Makalah Diskusi

35
TP:2013/2014 Kelas XI IPA 1 SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG 1

Transcript of Makalah Diskusi

Page 1: Makalah Diskusi

TP:2013/2014

Kelas XI IPA 1

SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG

1

Page 2: Makalah Diskusi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang bejudul “Banjir Dan Dampaknya”. Dan tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua kalangan yang telah berpartisipasi dan memberikan bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,sehingga di butuhkan kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai kalangan demi perbaikan dan sekaligus memperbesar manfaat tulisan ini sebagai sebuah referensi. Akhirnya,Semoga makalah yang telah penulis susun dapat bermanfaat dan berguna bagi semua kalangan.

B.Lampung 1 February 2013Penulis

2

Page 3: Makalah Diskusi

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR …………………………………………………………………..      DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..     BAB I PENDAHULUAN..........................................................A.    Latar Belakang ………………………………………………………………….     B.    Tujuan Makalah ………………………………………………………………..     C.    Rumusan Masalah ……………………………………………………………..      BAB II PEMBAHASAN....................................................BENCANA BANJIR  …………………………………………………………………   1.      Pengertian Banjir ……………………………………………………………        2.      Jenis-Jenis Banjir ..………………………………………………………….        3.      Penyebab Terjadinya Banjir ……………………………………………        4.      Dampak Negatif Banjir …………………………………………………..        5.      Cara Mencegah Banjir ……………………………………………………        6.      Cara Penanggulangan Banjir ………………………………………….        BAB III PENUTUPA.    KESIMPULAN …………………………………………………………………..        B.     SARAN ………………………………………………………………………….   DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………..  

3

Page 4: Makalah Diskusi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Hampir seluruh negara di dunia mengalami masalah banjir, tidak

terkecuali di negara-negara yang telah maju sekalipun. Masalah tersebut mulai

muncul sejak manusia bermukim dan melakukan berbagai kegiatan di kawasan

yang berupa dataran banjir (flood plain) suatu sungai. Kondisi lahan di kawasan

ini pada umumnya subur serta menyimpan berbagai potensi dan kemudahan

sehingga mempunyai daya tarik yang tinggi untuk dibudidayakan. Oleh karena

itu, kota-kota besar serta pusat-pusat perdagangan dan kegiatan-kegiatan penting

lainnya seperti kawasan industri, pariwisata, prasarana perhubungan dan

sebagainya sebagian besar tumbuh dan berkembang di kawasan ini. Sebagai

contoh, di Jepang sebanyak 49% jumlah penduduk dan 75% properti terletak di

dataran banjir yang luasnya 10% luas daratan; sedangkan sisanya 51% jumlah

penduduk dan hanya 25% properti yang berada di luar dataran banjir yang luasnya

90% luas daratan. Hampir seluruh kota-kota besar di Indonesia juga berada di

dataran banjir.

Selain memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, dataran banjir juga

mengandung potensi yang merugikan sehubungan dengan terdapatnya ancaman

berupa genangan banjir yang dapat menimbulkan kerusakan dan bencana. Seiring

dengan laju pertumbuhan pembangunan di dataran banjir maka potensi terjadinya

kerusakan dan bencana tersebut mengalami peningkatan pula dari waktu ke

waktu. Indikasi terjadinya peningkatan masalah yang disebabkan oleh banjir di

Indonesia dapat diketahui dari peningkatan luas kawasan yang mengalami

masalah banjir sejak Pelita I sampai sekarang.

4

Page 5: Makalah Diskusi

1.2. Tujuan Makalah

Makalah yang kami susun dengan judul Banjir bertujuan untuk

mengetahui tentang :

a. Bagaimana proses terjadinya banjir

b. Untuk mengetahui penyebab banjir

c. Untuk mengetahui apa tindakan yang di lakukan saat bajir

d. Untuk mengetahui tentang apa yang harus di lakukan agar tidak ada jatuh

korban ketika bajir

1.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan tujuan makalah diatas, maka masalah-masalah yang di bahas

dapat di rumuskan sebagai berikut :

a. Bagaimana proses terjadinya banjir ?

b. Apa penyebab banjir ?

c. Bagaimana cara menanggulangi banjir ?

5

Page 6: Makalah Diskusi

BAB II

PEMBAHASAN

BENCANA BANJIR

1. Pengertian Banjir

Banjir adalahperistiwa terbenamnya daratan oleh air. Peristiwa banjir

timbul jika air menggenangi daratan yang

biasanya kering. Banjir pada umumnya

disebabkan oleh air sungai yang meluap ke

lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah

hujan yang tinggi. Kekuatan banjir mampu

merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air

banjir juga membawa lumpur berbau yang

dapat menutupsegalanya setelah air surut. Banjir adalah hal yang rutin.

Setiap tahun pasti datang.  Banjir, sebenarnya merupakan fenomena

kejadian alam "biasa" yang sering terjadi dan dihadapi hampir di seluruh negara-

negara di dunia, termasuk Indonesia. Banjir sudah temasuk dalam urutan bencana

besar, karena meminta korban besar.

