Makalah Blok 6

30
Sistem Saraf Otak Manusia Disusun oleh: Zulfa Tsuraya 102013475 [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510 Telephone: (021) 5694-2061 (hunting) Fax: (021) 563-1731 A. Pendahuluan Aktifitas hidup manusia tidak dapat kepas dari kerja sistem saraf. Berbagai penyakit pun dapat timbul akibat terganggunya sistem saraf. Oleh karena itu, pengetahuan akan sistem saraf sangat diperlukan, mengingat peranannya yang penting untuk kelangsungan hidup manusia. Maka kelompok kami kelompok akan berusaha untuk membahas seluk beluk sistem saraf. Sistem saraf adalah sistem koordinasi pada makhluk hidup yang terdiri atas sel neuron yang berfungsi untuk mengkoordinasikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. sistem saraf 1

description

skenario 5

Transcript of Makalah Blok 6

Page 1: Makalah Blok 6

Sistem Saraf Otak Manusia

Disusun oleh:

Zulfa Tsuraya

102013475

[email protected]

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510

Telephone: (021) 5694-2061 (hunting) 

Fax: (021) 563-1731

A. Pendahuluan

Aktifitas hidup manusia tidak dapat kepas dari kerja sistem saraf. Berbagai penyakit pun dapat timbul akibat terganggunya sistem saraf. Oleh karena itu, pengetahuan akan sistem saraf sangat diperlukan, mengingat peranannya yang penting untuk kelangsungan hidup manusia. Maka kelompok kami kelompok akan berusaha untuk membahas seluk beluk sistem saraf.

Sistem saraf adalah sistem koordinasi pada makhluk hidup yang terdiri atas sel neuron yang berfungsi untuk mengkoordinasikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. sistem saraf menjadikan manusia menjadi lebih tanggap dan responsif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di dalam maupun luar lingkungan. Sistem saraf pada manusia terbagi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

1

Page 2: Makalah Blok 6

B. Pembahasan

Skenario 5 :

Seorang pekerja proyek bangunan datang berobat ke puskesmas dengan keluhan

telapak kakinya nyeri karna luka tertusuk paku. Pada pemeriksaan fisik tekanan darah,

jantung dan paru dalam batas normal.

Organisasi Sistem Saraf Manusia: Gambaran Umum

Sebelum memasuki bahasan mengenai otak manusia, terlebih dahulu akan

dijelaskan garis besar secara umum sistem saraf pada manusia.

Sistem saraf mirip sekali dengan jaringan telepon, persambungan saraf yang

rumit sama seperti sistem kabel, dan otak manusia berfungsi sebagai stasiun

kontrolpusat yang begitu kompleks.Sistem saraf manusia tersusun menjadi susunan

saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan medula spinalis, serta susunan saraf

tepi (SST)yang terdiri dari serat-serat saraf yang membawa informasi dan bagian

tubuh lainnya. SST kemudian dibagi-bagi lagi menjadi divisi aferen dan eferen.

Divisi aferen membawa informasi menuju SSP (input), kemudian tugas eferen adalah

menyalurkan instruksi dari SSP ke organ efektor seperti otot atau kelenjar untuk

melaksanakan perintah agar dihasilkan efek yang sesuai dengan input yang

masuk.Tidak berhenti sampai di sana, divisi eferen juga dibagi-bagi lagi menjadi

sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf somatik terdiri dari serat-

serat neuron motorik yang mempersarafi otot rangka, sedangkan sistem saraf otonom

adalah serat-serat motorik yang mempersarafi otot polos, otot jantung, dan kelenjar.

Kemudian sistem saraf otonom masih dibagi lagi menjadi 2, yaitu sistem saraf

simpatis dan sistem saraf parasimpatis, di mana keduanya menyarafi sebagian besar

organ-organ yang disarafi oleh sistem saraf otonom. Tentu tidak semua akan dibahas

satu per satu secara mendalam, namun yang akan dibahas secara khusus pada bahasan

kali ini adalah mengenai sistem saraf pusat (otak dan medula spinalis) serta saraf-saraf

itu sendiri.

