Makalah Ekspor Ikan Hias

47
MAKALAH EKSPOR IKAN HIAS DI INDONESIA Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengantar bisnis Disusun Oleh : Muhammad Yusuf Ismail (0214204040) Manajemen Reguler B / Kelas B2A

description

makalah tentang perkembangan ekspor ikan hias

Transcript of Makalah Ekspor Ikan Hias

MAKALAHEKSPOR IKAN HIAS DI INDONESIAMakalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengantar bisnis

Disusun Oleh :

Muhammad Yusuf Ismail (0214204040)

Manajemen Reguler B / Kelas B2A

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKegiatan Ekspor Impor merupakan faktor penentu dalam menentukan roda perekonomian di negara kita. Seperti yang kita ketahui, Indonesia sebagai negara yang sangat kaya raya dengan hasil bumi dan migas, selalu aktif terlibat dalam perdagangan internasional.Dalam era perdagangan global sekarang ini, arus barang masuk dan keluar sangatlah cepat.Untuk memperlancar urusan bisnisnya, para pengusaha dituntut untuk memiliki pengetahuan yang cukup mengenai prosedur ekspor impor, baik dari segi peraturan yang selalu diperbarui terutama yang berhubungan dengan perdagangan internasional, kepabeanan, shipping maupun perbankan, yang semuanya ini saling berkaitan dan selama ini sering terjadi permasalahan di lapangan.Ketika membahas Ekspor Impor, maka yang terlintas adalah Proses Kepabeanan serta Bea dan Cukai sebagai badan yang bertanggung jawab sebagai pengawas dan pelaksana dilapangan. Bea dan Cukai jelas mempunyai peran dalam melancarkan arus barang, dokuman dan orang, tetapi disadari pula bahwa hal ini tidak hanya tanggung jawab Bea dan Cukai saja, melainkan juga seluruh pihak yang terlibat seperti PPJK (Pengusaha Jasa Kepabeanan), Exportir maupun Importir. Kesulitan yang di alami oleh para pengusaha dalam melakukan bisnis nya selama ini adalah kesulitan menembus pasar ekspor. Untuk itu pemerintah diminta menjadi fasilitator agar penjualannya meningkat.Untuk mengatasi kesulitan tersebut Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan, akan melakukan perbaikan infrastruktur untuk menggenjot produksi perikanan. Pihaknya pun sudah menjalin kerja sama dengan Deperteman Pekerjaan Umum dan Kemenko Perekonomian untuk menghapuskan retribusi di sector perikanan, karena retribusi ini di anggap membebani rakyat. Sebagai ganti dari program tersebut Mereka akan memberikan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang besar nilainya menyamai beban retribusi tersebut.1.2 Tujuan

Tujuan dari diangkat nya masalah ini adalah supaya pembaca mengetahui tentang banyak hal mengenai biota laut yakni ikan hias, selain itu agar pembaca dapat yang mempunyai hobby dalam memelihara ikan-ikan hias dapat mengetahui bagamana cara pengembangambiakan dan perawatan ikan-ikn hias tersebut.Bagi pembaca yang berjiwa dagang, maka dapat menggunakan makalah ini untuk membantu dalam mengetahui bagaimana cara berdagang ikan hias yang menguntungkan, yakni dengan cara mengekspor ikan ikan hias peliharaan nya ke Negara-negara yang membutuhkan.Karena di sini dijelaskan jenis-jenis ikan yang sangat potensial untuk diekspor, dan bagaimana cara melakukan ekspor dengan baik.

1.3 MasalahPermasalahan dari makalah ini adalah begitu susah nya para pengusaha menembus pasar ekspor dalam melakukan bisnisnya. Hal ini di sebabkan, Ekspor ikan hias mengalami penurunan akibat perpanjangan larangan terbang oleh Uni Eropa (UE). Selain itu Di pasar Ikan Hias Dunia , Indonesia masih memiliki issu permasalahan penggunaan Sianida.

1.4 Batasan Masalah

Agar makalah ini tidak menyimpang dari sumber data, maka perlu ditentukan pembatasan masalah nya yaitu :

1) Kondisi ekspor impor Indonesia yang tidak selamanya di nilai bagus.2) Permasalahan yang kini di hadapi adalah Ikan- ikan Indonesia makin sulit keluar negeri. Pasalnya, izin ekspor maupun impor komoditas ikan hias sangat sulit dilakukan.3) Di pasar Ikan Hias Dunia , Indonesia masih memiliki issu permasalahan penggunaan Sianida, masih banyak nelayan penangkap ikan hias masih menggunakan racun potasium atau sianida.

BAB IILANDASAN TEORISebelum membahas masalah ekspor dan impor Indonesia,terlebih dahulu makalah ini akan membahas definisi dari ekspor dan impor dan pengaruhnya terhadap Perekonomian Indonesia.

2.1 Definisi Ekspor imporMenurut Pendapat para pakar mengenai ekspor imporEkspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah impor

Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah ekspor(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Menurut UU kepabeananImpor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Semua barang yang dimaksudkan adalah semua atau seluruh barang dalam bentuk dan jenis apa saja yang masuk ke dalam daerah pabean.Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri (daerah pabean), barang dari luar negeri (luar daerah pabean), barang bekas atau baru.

2.2 Perbedaan dan persamaan Perdagangan Internasional dan Ekspor ImporSebetulnya secara definisi Perdagangan Internasional dengan ekspor impor memiliki perbedaan arti yang sangat besar. Berdasarkan kamus bahasa Indonesia, Perdagangan Internasional adalah : Suatu kegiatan jual beli guna memperoleh keuntungan (perdagangan) yang dilakukan dengan melibatkan unsur-unsur 2 negara atau lebih (Internasional). kalau diperluas makna memperoleh keuntungannya tidak melulu keuntungan secara finansial tetapi bisa juga keuntungan non finansial seperti untuk kepentingan promosi, persaingan usaha dan keuntungan strategis lainnya. Sedangkan Ekspor Impor berdasarkan definisi dari UU kepabeanan No.17 th.2006 adalah : suatu kegiatan memasukkan/mengeluarkan barang ke/dari wilayah pabean berdasarkan peraturan yang ditetapkan. intinya ada pada pemasukan atau pengeluaran barang, baik didasari atas transaksi perdagangan atau bukan. Berarti ada kesamaan antara Perdagangan Internasional dengan Ekspor Impor, contohnya seperti perdagangan ekspor impor yang dilakukan selama ini, dimana keluar masuknya barang didasari atas transaksi perdagangan.Tetapi ada juga perdagangan Internasional yang bukan ekspor impor, seperti pembelian sura berharga/saham perusahaan di luar negeri, pembelian valas, atau dalam sektor riil, pembelian permanent residence di luar negeri, yang kesemuanya itu tidak memerlukan perpindahan fisik barang melewati batas negara.Pertanyaan nya, Apakah ada Ekspor Impor yang bukan Perdagangan Internasional? Jawabnya Pengiriman barang Hibah, Hadiah, barang contoh, barang bawaan penumpang adalah merupakan kegiatan ekspor impor yang tidak didasari oleh transaksi perdagangan.