2. Jenis-jenis Banjir

Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir

dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, danbanjir laut pasang.

Banjir Sungai

Terjadi karena air sungai meluap. Contoh ketika banjir suangai Citarum

Karawang, Jawa Barat. Dibawah ini adalah data dari contoh banjir sungai.

Banjir Sungai Citarum semakin meluas pada Rabu (24/3), merendam 10

kecamatan dengan 15.510 rumah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sehari

sebelumnya, sembilan kecamatan dengan 9.561 rumah terendam air setinggi

rata-rata tiga meter.

6

Page 7: Makalah Diskusi

Dampak banjir yang meluas di 10 kecamatan tersebut memicu tanggapan

Bupati Karawang Dadang S Muchtar yang menyayangkan upaya pengendalian

banjir yang dinilai terlambat itu.

Menurut Dadang, Perusahaan Umum Jasa Tirta (PJT) II selaku pengelola

Waduk Ir Juanda Jatiluhur seharusnya sejak awal mengoptimalkan

pelepasan/penggelontoran air waduk untuk mencegah banjir di Daerah Aliran

Sungai (DAS) Citarum di Karawang dan di Bekasi.

Dadang berharap instansi terkait segera menempuh langkah antisipasi

untuk mencegah meluasnya banjir.

PJT II, kemarin, mengoptimalkan penggelontoran air Bendung Curug

dan Bendung Walahar ke tiga saluran induk, yakni Tarum Barat, Tarum Utara,

dan Tarum Timur, untuk mengurangi debit air yang mengalir ke hilir Sungai

Citarum.

Langkah itu dilakukan untuk mengurangi luas genangan air di sepanjang

aliran sungai yang meliputi 10 kecamatan. Kesepuluh kecamatan tersebut

adalah Karawang Barat (dengan 7.389 rumah terendam), Karawang Timur

(412 rumah), Teluk Jambe Timur (3.576 rumah), Teluk Jambe Barat (494

rumah), Ciampel (81 rumah), Batujaya (250 rumah), Pakisjaya (1.533 rumah),

Rengasdengklok (486 rumah), dan Klari (97 rumah). Kecamatan terakhir yang

ikut terendam banjir, sejak Rabu dini hari, adalah Kecamatan Jayakerta (1.192

rumah).

Adapun luas sawah terendam banjir di Karawang, per Selasa, mencapai

817 hektar dan tersebar di tujuh kecamatan, yakni Teluk Jambe Timur (180

ha), Karawang Barat (9 ha), Klari (5 ha), Ciampel (67 ha), Teluk Jambe Barat

(130 ha), Batujaya (32 ha), dan Pakisjaya (342 ha). Usia padi 1-10 hari

(persemaian) dan sekitar 50 ha usia 11-100 hari.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Karawang Nahrowi Muhamad Nur, luas

sawah yang terendam pada Rabu siang bertambah menjadi 842 ha seiring

meluasnya genangan. Penambahan terjadi di tujuh kecamatan tersebut.

Kepala Biro Operasi dan Konservasi PJT II Sutisna Pikrasaleh

menjelaskan, debit yang dialirkan ke tiga saluran dioptimalkan hingga .

7

Page 8: Makalah Diskusi

kapasitas maksimal, yakni 27 meter kubik per detik ke Tarum Barat, 52,5

meter kubik per detik ke Tarum Timur, dan 80 meter kubik per detik ke Tarum

Utara. Pemecahan air menuju Tarum Barat dan Tarum Timur dilakukan di

Bendung Curug. Adapun untuk Tarum Utara dilakukan di Bendung Walahar.

Dilaporkan pula, pelepasan air bendung berangsur-angsur membuat

tinggi muka air (TMA) bendungan utama Waduk Jatiluhur menurun. TMA

pada Rabu siang 108,27 meter di atas permukaan laut (dpl), menurun

dibandingkan dengan pada Minggu malam yang mencapai 108,41 meter dpl

atau Selasa pagi yang setinggi 108,39 meter dpl.

Meski pelepasan air tiga bendung di Waduk Jatiluhur ke tiga saluran

induk telah dioptimalkan, debit air yang mengalir ke hilir Citarum tetap tinggi.

Debit air yang keluar dari Bendung Walahar, Rabu pagi, mencapai 1.600

meter kubik per detik dan merupakan yang tertinggi dalam sebulan ini. Hujan

di hulu dan sejumlah anak sungai membuat debit tetap tinggi.

Naiknya muka air Citarum memperluas genangan banjir di Karawang.

Persawahan di kanan dan kiri sungai yang sebelumnya kering, seperti Desa

Curug, Kecamatan Klari; Desa Mulyasejati, Mulyasari, dan Kutapohaci,

Kecamatan Ciampel, mulai tergenang air pada Rabu pagi. Petani pun

mempercepat panen untuk menyelamatkan padi.

