makalah elektronika

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi yang kian hari, kian meningkat begitu pula dengan perangkat elektronika. Kebutuhan keluarga juga terus meningkat termasuk juga kebuatuhan akan perangkat elektronika bagi keperluan rumah tangga. Oleh karena itu, ada baiknya kita mencoba untuk membuat sendiri perangkat elektronika rumah tangga. Sehingga kita dapat membuatnya dengan biaya yang relatif murah, namun kualitasnya tidak berbeda jauh dengan kebanyakan produk elektronika yang banyak di pasaran. Selain itu, membuat perangkat elektornika sendiri dapat memberi kepuasan yang dapat membuat kita bangga dengan hasil karya kita sendiri. Apalagi dengan meningkatnya kebutuhan akan barang elektronika, maka dengan membuat perangkat alat elektronika sendiri barang tersebut akan dapat meningkatkan keterampilan elektronika yang kita miliki dan dapat pula memberikan peluang bagi kita untuk dapat memasarkannya. Sehingga barang-barang elektronika yang kita buat sendiri dapat dijadikan sebagai lahan bisnis. Namun, kita juga harus memperhatikan beberapa faktor lainnya, seperti produk saingan, biaya pemasaran dan sebagainya. 1.2. PERMASALAHAN Dalam menyusun makalah ini, beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam membuat Perangkat elektronika rumah tangga sendiri antara lain sebagai berikut : 1. Komponen-komponen dasar elektronika apa saja yang diperlukan untuk membuat bel pintu dan pengusir nyamuk? 2. Bagaimana cara membuat bel pintu dan pengusir nyamuk? 1.3. TUJUAN PENULISAN Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk tugas mata kuliah Bahasa Inodesia. Di samping itu, penulis ingin

Transcript of makalah elektronika

Page 1: makalah elektronika

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANGKemajuan teknologi yang kian hari, kian meningkat begitu pula dengan

perangkat elektronika. Kebutuhan keluarga juga terus meningkat termasuk juga kebuatuhan akan perangkat elektronika bagi keperluan rumah tangga. Oleh karena itu, ada baiknya kita mencoba untuk membuat sendiri perangkat elektronika rumah tangga. Sehingga kita dapat membuatnya dengan biaya yang relatif murah, namun kualitasnya tidak berbeda jauh dengan kebanyakan produk elektronika yang banyak di pasaran. Selain itu, membuat perangkat elektornika sendiri dapat memberi kepuasan yang dapat membuat kita bangga dengan hasil karya kita sendiri.

Apalagi dengan meningkatnya kebutuhan akan barang elektronika, maka dengan membuat perangkat alat elektronika sendiri barang tersebut akan dapat meningkatkan keterampilan elektronika yang kita miliki dan dapat pula memberikan peluang bagi kita untuk dapat memasarkannya. Sehingga barang-barang elektronika yang kita buat sendiri dapat dijadikan sebagai lahan bisnis. Namun, kita juga harus memperhatikan beberapa faktor lainnya, seperti produk saingan, biaya pemasaran dan sebagainya.

1.2. PERMASALAHANDalam menyusun makalah ini, beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam

membuat Perangkat elektronika rumah tangga sendiri antara lain sebagai berikut :1. Komponen-komponen dasar elektronika apa saja yang diperlukan untuk membuat bel

pintu dan pengusir nyamuk?2. Bagaimana cara membuat bel pintu dan pengusir nyamuk?

1.3. TUJUAN PENULISANTujuan pembuatan makalah ini adalah untuk tugas mata kuliah Bahasa Inodesia.

Di samping itu, penulis ingin memberi wawasan kepada pembaca dalam membuat perangkat alat elektronika rumah tangga sendiri. Tentunya dengan kemauan kita sendiri dan biaya yang relatif murah.

Produk elektronika yang akan dibuat dalam makalah ini adalah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga yang sederhana dan mudah dibuat. Mulai dari pekarangan rumah, hingga ke dapur. Kita akan menjelajahi semua bagian rumah tangga dan memberikan sentuhan elektronikanya. Baik dalam keadaan darurat maupun keadaan biasa, atau juga untuk tujuan hiburan maupun kebutuhan sehari-hari.