2.3 Sumber Data Sebagai panduan dari pembuatan makalah ini adalah internet, karena semua data yang di ambil semua nya data dari internet. Hal ini, dilakukan untuk mempermudah penulis untuk mengumpulkan bahan dan agar data yang diperoleh lebih tepat dan akurat.

BAB IIIANALISA DATA

Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983. Sejak saat itu, ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi-dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor. Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri membeli barang domestik, menjadi sesuatu yang sangat lazim. Persaingan sangat tajam antarberbagai produk. Selain harga, kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu produk.Kegiatan Ekspor Impor merupakan faktor penentu dalam menentukan roda perekonomian di negara kita. Seperti yang kita ketahui, Indonesia sebagai negara yang sangat kaya raya dengan hasil bumi, Biota Laut dan migas, selalu aktif terlibat dalam Perdagangan Internasional. Dalam era perdagangan global sekarang ini, arus barang masuk dan keluar sangatlah cepat. Untuk memperlancar urusan bisnisnya, para pengusaha dituntut untuk memiliki pengetahuan yang cukup mengenai prosedur ekspor impor, baik dari segi peraturan yang selalu diperbarui terutama yang berhubungan dengan perdagangan internasional, kepabeanan, shipping maupun perbankan, yang semuanya ini saling berkaitan dan selama ini sering terjadi permasalahan di lapangan.Di dalam kegiatan ekspor impor, maka kita memerlukan perijinan yang ditulis sebagai berikut :Persyaratan impor:1. Mengajukan dan mengisi formulir dengan melampirkan : Copy Akte Pendirian Perusahaan yang te-legalisir. SIUP Domisili Perusahaan NPWP Neraca Awal Referensi bank yang bersangkutan Bukti adanya hubungan atau kontak dengan luar negeri, atau penunjukan agen (yang terdaftar di Deperindag) Tanda Daftar Perusahaan2. Setelah data diperksa dengan benar dan lengkap, Kanwil Deperindag menerbitkan API (Angka Pengenal Impor).Persyaratan ekspor:1. Surat Ijin Usaha (SIUP) yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Propinsi (Kanwil Deperindag)2. Surat Ijin Usaha (SIU) oleh Departemen Tehnis atau Lembaga Pemerintah Non Tehnis lainnya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku, dan3. Tanda Daftar Perusahaan yang dikeluarkan oleh Kanwil Deperindag tingkat Propinsi.Selain itu kita juga perlu memahami tentang dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam kegiatan ekspor impor, yaitu :Dokumen impor : RKSP (Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut) PIB (Pemberitahuan Impor Barang) Manifest Invoice COO (Certificat of Origin) D/0 {Delivery Order) Dokumen ekspor :1.Dokumen Utama : PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) B/L (Bill of Lading) untuk angkutan laut Invoice Packing List2. Dokumen Pelengkap : SKA (Surat Keterangan Asal) / COO (Certificateof Origin) SM (Sertifikat Mutu) LPS- E (Laporan Pemeriksaan Surveyor - Ekspor)Ketika membahas Ekspor Impor, maka yang terlintas adalah Proses Kepabeanan serta Bea dan Cukai sebagai badan yang bertanggung jawab sebagai pengawas dan pelaksana dilapangan. Bea dan Cukai jelas mempunyai peran dalam melancarkan arus barang, dokuman dan orang, tetapi disadari pula bahwa hal ini tidak hanya tanggung jawab Bea dan Cukai saja, melainkan juga seluruh pihak yang terlibat seperti PPJK (Pengusaha Jasa Kepabeanan), Exportir maupun Importir.Setelah kita memahami apa itu ekspor dan impor dan bagaimana proses malakukan ekspor dan impor, maka kita akan melihat bagaimana potensi ekspor Ikan Hias Indonesia.

