimalkan produktipitas dan efektipitas.

Pemerintah wirausaha akan mendekatkan diri pada pelanggan. Pemerintah wirausaha

berorientasi pada pelanggan akan mendorong karyawan bertanggung jawab dan

berprilaku yang fokus pada kepuasan pelanggan, berusaha mendepolitisasi, tidak

melibatkan pandangan politik tertentu dalam memberikan layanan, merangsang lebih

banyak inovasi, memberi kesempatan memilih alternatip bagi pelanggan.

2.5. Macam Tipe Wirausaha

Page 7: Makalah Enterpreneur 4

a. Dari pengamatan prilaku wirausaha maka dapat dikemukakan tiga tipe

wirausaha:

b. Wirausaha yang memiliki inisiatip

c. Wirausaha yang mengorganisir mekanis sosial dan ekonomi untuk

menghasilkan sesuatu.

d. Yang menerima resiko atau kegagalan.

Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan

menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa

dan kepuasan serta kebebasab pribadi.

2.6. Macam Profil Wirausaha

a. Women Enterpreneur

Banyak wanita yang terjun ke dalam bidang bisnis, alasan mereka menekuni bidang

bisnis ini didorong oleh faktor-faktor antara lain ingin memperlihatkan kemempuan

prestasinya, membantu ekonomi rumah tangga, frustasi terhada pekerjaan

sebelumnya, dan sebagainya.

b. Minority Enterpreneur

Kaum minoritas terutama di Negara kitaIndonesia kurang memiliki kesempatsan

kerja di lapangan pemerintahan sebagaimana layaknya warga Negara pada

umumnya. Oleh sebab itu, mereka berusaha menekuni kegiatan bisnis dalam

kehidupan sehari-hari.

c. Immigrant  Enterpreneur

Kaum pendatang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit untuk memperoleh

pekerjaan formal. Oleh sebab itu mereka lebih leluasa terjun dalam pekerjaan yang

bersifat non formal yang dimulai dari berdagang kecil-kecilan hingga berkembang

menjadi pedagang tingkat menengah.

d. Part Time Enterpreneur

Page 8: Makalah Enterpreneur 4

Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong merupakan gerbang untuk berkembang

menjadi usaha besar.

e. Home-Based Enterpreneur

Adapula ibu-ibu rumah tangga yang memulai kegiatan bisnisnya dari rumah tangga

misalnya ibu-ibu yang pandai membuat kue dan aneka masakan yang akhirnya

semakin lama usaha tersebut semakin maju.

f. Family-Owned Business

Sebuah keluarga dapat membuka berbagai jenis dan cabang usaha yang mungkin saja

usaha ini dimulai lebih dulu oleh bapak setelah usaha bapak maju dikelola oleh ibu.

Kedua usaha ini maju membuka cabang-cabang baru.

g. Copreneurs

Orang-orang yang ahli diangkat menjadi penanggung jawab divisi-divisi tertentu dari

bisnis yang sudah ada.

2.7. Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau daya

penggerak”. Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan

atau pengikut. Adapun kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk

mengerjakan sesuatu pekerjaan. Terkait dengan hal tersebut, maka yang dimaksud

dengan motivasi adalah mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja

bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan

ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan organisasi. (Hasibuan, 2003).

Sementara menurut arti katanya, motivasi atau motivation berarti motif,

penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan. Dalam kamus administrasi,

Drs. The Liang Gie CS, memberikan perumusan akan motivating atau pendorong

kegiatan sebagai berikut: “pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam

memberikan insprasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini

karyawannya untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan

untuk menggiatkan orang-orang atau karyawan agar mereka bersemangat dan dapat

mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari ornag-orang tersebut.

Page 9: Makalah Enterpreneur 4

Di bawah ini tercantum beberapa definisi atau pengertian motivasi kerja dari

sejumlah penulis sebagai berikut:

   George R. Terry berpendapat “motivasi kerja adalah suatu keinginan dalam diri

seseorang yang mendorongnya untuk bertindak sesuatu”.

   Dr. Sondan P. Siagian, MPA berpendapat bahwa: “Motivasi kerja merupakan

keseluruhan proses pemberian motiv berkerja para bawahan sedemikian rupa

sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi

dengan efisien dan ekonomis.