Dalam dunia elektronika itu sendiri tidak terlepas dari berbagai komponen untuk merangkainya, sehingga menjadi barang yang utuh serta siap untuk digunakan. Dimana penjelasan apa dan bagaimana serta cara membaca komponen tersebut akan diuraikan langsung setiap alat atau perangkat elektronika yang akan kita buat.

Oleh karenanya alat elektronika selalu berhubungan dengan listrik maka diperlukan sekali ketelitian dan kecermatan dalam bekerja demi keselamatan dan juga

Page 2: makalah elektronika

menghindari komponen elektronika yang rusak. Sebab dengan adanya komponen elektronika yang rusak sudah pasti akan memerlukan biaya lebih untuk setiap pengganti komponen tersebut. Sehingga perlu kesabaran dalam bekerja dengan perangkat elektronika, karena kita akan melalui beberapa tahap untuk mendapatkan hasil yang baik. Seperti dimuali dari persiapan alat sampai percobaan utnuk setiap alat elektronika yang kita buat.

Selain itu, dengan ada perangkat elektronika rumah tangga yang kita buat sendiri dapat memberi kepuasan tersendiri. Namun, kualitasnya tidak jauh berbeda dengan alat-alat elektronika rumah tangga yang ada di pasaran.

Page 3: makalah elektronika

BAB II

PEMBAHASANKOMPONEN-KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA

A. RESISTORResistor merupakan salah satu komponen elektronika yang berfungsi

menghambat aliran listrik. Biasanya resistor itu disingkat dengan R (huruf R besar). Resistor juga dikenal dengan sebutan weerstand yang berasal dari bahasa belanda. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan baku karbon. Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun bebebrapa bahan seperti tembaga, ;perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantarkan arus listrik dengan baik, sehingga dinamkan konduktor. Kebalikan dari bahan konduktif, bahan material seperti karet, gelas, karbon yang memiliki resistansi yang lebih besar manahan aliran elektron disebut sebagai isolator.

Dari hukum ohm diketahui bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan reistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan huruf W (omega). Sedangkan simbol elektronika dari resistor sendiri terdiri atas dua jenis yaitu sebagai berikut :

Gambar : Simbol Resistor

Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan seperti pada gambar di atas. Pada badannya terdapat lingakaran membentuk gelang kode warna utnuk memudahkan pemakai mengenali besarnya resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini :

Tabel Kode Warna Resistor

WarnaGelang

I II III IVHitamCoklatMerahJinggaKuningHijauBiru

0123456

0123456

-0

00000

000000000

000000

-1%2%3%4%5%6%

Page 4: makalah elektronika

UnguAbu-abuPutihEmasPerakTak warna

789---

789---

00000001/1001/101/10

1/100-

7%8%9%5%

10%20%

Setelah mengetahui nilai kode warna pada komponen resistor maka yang juga penting ialah menghitung beberapa nilai hambatan yang diterangkan pada kode warna tersebut. Biasanya cincin atau gelang warna I (pertama) lebih dekat dengan kawat (kaki salah satu resistor).

Misalnya, jika resistor memiliki gelang warna :Merah Coklat Hitam Emas

2 1 - 5%Berarti nilai hambatan pada resistor ini adalah 21 Ohm dengan niali toleransi 5%.

Perlu diketahui untuk resistor terdapat simbol yang menunjukkan nilai dari resistor tersebut adalah :

102 = 100103 = 1000302 = 3000 Ohm = 3 K1 M = 1000 K2K1 = 2,1 K = 2100 W

Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki tiga gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak termasuk gelang torlensi). Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan dan gelang terakhir adaklah faktor pengalinya.

B. Resistor yang Tidak Tetap (Variabel)Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah. Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer. Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.a. PotensiometerResistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan memutar porosyang telah tersedia. Potensiometer pada dasarnya sama dengan trimpot secarafungsional.Simbol Potensiometer :

Page 5: makalah elektronika

Gambar potensiometer

b. TrimpotResistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutarporosnya dengan menggunakan obeng. Untuk mengetahui nilai hambatan dari suatu trimpot dapat dilihat dari angka yang tercantum pada badan trimpot tersebut.

