Makalah Copr d3 Final Banget

download Makalah Copr d3 Final Banget

of 20

Transcript of Makalah Copr d3 Final Banget

DAFTAR ISI

Halaman Halaman Judul ................................................................................................................... Daftar Isi ............................................................................................................................ Daftar Tabel ....................................................................................................................... i ii iii

BAB I PENDAHULUAN I. II. LATAR BELAKANG......................................................................................... TUJUAN ......................................................................................................... 1 1

BAB II LANDASAN TEORI I. KONDISI UMUM STAN.................................................................................... A. STRUKTUR ORGANISASI........................................................................ B. JUMLAH SPESIALISASI DAN JUMLAH MAHASISWA............................ C. KETENTUAN GANTI RUGI........................................................................ D. KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA.......................... II. METODE PERHITUNGAN BIAYA................................................................... A. METODE TRADISIONAL.......................................................................... B. METODE ACTIVITY BASED COSTING ................................................... 2 2 2 4 5 7 7 8

BAB III PEMBAHASAN I. II. ESTIMASI BIAYA PERKULIAHAN DENGAN METODE TRADISIONAL .............. ESTIMASI BIAYA PERKULIAHAN DENGAN METODE ABC ............................... 11 12

BAB IV PENUTUP................................................................................................................ Daftar Pustaka ....................................................................................................................

17 18

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page ii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel Jumlah Mahasiswa STAN semester ganjil Tahun Akademik 2009/2010.................. Tabel Laporan Aktivitas Sekolah Tingi Akuntansi Negara .................................................. Tabel Biaya Penyelenggaraan Proses Bisnis STAN .......................................................... Tabel Cost Pooling ............................................................................................................. Tabel Cost Driver ................................................................................................................ Tabel Perhitungan Proporsi Cost Driver Jumlah Mahasiswa dan Jumlah SKS x Kelas ..... Tabel Proporsi Penggunaan Ruang Kuliah STAN ............................................................. Tabel Proporsi Penggunaan Ruang Kuliah Bidang Ajun Akuntan ...................................... Tabel Proporsi Aktivitas Bidang Akademis berdasarkan Proporsi Jumlah Mahasiswa ...... Tabel Proporsi Aktivitas Bidang Akademis Ajun Akuntan berdasarkan Proporsi Jumlah Mahasiswa per Spesialisasi ................................................................................... Tabel Perhitungan ABC Costing ......................................................................................... 15 16 3 6 11 13 13 14 15 15 15

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page iii

BAB I PENDAHULUAN

I.

LATAR BELAKANG Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dibentuk melalui Keputusan Presiden No. 45 Tahun 1974 jo. No. 12 Tahun 1976. Menteri Keuangan mengeluarkan Surat Keputusan No.KEP-998/MK/5/7/1976 pada 31 Juli 1976 sebagai pelaksanaan Keppres No. 12/1976 tersebut. Pasal 534 dalam KMK tersebut menyebutkan bahwa STAN mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK), di dalam bidang pendidikan akuntansi. Pasal 536 dalam KMK tersebut juga menyebutkan STAN terdiri dari Sekretariat, Bidang Akademis Pendidikan Pembantu Akuntan, Bidang Akademis Pendidikan Ajun Akuntan, dan Bidang Akademis Pendidikan Akuntan. Selanjutnya, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada Kementerian Keuangan telah ditetapkan sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 71/KMK05/2008 dan telah ditetapkan pula tarif Badan Layanan Umum Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada Kementerian Keuangan melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.05/2010. Sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 289/KMK.014/2004 tentang Ketentuan Ikatan Dinas Bagi Mahasiswa Program Diploma Bidang Keuangan Di Lingkungan Departemen Keuangan menetapkan bahwa Masa wajib kerja bagi Lulusan Program Diploma Bidang Keuangan adalah selama 3 (tiga) tahun untuk setiap tahun atau bagian tahun dari masa pendidikan yang secara nyata dijalani, ditambah 1 (satu) tahun, terhitung sejak yang bersangkutan melaksanakan tugas secara nyata.Dan bagi lulusan Program Diploma Bidang Keuangan yang tidak melaksanakan wajib kerja wajib membayar ganti rugisebesar Rp.10.000.000; Rp 30.000.000 danRp 50.000.000 masing-

masingbagitiaplulusan D I, D III dan D IV. Pada makalah ini, kami akan mencoba mengestimasi biaya perkuliahan mahasiswa Diploma III Spesialisasi Akuntansi dengan menggunakan metode tradisional costing maupun ABC costing untuk mengetahui berapakah besarnya ganti rugi yang paling mendekati biayabiaya yang telah dikeluarkan oleh Negara melalui BLU STAN untuk mendidik mahasiswa tersebut dari awal sampai yang bersangkutan menamatkan perkuliahan program D III Spesialisasi Akuntansi.

II.

