Makalah Energi Kelompok 4

28
TUGAS MAKALAH ENERGI TERBARUKAN DAN EFISIENSI ENERGI Studi Perbandingan Upaya Efisiensi Energi antara Motor Listrik dan Bahan Bakar Minyak Oleh : Kelompok 4 Anis Ulfa Widya A 21080112130047 Kapri Batara 21080112120008 Rina Nur Aulia Ilmi 21080112130062 Auliya Fairus Ramadhan 21080112140116 Fathan Abdallah 21080112130040 Chyntya Syafril 21080113140063 Windi Nofita R 21080113120032 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK

description

Energi

Transcript of Makalah Energi Kelompok 4

Page 1: Makalah Energi Kelompok 4

TUGAS MAKALAH ENERGI TERBARUKAN DAN EFISIENSI ENERGI

Studi Perbandingan Upaya Efisiensi Energi antara Motor Listrik dan Bahan

Bakar Minyak

Oleh :

Kelompok 4

Anis Ulfa Widya A 21080112130047

Kapri Batara 21080112120008

Rina Nur Aulia Ilmi 21080112130062

Auliya Fairus Ramadhan 21080112140116

Fathan Abdallah 21080112130040

Chyntya Syafril 21080113140063

Windi Nofita R 21080113120032

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2015

Page 2: Makalah Energi Kelompok 4

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan rahmat dan karunian-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Energi

Terbarukan dan Efisiensi Energi yang berjudul “Studi Perbandingan Upaya Efisiensi

antara Motor Listrik dan Bahan Bakar Minyak” ini dengan baik.

Isu keterbatasan sumber energi konvensional telah menjadi perhatian di

berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Sumber energi konvensional, terutama

minyak bumi yang semakin menipis, serta dampak pemakaiannya terhadap

lingkungan mendorong perkembangan teknologi motor listrik. Motor listrik dianggap

sebagai salah satu solusi untuk mengurangi konsumsi energi konvensional sekaligus

mengurangi pencemaran lingkungan akibat emisi yang dihasilkannya.

Makalah ini disusun untuk memberikan pemaparan mengenai efisiensi energi

antara motor listrik dengan motor berbahan bakar minyak dari berbagai literatur.

Harapannya, hasil makalah ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi mahasiswa

Teknik Lingkungan mengenai efisiensi energi pada motor.

Penulis menyadari tak ada gading yang tak retak dan tak ada satupun di dunia

ini yang sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun demi sempurnanya makalah ini.

Akhir kata penulis juga berharap agar makalah ini dapat bermanfaat.

Semarang, Juni 2015

Penulis

Page 3: Makalah Energi Kelompok 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Isu menipisnya cadangan sumber energi fosil, terutama minyak bumi, telah

menjadi perhatian di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia. Selain itu,

penggunaan minyak bumi pada motor dan peralatan lainnya menghasilkan emisi

gas buang yang dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan (Hannan et al,

2014). Sejalan dengan isu tersebut, tuntutan agar motor lebih ramah lingkungan

dan memiliki efisiensi energi yang baik menjadi semakin tinggi. (Kumara, dkk,

2009).

Motor listrik merupakan salah satu teknologi energi yang kini semakin

banyak dikembangkan di dunia karena memiliki efisiensi energi lebih tinggi

dibandingkan motor berbahan bakar minyak. Selain itu, motor listrik yang sumber

tenaganya berasal dari energi terbarukan dapat menjadi solusi tepat karena hanya

menghasilkan emisi yang bersifat alami sehingga dapat membantu memperbaiki

kualitas udara perkotaan dan tidak membahayakan makhluk hidup (Mierlo et al,

2006).

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memaparkan perbandingan

efisiensi energi antara motor listrik dan motor berbahan bakar minyak.

1.2 Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini, yaitu:

1. Memaparkan gambaran umum mengenai motor bertenaga listrik dan motor

bahan bakar minyak.

2. Memaparkan perbandingan efisiensi energi antara motor bertenaga listrik dan

motor bahan bakar minyak.

1.3 Manfaat

Manfaat yang hendak diperoleh dari penyusunan makalah ini, yaitu:

1. Mengetahui gambaran umum mengenai motor bertenaga listrik dan motor

bahan bakar minyak.

Page 4: Makalah Energi Kelompok 4

2. Mengetahui perbandingan efisiensi energi antara motor bertenaga listrik dan

motor bahan bakar minyak.

