Makalah Blok 6
-
Upload
zulfa-tsuraya -
Category
Documents
-
view
114 -
download
1
description
Transcript of Makalah Blok 6
Sistem Saraf Otak Manusia
Disusun oleh:
Zulfa Tsuraya
102013475
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510
Telephone: (021) 5694-2061 (hunting)
Fax: (021) 563-1731
A. Pendahuluan
Aktifitas hidup manusia tidak dapat kepas dari kerja sistem saraf. Berbagai penyakit pun dapat timbul akibat terganggunya sistem saraf. Oleh karena itu, pengetahuan akan sistem saraf sangat diperlukan, mengingat peranannya yang penting untuk kelangsungan hidup manusia. Maka kelompok kami kelompok akan berusaha untuk membahas seluk beluk sistem saraf.
Sistem saraf adalah sistem koordinasi pada makhluk hidup yang terdiri atas sel neuron yang berfungsi untuk mengkoordinasikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. sistem saraf menjadikan manusia menjadi lebih tanggap dan responsif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di dalam maupun luar lingkungan. Sistem saraf pada manusia terbagi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
1
B. Pembahasan
Skenario 5 :
Seorang pekerja proyek bangunan datang berobat ke puskesmas dengan keluhan
telapak kakinya nyeri karna luka tertusuk paku. Pada pemeriksaan fisik tekanan darah,
jantung dan paru dalam batas normal.
Organisasi Sistem Saraf Manusia: Gambaran Umum
Sebelum memasuki bahasan mengenai otak manusia, terlebih dahulu akan
dijelaskan garis besar secara umum sistem saraf pada manusia.
Sistem saraf mirip sekali dengan jaringan telepon, persambungan saraf yang
rumit sama seperti sistem kabel, dan otak manusia berfungsi sebagai stasiun
kontrolpusat yang begitu kompleks.Sistem saraf manusia tersusun menjadi susunan
saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan medula spinalis, serta susunan saraf
tepi (SST)yang terdiri dari serat-serat saraf yang membawa informasi dan bagian
tubuh lainnya. SST kemudian dibagi-bagi lagi menjadi divisi aferen dan eferen.
Divisi aferen membawa informasi menuju SSP (input), kemudian tugas eferen adalah
menyalurkan instruksi dari SSP ke organ efektor seperti otot atau kelenjar untuk
melaksanakan perintah agar dihasilkan efek yang sesuai dengan input yang
masuk.Tidak berhenti sampai di sana, divisi eferen juga dibagi-bagi lagi menjadi
sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf somatik terdiri dari serat-
serat neuron motorik yang mempersarafi otot rangka, sedangkan sistem saraf otonom
adalah serat-serat motorik yang mempersarafi otot polos, otot jantung, dan kelenjar.
Kemudian sistem saraf otonom masih dibagi lagi menjadi 2, yaitu sistem saraf
simpatis dan sistem saraf parasimpatis, di mana keduanya menyarafi sebagian besar
organ-organ yang disarafi oleh sistem saraf otonom. Tentu tidak semua akan dibahas
satu per satu secara mendalam, namun yang akan dibahas secara khusus pada bahasan
kali ini adalah mengenai sistem saraf pusat (otak dan medula spinalis) serta saraf-saraf
itu sendiri.
2
Saraf: Struktur Saraf
Sel saraf atau saraf, adalah unti fungsional sistem saraf yang dikhususkan
untuk menghantarkan dan mengirimkan sinyal dalam tubuh dari satu lokasi ke lokasi
yang lain. Secara garis besar, saraf manusia dibagi menjadi 3: dendrit, merupakan
prosesus panjang dan multipel (memanjang dan bercabang-cabang) yang berfungsi
dalam menerima stimulus/rangsang dari lingkungan, ataupun dari neuron yang lain;
badan sel atau perikaryon (peri: disekitar/pinggir, karyon: nukleus), yang adalah
pusat dari seluruh sel saraf, yang juga dapat menerima rangsang; dan yang terakhir
adalah akson, merupakan prosesus yang tunggal yang terspesialisasi untuk
meneruskan (konduksi) impuls saraf ke sel lainnya (sel saraf, otot, atau kelenjar).
Bagian distal dari akson biasanya bercabang dan membentuk sebuah percabangan
terminal/terminal sinaptik. Percabangan ini bisa mencapau ratusan hingga ribuan
cabang. Setiap cabang tersebut berakhir pada cabang berikutnya dengan membentuk
pelebaran yang disebut end bulbs, yang berinteraksi dengan neuron lainnya atau
dengan sel bukan saraf, membentuk sebuah struktur yang disebut sinaps. Sinaps ini
memindahkan (transmit) informasi ke sel berikutnya (komunikasi), entah itu sel saraf,
otot, atau kelenjar.2,3
3
Gambar 1. Gambaran umum organisasi sistem saraf manusia.Sumber: Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2012. p. 146.