Sejumlah jalan antarkecamatan dan antardesa/kelurahan yang

sebelumnya kering, seperti Jalan Raya Ranggagede, Jalan Raya Tanjung

Mekar, dan Rawagempol (Kecamatan Karawang Barat), Jalan Kertabumi, serta

jalanan di beberapa kawasan perumahan, seperti Perum Karaba Indah, Galuh

Mas, Sukaharja, Bintang Alam (Kecamatan Teluk Jambe Timur) juga mulai

tergenang. Banjir juga memicu kemacetan, terutama di akses menuju dan dari

Pintu Tol Karawang Barat.

7777

8

Page 9: Makalah Diskusi

Banjir Danau

Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol. Contoh banjir

danau adalah banjir ketika situ gintung pada tahun 2009.

Berita banjir bandang di Jakarta Jumat pagi (27/3/09) sangat

mengejutkan. Dengan korban lebih dari 50 orang meninggal tentusaja ini

sebuah bencana yang cukup serius terjadi di dekat Ibu Kota lagi.

Melihat sepintas pada peta-peta yang dikoleksi kesimpulan sementara

yang ada adalah “keringkan saja danau ini, dan jangan dibendung lagi“.

Kesimpulan ini mungkin mengagetkan karena disitu ada sebuah taman

wisata yg sangat bagus. Namun alasan sederhana dibawah barangkali perlu

dipikirkan secara seksama. Dibawah ini adalah gambar korban banjir situ

gintung.

Banjir Laut pasang

Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi. Dibawah ini

adalah beberapa daerah yang terkena banjir laut pasang.

JAKARTA 

Air pasang kembali melanda kawasan Jakara Utara. Akibatnya beberapa

ruas jalan mengalami kemacetan dan tak jarang motor yang melintas pun

akhirnya mogok.

9

Page 10: Makalah Diskusi

Seperti dilansir situs TMC Polda Metro Jaya, Senin (12/1/2009) air

pasang ini terdapat di enam titik ruas jalan di antaranya, Jalan Martadinata Pos

I dengan ketinggian air mencapai 10 cm.

Kemudian, depan Pospol Volker setinggi 30 cm,Jalan Baru Ancol 

dengan ketinggian air 20 cm, depan Alexis Pademangan setinggi 10 cm, dan

Penjaringan tepatnya Muara Baru Ujung setinggi 40 cm serta Teluk Gong

setingi 30 cm.

“Untuk di Penjaringan karena ketinggian air pasang cukup tinggi,

akibatnya banyak motor yang mogok ketika melintas,” ujar petugas Satwil

Jakut Aiptu Guntur.

Dia menambahkan saat ini walaupun terdapat air pasang, namun

sejumlah arus lalu lintas tidak sampai dialihkan oleh petugas. “Masih

normal ,hanya ketika melintas dititik -titik tersebut kendaraan berjalan harus

pelan -pelan karena situasi benar -benar padat ,” jelasnya. (ram)

JAKARTA-Banjir rob akibat pasang air laut yang biasanya hanya

melanda perumahan warga Jakarta Utara kini semakin meluas hingga

menggangu aktivitas bisnis.

Genangan  air yang mencapai luas satu kilometer itu diakibatkan

lambatnya pembangunan tanggul dan perilaku masyarakat. Permukaan air

setinggi pinggang orang dewasa di mulai menutupi Jalan Muara Baru di

Kelurahan Penjaringan dan Jalan R.E Martadinata, Kelurahan Tanjung Priok,

Jakarta Utara. Banjir mulai terjadi pukul 10.00 WIB dan mulai surut pukul

15.00 WIB.

Akibatnya terjadi kemacetan di ruas jalan tersebut dan tertundanya

sejumlah kegiatan bisnis. Seorang distributor ikan, Saiful Bakrie (21), mengaku

banjir membuatnya tertunda untuk memasok ikan ke sejumlah restoran di

Jakarta. Akibatnya pesanan ada yang dibatalkan.

Untuk menjaga pelanggan, terkadang dia harus menerobos banjir dengan

menggunakan jasa angkut becak. “Biayanya operasional bisa naik, untuk

mencapai pusat grosir ikan perlu mengeluarkan biaya Rp70 ribu pulang balik,”

ungkapnya di Jakarta, Senin (1/12/2008).

10

Page 11: Makalah Diskusi

Apalagi waktunya bisa habis untuk menunggu banjir mulai surut, luas

genangan air yang mencapai satu kilometer itu bsia sampai malam baru mulai

surut. “Hanya mobil besar yang bisa menerobos, mobil ukuran sedang tidak

bisa. Apalagi motor,” kata Arafiq (20),  suplier ikan di restoran kawasan

Jakarta Selatan.

Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto tanggul di Muara Angke

dan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah hampir selesai dibangun.

Pembangunan tanggul sepanjang 3.400 meter terbuat dari beton dan batu kali.

Ketinggian tanggul mencapai 1,3 meter hingga 2 meter dari permukaan tanah

atau 3 meter dari ketinggian air di pelabuhan Tanjung Priok. “Dapat

mengantipasi rob hingga tahun 2025 nanti,” ungkap Prijanto.

