Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia hidup di dunia ini mempunyai kewajiban, diantaranya adalah mencari ilmu. Hal itu telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan. Ketika seorang muslim yang mau menunaikan kewajibannya untuk mencari ilmu, maka ilmu yang dicari haruslah sesuai dengan yang dibutuhkan saat itu. Dan kebutuhkan tentang pengetahuan sesuatu, itu akan berubah-berubah dengan berjalannya waktu. Kebutuhan seseorang tentang keilmuan atau pendidikan pada saat ini tidaklah sama dengan kebutuhannya tentang ilmu pada saat puluhan yang lalu dan juga tidak sama dengan kebutuhan pada tahun-tahun yang akan datang. Oleh karena itu semua, maka tidaklah relevan jika masih ada masyarakat atau individual yang tetap mempertahankan sistem atau cara pengajaran orang-orang pendahulunya. Karena kalau tetap mempertahankan sistem itu dengan tidak mau merubah atau mengembangkannya walau sedikit, itu akan berakibat tidak baik terhadap anak-anak didik. B. Tujuan 1

description

asdf

Transcript of Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

Page 1: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia hidup di dunia ini mempunyai kewajiban, diantaranya adalah mencari

ilmu. Hal itu telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa mencari ilmu itu

hukumnya wajib bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan. Ketika

seorang muslim yang mau menunaikan kewajibannya untuk mencari ilmu, maka

ilmu yang dicari haruslah sesuai dengan yang dibutuhkan saat itu. Dan kebutuhkan

tentang pengetahuan sesuatu, itu akan berubah-berubah dengan berjalannya waktu.

Kebutuhan seseorang tentang keilmuan atau pendidikan pada saat ini tidaklah sama

dengan kebutuhannya tentang ilmu pada saat puluhan yang lalu dan juga tidak sama

dengan kebutuhan pada tahun-tahun yang akan datang. Oleh karena itu semua, maka

tidaklah relevan jika masih ada masyarakat atau individual yang tetap

mempertahankan sistem atau cara pengajaran orang-orang pendahulunya. Karena

kalau tetap mempertahankan sistem itu dengan tidak mau merubah atau

mengembangkannya walau sedikit, itu akan berakibat tidak baik terhadap anak-anak

didik.

B. Tujuan

Dengan melihat masalah seperti di atas, maka kami tulis sebuah makalah yang

bertujuan agar masyarakat tidak lagi mempertahankan sistem pengajaran dan

pendidikan yang telah diwariskan oleh para leluhurnya, kalau itu setelah diamati

ternyata sudah tidak relevan lagi dah harus ada perubahan dan perkembangan dalam

segala sesuatunya. Itu semua dengan tujuan agar menjadi lebih efesien.

C. Rumusan Masalah

a. Faktor-Faktor apa saja yang bisa Mempengaruhi Perubahan-Perubahan dan

Pembaharuan Pendidikan?

b. Apa tujuan diadakannya Pembaharuan Pendidikan?

1

Page 2: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

c. Akankah masalah-masalah yang ada dalam pendidikan itu sebagai dinamika

kehidupan?

2

Page 3: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor-Fakor yang Mempengaruhi Perubahan-Perubahan dan

Pembaharuan Pendidikan

Pendidikan seseorang atau masyarakat secara keseluruhan tidak akan selalu

sama dengan pendidikan yang sudah berlalu. Akan tetapi pendidikan itu akan

mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan kebutuhan ataupun perkemabangan

keilmuan pada saat itu. Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi pendidikan,

diantaranya :

1. Pandangan terhadap pendidikan

Terjadinya perubahan pendidikan salah satu faktor dasarnya adalah

adanya pandangan manusia terhadap pendidikan itu sendiri. Adapun usia

pendidikan pada hakekatnya sejajar dengan usia manusia sendiri. Manusia yang

mengalami pendidikan yang baik dan teratur sejak kecil, ia akan menjadi

manusia yang dewasa. Sejak kelahirannya manusia sudah memiliki potensi dasar

yang universal, berupa :

1. Kemampuan untuk membedakan antara baik dan buruk (moral identity);

2. Kemampuan dan kebebasan untuk memperkembangkan diri sendiri

sesuai dengan pembawaan dan cita-citanya (individual identity);

3. Kemampuan untuk berhubungan dan kerjasama dengan orang lain (social

identity) dan

4. Adanya cirri-ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan orang

lain (individual differences).