   Wahjosumadjo menyatakan, “motivasi kerja merupakan suatu prsoses psikologis

yang mencerminkan interaksi antara sikap kebutuhan persepsi dan kepuasan yang

terjadi pada diri seseorang

   G. Terry mengemukakan bahwa “Motivasi diartikan sebagai mengusahakan supaya

seseorang dapat menyelesaikan mempekerjaan dengan semangat karena ia ingin

melaksanakannya”.

   M. Manullang memberikan pengertian motivasi sebagai pekerjaan yang dilakukan

oleh seorang manajer memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang

lain, dalam hal ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian

dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang karyawan agar mereka

bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari orang-orang

tersebut.

2.8. Dasar-Dasar Pokok Motivasi Kerja

Pada dasarnya motivasi dapat mamacu karyawan untuk bekerja keras sehingga

dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produkitvitas kerja

karyawan sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaaan. Sumber

motivasi ada tiga faktor, yaitu:

1.      Kemungkinana untuk berkembang,

2.      Jenis pekerjaan ,dan

3.      Apakah mereka dapat merasa bagga menjadi bagian dari perusahaan tempat

mereka bekerja.

Di samping itu terdapat beberapa aspek yang terpengaruh terhadap motivasi

kerja karyawan, yakni: rasa aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan

Page 10: Makalah Enterpreneur 4

kompetitif. Lingkungan kerja yang menyenangkan, penghargaan atas prestasi kerja

dan perlakuan yang adil dari manajemen. Dengan melibatkan karyawan dalam

pengambilan keputusan, pekerjaan yang menarik menantang, kelompok dan rekan-

rekan kerja yang menyenangkan, kejelasan akan standar keberhasilan, output yang

diharapkan serta, bangga terhadap pekerjaan dan perusahaan dapat menjadi faktor

pemicu kerja karyawan.

Pada dasarnya proses dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan

mengakibatkan ketegangan, yang pada akhirnya akan mencapai jalan atau tindakan

untuk memenuhi dan terus mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah

sesuai dan harus terpenuhi. Sebagai contohnya, beberapa karyawan secara regular

menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berbicara atau mendiskusikan sesuatu

di kantor, yang sebenarnya hanya untk memuaskan kebutuhan sosialnya. Langkah ini

sebagai suat usaha yang bagus, namun tidak produktif dapat mewujudkan hasil kerja

atau target kerja.

2.9. Teori-Teori Motivasi Kerja

1.      Teori A. H. Maslow

Teori motivasi yang sangat terkenal adalah toeri kebutuan yang dikemukakan oleh

Abraham Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri atas

lima kebutuhan, yaitu: kebutuhan secara fisiologis, rasa aman, social, penghargan

dan aktualisasi diri.

a. Aktualisasi diri

Kebutuhan untuk menggunakan , skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan

mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap Sesuatu

b. Penghargaan diri

Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain

c. Kepemilikan sosial

Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok,

berafiliasi,berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai

d. Rasa aman

Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan

dan lingkungan hidup

e. Kebutuhan fisiologis

Page 11: Makalah Enterpreneur 4

Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual, sebagai

kebutuhan terendah

Di atas menjelaskan bahwa urutan dan rangkaian kebutuhan seseorang selalu mengikuti

alur yang dijelaskan oleh teori Maslow. Semakin ke atas kebutuhan seseorang semakin

sedikit jumlah atau kuantitas manusia yang memiliki kriteria kebutuhannya, contohnya

kebutuhan kategori self actualization atau kebutuhan kebebasan diri untuk merealisasikan

cita-cita atau harapan individu untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya. Jika

dilihat dari struktur dan keadaan masyarakat Indonesia, sumber daya manusia kita masih

banyak pada peringkat kebutuhan fisiologis.

2.      Teori David Mc ClellandDavid Mc Clelland direktur pusat penelitian kepribadian di universitas Harvard

menganalisis tentang tiga kebutuhan manusia yang sangat penting di dalam organisasi

tentang motivasi mereka. Mc Clelland theory of needs memfokuskan kepada tiga hal,

yaitu:

a. Kebutuhan dalam mencapai kesuksesan (Need for a chievement); kemampuan

untuk mencapai hubungan kepada standar perusaahn yang telah ditentukan juga

perjuangan karyawan untuk menuju keberhasilan.

b. Kebutuhan dalam kekuasaan/otoritas kerja (need for power), kebutuhan untuk

membuat orang berperilaku dalam keadaan yang wajar dan bijaksana dalam

tugasnya masing-masing.

c. Kebutuhan untk berafiliasi (need for affiliation); hasrat untuk bersahabat dan

mengenal lebik dekat rekan kerja dalam organisasi.