Ketinggian tersebut diperkirakan sudah mencapai batas aman dari ketinggian

rob. Bahkan apabila terjadi penurunan tanah dan kenaikan pasang laut tanggul

ini cukup aman mencegah air pasang masuk.

Dengan perkiraan catatan tertinggi air pasang 2,2 meter saja, tanggul

masih memiliki jarak aman 60-80 centimeter. Namun tanggul yang berada di

luar wilayah Pemprov DKI itu hingga kini masih belum ada aktivitasnya.

Tanggul di wilayah otorita Pelindo II di sisi timur Muara Baru belum terlihat

ada aktifitas pembangunan tanggul. Sama halnya tanggul yang ada di wilayah

Pelabuhan Ikan Zamzami, Muara Baru, yang menjadi tanggung jawab

Departemen Perikanan dan Kelautan. “Sama sekali belum ada aktifitas,”

ungkap Lurah Penjaringan Budi Santoso.

Humas Pelindo II Hambar Wiyadi mengatakan PT Pelindo II Tanjung Priok

akan membangun dermaga baru di sebelah barat yang saat ini menjadi gudang

penyimpanan batu bara. “Kami akan bangun tanggul permanen sepanjang 200

meter termasuk break water nya,” ungkap Hambar.

Karawang

Sedikitnya seratus rumah di Kec. Cilebar dan Tempuran Kab. Karawang

diterjang limpasan pasang air laut (rob), Selasa (13/1) kemarin. Bahkan, 10

hektare tambak udang dan bandeng siap panen, juga turut tersapu rob.

11

Page 12: Makalah Diskusi

Di Kec. Cilebar, limpasan pasang air laut merendam rumah warga di

Dusun Sukamulya, Desa Pusakajaya Utara, antara pukul 8.00 WIB hingga

pukul 11.00 WIB. Ketinggian air berkisar antara 50 sentimeter sampai dengan

dua meter.

Menurut Kepala Desa Pusakajaya Utara Warman Abdurahman, di

sepanjang Pantai Cilebar tercatat ada sekitar 100 rumah yang terkena gulungan

ombak. Ia pun memerintahkan warganya untuk segera mengungsi sebelum

ombak yang lebih besar datang lagi.

Warman menyebutkan, akibat terjangan ombak dengan ketinggian dua

meter tersebut, sedikitnya 10 rumah mengalami kerusakan cukup parah.

Bahkan, satu di antaranya ambruk.

Salah seorang warga, Rohi (32), menyebutkan, para penghuni sepuluh

rumah itu telah mengungsi. “Tetapi, yang lain masih bertahan karena tidak

memiliki tempat tinggal lain,” ucapnya.

Selain merusak rumah, limpasan pasang air laut itu juga merusak jalan

sepanjang satu kilometer. Ketinggian air di jalan tersebut mencapai 50

sentimeter sehingga menyebabkan kendaraan-kendaraan yang melintas tak

mampu menembus jalanan karena mogok setelah mesin kendaraan terendam

air.

Menurut Warman, rendaman air baru surut sekitar pukul 13.30 WIB.

Karena khawatir akan ada rob lanjutan, maka para nelayan pun urung melaut.

Sementara itu, di Kec. Tempuran, rob menyapu 12 rumah dan

menggagalkan panen tambak udang dan bandeng seluas 10 hektare. Berbeda

dengan di Kec. Cilebar, rob melanda pesisir Pantai Ciparagejaya, Desa

Ciparagejaya, sekitar pukul 13.00 WIB.

Sejak empat hari lalu, nelayan Ciparagejaya mulai menghentikan

aktivitasnya melaut. Mereka khawatir dengan kondisi laut yang tidak menentu.

Menurut Manajer Koperasi Unit Desa Mina Singaperbangsa, Aep

Suhardi, akibat musibah itu, petani tambak menderita kerugian cukup besar.

“Sedangkan angka kerugiannya masih kami hitung,” ungkapnya.

12

Page 13: Makalah Diskusi

Selain itu, rob juga telah melumpuhkan aktivitas di tempat pelelangan

ikan setempat. Dalam pandangan nelayan, sia-sia mereka melaut saat kondisi

cuaca buruk karena hasilnya tidak akan maksimal.

Sementara itu, di wilayah Karawang Kota, hujan deras turun sepanjang

hari kendati beberapa saat sempat berhenti. Namun, belum ada laporan adanya

banjir di wilayah tersebut. Bahkan, ketinggian Sungai Citarum masih dalam

keadaan normal.

CILACAP

Kawasan air pasang (rob) di Kabupaten Cilacap Jawa Tengah (Jateng)

meluas, dampak dari kerusakan hutan mangrove akibat ilegal loging.

Ketinggian air pasang juga sudah mengkhawatirkan warga yang

bermukim diwilayah Segara Anakan dan sejumlah kecamatan di Cilacap barat.

