Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

26
SINYAL DIGITAL (MAKALAH MATA KULIAH DASAR TELEKOMUNIKASI) DISUSUN OLEH KELOMPOK II : Nama NPM Abdul Munif Hanafi 1215031002 Abdussalam Ahmad 1215031004 Angga Kurniawan 1215031012 Bella Nurbaitty Shafira 1215031016 Dharma Adi Putra 1215031020 Ramadhan Dwi Pratama 1215031060 Risdawati Hutabarat 1215031064 Taufik Qurrohman 1215031072 1

Transcript of Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

Page 1: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

SINYAL DIGITAL

(MAKALAH MATA KULIAH DASAR TELEKOMUNIKASI)

DISUSUN OLEH KELOMPOK II :

Nama NPM

Abdul Munif Hanafi 1215031002

Abdussalam Ahmad 1215031004

Angga Kurniawan 1215031012

Bella Nurbaitty Shafira 1215031016

Dharma Adi Putra 1215031020

Ramadhan Dwi Pratama 1215031060

Risdawati Hutabarat 1215031064

Taufik Qurrohman 1215031072

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2014

1

Page 2: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga telah berhasil menyelesaikan Makalah ini

yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Sinyal Digital” untuk

memenuhi tugas dari mata kuliah Dasar Telekomunikasi.

Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian sinyal digital, juga perbedaan

dari sinyal analog dan digital, dan aplikasi dari sinyal digital di kehidupan sehari-hari.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penyusun harapkan

demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah

SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Bandar Lampung,  28 Maret 2014

Penyusun

2

Page 3: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

DAFTAR ISI

halKATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sinyal dan Digital..................................................... 3

2.2. Penegelompokkan Sinyal............................................................ 4

2.3 Sinyal Digital............................................................................... 5

2.4. Konversi Digital ke Analog dan Analog ke Digital.................. 9

2.5. Aplikasi dari sinyal digital pada kehidupan sehari-hari............. 11

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Digital

http://www.ilmushare.com/2011/01/apa-itu-sinyal-definisi-sinyal.html

http://budi.blog.undip.ac.id/files/2009/06/Pengkondisi-Sinyal-Digital.doc

http://irham93.blogspot.com/2013/06/sinyal -analog-dansinyal digital.html

http://mithasanada.wordpress.com/electrocardiogra/

http://welut88.blogspot.com/2013/01/teknologi-analog-dan-digital-pada.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Sinyal_Digital

4

Page 5: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Dalam era modern sekarang ini, istilah digital tentu sudah tidak asing lagi di

telinga. Hampir semua peralatan elektronik di sekitar kita saat ini telah menggunakan

sistem digital dalam pemrosesannya. Sistem digital ini salah satunya digunakan dalam

pemrosesan sinyal, yang biasa dikenal dengan sinyal digital. Istilah sinyal digital

merupakan istilah dari suatu teknologi yang mengubah suatu sinyal analog menjadi

menjadi data digital sehingga sinyal dapat diproses lebih mudah dan cepat. Istilah

digital sendiri adalah suatu sistem yang hanya mengenal dua kondisi. Dua kondisi

tersebut biasanya diwakili oleh angka nol dan satu, on dan off, maupun yang lainnya.

Satuan terkecil dari sinyal digital adalah bit.

Terdapat beberapa alasan mengapa sinyal digital digunakan. Alasan yang

pertama karena pemrosesan sinyal menggunakan sistem digital terprogram memiliki

fleksibilitas dalam pemrosesan. Pada sistem digital, untuk mengubah suatu proses hanya

dibutuhkan pengubahan program saja. Sedangkan jika menggunakan sistem analog,

perubahan proses berarti mengubah setting dari perangkat keras untuk mendapatkan

hasil yang diharapkan.