TUJUAN PENULISAN Makalah ini dibuat untuk menghitung harga pokok produksi perkuliahan mahasiswa STAN program Diploma III spesialisasi Akuntansi dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah pada program Diploma IV Spesialisasi Akuntansi Kurikulum Khusus.

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 1

BAB II LANDASAN TEORI

I.

KONDISI UMUM STAN Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dibentuk melalui Keputusan Presiden No. 45 Tahun 1974 jo. No. 12 Tahun 1976. Menteri Keuangan mengeluarkan Surat Keputusan No.KEP-998/MK/5/7/1976 pada 31 Juli 1976 sebagai pelaksanaan Keppres No. 12/1976 tersebut. Pasal 534 dalam KMK tersebut menyebutkan bahwa STAN mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK), di dalam bidang pendidikan akuntansi. Pasal 536 dalam KMK tersebut juga menyebutkan STAN terdiri dari Sekretariat, Bidang Akademis Pendidikan Pembantu Akuntan, Bidang Akademis Pendidikan Ajun Akuntan, dan Bidang Akademis Pendidikan Akuntan. A. STRUKTUR ORGANISASI Struktur Organisasi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dapat dilihat pada bagan berikut ini :

B. JUMLAH SPESIALISASI DAN JUMLAH MAHASISWA Pada Tahun Akademik 2009/2010 Sekolah Tinggi Akuntansi Negara menyelenggarakan beberapa program diploma keuangan, yaitu : a. Diploma III Spesialisasi Akuntansi Pemerintah b. Diploma III Spesialisasi Administrasi Perpajakan c. Diploma III Spesialisasi Penilai/PBB d. Diploma III Spesialisasi Kebendaharaan Negara e. Diploma III Spesialisasi Kepabaianan dan Cukai f. Diploma III Spesialisasi PPLN

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 2

g. Diploma III Khusus Spesialisasi Akuntansi Pemerintah h. Diploma III Khusus Spesialisasi Administrasi Perpajakan i. Diploma IV Spesialisasi Akuntansi Pemerintah Dalam pengelolaan dan pelaksanaannya beberapa program pendidikan tersebut dibawahi oleh 3 (tiga) Kepala Bidang Akademis dengan pembagian sebagai berikut: a. Bidang Akademis Pendidikan Akuntan membawahi Prodip I dan III Keuangan Spesialisasi Anggaran dan Pengurusan Piutang dan Lelang Negara (PPLN) serta Diploma IV Spesialisasi Akuntansi Pemerintah b. Bidang Akademis Pendidikan Ajun Akuntan membawahi Prodip I dan III Keuangan Spesialisasi Bea dan Cukai serta Prodip III Spesialisasi Akuntansi Pemerintah c. Bidang Akademis Pendidikan Pembantu Akuntan membawahi Prodip I dan III Keuangan Spesialisasi Administrasi Perpajakan dan Penilai/PBB Berdasarkan Laporan Triwulan IV Tahun 2010 Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, data mahasiswa Pendidikan Program Diploma Keuangan pada semester ganjilTahun Akademik 2009/2010 secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Tabel Jumlah Mahasiswa STAN semester ganjil Tahun Akademik 2009/2010 NO I 1 2 3 4 5 6 SPESIALISASI DIPLOMA III Akuntansi Pemerintah Administrasi Perpajakan Penilai/PBB Kebendaharaan Negara Kepabaianan dan Cukai PPLN Sub Jumlah II 1 2 DIPLOMA III KHUSUS Akuntansi Pemerintah Administrasi Perpajakan Sub Jumlah III 1 DIPLOMA IV Akuntansi Pemerintah Matrikulasi Semester VII Semester VIII Semester IX Semester X Sub Total Total Mahasiswa 106 90 108 115 79 498 5685 103 123 226 59 104 163 162 227 389 927 450 102 219 70 52 1820 819 492 125 48 74 35 1593 842 230 171 2 48 92 1385 2588 1172 398 269 192 179 4798 TINGKAT I II III JUMLAH

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 3

C. KETENTUAN GANTI RUGI Pegawai Negeri Sipil yang tidak dapat menyelesaikan wajib kerja sebagaimana tercantum dalam Surat Perjanjian Wajib Kerja STAN dan ketentuan lainnya yang berlaku, pegawai tersebut wajib membayar ganti rugi ke Negara sesuai dengan Peraturan Perundangundangan yang berlaku. Peraturan ini telah mengalami beberapa perubahan sebagai berikut : 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor :1 /PMK/ 1977 tentang Peraturan Dasar Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Menteri Keuangan Republik Indonesia 2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 252/KMK/ 1977 tentang Pemberian Tunjangan Belajar Kepada Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara o Masaikatan dinas yang harus dijalani Ajun Akuntan (DIII) 6 kali masa pendidikan Akuntan (D.IV) 5 kali masa pendidikan ditambah sisa ajun yang berlum dijalani o Besargantirugi Sampai dengan Ajun AkuntanRp. 10.000.000,- Sampai dengan Akuntan Rp. 20.000.000,-

