Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

24
MAKALAH DISKUSI 1.1 MODUL 313 DASAR – DASAR EMBRIOLOGY Disusun oleh : Sherly Betris 04012172 Sisilya Eva Beruatwarin 04012173 Siti Muhar Rimah 04012174 Siti Salediah 04012175 Siti Syawalla Mastura 04012176 Sonia Masita 04012177 Soraya Desta Asfarina 04012178 Stania Brivta Monina 04012179 Stanly Richardsen 04012180 Stella Febrina 04012181 Stephanie Renata Halim 04012182 Stieven Rey 04012183 Suci Pramanita 04012184 T. Annisa Utami 04012185 Tara Ayu Atmadi Putri 04012186 Tasyafiki Azraliani 04012187 T. Saputra 04012188 Tiara Grainy Agata 04012189 Tiffany 04012190 Tiffany Dwinta Tristania 04012191 Tiffany Marcelline Chandra Tjen 04012192 Falkutas Kedokteran Gigi Trisakti Jl. Kyai Tapa Grogol

Transcript of Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

Page 1: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

MAKALAH DISKUSI 1.1MODUL 313

DASAR – DASAREMBRIOLOGY

Disusun oleh :Sherly Betris 04012172Sisilya Eva Beruatwarin 04012173Siti Muhar Rimah 04012174Siti Salediah 04012175Siti Syawalla Mastura 04012176Sonia Masita 04012177Soraya Desta Asfarina 04012178Stania Brivta Monina 04012179Stanly Richardsen 04012180Stella Febrina 04012181Stephanie Renata Halim 04012182Stieven Rey 04012183Suci Pramanita 04012184T. Annisa Utami 04012185Tara Ayu Atmadi Putri 04012186Tasyafiki Azraliani 04012187T. Saputra 04012188Tiara Grainy Agata 04012189Tiffany 04012190Tiffany Dwinta Tristania 04012191Tiffany Marcelline Chandra Tjen 04012192

Falkutas Kedokteran Gigi TrisaktiJl. Kyai Tapa Grogol

Jakarta 114402012/2013

Page 2: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya

kami dapat menyelesaikan makalah diskusi 1.1 modul 313 yang berjudul “Dasar – dasar

embriology”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses

pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik. Tak lupa kami

mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang turut memberikan

kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian makalah ini.

Selain itu, ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing yang

telah memberikan ilmunya dalam memecahkan kasus diskusi kali ini.

Dalam penyususnan makalah ini, kami mohon maaf atas segala kekurangan karena

masih dalam tahap pembelajaran. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan

agar makalah ini menjadi lebih baik di masa yang akan datang dan digunakan sebagaimana

fungsinya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat , dimengerti, dan diterima

dengan baik oleh pembaca.

Jakarta, 17 september 2012

Penyusun

2

Page 3: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

DASAR – DASAR EMBRIOLOGY

Tujuan Diskusi

1. Mengetahui proses dan waktu pembentukan kerangka wajah.

2. Mengetahui proses dan waktu pembentukan bibir, palatum, lidah, tonsil.

3. Mengetahui proses dan waktu pembentukan TMJ, mandibula dan maksila.

4. Mengetahui kemungkinan gangguan yang dapat terjadi pada saat proses

pembentukan kerangka wajah, bibir, palatum, lidah, tonsil, TMJ, mandibula dan

maksila.

3

Page 4: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

Skenario Kasus dan Pertanyaan Diskusi

Banyak hal yang terjadi pada janin didalam kandungan ibu. Proses pertumbuhan dan

perkembangan tergantung pada sel - sel yang berdiferensiasi menjadi target organ tertentu.

Perkembangan bagian kepala yang terdiri dari wajah, mata, hidung, mulut, telinga, bibir,

kelenjar tonsil, kelenjar saliva, palatum, gigi, maksila dan mandibular yang berkaitan satu

sama lain. Kegagalan yang terjadi pada masa pertumbuhan intra uterin dapat menyebabkan

kelainan pada saat lahir dan perkembangan selanjutnya.