Selain masalah yang telah disebutkan di atas, ketelitian dan akurasi juga

merupakan hal yang penting dalam memproses suatu sinyal. Pengolahan sinyal

menggunakan sistem sinyal digital memiliki pengendalian dan akurasi yang lebih baik

jika dibandingkan dengan pemrosesan dengan menggunakan sistem analog. Faktor

toleransi yang terdapat pada sistem sinyal analog seringkali menimbulkan  kesulitan

pengendalian akurasi proses. Salah satu persyaratan yang dibutuhkan untuk menentukan

akurasi pada sistem sinyal digital antara lain penentuan akurasi pada konverter analog

ke digital (A/D). Sinyal-sinyal digital dapat disimpan pada media magnetic tanpa

mengalami pelemahan atau distorsi data sinyal yang bersangkutan. Dengan demikian

sinyal tersebut dapat dipindah pindahkan serta diproses dengan mudah tanpa terlalu

banyak mengurangi kualitas data. Metode-metode pemrosesan sinyal digital juga

membolehkan implementasi algoritma-algoritma pemrosesan sinyal yang lebih canggih.

5

Page 6: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

Umumnya sinyal dalam bentuk analog sulit untuk diproses secara matematik dengan

akurasi yang tinggi. Kelebihan lain dari sistem sinyal digital ini adalah biaya yang

relatif lebih murah dibandingkan dengan sinyal analog dalam pemrosesannya.

Kelebihan-kelebihan pemrosesan sinyal digital yang telah disebutkan di atas

menyebabkan pemrosesan sinyal digital lebih banyak digunakan untuk berbagai aplikasi

dalam kehidupan sehari-hari dan telah menjadi suatu kebutuhan yang hampir tak bisa

dipisahkan dari gaya hidup manusia modern saat ini. Adapun beberapa contoh

penggunaan sinyal digital misalnya aplikasi pengolahan suara pada kanal telepon,

pemrosesan citra serta transmisinya, dalam bidang seismologi dan geofisika, eksplorasi

minyak, deteksi ledakan nuklir, pemrosesan sinyal yang diterima dari luar angkasa.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan

antara lain:

1. Pengertian tentang sinyal dan Digital

2. Sinyal Digital dan Aplikasinya

1.3 Tujuan Penulisan makalah

Penulisan makalah ini bertujuan untuk :

1. Agar Mahasiswa/i mengetahui apa perbedaan sinyal analog dan sinyal digital

2. Agar Mahasiswa/i lebih dalam memahami tentang sinyal digital

3. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui apa saja aplikasi dari sinyal digital di kehidupan.

6

Page 7: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 . Pengertian Sinyal dan Digital

a. Pengertian Sinyal

Sinyal secara umum sinyal artinya "Isyarat" atau lebih kerenya sinyal adalah suatu

isyarat untuk melanjutkan atau meneruskan suatu kegiatan. Biasanya sinyal ini

berbentuk tanda-tanda, lampu-lampu, suara-suara, dll. Dalam kereta api, misalnya,

sinyal berarti suatu tanda untuk melanjutkan atau meneruskan perjalanan ke

tempat/stasiun berikutnya, dan biasanya sinyal ini dikirimkan oleh stasiun yang terkait.

Sinyal adalah suatu besaran fisis yang merupakan fungsi ruang, waktu atau beberapa

vaiabel Besaran fisis, misalnya tegangn listrik, Intensitas cahaya, Simpangan

getaran/gelombang dll .

b. Pengertian Digital

Kata Digital berasal dari kata Digitus, dalam Bahasa Yunani yang berarti jari-jemari.

Apabila jari-jemari seseorang dihitung, maka akan berjumlah sepuluh (10). Nilai

sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0. Oleh karena itu digital merupakan

penggambaran dari suatu kondisi bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau OFF

dan ON (sistem bilangan biner), dapat juga disebut dengan istilah Bit (Binary Digit).

Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya.

Peralatan canggih, seperti komputer, pada prosesornya memiliki serangkaian

perhitungan biner yang rumit. Dalam gambaran yang mudah, proses biner adalah seperti

saklar pada lampu, yang memiliki 2 keadaan, yaitu OFF (0) dan ON (1). Pada kondisi

saklar lampu yang ditekan (tombol ON), maka lampu akan menyala & ruangan akan

tampak terang, tapi sebaliknya jika saklar lampu tidak ditekan (tombol OFF), maka

lampu tidak menyala & ruangan tampak gelap. Misalnya ada 20 buah lampu dan saklar,

jika saklar itu dinyalakan dalam posisi A, maka ia akan membentuk gambar bunga, dan

jika saklar itu dinyalakan dalam posisi B, maka ia akan membentuk gambar hati.

Begitulah kira-kira biner digital tersebut.

7

Page 8: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

Konsep digital ini ternyata juga menjadi gambaran pada pemahaman suatu keadaan

yang saling berlawanan.