3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 531/KMK.08/1981 tentang Bentuk Dan Isi Surat Perianjian Wajib Kerja Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Di Departemen Keuangan o Masa ikatan dinas yang harus dijalani Ajun Akuntan (DIII) 6 kali masa pendidikan Akuntan (D.IV) 5 kali masa pendidikan ditambah setengah sisa ajun yang belum dijalani o Besar ganti rugi Sampai dengan Ajun Akuntan Rp. 10.000.000,- Sampai dengan Akuntan Rp. 30.000.000,-

4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 532/KMK.08/ 1981 tentang Bentuk Dan Isi Surat Perianjian Wajib Kerja Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Dengan Kurikulum Khusus Di Departemen Keuangan o Masa ikatan dinas yang harus dijalani Ajun Akuntan (DIII) 6 kali masa pendidikan Akuntan (D.IV) 5 kali masa pendidikan ditambah setengah sisa ajun yang berlum dijalani o Besar ganti rugi Sampai dengan Ajun Akuntan Rp. 10.000.000,- Sampai dengan Akuntan Rp. 30.000.000,-

5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 1274/KMK.08/1992 tentang Ketentuan Wajib Kerja Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil/PegawaiNegeriSipil Yang Mengikuti Pendidikan Program Diploma/Sekolah Tinggi Akuntansi Negara/Program Gelar Di Lingkungan Departemen Keuangan o Masa ikatan dinas yang harus dijalani Ajun / Akuntan (D.III/D.IV) 3 kali masa pendidikan ditambah 1 tahun

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 4

masa ikatan dinas yang dihitung adalah masa ikatan dinas untuk tingkat pendidikan tertinggi yang telah didapatkan o Besar ganti rugi Sampai dengan Ajun Akuntan Rp. 25.000.000,- Sampai dengan Akuntan Rp. 50.000.000,-

6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 289/KMK.014/2004 tentang Ketentuan Ikatan Dinas Bagi MahasiswaProgram Diploma Bidang KeuanganDi Lingkungan

Departemen Keuangan o Masa Ikatan Dinas yang harus dijalani Lulusan Program Diploma Bidang Keuangan adalah selama 3 (tiga) tahun untuk setiap tahun atau bagian tahun dari masa pendidikan yang secara nyata dijalani, ditambah 1 (satu) tahun, terhitung sejak yang bersangkutan melaksanakan tugas secara nyata. Masa wajib kerja bagi lulusan bagi lulusan yang berasal dari mahasiswa tugas belajar adalah selama 1 (satu) tahun untuk setiap tahun atau bagian dari masa pendidikan yang secara nyata dijalani, terhitung sejak yang bersangkutan melaksanakan tugas kembali secara nyata. o Besar ganti rugi Lulusan Program Diploma Bidang Keuangan yang tidak melaksanakan wajib kerja sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan ini wajib membayar ganti rugi sebesar : a. Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)bagi lulusan D I; b. Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) bagi lulusan D III; atau c. Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) bagi lulusan D IV.

D. KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA Berdasarkan Laporan Keuangan STAN Tahun 2010, diketahui bahwa Laporan Aktivitas Sekolah Tinggi Akuntansi Negara adalah sebagai berikut :

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 5

Tabel Laporan Aktivitas Sekolah Tingi Akuntansi Negara

Jika ditelusuri kembali terhadap data pengeluaran STAN yang lebih rinci (terlampir), maka seluruh biaya atas penyelenggaraan pendidikan diploma keuangan di STAN terwakili oleh

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 6

seluruh akun beban. Dari data di atas juga terlihat bahwa program D1 Kepabeanan dan Cukai tidak dilaksanakan pada tahun 2010.

II.

METODE PERHITUNGAN BIAYA A. Metode Tradisional Simple Distribution Sesuai dengan namanya, teknik ini sangat sederhana, yaitu melakukan

distribusi biaya-biaya yang dikeluarkan di pusat biaya penunjang, langsung ke berbagai pusat biaya produksi. Distribusi ini dilakukan satu persatu dari masingmasing pusat biaya penunjang. Tujuan distribusi dari suatu unit penunjang tertentu adalah unit-unit produksi yang relevan, yaitu yang secara fungsional diketahui mendapat dukungan dari unit-unit penunjang tertentu tersebut. Kelebihan dari cara ini adalah kesederhanaannya sehingga mudah dilakukan. Namun kelemahannya adalah asumsi dukungan fungsional hanya terjadi antara unit penunjang dan unit produksi. Padahal dalam praktek kita ketahui bahwa antara sesama unit penunjang bisa terjadi transfer jasa, misalnya direksi mengawasi unit dapur, unit dapur memberi makan kepada direksi dan staf tata usaha dan lain sebagainya.