Pertanyaan :

1. Diskusikan proses dan waktu pembentukan kerangka wajah

2. Diskusikan proses dan waktu pembentukan bibir, palatum, lidah, tonsil

3. DIskusikan proses dan waktu pembentukan TMJ, mandibula dan maksila

4. Diskusikan kemungkinan gangguan yang dapat terjadi pada saat proses

pembentukan kerangka wajah, bibir, palatum, lidah, tonsil, TMJ, mandibula dan

maksila

4

Page 5: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

Jawaban Pertanyaan Diskusi

1. Diskusikan proses dan waktu pembentukan kerangka wajah

Wajah

Wajah terbentuk antara Minggu ke 5 dan 12 dari arkus brakialis. Hidung tumbuh

sebagai pilar jaringan mata terbentuk dari kombinasi jaringan saraf dan ektoderm

khusus. Telinga mula-mula terletak rendah. Di bawah hidung tonjolan maksilaris

meluas untuk membentuk dasar hidung dan atap mulut. Bibir atas terbentuk dari

tonjolan yang meluas untuk bertemu di bagian tengah. Fusi prosesus maksilaris yang

tidak memadai menyebabkan malformasi kongenital mulut fusi palatuom sempurna

pada Minggu ke 11.

Perkembangan wajah bergantung dari liima facial processes ( disebut juga dengan

prominences ) yang terbentuk pada minggu ke – 4, yaitu the single frontonasal

process, sepasang maxilla process dan sepasang mandibula process. Proses –

proses ini kemudian menjadi pusat pertumbuhan dan perkembangan dari wajah.

Perkembangan wajah dimulai pada minggu ke – 4 dan kemudian akan dilengkapi di

minggu ke – 12 saat periode fetal.

Minggu ke-4

Kedudukan lengkung pharynx terlihat, lempeng hidung dapat dilihat pada sisi kanan

dan kiri prominensia frontonasalis.

Pada akhir minggu ke-4, mulai tampak tonjolan-tonjolan wajah oleh mesenkim dari

krista neuralis. Terutama dibentuk oleh pasangan lengkung faring pertama.

Prominentia frontalis (bakal kening) terbentuk dari hasil proliferasi mesenkim di tepi

atas stomodeum. Di sisi kiri dan kanan prominentia frontalis terjadi penebalan

permukaan ektoderm setempat, disebut plakoda nasal (lempeng hidung). Pusat

wajah dibentuk oleh stomodeum yang dikelilingi oleh pasangan pertama lengkung

pharynx. Terbentuk 5 tonjolan mesenkim :

1&2 Tonjolan mandibula (lengkung pharynx pertama) : kaudal stomodeum.

3&4 Tonjolan maksila (bangian dorsal lengkung pharynx pertama) lateral

stomodeum.

5 Eminensia Frontalis (penonjolan bulat kranial stomodeum)

Minggu ke-5

Plakoda-plakoda hidung mengalami invaginasi membentuk lubang hidung. Tonjol

yang berada di tepi luar lubang adalah Processus nasolateralis dan yang berada di

tepi dalam adalah processus nasomedialis.Tumbuh cepat tonjol hidung lateral dan

5

Page 6: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

medial yang disebut globular process mengelilingi lempeng hidung menjadi dasar

suatu lekuk, yg kemudian membentuk lubang hidung. Terjadi fusi antara medial

nasal dan maxillary processes yang menyempit ke arah nasalpit. The medial nasal

process tumbuh ke bawah lebih cepat daripada lateral nasalprocesses.

Minggu ke-6

Tonjol-tonjol hidung berangsur angsur terpisah dari tonjol maksila. Terjadi fusi antara

medial dan lateral nasal processes yang menyempitkan lebih

banyak nostrils.Medial nasal process berkurang. Mata berada di tepi wajah. Hidung

belum menyatu. Bibir belum menyatu. Wajah sangat merekat di atas jantung yang

menonjol. Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga

punggung

Minggu ke-7

Tonjol Maksila telah bersatu dengan tonjol hidung medial membentuk bibir atas.

Nasal area agak menonjol. Nasal septum lebih banyak berkurang. Mata berada di

permukaan depan wajah. Ear tuberkulum disekitar hyomandibular cleft melebur atau

bersatu untuk membentuk external ear.

Minggu ke-8

Eksternal ear. Kelopak mata berada di permukaan depan wajah. Jaraknya relative

berkurang. Mandibula kecil. Pada Tonjolan Frontonasal, muncul pusat osifikasi intra

membrosis tunggal

Minggu ke- 12

Kelopak mata tertutup. Nostrils tertutup oleh proliferasi lapisan epitel. Hubungan

maksila dan mandibula normal.