2.2 Pengelompokan Sinyal

Berdasarkan variabelnya, maka sinyal dapat dikatagorikan :

a. Sinyal yang dapat didefinisikan dgn fungsi matematika yg jelas. Contoh :

S (t) = 10t + 2 èsinyal mrpk fungsi linier

S (t) = 10t2 + t è fs. Non linier / kuadrat

S (x,t) = 10 Sin 2p(x/l + t/T)è fs. Ruang x dan waktu t

b. Sinyal yg tidak dapat didefinisikan dgn fungsi matematika secara jelas dan

bahkan sangat komplek. Contoh sinyal gempa, sinyal pembicaraan manusia spt

gb. 1

Gambar 2.1. contoh sinyal suara

Sinyal pd gb.2.1 tsb merupakan kumpulan dari gelombang sinus dengan amplitudo dan

frekuensi yg berbeda-beda yang merupakan fungsi waktu, atau dapat dinyatakan sbg :

Berdasarkan persaman sinyal tersebut, maka informasi yang dapat diamati adalah dgn

mengukur amplitude, frekuensi, perubahan, dan fasa noise

Berdasarkan jenis/datanya sinyal dapat dikelompokan :

Sinyal Analog (continue )

-sinyal ini nilainya selalu ada (continue) dan berubah-ubah fungsi waktu

- nilainya tidak bisa dipisahkan/diputus antara satu waktu dengan waktu berikutnya

Sinyal digital

- sinyal yang nilainya selalu kontan/tetap yaitu 0 atau 1

- nilainya dapat dianalisa secara terpisah sesuai waktu pencuplikan/sampling

Pembahasan kali ini akan difokuskan pada materi tentang Sinyal Digital.

8

∑i=1

i=N

Ai ( t ) Sin(2πf i( t )+θi ) …1

Page 9: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

2.3 Sinyal Digital

Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami

perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya

memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh

derau/noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau

pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal

diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit

merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1).

Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit

adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan

nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.

Sinyal digital adalah sinyal yang terbentuk dari bit-bit biner. Bentuknya sering

digambarkan dalam bentuk persegi yang secara periodik. Sinyal digital mempunyai

kelebihan dibandingkan dengan sinyal analog karena mempunyai kecepatan transmisi

yang tinggi dibandingkan sinyal analog. Sinyal digital juga lebih tahan terhadap error

dan dalam mengaplikasikan sinyal digital tidak membutuhkan peralatan yang terlalu

kompleks. Selain itu jika diaplikasikan dalam transmisi audio kulaitas suara yang di

transmisikan lewat sinyal digital juga lebih jernih dibandingkan dengan sinyal analog.

Gambar 2.2 Sinyal Digital

Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan

pada teknologi analog , yaitu :

-  Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan

informasimdapat dikirim dengan kecepatan tinggi.

9

Page 10: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

 - Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas

dan

kuantitas informasi itu sendiri.

-  Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.

-  Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya

secara

interaktif.

Gambar.2.3 sinyal digital

Ada beberapa alasan mengapa digunakan pemrosesan sinyal digital pada suatu sinyal

analog. Pertama, suatu sistem digital terprogram memiliki fleksibilitas dalam

merancang-ulang operasi-operasi pemrosesan sinyal digital hanya dengan melakukan

perubahan pada program yang bersangkutan, sedangkan proses merancang-ulang pada

sistem analog biasanya melibatkan rancang-ulang perangkat keras, uji coba dan

verifikasi agar dapat bekerja seperti

yang diharapkan.

Masalah ketelitian atau akurasi juga memainkan peranan yang penting dalam

menentukan bentuk dari pengolah sinyal. Pemrosesan sinyal digital menawarkan

pengendalian akurasi yang lebih baik. Faktor toleransi yang terdapat pada komponen-

komponen rangkaian analog menimbulkan kesulitan bagi perancang dalam melakukan

pengendalian akurasi pada sistem pemrosesan sinyal analog. Di lain pihak, sistem

digital menawarkan pengendalian akurasi yang lebih baik. Beberapa persyaratan yang

dibutuhkan, antara lain penentuan akurasi pada konverter A/D (analog ke digital) serta

pengolah sinyal digital, dalam bentuk panjang word (word length), floating-point

10

Page 11: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

versus fixed-point arithmetic dan faktor-faktor lain.