Dalam situasi pergaulan dengan orang lain pada umumnya dan pergaulan

dengan kedua orang tua pada khususnya dalam lingkungan budaya yang

mengelilingi, setiap anak akan mengalami proses pendidikan secara ilmiah.

Tanpa pendidikan ini anak tidak akan menjadi “manusia” dalam arti yang

3

Page 4: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

sesungguhnya. Cinta-kasih orang tua dan ketergantungan serta kepercayaan anak

kepada mereka pada usia-usia muda merupakan dasar kokoh yang

memungkinkan timbulnya pergaulan yang mendidik. Keterbatasan dan

kelemahan anak manusia dikuatkan oleh kepercayaan dan sikap pasrah kepada

kewibawaan orang tua dan nilai moral yang dijunjungnya dalam tanggungjawab

diri sendiri. Dengan upaya pendidikan potensi dasar universal anak akan tumbuh

dan membentuk diri anak yang unik, sesuai dengan pembawaan, lingkungan

budaya dan jamannya. Sang “manusia” dengan pengalaman pendidikannya

menjadi dewasa, mampu mandiri, mampu berdiri sendiri dalam tanggungjawab

sendiri.

Usaha dan tujuan pendidikan dilandasi oleh pandangan hidup orang tua,

lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan, masyarakat dan bangsanya.

Manusia individu, warga masyarakat dan warganegara yang lengkap dan utuh

harus dipersiapkan sejak anak masih kecil dengan upaya pendidikan. Tujuan

pendidikan diabadikan untuk kebahagiaan individu, keselamatan masyarakat dan

kepentingan Negara. Pandangan hidup bangsa menjamin norma pendidikan

nasional. Seperti telah kita ketahui, bahwa kehidupan ini selalu mengalami

perubahan, kehidupan sekarang tidak sama dengan kehidupan tahun-tahun yang

lalu. Begitu juga dengan pendidikan, karena pandangan mansuia sekarang

dengan manusia sesudah kita berbeda dan ilmu pengetahuan juga sudah makin

berkembang, maka pendidikan juga akan berubah dengan adanya perubahan-

perubahan tadi.

Dalam rangka melaksanakan pendidikan nasional perlu diambil langkah-

langkah yang memungkinkan penghayatan dan pengamalan falsafah hidup

bangsa oleh seluruh lapisan masyarakat.

Prinsip pendidikan sepanjang hayat (lifelong education) yang kita anut

berpengaruh secara berlainan terhadap upaya dan tujuan pendidikan dengan

prinsip pendidikan yang lain, misalnya prisnip pendidikan yang berlangsung

semasa anak belum mencapai kedewasaannya saja. Pendidikan yang

berlangsung sepanjang hayat ini dilaksanakan di dalam lingkungan rumah

tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggungjawab

4

Page 5: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dengan demikian di tanah

air ini juga menjangkau program-program luar sekolah yaitu pendidikan yang

bersifat kemasyarakatan, termasuk kepramukaan, latihan-latihan keterampilan

dan pemberantasan buta huruf dengan mendaya-gunakan sarana dan prasarana

yang ada.

2. Pertambahan Penduduk

Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun manusia terus

bertambah. Bertambahnya penduduk ini bukan hanya di negeri kita Indonesia

semata yang penduduknya mencapai 140 jiwa, akan tetapi berkembang pesat di

seluruh dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa atau yang sering kita singkat dengan

sebutan PBB memperkirakan penduduk dunia pada tahun 1985 berjumlah dua

kali lipat dari tahun 1970 sampai dengan tahun 1980 saja jumlah penduduk di

Asia Tenggara bertambah sekitar 89 juta. Besarnya perubahan dari setiap

tempat, namun rata-rata mencapai 30 persen.