1.4 Metodologi Penulisan

Makalah ini disusun dengan menggunakan metode studi pustaka, baik dari

buku, jurnal penelitian, artikel ilmiah, maupun diktat perkuliahan yang berkaitan

dengan efisiensi energi pada motor listrik dan bahan bakar minyak.

Page 5: Makalah Energi Kelompok 4

BAB II

ISI

2.1 Gambaran Umum Mengenai Motor Bertenaga Listrik dan Motor Bahan

Bakar Minyak

A. Motor Bertenaga Listrik

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang

mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini

digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower,

menggerakkan kompresor, mengangkat bahan, dan lain-lain. Motor listrik

digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, kipas angin) dan di industri.

Motor listrik kadang disebut ‘kuda kerja’ industri, karena diperkirakan

bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di

industri (UNEP, 2004).

Mekanisme kerja motor listrik:

1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.

2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah

lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan

magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/torque untuk memutar

kumparan

4. Motor-motor yang memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk

memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya

dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan

medan.

Menurut Kumara (2009), motor listrik memiliki beberapa

kelebihan, antara lain:

1. Tidak bergetar.

2. Tidak menimbulkan suara yang bising.

3. Proses menghidupkan lebih mudah.

4. Efisiensi konversi energi yang tinggi.

Page 6: Makalah Energi Kelompok 4

5. Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak sehingga secara langsung

mengurangi emisi ke udara.

6. Emisi yang dihasilkan berupa natural-byproduct dalam jumlah yang

kecil dan dapat diolah secara terpusat sehingga ramah lingkungan.

Perkembangan motor listrik yang pesat didorong oleh isu

ketersediaan sumber energi fosil serta dampak pemakaiannya terhadap

lingkungan. Selain itu, adanya komitmen internasional seperti Protokol

Kyoto dan berbagai program lain yang secara spesifik bertujuan untuk

mengurangi emisi gas buang ke udara. Kemajuan teknologi pendukung

seperti fabrikasi bahan, mesin listrik, elektronika daya dan

mikroelektronika juga berperan penting dalam pengembangan motor listrik

di dunia (Kumara 2009)..

Energi listrik pada motor listrik dapat bersumber dari baterai, fuel

cells (FC), super capacitors (SC) maupun sel fotovoltaik, yang merupakan

jenis energi terbarukan (renewable energy) (Kumara 2009).

B. Motor Bahan Bakar Minyak

Motor bakar adalah suatu mekanisme/konstruksi mesin yang

mengubah energi panas dari bahan bakar menjadi energi mekanik/gerak.

Jenis motor meliputi 2 jenis yatu motor pembakaran dalam (Internal

combustion engine) dan motor pembakaran luar (External combustion

engine). Mesin bensin atau mesin Otto yang diciptakan oleh Nikolaus

August Otto dari Jerman tahun 1864 adalah sebuah tipe mesin pembakaran

dalam, motor yang proses pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin

itu sendiri dan hasil pembakaran diubah  menjadi tenaga mekanik, yang

mana menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk

menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bensin)

Page 7: Makalah Energi Kelompok 4

Motor bensin bekerja dengan gerakan bolak balik (bergerak naik

turun). Menurut prinsipnya, motor bensin dibedakan menjadi 2 :

- Motor 4 tak

Meliputi 4 tahapan yaitu

a) langkah isap (langkah isap pada waktu piston bergerak menjauh

ruang bakar. Campuran bahan bakar udara masuk ruang bakar).

Torak bergerak ke bawah, katup masuk membuka, katup buang

menutup sehingga terjadi kevakuman pada waktu torak bergerak

ke bawah. Campuran udara dan bahan bakar mengalir ke dalam

silinder melalui lubang katup masuk. Campuran bahan bakar dan

udara terhisap menuju karburtor, masuk ke ruang bakar dan

silinder.

b) langkah kompresi (mengkompresi campuran bahan bakar udara

selama piston bergerak menuju ruang bakar.). Torak bergerak dari

TMA ke TMB dimana kedua katup tertutup. Campuran bahan

bakar dan udara yang ada di dalam silinder dikompresikan

sehingga tekanannya meningkat.

c) langkah usaha (penyalaan dan pembakaran selama menuju titik

mati kemudian terjadi ekspansi, piston bergerak menjauh dari

ruang bakar). Bilamana torak sudah mencapai TMA campuran

bahan bakar dan udara yang dikompresikan dibakar dengan

menggunakan bunga api dari busi sehingga mengakibatkan tekanan

naik hingga mencapai 30-40 kg/cm2 dan torak terdorong ke bawah.

d) langkah buang (pembuangan pada waktu piston menuju ruang

bakar). Gas bekas hasil sisa pembakaran dikeluarkan dengan

silinder, pembuangan gas berlangsung selama langkah buang tidak

bergerak ke atas dan katup buang terbuka.