Sejumlah kecamatan yang kini menjadi langganan rob, adalah kecamatan

yang sebelumnya merupakan hutan mangrove, antara lain di Kampunglaut di

desa Ujung Gagak dan Ujung Alang, Kec/Desa Bantarsari, Kec.

Gandrungmangu meliputi Desa Cisumur, Kec. Kawunganten di Desa Cisumur,

Kedungreja, Sidaurip, Grugu Ujungmaning dan sejumlah desa di Cilacap barat.

“Desa dan kecamatan tersebut sebelumnya adalah hutan mangrove.

Hilangnya mangrove akibat ilegal loging dan sedimentasi menyebabkan

kawasan rob makin meluas dan tinggi,” kata Camat Kampunglaut Herdiman.

Selain ancaman air pasang yang datang secara mendadak, hilangnya

mangrove telah dirasakan olah masyarakat perikanan tangkap, akibatnya

jumlah tangkapan semakin berkurang dan suhu udara yang semakin panas.

Hardiman, menambahkan, ratusan rumah di Segara Anakan tergenang air

pasang yang mencapai ketinggian diatas lutut orang dewasa. “Rob datang

secara tiba-tiba, pada musim hujan kali ini frekwensinya rob makin tinggi,”

terangnya,

Raratusan hektar lahan persawahan tidak bisa ditanam akibat terinterusi

air laut, antara lain lahan di Ujung gagak, motean dan klaces.

13

Page 14: Makalah Diskusi

Guna mengurangi kawasan rob, pihak Perhutani tahun ini sudah

menanam mangrove sebanyak 700 ribu batang dikawasan kosong dan tahun

sebelumnya mencapai 2 juta batang.

Sementara di wilayah Cilacap barat masih terdapat 400 hektar lahan

kosong yang saat ini masih merupakan sengketa antara Perhutani dan warga.

Lahan bekas hutan mangrove berada di Kec. Bantarsari Gandrungmangu dan

Kec, Kawunganten.

“Kita sudah melakukan pendekatan terhadap masyarakat agar kawasan

kosong tersebut ditanam mangrove kembali melalui lembaga masyarakat desa

sekitar hutan (LMDH). Dan nampaknya sudah ada titik terang, warga sudah

mulai menyadari fungsi mangrove mereka mau kita ajak kerja sama, ”

tambahnya.

3. Penyebab Terjadinya Banjir

Sering sekali terjadinya banjir, dan hampir setiap kali hujan, maka pasti

ada saja daerah yang terkena banjir. Apa penyebab banjir itu, secara umum,

penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut.

Penebangan hutan  secara liar tanpa disertai reboisasi,

Salah satu sebab utama perusakan

hutan hujan dan terjadinya banjir

adalah penebangan hutan. Banyak tipe

kayu yang digunakan untuk perabotan,

lantai, dan konstruksi diambil dari

hutan tropis di Afrika, Asia, dan

Amerika Selatan. Dengan membeli

produk kayu tertentu, orang-orang di

daerah seperti Amerika Serikat secara

langsung membantu perusakan hutan

hujan.Walau penebangan hutan dapat

dilakukan dalam aturan tertentu yang mengurangi kerusakan lingkungan,

kebanyakan penebangan hutan di hutan sangat merusak.

14

Page 15: Makalah Diskusi

Pohon-pohon besar ditebangi dan diseret sepanjang hutan, sementara jalan

akses yang terbuka membuat para petani miskin mengubah hutan menjadi

lahan pertanian. Di Afrika para pekerja penebang hutan menggantungkan

diri pada hewan-hewan sekitar untuk mendapatkan protein. Mereka

memburu hewan-hewan liar seperti gorila, kijang, dan simpanse untuk

dimakan.

Penelitian telah menemukan bahwa jumlah spesies yang ditemukan di

hutan hujan yang telah ditebang jauh lebih rendah dibandingkan dengan

jumlah yang ditemukan di hutan hujan utama yang belum tersentuh.

Banyak hewan di hutan hujan tidak dapat bertahan hidup dengan

berubahnya lingkungan sekitar.

Penduduk lokal biasanya bergantung pada penebangan hutan di hutan

hujan untuk kayu bakar dan bahan bangunan. Pada masa lalu, praktek-

praktek semacam itu biasanya tidak terlalu merusak ekosistem.

Bagaimanapun, saat ini wilayah dengan populasi manusia yang besar,

curamnya peningkatan jumlah orang yang menebangi pohon di suatu

wilayah hutan hujan bisa jadi sangat merusak. Sebagai contoh, beberapa

wilayah di hutan-hutan di sekitar kampung-kampung pengungsian di

Afrika Tengah (Rwanda dan Congo) benar-benar telah kehilangan seluruh

pohonnya. 

Pendangkalan sungai ,

Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai

mapupun gotong royong,

Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,

Pembuatan tanggul yang kurang baik,

Air laut , sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

15

Page 16: Makalah Diskusi

4. Dampak Negatif Dari Banjir

Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:

1. Rusaknya areal pemukiman penduduk,

2. Sulitnya mendapatkan air bersih, dan

3. Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.