2

Page 3: Makalah Blok 6

Saraf: Struktur Saraf

Sel saraf atau saraf, adalah unti fungsional sistem saraf yang dikhususkan

untuk menghantarkan dan mengirimkan sinyal dalam tubuh dari satu lokasi ke lokasi

yang lain. Secara garis besar, saraf manusia dibagi menjadi 3: dendrit, merupakan

prosesus panjang dan multipel (memanjang dan bercabang-cabang) yang berfungsi

dalam menerima stimulus/rangsang dari lingkungan, ataupun dari neuron yang lain;

badan sel atau perikaryon (peri: disekitar/pinggir, karyon: nukleus), yang adalah

pusat dari seluruh sel saraf, yang juga dapat menerima rangsang; dan yang terakhir

adalah akson, merupakan prosesus yang tunggal yang terspesialisasi untuk

meneruskan (konduksi) impuls saraf ke sel lainnya (sel saraf, otot, atau kelenjar).

Bagian distal dari akson biasanya bercabang dan membentuk sebuah percabangan

terminal/terminal sinaptik. Percabangan ini bisa mencapau ratusan hingga ribuan

cabang. Setiap cabang tersebut berakhir pada cabang berikutnya dengan membentuk

pelebaran yang disebut end bulbs, yang berinteraksi dengan neuron lainnya atau

dengan sel bukan saraf, membentuk sebuah struktur yang disebut sinaps. Sinaps ini

memindahkan (transmit) informasi ke sel berikutnya (komunikasi), entah itu sel saraf,

otot, atau kelenjar.2,3

3

Gambar 1. Gambaran umum organisasi sistem saraf manusia.Sumber: Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC, 2012. p. 146.

Page 4: Makalah Blok 6

Pada akson, ada bagian yang dinamakan sebagai bukit akson (axon hillock),

yang adalah daerah pada badan sel tempat akson bercabang. Pada daerah ini impuls

yang dihantarkan ke akson umumnya dibangkitkan. Banyak akson dalam sistem saraf

pada manusia yang dibungkus oleh lapisan insulasi yang disebut sebagai selubung

mielin (myelin sheath), yang dibentuk oleh yang namanya Sel Schwann. Jika pada

SSP, yang menghasilkan selubung mielin adalah oligodendrosit.2

Sel saraf juga dapat dibedakan menurut ukuran dan bentuk daripada

prosesusnya, antara lain: saraf bipolar (bipolar neurons), merupakan saraf yang

hanya memiliki satu dendrit (tentu dendrit tersebut tetap bercabang) dan satu akson;

saraf multipolar (multipolar neurons), merupakan saraf yang memiliki lebih dari

dua prosesus, satu prosesusnya adalah akson dan sisanya adalah prosesus untuk

dendrit; yang terakhir adalah saraf pseudounipolar (pseudounipolar neurons), di

mana ia memiliki prosesus tunggal yang dekat dengan perikarion dan kemudian

terpisah menjadi dua bagian/cabang. Prosesus tersebut membentuk huruf T, di mana

satu cabangnya menuju ke perifer, satu cabangnya lagi menuju sistem saraf pusat.

Pada saraf pseudounipolar, stimulus/rangsang yang masuk melalui dendrit langsung

berjalan menuju akson tanpa melewati badan selnya terlebih dahulu, tidak seperti

saraf pada umumnya.3

Badan Sel Saraf

Badan sel atau yang disebut perikarion, merupakan bagian yang memiliki inti

dan sitoplasma yang mengelilinginya, dengan prosesus-prosesus yang melengkapinya.

Hampir semua sel saraf memiliki inti yang besar, eukromatik (pucat dalam

pewarnaan), serta nukleolus/anak inti yang menonjol. Selain inti sel dan anak intinya,

pada badan sel saraf dapat dijumpai beberapa organel lainnya seperti:3

1. Retikulum Endoplasma (RE) kasar/bergranular (badan nissl).

2. Aparatus Golgi.

3. Mitokondria.

4. Neurofilamen/filamen intermediet dan Mikrotubulus.

4

Page 5: Makalah Blok 6

Dendrit

Dendrit (Dendron, pohon) biasanya pendek dan bercabang-cabang seperti

cabang-cabang pada pohon. Secara struktural, dendrit ini mirip dengan perikarion,

hanya tidak memiliki aparatus golgi dan badan sel.Tetapi pada dendrit-dendrit yang

tipis sudah tidak lagi ditemukan badan nissl dan mitokondria.3

Akson

Hampir semua sel saraf hanya memiliki satu buah akson, tetapi ada sedikit

sekali yang bahkan tidak memiliki akson sama sekali. Akson merupakan prosesus

yang silindris yang memiliki panjang dan diameter yang bervariasi tergantung dari

tepi neuronnya. Meskipun ada yang memiliki akson pendek, tetapi secara umum

akson adalah panjang atau bahkan sangat panjang (ada yang mampu mencapai 100

cm/ 40 inci).3

Semua akson prosesusnya dimulai dengan sebuah bentukan piramid yang

pendek, yang disebut sebagai akson hillock, yang tentunya muncul dari perikarion.