Simbol Trimpot :

Gambar trimpot

Jenis lain dari Resistor1) LDR (Light Dependent Resistance)

Yaitu resistor yang dapat berubah-ubah nilai resistansinya jika permukaannyaterkena cahaya. Kondisinya ialah jika terkena cahaya nilai resistansinyakecil,sedangkan jika tidak terkena cahaya (kondisi gelap) maka nilai resistansinyabesar.Simbol LDR :

Gambar LDR

2) NTC (Negative Temperature Coeffisient)Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan

perubahan temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya kecil dan sebaliknya bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya semakin besar.Simbol NTC :

Page 6: makalah elektronika

3) PTC (Positive Temperature Coeffisient)Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan

temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya semakin besar sedangkan bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya pun semakin kecil.Simbol PTC :

Gambar Negative Temperature Coeffisient dan Positive Temperature Coeffisient

C. PIRANTED CIRCUIT BOARD (PCB)PCB adalah sasis tercetak yang terbuat dari bahan pertinaks yang dilapisi

dengan tembaga. PCB digunakan untuk menempatkan komponen-komponen menjadi duatu rangkain elektronika. Dimana lapisan tembaga ini berfungsi sebagai penghubung komponen satu dengan yang lain sesuai dengan rangkaian.

Di toko elektronik listrik telah banyak diperdagangkan macam-macam bentuk PCB yang sudah jadi untuk percobaan elektronika.

D. KAPASITORKapasitor disebut juga kondensator, biasanya dilambangkan dengan huruf C.

Kapasitor adalah komponen dasar elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu tertentu tanpa disertai reaksi kimia. Tidak seperti baterai atau aki yang bisa menyimpan muatan listrik namun disertai dengan reaksi kimia.

Struktur sebuah kapasitor terbuat dari dua buah plat metal yang dipisahkan oleh sebuah bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik maka muatan-muatan listrik akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada suatu saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak dapat mengalir menuju kutub positif, karena terpisah ioleh bahan dielektrik yang non konduktif. Muatan dielektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.

Di alam bebas, fenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan. Dimana kapasitor ini sering disebut sebagai kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor ini memiliki polaritas (memiliki kutub positif dan kutub negatif) dan

Page 7: makalah elektronika

biasa disebutkan tegangan kerjanya. Misalnya : 100mF 16 V artinya elco memiliki kapasitas 100mF dan tegangan kerjanya tidak boleh melebihi 16 volt.

Simbol Elco :

Yang dimaksud dengan kondensator / kapasitor tetap ialah kondensator yang kapasitasnya sudah ditetapkan oleh pabrik pembuatan, jadi sifatnya sudah tetap. Yang termasuk kondensator tetap diantaranya adalah kondensator mika, kondensator film, kondensator poliester, kondensator keramik, dan lainnya. Nama kondensator tersebut berdasarkan dielektrum yang dipergunakan utnuk membuatnya.

Untuk rangkaian elektronik praktis, satuan farads adalah sangat besar sekali. Umumnya yang ada di pasar memiliki satuan mF (10 – 6F), hF (10 – 9F) dan pF (10 – 12F). Konversi satuan penting diketahui utnuk memudahkan membaca besaran sebuah kapasitor. Misalnya, 0.047 mF dapat juga dibaca sebagai 47 hF, atau contoh lain 0.1 hF sama dengan 100 pF.Simbol Kapasitor Tetap :

Cara menghitung nilai kapasitor (C): 1 F (farad) = 1.000.000 F (mikrofarad) 1 F = 1.000.000 pF (pikofarad) 1 F = 1.000 F (nanofarad) 1 F = 1.000 pF (pikofarad) 0,1 F = 10.000 pF 50 F = 50.000 pF = 0,05 F

Misalnya:- Dua angka pertama 10, 12, 22, ..... merupakan bilangan dasr dari niali kapasitas

satuan pikonfarad- Angka kedua untuk 2 buah angka nol- Angka ketiga untuk 3 buah angka nol- Angka ke empat untuk 4 buah angka nol.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut ini :Simbol Mikrofarad

Page 8: makalah elektronika

102 0,001122 0,0012152 0,0015222 0,0022273 0,027184 0,18

E. INTEGRATED CIRCUIT (IC)Rangkaian elektronika biasanya terdiri atas banyak komponen, sehingga

perangkat elektronika menjadi besar terutama untuk perangkat elektronika yang tidak sederhana. Agar alat-alat elektronika menjadi lebih praktis dan tidak memerlukan tempat yang lebar maka dibuatlah rangkaian terpadu yang disebut Integrated Circuit (IC).

