MAKALAH community service
-
Upload
maretta-huiriant -
Category
Documents
-
view
518 -
download
6
description
Transcript of MAKALAH community service
LAPORANINDAHNYA BERBAGI DENGAN KETULUSAN
HATI(Character Building)
Alfredo Hibertus (1701339724)
Cathleen Josephine (1701302500)
Dessy Natalia (1701302450)
Edward Trenata
Jessica Marseline (1701302425)
Maretta (1701316411)
Nathasya (1701301643)
Rifayati (1701329976)
Winny Grandis (1701314766)
Yesika (1701302564)
BINUS UNIVERSITYJalan Alam Sutera Boulevard 1
Alam Sutera, Tangerang
Lembar Pengesahan
Lembar pengesahan laporan Character Building“ Indahnya Berbagi Kasih dengan Ketulusan Hati”
Menyetujui
Dosen Character Building
Hondi Panjaitan, S.Th., M.A, M.Th
Lembar Pengesahan ii
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul “Indahnya Berbagi dengan
Ketulusan Hati”. Laporan ini dibuat berdasarkan kegiatan yang telah kami lakukan di lapangan.
Dalam penyusunannya, penulis banyak mengalami kesulitan. Namun berkat bantuan
bantuan dari berbagai pihak laporan ini dapat diselesaikan dengan cukup baik. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen kami yang telah
mebimbing, memberi dukungan, dan saran.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan laporan yang lebih baik lagi di masa
yang akan datang.
Harapan kami, semoga karya ilmiah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran
tersendiri bagi generasi muda bahwa kita harus saling peduli dengan lingkungan terutama sesama
kita.
Tangerang, 24 Oktober 2013
Penulis
Kata Pengantar iii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan memiliki banyak pengaruh bagi mahasiswa
baik dari segi akademik maupun non akademik. Akademik merupakan hal yang
memang patut diberikan oleh sebuah lembaga pendidikan, namun non akademik
seperti pengembangan diri yang diajarkan oleh BINUS UNIVERSITY kepada
para mahasiswa dengan dijadikan sebagai matakuliah “Character Building”.
Dewasa ini, rasa solidaritas mahasiswa semakin menipis. Mahasiswa lebih
senang mengurusi hidupnya masing-masing dengan kegiatan mereka sendiri,
bahkan sesama teman pun mereka jarang berkomunikasi. Rasa solidaritas yang
kurang juga diiiringi dengan sopan santun siswa yang kurang baik. Kebanyakan
dari mereka, hidup dengan semaunya tanpa memikirkan orang lain. Globalisasi
menjadi suatu alasan mengapa mahasiswa sekarang menjadi manusia yang
individual dan egois. Perkembangan IT yang sangat pesat membuat siswa
cenderung sibuk memikirkan cara untuk bisa mengikuti perkembangan zaman,
contohnya hampir semua mahasiswa di Binus memiliki iPad sebagai sesuatu yang
bisa membantu mereka dalam hidup.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah kegiatan positif yang dapat menjadi
wadah untuk mengembangkan diri, memupuk rasa kepedulian terhadap sesama
dan lingkungan serta meningkatkan kesopan-santunan mahasiswa.
Pendahuluan , Latar Belakang 1
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat
bermanfaat bagi para remaja dalam pemahaman tentang peduli terhadap sesama serta
aplikasi tentang sopan-santun. Secara terperinci tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengembangkan jati diri dengan berbagi
2. Memupuk rasa solidaritas kepada sesama dan lingkungan.
C. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai informasi bagi masyarakat khususnya para
mahasiswaagar lebih memahami pentingnya peduli terhadap sesama juga tidak
melupakan sopan-santun untuk bersosialisasi dan kegiatan ini dilakukan agar mahasiswa
lebih dapat mengembangkan jatidiri.
D. Tinjauan Pustaka
Sesama adalah orang-orang yang berada di sekililing kita. Namun, terkadang kita
tidak menyadari adanya sesama kita yang kekurangan. Peduli dalam Kamus Bahasa
Indonesia adalah hirau. Kepedulian berarti sikap yang mengindahkan atau menghiraukan.
Rasa kepedulian itulah yang belum cukup dimiliki oleh para pelajar. Rasa solidaritas
yang rendah membuat sikap menghiraukan itu tidak muncul. Dalam penelitian ini sikap
menghiraukan terhadap sesame yang membutuhkan.