Membran sel/plasma pada akson disebut aksolemma, dan isinya (content) disebut

aksoplasma.3

Saraf: Organisasi Fungsional Saraf

5

Gambar 2. Sel saraf manusia, struktur dan bagian-bagiannya.Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga,

2004. p. 202.

Page 6: Makalah Blok 6

Secara fungsional, terdapat 3 golongan neuron yang masing-masing tentunya

berkaitan dengan fungsi utama sistem saraf. 3 golongan neuron itu antara lain:1,2

1. Neuron sensoris (sensory neuron), atau neuron aferen, berfungsi dalam

mengkomunikasikan informasi yang datang (input sensoris). Di ujung

perifernya, neuron aferen biasanya memiliki reseptor sensorik yang

menghasilkan potensial aksi sebagai respons terhadap jenis rangsangan

tertentu.

2. Neuron motoris, atau disebut juga neuron eferen, mengirimkan impuls

(output motoris) dari SSP ke efektor (bisa ke otot ataupun kelenjar).

3. Interneuron/Antarneuron, berada di dalam SSP. Ia mengintegrasikan input

sensoris dan output motoris. Interneuron membuat persambungan sinaptik

hanya dengan neuron lain (menghubungkan neuron satu dengan neuron

lainnya). Sekitar 99% dari semua neuron termasuk dalam kategori ini. SSP

manusia diperkirakan memiliki lebih dari 100 milyar interneuron. Selain

mengintegrasikan input sensoris dengan output motoris, interneuron juga

sangat berperan penting dalam fenomena abstrak yang berkaitan dengan

“jiwa”, misalnya pikiran, emosi, ingatan, kreativitas, kecerdasan, dan

motivasi. Aktivitas-aktivitas ini merupakan fungsi sistem saraf yang paling

kurang dipahami.

Otak: Gambaran Umum

6

Gambar 3. Struktur dan lokasi tiga kelas fungsional neuron.Sumber: Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC, 2012. p. 147.

Page 7: Makalah Blok 6

Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis, tetapi yang akan

dibahas kali ini hanyalah mengenai otak saja.

Sebanyak sekitar 100 miliar neuron terdapat di otak kita, tersusun membentuk

anyaman yang sangat kompleks sehingga memungkinkan kita untuk (1) secara sadar

mengatur lingkungan internal melalui sistem saraf, (2) mengalami emosi, (3) secara

sadar mengontrol gerakan kita, (4) menyadari (mengetahui dengan kesadaran) tubuh

kita sendiri dan lingkungan sekitar kita, (5) melakukan fungsi-fungsi kognitif yang

lebih luhur misalnya berpikir dan mengingat.1

Tidak ada bagian otak yang bekerja sendiri terpisah dari bagian-bagian otak

lain, karena anyaman-anyaman neuron-neuron terhubung secara anatomis oleh sinaps,

dan neuron-neuron dalam otak berkomunikasi satu sama lain (ekstensif) dengan cara

listrik maupun kimiawi. Akan tetapi, neuron-neuron yang bekerja sama untuk

akhirnya melaksanakan fungsi tertentu cenderung tersusun dalam lokasi yang

terpisah. Karena itu, meskipun merupakan suatu keseluruhan yang fungsional, otak

tersusun menjadi bagian-bagian yang berbeda. Otak manusia dibagi-bagi menjadi

beberapa bagian, antara lain adalah:1

1. Batang otak (trunkus encephali)

2. Serebellum

3. Otak depan (forebrain)

a. Diensefalon

i. Hipothalamus

ii. Thalamus

b. Serebrum

i. Nukleus basal (ganglia basal)

ii. Korteks serebri

Urutan penamaan di atas mencerminkan baik lokasi anatomik (dari bawah ke

atas) serta kerumitan dan kecanggihan fungsi (dari tingkat yang paling tua dan kurang

spesialisasi hingga ke tingkat terbaru yang paling spesialistik).1

Ketika dipotong, baik cerebrum, cerebellum, maupun medula spinalis akan

menunjukkan adanya 2 region, yaitu substansia alba (white matter) dan substansia

kelabu/grisea (gray matter). Yang membedakan keduanya adalah perbedaan distribusi

mielin. Komponen substansia alba adalah saraf yang bermielin, dan tentu terdapat

oligodendrosit sebagai penghasil mielin, tetapi pada substansia alba tidak terdapat