Penentuan atau perhitungan untuk kaki IC ditentukan oleh lekukan atau sebuah titik sebagai kai pertama pada IC tersebut kemudian berlawanan dengan arah putaran jarum jam untuk mengjitung kaki selanjutnya.

Berikut kegunaan masing-masing pin pada setiap kaki IC : Pin 1 = ground Pin 2 = Trigger Pin 3 = Output Pin 4 = Reset

F. DIODA (D)Dioda suatu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor yang

saling di pertemukan. Dioda mempunyai dua elektroda; bahan positifnya disebut anoda sedangkan bahan negatifnya disebut katoda.

Jika dua tipe bahan semi konduktor ini diletakkan, maka akan didapat sambungan P-N (p-n junction) yang dikenal sebagai dioda. Pada pembuatannya memang matrial tipe P dan tipe N bukan disambung secara harpiah, melainkan dari satu bahan (monolitic) dengan memberi doping (impurity material) yang berbeda.

Dioda hanya akan dapat mengalirkan arus satu arah saja, sehingga dipakai untuk aplikasi rangkaian penyerah (rectifier). Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semi konduktor P dan N. Satu sisi adalah semi konduktro dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.

Dioda Kontak TitikDioda ini dipergunakan untuk mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah.Contoh tipe dari dioda ini misalnya; OA 70, OA 90 dan 1N 60.Simbol Dioda Kontak Titik :

Pin 5 = Voltage control

Pin 6 = Threshold

Pin 7 = discharge

Pin 8 = VCC (+ Baterai)

Page 9: makalah elektronika

Dioda HubunganDioda ini dapat mengalirkan arus atau tegangan yang besar hanya satu arah. Dioda ini biasa digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan. Dioda ini memiliki tegangan maksimal dan arus maksimal, misalnya Dioda tipe 1N4001 ada 2 jenis yaitu yang berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V.Simbol dioda hubungan sama dengan simbol dioda kontak titik.

Dioda ZenerDioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah kerja reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas tegangan. Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya. Misalnya 12 V, ini berarti dioda zener dapat membatasi tegangan yang lebih besar dari 12 V atau menjadi 12 V.Simbol Dioda Zener

G. LIGHT EMITING DIODA (LED)Dioda terbuat dari bahan Ga (galium), As dan fosfor yang dapat mengeluarkan

emisi cahaya. Dioda berfungsi sebagai ndikator. LED merupakan penemuan setelah dioda. Srtukturnya juga sama dengan dioda tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya.

LED dibuat agar lebih efesien dalam mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkan cahaya pada semi konduktor, doping yang dipakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jika doping yang digunakan berbeda maka cahaya yang dikeluarkan juga berbeda.

Dalam memilih LED warna, perlu diperhatikan adalah tegangan kerja, arus maksimum dan dan disipasi daya-nya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya bermacam-macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong. Sift dari LED adala mengemisi cahaya, jika memperoleh tegangan panjar maju dan tidak tahan pada tegangan tinggi, hanya kira-kira 1,5-20 volt.Simbol LED :

H. TRANSISTOR

Page 10: makalah elektronika

Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan (junction). Sambungan itu membentuk transistor PNP dan NPN. Ujung-ujung terminalnya disebut emitor, base dan kolektor. Transistor ini disebut transistor bipolar (bi = 2, polar = kutup), karena struktur dan prinsip kerjanya tergantung dari perpindahan elektron di kutub negatif mengisi kekurangan elektron di kutub positif. Jenis-jenis transistor adalah sebagai berikut :1. Transistor jenis PNP (positif negatif positif)2. Transistror jenis NPN (negatif positif negatif)

Pada umumnya, transistor memiliki tiga buah kaki yaitu emitor (E), Base (B) dan Kolektor (K). Pada saat pemasangan transistor tidak boleh bertukar tempat anatar ketiga kaki tersebut. Umumnya kaki kolektor (K) diberi tanda dengan lingkaran, bintang, titik, segitiga atau bujur sangkar pada badan transistor. Oleh karena transistor terdapat dua jenis, maka simbolnyapun terdiri dari dua jenis juga.