Page 8: Makalah Energi Kelompok 4

Gambar 2.1 Tahapan Motor Bensin Jenis 4 Tak

- Motor 2 tak

Meliputi 3 tahapan yaitu

a) langkah kompresi

Torak bergerak ke atas, campuran bahan bakar dan udara

dikompresikan dan dibakar oleh loncatan bunga api bila torak

mencapai TMA. Bersamaan langkah tersebut campuran bahan

bakar dan udara masuk ke ruang bilas

b) langkah usaha

Torak didorong ke bawah oleh tekanan pembakaran, campuran

bahan bakar dan udara di dalam lemari engkol dikompresikan bila

torak menutup lubang masuk.

c) langkah bilas

Pembilasan berlangsung bila torak melewati TMB adalah

campuran bahan bakar dan udara mengalir dari lemari engkol

melalui saluran bilas ke dalam silinder dan gas bekas buang.

Page 9: Makalah Energi Kelompok 4

Gambar 2.2 Tahapan Motor Bensin Jenis 2 Tak

Kelebihan motor bensin :

- Suara mesin halus

- Getaran kecil

- Ukuran mesin lebih kecil namun kecepatan atau performa yang

dihasilkan lumayan besar

Kekurangan motor bensin :

- Kandungan gas beracun

- Tenaga / torsi tenaga kurang besar

- Tidak tahan air karena banyak komponen elektronik

2.2 Perbandingan Efisiensi Energi pada Motor Bertenaga Listrik dan

Motor Bahan Bakar Minyak

A. Motor Bertenaga Listrik

Motor mengubah energi listrik menjadi energi mekanik untuk

melayani beban tertentu. Kehilangan energi dalam proses ini ditunjukkan

oleh gambar berikut.

Page 10: Makalah Energi Kelompok 4

Gambar 2.3 Proses Kehilangan Energi pada Motor Listrik

Sumber: UNEP, 2004

Efisiensi motor ditentukan oleh kehilangan dasar yang dapat

dikurangi hanya oleh perubahan pada rancangan motor dan kondisi

operasional. Kehilangan dapat bervariasi antara 2-20%. Efsisiensi motor

dapat didefinisikan sebagai perbandingan keluaran daya motor yang

digunakan terhadap keluaran daya totalnya (UNEP, 2004). Adapun faktor

yang mempengaruhi efisiensi motor listrik yaitu:

1. Usia. Motor yang masih baru akan lebih tinggi efisiensinya.

2. Kapasitas. Efisiensi motor listrik akan semakin tinggi sebanding

dengan kapasitasnya.

3. Kecepatan. Motor dengan kecepatan yang lebih tinggi biasanya lebih

efisien.

4. Jenis. Beberapa jenis motor listrik yang berbeda mempunyai efisiensi

yang berbeda pula.

5. Suhu. Motor yang didinginkan oleh kipas dan tertutup total (TEFC)

lebih efisien daripada motor screen protected drip-proof (SPDP).

6. Beban kerja. Misalnya, suatu motor listrik dirancang oleh pabrik untuk

beroperasi pada beban 50-100%. Motor tersebut akan bekerja dengan

efisien pada beban 75 %.

Peluang efisiensi energi pada motor listrik:

1. Mengganti motor standar dengan motor yang energinya lebih efisien.

Motor yang efisiensinya tinggi dirancang khusus untuk meningkatkan

efisiensi energi dibandingkan dengan motor standar. Perbaikan desain

difokuskan pada penurunan kehilangan yang rendah, inti yang lebih

Page 11: Makalah Energi Kelompok 4

panjang (untuk meningkatkan bahan aktif), kawat yang lebih tebal

(untuk menurunkan tahanan), laminasi yang lebih tipis, celah udara

antara stator dan rotor yang lebih tipis, batang baja pada rotor sebagai

pengganti aluminium, bearing lebih bagus, dan fan lebih kecil.

Motor dengan energi yang efisien mencakup kisaran kecepatan dan

beban penuh yang luas. Efisiensinya 3-7% lebih tinggi dibandingkan

dengan motor standar.