2. Diskusikan proses dan waktu pembentukan bibir, palatum, lidah, tonsil

Bibir :

Bibir dimulai sekitar minggu ke-5 kehamilan. Celah antara tonjol hidung medial dan

tonjol maksila saling menutup dan keduanya bersatu -> membentuk bibir atas. Bibir

atas terbentuk dari maxillary processes di kedua sisi embrio,medial nasal

process.maksila yang pada awalnya terletak di lateral embrio akan bergeser kea

arah medial & bibir bawah bawah terbentuk dari penggabungan 2 alur dari

ektomesenkim dari mandibular process.

Pertumbuhan bibir atas pada awalnya lebih cepat dibandingkan dengan bibir

bawah.hal ini berkaitan dengan pertumbuhan maxilla yang lebih cepat daripada

mandibula.saat embrio berusia 7-8 minggu mandibula masih terlihat kecil dan

6

Page 7: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

terletak lebih kebelakang dibandingkan maxilla.hal ini disebabkan karena kepala

embrio masih menekuk ke bawah sehingga mandibulla tidak bisa tumbuh

maksimal.ketika embrio berumur kurang lebih 9 minggu , kepala sudah terangkat

&mandibulla tumbuh cepat untuk menyamakan posisinya dengan masxilla dengan

begitu bibir atas & bawah juga memiliki posisi yang sejajar

Palatum :

Palatum : dimulai pada akhir bulan ke-2 atau sekitar minggu ke-7 atau ke-8. Terdiri

dari palatum primer dan palatum sekunder. Palatum primer berasal dari segmen

antar maxilla sedangkan palatum sekunder dibentuk oleh 2 penonjolan dari tonjol

maxilla yang menyerupai daun yaitu “daun-daun langitan mulut”. Terdiri dari 2 proses

yaitu : Lateral palatine process yaitu daun-daun palatine/ palatine ridge mulai

bergerak kearah midline kemudian median palatine process yg akhirnya akan

membentuk palatine raphe. Batas antara palatum primer dan palatum sekunder

disebut foramen incisivum.

Maxillary Prominence 6 weeks

Secondary Palatum 8 weeks9 weeks

7

Page 8: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

9 weeks 10 weeks Palatine RapheLateral palatine process

Lidah :

Lidah dimulai pada minggu ke-4. Terjadi penebalan lateral dari mesenkim yaitu

arcus brankial 1 membentuk pembengkakan lingual (lateral lingual swelling)

kemudian antara dan dibalik pembengkakan ini muncul eminensia medialis yaitu

tuberkulum impar yang tepi kaudalnya ditandai dengan foramen caecum.

->

8

The contribution of the second arch in the ventral midline narrows.

The first archcontributes to the surface of the anterior two-thirds of the tongue, while the third archcontributes the posterior one-third.

Page 9: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

Tonsil :

Merupakan jaringan limfosit yang mengandung sel limfosit,sebanyak 0,1-0,2 % dari

keseluruhan limfosit tubuh pada orang dewasa.pada tonsil terdapat system imun

kompleks yang terdiri atas sel membrane,makrofag,sel dendrite dan antigen

presenting cells yang berperan dalam proses transpotasi antigen ke limfosit

sehinggga terjadi sintesis immunoglobin spesifik .

3. DIskusikan proses dan waktu pembentukan TMJ, mandibula dan maksila

Maksila :

berkembang dr pusat osifikasi di maxilarry process yg trdpt di branchial pertama

- tdk ada kartilago primer

-pusat osifikasi dekat dgn kartilago dari nasal capsule

-formasi tulang menyebar secara posterior menuju zygoma,secara anterior menuju incisor

dan secara superior mnuju ke frontal process.

9

The fourth arch contributes to the epiglottis.

The junction of the anterior two-thirdsand posterior third of the tongue is at the terminal sulcus. The foramen cecum is the site at which the thyroid gland forms and invaginates.

Page 10: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

-pertumbuhan lbh lanjut,trdpt kartilago sekunder yg berpengaruh besar trhdp zygomatic

kartilago.

-kartilago sekunder muncul pd saat perkembangan zygomatic dan dlm waktu singkat

dpt berkontribusi dlm perkembangan maksila.