7

Page 8: Makalah Blok 6

Gambar 4. Batang otak.Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004. p. 220.

badan-badan sel saraf. Sedangkan pada substansia grisea, terdapat badan-badan sel

saraf, dendrit, serta bagian-bagian akson yang tidak bermielin. Substansia grisea ini

adalah substansia yang terletak paling superfisial dari cerebrum dan cerebellum,

membentuk korteks cerebri dan cerebelli, sedangkan substansia alba berada lebih

banyak di daerah yang lebih dalam (central regions).3

Pada korteks cerebrum, substansia grisea memiliki 6 lapisan yang masing-

masing memiliki perbedaan bentuk dan ukuran, namun batas-batas antara keenam

lapisan tersebut tidak jelas/tidak tegas. Lapisan-lapisan tersebut antara lain:3

1. Lapisan molekular

2. Lapisan granular luar

3. Lapisan sel-sel piramid

4. Lapisan granular dalam

5. Lapisan piramid/ganglioner

6. Lapisan sel-sel multiform atau polimorf

Yang menjadi kekhasan pada cerebrum ini adalah adanya sel piramid, sel yang

berbentuk mirip seperti bangunan piramid, sehingga disebut sel piramid.Sel piramid

itu sendiri sebenarnya adalah neuron itu sendiri.3

Pada korteks cerebellum terdapat 3 lapisan: lapisan molekular luar, lapisan

tengah dengan sel Purkinje, dan lapisan granular dalam. Sel purkinye ini memiliki

badan sel yang sangat jelas, dan dendritnya sangat berkembang. Dendritnya terletak

paling banyak pada lapisan molekuler. Lapisan granulernya tersusun dari neuron-

neuron yang sangat kecil.3

Selanjutnya akan dibahas satu per satu bagian-bagian yang terdapat pada otak,

dan tentu difokuskan lebih dalam pada cerebrum.

Batang Otak (Trunkus Ensefalon): Anatomi dan Fisiologis

Batang otak adalah bagian yang paling tua dan bersambungan dengan medulla

spinalis. Batang

otak/brainstem berasal

dari mesensefalon,

bagian dari

metensefalon, dan

mielensefalon. Batang

8

Page 9: Makalah Blok 6

otak ini berupa pembengkakan yang mirip batang dan tudung pada ujung anterior dari

sumsum tulang belakang. Batang otak terdiri dari medula oblongata, pons, dan otak

tengah.1,2

Batang otak mengontrol banyak dari proses untuk mempertahankan hidup,

misalnya pernafasan, sirkulasi, dan pencernaan. Proses ini sering disebut sebagai

fungsi vegetatif, yang berarti fungsi yang dilakukan di bawah sadar atau involunter.

Jika fungsi luhur otak lenyap maka tingkat otak yang lebih rendah ini, disertai dengan

terapi suportif yang memadai misalnya dengan pemberian nutrisi yang baik, dapat

tetap mempertahankan fungsi-fungsi esensial bagi kelangsungan hidup, tetapi yang

bersangkutan tersebut tidak memiliki kesadaran atau kontrol atas kehidupan tersebut.1

Medula Oblongata (atau biasa disebut medula) mempunyai pusat-pusat yang

mengatur beberapa fungsi viseral/otonom, yang meliputi pernafasan, jantung, dan

aktivitas pembuluh darah, penelanan, muntah, dan pencernaan. Pons juga berperan

dalam beberapa aktivitas ini. Pons serta medula juga berperan dalam pengiriman data,

karena semua berkas akson yang membawa informasi sensoris ke otak bagian atas

akan melewati batang otak terlebih dahulu. Bagian ketiga batang otak, yaitu otak

tengah, mengandung pusat penerimaan dan integrasi beberapa jenis informasi

sensoris. Bagian ini juga berfungsi dalam pusat proyeksi, yang mengirimkan

informasi sensoris yang dikode sepanjang neuron ke wilayah tertentu pada otak

depan. Nukleus yang menonjol pada otak tengah adalah kolikuli inferior dan kolikuli

superior, yang merupakan bagian dari sistem auditoris dan visual. Semua serat yang

terlibat dengan pendengaran akan berakhir di atau dilewatkan melalui kolikuli

inferior. Sedangkan penglihatan diintegrasikan di dalam serebrum, sehingga kolikuli

superior hanya berfungsi mengkoordinasikan refleks visual dan melaksanakan fungsi