4. Rusaknya areal pertanian

5. Timbulnya penyakit-penyakit

6. Menghambat transportasi darat

5. Cara Mencegah Banjir

Lubang Resapan Biopori - Mencegah Banjir Dimusim Banjir

Hujan turun banjirpun datang, begitulah fenomena yang kini terjadi di

beberapa daerah di negri kita ini.  Setiap musim hujan tiba, banyak orang selalu

khawatir akan datangnya banjir.  Banjir di musim hujan dan kekeringan air di

musim kemarau menjadi masalah yang serius dari tahun ke tahun.

Banjir menjadi agenda tahunan bagi warga yang tinggal didaerah

pinggiran sungai.  Namun jangan heran, dataran yang jauh dari sungai pun kini

sudah tidak luput dari banjir.  Akhir-akhir ini, banjir tidak lagi terjadi di daerah

pinggiran sungai saja, namun banjir terjadi juga di daerah dataran tinggi.  Hal ini

16

Page 17: Makalah Diskusi

terjadi karena tanah sudah kehilangan fungsinya dalam menyerap air, akibat dari

maraknya penebangan hutan dan pembangungan gedung dan perumahan yang

tidak ramah lingkungan.Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan agar dapat

mengurangi banjir tahunan, yaitu dengan menanam banyak pepohonan agar air

hujan tidak langsung

mengalir ke sungai, tetapi tertahan pada akar pepohonan.  Kandungan air pada

akar pepohonan akan berfungsi sebagai reservoir di musim kemarau.

Mengolah sampah dengan benar.  Tidak membuang sampah ke sungai

atau ke jalanan, juga dapat mengurangi bahaya banjir.  Jika sampah dibuang

sembarangan, sampah dapat menyumbat saluran-saluran air yang ada dan

mengakibatkan banjir saat hujan datang.

Mencegah banjir dengan membuat sumur resapan adalah cara yang

terbaik untuk daerah perkotaan. DKI Jakarta sudah menerapkan kewajiban bagi

warganya untuk membuat sumur resapan melalui SK Gubernur DKI nomor 17

Tahun 1992, yang telah dijadikan Perda no. 17/1996, isinya mewajibkan warga

Jakarta mebuat sumur resapan.  Namun karena biaya pembuatan yang cukup

mahal, maka kebanyakan warga DKI tidak melaksanakan aturan perda tersebut. 

Itu salah satu sebab mengapa banjir selalu terjadi dan semakin parah saja setiap

tahunnya.

Kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam menanggulangi banjir

sangat memegang peranan penting.  Kurangnya kepedulian warga dan lemahnya

peran pemerintahan menjalankan peraturan yang ada, memicu masalah banjir

semakin buruk dari tahun ke tahun.

Pembangunan banjir kanal didaerah Timur dan Barat DKI Jakarta

diharapkan akan mengurangi terjadinya banjir dimasa mendatang.  Namun

pembangunan kanal tersebut tidak menjamin bahwa banjir tidak akan terjadi. 

Kepedulian warga tetap memegang peranan penting dalam mencegah banjir. 

Tanpa ada partisipasi masyarakat secara luas, banjir sudah dipastikan akan datang

kembali.

Salah satu cara terbaru, dengan biaya cukup murah, untuk mengatasi

banjir ini adalah dengan mebuat lubang resapan Biopori di dalam tanah.  Biopori

17

Page 18: Makalah Diskusi

sendiri merupakan pori-pori berbentuk lubang (terowongan ) yang terbentuk oleh

aktivitas organisme tanah dan pengakaran tanaman.  Aktivitas merekalah yang

akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di dalam tanah, dimana rongga-

rongga tersebut akan terisi udara yang menjadi saluran air untuk meresap ke

dalam tanah.

Bila lubang-lubang seperti ini dibuat dalam jumlah yang banyak, maka

kemampuan dari sebidang tanah untuk meresapkan air akan meningkat.

Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil

peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah.  Dengan kata lain akan

mengurangi banjir yang mungkin akan terjadi.  Karena air dapat diserap langsung

ke dalam tanah.

Peningkatan jumlah biopori tersebut dapat dilakukan dengan membuat

lubang vertikal kedalam tanah. Lubang-lubang tersebut selanjutnya diisi bahan

organik, seperti sampah-sampah organik rumah tangga, potongan rumput dan

vegetasi lainnya.

Bahan organik ini, melalui proses pengomposan, menjadi sumber energi

bagi organisme di dalam tanah.  Dengan adanya bahan organik yang cukup,

aktifitas mereka didalam tanah akan meningkat.  Dengan meningkatnya aktifitas

organisme dalam tanah maka akan semakin banyak rongga-rongga biopori yang

terbentuk.