Mandibula :

Mandibula berkembang dari lengkung brankialis yang pertama. Tulang rawan pada

lengkung ini disibut tulang rawan meckel. Bagian ujung anteriornya turut dalam

pembentukan daerah dagu. Bagian tengah dari tulang rawan ini hancur, sedangkan bagian

posteriornya membentuk dua tulang telinga tengah, maleus dan inkus.

Pada batas 2/3 anterior tulang rawan meckel, saraf lengkung brankialis pertama yaitu saraf

mandibular memberlah menjadi cabang linqual dan alveolar inferior. Lebih ke anterior lagi,

pada sisi lateral dari tulang rawan meckel, nervus alveolarinferior membelah lebih lanjut

menjadi cabang insisifus dan cabang mentalis.

Pada minggu ke-6 perkembangan janin, mandibula mulai tampak sebagai kondensasi

bilateral jaringan mesenkim di seblah lateral nervus alveolar inferior dan cabang insisifnya.

Mesenkim adalah tempat osifikasi intramembranosa yang meluas membentuk ramus dan

badan mandibula. Bagian mandibula yang menulang mula- mula bentuknya seperti tongkat

dan kemudian menjadi lempeng yang melengkung yang mengelilingi nervus alveolar inferior

dan nervus insisifus dan membentuk saluran serokan untuk gigi yang sedang berkembang.

Sebagian besar tulang rawan meckel tidak ikut turut dalam pembentukan tulang mandibula

tetapi yang berperan sebagai penyokong pada pembentu,an tulang interamembranosa.

Kemudian tulang rawan itu akan hancur. Hanya sebagian kecil dari tulang rawan meckel,

dari foramen mentalis sampai ke bakal simfisis, merupakan tempat osifikasi endokondral.

Perkembangan prenatal simfisis mandibular berjalan melalui seri tahapan yang berbatas

tegas. Pertama, melalui seri tahapan yang berbatas tegas. Pertama, pada minggu ke-7

10

Page 11: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

sampai ke-8, daerah mesenkim ditandai dengan aktivitas pertumbuhan pembelahan yang

meningkat yang memisahkan tulang rawan meckel pada garis tengah (Gb 1- 28). Aktivitas

pertumbuhan kemudian hamper berhenti dan tulang rawan meckel berdifusi (Gb 1-28 B dan

1-30). Fusi ini diduga penting untuk stabilisasi mandibula selama proses osifikasi

endokondral tulang rawan meckel pada region kaninus yaitu suatu proses yang

menyebabkan penghancuran tulang rawan. Pada saat yang bersamaan terjadi osifikasi

intramembranosa pada daerah bukal dan lingual tulang rawan meckel. Selama

perkembangan selanjutnya, osifikasi endokondral meluas ke depan kea rah garis tengah

dari daerah fusi tulang rawan meckel menjadi terputus (Gb 1-28 C). Akhirnya lamella tulang

bukal bertemu dengan yang lingual pada garis tengah, membungkus sisa- sisa tulang rawan

meckel (Gb 1-28 B ). SImpisis denfinitif terdiri dari tulang rawan fibrosa yang berdiferensiasi

jaringan ikat pada garis tengah. Tulang rawan fibrosa ini akan mengalami penulangan pada

akhir tahun pertama kehidupan menuju kedua paruh mandibula.

11

Page 12: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

Regio kondilus mandibular berkembang secara terpisah. Sekitar minggu ke-8 suatu blastem

endokondral berkembang di sebelah dorsal mandibula yang sekarang menulang secara

intramembranosa. Pada saat ini tulang berbentuk seperti tongkat tapi kemudian berubah

bentuknya seperti terowongan (Gb. 1- 29). DI bagian yang cekung, terbentuk tulang rawan

kondilus yang berkembang dari blastema endokondral meluas ke bawah ke dalam ramus

(Gb. 1- 31). Tulang rawan yang bentuknya mula- mula kerucut dan kemudian menjadi

seperti jamur, menyokong kepada pertumbuhan tinggi ramus.

12

Page 13: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

Pada minggu ke-16 tulang rawan dimasuki dari luar oleh saluran- saluran pembulih darah

yang arahnya dapat disesuaikan dengan pertumbuhan lebih lanjut dari kondilus (Gb.1 – 29

D). Tulang rwan diganti dengan tulang, kecuali pada zona proliferaasi tulang rawan hialin

yang terletak di bawah permukaan sendi kondilus yang fibros ( berserat) dan menetap

sampai decade ketiga

Prosesus koronoideus tidak berkembang sampai minggu ke 16. Pada umur itu osifikasi

dimulai pada bagian anterior nervus mandibular dan meluar kea rah muskulus temporal.

