makalah elektronik

15
 KARYA NYATA STRATEGI PEMBELAJARAN MENJADI TEKNISI KOMPUTER DIBIDANG REPARASI MONITOR KOMPUTER Di Susun Oleh: Andri Rusdiyono, A. MT LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN KERJA (LKP) RIFTON METRO TAHUN 2014

description

contoh makalah elektronik

Transcript of makalah elektronik

KARYA NYATA

STRATEGI PEMBELAJARAN MENJADI TEKNISI KOMPUTERDIBIDANG REPARASI MONITOR KOMPUTER

Di Susun Oleh:Andri Rusdiyono, A. MT

LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN KERJA(LKP) RIFTON METROTAHUN 2014LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA NYATA

Yang bertandatangan di bawah ini:Nama: Andri Rusdiyono, A.MTLembaga Kursus: RIFTON METROAlamat: Jl. Hasanudin 21C Yosomulyo, Metro Pusat, Kota MetroMenyatakan bahwa karya tulis ini asli dan tidak pernah dipublikasikan sebelumnya kecuali bagian- bagian yang disadur dari beberapa sumber yang disebutkan di daftar pustaka sebagai referensi pelengkap.

Metro, 11 Maret 2014

Andri Rusdiyono, A.MT

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan karunia-Nya. Terima kasih saya sampaikan kepada segenap pihak yang telah membantu menyusun karya nyata Strategi Pembelajaran Menjadi Teknisi Monitor Komputer.Penulis menyadari bahwa isi yang disajikan dalam karya nyata Strategi Pembelajaran Menjadi Teknisi Monitor Komputer ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis. Tetapi,penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun karya nyata ini.Harapan penulis karya nyata Strategi Pembelajaran Menjadi Teknisi Monitor Komputer ini bermanfaat bagi pembaca khususnya yang membidangi elektronik di bidang reparasi monitor komputer dan menambah wawasan masyarakat pada umumnya, kemajuan teknologi dewasa ini semakin maju pesat terutama kebutuhan seorang teknisi di bidang komputer khususnya teknisi monitor komputer untuk menangani kerusakan-kerusakan monitor kompuster.Penulis berusaha menjelaskan sesederhana mungkin dalam penyampaian karya nyata Strategi Pembelajaran Menjadi Teknisi Monitor Komputer ini agar mudah di pahami oleh semua pihak dan menerima kritik serta saran dari para pembaca untuk pembenahan karya nyata ini.Metro, Maret 2014Penulis

Andri Rusdiyono, A. MT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahSemakin pesatnya teknologi elektronik yang setiap bulannya menghadirkan inovasi-inovasi baru perangkat elektronik yang diproduksi perusahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menyelesaikan pekerjaan, oleh karena itu semakin banyaknya produk elektronik khususnya dibidang komputer yang mencakup hampir semua kalangan umur dipastikan menggunakannya.Peralatan elektronik yang digunakan manusia mempunyai batasan masa umur pemakaian dikomponennya yang mengakibatkan peralatan elektronik tersebut mengalami kerusakan, maka dibutuhkanlah seorang teknisi elektronik untuk menangani kerusakan yang terjadi pada peralatan elektronika dimasyarakat.Kerusakan monitor komputer sering terjadi dan seorang teknisi harus mampu menangani kerusakan dengan kemampuan yang dimilikinya setelah belajar di lembaga kursus, kasus kerusakan yang sering ditemui dalam reparasi monitor komputer ada di 2 (dua) bagian yaitu AC Matic dan Horizontal Output yang mengolah tegangan sumber untuk seluruh bagian monitor.Ac matic yang merubah daya listrik ac 220 volt dari PLN disearahkan oleh rangkaian dioda menjadi arus dc dan diperkuat kembali dengan komponen yang lain, rangkaian ini bekerja secara otomatis menjaga agar daya untuk menghidupkan bagian-bagian monitor yang lain.Rangkaian horizontal pada monitor yang diibaratkan sebuah jantung pada organ manusia bertugas memompa dan membagi tegangan kebagian penting monitor serta menghidupkan tabung crt monitor yang membutuhkan daya listrik besar.Seseorang tidak akan mahir dan pandai bila tidak pernah mencoba dan hanya berangan-angan saja menjadi orang sukses, dengan keterampilan di bidang reparasi monitor komputer Rifton Metro memberikan pelatihan elektronik sampai bisa untuk menjadi seorang teknisi elektronik handal yang siap untuk menangani kerusakan barang elektronik yang ada dimasyarakat.