Perlu diketahui bahwa transistor ada yang bersifat universal. Transistor ini sering disebut transistor jenis TUN, atau TUP. TUN tergolong NPN dan TUP tergolong PNP yang memiliki frekuensi rendah.

Simbol Transistor :

Gambar Transistor

Untuk mengetahui kaki-kaki transistor lebih mudah dengan melihat data book transistor yang mencantumkan kaki-kaki transistor. Dan untuk mengetahui kaki-kaki transistor dengan menggunakan multitester akan dibahas pada bab II. Transistor unipolar adalah FET (Field Effect Transistor) yang terdiri dari JFET kanal N, JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET kanal P.

Page 11: makalah elektronika

BAB 2PERANGKAT ELEKTRONIKA RUMAH TANGGA

BEL PINTUTentu saja yang terdapat pertama kali sebelum kita memasuki rumah kita adalah

bel pintu. Dengan adanya bel pintu, kita dapat mengetahui adalanya orang yang ingin masuk atau bertamu ke rumah kita. Pada dasarnya terdapat berbagai jenis bunyi bel pintu, sedangkan di sini kita hanya menggunakan satu jenis rangkaian yaitu bel pintu yang mengeluarkan suara seperti adanya perlombaan atau berdering biasa.

Sebelum mulai untuk merakitya, tentunya kita harus mempersiapkan komponen elektronikanya terlebih dahulu. Adapun komponen yang dibutuhkan antara lain adalah sebagai berikut.Resistor R1 = 27 KR2 = 15 KR3 = 15 KTrimpotVRKapasitorC1 = 20 F/16VC2 = 0,05 FDiodaD = IN 98TransistorTR1 = 2N 2646 TR2 = 2N 2646 Lain-lainSpeaker 2 atau 3 inchi

Page 12: makalah elektronika

Gambar : rangkaian bel pintu

Setelah kita mempersiapkan segala komponen elektronika yang diperlukan dengan mengenal rangkaian di atas, kita tentunya harus memiliki peralatan kerja. Dimana yang kita perlukan adalah adanya solder dan timah solder. Jika semua persiapan lengkap, sekarang adalah saatnya untuk melakukan perakitan pada papan PCB yang dapat dibeli di toko-toko elektronik.

Untuk melakukan perakitan dengan menyolder, ikuti petuntuk berikut : Persiapkan solder terlebih dahulu Persiapkan pasta dan timah patri yang baik, yang khusus untuk menyolder. Pilihlah

timah patri yang baik seperti kabel, warnanya putih jernih. Mata solder (ujung besi solder) yang kotor, terlebih dahulu dibersihkan dengan kikr

atau kertas gosok. Biasanya pada solder bakar ujungnya terdapat tempelan asap yang harus dibersihkan. Hal ini agar solderan sempurna.

Bersihkan kaki komponen dengan dikerik dengan silet atau diberi sedikit pasta. Langkah selanjutnya masukan kaki komponen pada lubang PCB, kemudian letakkan

timah patri dan ujung solder pada kaki komponenn secara bersamaan. Tekanlah solder sejenak, lalu angkat dengan cepat. Jika penyolderan baik maka

hasilnya timah patri akan mengkilap. Saat menyolder juga usahakan supaya tangan jangan sampai gemetar. Periksa hasil solderan apakah cukup kuat, dengan cara menggoyangkan kaki

komponen.

Di dalam melakukan penyolderan tersebut perhatikanlah apakah terdapat bagian kaki komponen yang salah sambung atau tidak. Dan sebaiknya setelah melakukan penyolderan periksa kembali semua hubungan, mungkin saja terdapat solderan yang

R1 R2VR

SPK

TR2TR1

SD

G

C2C1

D

0

9V

Page 13: makalah elektronika

kurang baik. Jika kita telah merasa yakin tidak terdapat adanya kesalahan ataupun kekeliruan, kita dapat melakukan percobaan apakah speaker tersebut bekerja dengan baik atau tidak. Seandainya semua hal yang kita lakukan dalam keadaan baik-baik saja, rangkaian alat elektronika atau speakernya dapat kita pasang pada pintu. Sebagai contoh seperti denah gambar rumah di bawah atau dapat disesuaikan dengan rumah sendiri.