3.      Toeri Douglas Mc Gregor

Dogles Mc Gregor mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang manusia negative

dengan tanda X dan positif dengan tanda Y.

a. Teori X adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa orang-orang

sesungguhnya tidak mau bekerjasama.

b. Teori Y adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa orang-orang

sesungguhnya energik, berorientasi kepada perkembangan motivasi diri sendri

dan tertarik untuk menjadi produktif.

Page 12: Makalah Enterpreneur 4

Tabel 2.1. Perbedaan teori X dan teori Y.

Teori X Teori Y

      Orang-orang malas

      Orang-orang kurang berambisi dan tidak

mengakui tanggung jawab

      Orang-orang yang berpusat pada dirinya.

      Orang-orang tidak mau berubah.

      Orang-orang mudah tertipu dan tidak

telalu pintar.

      Orang-orang energetik

      Orang-orang ambisius dan mencari tanggung

jawab.

      Orang-orang dapat tidak mementingkan diri

sendiri.

      Orang-orang ingin berkontribusi pada

pertumbuhan dan mau berubah.

      Orang-orang pintar.

4.  Toeri Frederick Herzberg

Menurut teori Herzberg, faktor-faktor yang berperan sebagai motivator terhadap pegawai,

yakni yang mampu memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja baik terjadi dari:

  Achievement (keberhasilan pelaksanaan)

Agar seorang bawahan dapat berhasil dalam pekerjaannya, maka pemimpin harus

mempelajari bawahannya dan pekerjaannya dengan memberikan kesempatan agar

bawahan dapat berusaha mencapai hasil. Selanjutnya agar pemimpin memberi semangat

pada para pegawainya sehingga pegawai telah berhasil mengerjakan pekerjaannya,

pemimpin harus menyatakan keberhasilan itu.

 Recognition (pengakuan)

Pengakuan terhadap keberhasilan pegawai dapat dilakukan berbagai cara, yaitu:

- Memberi surat penghargaan

- Memberi hadiah berupa uang tunai

- Memberi medali, surat penghargaan, dan hadiah uang tunai

- Memberi kenaikan gaji dan promosi

 The work it self (pekerjaan itu sendiri)

Pemimpin membuat usaha-usaha yang riil dan meyakinkan, sehingga pegawai mengerti

akan pentingnya pekerjaan yang dilakukannya dan berusaha menghindarkan kebosanan

dalam pekerjaan pegawai serta mengusahakan agar pegawai sudah tepat dalam

pekerjaannya.

Page 13: Makalah Enterpreneur 4

 Responsibilities (tanggung jawab)

Agar responsibilities benar-benar menjadi motivator bagi pegawai, pemimpin harus

menghindari supervise yang ketat, dengan memberikan pegawai bekerja sendiri

sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan menerapkan prinsip partisipasi.

 Advancement (pengembangan)

Agar faktor ini benar-benar berfungsi sebagai motivator maka pemimpin dapat

memulainya dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih bertanggung

jawab. Selanjutnya pemimpin memberi rekomendasi tentang pegawai yang siap untuk

mengembangkan, untuk menaikkan pangkatnya atau dikirim mengikuti pendidikan atau

latihan lanjutan.

2.10.    Bentuk-Bentuk Motivasi

Motivasi mempunya dua bentuk yaitu sebagai beriku:

  Motivasi Positif

Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara

memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu , misalanya dengan

memberikan promosi, memberikan insentif atau tambahan penghasilan,

menciptakan kondisi tempat kerja yang baik agar mereka merasa aman dalam

bekerja, dan sebagainya.

  Motivasi Negatif

Motivasi negativ merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara

menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara

terpaksa. Misalnya menakut-nakuti bawahan dengan memberikan gambaran seolah-

olah mereka akan kehilangan jabatan, diturunkan pangkat , dipotong gajinya dan

sebagainya.

2.11.  Sumber-Sumber Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Kepuasan Kerja adalah perasaan senang/puas ka-rena pekerjaan yang

dilakukannya.Kepuasan kerja ini berkaitan dengan motivasi kerja.

