MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

28
MAKALAH DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI UKURAN DASAR DALAM EPIDEMIOLOGI OLEH : KELOMPOK II KELAS 1B o ARYFUL YAHDI o DINI FEBRIANI o DWI NOVELA MITA o DWI SEPTIA NENGSIH o ERA AFRIANI o JUZI MAHENDRA o LOVIKA FEBRI KASNADI o NURUL AIN o SHINTYA ANGRAINI o TONA MANANG DETA LUBIS o VIVIT SRI RAHYUNI o YOSSY DIRGA AULIA o YS OKTRIA SARI o YULIA SOFIANI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Transcript of MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

Page 1: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

MAKALAH DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI

UKURAN DASAR DALAM EPIDEMIOLOGI

OLEH :

KELOMPOK II

KELAS 1B

o ARYFUL YAHDI

o DINI FEBRIANI

o DWI NOVELA MITA

o DWI SEPTIA NENGSIH

o ERA AFRIANI

o JUZI MAHENDRA

o LOVIKA FEBRI KASNADI

o NURUL AIN

o SHINTYA ANGRAINI

o TONA MANANG DETA

LUBIS

o VIVIT SRI RAHYUNI

o YOSSY DIRGA AULIA

o YS OKTRIA SARI

o YULIA SOFIANI

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

TAHUN 2015

Page 2: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat

kesehatan dan kesempatan, sehingga kelompok dapat menyelesaikan tugas makalah dasar-

dasar epidemiologi mengenai ukuran dasar dalam epidemiologi yang telah diberikan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen mata kuliah yang telah membimbing dan

membantu kami dalam memahami semua hal yang terkait dengan dasar-dasar epidemiologi.

Kelompok sangat menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.

Untuk itu kelompok mengharapkan kritikan maupun saran kepada pembaca yang sifatnya

membangun. Akhir kata kelompok mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini

bermanfaat bagi kita semua. Aamiin

Padang, Agustus 2015

Kelompok II

i

Page 3: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang.......................................................................... 1

B. Tujuan....................................................................................... 2

1. Tujuan umum..................................................................... 2

2. Tujuan khusus.................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN

A. Rate .......................................................................................... 3

B. Rasio......................................................................................... 8

C. Proporsi..................................................................................... 9

D. Insidens..................................................................................... 9

E. Prevalens................................................................................... 12

1. Period prevalens rate.......................................................... 12

2. Point prevalens rate............................................................ 13

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 16

B. Saran......................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit merupakan gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh

seseorang. Penyakit, sakit, cedera, dan gangguan semuanya dikategorikan didalam

istilah tunggal morbiditas. Morbiditas (kesakitan) merupakan derajat sakit, cedera

atau gangguan pada suatu populasi. Morbiditas juga merupakan suatu penyimpangan

dari status sehat dan sejahtera, atau keberadaan suatu kondisi sakit.Morbiditas

biasanya ditunjukkan dalam angka prevalensi atau insidensi yang umum atau spesifik.

Morbiditas juga mengacu pada angka kesakitan, jumlah orang yang sakit

dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat

atau kelompok yang berisiko.

Mortalitas (kematian) dan angka kematian digunakan sebagai indikatorstatus

kesehatan. Angka morbiditas atau angka kesakitan juga digunakan sebagaiindikator kesehatan.

Pada tahun 1959, WHO menetapkan tiga ukuran morbiditas dalam laporan the

Expert Committee on Health Statistics. Ukuran pertama yang disebutkan adalah

jumlah orang yang sakit, ukuran kedua merupakan periode atau lama sakityang

dialami, dan yang ketiga adalah durai (waktu = jam, hari, minggu, bulan) penyakit. Di

dalam epidemiologi, ukuran utama morbiditas adalah angka insidensi dan prevalensi

dan berbagai ukuran turunan dari kedua indikator tersebut. Setiap kejadian penyakit,

kondisi, gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan angkainsidensi dan

angka prevalensi

Ukuran - ukuran epidemiologi merupakan ukuran-ukuran frekuensi penyakit

yang menggambarkan karakteristik kejadian (“occurrence”) suatu penyakit atau

1

Page 5: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

masalah kesehatan didalam populasi.  Ukuran – ukuran epidemiologi tersebut,

adalah : ukuran insiden, prevalensi dan ukuran rate, rasio serta proporsi.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Dapat memahami dan mampu melakukan perhitungan ukuran dasar epidemiologi

serta untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah dasar-dasar epidemiologi pada

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (Unand).