Gambar 2.4 Perbandingan antara Motor Berefisiensi Tinggi

dengan Motor Standar

Sumber: UNEP, 2004

2. Menurunkan pembebanan yang kurang dan menghindari motor yang

ukurannya berlebih/terlalu besar.

Beban yang kurang akan meningkatkan kehilangan motor dan

menurunkan efisiensi motor dan faktor daya. Ukuran motor harus

dipilih berdasarkan pada evaluasi beban dengan hati-hati. Motor yang

besar memiliki efisiensi lebih tinggi daripada motor kecil. Dapat

dikatakan bahwa tidak ada peraturan tertentu yang mengatur pemilihan

motor, melainkan harus dievaluasi per kasus.

Page 12: Makalah Energi Kelompok 4

3. Ukuran motor untuk beban yang bervariasi.

Motor industri seringkali beroperasi pada kondisi beban yang

bervariasi karena permintaan proses, sehingga pemilihan motor

didasarkan pada beban antisipasi tertinggi. Hal ini menyebabkan motor

menjadi lebih mahal, padahal hanya digunakan pada kapasitas penuh

untuk jangka waktu pendek dan beresiko bekerja pada beban rendah.

4. Memperbaiki kualitas daya.

Kinerja motor dipengaruhi oleh kualitas daya yang masuk, yang

ditentukan oleh tegangan dan frekuensi aktual dibandingkan dengan

nilai dasar. Tegangan yang fluktuatif dan frekuensi yang lebih besar

daripada nilai dasar akan memberikan dampak yang merugikan bagi

kinerja motor.

5. Meningkatkan perawatan.

Perawatan yang buruk menyebabkan efisiensi motor listrik menurun,

disamping karena usia dan operasi yang tidak handal. Sebagai contoh,

pelumasan yang tidak dilakukan dengan benar dapat menyebabkan

meningkatnya gesekan pada motor dan penggerak transmisi peralatan,

sehingga kinerja motor menurun dan penggunaan energi semakin tidak

efisien.

B. Motor Bahan Bakar Minyak

Motor bakar adalah suatu mekanisme/konstruksi mesin yang

mengubah energi panas dari bahan bakar menjadi energi mekanik/gerak.

Jenis motor meliputi 2 jenis yatu motor pembakaran dalam (Internal

combustion engine) dan motor pembakaran luar (External combustion

engine). Motor bensin adalah salah satu jenis motor bakar dengan

pembakaran internal.

Bahan bakar pada motor bensin dinyalakan oleh loncatan api listrik

di antara kedua elektroda busi sehingga motor bensin sering disebut juga

Spark Ignition Engines. Sebelum bahan bakar terbakar di dalam silinder

dahulu dijadikan gas (campuran udara dan bensin) yang kemudian

dikompresikan di ruang bakar. Umumnya perbandingan udara dan bensin

Page 13: Makalah Energi Kelompok 4

adalah 15:1. Dengan adanya campuran bensin dan udara yang

dikompresikan ke dalam silinder maka terjadilah ledakan yang akan

mendorong torak ke bawah dengan tenaga besar. Bahan bakar dan udara

masuk ke dalam silinder dan dikompreaikan oleh torak sebagai tekanan

mencapai 8-15 kg/cm2, campuran bahan bakar dan udara dibakar oleh

loncatan bunga api dari busi di dalam silinder.

Gambar 2.5 Mekanisme Kerja Motor Bensin

Efisiensi mesin mengacu pada kemampuan mesin untuk mengubah

energi yang tersedia dari bahan bakar menjadi tenaga gerak yang berguna.

Mesin bensin modern beroperasi pada rata-rata sekitar 20 sampai 30

persen efisiensi. Sisa 70 sampai 80 persen energi dari bensin dikeluarkan

dari mesin baik sebagai panas, energi suara mekanik, atau gesekan. Pada

saat tidak sedang berjalan, efisiensi mesin adalah nol karena mesin tidak

menggerakkan kendaraan dan hanya mengoperasikan aksesoris, seperti

pompa air dan generator. Jenis bahan bakar juga turut mempengaruhi

efisiensi. Bensin dengan oktan lebih tinggi akan memungkinkan mesin

untuk beroperasi dengan rasio kompresi yang lebih tinggi yang berarti

meningkatkan efisiensi.