Dengan melihat perkembangan penduduk dunia yang begitu cepat,

timbullah pertanyaan, “ Akankah pendidikan tidak berubah dengan berubahnya

angka penduduk pada setiap tahunnya?” Sebenarnya pertanyaan itu tidak

membutuhkan jawaban karena kita semua tahu bahwa mana mungkin bangunan

sekolah yang telah dibangun puluhan tahun, ratusan atau bahkan ribuah tahun

yang lalu layak dan sesuai dipakai oleh penduduk yang hidup saat ini sedangkan

jumlahnya makin bertambah. Mau tidak mau dari segi bangunan saja harus ada

perbaikan gedung dan menambahkan ruang kelas yang sesuai dengan para

siswa.

Dengan bertambahnya penduduk maka bertambah juga bangunan dan

tenaga pendidik yang akan mentransformasi berbagai ilmu. Perubahan ini

bertujaun agar para anak didik mendapatkan pendidikan yang layak dan nyaman

dalam belajar, karena yang demikian itu termasuk dari cara-cara mensukseskan

pendidikan pada anak didik.

Adapun untuk mengantisipasi terjadinya pertambahan penduduk yang

begitu cepat sedang masyarakat atau pemerintah belum bias memberikan

5

Page 6: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

pendidikan yang terbaik bagi setiap orang, maka pemerintah tidak ada salahnya

untuk memberikan pendidikan kepada waraganya untuk mengatur keturunan

dengna cara ber-KB atau kepanjangan dari Keluarga Berencana.

Pertambahan penduduk yang cepat menimbulkan akibat yang luas

terhadap segala segi kehidupan termasuk dalam segi pendidikan. Banyak

masalah-masalah pendidikan yang berkaitan erat dengan meledaknya jumlah

anak usia sekolah. Masalah-masalah pendidikan yang kita hadapi dapat

dibedakan sebagai masalah kekurangan kesempatan belajar, masalah rendahnya

mutu pendidikan, masalah ketidak sesuaian antara pendidikan dengan kebutuhan

masyarakat dan masalah effisiensi serta efektifitas pelaksanaan pendidikan.

Cara pemecahan masalah pendidikan yang telah biasa dilakukan

(conventional), misalnya dengan menambah jumlah sekolah, meningkatkan

fasilitas yang diperlukan untuk mempertinggi mutu sistem pendidikan yang

dilakukan, mengutamakan pendidikan keterampilan yang telah ada yang paling

sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja, pelayanan administrasi dan supervise

pendidikan, dan sebagainya. Beberapa cara pemecahan pendidikan yang baru

(Innovative) misalnya pendidikan PAMONG yaitu pendidikan Anak oleh

Masyarakat, Orang tua dan Guru, Sekolah Menengah Pertama Terbuka,

Pengajaran dengan modul, Sistem Kejar (Kelompok Belajar) dalam Kursus

Pendidikan Dasar, Sekolah Kecil dan lain-lain.

3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan dan tekhnik selalu berkembang. Dengan

berkembangnya ilmu pengetahuan ini, maka kurikulum sekolah juga harus

dirubah menjadi yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

tekhnik yang sedang berkembang pada saat itu. Adanya perubahan kurikulum ini

tidak lain agar anak didik bisa hidup di masyarakat dengan bekal ilmu

pengetahuan di masyarakat. Telah pula disadari bahwa teori yang saat ini

dipandang hebat, mungkin sekali dalam waktu yang tidak lama setelah

diketemukan teori yang baru lagi akan kurang bermanfaat atau bahkan

dipandang usang. Kebiasaan memasukan penemuan dan teori baru ke dalam

6

Page 7: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

kurikulum sekolah juga menyebabkan adanya kurikulum yang erat dengan

masalah-masalah yang baru.

Jika saja kurikulum tidak dirubah yakni dengan menambahkan

kekurangan dan menghapus pelajaran yang tidak sesuai dengan kemajuan ilmu

pengetahuan, maka itu bisa mengakibatkan ketidak mampuan anak didik di luar

sekolah. Hingga akhirnya anak didik tidak bisa mengikuti dan menguasai

segenap penemuan baru dalam dunia ilmu.