Bagaimana hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja ? Perbaikan kondisi kerja

yang menaikkan peluasan pekerja cenderung meningkatkan produktivitas (kinerja).

Tetapi hubungan itu tidak begitu kuat. ( korelasinya rata-rata hanya 0,14). Pekerjaan

yang untuk mengerjakannya memerlukan pengetahuan dan keterampilan dirasa

bernilai oleh yang mengerjakan, akan menghasilkan kepuasan. Sebaliknya jenis

Page 14: Makalah Enterpreneur 4

pekerjaan yang hanya memerlu-kan pengetahuan dan keterampilan yang dinilai

rendah tidak akan menghasilkan kepuasan tetapi justru akan menghasilkan ketidak

puasan.

 

Ketidak puasan kerja berakibat menurunnya motivasi kerja. Sumber-sumber

ketidak-puasan antara lain : Kebosanan, penugasan yang tidak sesuai, adanya

gangguan-gangguan selama kerja, kekurangan fasilitas kerja dan lain sebagainya.

Sumber-sumber kepuasan kerja antara lain :

Mengetahui dirinya telah berhasil dalam kerjanya;

Merasa senang telah dapat menggunakan pengeta-huan/keterampilannya;

Mendapatkan pengembangan keterampilan pribadi secara mental dan fisik;

Kegiatan itu sendiri;

Perkawanan dan kebersamaan;

Kesempatan mempengaruhi orang lain;

Penghargaan (respect) dari orang lain;

Waktu untuk bepergian dan liburan;

Keamanan dalam penghasilan dan kedudukan;

2.12. Strategi Untuk Meningkatkan Kepuasan Dan Motivasi Kerja

1.  Reinforcement atau teori modifikasi prilaku

Menyatakan bahwa prilaku dapat didoraong atau dikurangi memberikan secara

berturut-turut imbalan dan hukuman.

2.  Manajemen berdasarkan sasaran (MBO/Management by objective)

Serangkain prosedur yang mencangkup manajer dan bawahannya dalam menetapkan

tujuan dan mengevaluasi kemajuan.

3.  Manajemen partisipatif dan pemberdayaan.

Metode meningkatkan kepuasan kerja dengan cara memberi kesempatan kepada

karyawan untuk memberi suara dalam manajemen pekerjaan perusahaan.

4.  Persaingan, partisipasi dan kebanggaan  Pada umumnya, setiap orang sering bersaing secara sehat dan jujur. Sikap dasar

ini bisa di manfaatkan oleh para pemimpin dengan memberikan motivasi persaingan

yang sehat dalam menjalankan tugasnya. Pemberian hadiah untuk yang menang

merupakan bentuk motivasi postif. Dengan dijalankannya partisipasi ini bisa di

peroleh manfaat, seperti bisa dibuatnya keputusan yang lebih baik karena banyak

Page 15: Makalah Enterpreneur 4

sumbangan pikiran, adanya penerimaan yang lebih besar terhadap perintah yang

diberikan dan adanya perasaan diperlukan. Kebanggan disini sebagai alat motivasi

dengan persaingan dan pemberian penghargaan.

Page 16: Makalah Enterpreneur 4

BAB III

PEMBAHASAN

Setelah kita memahami berbagai teori yang telah disajikan pada bab sebelumnnya

maka ada beberapa hal yang perlu dibahas. Ada 4 karakteristik pebisnis dengan sikap piker

wirausaha.

1. Rajin dan semangat dalam mencari peluang baru.

2. Mengejar peluang dengan disiplin ketat. Kegigihan wirausaha memang luar biasa.

Tidak ada kata tidak bisa dalam kamus wirausaha. Kemunduran atau kegagalan

dalam bisnis tidak membuat mereka putus asa dan berhenti.

3. Wirausahawan hanya mengejar peluang paling baik dan hanya menghindari 

mengejar semua peluang tidak pandang bulu. Wirausahawan sadar bahwa problem

mereka bukanlah kekurangan gagasan bisnis melainkan terlalu berlimpah gagasan.

Dengan demikian, tidak mungkin bagi mereka untuk mengejar semua peluang bagus.

Prioritas adalah kata kuncinyaWirausahawan berfokus pada tindakan secara adaptif.

Mereka tidak menunggu segala sesuatu sempurna sebelum memulai suatu bisnis.