Sosial, merupakan kata yang selalu lekat dalam hidup manusia. Manusia adalah
mahluk sosial karena manusia tidak bisa hidup tanpa berhubungan dengan manusia yang
lain bahkan untuk urusan sekecil apapun kita tetap membutuhkan orang lain untuk
membantu kita. Menurut seorang ahli yaitu Paul Ernest, sosial lebih dari sekedar jumlah
manusia secara individu karena mereka terlibat dalam berbagai kegiatan bersama. Maka
dari itu dalam penelitian ini meliput beberapa kegiatan bersama sekelompok individu.
Seorang individu yang memiliki kertebatasan perlu adanya pelayanan dari orang
lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani
Tujuan Penelitian , Manfaat Penelitian , Tinjauan Pustaka 2
orang lain. Salah satu cara mengaplikasikan rasa kepedulian terhadap sesama dapat
berupa sebuah usaha untuk melayani orang lain. Dalam penelitian ini, usaha melayani
yang dilakukan adalah memberikan sumbangan dan bermain bersama dengan anak-anak
Panti Yayasan Sayap Ibu.
E. Metode penelitian
Adapun metode yang kami gunakan adalah
- Observasi (pengamatan secara langsung)
- Wawancara (berbincang-bincang dengan pengurus Yayasan)
F.1 Objek Penelitian
Pelayanan sosial yang kami lakukan adalah di Panti Asuhan dan Anak Terlantar,
Yayasan Sayap Ibu.
F.2 Ruang Lingkup
Pelayanan sosial akan melibatkan anak-anak yang ada di panti. Adapun kegiatan
yang akan dilakukan bersama anak panti adalah:
- Belajar bersama
- Bermain bersama
F.3 Bentuk Kegiatan
Bakti sosial yaitu dengan menyantuni anak-anak di panti, memberikan makanan, dan bermain bersama.
Bentuk Kegiatan 3
F.4 Pelaksanaan Penelitian
Tempat : Yayasan Panti Penyantunan dan Rehabilitasi Anak Cacat Ganda Terlantar, “Sayap Ibu”. (Jalan Raya Graha Bintaro No 33B, Pondok Kacang Barat
Waktu : Rabu, 23 Oktober 2013
Bentuk Kegiatan 4
BAB II
PEMBAHASAN
Mahasiswa sering sekali melupakan orang-orang di sekitarnya. Mereka tidak pernah
ingin tahu apa yang terjadi di sekitar. Padahal semestinya, mereka sebagai tunas bangsa harus
lebih peduli terhadap masyarakat yang merupakan salah satu bagian dari Negara Indonesia.
Kepedulian merupakan sebuah tindakan yang mengindahkan serta menghiraukan. Namun rasa
menghiraukan sesama yang di miliki pelajar cukup rendah.
Untuk meningkatkan rasa solidaritas terhadap sesama, kami menjalankan kegiatan
community service sebagai bagian dari mata kuliah Character Building. Kami memilih untuk
melakukan pelayanan sosial di Yayasan Sayap Ibu yaitu tempat penyantunan dan rehabilitasi
anak cacat terlantar. Pada tanggal 23 Oktober 2013, kami datang ke Yayasan Sayap Ibu untuk
memulai kegiatan kami. Tak disangka kami disambut hangat oleh pengurus di sana. Memang
sebelumnya kami sudah pergi ke sana untuk survey terlebih dahulu dan mengetahui latar
belakang dari yayasan ini. Ketika kami melakukan survey kami belum bertemu dengan anak-
anaknya jadi kami tidak tahu seperti apa mereka. Pada saat kami sampai, kami merasa sedikit
terkejut karena yayasan ini menyantuni anak-anak yang cacat. Ada yang sakit hydrocephalus,
mikrocephalus, downsyndrome, dll. Sedih sekali kami melihat mereka yang masih kecil-kecil
namun memiliki keterbatasan yang menyulitkan. Banyak anak-anak yang masih berusia 4-10
tahun yang tidak bisa melihat, bahkan ada anak bayi yang baru 10bulan sudah terkena
hydrocephalus dan dia akan buta serta tuli selamanya karena tidak terobati lagi.