Step Down Method Untuk mengatasi kelemahan Simple Distribution tersebut, dikembangkan

distribusi anak tangga (step down method). Dalam metode ini dilakukan distribusi biaya unit penunjang lain dan unit produksi. Caranya, distribusi biaya dilakukan secara berturut-turut, dimulai dengan unit penunjang yang biasanya terbesar. Biaya unit penunjang tersebut didistribusikan ke unit-unit lain (penunjang dan produksi yang relevan). Setelah selesai, dilanjutkan dengan distribusi biaya dari unit penunjang lain yang biasanya nomor dua terbesar. Proses tersebut dilakukan sampai semua biaya dari unit penunjang habis didistrubusikan ke unit produksi. Perlu dicatat bahwa dalam metode ini, biaya yang didistribusikan dari unit penunjang kedua, ketiga, keempat daan seterusnya mengandung dua elemen biaya yaitu asli unit penunjang bersangkutan ditambah biaya yang diterima dari unit penunjang lain. Kelebihan metode ini sudah dilakukan distribusi dari unit penunjang ke unit penunjang lain. Namun distribudi ini sebetulnya belum sempurna, karena distribusi ini hanya terjadi satu sepihak. Padahal dalam kenyataanya, bisa terjadi hubungan tersebut timbal balik. Misalnya, bagian umum melakukan pemeliharaan alat-alat dapur dan sebaliknya bagian dapur mensuplai makanan kepada staf bagian umum.

Double Distribution Method Metode ini pada tahap pertama melakukan distribusi biaya yang dikeluarkan di unit penunjang ke unit penunjang lain dan unit produksi. Hasilnya, hasil sebagian unit

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 7

penunjang sudah didistribusikan ke unit produksi, akan tetapi sebagian masih berada di unit penunjang, yaitu biaya yang diterima dari unit penunjang lain. Biaya yang masih berada di unit penunjang ini dalam tahap selanjutnya didistribusikan ke unit produksi, sehingga tidak ada lagi biaya tersisa di unit penunjang. Karena metode ini dilakukan dua kali distribusi biaya, maka metode tersebut dinamakan distribusi ganda (double distribution method). Metode ini

dianggap cukup akurat dan relatif mudah dilaksanakan dan merupakan metode yang terpilih untuk analisis biaya Puskesmas maupun Rumah Sakit di Indonesia.

Multiple Distribution Metode ini, distribusi biaya dilakukan secara lengkap, yaitu antara sesama unit penunjang ke unit produksi, dan antara sesama unit produksi. Tentunya distribusi antar unit tersebut dilakukan kalau memang ada hubungan fungsional keduanya. Jadi dapat dikatakan bahwa multiple distribution pada dasarnya adalah double distribution plus alokasi antar sesama unit produksi.

B. Metode ABC Perkembangan ABC System Pada awal perkembangannya, ABC system dimanfaatkan oleh untuk memperbaiki kecermatan perhitunagn biaya produk dalam perusahaan-perusahaan manufaktur yang menghasilkan banyak jenis produk. Pada perkembangan selanjutnya, ABC

system tidak lagi terbatas pemanfaatannya hanya untuk menghasilkan informasi biaya produk yang akurat, namun meluas sebagai sistem informasi untuk memotivasi personil dalam melakukan improvement terhadap proses yang digunakan oleh perusahan untuk menghasilkan produk/jasa bagi customer. Jika pada awal perkembangannya ABC system masih terbatas penggunaannya dala perusahaan manufaktur yang menghasilkan berbagai jenis produk, pada tahap perkembangan selanjtnya, ABC system dimanfatkan oleh perusahaan manufaktur produk tunggal, perusahaan jasa (seperti perbankan, transportasi, dan layanan kesehatan), perusahaan dagang (seperti bisnis ritel dan distributor). ABC system dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan akuntansi biaya tradisional yang didesain khusus untuk perusahaan manufaktur. Semua jenis perusahaan

(manufaktur, jasa dagang) sekarang dapat memanfaatkan ABC system sebagai sistem akuntansi biaya, baik untuk tujuan pengurangan biaya (cost reduction) maupun untuk perhitungan kos produk/jasa yang akurat. Jika pada tahap awal perkembangannya, ABC system hanya difokuskan pada biaya overhead pabrik, pada tahap perkembangan selanjutnya, ABC system diterapkan ke semua biaya, mulai dari biaya desain, biya produksi, biaya penjualan, biaya pasca jual, sampai biaya administrasi dan umum. ABC system menggunakan aktivitas sebagai titik

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 8

pusat (focal point) untuk mempertanggung jawabkan biaya. Oleh karena aktifitas tidak hanya dijumpai di perusahaan manufaktur, dan tidak terbatas di tahap produksi, maka ABC system dapat dimanfaatkan di perusahaan non manufaktur dan mencakup biaya di luar produksi.