3.1 Potensi Ekspor Ikan Hias Domestik Potensi ekspor ikan hias domestik bisa mencapai USD41 juta per tahun dari saat ini USD12,6 juta. Potensi ini menyamai Singapura sebagai eksportir ikan hias terbesar di dunia. Potensinya (ekspor ikan hias domestik) sangat besar, kata Ketua Umum Indonesia Pets Plants Aquatic Expo (IPPEA) Herjanto Kosasih di Jakarta. Dia mengatakan, besarnya potensi pasar ekspor itu didasarkan jumlah spesies ikan hias asal Indonesia. Saat ini Indonesia diperkirakan memiliki 400 spesies ikan hias air tawar dari total 1.100 spesies di seluruh dunia. Selain itu, Indonesia juga memiliki 650 spesies ikan hias air laut. Sayangnya potensi kekayaan alam itu belum dimanfaatkan maksimal oleh pemangku kepentingan, baik pelaku industri maupun pembuat kebijakan. Sehingga sebagian besar ekspor ikan hias asal Indonesia harus melalui Singapura. Jelas yang diuntungkan bukan kita, tapi Negara lain, Katanya. Berdasarkan data Ornamental Fish International (OFI), Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia dengan ekpor senilai USD12,6 juta atau menguasai 7,5 persen pangsa pasar dunia. Posisi Indonesia di bawah Singapura yang memiliki ekspor USD41,5 juta dan menguasai 22,8 persen pasar dunia, serta Malaysia dengan ekspor USD20 juta. Ironisnya, jelas Heryjanto, sekira 70 persen ekspor ikan hias Singapura merupakan spesies asli Indonesia. Kita ini kaya tapi mengapa Singapura yang menjadi raja ikan hias global, padahal mereka tidak punya laut, katanya.Menurut Herjanto, Singapura dapat menjadi eksportir ikan hias terbesar karena pemerintah setempat mendukung kalangan pebisnis. Ini ditunjukkan dengan menjadi fasilitator pameran-pameran ikan hias skala global. "Pameran ini mampu mendatangkan devisa jutaan dolar AS bagi Singapura," katanya. Sebaliknya, kata dia, pengusaha Indonesia jarang melakukan pameran dan belum didukung sepenuhnya oleh pemerintah. Hal ini diperburuk dengan persoalan birokrasi izin ekspor impor komoditas tersebut. Ketua umum Arowana Club Indonesia Stephen Suryaatmadja menambahkan, harga ikan hias asal Indonesia saat ini cukup tinggi di pasar ekspor. Dia mencontohkan harga anakan arowana super red dapat mencapai Rp20 juta atau 10 kali lipat dibanding harga di pasar domestik. Namun kita belum dapat menggarap potensi pasar ekspor itu secara maksimal, keluhnya. Stephen berharap dipindahkannya pengurusan izin usaha perikanan (IUP) dari Departemen Kehutanan (Dephut) ke Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) dapat menggairahkan ekspor ikan hias. Saya sih maunya pemerintah memberikan fasilitas hukum terkait dengan ekspor ikan, ujarnya. 3.2 Mentawai Produksi 23 Ribu Ton IkanDinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat mengungkapkan bahwa kepulauan ini telah menghasilkan ikan sebanyak 23 ribu ton di 2009. Ini karena posisi Kepulauan Mentawai yang posisinya berada di tengah Samudera Hindia tersebut berpotensi menghasilkan ikan yang banyak setiap tahunnya yang akan terus terjadi peningkatan. "Dari tahun ke tahun grafik peningkatan produksi ikan laut di Mentawai menunjukan peningkatan, sampai bulan ini sudah 23 ribu ton," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Edi Sukardi pada okezone, di kantornya, Jalan KM 2 Tuapeijat, Sumatera Barat, Rabu (2/12/2009). Dia juga mengatakan sebenarnya jumlah tersebut lebih banyak lagi, jika kapal luar yang masuk ke wilayah Mentawai melapor. Ini karena masih banyak kapal luar Mentawai mengambil ikan di perairan Mentawai. "Data yang kita himpun ini dari nelayan-nelayan yang berada di wilayah Mentawai saja," ujarnya. Jumlah tersebut ditambah lagi pelabuhan perikanan di Tuapeijat belum beroperasi disebabkan karena belum ada pabrik pembuat batu es sehingga ini menjadi kendala dalam menyalurkan ikan ke Padang, akhirnya membuat ikan cepat membusuk. "Jika ada pabrik es, maka Tempat Pelelangan Ikan (TPI) bisa menampung ikan, saat itu Pemkab sedang membangun Pelabuhan Perikanan kedua di Kecamatan Sikakap, karena daerah ini penghasil ikan terbanyak. Coba bayangkan dalam satu hari para nelayan bisa menghasilkan ikan satu ton," terangnya.

Biasanya para nelayan akan banyak menghasilkan ikan mulai pada Maret sampai September, namun karena tidak tersedianya pabrik es sehingga banyak ikan yang dijadikan ikan kering dan tentu nilai jualnya akan berkurang dibanding ikan segar. Edi menambahkan, Pemkab Mentawai selama ini tidak memungut retribusi tangkapan ikan, kecuali retribusi dari perizinan untuk usaha perikanan, dan pembebasan retribusi tangkapan ikan, jauh sebelum instruksi Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Bahkan Mentawai dilirik investor dari Jepang yang memasang rumpon laut dalam. "Saat ini investasi itu sudah tahap menanam rumpon yang dikhususkan untuk menangkap ikan tuna sebagai percepatan jadikan Sumbar Sentral Tuna Wilayah Barat Indonesia," ujar Edi.3.3 51 Produk Perikanan Bebas Bea Masuk Ke JepangIndonesia akan mendapatkan keringanan produk perikanan ke Jepang. Kesepakatan itu sebagai tindak lanjut dari perundingan Economic Partnership Agreement (EPA). Sebelumnya tarif bea masuk ke Jepang untuk produk-produk tersebut bervariasi antara 3,5-10,5 persen, berlaku mulai Juli 2008," kata Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Soen'an H Poernomo di Jakarta, Senin (14/7/2008). Soen'an menyebutkan, ada 51 produk perikanan yang dibebaskan bea masuknya ke Jepang (0 persen). Menurutnya, produk-produk tersebut mencakup sebagian produk ikan hias, barracuda, udang baik segar maupun olahan (lobsters, shrimps and prawns) dan termasuk mutiara. Selain itu, lanjutnya, 72 produk perikanan akan diturunkan bea masuknya ke Jepang secara bertahap. Sementara itu, pengamat ekonomi Ikhsan Mojo mengatakan pengusaha perikanan nasional harus mampu memanfaatkan peluang kerjasama tersebut. Menurutnya, potensi kelautan belum dimaksimalkan akibat minimnya sarana pengusaha perikanan. Ikhsan mengatakan diperlukan peningkatan teknologi untuk industri perikanan nasional agar mampu bersaing dengan nelayan asing. "Indonesia tidak boleh kalah dengan negara lainnya dalam memanfaatkan potensi laut," ujarnya.

Selain di Jepang, Indonesia melakukan ekspor perdana komoditas ikan hias ke Australia. Ekspor ini dilakukan secara langsung, tanpa melalui negara Singapura sebagaimana selama ini dilakukan para eskportir ikan hias Indonesia. Hari ini kami melakukan ekspor langsung ke Australia sebanyak 7.000 ekor ikan hias, General Manager PT Joe Aquatic Indonesia Chivarly Pranoto, di sela acara Persemian Unit Percontohan Ikan Hias dan Ekspor Perdana Ikan Hias di Pura Amrtha Jati, Cinere, Jakarta, Sabtu (19/4/2008). Chivarly mengakui, untuk ukuran eskpor, volume ini memang masih kecil, tapi dirinya optimistis ke depannya kapasitas ekspornya akan bertambah. Penambahan ini seiring dengan ketersediaan ikan hias di dalam negeri. Sebab, kata dia, selama ini pihaknya kesulitan untuk mendapatkan ikan hias yang berkualitas ekspor. Selama ini, selain melakukan budi daya ikan tersendiri, pihaknya juga melakukan pembelian kepada para pembudi daya lokal. Untuk ekspor ke Australia ini, akan dilakukan secara kontinyu selama sebulan sekal.Namun demikian, pihaknya selama ini telah melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Polandia, Belanda, Swiss, Kuwait, Saudi Arabia. Ekspor ke negara-negara ini dilakukan setiap satu minggu sekali. Total nilai ekspor kami baru mencapai USD240.000 per tahun, kata Chivarly. Beberapa spesies ikan andalan adalah botia macrantha, black ghost, neon tetra dan angel. Selama maskapai penerbangan nasional dilarang terbang ke negara-negara Uni Eropa, pihaknya menggunakan maskapai penerbangan KLM, Lufthansa, China Airlines, Qantas, dan Singapura Airlines. Chivarly mengatakan.Ikan hias yang diimpor dari tiga negara masing-masing Amerika Serikat, Cina dan Nigeria sangat diminati pembeli Jakarta dan beberapa kota lainnya di Indonesia.

