Makalah cara menyusui yang benar

26
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta- juta ibu di seluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI bahkan ibu yang buta huruf pun dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun demikian dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Utami Roeli, 2000). Keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan terhadap waktu yang tepat saat pemberian ASI. Kalau diperhatikan sebelum sampai menangis bayi sudah bisa memberikan tanda-tanda kebutuhan akan ASI berupa gerakan-gerakan memainkan mulut dan lidah atau tangan di mulut. Kendala terhadap pemberian ASI telah teridentifikasi, hal ini mencakup faktor-faktor seperti kurangnya informasi dari pihak perawat kesehatan bayi, praktik-praktik rumah sakit yang merugikan seperti pemberian air dan suplemen bayi tanpa kebutuhan medis, kurangnya perawatan tindak lanjut pada periode pasca kelahiran dini, kurangnya 1

description

KABUPATEN MUNA

Transcript of Makalah cara menyusui yang benar

Page 1: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar belakang

Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta ibu di seluruh

dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang

ASI bahkan ibu yang buta huruf pun dapat menyusui anaknya dengan

baik. Walaupun demikian dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini

melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Utami Roeli, 2000).

Keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan terhadap

waktu yang tepat saat pemberian ASI. Kalau diperhatikan sebelum

sampai menangis bayi sudah bisa memberikan tanda-tanda kebutuhan

akan ASI berupa gerakan-gerakan memainkan mulut dan lidah atau

tangan di mulut.

Kendala terhadap pemberian ASI telah teridentifikasi, hal ini

mencakup faktor-faktor seperti kurangnya informasi dari pihak perawat

kesehatan bayi, praktik-praktik rumah sakit yang merugikan seperti

pemberian air dan suplemen bayi tanpa kebutuhan medis, kurangnya

perawatan tindak lanjut pada periode pasca kelahiran dini, kurangnya

dukungan dari masyarakat luas (Maribeth Hasselquist, 2006).

Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami

berbagai masalah, hanya karena tidak mengetahui cara-cara yang

sebenarnya sangat sederhana, seperti cara menaruh bayi pada payudara

ketika menyusui, isapan yang mengakibatkan puting terasa nyeri dan

masih banyak lagi masalah lain. Untuk itu seorang ibu butuh seseorang

yang dapat membimbingnya dalam merawat bayi termasuk dalam

menyusui. Orang yang dapat membantunya terutama adalah orang yang

berpengaruh besar dalam hidupnya atau disegani seperti suami, keluarga

1

Page 2: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

atau kerabat atau kelompok ibu-ibu pendukung ASI dan dokter atau

tenaga kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan

pengetahuan mengenai tehnik-tehnik menyusui yang benar (Soetjingsih,

1997).

B.  Tujuan

Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut :

Sebagai tugas individu

Untuk mengetahui cara menyusui yang baik dan benar

Untuk mengetahui masalah-masalah dalam pemberian ASI

C.  Masalah

Masih terdapat ibu yang belum mengetahui cara-cara menyusui

yang baik dan benar serta masalah-masalah dalam pemberian ASI.

D.  Manfaat

Bagi Ibu Menyusui di harapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan ibu tentang cara menyusui.

2

Page 3: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Cara menyusui yang baik dan benar 

Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi

menghisap air susu. Bidan / perawat perlu mamberikan bimbingan pada

ibu dalam minggu pertama setelah persalinan (nifas) tentang cara-cara

menyusui yang sebenarnya agar tidak menimbulkan masalah.

Cara-cara menyusui yang baik dan benar yakni sebagai berikut:

a.  Mengatur posisi bayi terhadap payudara ibu

b. Keluarkan sedikit ASI dari putting susu, kemudian dioleskan pada

putting susu dan areola.

c.  Jelaskan  pada ibu bagaimana teknik memegang bayinya

Empat hal pokok yakni :

1.  Kepala dan badan bayi berada pada satu garis.

2.  Muka bayi harus menghadap ke payudara, sedangkan hidungnya

kearah putting susu.

3.  Ibu harus memegang bayinya berdekatan dengan ibu.

4.  Untuk BBL : ibu harus menopang badan bayi bagian belakang,

disamping kepala dan bahu.

d.  Payudara dipegang dengan menggunakan ibu jari diatas, sedangkan

jari yang lainnya menopang bagian bawah payudara, serta

gunakanlah ibu jari untuk membentuk puting susu demikian rupa

sehingga mudah memasukkannya ke mulut bayi.