2. Tujuan Khusus

a. Memahami dan mampu menghitung ukuran insiden

b. Memahami dan mampu menghitung ukuran prevalen

c. Memahami dan mampu menghitung ukuran rate

d. Memahami dan mampu menghitung ukuran rasio

e. Memahami dan mampu menghitung ukuran proporsi

2

Page 6: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

BAB II

PEMBAHASAN

UKURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI

Ukuran - ukuran epidemiologi merupakan ukuran-ukuran frekuensi penyakit yang

menggambarkan karakteristik kejadian (“occurrence”) suatu penyakit atau masalah kesehatan

di dalam populasi.  Ukuran – ukuran epidemiologi tersebut, adalah :

A. Rate

Rate adalah perbandingan antara suatu kejadian dengan jumlah penduduk yang

mempunyai risiko kejadian tersebut, menyangkut interval waktu tertentu. Rate untuk

menyatakan dinamika dan kecepatan kejadian dalam suatu populasi masyarakat tertentu.

Contohnya, penyakit campak berisiko pada balita dan penyakit cancer servik berisiko pada

wanita.

Rumus :

Rate = X

X+Yk

X : Jumlah kejadian tertentu yang terjadi dalam kurun waktu tertentu.

Y: Jumlah penduduk yang mempunyai risiko mengalami kejadian tertentu dalam kurun

waktu tertentu ( pop. At risk)

K : konstanta (angka dasar)

1. CRUDE DEATH RATE (CDR) = ANGKA KEMATIAN KASAR (AKK)

Adalah jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu jangka waktu (umumnya 1

tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang

bersangkutan.

Istilah crude : kasar digunakan karena setiap aspek kematian tidak memperhitungkan

usia, jenis kelamin atau variabel lain.

3

Page 7: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

Rumus :

CDR= jumlah seluruh kematianjumlah penduduk pertengahan

2. PERINATAL MORTALITY RATE (PMR) / ANGKA KEMATIAN PERINATAL

(AKP)

Periode yang paling besar resiko kematiannya bagi umat manusia adalah periode

perinatal dan periode setelah usia 60 tahun. Di dalam kedokteran klinis, evaluasi terhadap

kematian anak dalam beberapa hari atau beberapa jam bahkan beberapa menit setelah

lahir merupakan hal yang paling penting agar kematian dan kesakitan yang seharusnya

tidak perlu terjadi dalam periode tersebut dicegah.

PMR adalah jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu

atau lebih ditambah dengan jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari yang

dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

Manfaat PMR :

Untuk menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat terutama kesehatan

masyarakat terutama kesehatan ibu hamil dan bayi.

Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya PMR adalah :

a. Banyaknya Bayi BBLR

b. Status gizi ibu dan bayi

c. Keadaan social ekonomi

d. Penyakit infeksi, terutama ISPA

e. Pertolongan persalinan

Rumus :

PMR / AKP=

jumlahkematian janin yang dilahirkan pada usiakehamilan 28 mingguataulebih+dengan jumlah kematianbayi yangberumur kurang

dari 7hari yangdicatat selama1 tahunjumlahbayilahir hidup pada tahun yangsama

X K

4

Page 8: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

3. NEONATAL MORTALITY RATE ( NMR ) = ANGKA KEMATIAN NEONATAL

(AKN)

Adalah jumlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari yang dicatat selama 1

tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Manfaat NMR adalah untuk

mengetahui :

a. Tinggi rendahnya usaha perawatan postnatal

b. Program imunisasi

c. Pertolongan persalinan

d. Penyakit infeksi, terutama Saluran Napas Bagian Atas.

4. INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB )

Adalah : jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

Manfaat : sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat.

5. UNDER FIVE MORTALITY RATE ( UFMR ) / ANGKA KEMATIAN BALITA

Adalah : Jumlah kematian balita yang dicatat selama 1 tahun per 1000 penduduk

balita pada tahun yang sama.

Manfaat : Untuk mengukur status kesehatan bayi.