Pengertian ABC Activity Based Costing (ABC) adalah pendekatan penentuan biaya produk yang sumber daya

membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi

yang disebabkan aktifitas. Dasar pemikiranbpendekatan penentuan biaya ini adalah bahwa produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh aktivitas dan

aktivitas yang dibutuhkan tersebut menggunakan sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya. Sumber daya dibebankan ke aktivitas, kemudian aktivitas dibebankan ke obyek biaya berdasarkan penggunaannya. ABC memeperkenalkan hubungan sebab

akibat antara cost driver dengan aktivitas. Menurut Mulyadi, pengertian Activity Based Costing adalah sistem informasi biaya yang berorientasi pada penyediaan informasi lengkap tentang aktifitas untuk memungkinkan personil perusahaan melakukan pengelolaan terhadap aktivitas.

Sistem informasi ini menggunakan aktivitas sebagai basis serta pengurangan biaya dan penentuan secara akurat kos produk/jasa sebagai tujuan Amin Wijaya Tunggal telah merangkum berbagai pendapat para ahli pengertian activity based costing. Beberapa diantaranya adalah : Menurut I Gayle Rayburn : Activity based costing adalah sistem yang dalam pelaksanaan aktivitas akan menimbulkan konsumsi sumber daya yang dicatat tentang

sebagai biaya. Kalkulasi biaya berbasis transaksi adalah nama lain activity based costing system. Tujuan activity based costing system adalah meengalokasikan biaya transaksi dari aktivitas yang dilaksanakan dalam organisasi dan kemudian mengalokasikan biaya tersebut pemakaian aktifitas produk. Menurut J.Morse, James. R, Davis dan AI. L Hargraves : Activity based costing adalah pengalokasian kembali biaya ke obyek dengan dasar aktivitas yang menyebabkan biaya ABC system berdasarkan premis dasar/ pemikiran bahwa aktivitas menyebabkan biaya dan biaya aktivitas harus dialokasikan ke obyek secara tepat ke produk sesuai dengan

biaya dengan dasar aktivitas tersebut dikonsumsi. ABC system menelusuri biaya produk dengan dasar aktifitas yang digunaan untuk menghasilkan produk tersebut. Menurut Ray H. Garrison : Avcitity based costing adalah suatu metode kalkulasi biaya yang menciptakan suatu kelompok biaya untuk setiap kejadian/transaksi

(aktivitas) dalam suatu organisasi berlaku sebagai pemacu biaya. Biaya overhead kemudian dialokasikan ke produk dan jasa dengan dasar jumlah dari kejadian atau transaksi tersebut.

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 9

Ada

dua

anggapan

penting

yang

mendasari

sistem

ABC,

yaitu aktivitas

menyebabkan timbulnya biaya dan produk menyebabkan timbulnya permintaan atas aktivitas . ABC System merupakan suatu alternatif penentuan harga pokok produk atau jasa yang saat ini cukup dikenal dan sangat relevan. ABC System merupakan sistem informasi tentang pekerjaan atau aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya dan menghasilkan nilai bagi konsumen.

Dasar System ABC Ada dua keyakinan dasar yang melandasi ABC system. 1. Cost is caused. Biaya ada penyebabnya dan penyebab biaya adalah aktifitas. ABC system berangkat dari keyakinan dasar bahwa sumber daya menyediakan kemampuan untuk melaksanakan aktifitas, bukan sekedar menyebabkan timbulnya biaya yang dialokasikan. 2. The cause of cost can be managed. Penyebab terjadinya biaya (yaitu aktifitas) dapat dikelola.

Sistem biaya Activity-Based Costing (ABC) merupakan suatu sistem biaya yang pertama kali menelusuri biaya keaktivitas Dan kemudian keproduk yang dihasilkan. Dalam sistem biaya ABC ini juga dikenal adanya prosedur pembebanan biaya aktivitas kepada produk berdasarkan aktivitas-aktivitas yang dikonsumsi oleh produk yang dihasilkan tersebut. Tahap yang dimiliki oleh sistem ABC tersebut dalam analisisnya dapat dibagi dalAM dua tahapan, yaitu sebagai berikut : 1. Prosedur Tahap I Pada tahap pertama ini dilakukan pembebanan biaya pemakaian sumber daya kepada aktivitas-aktivitas yang menggunakannya. Dalam kalkulasi biaya

berdasarkan sistem Activity-Based Costing (ABC) tahap pertama, biaya overhead dibagi kedalam kelompok biaya yang homogen. Suatu kelompok biaya yang homogen merupakan suatu kumpulan dari biaya overhead, yaitu variasi biaya dapat dijelaskan oleh suatu pemacu biaya (cost driver). Aktivitas overhead yang homogen apabila mereka mempunyai rasio konsumsi yang sama untuk semua produk. 2. Prosedur Tahap II Pada tahap kedua ini, biaya setiap kelompok biaya (cost pool) ditelusuri ke produk. Hal ini dilakukan dengan menggunakan tarif kelompok yang dihitung pada tahap pertama dan dikalikan dengan jumlah sumber daya yang dikonsumsi oleh setiap produk.Tolok ukur ini merupakan kuantitas pemacu biaya yang digunakan oleh setiap produk. Dengan demikian overhead yang dibebankan setiap kelompok biaya ke produk dihitung sebagai berikut : Overhead yang dibebankan = Tarif kelompok x Jumlah konsumsi pemacu biaya .