3

Page 4: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

e.  Berilah rangsangan pada bayi agar membuka mulut dengan cara

menyentuhkan bibir bayi ke puting susu atau dengan cara menyentuh

sisi mulut bayi.

f.   Tunggulah sampai bibir bayi terbuka cukup lebar.

g.  Setelah mulut bayi terbuka cukup lebar, gerakkan bayi segera ke

payudara dan bukan sebaliknya ibu atau payudara ibu yang

digerakkan ke mulut bayi

h.   Arahkan bibir bawah bayi di bawah puting susu hingga dagu bayi

menyentuh payudara

i.   Perhatikanlah selama menyusui itu.

      Teknik Melepaskan Hisapan Bayi

Setelah selesai menyusui kurang lebih selama 10 menit, lepaskan

hisapan bayi dengan  cara :

Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut mulut bayi

Menekan dagu bayi ke bawah

Dengan menutup lubang hidung bayi agar mulutnya membuka

Jangan menarik putting susu untuk melepaskan.

Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI

Setelah bayi melepaskan hisapannya, sendawanya bayi sebelum

menyusukan dengan payudara yang lainnya dengan cara :

a.   Sandarkan bayi dipundak ibu, tepuk punggungnya dengan pelan

sampai bayi bersendawa.

b.   Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu sambil digosok punggungnya

B.   Ciri-ciri bayi menyusu dengan benar

1.  Bayi tampak tenang

2.  Badan bayi menempel pada perut ibu

4

Page 5: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

3.  Dagu bayi menempel pada perut ibu

4.  Mulut bayi terbuka cukup lebar

5.  Bibir bawah bayi juga terbuka lebar

6.   Areola yang kelihatan lebih luas di bagian atas daripada di bagian

bawah mulut bayi

7.   Bayi ketika menghisap ASI cukup dalam menghisapnya, lembut dan

tidak ada bunyi.

8.   Putting susu tidak merasa nyeri.

9.   Kepala dan badan bayi berada pada garis lurus.

10.  Kepala bayi tidak ada posisi tengadah.

C.   Posisi menyusui

1.  Posisi menyusui ibu bersalin normal

Ibu yang melahirkan secara spontan bias lebih leluasa

dalam memilih memilih posisi meyusui,sambil duduk atau berbaring

menyamping. Jika posisi duduk yang dipilih:

Gunakan kursi yang nyaman

Upayakan telapak kaki menginjak lantai

Gunakan dingklik (bangku kecil) sebagai pengganjal bila posisi

kaki agak menggantung

2.  Posisi menyusui ibu yang melahirkan melalui persalinan Seksio

Caesaria (SC)

Football position adalah posisi menyusui yang disarankan untuk ibu

yang melahirkan melalui persalinan SC. Pada posisi ini:

Tubuh bayi digendong dengan salah satu tangan ibu.

Upayakan letak kepala bayi berada tepat dibawah payudara dan

membentuk garis lurus dengan badan bayi

5

Page 6: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

Posisi ini aman karena bawah perut ibu yang masih nyeri akibat

operasi dapat terlindungi

Posisi ini merupakan pososo yang paling nyaman bagi ibu

maupun bayinya.

3.   Posisi menyusui ibu dengan bayi kembar

Sama dengan ibu yang melahirkan melalui persalinan SC, Football

position juga tepat untuk bayi kembar, dimana kedua bayi disuse

bersamaan kiri dan kanan, dengan cara:

Kedua tangan ibu memeluk masing-masing satu kepala bayi,

seperti memegang bola.

Letakkan tapat dibawah payudara ibu.

Posisi kaki bayi boleh dibiarkan menjuntai keluar.

Untuk memudahkan, kepala bayi diletakkan pada satu bidang datar

yang memiliki ketinggian kurang lebih sepinggang ibu.

Dengan demikian ibu cukup menopang kepala kedua bayi

kembarnya saja.

Cara lain adalah dengan meletekkan bantal diatas pangkuan ibu.

4.   Posisi menyusui ibu dengan ASI berlimpah

Pada ibu-ibu yang memiliki ASI berlimpah dan memancar (penuh) dan

alirannya deras, terdapat posisi khusus untuk menghindari agar bayi

tidak tersedak, dengan cara:

Ibu tidur terlentang lurus, sementara bayi diletakkan diatas perut

ibu dalam posisi berbaring lurus dengan kepala menghadap ke

payudara, atau

Bayi di tengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan

kepala bayi. Dengan posisi ini, maka bayi tidakakan tersedak.

6

Page 7: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

D.    Gambar Posisi Menyusui

1)  The Cradle

Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir. Caranya yaitu :

Pastikan punggung Anda benar-benar mendukung untuk posisi ini. Jaga

bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan kulit Anda saling bersentuhan.

Biarkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, dan letakkan kepalanya

pada siku Anda.

2)  The cross cradle hold.

Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain mendukung

kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda akan memiliki kontrol

lebih besar atas kepala bayi. Posisi menyusui ini bagus untuk bayi

prematur atau ibu dengan puting payudara kecil.

3)  The football hold.

Caranya, pegang bayi di samping Anda dengan kaki di belakang

Anda dan bayi terselip di bawah lengan Anda, seolah-olah Anda sedang

memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan

dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara besar. Tapi,

Anda butuh bantal untuk menopang bayi.

7

Page 8: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

4)  Saddle hold.

Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk menyusui dalam

posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi Anda memiliki pilek

atau sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk tegak dengan kaki

mengangkangi Anda sendiri.

5)  The lying position.

Menyusui dengan berbaring akan memberi Anda lebih banyak

kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih banyak pada

malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan

kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh Anda.

E.   Masalah-masalah dalam pemberian ASI

Masalah masalah menyusui pada bayi:

1.  Bayi Sering Menangis

Tangisan bayi dapat dijadikan sebagai cara berkomuniksi antara

ibu dan buah hati. Pada saat bayi menangis, maka cari sumber

penyebabnya. Dan yang paling sering karena kurang ASI.

2.   Bayi Bingung Puting (Nipple Confusion)

Bingung Puting (Nipple Confusion) terjadi akibat pemberian susu

formula dalam botol yang berganti-ganti. Hal ini akibat mekanisme

menyusu pada puting susu ibu berbeda dengan mekanisme menyusu

pada botol. Menyusu pada ibu memerlukan kerja otot-otot pipi, gusi,

langit-langit dan lidah. Sedangkan menyusu pada botol bersifat pasif,

tergantung pada faktor pemberi yaitu kemiringan botol atau tekanan

gravitasi susu, besar lubang dan ketebalan karet dot.

Tanda bayi bingung puting antara lain:

Bayi menolak menyusu

Isapan bayi terputus-putus dan sebentar-bentar

8

Page 9: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

Bayi mengisap puting seperti mengisap dot

Hal yang perlu diperhatikan agar bayi tidak bingung puting antara lain:

Berikan susu formula menggunakan sendok ataupun cangkir.

Berikan susu formula dengan indikasi yang kuat.

3.   Bayi dengan BBLR dan Bayi Prematur

Bayi dengan berat badan lahir rendah, bayi prematur maupun

bayi kecil mempunyai masalah menyusui karena refleks

menghisapnya lemah. Oleh karena itu, harus segera dilatih untuk

menyusu. Bila bayi dirawat di rumah sakit, harus lebih sering

dijenguk, disentuh dengan kasih sayang dan bila memungkinkan

disusui.

4.   Bayi dengan Ikterus

Ikterik pada bayi sering terjadi pada bayi yang kurang

mendapatkan ASI. Ikterik dini terjadi pada bayi usia 2-10 hari yang

disebabkan oleh kadar bilirubin dalam darah tinggi.

Untuk mengatasi agar tidak terjadi hiper bilirubinemia pada bayi

maka:

1.  Segeralah menyusui bayi setelah lahir.

2.  Menyusui bayi, sesering mungkin tanpa jadwal dan on demand.

Oleh karena itu, menyusui dini sangat penting karena bayi akan

mendapat kolustrum. Kolustrum membantu bayi mengeluarkan

mekonium, bilirubin dapat dikeluarkan melalui feses sehingga

mencegah bayi tidak kuning.

5.  Bayi dengan Bibir Sumbing

Bayi dengan bibir sumbing tetap masih bisa menyusu. Pada

bayi dengan bibir sumbing pallatum molle (langit-langit lunak) dan

pallatum durum (langit-langit keras), dengan posisi tertentu masih

dapat menyusu tanpa kesulitan. Meskipun bayi terdapat kelainan, ibu

9

Page 10: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

harus tetap menyusui karena dengan menyusui dapat melatih

kekuatan otot rahang dan lidah. Anjuran menyusui pada keadaan ini

dengan cara:

1.  Posisi bayi duduk.

2.  Saat menyusui, puting dan areola dipegang.

3.  Ibu jari digunakan sebagai penyumbat celah pada bibir bayi.

4.  Asi perah diberikan pada bayi dengan labiopalatoskisis (sumbing

pada bibir dan langit-langit).

6.   Bayi Kembar

Posisi yang dapat digunakan pada saat menyusui bayi

kembar adalah dengan posisi memegang bola (football position).