Gambar : pemasangan Bel Pintu

PENGUSIR NYAMUK

Pekarangan belakang

Kamar 1 Kamar 2

Ruang keluarga

Ruang tamu

Tombol

Pintu depan

Page 14: makalah elektronika

Masalah nyamuk ternyata juga tidak terlepas dengan dunia elektronika. Sudah bukan rahasia lagi bahwa nyamuk dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit. Sehingga perlu sekali pencegahan agar nyamuk tersebut tidak menyerang anggota keluarga di rumah kita.

Alat elektronika yang satu ini bukanlah untuk membunuh nyamuk-nyamuk melainkan untuk mengusirnya. Tentu saja yang dikeluarkan oleh alat ini hanya dapat didengar oleh telinga nyamuk, bukan telinga manusia.

Komponen elektronika ynag diperlukan untuk membuat pengusir nyamuk ini adalah sebagai berikut :Resistor

R1 = 10 KR2 = 560 KR3 = 560 KR4 = 10 K

KapasitorC1 = 82 pFC2 = 330 pF

TransistorT1 dan T2 = BC547

Lain-lainLS = Speaker bebas HeadphoneB = Baterai 1,5 VS1 = Sakelar

Gambar : rangkaian pengusir nyamuk

R1

R2

R3

R4

S1

B

C1

T2

C2

T1

LS

Page 15: makalah elektronika

Setelah kita merakit komponen tersebut, perhatikan terlebih dahulu apakah terdapat kesalahan atau tidak dalam menghubungkan antar komponen-komponennya. Jika terdapat kesalahan dalam penyolderan maka kita gunakan soldering attractor atau biasa dikenal sebagai solder pompa. Solder ini berfungsi sebagai pembersih timah patri yang masih menempel pada lubang PCB, baik komponen yang lepas atau pun komponen yang salah pasang.

Page 16: makalah elektronika

BAB IIIPENUTUP

3.1. KESIMPULANKomponen – komponen dasar elektronika yang sering digunakan antara lain adalah resistor, PCB, kapsitor, transistor, IC, Dioda, dan LED. Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang berfungsi menghambat

aliran listrik. PCB adalah sasis tercetak yang terbuat dari bahan pertinaks yang dilapisi dengan

tembaga. Kapasitor adalah komponen dasar elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik

dalam waktu tertentu tanpa disertai reaksi kimia Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan (junction). Sambungan itu

membentuk transistor PNP dan NPN.

Untuk melakukan perakitan dengan menyolder, ikuti petuntuk berikut : Persiapkan solder terlebih dahulu Persiapkan pasta dan timah patri yang baik, yang khusus untuk menyolder. Pilihlah

timah patri yang baik seperti kabel, warnanya putih jernih. Mata solder (ujung besi solder) yang kotor, terlebih dahulu dibersihkan dengan kikr

atau kertas gosok. Biasanya pada solder bakar ujungnya terdapat tempelan asap yang harus dibersihkan. Hal ini agar solderan sempurna.

Bersihkan kaki komponen dengan dikerik dengan silet atau diberi sedikit pasta. Langkah selanjutnya masukan kaki komponen pada lubang PCB, kemudian letakkan

timah patri dan ujung solder pada kaki komponenn secara bersamaan. Tekanlah solder sejenak, lalu angkat dengan cepat. Jika penyolderan baik maka

hasilnya timah patri akan mengkilap. Saat menyolder juga usahakan supaya tangan jangan sampai gemetar. Periksa hasil solderan apakah cukup kuat, dengan cara menggoyangkan kaki

komponen.

Beberapa contoh perangkat elektronika rumah tangga antara lain bel pintu dan pengusir nyamuk.

3.2. SARANDalam penyolderan sering kali terjadi kesalahan. Untuk itu disarankan agar

lebih hati-hati dalam menggunakan solder.

Page 17: makalah elektronika

DAFTAR PUSTAKA

Zam, Evfy Zamidra. 2004. Membuat Sendiri perangkat Elektronika Rumah Tangga. Semarang : Gava Media