persepsi yang terbatas.2

Pons terletak pada permukaan anterior cerebellum, di bawah mesensefalon dan

di atas medula oblongata. Pons tersusun dari serabut-serabut saraf yang

menghubungkan antara kedua belahan cerebellum, dan serabut saraf ascendens dan

descendens yang menghubungkan otak depan, mesensefalon, dan medula spinalis.4

Medula oblongata berbentuk kerucut dan menghubungkan pons yang berada

di atasnya dengan medula spinalis. Fissura mediana terdapat pada permukaan anterior

medull, dan pada setiap sisi terdapat benjolan yang disebut pyramis.Pyramis mengecil

ke bawah, dan di sini hampir seluruh serabut-serabut descendens menyilang ke sisi

lainnya, membentuk decussatio pyramidum. Dari pyramis terdapat oliva pada sisi

9

Page 10: Makalah Blok 6

Gambar 5. Cerebellum.Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004. p. 221.

posteriornya. Kemudian, pada permukaan posterior pars inferior medula oblongata

terdapat tuberculum gracilis dan cuneatus.4

Otak tengah/mesensefalon adalah bagian sempit otak yang berjalan melewati

incisura tentoria dan menghubungkan otak depan dengan pons dan medula oblongata.

Otak tengah terdiri dari dua belahan lateral yang disebut peduncullus cerebri. Masing-

masing dalam pars anterior yaitu crus cerebri dan bagian posterior tegmentum, oleh

sebuah pita yang disebut substansia nigra. Pada mesensefalon terdapat rongga sempit

yang disebut aquaduktus cerebri, yang menghubungkan ventrikulus tertius dengan

ventrikulus quartus. Bagian mesensefalon yang posterior terhadap aquaduktus cerebri

disebut tectum. Tectum mempunya empat tonjolan kecil, yaitu dua colliculus superior

dan dua colliculus inferior.4

Serebelum

Serebelum

berkembang dari bagian

metensefalon.

Serebelum melekat di

bagian atas belakang

batang otak. Fungsi

primernya adalah

berkaitan dengan

pemeliharaan posisi

tubuh yang tepat dalam

ruang dan koordinasi bawah sadar aktivitas motorik (gerakan). Serebelum juga

mempelajari keterampilan motorik, misalnya gerakan menari.1,2

Serebelum terdiri dari tiga bagian yang secara fungsional berbeda dengan

peran berbeda yang terutama dengan kontrol bawah sadar aktivitas motorik, di

antaranya adalah:1

1. Vestibuloserebelum: mempertahankan keseimbangan, dan kontrol gerakan

mata.

2. Spinoserebelum: meningkatkan tonus otot dan mengkoordinasikan gerakan

volunter terampil.

10

Page 11: Makalah Blok 6

Gambar 6. Gambaran thalamus.Sumber: Waxman SG. Clinical neuroanatomy. 26th ed. USA: McGraw-Hill Companies, 2010. p. 121

3. Serebroserebelum: berperan dalam perencanaan dan inisiasi aktivitas volunter

dengan memberikan masukan ke daerah motorik korteks. Ini juga berperan

dalam menyimpan ingatan prosedural.

Cerebellum terletak posterior terhadap pons dan medula oblongata.

Cerebellum terdiri dari dua hemisfer yang dihubungkan oleh bagian tengah yang

disebut vermis. Cerebellum dihubungkan dengan mesensefalon melalui pedunculus

cerebellaris superior, dan dengan pons melalui pedunculus cerebellaris medius, serta

dengan medula oblongata dengan pedunculus cerebellaris inferior. Lapisan

permukaan tiap hemisfer cerebellum disebut korteks, yang terdiri dari substansia

grisea. Korteks ini melipat-lipat yang disebut folia.4

Thalamus

Diensefalon berkembang menjadi tiga wilayah otak dewasa: epithalamus,

thalamus, dan hipothalamus.2

Setiap setengah bagian dari otak terdapat thalamus (biasanya disebut thalamus

dorsal), bentuknya cukup besar, merupakan massa nucleus berbentuk bulat seperti

telur. Thalamus adalah subdivisi diensefalon yang paling besar. Pada posteriornya

disebut pulvinar, memanjang menjadi dua bagian yang medial dan lateral, disebut

corpus geniculatum medial dan corpus geniculatum lateral. Pada bagian rostrumnya

(rostral/anterior) terdapat tuberculum thalami anterior. Pada thalamus juga terdapat

adhesio interthalamica,

yang merupakan

penghubung antara kedua

thalamus, menyebrangi

ventrikulus tertius.5,6

Thalamus terbagi-bagi

menjadi beberapa bagian

oleh karena adanya

lamina medularis interna.