Sinyal-sinyal digital dapat disimpan pada media magnetik (berupa tape atau disk) tanpa

mengalami pelemahan atau distorsi data sinyal yang bersangkutan. Dengan demikian

sinyal tersebut dapat dipindah pindahkan serta diproses secara offline di laboratorium.

Metode-metode pemrosesan sinyal digital juga membolehkan implementasi algoritma-

algoritma pemrosesan sinyal yang lebih canggih. Umumnya sinyal dalam bentuk analog

sulit untuk diproses secara matematik dengan akurasi yang tinggi.

Implementasi digital sistem pemrosesan sinyal lebih murah dibandingkan secara analog.

Hal ini disebabkan karena perangkat keras digital lebih murah, atau mungkin karena

implementasi digital memiliki fleksibilitas untuk dimodifikasi.

Namun implementasi digital tersebut memiliki keterbatasan, dalam hal kecepatan

konversi A/D dan pengolah sinyal digital yang bersangkutan.

Sinyal digital memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan analog:

a.       Kecepatan lebih tinggi

b.      Kualitas suara lebih jernih

c.       Lebih sedikit kesalahan

d.      Memerlukan peralatan pendukung yang tidak terlalu kompleks

e.       Suara lebih jernih

Gambar 2.3.a. memperlihatkan perbedaan utama antara sinyal analog (kiri)

dengan sinyal digital (kanan). Sinyal analog memiliki harga yang kontinyu, baik

terhadap sumbu mendatar (sumbu waktu) maupun sumbu tegak (sumbu tegangan),

sedangkan sinyal digital hanya memiliki 2 nilai saja pada sumbu tegaknya, yaitu “1”

dan “0” atau HIGH dan LOW. Variasi sinyal digital hanya berkisar pada 2 harga sumbu

tegak beserta variasi durasi waktu atau lebar nilai HIGH atau LOW tersebut

11

Page 12: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

a.

b.

Gambar 2.4. (a). Perbandingan sinyal analog dengan sinyal digital.

b). Pemulihan kualitas sinyal digital.

Keunggulan sinyal digital terhadap sinyal analog antara lain :

a. Lebih kebal terhadap noise dan lebih mudah dipulihkan kualitasnya (lihat Gambar

2.4b.).

b. Sederhana, murah dan aman untuk diterapkan pada sistem pengolahan data.

Kelemahan sinyal digital terhadap sinyal analog antara lain :

a. Memerlukan lebih banyak transistor untuk penerapan atau aplikasi tertentu.

Misalnya, pada rangkaian filter analog lebih sedikit menggunakan transistor

daripada di rangkaian filter digital, namun sebenarnya kelemahan ini telah tertutupi

dengan berkembangnya teknologi semikonduktor, sebab dengan teknologi VLSI

atau ULSI, puluhan juta transistor dapat dikemas dalam satu wafer / keping yang

ukurannya tidak lebih dari 1 cm2.

b. Pada banyak situasi, respon sistem digital lebih lambat jika dibandingkan dengan

respon sistem analog yang setara dengannya. Namun, kelemahan inipun

sebenarnya sudah dapat diatasi dengan penerapan teknik kompresi sinyal dan

paralell processing. Meskipun lambat, namun karena ukuran sinyal diperkecil

sedemikian rupa atau prosesnya dilakukan secara paralel (1 tugas diselesaikan oleh

banyak prosesor), maka kecepatan proses atau transmisinya dapat menjadi setara

atau lebih baik dari sistem analog yang setara dengan-nya.

12

Page 13: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

Sebagai ganti gelombang, sinyal digital ditransmisikan dalam bentuk bit-bit

biner. Kata     biner  berarti   terdiri  dari   dua   bagian.   Pada    istilah 

telekomunikasi,      istilah  biner mengacu pada fakta bahwa hanya ada dua nilai untuk

suara dan data yang ditransmisikan, yaitu on dan off. Bit-bit on dilukiskan sebagai satu,

tanda adanya tegangan, dan bit-bit off dilukiskan   sebagai   nol,   tidak   ada  

tegangan.   Kenyataan   bahwa   transmisi   digital   hanya terdiri dari on dan off adalah

suatu alasan mengapa layanan digital dapat lebih akurat dan lebih jernih untuk suara.