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 10

BAB III PEMBAHASAN

I.

ESTIMASI BIAYA PERKULIAHAN DENGAN METODE TRADISIONAL Kami menggunakan simple distribution methode untuk membebankan biaya yang terjadi. Alasan kami pilih methode ini adalah karena keterbatasan data. Kami menggunakan data realisasi beban pada laporan Keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Tahun 2010 untuk menghitung Cost of Production Mahasiswa STAN. Berikut Proses Perhitungannya. Dari laporan Keuangan STAN Tahun 2010: Tabel Biaya Penyelenggaraan Proses Bisnis STAN Beban Layanan beban pegawai beban layanan beban jasa layanan 176.375.000 4.815.416.197 25.851.145.320 30.842.936.517 Beban Administrasi dan Umum beban pegawai A&U beban administrasi perkantoran beban pemeliharaan beban daya dan jasa beban penyusutan aktiva tetap 14.114.107.732 2.061.876.417 1.069.321.155 1.760.301.771 10.050.590.304 29.056.197.379 59.899.133.896

TOTAL

Dari data di atas beban layanan merupakan biaya langsung yang terkait dengan core business STAN, sementara beban aministrasi dan umum merupakan biaya overhead. Sementara itu, dari data demografi mahasiswa pada bab sebelumnya, Total Jumlah mahasiswa STAN Tahun 2010 berjumlah 5.685 orang dan Jumlah mahasiswa DIII Akuntansi Tahun 2010 berjumlah 2.588 orang.

Perhitungan: Rp 30.842.936.517 + Rp 29.056.197.379 Total Cost per mahasiwa per tahun, adalah

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 11

Dengan mengasumsikan bahwa varians realisasi beban layanan dan administrasi & umum adalah kecil sekali atau tidaka ada untuk laporan Keuangan Tahun 2011 dan 2012. Cost of Production mahasiswa STAN selama 3 tahun adalah:

II.

ESTIMASI BIAYA PERKULIAHAN DENGAN METODE ABC Dalam perhitungan biaya perkuliahan menggunakan metode ABC, tahapan yang dilakukan adalah : 1. Mengidentifikasi dan membuat definisi aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan oleh prodip III spesialisasi akuntansi STAN dan menentukan cost pool. Karena keterbatasan data dan informasi proses bisnis yang diselenggarakan STAN yang diperoleh penyusun, aktivitas produksi pada STAN dapat diklasifikasikan menjadi 2 aktivitas umum yaitu aktivitas pendidikan dan pelatihan dan aktivitas penunjang. Aktivitas pendidikan dan pelatihan terdiri dari 3 cost pool, yaitu : a. Beban Pegawai, merupakan pembayaran kepada tenaga pengajar/pegawai STAN atas pemberian pelayanan pendidikan dan pelatihan (diklat) b. Beban Bahan, merupakan pembayaran untuk pembelian bahan seperti ATK, fotokopi, modul, dan lain-lain yang digunakan dalam kegiatan pemberian pelayanan diklat c. Jasa Layanan, pembayaran jasa/honor kepada tenaga ahli yang memberikan layanan diklat.

Aktivitas penunjang terdiri dari 5 cost pool, yaitu : a. Beban Pegawai, pembayaran gaji dan tunjangan kepada pegawai STAN. Pada tahun 2010, Beban Pegawai pada Beban Administrasi Umum termasuk di dalamnya TKPKN b. Beban Administrasi Perkantoran, merupakan beban untuk

penyelenggaraan administrasi kantor untuk mendukung kegiatan utama STAN c. Beban Pemeliharaan, beban untuk pemeliharaan aset tetap dan fasilitas yang dimikili STAN d. Beban Daya dan Jasa, merupakan beban untuk pembayaran beban listrik dan telepon serta internet di STAN e. Beban Penyusutan Aktiva Tetap, pengakuan penyusutan atas aset tetap yang dimiliki STAN

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 12

2.

Review data keuangan STAN dan mengelompokkan biaya berdasarkan cost pool. Berdasarkan Laporan Keuangan STAN Tahun 2010, data keuangan STAN yang telah dikelompokkan berdasarkan cost pool adalah sebagai berikut : Tabel Cost Pooling Mata Anggaran Beban Layanan Aktivitas Pendidikan dan Pelatihan a. Beban Pegawai b. Beban Bahan c. Jasa Layanan Biaya 30.842.936.517 176.375.000 4.815.416.197 25.851.145.320 29.056.197.379 14.114.107.732 2.061.876.417 1.069.321.155 1.760.301.771 10.050.590.304 59.899.133.896

Beban Administrasi dan Umum Aktivitas Penunjang a. Beban Pegawai b. Beban Administrasi dan Perkantoran c. Beban Pemeliharaan

d. Beban Daya dan Jasa e. Beban Penyusutan Aktiva Tetap Total

3.