Bagian-bagian tersebut

antara lain:5

1. Anterior nuclear group

11

Page 12: Makalah Blok 6

Gambar 7. Thalamus dan hipothalamus.Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004. p. 221.

2. Nuclei of the midline

3. Medial nuclei

4. Lateral nuclear mass

5. Posterior nuclei

Thalamus berfungsi sebagai “stasiun pemancar” dan pusat integrasi sinaps

untuk pemrosesan awal semua input sensoris dalam perjalanannya ke korteks.

Thalamus juga merupakan pusat output informasi motoris yang meninggalkan

cerebrum. Selain itu, thalamus juga penting dalam kemampuannya mengarahkan

perhatian kepada rangsangan yang menarik. Contohnya, orang tua dapat tidur dengan

nyenyak meskipun banyak suara bising lalu lintas di depan rumahnya, namun dapat

terbangun mendengar suara rintihan bayi halus mereka.1,2

Hipothalamus

Hipotalamus berada di

bawah dan di depan thalamus,

membentuk bagian bawah dinding

lateral dan dasar dari ventrikulus

tertius. Struktur-struktur berikut

ini terdapat di dasar ventrikulus

tertius, dari depan ke belakang:

chiasma opticum, tuber cinereum

dan infundibulum, corpora

mamaria, dan substansia

perforata posterior.4,5

Dalam ukuran yang kecil ini (berat sekitar 0,3% dari berat total otak),

hipothalamus memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting, di antaranya

adalah:1,5

1. Mengontrol asupan makanan (eating)

2. Berfungsi sebagai pusat koordinasi sistem saraf otonom utama, yang pada

gilirannya mempengaruhi semua otot polos, jantung, dan kelenjar (autonomic

function)

3. Mengatur suhu tubuh (body temperature)

12

Page 13: Makalah Blok 6

Gambar 8. Cerebrum.Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004. p. 223.

4. Mengontrol rasa haus dan pengeluaran urin, penghasil hormon hipofisis

posterior (water control)

5. Mengontrol sekresi hormon hipofisis anterior (anterior pituitary function)

6. Berperan penting dalam irama sirkadian (circadian rhythm)

7. Berperan dalam pola emosi dan perilaku (expression of emotion)

Hipothalamus adalah bagian otak yang paling terlibat dalam pengaturan

langsung lingkungan internal. Sebagai contoh, ketika tubuh dingin, hipothalamus

memulai respons internal untuk meningkatkan produksi panas (misalnya dengan

menggigil) dan mengurangi pengeluaran panas (misalnya kontraksi pembuluh darah

kulit untuk mengurangi aliran darah hangat ke permukaan tubuh, tempat panas dapat

hilang ke lingkungan eksternal).1

Serebrum: Pusat Integrasi Paling Canggih

Serebrum, merupakan

pusat integratif yang paling

kompleks di SSP, berkembanng

dari telensefalon. Serebrum,

bagian terbesar otak manusia ,

dibagi menjadi dua bagian yang

sama, hemisfer serebri kiri dan

kanan. Keduanya saling

berhubungan melalui korpus

kalosum, suatu masa substansia

alba, pita tebal yang diperkirakan terdiri dari 300 juta akson neuron yang berjalan di

antara kedua hemisfer. Korpus kalosum ini adalah “jalan layang informasi” tubuh, di

mana kedua hemisfer ini saling berkomunikasi dan bekerja sama melalui pertukaran

informasi instan lewat koneksi saraf ini.1,2,4

Anatomi Hemisfer & Korteks Cerebri

13

Page 14: Makalah Blok 6

Hemisfer cerebri mengambil porsi yang paling besar dalam otak manusia.

Masing-masing hemisfer terdiri dari satu lapisan tipis substansia grisea di sebelah luar

yaitu korteks serebri, yang menutupi bagian tengah tebal substansi alba. Bagian lain

substansia grisea, terletak jauh di dalam substansia alba, dinamakan nukleus

basal/ganglia basalis.Nukleus basalis memiliki peran inhibitorik penting dalam

kontrol motorik. Secara khusus, nucleus basalis penting dalam menghambat tonus otot

di seluruh tubuh, menekan gerakan-gerakan yang tidak perlu, dan membantu

memantau dan mengoordinasikan kontraksi lambat dan menetap, terutama yang

berkaitan dengan postur dan penopangan.Substansia grisea terutama terdiri dari badan