B. PermasalahanMenangani kerusakan monitor komputer sering mengalami kendala pada pembacaan jalur dalam hal pengurutan dan pembagian blok diagram untuk mempermudah dalam hal reparasi. Pemahaman tentang alat ukur multitester sangat diperlukan untuk mendeteksi komponen yang rusak pada bagian ac matic dan bagian horizontal.Batasan-batasan tegangan output pada rangkaian ac matic besarannya bervariasi dan mengalir kerangkaian yang berbeda-beda juga, horizontal juga mempunyai besaran output keluaran yang bervariasi yang dihasilkan oleh Fly Back Tranformer. Tegangan terbesar yang dihasilkan trafo fly back berkisar 15 KV atau sebesar 1500 volt juga ada yang berkisar 25 KV atau sekitar 25000 volt tergantung dari besar kecilnya tabung crt yang digunakan.Bagaimana bila tegangan itu tidak muncul dan tidak normal sesuai dengan standar, tentu saja seorang teknisi harus mampu menemukan gejala penyebab kerusakan komponen yang terjadi. Cara reparasi akan dibahas pada karya nyata ini yang disesuaikan dengan urutan materi pembelajaran reparasi monitor seperti, cara menelusuri jalur, pembagian blog rangkaian, pengukuran dan penggantian komponennya akan diterangkan secara singkat.

C. TujuanPenulisan dari karya nyata ini bertujuan untuk :1. Memberikan pengetahuan kepada pembaca untuk mengetahui gejala kerusakan dan langkah menangani kerusakan monitor komputer miliknya ataupun milik orang lain.2. Sebagai pembelajaran siswa yang belajar untuk menjadi seorang teknisi komputer dibidang reparasi monitor komputer.

D. Strategi Pemecahan MasalahStrategi pembelajaran untuk pemecahan masalah yang dihadapi dalam belajar reparasi monitor adalah peserta didik diwajibkan untuk memahami :1. Mampu membaca skema blok diagram monitor komputer.2. Mampu membaca skema rangkaian monitor komputer dan bagiannya.3. Mampu membagi per blok rangkaian yang akan dikerjakan.4. Mampu dan paham sebuah Multitester sebagai alat ukur elektronika.5.Memahami standar batasan tegangan-tegangan yang terdapat pada bagian-bagian monitor komputer.6. Mampu mengukur dan membedakan komponen yang rusak dan yang baik.Seluruh aspek diatas harus dikuasai oleh seorang teknisi monitor komputer sebagai acuan pedoman reparasi monitor.

BAB IIPEMBAHASANA. Prosedur KegiatanSebelum memulai sebuah proses belajar mengajar di lembaga kursus dan pelatihan Rifton Metro ucapkan salam dan diadakan uraian singkat akan materi yang akan diberikan serta tanya jawab kepada peserta kursus apa kendala yang dihadapi saat belajar pada hari kemarin ataupun kendala yang dihadapi dirumah saat menangani barang elektronik yang ditangani.Prosedur yang berikutnya peserta kursus diberikan suatu barang elektronik rusak yang telah dipersiapkan instruktur kursus untuk dianalisa oleh peserta kursus tentang gejala kerusakan dan bagaimana serta apa yang harus diganti komponennya sehingga rangkaian itu bekerja normal kembali, barang untuk reparasi ditunjuk oleh instruktur dan diberikan ijin untuk dibongkar.Siswa mempersiapkan alat praktek, buku modul dan skematik rangkaian yang diperlukan saat penelusuran jalur sirkuit pcb serta kertas atau buku tulis untuk mencatat hasil pengukuran tegangan di monitor komputer.Media praktek yang telah ditentukan oleh instruktur atau dapat mereparasi milik orang lain yang telah diberikan ijin dan penjelasan oleh intruktur kursus, penjelasan yang diberikan dapat melalui multimedia seperti video atau gambar yang ditayangkan melalui proyektor lcd yang ada.Perlengkapan yang harus dipersiapkan oleh peserta didik dalam pembelajaran reaprasi monitor komputer harus diperiksa secara teliti akan kelengkapan serta kondisinya sebelum melakukan praktek reparasi monitor komputer, peserta merapihkan tempat atau meja yang akan digunakan sebagai media belajar reparasi elektronika dengan alat pendukung yang meliputi:

1. Skema Blok Diagram Monitor

Gambar 1. Blok Diagram Monitor Komputer2. Skema Rangkaian Monitor Komputer

Gambar 2. Skema Rangkaian Monitor Komputer3. Alat Ukur Elektronika Multitester

Gambar 3. MultitesterAlat ukur multitester digunakan sebagai pengukur hambatan (Ohm), beda potensial (Volt) dan kuat arus (Ampere) yang wajib dimiliki oleh teknisi elektronika untuk pemeriksaan pada jalur, komponen dan tegangan yang ada pada rangkaian elektronik. Persiapan awal yang perlu Anda lakukan sebelum menggunakan Multimeter adalah :a. Baca dengan teliti buku petunjuk penggunaan (manual instruction) Multimeter yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.b. Multimeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Multimeter sebagai Volt-meter), mengukur Arus sebagai (Ampere-meter), mengukur Resistans/Tahanan (Multimeter sebagai Ohm-meter).c. Sebelum dan sesudah Multimeter digunakan, posisi saklar jangkauan ukur harus selalu berada pada posisi ACV dengan batas ukur (range) 250ACV atau lebih.d. Kabel penyidik (probes) Multimeter selalu berwarna merah dan hitam. Masukkanlah kabel yang berwarna merah ke lubang penyidik yang bertanda (+) atau out, dan kabel yang berwarna hitam ke lubang penyidik yang bertanda (-) atau common.e. Pada saat akan melakukan pengukuran dengan Perhatikan apakah jarum penunjuk sudah berada pada posisi angka nol. Jika belum lakukanlah kalibrasi dengan cara memutar sekrup pengatur posisi jarum (preset) dengan obeng minus (-).f. Posisi saklar jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai dengan besaran yang akan diukur. Jika akan mengukur tegangan listrik bolak balik (ACV) letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Jika mengukur tegangan bolak balik 220V/220 ACV, letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) 250 ACV. Hal yang sama juga berlaku untuk pengukuran tegangan listrik searah (DCV), kuat arus (DCmA-DCmA), dan tahanan/resistan (resistance).g. Pada pengukuran DCV, kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada kutub positip, kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatip dari tegangan yang akan diukur.h. Jangan sekali-kali mengukur kuat arus listrik, kecuali kita sudah dapat memperkirakan besarnya kuat arus yang mengalir.i. Untuk mengukur tahanan/resistan (resistance) , letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) W atau kW (kilo Ohm), pertemukan ujung kedua kabel penyidik (probes), tera jarum penunjuk agar berada pada posisi angka nol dengan cara memutar-mutar tombol pengatur jarum pada posisi angka nol (zero adjustment).j. Berhati-hatilah jika akan mengukur tegangan listrik setinggi 220 ACV.