Sebenarnya sekolah tidak mengejarnya segala ilmu, namun sekolah

hanya mengajarkan cara atau kunci untuk membuka berbagai ilmu yang sedang

berkembang. Adapun untuk pendalaman ilmu-ilmu itu anak didik harus aktif

mengembangkannya di luar sekolah. Maka, tidak salah kalau ada orang yang

mengaatakan bahwa kurikulum sekolah tidak harus selalu berubah dengan

adanya perubahan atau kemajuan ilmu pengetahuan.

4. Tuntunan adanya proses pendidikan yang relevan

Tidak semua pengetahuan atau pendidikan didadapat di sekolah,

pendidikan juga dapat diperoleh di luar sekolah. Dengan demikian, anak didik

yang ingin memperdalam ilmu yang tidak diajarkan di sekolah, ia harus

mempelajarinya di luar sekolah. Sebagai contoh, kita tidak diajarkan bagaiaman

cara mengembangkan karir, bagaiamana cara memilih pasangan hidup,

bagaimana cara menhana kesedihan ketika musibah menimpa kita dan masih

banyak lagi ilmu-ilmu yang tidak diajarkan di sekolah sedangkan keadaan

memenuntut kita untuk mempelajarinya.

B. TUJUAN PEMBAHARUAN PENDIDIKAN

Kehidupan manusia selalu mengalami perubahan dan kebutuhannya

meningkat sesuai dengan perkembangannya. Perubahan mana yang

menimbulkan masalah-masalah yang merupakan ciri dinamika kehidupannya.

Peranan pendidikan dan tingkat perkembangan manusia merupakan factor yang

dominan terhadap kemampuannya untuk menanggapi masalah kehidupannya

7

Page 8: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

sehari-hari. Tingkat kemajuan suatu bangsa juga dapat ditinjau dari tingkat

pendidikan rakyatnya. Tidak mengherankan, bahwa Negara-negara maju juga

memperhatikan usaha pendidikan yang sesuai dengan kemajuan yang dicapai. Di

Negara-negara sedang berkembang pendidikan mulai lebih diperhatikan, selama

dalam waktu yang lama kurang terurus, sehingga bergandalah masalah-masalah

pendidikan yang dihadapi. Setiap masalah pendidikan berkaitan erat dengan segi

kehidupan yang lain. Masalahnya bersifat kompleks, sesuai dengan kehidupan

masyarakatnya. Seberapa besar keterikatan suatu masalah pendidikan dengan

masalah ekonomi atau masalah social lain dalam masyarakatnya, secara

sederhana masalah pendidikan dapat dikelompokan ke dalam empat jenis, yaitu :

1. Masalah pemerataan;

2. Masalah mutu;

3. Masalah efektifitas dan relevansi, dan

4. Masalah efesiensi.

Pembaharuan pendidikan sebagai persepektif baru dalam dunia kependidikan

mulai dirintis sebagai alternatif untuk memcahkan masalah-masalah pendidikan

yang belum dapat diatasi dengan cara yang konvensional secara tuntas. Jadi

pembaharuan pendidikan dilakukan untuk memecahkan masalah pendidikan dan

menyongsong arah perkembangan dunia pendidikan yang lebih memberikan

harapan kemajuan lebih pesat.

1. Pembaharuan pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-masalah

pendidikan.

Kemajuan teknologi dan komunikasi dewasa ini dapat memberikan pengaruh

positif terhadap terhadap kemajuan di bidang lain, termasuk dalam dunia

pendidikan. Semenjak di luncurkan satelit Palapa para ahli pendidikan tidak

tinggal diam, melainkan telah pula memikirkan dan berusaha agar Sistem

Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) dapat pula diguankan untuk salah satu

sumber atau potensi yang dapat dipergunakan untuk pengembangan pendidikan

di tanah air.

8

Page 9: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

Beberapa tahap yang penting dalam penerapan pembaharuan pendidikan

meliputi :

1. Penentuan masalah;

2. Penentuan tujuan/saran;

3. Mempertimbangkan segala sumber dan hambatan yang berkaiatn;

4. Pengumpulan alternatif pemecahan;

5. Penentuan alternatif terpilih;

6. Pencobaan;

7. Modifikasi dan revisi alternative pemecahan;

8. Pelaksanaan dan pengembangannya.

Pendekatan sistem dalam usaha pembaharuan pendidikan dipandang sebagai

tanggapan terhadap masalah pendidikan yang baru dan komperhensif. Pendekatan

dalam social budaya (social demand approach) didasarkan atas tuntunan atau

kebutuhan social akan pendidikan yang berkembang popular dalam masyarakat,

sehingga mengabaikan alokasi sumber-sumber dalam skala nasional, kebutuhan

tenaga kerja yang diperlukan dan turunnya mutu serta efektifitas pendidikan.