sel neuron serta dendritnya, dan sebagian besar sel glia. Sedangkan substansia alba

disusun oleh berkas serat sarag bermielin (akson). Warna putihnya disebabkan oleh

komposisi lemak pada mielin. Substansia grisea dapat dikatakan sebagai “komputer-

komputer” SSP, sedangkan substansia alba sebagai “kabel” yang menghubungkan

komputer-komputer tersebut.1,5

Puncak-puncak tonjolan dari lipatan-lipatan pada korteks disebut sebagai

gyrus, sedangkan pemisahnya adalah sulcus, atau bila lebih dalam dapat disebut

fissura.Lipatan-lipatan yang membentuk gyrus dan sulcus ini membuat korteks ini

sebenarnya sangat luas, sekitar 50% luas aslinya “tersembunyi” dibalik gyrus dan

sulcus ini.5

Kita dapat melihat bahwa banyak sekali sulcus/fissura dan gyrus yang ada

pada otak. Sulcus-sulcus ini memisahkan antara lobus frontal, parietal, occipital, dan

temporal dengan satu sama lainnya. Fissura cerebral lateralis (sylvian fissure)

memisahkan antara lobus temporal dengan lobus frontal dan parietal. Kedua hemisfer

ini sendiri dipisahkan oleh fissura longitudinalis cerebralis. Kemudian sulcus

sentralis (fissure of Rolando), berada kira-kira di bagian tengah hemisfer, mulai dari

14

Gambar 9. Otak kadaver manusia.Sumber: Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC, 2012. p. 157.

Page 15: Makalah Blok 6

Gambar 10. Lobus-lobus korteks.Sumber: Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2012. p. 158.

dekat fissura longitudinalis dan memanjang ke bawah hingga ke fissura cerebral

lateralis. Sulcus sentralis ini memisahkan antara lobus frontal dengan lobus parietal.

Fissura parieto-occipital memisahkan antara lobus parietal dengan lobus occipital.5

Kolom-Kolom Fungsional Korteks Serebri

Korteks

serebri

dibagi-bagi

menjadi 4

lobus

utama,

lobus

frontal,

lobus

parietal,

lobus

temporal,

dan lobus occipital. Keempat lobus ini memiliki fungsinya masing-masing.1

Lobus parietalis terletak di kepala bagian atas, di belakang sulkus sentralis.

Lobus parientalis memiliki fungsi dalam merasakan sentuhan, tekanan, panas, dingin,

dan nyeri secara kolektif (sensasi somestetik). Di dalam SSP, informasi ini

diproyeksikan ke korteks somatosensorik, terletak di bagian depan masing-masing

lobus parientalis, tepat dibelakang sulkus sentralis. Korteks ini adalah tempat

pemrosesan awal di korteks dan persepsi masukan somestetik serta masukan

propriosepsi (kesadaran akan posisi tubuh).1

Lobus frontalis juga berada di kepala bagian atas. Pada bagian belakang lobus

frontalis ini tepat di depan sulkus sentralis terdapat korteks motorik primer. Bagian ini

melaksanakan kontrol volunteer atas gerakan yang dihasilkan oleh otot rangka. Lobus

frontalis juga berperan dalam fungsi berbicara serta elaborasi pikiran.1

Lobus selanjutnya adalah lobus temporalis, terletak di sebelah lateral. Fungsi

utamanya adalahdalam mempersepsikan sensasi suara. Selanjutnya lobus occipitalis,

15

Page 16: Makalah Blok 6

yang terletak di posterior kepala, memiliki fungsi untuk melaksanakan pemrosesan

awal masukan penglihatan (primary visual cortex)1,5

Daerah Asosiasi

Jika kita lihat pada gambar di atas, terlihat juga beberapa daerah yang luas

pada korteks serebri yang tidak termasuk dalam pembagian kaku area sensorik dan

motorik primer dan sekunder. Area ini disebut sebagai area asosiasi, karena area-area

tersebut menerima dan menganalisis sinyal-sinyal secara bersamaan dari berbagai

regio, baik dari korteks motorik maupun korteks sensorik. Ternyata, area asosiasi ini

memiliki fungsi khususnya sendiri. Area asosiasi yang paling penting adalah: area

asosiasi parieto-oksipito-temporal; area asosiasi prefrontal, dan area asosiasi limbik.