Sinyal digital dapat dibuat   agar lebih dapat   diandalkan. Untuk membuat gelomb ang

yang dapat memiliki ban yak bentuk dib andingkan bit yang hanya terdiri dari on dan

off saja memang lebih kompleks.

2.4 Konversi Digital ke Analog (DAC) dan Analog ke Digital (ADC)

Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang

menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga sebaliknya. Sebagian besar

pengukuran variabel-variabel dinamik dilakukan oleh piranti ini yang menerjemahkan

informasi mengenai vaiabel ke bentuk sinyal listrik analog. Untuk menghubungkan

sinyal ini dengan sebuahkomputer atau rangkaian logika digital, sangat perlu untuk

terlebih dahulu melakukan konversi analog ke digital (A/D). Hal-hal mengenai konversi

ini haris diketahui sehingga ada keunikan, hubungan khusus antara sinyal analog dan

digital. Seringkali, situasi yang sebaliknya terjadi dimana sinyal digital diperlukan

untuk menggerakkan sebuah piranti analog. Dalam hal ini, diperlukan sebuah konverter

digital ke analog (D/A).

a. Konversi Digital ke Analog (DAC)

Sebuah DAC menerima informasi digital dan mentransformasikannya ke dalam

bentuk suatu tegangan ananlog. Informasi digital adalah dalam bentuk angka biner

dengan jumlah digit yang pasti. Khususnya ketika dipergunakan sebagai

penghubung dengan sebuah komputer, angka biner ini disebut word biner atau word

komputer. Digit-digit tersebut disebut bit word. Sehingga, sebuah word 8 bit akan

memberikan sebuah angka biner yang memiliki delapan digit, seperti 101101102.

Konverter D/A mengonversi sebuah word digital ke dalam sebuah tegangan analog

13

Page 14: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

dengan memberikan skala output analog berharga nol ketika semua bit adalah nol

dan sejumlah nilai maksmum ketika semua bit adalah satu. Hal ini dapat

direpresentasikan secara matematis dengan memperlakukan angka biner sebagai

angka pecahan. Dalam konteks ini, output dari konverter D/A dapat ditentukan

dengan menggunakan Persamaan (3.1) yang memberikan skala dari sejumlah

tegangan referensi.

Vx = VR [b12–1 + b22– 2 + . . . + bn2 – n ]

Dimana

Vx=output tegangan analog

VR = tegangan referensi

b1 b2 . . . bn =word biner n-bit

KonverterDigital keAnalog

a0a1a2a3a4

an-1an

Tegangan outputanalog

Vx

Logika untukmemulai konversi

+V -VGND

VR

Gambar 2.5 Diagram yang memperlihatkan input dan output dari konverter digital ke analog (DAC) n-bit.

b. Konversi Analog ke Digital (ADC)

Meskipun ada beberapa transduser yang memberikan output sinyal digital secara

langsung dan sdang dikembangkan, sebagian besar transduser tetap hanya

mengkonversi variabel dinamik ke dalamsebuah sinyal lsitrik analog. Dengan

peningkatan penggunaan logika digital dan komputer di dalam kontrol proses, sangat

[erlu untuk mempergunakan sebuah DAC untukmenhasilkan sebuah output yang

dikodekan secara digital. Fungsi transfer dari ADC dapat diekspresikan dengan cara

yang sama denga Persamaan (3-3) dalam sejumlah tegangan analog yang diberikan

14

Page 15: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

sebagai nput, dan konverter mendapatkan sebuah bilangan biner yang jika

disubstitusikan ke dalam Persamaan (3-3) memberikan input analog. Sehingga

Vx = VR [b12–1 + b22– 2 + . . . + bn2 – n ]

Dimana

Vx = input tegangan analog

VR = tegangan referensi

b1 b2 . . . bn = output digital n-bit

Jaringan pencacahlogika

KonverterD/A

-

+

Komparator

Vx

VF

VR

Supply

b1

b2

bn

OutputDigital

Konversiselesai

Konversimulai

Gambar 2.6 Konverter A/D tipe pendekatan successive sangat umum digunakan dan melibatkan penggunaan konverter D/A.