Menentukan Cost Driver dari masing-masing Cost Pool Setelah menentukan Cost Pool (aktivitas tempat penampungan biaya), tahap selanjutnya adalah menentukan pemicu biaya atau cost driver. Cost driver untuk masing-masing cost pool adalah sebagai berikut :

Tabel Cost Driver Mata Anggaran Beban Layanan a. Beban Pegawai b. Beban Bahan c. Jasa Layanan Jumlah SKS x Jumlah Kelas Jumlah mahasiswa Jumlah SKS x Jumlah Kelas Cost Driver

Beban Administrasi dan Umum a. Beban Pegawai b. Beban Administrasi dan Perkantoran c. Beban Pemeliharaan Bagan Organisasi Bagan Organisasi Penggunaan Ruang Penggunaan Ruang Penggunaan Ruang

d. Beban Daya dan Jasa e. Beban Penyusutan Aktiva Tetap

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 13

4.

Mengestimasi proporsi biaya yang dialokasikan untuk Prodip III Akuntansi berdasarkan Cost Driver yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah menentukan cost driver, tahap selanjutnya adalah mengestimasi proporsi biaya yang diserap oleh prodip III Akuntansi.

Tabel Perhitungan Proporsi Cost Driver Jumlah Mahasiswa dan Jumlah SKS x Kelas NO I 1 2 3 4 5 6 SPESIALISASI DIPLOMA III Akuntansi Pemerintah Administrasi Perpajakan Penilai/PBB Kebendaharaan Negara Kepabaianan dan Cukai PPLN Sub Jumlah II 1 2 DIPLOMA III KHUSUS Akuntansi Pemerintah Administrasi Perpajakan Sub Jumlah DIPLOMA IV Akuntansi Pemerintah 106 90 108 115 79 Sub Total Total 498 5685 100,00 1,86 1,58 1,90 2,02 1,39 142 1018 12 142 1768 16835 10,50 100 162 227 389 2,85 3,99 89 72 4 6 360 409 2,14 2,43 2588 1172 398 269 192 179 4798 45,52 20,62 7,00 4,73 3,38 3,15 119 120 118 119 120 119 65 29 10 7 5 4 7699 3516 1174 800 576 533 45,73 20,88 6,97 4,75 3,42 3,16 JUMLAH % Jumlah SKS Jumlah Kelas SKS x Kelas %

III 1

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 14

Tabel Proporsi Penggunaan Ruang Kuliah STAN Bidang Bidang Akuntan Bidang Ajun Akuntan I J C D L Bidang Pembantu Akuntan E J Gedung Lantai semua 1 semua semua semua semua 2, 3 Ruang Kelas 25 7 19 21 10 22 18 122 Tabel Proporsi Penggunaan Ruang Kuliah Bidang Ajun Akuntan Bidang Ajun Akuntan D III BC D III Akuntansi D III Akuntansi Khusus Jml Kelas 5 65 4 74 % 6,76 87,84 5,41 100,00 % total 2,77 36,00 2,22 40,98 100,00 32,79 40,98 % 26,23

Tabel Proporsi Aktivitas Bidang Akademis berdasarkan Proporsi Jumlah Mahasiswa Bidang Bidang Akademis Akuntan Bidang Akademis Ajun Akuntan Bidang Akademis Pembantu Akuntan Jml Mahasiswa 946 2.942 1.797 5.685 Tabel Proporsi Aktivitas Bidang Akademis Ajun Akuntan berdasarkan Proporsi Jumlah Mahasiswa per Spesialisasi Spesialisasi D III BC D III Akuntansi D III Akuntansi Khusus Jml Mahasiswa 192 2588 162 2942 5. Perhitungan Biaya Perkuliahan dengan Metode ABC Setelah proporsi dari masing-masing cost driver untuk prodip III Akuntansi STAN telah terdefinisi, langkah selanjutnya adalah mengalokasikan biaya pada masingmasing cost pool berdasarkan proporsi cost driver yang telah dihitung sebelumnya, yaitu sebagai berikut : % 6,53 87,97 5,51 100,00 %total 3,38 45,52 2,85 51,75 % 16,64 51,75 31,61

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 15

Tabel Perhitungan ABC Costing Cost Pooling Beban Layanan A B C Beban Pegawai Beban Bahan Beban Jasa Layanan 176.375.000 4.815.416.197 25.851.145.320 30.842.936.517 SKS x kelas Jumlah Mahasiswa SKS x kelas 45,73 45,52 45,73 80.662.426 2.192.136.696 11.822.628.439 14.095.427.561 Amount (Rp) Base Allocation (%) Amount Allocated (Rp)