Pada saat menyusui secara bersamaan, bayi menyusu secara

bergantian. Susuilah bayi sesering mungkin. Apabila bayi ada yang

dirawat di rumah sakit, berikanlah ASI peras dan susuilah bayi yang

ada dirumah. Agar ibu dapat beristirahat maka sebaiknya mintalah

bantuan pada anggota keluarga atau orang lain untuk mengasuh

bayi Anda.

7.   Bayi Sakit

Bayi sakit dengan indikasi khusus tidak diperbolahkan

mendapatkan makanan per oral, tetapi pada saat kondisi bayi sudah

memungkinkan maka berikan ASI. Menyusui bukan kontraindikasi

pada bayi sakit dengan muntah-muntah ataupun diare. Posisi

menyusui yang tepat dapat mencegah timbulnya muntah, antara lain

dengan posisi duduk. Berikan ASI sedikit tapi sering kemudian

sendawakan. Pada saat bayi akan ditidurkan, posisikan tengkurap

atau miring kanan untuk mengurangi bayi tersedak karena

regurgitasi.

10

Page 11: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

8.   Bayi dengan Lidah Pendek (Lingual Frenulum)

Bayi dengan lidah pendek atau lingual frenulum (jaringan

ikat penghubung lidah dan dasar mulut) yang pendek dan tebal serta

kaku tak elastis, sehingga membatasi gerak lidah dan bayi tidak

dapat menjulurkan lidahnya untuk “mengurut” puting dengan optimal.

Akibat lidah bayi tidak sanggup “memegang” puting dan

areola dengan baik, maka proses laktasi tidak dapat berjalan dengan

sempurna. Oleh karena itu, ibu dapat membantu dengan menahan

kedua bibir bayi segera setelah bayi dapat “menangkap” putting dan

areola dengan benar. Kemudian posisi kedua bibir bayi

dipertahankan agar tidak berubah-ubah.

9.   Bayi yang Memerlukan Perawatan

Pada saat bayi sakit dan memerlukan perawatan, padahal

bayi masih menyusu, sebaiknya ibu tetap merawat dan memberikan

ASI. Apabila tidak terdapat fasilitas, maka ibu dapat memerah ASI

dan menyimpannya. Cara penyimpanan ASI perahpun juga perlu

diperhatikan, agar tidak mudah basi.

10.  Menyusui dalam Keadaan Darurat

Masalah pada keadaan darurat misalnya: kondisi ibu yang

panik sehingga produksi ASI dapat berkurang; makanan pengganti

ASI tidak terkontrol.

Rekomendasi untuk mengatasi keadaan darurat tersebut

antara lain: pemberian ASI harus dilindungi pada keadaan darurat,

pemberian makanan pengganti ASI (PASI) dapat diberikan dalam

kondisi tertentu dan hanya pada waktu dibutuhkan; bila

memungkinkan pemberian PASI tidak menggunakan botol.

11

Page 12: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

Masalah masalah menyusui pada ibu :

1.  Ibu Melahirkan Dengan Bedah Sesar.

Meskipun seorang ibu menjalani persalinan sesar tetapi ada

juga yang mempunyai keinginan kuat untuk tetap memberikan ASI pada

bayinya. Namun demikian, ada beberapa keadaan yang dapat

mempengaruhi ASI baik langsung maupun tidak langsung antara lain:

pengaruh pembiusan saat operasi, psikologi ibu.

Ibu dengan pasca persalinan sesar tetap dapat memberikan

ASI nya. Hal yang perlu diperhatikan pada kondisi ini adalah :

a.   Mintalah segera mungkin untuk dapat menyusui.

b.   Cari posisi yang nyaman untuk menyusui seperti : lying flat on your

back, clutch (football) hold, side lying, cross cradle (transition) hold.

c.   Mintalah dukungan dari keluarga.

d.   Berdoa dan yakinlah bahwa ibu dapat memberikan ASI.

2.   Ibu Sakit.

Ibu sakit bukan merupakan alasan untuk berhenti menyusui.

Justru dengan tetap menyusui, ASI akan melindungi bayi dari penyakit.

Perlu diperhatikan, pada saat ibu sakit diperlukan bantuan dari orang lain

untuk mengurus bayi dan rumah tangga. Dengan harapan, ibu tetap

mendapatkan istirahat yang cukup.

Periksalah ke tenaga kesehatan terdekat, untuk mendapatkan

pengobatan yang tidak mempengaruhi ASI maupun bayi.

3.   Ibu Penderita Hepatitis (hbsag +) Dan Ibu Penderita Hiv/Aids (+).

Masih ada perbedaan pandangan mengenai penularan penyakit

HIV/AIDS atau Hepatitis melalui ASI dari ibu penderita kepada bayinya.