2.5 Aplikasi dari Sinyal digital pada kehidupan sehari-hari

a. Electrocardiogram (ECG)

Elektrokardiograf (ECG) adalah perekam sinyal jantung manusia dengan

keluaran sinyal di monitor atau grafik di kertas grafik. Untuk mendapatkan

sinyal jantung manusia dilakukan dengan cara penempelan sadapan di tubuh

manusia. Pengukuran ECG ini adalah pengukuran sinyal listrik dari kulit tubuh.

Sinyal listrik ini ditimbulkan karena aliran darah yang dipompa oleh jantung.

Dari permukaan kulit di dada atau kulit di kaki dan tangan sudah bisa mewakili

sinyal jantung. Beda antara peletakan sadapan ECG di dada dan di tangan dan

15

Page 16: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

kaki adalah hanya pada besar dan kecilnya (amplitudo) dari sinyal, sedangkan

bentuk sinyalnya tetap sama.

Aktivitas elektrik ditimbulkan oleh sel jantung sebagai ion yang bertukar

melewati membran sel. Elektroda yang dapat menghantarkan aktivitas listrik

dari jantung ke mesin EKG ditempatkan pada posisi yang strategis di

ekstremitas dan precordium dada. Energi elektrik yang sangat sensitive

kemudian diubah menjadi grafik yang ditampilkan oleh mesin EKG. Tampilan

ini disebut elektrokardiogram.

Gambar 2.7 Kontraksi jantung direpresentasikan dalam bentuk gelombang

pada kertas EKG, dan dinamakan gelombang P, Q, R, S, dan T

b. Televisi Digital

Televisi digital atau penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan

modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan

data ke pesawat televisi. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan

gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda,

walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan

tinggi.

c. Radio Digital

Radio digital adalah teknologi radio yang mengirimkan informasi menggunakan

sinyal digital. Radio digital adalah generasi penerus dari radio analog. Radio ini

memiliki banyak kelebihan seperti suara yang lebih jernih dibanding radio

16

Page 17: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

analog, mutu sinyal yang lebih bagus, dan berbagai fasilitas lain seperti dapat di-

pause, di-rewind, atau disimpan sementara apabila ingin mendengarkannya

nanti.

d. Komputer Digital

Komputer Digital adaiah komputer yang beroperasi atau bekerja dengan angka-

angka atau tanda-tanda lain seperti huruf, tanda baca dan karakter khusus

lainnya yang dalam operasinya di identifikasikan sebagai angka. Komputer

Digital mempunyai kemampuan kalkulasi dan manipulasi data. Karena

komputer ini mempunyai kemampuan kalkulasi dan manipulasi data, maka

komputer digital sering digunakan orang untuk aplikasi-aplikasi bisnis, dan lain-

lain aplikasi yang mengolah data kuantitatif.

e. Kamera Digital

Aplikasi nyata dari teknologi pengolahan sinyal digital salah satunya ada pada

kamera digital baik itu yang menggunakan CCD ataupun CMOS, terlihat dari

prinsip kerja kedua jenis sensor kamera digital tersebut, yang tentunya

memerlukan pengolahan sinyal digital yang kompleks untuk menghasilkan

kualitas gambar yang maksimal, selain dari teknologi material yang di

kembangkan pula.

Proses pengolahan sinyal digital pada kamera digital juga terbukti dengan

digunakannya media berupa flash memory untuk menyimpan gambar dalam

bentuk file digital. Artinya dalam sistem kamera digital sangat digunakan sekali

teknologi pengolahan sinyal digital.

17

Page 18: Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Signal digital sering disebut juga dengan diskrit. Signal ini tersusun atas dua

keadaan yang dikenal dengan bit yaitu keadaan 0 dan keadaan 1. Sinyal digital

merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-

tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu

0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau/noise, tetapi transmisi dengan

sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Sinyal-

sinyal digital dapat disimpan pada media magnetic tanpa mengalami pelemahan atau

distorsi data sinyal yang bersangkutan. Dengan demikian sinyal tersebut dapat dipindah

pindahkan serta diproses dengan mudah tanpa terlalu banyak mengurangi kualitas data..

Umumnya sinyal dalam bentuk analog sulit untuk diproses secara matematik dengan

akurasi yang tinggi. Kelebihan lain dari sistem sinyal digital ini adalah biaya yang

relatif lebih murah dibandingkan dengan sinyal analog dalam pemrosesannya

18