5

Page 9: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

6. ANGKA KEMATIAN PASCA-NEONATAL (POSTNEONATAL MORTALITY

RATE)

Angka kematian pascaneonatal diperlukan untuk menelusuri kematian di Negara

belum berkembang , terutama pada wilayah tempat bayi meninggal pada tahun pertama

kehidupannya akibat malnutrisi, defisiensi nutrisi, dan penyakit infeksi.

Postneonatal Mortality Rate adalah : kematian yang terjadi pada bayi usia 28 hari

sampai 1 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam satu tahun.

7. ANGKA KEMATIAN JANIN/ANGKA LAHIR MATI (FETAL DEATH RATE)

Istilah kematian janin penggunaannya sama dengan istilah lahir mati. Kematian janin

adalah kematian yang terjadi akibat keluar atau dikeluarkannya janin dari rahim, terlepas

dari durasi kehamilannya. Jika bayi tidak bernafas atau tidak menunjukkan tanda – tanda

kehidupan saat lahir, bayi dinyatakan meninggal. Tanda –tanda kehidupan biasanya

ditentukan dari Pernapasan, Detak Jantung, Detak Tali Pusat atau Gerakan Otot Volunter.

Angka Kematian Janin adalah Proporsi jumlah kematian janin yang dikaitkan dengan

jumlah kelahiran pada periode waktu tertentu, biasanya 1 tahun.

8. MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI )

Adalah : jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan, persalinan

dan masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan :

a. Social ekonomi

b. Kesehatan ibu sebelum hamil, bersalin dan nifas

c. Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil

d. Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas.

6

Page 10: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

9. AGE SPESIFIC MORTALITY RATE ( ASMR / ASDR )

Manfaat ASMR/ASDR adalah :

a. Untuk mengetahui dan menggambarkan derajat kesehatan masyarakat dengan

melihat kematian tertinggi pada golongan umur.

b. Untuk membandingkan taraf kesehatan masyarakat di berbagai wilayah.

c. Untuk menghitung rata – rata harapan hidup.

Keterangan :

dX = Jml. Kematian yg dicatat dalam 1 tahun pd penduduk gol. Umur tertentu(x)

pX = Jml. Penduduk pertengahan tahun pada gol. Umur tersebut(x)

10. CAUSE SPESIFIC MORTALITY RATE ( CSMR )

Yaitu jumlah seluruh kematian karena satu sebab penyakit dalam satu jangka waktu

tertentu ( 1 tahun ) dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

tersebut.

11. CASE FATALITY RATE ( CFR )

Adalah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama.

Digunakan untuk mengetahui penyakit –penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi.

7

Page 11: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

B. Rasio

Rasio merupakan nilai relative yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif

yang pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut. Misalnya, sebuah nilai kuantitatif

A dan nilai kuantitatif B maka rasio kedua nilai tersebut adalah A/B

Contoh : pada suatu kejadian luar biasa keracunan makanan terdapat 32 orang penderita

dan 12 diantaranya adalah anak anak maka rasio anak terhadap orang dewasa adalah

12/20=3/5

Rumus rasio:

Rasio ¿xy

× k

Dimana:

x= banyaknya peristiwa atau orang yang mempunyai satu atau lebih atribut tertentu

y= banyaknya peristiwa atau orang yang mempunyai satu atau lebih atau atribut

tertentu, tetapi dalam hal berbeda atributnya dengan anggota x

k= 1

karena k=1, rumus rasio dapat disederhanakan menjadi :

rasio= x/y = x:y

Contoh:

Jika laki-laki ada 40 orang dan perempuan 60 orang

Maka rationya = 1 : 1,5

8

Page 12: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

C. Proporsi

Proporsi merupakan perbandingan yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut.

Proporsi digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam populasi. Apabila

menggunakan angka dasar (konstanta) adalah 100, maka disebut persentase.

Rumus :

Proporsi = X

X+Yk

Keterangan ;

X : banyaknya peristiwa atau orang, dan lain-lain, yang terjadi dalam kategori tertentu atau

subkelompok dari kelompok lebih yang besar.