3.4 Ikan Hias Impor Diminati PembeliIkan hias yang diimpor dari tiga negara masing-masing Amerika Serikat, Cina dan Nigeria sangat diminati pembeli Jakarta dan beberapa kota lainnya di Indonesia. "Ikan hias berasal dari Amerika Serikat, Cina dan Nigeria memiliki bentuk yang sangat menarik, makanya menjadi favorit bagi pembeli Jakarta serta beberapa kota lainnya di Indonesia," kata Ketua Pedagang Ikan Hias Kartini, Jakarta Pusat, Tabrani, di Jakarta, Selasa. Jenis Pari Cleopoldi dari Amerika Serikat, kata Tabrani, meskipun harganya bisa mencapai Rp15 juta per ekor, namun tetap menjadi salah satu ikan paling populer bagi penggemar ikan hias tanah air. "Begitu pun jenis Motoro, meskipun tidak semahal Cleopoldi, namun pesanan dari pembeli baik Jakarta maupun beberapa kota sekitarnya dari waktu ke waktu menunjukkan peningkatan cukup tinggi," kata Tabrani. Ikan hias dari negeri tirai bambu Cina seperti Perrot, Chinnes Haipin dan Jengis Khan, serta ikan hias jenis Gajah dari Negeria Afrika, memiliki ciri tubuh sangat khas sehingga pembeli tertarik mengoleksi jenis itu. Liman, salah satu penjual ikan hias di jalan Kartini Jakarta, mengatakan, ikan hias impor merupakan daya tarik bagi pembeli, dan kehadirannya sangat membantu meningkatkan omzet penjualan."Harus diakui, jenis ikan hias lokal belum begitu banyak, makanya masih dibutuhkan ikan hias impor sehingga pembeli banyak pilihan, keuntungan lainnya bila dikawinkan dengan jenis lokal menghasilkan ikan hias sangat menarik," kata Liman. Jeffry, salah seorang penggemar ikan hias di Jakarta mengatakan, tetap memburu impor selain memiliki bentuk tubuh yang sangat indah, juga karena bentuknya aneh. "Memelihara ikan hias merupakan hobi, makanya selalu menginginkan bentuk yang lain dan dari berbagai negeri akan lebih baik lagi," kata Jeffry. (SDP-16)endala yang dihadapinya selain soal penerbangan juga soal ketersediaan pasokan. Sebab, menurutnya, permintaan ikan hias di luar negeri sangat besar. Apalagi, pada saat musim dingin tiba, permintaannya sangat besar, kata dia. Karena itu, Menteri Perikanan dan Kelautan (MKP) Freddy Numberi meminta kepada para pembudi daya untuk memperhatikan pasokan hias ini. Sebab, importer biasanya akan meminta pasokannya tepat waktu dan jumlahnya. Kontinuitasnya harus dijaga, baik dari sisi ukuran, jumlah maupun mutunya. Kalau ini bisa kita penuhi, saya yakin pasar Eropa dan Amerika akan bisa kita rebut, kata Freddy optimistis, sembari mengatakan tahun ini target ekspor akan sama dengan 2006 yaitu mencapai 2.300 ton.