4. Diskusikan kemungkinan gangguan yang dapat terjadi pada saat proses pembentukan

kerangka wajah, bibir, palatum, lidah, tonsil, TMJ, mandibula dan maksila

Kelainan pada proses pembentukan

a. Kerangka Wajah

Crouzon syndrome merupakan penyakit autosomal dominan dengan gejala yang

bervariasi yang disebabkan oleh mutasi gen pertumbuhan FGFR2 (Fibroblast Growth

Factor Receptor 2) pada kromosom 10. Octave Crouzon (1912) memperkenalkan

sindrom herediter kraniofasial dysostosis pada ibu dan anak laki- laki. Crouzon

menggambarkan tiga kelainan bentuk tulang calvaria, anomali wajah, dan

exophthalmos. Penyakit ini dikarakteristikkan dengan tulang calvaria yang terlalu

cepat menutup dan sutura basis kranial dan juga seperti halnya orbital dan maksila

secara kompleks (craniosynostosis). Kranium tersusun atas beberapa tulang yang

dipisahkan oleh sutura. Sutura ini membuat kranium membesar dan berkembang

bersamaan dengan perkembangan otak. Jika satu atau lebih sutura menutup lebih

13

Page 14: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

cepat, khususnya sebelum otak berkembang secara sempurna, maka kemungkinan

perkembangan otak akan menekan kranium dan dapat mengakibatkan terbukanya

sutura yang lain. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknormalan bentuk kepala dan

pada beberapa kasus dapat mempercepat perkembangan otak. Penyatuan sutura

yang terlalu cepat melibatkan sagital dan koronal sutura. Sutura lamboidal terkadang

juga terlibat. Urutan dan kecepatan penyatuan sutura menentukan tingkat deformitas

dan kecacatan. Penyatuan sutura yang cepat dapat terjadi sendiri atau bersamaan

dengan kelainan lain. Pada crouzon syndrome tidak ditemukan kelainan pada jari-jari

seperti yang terdapat pada penyakit Apert’s Pfeiffer dan Saethre-Chotzen syndrome

sebagai diagnosa bandingnya.

b. Bibir

Bibir sumbing (cleft lip) adalah kelainan berupa celah pada bibir atas yang

didapatkan seseorang sejak lahir. Bila celah berada pada bagian langit-langit rongga

mulut (palate), maka kelainan ini disebut cleft palate. Pada cleft palate, celah akan

menghubungkan langit-langit rongga mulut dengan rongga hidung.

Ada tiga jenis kelainan cleft, yaitu:

Cleft lip tanpa disertai cleft palate

Cleft palate tanpa disertai cleft lip

Cleft lip disertai dengan cleft palate

14

Page 15: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

Perbedaan antara keadaan normal, cleft lip, dan cleft palate

Sekitar separuh dari semua kasus cleft melibatkan bibir atas dan langit-langit sekaligus.

Celah dapat hanya terjadi pada satu sisi (unilateral) atau pada kedua sisi (bilateral) bibir.

Cleft lip dan cleft palate terbentuk saat bayi masih dalam kandungan.

Perbedaan antara cleft unilateral dan bilateral

c. PalatumCleft palate adalah kondisi abnormal dimana langit-langit mulut terbuka. Ini

disebabkan karena kegagalan 2 bagian langit-langit mulut bersatu saat embrio. Cleft

palate menyebabkan terbukanya bagian hidung dan mulut.

d. Lidah

Makroglosia

Pembesaran lidah yang merupakan kelainan perkembangan yang disebabkan oleh

hipertrofi oto lidah. Makroglosia dapet terlihat jelas pada sindrom down dan pada

keratinisme kogenital akibat kekurangan hormon kelenjar tiroid pada ibu. Kelainan ini

juga bisa didapat, misalnya karena kehilangan gigi-geligi RB dengan jumlah banyak.

Mikroglosia

Lidah yang kecil. Biasanya ditemukan pada sindrom Pierre Robin yang merupakan

kelainan herediter. Penyebabnya bisa berupa cacat pada saraf hipoglosus yang

15

Page 16: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

mempersaraf otot lidah.tanpa rangsangan otot lidah menjadi atrofi dan tubuh lidah

menjadi kecil.