Cara ini boleh dibilang murah dan mudah dibuat dibandingkan dengan

membuat sumur resapan yang memerlukan lahan luas dan biaya bahan yang

cukup besar.  Lubang Biopori bisa dibuat dimana saja; gedung perkantoran, taman

dan kebun, pelataran parkir, halaman rumah terutama disekitar rumah yang

berlahan sempit sekalipun, dan juga bisa dibuat di dasar parit.  Dengan alat yang

sederhana, pembuatan lubang biopori ini dapat dilakukan oleh ibu-ibu rumah

tangga juga.

Metode Biopori ditemukan oleh Ir. Kamir Raziudin Brata MSc, peneliti

dan dosen Department Limu Tanah dan Sumber Daya Alam IPB tahun 1976. 

Sebelum disosialisasikan ke masyarakat, ia sudah memakainya selama 20 tahun

lebih di lingkungan rumahnya.

18

Page 19: Makalah Diskusi

Cara mebuat lubang resapan biopori.

Buat lubang berbentuk silinder secara vertikal ke dalam tanah dengan

diameter 10 cm, dengan kedalaman lubang 80-100cm.  Lubang resapan ini bisa

dibuat halam rumah, didasar saluran air (got), batas antara tanam dan teras, atau

pada tanah lapang berumput, dimana ada genangan

dan aliran air hujan.  Alat pembuat lubang biopori

dapat di beli di kampu IPB dan juga di Toko Trubus

terdekat, seharga Rp. 175.000,-.

Agar pinggiran lubang tidak cepat rusak,

bibir lubang diperkuat dengan adonan semen selebar

2-3 cm dengan tinggi 10 cm, disekeliling mulut

lubang agar tak cepat rusak terkikis.  Atau

memasang pipa paralon diamerter 12cm di bagian

atasnya.

Masukan sampah organik yang berasal dari

sampah dapur, sisa-sisa tanaman, daun yang terjatuh mengering, potongan rumput

dan sampah vegatasi lainnya kedalam lubang tersebut.  Sampah organik ini

memancing binatang-binatang kecil seperti cacing atau rayap masuk kedalam

lubang dan membuat rongga biopori sebagai saluran-saluran kecil.

Sampah dalam lubang akan menjadi sumber energi bagi organisme tanah

untuk melakukan kegiatannya melalui proses pengomposan. Sampah yang telah

terurai oleh microba ini dikenal sebagai kompos yang dapat dipergunakan sebagai

pupuk organik.  Melalui proses seperti itu maka lubang resapan biopori selain

berfungsi sebagai bidang peresap air juga sekaligus berfungsi sebagai alat

pembuat kompos.

Tambahkan sampah organik kedalam lubang, karena sampah lambat laun

akan menyusut.  Setelah lubang dirasakan sudah penuh, kompos bisa diambil

untuk dijadikan pupuk tanaman.  Kompos dapat dipanen pada setiap periode

tertentu dan dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada berbagai jenis tanaman,

seperti tanaman hias, sayuran, buah-buahan dan jenis tanaman lainnya.

19

Page 20: Makalah Diskusi

6. Cara Penanggulangan Banjir

KETIKA banjir datang, selalu terjadi saling menuding tentang siapa yang

salah. Di lain pihak, para ahli cendekia lalu sibuk mengeluarkan pendapat tentang

apa dan mengapa terjadi banjir. Ketika banjir surut, perhatian akan banjir ikut

surut pula. Kemudian ribut-ribut lagi ketika musim berganti dan banjir datang

berulang.

Secara filosofis, ada tiga metode penanggulangan banjir. Pertama,

memindahkan warga dari daerah rawan banjir. Cara ini cukup mahal dan belum

tentu warga bersedia pindah, walau setiap tahun rumahnya terendam banjir.

Kedua, memindahkan banjir keluar dari warga. Cara ini sangat mahal, tetapi

sedang populer dilakukan para insinyur banjir, yaitu normalisasi sungai,

mengeruk endapan lumpur, menyodet-nyodet sungai. Faktanya banjir masih terus

akrab melanda permukiman warga. Ketiga, hidup akrab bersama banjir. Cara ini

paling murah dan kehidupan sehari-hari warga menjadi aman walau banjir datang,

yaitu dengan membangun rumah-rumah panggung setinggi di atas muka air

banjir.

Secara normatif, ada dua metode penanggulangan banjir. Pertama,

metode struktur, yaitu dengan konstruksi teknik sipil, antara lain membangun

waduk di hulu, kolam penampungan banjir di hilir, tanggul banjir sepanjang tepi

sungai, sodetan, pengerukan dan pelebaran alur sungai, sistem polder, serta

pemangkasan penghalang aliran.

Anggaran tak seimbang Dalam pertemuan-pertemuan antarpemangku

kepentingan (stakeholder) tentang penanggulangan banjir, telah ada political will

dari pemerintah, yaitu akan melaksanakan penanggulangan banjir secara hibrida,

dengan melaksanakan gabungan metode struktur dan non-struktur secara

20

Page 21: Makalah Diskusi

simultan. Bahkan, telah dibuat dalam perencanaan jangka pendek, jangka

menengah, dan jangka panjang. Namun, dalam implementasinya, penanggulangan

banjir yang dilakukan pemerintah masih sangat sektoral, alokasi anggaran

antarsektor tidak seimbang. Anggaran penanggulangan banjir metode struktur

alias konstruksi teknik sipil lebih besar dibandingkan dengan anggaran metode

nonstruktur yang lebih berbasis masyarakat.