4. Solder Listrik

Gambar 4. Solder ListrikDigunakan sebagai pematri timah lunak penghubung kaki komponen dengan jalur pcb pada monitor komputer, penggunaan solder diplih yang berdaya 30 Watt atau lebih supaya didapatkan hasil pematrian yang sempurna dan rapih.5. Monitor Komputer

Gambar 5. Monitor KomputerPeserta kursus saat melakukan reparasi monitor komputer harus memastikan semua tegangan yang akan diukur sudah ditandai titik-titik pengukurannya dan besaran output tegangan yang akan diukur, kemudian peserta baru diperbolehkan melakukan pengukuran secara bertahap dalam blok-blok yang telah dibagi menurut urutan tabel pengukuran yang telah distandarkan.Di dalam reparasi monitor komputer tegangan yang tidak sesuai dengan prosedur wajib dicurigai dan memeriksa komponen apa yang menyebabkan tidak normalnya tegangan yang telah distandarkan. Peserta bila akan mengganti sebuah komponen monitor yang diduga rusak terlebih dahulu mengukur komponen tersebut dan memastikan keadaannya lalu menanyakannya kepada instruktur untuk diberikan penggantinya bila dinyatakan rusak oleh instruktur.Peserta kursus wajib merapihkan peralatan dan perlengkapan yang digunakan, catatan hasil analisa pengukuran serta kendala yang kerusakan pada monitor yang ditangani diserahkan pada instruktur kursus untuk diberikan penjelasan.

B. Hasil KegiatanHasil kegiatan peserta kursus berupa hasil reparasi dibuktikan dengan menyalanya layar monitor komputer yang telah dihubungkan denga cpu komputer atau perangkat lainnya sebagai input sinyal monitor dengan catatan pengukuran dan analisa komponen monitor komputer dikaji bersama-sama dengan peserta lain. Kendala yang dihadapi oleh peserta dikerjakan bersama oleh peserta dengan bimbingan instruktur yang memandu secara langsung mempraktekkan disertai penjelasan cara menangani kendala kerusakan monitor tersebut.Lembaga kursus dan pelatihan Rifton Metro melatih peserta kursusnya berdasarkan pengalaman intruktur dan buku modul yang telah disusun sesuai dengan standar untuk mempermudah dalam menangani kerusakan monitor, peserta kursus dibimbing dengan penjelasan yang baik dan panduan secara langsung serta diberikan kesempatan menangani monitor milik pasien sehingga lebih mengasah kemampuan peserta menangani kerusakan monitor komputer.

C. Dampak KegiatanDampak positif kegiatan peserta kursus di lembaga kursus dan pelatihan Rifton Metro memberikan keterampilan dan keahlian pesertanya dalam menghadapi kerusakan-kerusakan elektronik yang dimiliki oleh masyarakat sehingga peserta kursus Rifton Metro mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan membuka usaha reparasi elektronik dirumah masing-masing.Lembaga kursus dan pelatihan Rifton Metro selain memberikan pelatihan dan keterampilan elektronika juga menerima reparasi elektronik yang ditangani oleh para peserta didik kursus dengan biaya murah dan hasil yang memuaskan, sehingga masyarakat mengetahui kursus Rifton mempunyai peserta didik yang handal membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran di Indonesia.Peserta kursus Rifton memiliki bakat dan keterampilan elektronika yang telah tersebar ke berbagai toko elektronik dan komputer di kota Metro, Bandar Lampung dan Bandar Jaya bahkan ada yang bekerja diperusahaan diluar kota Metro. Kursus elektronik Rifton Metro selalu mengikuti perkembangan teknologi elektronika yang makin pesat saat ini untuk menciptakan lulusannya siap kerja dan mandiri dibidang elektronika.