Page 14: Makalah Energi Kelompok 4

Teknologi pada motor bakar bensin, antara lain:

1. Teknologi EFI (Electric Fuel Injection)

Teknologi EFI sebetulnya erat kaitannya dengan sistem

manajemen engine(SME). Engine di sini bukan dalam arti mesin,

terjemahan dari kata machinery, melainkan motor bakar. Di sinilah

bahan bakar minyak (BBM) dicampur dengan udara untuk

menghasilkan gaya gerak yang membuat mobil bisa melaju. SME

muncul seiring dengan menipisnya persediaan bahan bakar minyak

sehingga menuntut engine yang semakin efisien tanpa kehilangan

kinerja yang dihasilkannya.

Engine yang ideal membakar jumlah bahan bakar sesuai dengan

kebutuhan serta menyalakan busi pada saat yang tepat sesuai dengan

kondisi operasi. Dari sini didapatkan efisiensi pemakaian bahan bakar

yang optimal pada setiap kondisi operasi dari engine. Kondisi ini akan

menghasilkan emisi gas buang lebih baik.

Begitupun dengan sistem pengapian, arus listrik dari ignition

coil disalurkan ke masing-masing busi melalui distributor. Di sini

terdapat mekanisme untuk memajukan atau memundurkan waktu

pengapian agar sesuai dengan kondisi engine, yang merupakan

gabungan dari vacuum advancer dancentrifugal advancer. Namun,

sebagaimana karburator, sistem distributor konvensional ini juga punya

keterbatasan, karena hanya optimum pada daerah operasi yang terbatas

sesuai dengan karakteristik engine.

2. Teknologi VVT-i (variable valve timing – intelligent)

Tinjauan dasar VVT-i adalah mengoptimalkan torsi mesin pada

setiap kecepatan dan kondisi pengemudian yang menghasilkan

konsumsi BBMyang efisien dan tingkat emisi bahan bakar yang sangat

rendah. Teknologi VVT-i merupakan teknologi yang mengatur sistem

kerja katup pemasukan bahan bakar (intake) secara elektronik baik

dalam hal waktu maupun tutup katup sesuai dengan besar putaran

Page 15: Makalah Energi Kelompok 4

mesin sehingga menghasilkan tenaga yang optimal, hemat bahan bakar

dan ramah lingkungan.

Itulah sebabnya kendaraan bermesin teknologi VVT-i sanggup

menghasilkan tenaga yang besar sekalipun kapasitas cc slinder mesin

kecil

Cara kerjanya cukup sederhana. Untuk menghitung waktu buka

tutup katup(valve timing) yang optimal, ECU (Electronic Control Unit)

menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk,

posisi throttle (akselerator) dan temperatur air. Agar target valve

timing selalu

tercapai, sensor posisichamshaft atau crankshaft memberikan sinyal seb

agai respon koreksi.

Mudahnya sistem VVT-i akan terus mengoreksi valve

timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan

dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung demi

menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan menghemat konsumsi

BBM. Bentuk penggunaan VVT-i pada mesin toyota dapat dilihat pada

gambar 2.40 beriku ini.

3. Teknologi V-Tech

Untuk mengenal system i-VTEC,harus memahami cara kerja

VTEC. Dan cara kerja VTEC ini Sudah di bahas di topik terdahulu.

Teknologi yang dilahirkan Honda untuk memperoleh mesin yang

mampu bekerja pada putaran bawah dan pada putaran atas.

Honda menyempurnakan VTEC dengan menggabungkanVTC

(variable timing control)   atas penggabungan teknologi tersebut jadilah

i-VTEC (intelligent-variable valve timing & lift electronic control).

Teknologi i-VTEC digunakan untuk meningkatkan daya pada

kecepatan rendah, menengah dan tinggi sekaligus meningkatkan

efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.

i-VTEC hanya bekerja pada katup masuk.Cara

kerjanya: Pasokan bensin ke ruang bakar dilakukan lewat katup masuk

yang dikontrol camshaft. Ketika camshaft berputar pada porosnya,

Page 16: Makalah Energi Kelompok 4

tonjolan ini ikut berputar dan memukul rocker arm yang mendorong

batang katup, sehingga katup terbuka. Ketika tonjolan sudah lewat,

katup tertutup lagi. Ada dua tonjolan cam pada tiap silinder. Tonjolan

pertama disebut cam primer dan yang lebih kecil disebut cam sekunder.

Pada putaran rendah atau idle, kedua katup bergerak sendiri-sendiri.

Karena cam sekunder lebih kecil maka bukaan katupnya juga kecil.

Maka pasokan bahan bakarnya pun sedikit, sesuai kebutuhan saat itu.