Berikut pembahasannya lebih lanjut:1,7

1. Asosiasi parieto-oksipito-temporal : bagian ini mengumpulkan dan

mengintegrasikan sensasi somatik, pendengaran, dan penglihatan. Contoh,

mengintegrasikan informasi penglihatan dengan input proprioseptif agar

dapat menempatkan apa yang kita lihat dengan perspektif yang benar (botol

menggantung di atas pohon, apakah itu tegak, miring ke kanan atau ke kiri,

dsb).

2. Asosiasi prefrontal : bagian ini memiliki fungsi (1) perencanaan aktivitas

volunter, (2) pengambilan keputusan (menimbang akibat dari tindakan yang

16

Gambar 11. Daerah-daerah fungsional korteks serebri.Sumber: Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC, 2012. p. 159.

Page 17: Makalah Blok 6

akan dilakukan, dsb), (3) kreativitas, dan (4) sifat kepribadian. Untuk

melakukan fungsi paling tinggi ini, korteks prefrontal adalah tempat

bekerjanya ingatan sementara, di mana otak secara temporer menyimpan

dan secara aktif memanipulasi informasi yang digunakan untuk berpikir dan

membuat rencana.

3. Korteks asosiasi limbik : daerah ini terutama berkaitan dengan motivasi dan

emosi serta berperan besar dalam ingatan. Korteks limbik adalah bagian dari

sebuah sistem yang sangat luas, yaitu sistem limbik, di mana ada kaitannya

juga dengan proses mengingat.

Otot-otot Tungkai

17

Gambar 12. Sistem Limbik.Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004. p. 227.

Page 18: Makalah Blok 6

Gambar 17. Otot Tungkai

Sumber: Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC.p 149-150.

18

Page 19: Makalah Blok 6

Gambar 17.1. Otot Tungkai

Sumber: Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC.p 149-150.

Neurotransmitter: Berkaitan Erat dengan Sinaps

Neurotransmitter merupakan pembawa sinyal yang berjalan menyebrangi

suatu sinaps. Sinaps merupakan taut antara 2 neuron, prasinaps dan pascasinaps.

Prasinaps merupakan terminal akson suatu neuron, sedangkan pascasinaps merupakan

dendrit atau badan sel neuron lain. Terminal akson suatu neuron prasinaps, yang

19

Page 20: Makalah Blok 6

menghantarkan potensial aksinya menuju ke sinaps, berakhir di suatu pembengkakan

ringan yang dinamakan synaptic knob. Synaptic knob ini mengandung vesikel sinaps,

yang menyimpan pembawa pesan tersebut yaitu neurotransmitter. Synaptic knob ini

tidak berkontak langsung dengan neuron pascasinaps, tetapi ada suatu celah yang

disebut celah sinaps. Celah inilah yang akan dilewati oleh neurotransmitter untuk

menuju neuron pascasinaps.1

Neurotransmitter memiliki dua sifat, eksitatoris dan inhibitoris. Eksitatoris

artinya memacu terjadinya potensial aksi, inhibitoris berarti menghambat potensial

aksi. Berikut adalah daftar neurotransmitter yang umum dijumpai:

20

Gambar 18. Daftar neurotransmitter yang umum.Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga,

2004. p. 215.

Page 21: Makalah Blok 6

C. Kesimpulan

Kesimpulan kelompok kami, sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Yang termasuk sistem saraf pusat adalah otak dan medulla spinalis. Divisi aferen dan divisi eferen merupakan bagian dari sistem saraf tepi. Otak terdiri atas gyrus – gyrus yang dipisahkan oleh sulcus membentuk lobus – lobus. Bagian terkecil dari sistem saraf manusia adalah neuron. Neuron berkomunikasi dengan neuron lain, serabut otot atau urat dan kelenjar tubuh menggunakan neurotransmitter.

D. Daftar Pustaka

1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2012. p. 113-5, 146-81.

2. Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit

Erlangga, 2004. p. 201-29.

3. Junqueira LC, Carneiro J. Basic histology: text and atlas. USA: The

McGraw-Hill Companies, 2003. p. 163-73.

4. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2006. p. 757-8.

5. Waxman SG. Clinical neuroanatomy. 26th ed. USA: McGraw-Hill

Companies, 2010. p. 119-25, 131-42.

6. Wati WW. Diktat anatomi. Jakarta: Penerbit Ukrida, 2008. p. 29-30.

7. Guyton, Hall. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC, 2008. p. 750-63.

8. Silverthorn DV. Human physiology: an integrated approach. 5th ed. San

Fransisco: Pearson Education, 2010. p. 323-5.

9. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-22. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran, 2008. p. 280-1.

21