Y : jumlah peristiwa atau orang, dan lain-lain, yang terjadi dalam semua kategori dari

kelompok data tersebut.

k : selalu sama dengan 100

Contoh soal :

Proporsi penduduk wanita dan laki – laki :

Jika penduduk wanita  30 orang dan penduduk laki – laki adalah 50 orang. Maka :

a. Proporsi pddk wanita : 30

30+50× 100=37,5 %

b. Proporsi pddk laki-laki = 50

30+50× 100=62,5 %

D. Insidens

Adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada

suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat. Untuk dapat menghitung angka insidensi

suatu panyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang :

Data tentang jumlah penderita baru

Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru (Population at Risk).

9

Page 13: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

Secara umum insiden dapat dibedakan menjadi 3 bentuk :

1. Incident Rate

Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka

waktu tertentu (umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang

mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang

bersangkutan.

Rumus yang digunakan :

Incident rate =AB

x K

Keterangan :

A : Jumlah Penderita Baru

B : Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut

K = Konstanta ( 100%, 1000 ‰)

Manfaat Incidence Rate adalah :

Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi

Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi

Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan

kesehatan.

Contoh kasus :

Pada tahun 2005, sejumlah 412 kasus penyakit tertentu dilaporkan terjadi dikota

berpenduduk 212.000. Berapa angka insiden rate per 100.000 penduduk di kota itu selama

tahun tersebut?

Jawab :

Angka Insiden = 412

212.000 x 100.000

= 194,3

100.000

2. Attack Rate

10

Page 14: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat

yang sama.

Manfaat Attack Rate adalah :

Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit.

Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut.

Rumus yang digunakan :

Attack Rate =AB

x K

Keterangan :

A : Jumlah penderita baru dalam satu saat

B : Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang

sama

K = Konstanta ( 100%, 1000 ‰)

Contoh kasus :

Pada sebuah kelas 2 SD dikelurahan X, ditemukan 20 orang menderita penyakit

campak diantara 50 murid SD, berapa besar Atteck rate?

Jawab :

AR = 2050

x 100 %

= 40 %

3. Secondary Attack Rate

Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua

dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena

penyakit pada serangan pertama. Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan

dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga ).

Rumus yang digunakan :

SAR = AB

x K

Keterangan :

A : Jml. Penderita Baru pd. Serangan Kedua

B : (Jml. Penddk – Pendd. Yg. Terkena Serangan Pertama )

11

Page 15: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

K = Konstanta ( 100%, 1000 ‰)

Contoh kasus :

Suatu keluarga terdiri dari 8 orang, pada minggu pertama anak no 3 terkena penyakit

perkusis. Empat hari kemudian anak no 2 dan no 5 terkena penyakit yang sama, dari semua

keluarga anak yang terkecil telah diberikan imunisasi DPT. Hitunglah secondary attack rate.

Jawab :

SAR = AB

x K

= 2

7−1 x 100

= 33,3 %

E. Prevalensi

Prevalensi adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan

pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. Pada perhitungan

angka prevalensi, digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan

orang/penduduk yang kebal atau penduduk dengan risiko (Population at Risk). Sehingga

dapat dikatakan bahwa angka prevalensi sebenarnya bukanlah suatu rate yang murni, karena

Penduduk yang tidak mungkin terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan.

Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Period Prevalen Rate

Adalah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu

jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu

yang bersangkutan.

Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat

munculnya, misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa.

12

Page 16: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

Rumus yang digunakan :

Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama & baru x K

-------------------------------------

Jumlah penduduk pertengahan

2. Point Prevalen Rate

Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan

jumlah penduduk pada saat itu. Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui mutu pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan.

Point Prevalen Rate = Jumlah penderita lama dan baru saat itu x K

-------------------------------------------------

Jumlah penduduk saat itu

Contoh Soal :

Skema diatas menunjukkan kejadian penyakit hepatitis B pada periode 1 Januari - 31

Desember di suatu PKM

Pada 1 januari jumlah pasien = 100

Selama periode 1 tahun rata-rata jumlah pasien = 1000

Tentukan point prevalens dan period prevalens !