Padahal, penanggulangan banjir dengan metode nonstruktur berbasis

masyarakat tidak kalah pentingnya.

Pertama, berupa manajemen di hilir di daerah rawan banjir, antara lain

pembuatan peta banjir, membangun sistem peringatan dini bencana banjir,

sosialisasi sistem evakuasi banjir, kelembagaan penanganan banjir, rekonstruksi

rumah akrab banjir, peningkatan kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam

penanggulangan banjir, serta kemungkinan asuransi bencana banjir.

Kedua, berupa manajemen di hulu daerah aliran sungai, antara lain

pengedalian erosi, pengendalian perizinan pemanfaatan lahan, tidak membuang

sampah dan limbah ke sungai, kelembagaan konservasi, pengamanan kawasan

lindung, peningkatan kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan

konservasi.

Rumah akrab banjir

Hingga dekade yang lalu, cita-cita para ahli banjir masih terus

mengumandangkan slogan "bebas banjir" dengan memaksakan teknologi untuk

melawan banjir, antara lain sodetan, tanggul sungai, bendungan, dan sebagainya.

Namun, dalam diskusi dan publikasi mutakhir tentang manajemen bencana banjir,

terjadi perubahan paradigma. Di Vietnam, khususnya warga yang hidup di DAS

Mekong, \-ang semula bermimpi untuk bebas dari banjir (free from flood),

akhirnya memutuskan hidup bersama banjir [living with flood), antara lain dengan

mengubah rumah-rumah mereka menjadi rumah panggung.

Saat ini, banyak institusi penelitian yang melakukan penelitian konsep rumah

akrab banjir, salah satunya Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman

(Puskim), di Jalan Pa-nvaungan. Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung. Ada yang

unik dari desain rumah akrab banjir kreasi peneliti Puskim ini, bukan berupa

21

Page 22: Makalah Diskusi

rumah panggung, tetapi rumah apung, yang bisa naik turun sesuai ketinggian

banjir. Apa pun desainnya, sebaiknya kreasi para peneliti ini segera

diimplentasikan di daerah rawan banjir bekerja sama dengan dunia usaha.

Mengajak masyarakat membangun rumah panggung merupakan tantangan

tersendiri, selain perlu uang ekstra untuk rekonstruksi rumah, juga perlu

sosialisasi membiasakan diri hidup di rumah panggung.Namun, cara hidup akrab

bersama banjir seperti ini relatif lebih murah dan berkelanjutan dibandingkan

dengan cara relokasi maupun penerapan metode teknologi penanggulangan banjir

yang belum tentu berhasil.

Tentunya komitmen hidup akrab bersama banjir, tetap dilandasi

semangat tidak melanggar peraturan yang berlaku. Misalnya Perda Provinsi Jawa

Barat Nomor 2 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung yang

mengamanatkan perlunya perlindungan terhadap sempadan sungai untuk

melindungi fungsi sungai dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan

merusak kondisi sungai serta mengamankan aliran sungai. Salah satu kriteria

sempadan sungai disebutk; sekurang-kurangnya tiga puluh meter

dihitung dari tepi sungai untuk sungai yang tidak ber-tanggul. Penanggulangan

banjir memang kompleks, apalagi masyarakat tidak diajak berperan, jadi memang

pantas ada sindiran bahwa sejak tiga dekade lalu telah sejuta rencana, tetapi

penanggulangan banjir belum juga berhasil. 

22

Page 23: Makalah Diskusi

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bencana banjir ini sangatlah rawan dan banyak terjadi diberbagai daerah

di negri kita, misalnya di Jakarta, Bandung, dan kota lainnya yang tidak kalah

besar dan banyak memakan korban.

Sebenarnya penyebab utama dari banjir itu adalah akibat dari perbuatan

manusia sendiri, misalnya saja adanya penebangan pohon secara liar dihutan,

maka terjadilah banjir, kemudian adanya pembuangan sampah sembarangan

sehingga mengakibatkan aliran air tersumbat, maka jadilah banjir.

Cara yang paling efektif untuk mencegah banjir adalah dengan adanya

sikap atau prilaku menjaga kebersihan lingkungan hidup kita. Dan cara yang

efektif untuk menganggulangi ketika terjadinya banjir adalah membuat rumah

akrab banjir.

B. SARAN

Saran dari penyusun adalah “Marilah Kita Menjaga Lingkungan Ini Agar

Tidak Terjadi Hal-hal yang Tidak Diinginkan Semisal Banjir”.

Jaga kebersihan lingkungan merupakan kewajiban bagi kita agar terhindar

dari bencana banjir yang akan membawa bencana yang lainnya, seperti kematian

yang diakibatkan penyakit yang menyerang saat banjir.

23