Ada yang berpendapat bahwa ibu penderita HIV/AIDS atau Hepatitis tidak

diperkenankan untuk menyusui. Namun demikian, WHO berpendapat: ibu

penderita tetap dianjurkan memberikan ASI kepada bayinya dengan

12

Page 13: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

berbagai pertimbangan. Antara lain: alasan ekonomi, aspek kesehatan

ibu.

4.   Ibu penderita TBC paru.

Pada ibu penderita TBC paru tetap dianjurkan untuk menyusui,

karena kuman TBC tidak ditularkan melalui ASI. Ibu tetap diberikan

pengobatan TBC paru secara adekuat dan diajarkan cara pencegahan

pada bayi dengan menggunakan masker. Bayi diberikan INH sebagai

profilaksis. Pengobatan pada ibu dilakukan kurang lebih 3 bulan kemudian

dilakukan uji Mantoux pada bayi. Bila hasil negatif terapi INH dihentikan

dan imunisasi bayi dengan vaksinasi BCG.

5.   Ibu penderita diabetes.

Bayi tetap diberikan ASI, namun kadar gula darahnya tetap dimonitor.

6.   Ibu hamil.

Pada saat ibu masih menyusui, terkadang hamil lagi. Dalam hal

ini tidak membahayakan bagi ibu maupun bayi, asalkan asupan gizi pada

saat menyusui dan hamil terpenuhi. Namun demikian, perlu

dipertimbangkan adanya hal-hal yang dapat dialami antara lain: puting

susu lecet, keletihan, ASI berkurang, rasa ASI berubah dan dapat terjadi

kontraksi uterus dari isapan bayi.

13

Page 14: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi

menghisap air susu. Bidan / perawat perlu mamberikan bimbingan pada

ibu dalam minggu pertama setelah persalinan (nifas) tentang cara-cara

menyusui yang sebenarnya agar tidak menimbulkan masalah.

Selain itu, adapun masalah-masalah dalam menyusui yaitu sebagai

berikut :

Bayi Sering Menangis

Bayi Bingung Puting (Nipple Confusion)

Bayi dengan BBLR dan Bayi Prematur

Bayi dengan Ikterus

Bayi dengan Bibir Sumbing

Bayi Kembar

Bayi Sakit

Bayi dengan Lidah Pendek (Lingual Frenulum)

Bayi yang Memerlukan Perawatan

Menyusui dalam Keadaan Darurat

B.  Saran

Adapun saran-saran bagi ibu menyusui yaitu sebagai berikut:

Memperhatikan keadaan bayi saat menyusui

Memperhatikan posisi bayi saat menyusui

Menciptakan suasana yang nyaman saat menyusui

14

Page 15: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

DAFTAR PUSTAKA

Suherni, dkk. 2009.Perawatan Masa Nifas.Yogyakarta:Fitramaya

Maryunani, Anik.2009.Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas

(Pospartum).Jakarta:TIM

http://www.kti-skripsi.com/2010/04/kti-k1ebidanan-cara-menyusui.html

http://www.google.com/images?um ....

http://www.lusa.web.id/masalah-menyusui-pada-bayi/

15

Page 16: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

DOSEN : HARMIN TOHA S,ST

CARA MENYUSUI YANG BENAR

OLEH :

KELOMPOK V

1. HASMIRAWATI TONA 2. NIKEN FAKADILA3. SUZANA YACOBA4. LINDA CARLIE5. KHUSNUL KHOTIMAH6. GUSMILAWATI

AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN KESEHATAN NASIONAL BAU-BAU KELAS KERJA SAMA KABUPATEN MUNA

2 0 1 4

16

Page 17: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kami atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkah dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul ‘’Cara-Cara Menyusui yang baik dan benar serta

Masalah-Masalah menyusui’’.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak

terdapat kekurangan.oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran

dari berbagai pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah

ini.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang

telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini

Raha , September 2014

Penulis

17i

Page 18: Makalah cara menyusui yang benar

ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR....................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang................................................................. 1

B.  Tujuan............................................................................... 2

C.  Masalah............................................................................ 2

D.  Manfaat............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Cara Menyusui Yang BaiK Dan Benar............................. 3

B. Ciri-Ciri Bayi Menyusui Dengan Benar ............................ 4

C. Posisi Menyusui............................................................... 5

D. Gambar Posisi Menyusui................................................. 7

E. Masalah-masalah dalam pemberian  ASI ...................... 8

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan .................................................................. 14

B.     Saran ........................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

18ii