Tanggal 1 Januari 5 orang pasien (kasus 1,4,6,8 dan 9) menunjukkan adanya kelainan

hepatitis B

13

Page 17: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

Point prevalens hepatitis B pada populasi klinik tersebut pada tanggal 1 Januari adalah

5/100 = 0.05 atau 50 kasus per 1000 pasien

Selama periode 1 tahun (1 Januari – 31 Desember 1990) terdapat terdapat 10 kasus hepatitis

B. Period prevalens hepatitis B pada PKM adalah

10/100 = 0,01 atau 10 kasus per 1000 pasien

Sumber Kesalahan Dalam Pengukuran

Dalam mengukur frekwensi masalah kesehatan dapat terjadi kesalahan – kesalahan yang

berasal dari 2 sumber yaitu :

1. Kesalahan akibat penggunaan data yang tidak sesuai :

a. Menggunakan sumber data yang tidak representative :

Hanya data dari pelayanan kesehatan saja, padahal diketahui bahwa cakupan

pelayanan kesehatan sangat terbatas dan tidak semua masyarakat datang berobat ke

fasilitas pelayanan tersebut.

b. Memanfaatkan data dari hasil survey khusus yang pengambilan respondennya

tidak secara acak. ( tidak memenuhi syarat Randomisasi )

c. Memanfaatkan data dari hasil survey khusus yang sebagian respondenya tidak

memberikan jawaban ( drop out )

2. Kesalahan karena adanya factor BIAS :

a. BIAS = adanya perbedaan antara hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya.

b. Sumber BIAS :

a) Dari Pengumpul Data :

- Menggunakan alat ukur yang berbeda – beda / tidak standar

- Menggunakan teknik pengukuran yang berbeda

b) Dari Masyarakat :

- Adanya perbedaan persepsi masyarakat terhadap penyakit yang

ditanyakan

- Adanya perbedaan respon terhadap alat / test yang dipergunakan.

CONTOH SOAL :

1. Jumlah penduduk suatu daerah pada bulan januari ada 50.000 orang sementara

pada bulan november tercatat 100.000 jiwa dengan jumlah terbesar penduduk

berusia dibawah 5 tahun sebanyak 20.000 jiwa. Sementara jumlah kematian

14

Page 18: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

tercatat 150 jiwa diantaranya 50 orang berjenis kelamin wanita dan 30 orang

berusia dibawah 5 tahun dari kematian yang ada terdapat 20 orang diakibatkan

penyakit tetanus dengan jumlah kasus sebanyak 125 kasus.

Jawaban :

CDR= 150141.667

x 100.000 = 105,8

ASDR= 3020.000

x 1000 = 1,5

CFR= 20125

x 100 % = 16 %

Penduduk tengah tahun = 50.000 + ( 1112

) x 100.000 = 141.667

Proporsi kematian laki-laki :

100150

x 100 = 66,67

Ratio kematian laki-laki : perempuan

100 : 50 = 2 : 1

15

Page 19: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ukuran - ukuran epidemiologi merupakan ukuran-ukuran frekuensi penyakit yang

menggambarkan karakteristik kejadian (“occurrence”) suatu penyakit atau masalah kesehatan

di dalam populasi.  Ukuran – ukuran epidemiologi tersebut, adalah Rate, Rasio, Proporsi,

Insidens, dan Prevalensi.

Dari makalah ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Rate

merupakan perbandingan antara suatu kejadian dengan jumlah penduduk yang

mempunyai risiko kejadian tersebut, menyangkut interval waktu tertentu.

2. Rasio

merupakan nilai relative yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif yang

pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut.

3. Proporsi

merupakan perbandingan yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut.

4. Insidens

merupakan gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan

pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat.

5. Prevalensi

16

Page 20: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

merupakan gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu.

B. Saran

Dengan makalah ini kelompok mengharapkan agar pembaca dapat menghitung ukuran-ukuran dalam epidemiologi sehingga frekuensi masalah kesehatan dapat diketahui secara tepat.

17

Page 21: MAKALAH DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI KELP 2.docx

DAFTAR PUSTAKA

1. Budiarto, Eko dan Dewi anggraini. 2003. Pengantar epidemiologi. Jakarta: EGC

2. Bustan, M.N. 2006. Pengantar epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta

3. Septifkmundip. Ukuran-ukuran dalam epidemiologi. [serial online] Oktober 2010

[diakses Agustus 2015]. Tersedia di URL: septifkmundip.blogspot.com/2010/10/ukuran-

ukuran-dalam-epidemiologi.html

4. Nur,Erdi, Magzaiben zainir dan Darwel. 2014. Bahan ajar epidemiologi lingkungan A.

Padang: Kemenkes RI Poltekkes Kemenkes Padang