Dalam memperhatikan pengalaman beberapa pendekatan itu, pembaharuan

pendidikan dengan pendekatan sistem untuk pemecahan masalah pendidikan yang

mengutamakan kepentingan subyek pendidikan lebih bersifat tanggap (responsif)

terhadap masalah-masalah yang baru.

2. Pembaharuan pendidikan sebagai upaya untuk memperkembangkan pendekatan

yang lebih efektif dan ekonomis.

Sejarah kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu :

1. Periode manusia masih menggantungkan diri kepada alam sekitarnya dengan

usaha penyesuaian secara mencoba-mencoba;

2. Periode manusia telah menemukan alat dan tehnik baru yang menyebabkan

keterikatan manusia terhadap alam berkurang namun timbul ketergantungan

baru t erhapat birokrasi dan spesialisasi, dan

9

Page 10: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

3. Periode manusi telah mampu mencapai kerjasama berdasar perencanaan

menuju perubahan social yang diidam-idamkan.

Ketiga tahap itu telah kita lampaui dengan selamat. Kapan dan dimana saja

kita harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup kita. Berbagai jenis

binatang telah punah dari muka bumi ini karena tidak mampu menyesuaikan diri

dengan perubahan dunia sekitarnya.

Kemampuan manusia bukan saja untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya dengan mengubah dirinya (autoplastic), tetapi juga mampu

mengubah lingkungannya demi kepentingan dirinya (alloplastic). Manusia mampu

menciptakan Sesutu yang baru, yang sebelumnya dikenal. Manusi juga selalu

berusaha dan mampu melakukan sesuatu dengan cara yang baru, yang sebelumnya

belum dikenal. Manusia juga selalu berusaha dan mampu melakukan sesuatu

dengan cara yang baru, yang lebih sempurna. Justru karena kreatifitas dan usaha

yang tak henti-hentinya manusia menemukan sesuatu dengan cara baru yang

mengantarkan kepada kehidupan kita kini yang lebih baik.

C. MASALAH-MASALAH SEBAGAI DINAMIKA HIDUP

Bilamana diamanati dengan teliti, sejak tahun 1960 sistem pendidikan

berkembang sangat cepat. Anak masuk sekolah dan biaya yang diperlukan

berkembang lebih cepat dari masa sebelumnya. Pendidikan menjadi usaha besar.

Dari tahun 1950 sampai 1960, pemasukan anak ke Sekolah Dasar di seluruh

dunia bertambah 50 persen lebih, dan untuk sekolah menengah lebih dari 100

persen. Sejak tahun 1960 murid di sekolah-sekolah formal terdapat dua kali

lipat. Di Asia, anak yang berusia antara 5 sampai 24 tahun pada tahun 1950 yang

tertampung di sekolah 17 persen, sedangkan pada tahun 1965 berkembang

menjadi 31 persen, hamper dua kali lipat.

Perkembangan jumlah ini tampaknya memberi harapan terhadap

perkembangan pendidikan, sebab kesulitan dan kelemahan serta masalah

mengenai mutu pendidikan, putus sekolah, jumlah anak yang mengulang dan

10

Page 11: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

pembiayaannya memang tidak dikemukakan. Banyaknya jumlah anak sekolah

dan besarnya minat masuk sekolah dalam keterbatasan dana ini telah

menimbulkan jurang yang lebih dalam antara kebutuhan dan pelayanannya

(demamd supply gap).

Setelah masalah “demand supply gap” ini masih terdapat sejumlah besar

pendidikan yang dihadapi. Prioritas pemecahannya perlu mendapat perhatian

yang bersungguh-sungguh. Terelesaikannya satu atau beberapa masalah

pendidikan diikuti oleh adanya sejumlah masalah pendidikan lain yang belum

terpecahkan atau justru timbullah masalah-masalah pendidikan baru yang timbul

sebagai akibat sampingan perkembangan social pada umumnya yang tidak dapat

dihindari.