Namun masih ada beberapa anak yang masih bisa diajak berkomunikasi meskipun tidak
lancar dan dengan keterbatasannya. Ada anak yang berusia 8tahun bernama Nita. Dia menderita
lumpuh dikarenakan saraf motoriknya tidak berjalan, dia pun tidak bisa berjalan, berbicara juga
tidak lancar, memegang barang pun tidak erat. Kami masih mampu mengajak dia berkomunikasi
dan mengajak dia bermain meski terkadang kami sedikit takut dengan dia karena mungkin terlalu
semangatnya dia bermain dengan kami, dimata kami ketika dia mengajak kami bermain terkesan
memaksa. Ada anak yang bernama Nurul yang mentalnya terganggu dikarenakan ketika ia masih
berusia 5tahun, ia diperkosa oleh ayahnya sehingga ia lebih menutup diri dan ketika kami
mengajaknya berbicara ia suka tidak nyambung dan tidak menghiraukan kami.
Pembahasan 6
Kami sangat salut dan kagum melihat suster-suster yang mengurusi anak-anak itu.
Kurang lebih satu anak dapat di pegang oleh 2 suster. Mereka berkata kepada kami, memang
mereka tidak selalu sabar untuk menemani dan mengurusi anak-anak itu namun mereka
menyayangi anak-anak itu. Kami berusaha belajar dari suster-suster cara bagaimana menangani
anak-anak yang memiliki kekurangan, kesabaran dan ketulusan hati itu adalah kuncinya. Kami
banyak berbincang-bincang dengan suster-nya selama mengajak anak-anak itu bermain. Kami
sangat prihatin dan sedih sekali melihat anak-anak itu. Ada seorang anak perempuan, dia
mendertia hydrocephalus, dia tidak dapat mendengar, melihat dan hanya bisa berbaring dengan
napas yang terengah-engah, melihatnya begitu kasihan .
Dari pengalaman ini banyak sekali yang bisa kami dapatkan yang pertama adalah kami
harus bersyukur dengan apa yang telah kami dapatkan sekarang dan yang kedua, kami tidak
boleh melupakan sekitar karena masih banyak yang memiliki kekurangan dan kami harus
membantu sesama kami yang membutuhkan. Ketika anak-anak itu sudah merasa nyaman dengan
kedatangan kami, namun apa boleh buat kami harus pulang dan beberapa anak menahan kami
untuk pulang. Betapa senangnya hati kami, ternyata kedatangan kami membawa sesuatu yang
bermanfaat bagi mereka yang meskipun tidak seberapa yang kami berikan.
Pembahasan 6
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Rasa solidaritas yang kurang dari mahasiswa, dapat di atasi dengan
melakukan sebuah kegiatan positif, salah satunya adalah Community Service.
Pelayanan kepada masyarakat ini, dapat menambah pengalaman mahasiswa,
menyadarkan mereka akan pentingnya berbagi kepada sesame, serta membuat
mahasiswa lebih dapat mengembangkan jati diri mereka. Berbagi tidak hanya
dalam segi materi, namun dari segi psikis ataupun tenaga pun perlu. Dari
pelayanan sosial di Yayasan Sayap Ibu ini, penulis dapat memaknai arti berbagi
dan kebersamaan yang dalam dengan sesama. Segala sesuatu dapat berjalan
dengan baik, khususnya peduli dengan sesama jika ada sebuah ketulusan hati.
Ketulusan hati untuk melayani membuat semuanya terasa begitu indah, dari mulai
yang tidak kenal sama sekali sampai akhirnya menjadi dekat.
B. Saran
1. Dalam menulis diharapakan penulis dapat mengkaji berbagai permasalahan
yang terjadi dalam masyarakat pada saat ini sehingga karya tulis dapat lebih
menarik minat pembaca.
2. Kami mengharapkan pembaca dapat meningkatkan kekreatifannya dan lebih
kritis dalam membuat karya tulis.
3. Setelah membaca laporan ini, pembaca dapat menyadari dan langsung terjun
ke lapangan untuk mulai peduli terhadap sesama dan lingkungan.
Penutup 7
Daftar Pustaka
http://www.sarjanaku.com/2011/06/contoh-penutup-makalah.html
http://www.oaty.net/2013/04/contoh-makalah-bahasa-indonesia.html
Lampiran 9
Lampiran
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 12
Lampiran 13