Hasil atau produk yang didapat dari reaksi pembakaran dapat

dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan jenis pembakarannya,

yaitu:

1. Pembakaran sempurna (ideal) Setiap pembakaran sempurna pasti

akan menghasilkan karbondioksida dan air. Reaksi pembakaran

sempurna ini hanya dapat berlangsung jika campuran udara-bahan

bakar sesuai dengan kebutuhan atau campuran stoikiometris dan

cukup waktu untuk pembakaran campuran udara-bahan bakar.

2. Pembakaran tak sempurna Proses pembakaran tak sempurna terjadi

bila kebutuhan oksigen untuk pembakaran tidak cukup terpenuhi.

Produk yang dihasilkan dari proses pembakaran tak sempurna adalah

hidrokarbon tak terbakar (HC), dan bila hanya sebagian dari

hidrokarbon yang terbakar, maka aldehide, ketone, asam karbosiklis,

dan karbon monoksida akan menjadi polutan dalam gas buang.

3. Pembakaran dengan udara berlebih Pada kondisi temperatur yang

tinggi, nitrogen dan oksigen yang terdapat dalam udara pembakaran

akan bereaksi dan akan membentuk oksida nitrogen (NO dan NO2).

Disamping itu produk yang dihasilkan dari proses pembakaran dapat

berupa oksida timah, oksida halogenida, oksida sulfur, serta emisi

evaporatif seperti hidrokarbon ringan yang teremisi dari sistem

bahanbakar.

Page 17: Makalah Energi Kelompok 4

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan ini antara lain:

1. Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah

energi listrik menjadi energi mekanik. Sumber energi motor listrik dapat

berasal dari baterai, fuel cells (FC), super capacitors (SC) maupun sel

fotovoltaik.

Adapun motor bahan bakar minyak, dalam hal ini yaitu mesin

bensin atau mesin Otto yang diciptakan oleh Nikolaus August Otto dari Jerman

tahun 1864 adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam, motor yang proses

pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin itu sendiri dan hasil

pembakaran diubah menjadi tenaga mekanik, yang mana menggunakan nyala

busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar

bensin atau yang sejenis. Sumber energi pada motor ini misalnya bensin dan

solar.

2. Motor listrik memiliki kelebihan diantaranya tidak bergetar, tidak

mengeluarkan suara bising seperti motor bahan bakar minyak, efisiensi

konversi energi yang tinggi, proses menghidupkan motor listrik lebih mudah,

serta emisi yang dihasilkan jauh lebih rendah dibanding motor bahan bakar

minyak, sehingga efisiensi energinya pun menjadi lebih tinggi.

3. Motor berbahan bakar minyak (bensin) memiliki kelebihan yaitu suara mesin

halus, getaran kecil, dan ukuran mesin lebih kecil namun kecepatan atau

performa yang dihasilkan lumayan besar. Seiring dengan perkembangan, untuk

meningkatkan efisiensi pada motor berbahan bakar minyak (bensin) maka

dilakukan modifikasi mesin dengan menggunkan teknologi EFI (Electric Fuel

Injection), teknologi VVT-i (variable valve timing – intelligent) dan

teknologi V-Tech.

Page 18: Makalah Energi Kelompok 4

3.2 Saran

Perlu kajian yang lebih lengkap dan mendalam mengenai penggunaan

energi pada motor listrik dan motor bahan bakar minyak, sehingga dapat dipahami

dengan jelas perbandingan efisiensi energi diantara keduanya.

Page 19: Makalah Energi Kelompok 4

DAFTAR PUSTAKA

Hannan, M. A, F. A. Azidin, A. Mohamed. 2014. Hybrid Electric Vehicles and

Their Challenges: A Review. Journal. ScienceDirect

Mierlo J.V, Maggeto G, Lataire P. 2006. Which Energy Source for Road

Transport in The Future? A Comparison of Battery, Hybrid, and Fuel Cell

Vehicles Energy Conversion and Management. 47(17):2748-60.

ScienceDirect

Kumara, Nyoman S, dan I Wayan Sukerayasa. 2009. Tinjauan Perkembangan

Kendaraan Listrik di Dunia Hingga Sekarang. Artikel Ilmiah Teknologi

Elektro Vol 8 No 1 Januari. Departemen Teknik Elektro Universitas

Udayana. Bali

Marliana R, dkk. 2014. Motor Bensin. Politeknik Negeri Balikpapan. Program

Studi Teknik Mesin Alat Berat.

UNEP. 2004. Pedoman Efisiensi Energi untuk di Asia.

http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bensin