Sirkulasi perubahan social yang merupakan lingkaran masalah, usaha

pemenuhan, masalah baru dan usaha baru, dan seterusnya, ini harus diterima

sebab sesuai dengan dinamika kehidupan manusia sendiri. Reaksi berantai dalam

masyarakat yang berupa strukturasi—destruksi —restrukturasi kembali, dan

seterusnya, akan berulang kembali dan memerlukan keikut-sertaan manusia

secara bertanggungjawab untuk menimbang dan menyelesaikannya dengan

tujuan hidup yang tepat.

11

Page 12: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

Perkembangan pendidikan di indonesia

Pendidikan Pra Kemerdekaan

Pendidikan modern di Indonesia dimulai sejak akhir abad ke-18, ketika

belanda mengakhiri politik “tanam paksa” menjadi politik etis, sebagai akibat

kritik dari kelompok sosialis di negeri Belanda yang mengecam praktik tanam

paksa yang menyebabkan kesengsaraan maha dasyat di Hindia Belanda.

Pendidikan “ongko loro” diperkenalkan bukan saja sebagai elaborasi terhadap

desakan kaum sosialis di negeri Belanda, namun juga didasari kebutuhan

pemerintah pendudukan untuk mendapatkan pegawai negeri jajaran rendah di

dalam administrasi pendudukannya. Pendidikan yang digerakkan oleh penjajah

belanda kamudian ditiru kembangkan oleh kaum nasionalis Indonesia.

pendidikan di Indonesia modern dimulai dengan lahirnya gerakan Boedi

Oetomo di tahun 1908, “Pagoeyoeban Pasoendan” di tahun 1913, dan Taman

Siswa di tahun 1922. Perjuangan kemerdekaan menghasilkan kemerdekaan RI

tahun 1945. Soekarno, presiden pertama Indonesia membawa semangat “nation

and character building” dalam pendidikan Indonesia. Di seluruh pelosok tanah

air didirikan sekolah, dan anak-anak dicari untuk disekolahkan tanpa dibayar.

Untuk meningkatkan kualitas guru, didirikan pendidikan guru yang  diberi nama

KPK-PKB, SG 2 tahun, SGA/KPG, kursus B-1 dan kursus B-2. Pendidikan di

zaman penjajah adalah pendidikan yang menjadikan penduduk Indonesia

bertekuk lutut di bawah ketiak kolonialis. Bangsa ini tidak diberikan ruang yang

lebar guna membaca dan mengamati banyak realitas pahit kemiskinan yang

sedemikian membumi di bumi pertiwi. Dalam pendidikan kolonialis, pendidikan

bagi bangsa ini bertujuan membutakan bangsa ini terhadap eksistensi dirinya

sebagai bangsa yang seharusnya dan sejatinya wajib dimerdekakan.

Pendidikan Pasca Kemerdekaan dan Masa Orde Lama

Tidak jauh berbeda setelah masa kemerdekaan, pendidikan di masa pascakolonial

melahirkan beberapa hal diantaranya:

12

Page 13: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

1. Terdapat banyak sikap hidup yang bisu dan kelu. Kebudayaan bisu dan budaya

pedagogi yang hanya mengandalkan memori otak sehingga menjadikan sekolah

hanya sebagai tempat untuk mendengarkan guru ceramah tanpa siswa diberikan

kesempatan untuk berpikir kritis. Pada saat ini siswa tidak memiliki pilihan

untuk tidak mengikuti metode ceramah ini,  karena guru diposisikan sebagai

subjek sentral yang harus dihormati oleh murid.

2. Penduduk dipinggiran kota (di kampung-kampung kumuh) ternyata belum

mampu berkembang dan belum dapat diikutsertakan dalam proses pendidikan.

3. Model sekolah yang mengikuti model barat ternyata belum hilang bekas-bekas

pengaruhnya dalam mengalami kegagalan.