3.5 Dilema Perikanan Indonesia menduduki peringkat keempat produsen perikanan dunia setelah Tiongkok, Peru, dan Amerika Serikat (AS). Produksi perikanan tangkap tahun 2008 tercatat sebesar 4,94 juta ton. Perikanan budi daya 3,08 juta ton serta menyumbang produk domestik bruto (PDB) 2,7 persen. Akan tetapi di Asia posisi Indonesia hanya peringkat keempat sebagai eksportir perikanan setelah Tiongkok, Thailand, dan Vietnam. Nilai ekspor perikanan Vietnam mampu menembus 3 miliar dolar AS. Sementara ekspor perikanan Indonesia yang memiliki laut dan lahan budi daya lebih luas hanya 2,3 miliar dolar dengan negara tujuan AS, Jepang, dan Uni Eropa. Salah satu penyebab tidak berkembangnya perikanan nasional adalah pencurian ikan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) oleh kapal asing dan kapal berbendera Indonesia tapi milik asing. Perairan rawan pencurian berada di Laut Arafura, Laut Sulawesi, Perairan Teluk Tomini, Laut Banda, Laut Seram, Laut China Selatan, dan Samudera Indonesia. Setiap hari sedikitnya seribu kapal asing mencuri kekayaan laut kita. Diprediksi kerugiannya mencapai Rp 30 triliun per tahun. Kekayaan laut yang berpotensi menghasilkan devisa 82 miliar dolar AS per tahun itu lebih banyak dinikmati nelayan asing. Ilegal fishing bukan hanya merugikan negara secara finansial tetapi juga menurunkan produktivitas dan hasil tangkapan secara signifikan.Kerusakan ekosistim yang sudah menjadi fenomena pesisir dan laut turut andil melemahkan produksi perikanan nasional. Sedikitnya tujuh wilayah perairan tercemar berat yaitu Belawan, Tanjung Balai, Batam, Teluk Lampung, Teluk Jakarta, sepanjang pantai utara Jawa, dan Balikpapan. Pencemaran bersumber dari limbah pabrik, rumah tangga, rumah sakit, tambak, keramba yang dibuang tanpa proses pengolahan memadai. Kerusakan lingkungan diperparah maraknya pembukaan hutan bakau. Gangguan perairan tidak hanya menghambat tumbuhnya usaha budi daya tetapi memicu hengkangnya investor. Pembuangan limbah tambang emas di Pulau Sumbawa mencemari Pantai Sagena, Labuhan Lalar, Benete, Rantung, Snutuk hingga Tolanang. Akibatnya hasil tangkapan ikan nelayan menurun. Di Pulau Lombok, berdekatan dengan lokasi pembuangan tailing, nelayan Tanjung Luar, dan Pulau Maringik mengalami nasib sama. Di Papua perusahaan tambang emas raksasa membuang tailing, merusak wilayah produktif berupa hutan, sungai, dan lahan basah seluas 120.000 hektar (Ha), hampir dua kali luas Jakarta. Sementara itu nelayan di sekitar Desa Penago Baru dan Rawa Indah, Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu terancam, akibat pengerukan pasir besi yang sudah belangsung lima tahun. Akibatnya, kawasan pantai yang dahulunya rimbun dengan hijau hutan bakau, seluas 10 Ha, dan merupakan kawasan Cagar Alam Pasar Talo nyaris tidak tersisa. Garis pantainya terancam abrasi akut. Demikian pula di Kabaena Timur, Dongkala perairannya berwarna merah tertutup lumpur penambangan nikel.Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia Indonesia sejatinya nirwana bagi budi daya perikanan. Potensi budi daya perairan umum meliputi sungai, danau, dan waduk mencapai 13 juta hektar dan baru tergarap 972.250 Ha. Potensi budidaya laut mencapai 8,7 juta Ha baru dimanfaatkan 10 persen. Sementara itu ikan hias air tawar yang potensial dibudidayakan ada 240 jenis dan ribuan jenis ikan hias air laut belum dikembangkan. Suplai ikan hias ke pasar dunia baru 7,5 persen, tertinggal dari Singapura, yakni 22,8 persen. Kedigdayaan perikanan semakin jauh dari angan akibat minimnya informasi tata cara budi daya yang memadai. Pemuliaan induk ikan kualitas unggul juga belum optimal. Hasil temuan benih unggul dari balai-budidaya belum tersosialisasi secara menyeluruh ke daerah. Di sisi lain kita baru nemiliki satu balai pemuliaan induk udang vanamei di Situbondo Jawa Timur yang perairannya tercemar cairan limbah pabrik pengolahan udang. Sementara kita tidak memilik pemuliaan induk udang windu (peneus monodon), udang lokal yang terabaikan.Produksi perikanan nasional juga terancam maraknya impor perikanan. Tahun 2008 impor perikanan meningkat dibandingkan tahun 2007. Di tengah tren meningkatnya produk perikanan dari luar negeri kita belum memiliki regulasi untuk mengendalikan impor perikanan. Ketiadaan aturan impor berpotensi membahayakan keamanan pangan konsumen, terganggunya pasar domestik, masuknya hama dan penyakit yang dibawa produk impor. Kondisi ini jika tidak diwaspadai sangat rawan relebeling dan transhipment. Pemerintah harus menaikkan biaya masuk sehingga dapat meningkatkan posisi tawar produk perikanan lokal. Faktor pengawasan terhadap mutu produk impor perikanan memang lemah sebagian berasal dari negara yang terkena embargo produk perikanan yaitu Tiongkok dan India.Tahun 2008 volume impor nasional tercatat 280.179,34 ton dengan nilai 268 juta dolar AS. Nilai impor itu naik 68 persen dibandingkan tahun 2007 yang hanya 160 juta dolar AS dengan volume impor 120.000 ton. Di Jawa Timur sebagai barometer perikanan nasional impor perikanan bahkan meningkat 300 persen. Tahun 2007 volume impor perikanan Jawa Timur sebesar 5.869 ton (8.953.699 dolar). Tahun 2008 volumenya membengkak menjadi 23.166 ton (38.319.632 dolar). Umumnya untuk memenuhi permintaan bahan baku industri pengolahan dan konsumsi dalam negeri. Belum adanya regulasi impor dan rendahnya bea masuk membuat produk ikan impor mengalir deras. Selain ikan patin produk perikanan lainnya yang diimpor dari Vietnam, Thailand, India dan Tiongkok adalah udang beku, tepung ikan, ikan salmon, dan tuna segar serta produk olahan lainnya.Impor perikanan akan booming seiring diberlakukannya perjanjian perdagangan bebas Asean - Tiongkok pada tahun 2010. Pasar bebas tersebut jika tidak diantisipasi akan menyurutkan pula aktivitas salah satu pewaris budaya bahari yaitu nelayan dan petani tambak.

3.6 Permasalahan ekosisitem perikanan dan Penangkapapan ikan hias lautIndonesia bersama Philipina termasuk negara terbesar pen supply ikan hias untuk aquarium-aquarium diseluruh dunia. Di pasar Ikan Hias Dunia , Indonesia masih memiliki issu permasalahan penggunaan Sianida, masih banyak nelayan penangkap ikan hias masih menggunakan racun potasium atau sianida.Tujuan nelayan adalah mempermudah penangkapan ikan hias di laut sesuai pesanan pembeli. Namun Kegiatan penngunaan racun dapat merusak struktur terumbu karang dan ekosistem laut. Banyak rekan-rekan LSM Internasional dan Nasional sudah mencoba mendedikasikan diri mendorong peningkatan kemampuan nelayan dalam pengembangan teknik penangkapan yang ramah lingkungan dan memberikan pemahaman tentang cara pengelolaan lingkungan perikanan.Penggunaan Sianida didalam dunia perdangan ikan hias diarahkan oleh perekonomian pasar ikan hias, sebagai upaya persaingan pasar dalam hal produksi dan supply kebutuhan penggunaan sianida sama sekali bukan bawaan cara tangkap tradisional atau kebiasaan adat dari nelayan di pulau2 yang jauh; Sianida adalah hasil upaya meningkatkan keuntungan dari Industri atau perusahaan pengirim ikan hias yang tidak peduli terhadap kondisi social dan ekologi perikanan hias. Melatih nelayan kembali menggunakan jaring saat penangkapan ikan merupakan titik balik kepada pengguna sianida. Karena nelayan pengguna jarring dapat membuktikan mereka dapat memberikan ikan berkualitas baik dan dapat memenuhi kebutuhan pasar. Nelayan Ikan hias yang menggunakan sianida adalah mereka yang mengalami tragedy yang biasa. Mereka sering berkomentar Mengapa Nelayan harus mengorbankan diri untuk melindungi ekosistem jika tetangga kita masih dapat dengan mudah menangkap ikan dengan cara meneruskan cara yang merusak Tanpa disadari bahwa semakin lama cara merusak digunakan , lahan atau sumberdaya perikanan akan semakin menurun sejalan dengan kerusakan ekosisitem lautnya. Penangkapan ikan dengan Sianida adalah melanggar hukum di Indonesia. Pada UU 31 tahun 2004 tentang Perikanan pasal 8 (tentang penggunaan bahan kimia dan bahan peledak) , pasal 84 (ketentuan Pidana). Namun Perundangan ini belum cukup untuk mencegah dan menertibkan para pelaku dan pengusaha. Diperlukan upaya bersama untuk memberi pengertian dan kesadaran bahaya penggunaan sianida. Kita dapat meninjau kerugian dari kegiatan tersebut dari 2 sisi yaitu:1. rusaknya ekosistem laut dan terumbu karang yang akan berdampak luas sampai kepada kesejahteraan masyarakat perikanan dan perekonomian nasional2. rendahnya kualitas ikan produksi Indonesia sehingga harga pasaran dunia untuk ikan hias asal Indonesia dinilai rendah3.8 Penanganan Ikan hias Laut Ramah LingkunganUpaya rekan-rekan LSM baik Internasional (MAC, WWF) serta LSM nasional lainnya untuk membantu nelayan meninggalkan penggunaan sianida telah dimulai. Nelayan-nelayan penangkap ikan hias laut diberi pengetahuan dan keahlian cara penangkapan dengan jaring dan cara-cara lain yang tidak merusak terumbu karang. Menyakinkan nelayan dan pengumpul ikan untuk melakukan perubahan memerlukan upaya yang cukup besar. Karena masih banyak pedagang, pengusaha eksportir dan Importir yang belum peduli dan kurang memahami kondisi lingkungan dan sosial masyarakat di lokasi penangkapan ikan. Melalui program Sertifikasi Ikan hias Marine Aquarium Council mengajak masyarakat penangkap dan pedagang untuk ikut bertanggungjawab terhadap keberlanjutan ekosistem terumbu karang dan perikanan. Bersama-sama mengelolanya serta mempertahankan keberlanjutan matapencaharian dari perdagangan ikan hias laut. Pemerintah Indonesia mulai menyiapkan program perikanan berkelanjutan dengan mengandeng LSM dan masyarakat serta menerapkan UU dan peraturan pengelolaan perikanan.Salah satu program yang dilaksanakan dibeberapa propinsi adalah program pelestarian terumbu karang COREMAP II dengan Visi Terumbu karang sehat ikan berlimpah. Coremap II mengangkat kepedulian Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan dengan memfasilitasi penyusunan Naskah Kebijakan yang dapat dijadikan dasar penentuan Kebijakan di tingkat Nasional, Propinsi maupun Kabupaten.