D. Kendala Yang DihadapiKendala yang sering dihadapi lembaga kursus dan pelatihan Rifton Metro saat pelatihan reparasi monitor keterbatasan komponennya karena mahal dan langkanya komponen yang dijual oleh toko elektronik, sehingga menghambat reparasi monitor komputer. Kurangnya infomasi yang dibatasi oleh perusahaan juga menghambat pembelajaran sulit mempelajari sebuah produk yang telah dirancang sedemikian rupa bertujuan menindari pemalsuan produk suatu perusahaan dan kurangnya kesadaran masyarakat akan ilmu keterampilan sebagai bekal masa depan khususnya elektronik salah satu teknologi yang makin berkembang saat ini lebih menyukai serba instan dan hal ini yang menyebabkan ketergantungan dan kemanjaan manusia terhadap teknologi.Tanpa keahlian dan keterampilan sebagai bekal masa depan akan menambah angka pengangguran yang semakin bertambah setiap harinya, hal tersebut disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat terutama generasi muda Indonesia pada saat ini. Putus sekolah sudah bukan menjadi hal tabu lagi dalam dunia pendidikan karena minimnya pendapatan akibat dari sedikitnya peluang kerja yang diharapkan, dengan adanya lembaga kursus dan pelatihan Rifton Metro dapat membantu memberikan keterampilan kepada generasi muda Indonesia khususnya Kota Metro.Rifton Metro memberikan kursus gratis melalui program beasiswa yang diterapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Metro sangat membantu dan bermanfaat bagi masyarakat kurang mampu, sehingga harapannya pemerintah dapat lebih memperhatikan keberadaan lembaga non formal dan memberikan bantuan yang dapat menunjang pembelajaran untuk mengurangi angka pengangguran saat ini.E. Faktor-faktor PendukungLembaga kursus elektronik Rifton Metro dalam memberikan materi pembelajaran lebih mengutamakan banyak praktek yang disertai teori sebagai pelengkap pengetahuan peserta didik, satu (satu) peserta didik menghadapi 1 (satu) buah alat praktek lengkap dan sumber media bila diperlukan untuk mendukung belajar reparasi elektronik peserta didik.Selain peralatan dan bahan praktek yang memadai lembaga kursus dan pelatihan rifton selalu menjadi sumber informasi untuk siswanya yang sedang menempuh masa pembelajaran atau alumni lulusannya, sumber informasi dan materi pembelajaran dapat dilihat pada jejaring sosial gratis dari Google seperti Weblog yang dibuat oleh lembaga kursus elektronik rifton dengan nama LKP Rifton Metro dan mempunyai link http://lkp-rifton.blogspot.com yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.Lembaga kursus elektronik Rifton dalam penyampaian materi menggunakan perangkat multimedia dan proyektor lcd sebagai pelengkap saat pembelajaran yang menunjang siswa lebih cepat memahami penyampaian materi dari instruktur.

F. Alternatif PengembanganPengembangan dapat dilakukan oleh semua pihak seperti pemerintah memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat atau generasi muda akan pentingnya ilmu dan keterampilan dengan memberikan pelatihan gratis setiap tengah tahun yang bekerjasama dengan pihak lembaga kursus dan pelatihan.Membuka sebuah lokasi usaha yang dikelola oleh peserta pelatihan yang telah dibina dan dilatih lembaga kursus, memberikan modal awal sebagai penunjang sebagai langkah untuk mengurangi angka pengangguran. Diharapkan lembaga sejenis kursus elektronik Rifton lebih diperhatikan juga sebagai lembaga non formal seperti pemerintah memperhatikan pendidikan formal.Memberikan peluang kepada peserta didik dengan mempromosikan peserta didik yang berprestasi dari sebuah lembaga kursus ke pihak perusahaan lokal atau internasional bahwa daerah mempunyai produk unggulan yang berprestasi.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanMenghadapi pasar global yang membutuhkan SDM yang mempunyai keterampilan dan keahlian dibidang teknologi Startegi Pembelajaran Menjadi Teknisi Monitor Komputer lebih ditingkatkan dengan memberikan pelatihan-pelatihan elektronik seperti reparasi monitor komputer yang dapat memberikan bekal generasi muda dengan keterampilan membuka peluang usaha mandiri dengan reparasi elektronika dirumahnya masing-masing. Masa depan ada pada pola pikir seseorang untuk maju menghadapi kehidupan dengan keterampilan contohnya reparasi elektronika dan Rifton Metro selalu siap memberikan ilmunya dibidang elektronik.Dengan adanya program beasiswa pelatihan elektronik gratis dari pemerintah yang bekerjasama dengan lembaga pelatihan dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia khususnya Kota Metro, sehingga angka pengangguran akan semakin berkurang bila didukung dengan pemberian fasilitas sebuah kesempatan berwirausaha yang dimodali awal oleh pemerintah kepada peserta didik pelatihan kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing.

B. Rekomendasi