4. Di sekolah-sekolah, bahasa ibu (bahasa daerah asli) didiskualifikasi secara

sistematis, diganti dengan bahasa intelektual dan artifisial penguasa di bidang

politik.

5. Kaum elit dan intelektual yang mendapatkan pendidikan dari luar negeri ternyata

tidak akrab dengan masyarakat pribumi.

Orde lama berusaha membangun masyarakat sipil yang kuat, yang berdiri di atas

demokrasi, kesamaan hak dan kewajiban antara sesama warga negara, termasuk

dalam bidang pendidikan. Sesungguhnya, inilah amanat UUD 1945 yang

menyebutkan salah satu cita-cita pembangunan nasional adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa. Banyak pemikir-pemikir yang lahir pada masa itu, sebab ruang

kebebasan betul-betul dibuka dan tidak ada yang mendikte peserta didik. Tidak ada

nuansa kepentingan politik sektoral tertentu untuk menjadikan pendidikan sebagai

alat negara maupun kaum dominan pemerintah.

Di bawah menteri pendidikan Ki Hadjar Dewantara dikembangkan pendidikan

dengan sistem “among” berdasarkan asas-asas kemerdekaan, kodrat alam,

kebudayaan, kebangsaan, dan kemanuasiaan yang dikenal sebagai “Panca Dharma

Taman Siswa” dan semboyan “ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso,

tut wuri handayani” pada 1950 diundangkan pertama kali peraturan pendidikan

nasional yaitu UU No. 4/1950 yang kemudian disempurnakan (jo) menjadi UU No.

12/1954 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah. Pada 1961

diundangkan UU No. 22/1961 tentang Pendidikan Tinggi, dilanjutkan dengan UU

13

Page 14: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

No.14/1965 tentang Majelis Pendidikan Nasional, dan UU No. 19/1965 tentang

Pokok-Pokok Sitem Pendidikan Nasional Pancasila. Pada masa akhir pendidikan

Presiden Soekarno, 90 % bangsa Indonesia berpendidikan SD.

Pendidikan Masa Orde Baru

Orde baru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998, dan dapat dikatakan

sebagai era pembangunan nasional. Dalam bidang pembangunan pendidikan,

khususnya pendidikan dasar, terjadi suatu loncatan yang sangat signifikan

dengan adanya Instruksi Presiden (Inpres) Pendidikan Dasar. Namun, yang

disayangkan adalah pengaplikasian inpres ini hanya berlangsung dari segi

kuantitas tanpa diimbangi dengan perkembangan kualitas. Yang terpenting pada

masa ini adalah menciptakan lulusan terdidik sebanyak-banyaknya tanpa

memperhatikan kualitas pengajaran dan hasil didikan.

Pendidikan pada Masa Reformasi

Era reformasi telah memberikan ruang yang cukup besar bagi perumusan

kebijakan-kebijakan pendidikan baru yang bersifat reformatif dan revolusioner.

Bentuk kurikulum menjadi berbasis kompetensi. Begitu pula bentuk pelaksanaan

pendidikan berubah dari sentralistik (orde lama) menjadi desentralistik. Pada

masa ini pemerintah menjalankan amanat UUD 1945 dengan memprioritaskan

anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan

belanja negara.

Dengan didasarkan oleh UU No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan

daerah, yang diperkuat dengan UU No. 25 tahun 1999 tentang perimbangan

keuangan pusat dan daerah, maka pendidikan digiring pada pengembangan

lokalitas, di mana keberagaman sangat diperhatikan. Masyarakat dapat berperan

aktif dalam pelaksanaan satuan pendidikan.

Pendidikan di era reformasi 1999 mengubah wajah sistem pendidikan

Indonesia melalui UU No 22 tahun 1999, dengan ini pendidikan menjadi sektor

14

Page 15: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

pembangunan yang didesentralisasikan. Pemerintah memperkenalkan model

“Manajemen Berbasis Sekolah”. Sementara untuk mengimbangi kebutuhan akan

sumber daya manusia yang berkualitas, maka dibuat sistem “Kurikulum

Berbasis Kompetensi”.