Lakukan dulu dengan persiapan secukupnya, tak perlu mendekati sempurna. Dalam

bertindak, mereka selalu waspada dalam menghadapi situasi-situasi, dan fleksibel

untuk menyesuaikan tindakan  mereka bila dirasa salah.

4. Wirausahawan melibatkan dan memanfaatkan energi disekitar mereka didalam

maupun diluar organisasi mereka. Mereka sadar bahwa mereka bukan orang super

segalanya.

Untuk sebagian besar dari kita, berpikir negatif mungkin sudah menjadi bagian dari diri.

Ketika hal-hal tidak sesuai rencana, kita dengan mudah merasa depresi dan tidak bisa

melihat sisi baik dari kejadian tersebut

Berpikiran negatif tidak membawa kemana-mana, kecuali membuat perasaan tambah buruk,

yang lalu akan berakibat performa kita mengecewakan. Hal ini bisa menjadi lingkaran yang

tidak berujung.

Dan mengatasi pikiran negatif yang adalah sebagai berikut:

Page 17: Makalah Enterpreneur 4

1. Hidup di saat ini.

Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas.

Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda

terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya

masa kini yang dapat kita kontrol.

2. Katakan hal positif pada diri sendiri

Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-

menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri

sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun

Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.

3. Percaya pada kekuatan pikiran positif

Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan

terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa

Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran

energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding

dengan hasil yang bisa Anda petik.

4. Fokus pada hal-hal positif

Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita

miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur.

Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari

tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti ‘hari

ini cerah’ atau ‘makan sore hari ini menakjubkan’. Selama Anda tetap konsisten melakukan

kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran

positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.

5. Hadapi rasa takut

Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak

pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa

Page 18: Makalah Enterpreneur 4

takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa

takut menghentikan kita.

Ada banyak sifat yang dirujukkan pada seorang wirausahawan, misal, pemberani,

pembuka jalan, pengambil resiko, bahkan serakah, rakus, dan macam-macam lainnya.

Manusia-manusia langka yang berani menghadapi resiko dan berspekulasi dipandang

sebagai pengusaha yang tega melakukan apa pun untuk meraih kekayaan sehingga merusak

kesehatan dirinya sendiri. Yang jelas, semua image tersebut sudah seharusnya dibuang ke

dalam keranjang sampah mistik dan kesalahpahaman.

Ada tiga sifat dan hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan sejati.Yaitu:

1. Visioner. Wirausahawan model lama biasanya suka melawan sesuatu. Karena, mereka

menginginkan kebebasan dan melakukan segala sesuatu menurut cara mereka sendiri,serta

percaya bahwa mereka bisa melakukannya jauh lebih baik ketimbang orang lain. Tetapi,

bagi seorang wirausahawan sejati, jiwa yang memberontak hanyalah sebagian kecil saja.

Bagaimana pun, seorang wirausahawan sejati lebih merupakan seorang yang visioner.

2. Pencipta nasibnya sendiri. Wirausahawan tradisional menciptakan bisnis, dan ini

merupakan motivator terbesar mereka. Namun, ketika bisnis telah diciptakan, kemana lagi

mereka akan melangkah? Wirausahawan sejati bergerak menuju nasib dan takdir mereka.

Mereka mendapat inspirasi dari sesuatu yang lebih luas daripada sekedar apa yang bisa

mereka usahakan. Mereka pun menggali kekuatan batin dalam mereka dan melangkah penuh

percaya diri. Mereka bisa tetap melangkah meski hambatan tampaknya mustahil dilalui.

3. Menarik perhatian. Semua wirausahawan mempunyai mimpi. Sebagian dari mereka

berkeinginan untuk mencapai tujuan yang jelas, sedangkan yang lain hanya berkeinginan

untuk menjadi seorang wirausahawan yang terkenal dan pertama.Mereka mendorong ide dan

bisnis untuk melakukan sesuatu yang mungkin sulit dicapai orang lain.

Mereka tahu bahwa memenuhi kebutuhan orang-orang lebih baik bagi klien dan

rekan bisnis mereka. Dan, sebagai akibatnya bisnis mereka pun tumbuh.Tak peduli apakah

anda sekarang ini adalah seorang wirausahawan atau sedang bermimpi menjadi seorang

wirausahawan, memahami bagaimana menjadi seorang wirausahawan sejati tentu

mempunyai banyak keuntungan bagi anda.