Sub Total Beban Administrasi Umum A B C D E Beban Pegawai Beban Administrasi Perkantoran Beban Pemeliharaan Beban Daya dan Jasa Beban Penyusutan Aktiva Tetap

14.114.107.732 2.061.876.417 1.069.321.155 1.760.301.771 10.050.590.304 29.056.197.379

Bagan Organisasi Bagan Organisasi Penggunaan Ruang Penggunaan Ruang Penggunaan Ruang

45,52 45,52 36,00 36,00 36,00

6.425.208.586 938.634.330 384.946.140 633.693.039 3.618.123.448 12.000.605.543 26.096.033.104 2.588 10.083.475

TOTAL BEBAN Jumlah Mahasiswa DIII Akuntansi Biaya/mahasiswa/tahun Biaya/mahasiswa (3 th)

59.899.133.896

30.250.425

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 16

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penyusun dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 289/KMK.014/2004 tentang Ketentuan Ikatan Dinas Bagi MahasiswaProgram Diploma Bidang KeuanganDi Lingkungan Departemen Keuangan, ditetapkan bahwa : a. Masa Ikatan Dinas yang harus dijalani Lulusan Program Diploma Bidang Keuangan adalah selama 3 (tiga) tahun untuk setiap tahun atau bagian tahun dari masa pendidikan yang secara nyata dijalani, ditambah 1 (satu) tahun, terhitung sejak yang bersangkutan melaksanakan tugas secara nyata. Masa wajib kerja bagi lulusan bagi lulusan yang berasal dari mahasiswa tugas belajar adalah selama 1 (satu) tahun untuk setiap tahun atau bagian dari masa pendidikan yang secara nyata dijalani, terhitung sejak yang bersangkutan melaksanakan tugas kembali secara nyata. b. Besar ganti rugi Lulusan Program Diploma Bidang Keuangan yang tidak melaksanakan wajib kerja sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan ini wajib membayar ganti rugi sebesar : a) Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) bagi lulusan D I; b) Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) bagi lulusan D III; atau c) Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) bagi lulusan D IV.

2. Berdasarkan perhitungan dengan metode traditional costing, diketahui bahwa harga pokok produksi untuk perkuliahan seorang mahasiswa program diploma III spesialisasi akuntansi adalah sebesar Rp 31.609.042,- (Tiga Puluh Satu Juta Enam Ratus Sembilan Ribu Empat Puluh Dua Rupiah).

3. Berdasarkan perhitungan dengan metode activity based costing, diketahui bahwa harga pokok produksi untuk perkuliahan seorang mahasiswa program diploma III spesialisasi akuntansi adalah sebesar Rp 30.250.425,- (Tiga Puluh Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Empat Ratus Dua Puluh Lima Rupiah). 4. Dengan demikian, maka besaran ganti rugi pada ketentuan sebagaimana disebutkan pada poin (1) untuk lulusan Diploma III spesialisasi Akuntansi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara sudah relevan apabila ditinnjau dari perhitungan biaya berdasarkan metode traidtional maupun ABC Costing.

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 17

DAFTAR PUSTAKA

Douglas T. Hicks. 1992. Activity-Based Costing for Small and Mid-sized Busines An Implementation Guide.

____________________. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 252/KMK/ 1977 tentang Pemberian Tunjangan Belajar Kepada Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

___________________. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 531/KMK.08/1981 tentang Bentuk Dan Isi Surat Perianjian Wajib Kerja Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Di Departemen Keuangan ___________________. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 532/KMK.08/ 1981 tentang Bentuk Dan Isi Surat Perianjian Wajib Kerja Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Dengan Kurikulum Khusus Di Departemen Keuangan ___________________. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 1274/KMK.08/1992 tentang

Ketentuan Wajib Kerja Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil / Pegawai Negeri Sipil Yang Mengikuti Pendidikan Program Diploma/ Sekolah Tinggi Akuntansi Negara/ Program Gelar Di Lingkungan Departemen Keuangan

Kementerian Keuangan. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 289/KMK.014/2004 tentang Ketentuan Ikatan Dinas Bagi Mahasiswa Program Diploma Bidang Keuangan di Lingkungan Departemen Keuangan.

Mahani, Aestikani. 2007. PERANCANGAN MODEL ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN STANDARD UNIT COST PENDIDIKAN PROGRAM S-1(Studi Kasus : Jurusan Statistik - ITS). Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November.

____________________. Peraturan Menteri Keuangan Nomor :1 /PMK/ 1977 tentang Peraturan Dasar Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Menteri Keuangan Republik Indonesia.

____________________. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.05/2010 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada Kementerian Keuangan.

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Laporan Keuangan STAN Tahun 2010. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Laporan Triwulan IV STAN Tahun 2010.

Wayne J. Morse, dkk. 1991. Management Accounting.

Makalah Akuntansi Manajemen Sektor Pemerintah

Page 18