Memasuki tahun 2003 pemerintah membuat UU No.20 tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional menggantikan UU No 2 tahun 1989., dan

sejak saat itu pendidikan dipahami sebagai: “usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

15

Page 16: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejarah pendidikan berbagai bangsa mengajarkan kepada kita, bahwa

pendidikan selalu mengalami perubahan dan pembaharuan. Adanya berubahan dan

pembahuruan ini tejadi karena adanya beberapa faktor seperti : Pandangan manusi

terhadap pendidikan yang selalu berubah dengan berjalannya waktu; pertambahnya

penduduk yang membutuhkan lebih luas lagi sarana dan prasarana sekolah dan para

pendidiknya; perkembangan ilmu pengetahuan yang selalu maju sehingga anak-anak

didik tertuntut untuk menguasai berbagai ilmu yang berkembang di masanya agar

supaya anak didik mampu mengikuti dan menguasai segenap penemuan baru dalam

dunia ilmu; dan tuntunan adanya proses pendidikan yang relevan.

Adanya perubahan atau perkembangan dan pembaharuan pendidikan bertujaun

agar pendidikan bisa merata ke seluruh masyarakat, mutunya bagus, efektif,

relevansi dan efisiensi. Tujuan-tujuan ini bisa terealisasikan jika tahapan-tahapan

penting dalam penerapan pembaharuan pendidikan seperti : penentuan masalah,

penentuan tujuan, mempertimbangkan segala sumber dan hambatah, pengumpulan

alternatif pemecahan, penentuan alternatif terpilih, pencobaan, modifikasi dan revisi

alternatif pemecahan, pelaksanaanya dan pengembangannya bisa dilaksanakan

dengan baik.

Terjadinya berbagai masalah dalam dunia pendidikan menyebabkan manusia

berfikir untuk berbuat yang lebih banyak agar pendidikan lebih maju dan sesuai

dengan tujuan dan kebutuhan. Ini semua adalah dinamika hidup khusunya dalam

dunia pendidikan.

16

Page 17: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

Daftar Pustaka

Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan, Usaha Nasional,

Surabaya 1987.

Abdullah Syukri Zarkasy, M.A, Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren,

Rajawali Press, Jakarta 2005.

17

Page 18: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

MAKALAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN

PERKEMBANGAN DAN PEMBAHARUAN PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

1. DONI AVENSYAH

2. SRI HERLINA

3. MIRAWANI

DOSEN PEMBIMBING:

EVI SELVA NIRWANA, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU

2013

18

Page 19: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

KATA PENGANTAR

 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyajikan makalah yang

bertemakan perkembangan dan pembaharuan pendidikan dengan baik.

Makalah ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan dan pembaharuan pendidikan serta tujuan atau masalah – masalah

dalam pendidikan sehingga guru dapat menentukan langkah terbaik dalam dunia

pendidikan.

Kehadiran makalah ini mudah-mudahan dapat memberikan kontribusi yang

bermanfaat bagi pengembangan wawasan pembaca, khususnya mahasiswa yang akan

berjuang dalam bidang pendidikan.

           Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam

menyelesaikan makalah ini dari awal sampai akhir.

                                                                                                  

Bengkulu, 27 oktober 2013

Penyusun

19

i

Page 20: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................

KATA PENGANTAR........................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................. 1

B. Tujuan ............................................................................................... 1

C. Rumusan Masalah............................................................................. 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor- faktor yang mempengaruhi peruahan-perubahan dan pembaharuan

pendidikan ....................................................................................... 3

1. Pandangan terhadap pendidikan.................................................. 3

2. Pertambahan penduduk............................................................... 5

3. Perkembangan ilmu pengetahuan................................................ 6

4. Tuntunan adanya proses pedidikan yang relevan........................ 7

B. Tujuan pembaharuan pebdidikan ..................................................... 7

1. Pembaharuan pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah

-masalah pendidikan.................................................................... 8

2. Pembaharuan pendidikan sebagai upaya untuk memperkembangkan

pendekatan yang lebih efektif dan ekonomis.............................. 9

C. Masalah-masalah sebagai dinamika hidup........................................ 10

BAB III

PUNUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................... 12

20

Page 21: Makalah Dasar-sadar Pendidikan Kelompok 8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................

21

ii

ii