Page 19: Makalah Enterpreneur 4

Dengan demikian, ada tiga hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu:

•  Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yangdijadikan sumber

daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, prosesdan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994)

• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulaisebuah usaha dan

mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)

• Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yangbaru  (kreatif) dan

berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalammemberikan nilai lebih.

Sehingga adapun beberapa mindset yang harus dimiliki seorang pengusaha adalah

sebagai berikut :

1. Berorientasi pada Tugas dan Hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu

mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba ketekunan dan ketabahan,

tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif.

2. Keberanian Mengambil Resiko

Kemauan dan kemampuan mengambil resiko merupakan salah satu nilai utama dalam

kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambila resiko akan sukar memulai atau

berinisiatif. (Yuyun Wirasasmita, 1994: 2), Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai

usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada

usaha yang kurang menantang. Dengan demikian, keberanian untuk menanggung yang

menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan resiko tang penuh dengan perhitungan dan

realistis. Wirausaha situasi, resiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi

situasi resiko yang tinggi karena ingin berhasil. Jadi, pengambilan resiko lebih menyukai

tantangan dan peluang. Oleh sebab itu, pengambil resiko ditemukan pada orang-orang yang

inovatif dan kreatif yang merupakan bagian terpenting dari perilaku kewirausahaan.

3. Kepemimpinan

Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, dan

keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, menjadi yang pertama, dan lebih menonjol.

Page 20: Makalah Enterpreneur 4

Dengan menggunakan kemampuan kreatifitas dan inovasi, Ia selalu menampilkan barang

dan jasa-jasa yang duhasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu, dan segera berada dipasar.

Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga menjadi pelopor

dalam proses produksi maupun pemasaran. Ia selalu memanfaatkan perbedaan sebagai

sesuatu yang menambah nilai.

4. Berorientasi ke Masa Depan

Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan

pandangan ke masa depan, maka ia selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya

adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah

ada saat ini. Meskipun terdapat rersiko yang mungkin terjadi, Ia tetap tabah untuk mencari

peluang dan tantangan demi pembaruan masa depan.

Disamping hal-hal tersebut diatas, bersadarkan pengalaman dan pendapat para

praktisi bisnis/wirausaha dapat disarikan pula sifat-sifat terpenting wirausaha.

Sifat-sifat terpenting dari wirausahawan dikenal dengan Ten-D :

1. Dream (mimpi) : Memiliki visi masa depan dan kemampuan mencapai visi tersebut.

2. Decisiveness (ketegasan) : Tidak menangguhkan waktu dan membuat keputusan

dengan cepat.

3. Dors (pelaku) : Melaksanakan secepat mungkin.

4. Determination (ketetapan hati) : Komitmen total, pantang menyerah.

5. Dedication (dedication) : Berdedikasi total, tak kenal lelah.

6. Devotion (kesetiaan) : Mencintai apa yang dikerjakan.

Sifat-sifat penting lain dari Seorang Wirausahawan :

1. Memiliki visi masa depan dan kemampuan mencapai visi tersebut

2. Percaya diri

3. Memiliki Ketrampilan

4. Berkarya, kreatif dan innovatif

5. Mencintai apa yang dikerjakan

Page 21: Makalah Enterpreneur 4

6. Kalau entrepreneur berani memiliki visi, maka akan lebih dapat menciptakan

kekuatan positif di dalam  pikirannya. Sehingga nantinya akan lebih mampu

meningkatkan kemampuan kerja dan kualitas hidup kita. “Hati-hatilah dengan angan-

anganmu, karena angan-anganmu itu akan menjadi kenyataan”Presiden RI pertama,

Ir. Soekamo, pernah bilang, “Gantungkan cita-citamu setinggi langit.” Visi itu

memang bisa mensugesti orang. Dan, semua langkah kita akan kita arahkan kesana.

Apalagi entrepreneur ini biasanya seorang pemimpi. Maka mimpi tentang

perusahaan, mimpi tentang masa depan, tentu akan dapat mempengaruhi para

pengikut yang dipimpinnya.Anda “juru penerang”, mengusir gelapnya pikiran orang

lain yang Anda pimpin. Ini prinsip kepemimpinan. Wirausahawan yang memiliki

visi, adalah penerangan bagi para bawahannya, anggota “tim sukses”nya dalam

bisnis.