3. 8 Penanganan ikan hias di penampungan

Permasalahan utama yang berkaitan dengan kondisi sumberdaya perikanan di tingkat penampung dan retailer adalah jumlah kematian ikan yang tinggi. Dan dampak dari jumlah kematian yang tinggi tidak saja terhadap sumberdaya perikanan (menurunnya ketersediaan ikan) tetapi juga terhadap bisnis dan kepercayaan pelanggan.1. Penanganan ikan saat dilaut Cara tangkap dengan sianida, ikan yang terkena sianida kondisinya sangat lemah, racun sianida masuk kedalam syaraf ikan dan meninggalkan penyakit syaraf permanent. Dalam waktu 5 10 hari ikan dipastikan akan melemah dan mati. Belum lagi rentannya ikan terhadap bakteri dan penyakit Cara penanganan setelah penangkapan, karena kurangnya biaya opersional, nelayan banyak melakukan cara yang tidak sehat untuk ikan dan dirinya sendiri. Contoh tidak diberi oksigen untuk beberapa jam, atau diletakkan diterik matahari, cara packing yang sederhana, transportasi sulit dll. Resiko tinggi nelayan penangkap ikan hias, seperti penyakit dekompresi, lumpuh dan lainnya Strategi: Perbaiki cara tangkap, bebas penangkapan ikan dari penggunaan sianida Nelayan sumber utama perdagangan ikan karang hidup, produk yang baik berasal dari mereka, beri mereka perhatian dan pengetahuan2. Penanganan di penampungan Tenaga kerja dipenampungan tidak peduli terhadap kondisi ikan Kurangnya pengetahuan tentang ikan dan karakteristiknya Jarak dari sumber penangkapan dengan penampungan Kurang pengetahuan cara penanganan yang benar Tidak ada kepedulian terhadap kematian ikan Strategi: Siapkan tenaga yang ahli dan memiliki cara kerja yang baik dan bertanggungjawab Fasilitas penampungan perlu diperhatikan dan sesuaikan dengan kondisi alam ( gunakan filtrasi sistem untuk menjaga kualitas air)3. Jalur perdagangan yang panjang Ikan hias laut jalur perdagangananya panjang, dari satu tangan ketangan berikutnya Setiap tahap pedagang kurang memperdulikan tahap sebelum dan sesudahnya Strategi: Persingkat jalur perdagangan Buat asosiasi pedagang yang dapat dipercaya3.9 Pengenalan Jenis- Jenis Ikan Hias yang Di Ekspor ImporDalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya petani ikan/nelayan telah ditempuh berbagai cara diantaranya memanfaatkan lahan pekarangan dengan usaha pemeliharaan ikan hias.Jumlah ikan hias khususnya ikan hias air tawar yang susah dapat dibudidayakan di Indonesia ada 91 jenis. Dari ke 91 jenis ikan tersebut, ada beberapa jenis ikan hias tersebut yang sangat potensial untuk dikembangakan karena selain dapat dipasarkan didalam negeri juga dapat merupakan komoditas eksport.

Jenis-jenis ikan hias yang potensial tersebut antara lain ikan Cupang Adu, Diskus,Severum, Rainbow, dan Niasa, Oskar, Tetra, Live Beaver

1. CUPANG ADUCupang adu (Betta splendens) yang terkenal dengan nama dagang Siammese Fighting Fish berasal dari Sumatera, Jawa, Thailand, Singapura, dan Malaysia. Ikan ini bersifat karnivora dan sangat agresif, terutama jantan, sehingga sering dijadikan ikan aduan. Satu sama lainnya akan saling menyerang bila dicampurkan. Di pasaran cupang ada dua jenis, yaitu cupang adu dan cupang hias. Cupang hias yang juga disebut cupang slayer memiliki sirip yang panjang, tetapi sifatnya tidak agresif atau tenang- Sementara Cupang adu memiliki sirip yang pendek, tetapi sangat agresif.Ukuran tubuh maksimal Cupang adu, hanya mencapai sekitar 6 cm. Warnanya sangat menarik dan bermacam-macam, di antaranya ialah biru, merah tua, kehijauan, dan albino atau putih. Ikan ini dapat mengambil oksigen dari udara sehingga dalam pemeliharaan tidak membutuhkan aerasi. Suhu optimal agak hangat, sekitar 28-30 derajat C. Keasaman airnya netral sekitar 6,8-7,0 dan kekerasan 9-10 dH'. Setiap, daerah asalnya mempunyai ciri tersendiri, terutama dalam bentuk tubuh. Misalnya, cupang dari Sumatera agak gemuk, sedangkan dari Singapura lebih kecil dan langsing.Saat ini sangat banyak varietas baru di pasaran sebagai basil budi daya yang berpenampilan menarik. Hobiis menyilang-nyilangkan berbagai jenis sehingga muncul banyak jenis baru. Misalnya, persilangan antara Betta spiendens dan Betta embelis menghasilkan jenis cupang adu yang konon sangat kuat. Induk cupang adu jantan dan betina sangat mudah dibedakan. cupang jantan memiliki warna tubuh yang jauh lebih menarik, sirip lebih panjang, dan tubuh lebih langsing daripada betina. Induk cupang adu akan mulai memijah pada umur 5-6 bulan.