Ankiloglosia

Atau disebut tongue tie. Yaitu lidah tidak bebas dari dasar mulut. Frenulum lingualis

melekat terlalu jauh ke depan hingga pergerakan ludah terhambat dan penderita

tidak dapat menyentuh palatum keras.

Sumbing Lidah

Sumbing lidah terjadi akibat terganggunya perpaduan bagian kanan dan kiri lidah.

Tiroid Lingual

Penonjolan pada pangkal lidah sekitar foramen caecum yang mengandung jaringan

tiroid.

Kelenjar tiroid dibentuk pada pangkal lidah (foramen caecum) pada minggu ke 5 IU

akan turun ke bawah depan trakea dan berhenti di depan os hyoideum dan os tiroid.

Jika sebagian tidak turun maka terjadi tiroid lingual.

Lidah Geografik

Tampak kemerahan pada dorsum lidah akibat deskuamasi papila filiformis dikelilingi

daerah sedikit menonjol dan berbatasan dengan tepi tidak teratur dan berwarna putih

kekuningan

Hairy Tongue

Tampak bagian tengah belakang ludah lebih merah dan permukaan seperti

berambut karena hipertrofi papila filiformis

e. Tonsil

f. TMJ

Ankilosis

Ankilosis adalah suatu kondisi gigi geligi yang memperlihatkan adanya kerasnya dan

pergerakan yang terbatas pada sendi temporomandibular (TMJ) tanpa disertai rasa

sakit. Kondisi ini disebabkan oleh penyatuan tulang yang menyusun sendi atau

terbentuknya endapan kalsium disekeliling ligamen, sehingga dapat menahan

perkembangan rahang bagian bawah dan asimetris wajah yang lebih lanjut.

16

Page 17: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kondisi ini biasanya berhubungan

dengan trauma pada wajah atau infeksi di bagian sendi.

Dislokasi Kondilus :

Keadaan kondilus yang terfiksasi diluar fossa glenoidalis, anterior, medial dan

posterior,unilateral/bilateral,akut atau kronik. Dislokasi ke anterior : sering terjadi,

kondilus terkunci di depan emenentia karena spasma otot temporalis, pterygoideus

internus dan maseter

g. Mandibula

Agnasia

Kesalahan pembentukan lengkung mandibula. Kelainan ini sering juga disebabkan

oleh ganguan vaskularisasi. Pada keadaan ini lidah juga tidak terbentuk atau

mengalami reduksi ukuran. Penyebabknya adalah kelainan perkembangan atau

didapat.

Mikrognasia

Kelainan ini disebabkan oleh kegagalan pusat pertumbuhan di kepala sendi. Cedera

pada kepala sendi oleh trauma pada saat lahir atau infeksi pada telinga dapat

menyerang pusat pertumbuhan kepala sendi. Kemungkinan lainnya adalah trauma

atau infeksi daerah kepala sendi yang umumnya unilateral dan menyebabkan

pengecilan ukuran rahang yang unilateral.

Makrognasia

Makrognasia adalah rahang yang besar. Hal ini bisa menyebabkan protrusi dengan

dagu menonjol.

Torus Mandibularis

Masa putih bilateral di bagian lingual akar gigi premolar. Bentuknya bervariasi, dapat

satu lobus atau multipel, unilateral atau bilateral. Ia tumbuh langsung di atas garis

milohioid, meluas dari kaninus sampe molar pertama. Kelainan ini disebabkan oleh

faktor genetik atau fungsi.

h. Maksila

17

Page 18: Makalah Diskusi 2.5 Stem Cell

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2009. Turunan Mesoderm. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram: http://dosyin.blogspot.com. Diakses 26 September 2012.

Hammersen. Sobotta: Histologi Atlas Bewarna Anatomi Mikroskopis, edisi 4. EGC. 1996. Hal.145-6.

Junqueira LC, Carneiro J. Histologi Dasar Teks & Atlas. 10th ed. Jakarta: EGC; 2007. p. 335-54.

Modul 113. 2012.

Yatim, Wildan et al. 1984. Embryologi untuk Mahasiswa Biologi dan Kedokteran. Bandung: Tarsito.

18