7. Wirausahawan dengan visi besar, merangsang terbangunnya atmosfir bisnis penuh

kreativitas dan inovasi. Bahkan orang meyakini, jiwa wirausahawan itu, dekat sekali

dengan dunia pengkhayal.  Apa susahnya, berkhayal? Berkhayal adalah aktivitas

yang “murah”. Bagaimaan tidak, karena berkhayal tidak memerlukan fasilitas

khusus, apalagi ongkos. Sekarang juga, Anda pun bisa berkhayal. Tentu saja,

khayalan seorang wirausahawan, bukan sembarang berkhayal. Bahkan, di zaman

susah, dengan tumpukan persoalan hidup yang harus dipikul, bisa membuat orang

pun tidak berani berhkayal. Anda akan tercenung, kalau kami katakan, “Berkhayal

pun, perlu keberanian!”Mengapa? Khayalan yang memicu keberhasilan, atau

minimal, keberanian berbuat dan berkreativitas, dihambat pandangan lama yang

cuku berurat-akar dalam  benak kita, bahwa orang sukses harus ditopang pendidikan

dan gelar formal. Sebetulnya, keyakinan ini bisa dipatahkan dengan mudah.

Misalnya, hadirkan saja, beberapa nama orang sukses yang lulus SMA pun, tidak.

Sejumlah wirausahawan, memulai dari khayalan. Dan ia mulai kembangkan

khayalannya, dari nol sampai akhirnya terwujud.Bill Gates mengimpikan, personal

computer akan tersedia di rumah setiap orang. Untuk merealisasikan mimpinya, ia

drop out dari studinya, memilih menekuni Microsoft-nya.

8. Tak bergantung pada keluarga, berarti mulai melangkah menjadi dewasa. Di rantau,

apalagi di lingkungan yang tak tahu siapa kita sebelumnya, Anda bisa menjadi

pribadi yang baru. Kebaruan ini, sarat tantangan. Merantau, menyadarkan kita apa

kelebihan dan kekurangan kita karena kita dihadapkan pada kenyataan-kenyataan

baru. Merantau, membuat seseorang relatif tangguh, karena diterjunkan dalam situasi

Page 22: Makalah Enterpreneur 4

serba baru. Perantau, umumnya segan minta tolong. Di situlah, kemauan menjadi

lebih termotivasi. Perantau, rata-rata enggan berutang budi. Justru, karena ia orang

baru, seorang perantau cenderung menanam jasa untuk banyak orang. “Investasi

sosial” ini, pada saatnya berbuah kebaikan. Siapa sangka, banyak orang yang

menyukai kepribadian kita, bernagsur-angsur, menjadi pendukung setia langkah kita

menganyam kesuksesan. Jadi? Cobalah merantau, temukan jati diri Anda yang

tangguh, kreatif, dan cerdik menangkap peluang Berani Gagal Hanya orang yaug

berani gagal total, akan meraih keberhasilan total.

Page 23: Makalah Enterpreneur 4

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

a. Motivasi artinya dorongan, bertujuan untuk menggiatkan orang-orang atau

karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana

dikehendaki dari orang-orang tersebut.

b. Sumber motivasi ada 3 yakni kemungkinan untuk berkembang, jenis

pekerjaan dan apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari

peusahaan tempat mereka bekerja.

c. Teori-teori motivasi kerja ini dikemukakan oleh beberapa orang seperti A.H.

Maslow, David Mc Clelland, Mc Gregor, Frederick Herzberg

d. Setiap pemimpin itu harus mempelajari setiap prilaku karyawan agar bisa

menggunakan motivasi yang tepat dan cocok-seperti penghargaan terhadap

pekerjaan, komunikasi dan informasi, pesaingan peristiwa dan kebanggaan.

4.2. Saran

a. Bagi Mahasiswa

Selain mahasiswa mampu memahami materi peningkatan produktivitas usaha melalui

motivasi, mahasiswa juga diharapkan mampu memiliki usaha lain selain dalam bidang

keperawatan.

b. Bagi Perawat

Perlunya peningkatan pendidikan selain bidang keperawatan juga bidang

entrepeneurship yang akhirnya mampu mengembangkan usaha lain selain dalam bidang

keperawatan.