Cara Pengembangan dan Pemeliharaan Cupang AduWadah pemijahannya dapat berupa akuarium, bak, atau stoples. pemijahannya terjadi dalam pasangan. Untuk pemijahan dalam bak, umumnya tiap pasang induk dibuatkan sekat-sekat dari kayu. Sesudah memijah, sekat-sekat dikeluarkan atau diangkat sehingga larva dari sejumlah pasangan dalam bak dapat dipelihara bersama. Pada saat pemijahan, induk jantan dimasukkan dahulu dalam wadah pemijahan. Bila jantan sudah membuat busa yang banyak, barulah induk betina matang telur atau siap memijah dicampurkan. Biasanya induk jantan akan menyerang betina. Kalau menjadi akur setelah beberapa menit diserang jantan maka pasangan induk tersebut sudah cocok. Namun, kalau jantan menyerang betina dengan ganas dan terus-menerus hingga lama, sebaiknya betinanya diganti. Telur yang dikeluarkan induk betina akan dibuahi dan diambil induk jantan dengan mulutnya untuk disusun pada sarang busa. Setelah memijah, betina segera dipisahkan. Tanda sudah selesai memijah ialah betina menepi di pojok wadah pemijahan. Telur yang sudah dibuahi akan menetas 2-3 hari kemudian. Walaupun telurnya sudah menetas, induk jantan tetap dibiarkan sampai tiga hari atau sampai busanya hilang. Bila busa sudah hilang, induk jantan dapat diambil karena larvanya sudah bebas berenang.Setelah mulai berenang, larva dapat diberi makan berupa infusoria, rotifera, atau kutu air saring. Tiga hingga empat hari kemudian, larva dapat diberi kutu air besar dan cacing. Selama perawatan larva ini dapat diberi aerasi kecil, terutama bila kepadatan larva tinggi. Menurut para pakar, labirin baru terbentuk setelah larva berumur 12 hari. Oleh karenanya, larva yang kecil belum bisa mengambil oksigen dari udara. Pemeliharaan sampai dewasa dapat dilakukan di kolam yang diberi cukup tanaman air. Pakannya berupa kutu air dan jentik nyamuk. Pemberian cacing sutera dipercaya kurang memberikan warna pada ikan ini. Pemeliharaan selanjutnya sesudah dewasa, terutama jantan, sebaiknya dilakukan satu per satu dalam botol agar fisiknya tetap bagus. Ini disebabkan ikan ini senang berkelahi sehingga siripnya akan rusak. Ikan yang siripnya rusak tidak akan laku dijual. Namun, kalau terpaksa harus dipelihara bersama dalam jumlah banyak, tanaman air dalam wadah harus cukup rimbun agar kesempatan untuk beradu berkurang. Ukuran 1,5 cm atau berumur sekitar tiga bulan sudah dapat dijual.Sebelum digunakan, sebaiknya air untuk pemeliharaan diendapkan selama dua hari. Agar diperoleh warna ikan yang mengkilat, air daun ketapang sangat bagus untuk digunakan. Air ini berwarna agak kekuningan. Sebanyak satu lembar daun ketapang kering sudah cukup untuk satu akuarium.2. DISKUSIkan hias Diskus (Symhysodonodiscus) merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang berasal dari sungai Amazon (Brasil). Jenis ikan tersebut mempunyai nilai ekonomis yang baik dan sangat disenangi di berbagai negara. Di Indonesia ikan Diskus sudah dapat dibudidayakan dan sangat potensil untuk dikembangkan karena selain dapat dipasarkan dipasaran lokal, juga dapat merupakan komoditas ekspor.Ciri khas dari ikan diskus ialah benetuk badannya tubuh pipih, bundar mirip ikan bawal dengan warna dasar coklat kemerah-merahan. Ikan diskus dapat dibudidayakan didalam Aquarium untuk sepasang discus dapat ditempatkan dalam aquarium berukuran sekitar 75 x 35 x 35 cm kwalitas yang diperlukan untuk hidup dan berkembang ikan diskus yaitu di air yang jernih, temperatur sekitar 28 - 300 C pH (derajat keasaman) 5 - 6 selain itu kandungan Oksigen terlarutnya harus cukuptinggi yaitu + lebih besar dari 3 ppm (pxrt permillion). Ikan Diskus sudah dapat dikembangbiakan setelah berumur antara 15 20 bulan. Adapun makanan yang umum dengan makan yaitu kutu air, cuk, cacing (makanan buatan) yang ada dipasaran.

3. SEVERUMIkan severum Cichlosoma severum adalah salah satu jenis ikan hias air tawar yang berasal dari Amerika Serikat bagian Utara (S. Arhazone). Tubuhnya pendek, gemuk dan gepeng dengan warna dasar tubuh bervariasi yaitu coklat kekuningan, atau hitam kecoklatan. Jenis ikan ini juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Ikan Severum dapat dipelihara didalam aquarium atau bak semen kwalitas air yang diperlukan untuk pemeliharaan ikan severum yaitu: PH. : 5,5 - 7, temperatur air 21 - 250C.Ikan Severum sudah dapat dipijahkan setelah berumur + tahun dengan ukuran 12 - 15 cm. Induk jantan dari betina dapat dibedakan dari warna dan ukuran induk jantan berwarna lebih cerah dengan induk yang lebih besar dari betina. Makanan yang dapat diberikan jenis ikan ini antara lain: kutu air, cuk, cacing sutera dll.4. IKAN RAINBOWIkan Rainbow merupakan jenis ikan hias yang banyak diminati masyarakat karena jenis ikan ini juga dapat merupakan komoditi eksport. Ada 2 jenis rainbow yang cukup terkenal yaitu rainbow Irian (Melano Tacnia maccaulochi dan Rainbow Anlanesi ogilby Telmatherina ladigesi ahl. Rainbow Irian warna dasarnya keperak-perakan dengan warna gelap metalik sedangkan rainbow Sulawesi warna dasarnya kuning zaitun, dengan warna bagian bawah kuning jenis ikan ini termasuk ikan bertelur dengan menempelkan telur pada tanaman air.Kwalitas air yang diperlukan untuk kehidupan jenis ikan ini yaitu temperatur air 23 - 260C. Ph. air sebaiknya diatas 7. Jenis ikan ini dapt hidup dan berkembang-biak dalam aquarium maupun bak semen. Ikan ini sudah dapat memijah setelah berumur + 7 bulan dalam ukuran 5 7 cm.Makanan yang biasa diberikan dalam pemeliharaan ikan ini yaitu kutuair, cacing zambut atau cuk. Supaya ikan dapat tumbuh dengan baikselama pemeliharaan bertelur, air harus klop memenuhi persyaratan dandilakukan penggantian air + 1 minggu 1 kali.

5. IKAN NIASAPsedatropheus auratus Bonlenger atau nama Inggris Auratus. Di DKI jakarta lebih dikenal dengan nama Niasa jenis ikan ini mempunyai tubuh memanjang agak datar, warna dasar kuning keemasan cerah atau hitam pekat. Ikan Niasa sangat agresif gerakannya sehingga harus hati-hati kalau akan dicampur dengan jenis ikan lain.Kwalitas air yang diperlukan untuk hidup dan berkembang ikan Niasa yaitu pH = 7, temperatur 24 - 270C. Pemeliharaan dapat dilakukan didalam bak semen atau aquarium. Ketinggian air yang diperlukan untuk pemijahan sekitar 30 - 35 cm.Ikan Niasa sudah dapat memijahkan dalam umur 7 bulan dengan ukuran panjang tubuh : 7 cm. Induk jantan dan betina dapat dibedakan dari totol kuning sirip anusnya. Ikan jantan biasanya memiliki totol-totol in, sementara si betinatidak. Makanan yang diberikan antara lain : Cuk, kutu air.6. IKAN OSKARIkan Oscar merupakan jenis ikan air tawar yang berasal dari sungai Amazone, Panama, Rio-Paraguay dan Tio-Negro Amerika Selatan, serta sudapat dikembang-biakan di Indonesia. Ikan Oscar mempunyai bentuk dan warna yang menarik. Warna badannya kehitam-hitaman dengan batikan berwarna kuning kemerah-merahan. Tidak seperti ikan hias lain, ikan oscar memerlukan perlakuan sedikit khusus pada cara perkembangbiakannya, sehingga ikan Oscar ini termasuk ikan yang maha7. IKAN TETRAJenis-jenis ikan TETRA terkenal cukup indah. Bermacam-macam jenis tetra yang dikenal di Indonesia seperti Green Tetra, Blue Tetra, Silver Tetra, Neon Tetra & banyak lagi yang lain. Pada tulisan ini diketengahkan jenis neon tetra yang berasal dari sungai Amazon Amerika, dan telah berkembang biak di Indonesia. Neon Tetra (Hyphessobryconnesi ), ikan hias ini termasuk ke dalam kelompok ikan hias yang paling menarik. Tubuhnya berjalur merah dan biru hijau sepanjang tubuhnya dari insang sampai ekornya. Ikan hias ini mudah dipelihara, kuat dan tidak gampang sakit / mati.8. IKAN LIVE BEARERIkan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun sarangnya.

BAB IVKESIMPULAN & SARAN

4.1 KESIMPULANIndonesia bersama Philipina termasuk negara terbesar pen supply ikan hias untuk aquarium-aquarium diseluruh dunia. Di pasar Ikan Hias Dunia , Indonesia masih memiliki issu permasalahan penggunaan Sianida, masih banyak nelayan penangkap ikan hias masih menggunakan racun potasium atau sianida. Tujuan nya adalah mempermudah penangkapan ikan hias di laut sesuai pesanan pembeli. Namun Kegiatan penngunaan racun dapat merusak struktur terumbu karang dan ekosistem laut.Selian itu di sini juga di jelaskan bahwa sebernya ikan hias domestic masih banyak dibutuhkan di pasar ekspor. Hanya saja hal ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah, sehingga hal ini berdampak negative bagi produksi ikan itu sendiri. Bila saja pemerintah lebih memperhatikan keadaan ekosistem laut ini termasuk ikan hias berpotensi luas di pasar ekspor. Dengan ada hal ini, bukan hanya para nelayan atau pun pengrajin ikan hias namun Negara juga bakal di untungkan.4.2 SARANYang perlu dilakukan oleh pemerintah Karena pemerintah sangat berpengaruh dalam ekpor impor, maka pemerintah harus lebih memperhatikan kondisi ekosistem laut, atau pun ikan hias air tawar yang mempunyai peluang luas di pasar. Setidak pemerintah bisa memberikan bantuan kepada para nelayan misalnya : dengan memberikan alat penangkapan, atau bisa juga membantu makanan ikan.Selain itu, pemerintah harus memberikan kelonggaran kepada para pengusaha ikan hias dalam melakukan kegiatan ekspor impor. Yang perlu dilakukan oleh pedagang Ikut serta mengkampanyekan ikan bebas sianida adalah salah satu upaya melestarikan sumberdaya perikanan Kenali setiap jenis ikan yang anda jual, mereka punya karakteristik sendiri Kenali daerah asal ikan yang anda jual Peduli terhadap upaya nelayan yang telah melestarikan lingkungan sumbardaya perikanannyaYang perlu di lakukan ole para nelayan Perbaiki cara tangkap, bebas penangkapan ikan dari penggunaan sianida Nelayan sumber utama perdagangan ikan karang hidup, produk yang baik berasal dari mereka, beri mereka perhatian dan pengetahuanYang perlu di lakukan di penampungan ( pengawasan ) Siapkan tenaga yang ahli dan memiliki cara kerja yang baik dan bertanggungjawab Fasilitas penampungan perlu diperhatikan dan sesuaikan dengan kondisi alam ( gunakan filtrasi sistem untuk menjaga kualitas air)Yang perlu diperhatikan Dalam jalur perdagangan Persingkat jalur perdagangan Buat asosiasi pedagang yang dapat dipercaya Lakukan analisa bisnis untuk merencanakan stok ikan