Pada akson, ada bagian yang dinamakan sebagai bukit akson (axon hillock),
yang adalah daerah pada badan sel tempat akson bercabang. Pada daerah ini impuls
yang dihantarkan ke akson umumnya dibangkitkan. Banyak akson dalam sistem saraf
pada manusia yang dibungkus oleh lapisan insulasi yang disebut sebagai selubung
mielin (myelin sheath), yang dibentuk oleh yang namanya Sel Schwann. Jika pada
SSP, yang menghasilkan selubung mielin adalah oligodendrosit.2
Sel saraf juga dapat dibedakan menurut ukuran dan bentuk daripada
prosesusnya, antara lain: saraf bipolar (bipolar neurons), merupakan saraf yang
hanya memiliki satu dendrit (tentu dendrit tersebut tetap bercabang) dan satu akson;
saraf multipolar (multipolar neurons), merupakan saraf yang memiliki lebih dari
dua prosesus, satu prosesusnya adalah akson dan sisanya adalah prosesus untuk
dendrit; yang terakhir adalah saraf pseudounipolar (pseudounipolar neurons), di
mana ia memiliki prosesus tunggal yang dekat dengan perikarion dan kemudian
terpisah menjadi dua bagian/cabang. Prosesus tersebut membentuk huruf T, di mana
satu cabangnya menuju ke perifer, satu cabangnya lagi menuju sistem saraf pusat.
Pada saraf pseudounipolar, stimulus/rangsang yang masuk melalui dendrit langsung
berjalan menuju akson tanpa melewati badan selnya terlebih dahulu, tidak seperti
saraf pada umumnya.3
Badan Sel Saraf
Badan sel atau yang disebut perikarion, merupakan bagian yang memiliki inti
dan sitoplasma yang mengelilinginya, dengan prosesus-prosesus yang melengkapinya.
Hampir semua sel saraf memiliki inti yang besar, eukromatik (pucat dalam
pewarnaan), serta nukleolus/anak inti yang menonjol. Selain inti sel dan anak intinya,
pada badan sel saraf dapat dijumpai beberapa organel lainnya seperti:3
1. Retikulum Endoplasma (RE) kasar/bergranular (badan nissl).
2. Aparatus Golgi.
3. Mitokondria.
4. Neurofilamen/filamen intermediet dan Mikrotubulus.
4
Dendrit
Dendrit (Dendron, pohon) biasanya pendek dan bercabang-cabang seperti
cabang-cabang pada pohon. Secara struktural, dendrit ini mirip dengan perikarion,
hanya tidak memiliki aparatus golgi dan badan sel.Tetapi pada dendrit-dendrit yang
tipis sudah tidak lagi ditemukan badan nissl dan mitokondria.3
Akson
Hampir semua sel saraf hanya memiliki satu buah akson, tetapi ada sedikit
sekali yang bahkan tidak memiliki akson sama sekali. Akson merupakan prosesus
yang silindris yang memiliki panjang dan diameter yang bervariasi tergantung dari
tepi neuronnya. Meskipun ada yang memiliki akson pendek, tetapi secara umum
akson adalah panjang atau bahkan sangat panjang (ada yang mampu mencapai 100
cm/ 40 inci).3
Semua akson prosesusnya dimulai dengan sebuah bentukan piramid yang
pendek, yang disebut sebagai akson hillock, yang tentunya muncul dari perikarion.
Membran sel/plasma pada akson disebut aksolemma, dan isinya (content) disebut
aksoplasma.3
Saraf: Organisasi Fungsional Saraf
5
Gambar 2. Sel saraf manusia, struktur dan bagian-bagiannya.Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga,
2004. p. 202.
Secara fungsional, terdapat 3 golongan neuron yang masing-masing tentunya
berkaitan dengan fungsi utama sistem saraf. 3 golongan neuron itu antara lain:1,2
1. Neuron sensoris (sensory neuron), atau neuron aferen, berfungsi dalam
mengkomunikasikan informasi yang datang (input sensoris). Di ujung
perifernya, neuron aferen biasanya memiliki reseptor sensorik yang
menghasilkan potensial aksi sebagai respons terhadap jenis rangsangan
tertentu.
2. Neuron motoris, atau disebut juga neuron eferen, mengirimkan impuls
(output motoris) dari SSP ke efektor (bisa ke otot ataupun kelenjar).
3. Interneuron/Antarneuron, berada di dalam SSP. Ia mengintegrasikan input
sensoris dan output motoris. Interneuron membuat persambungan sinaptik
hanya dengan neuron lain (menghubungkan neuron satu dengan neuron
lainnya). Sekitar 99% dari semua neuron termasuk dalam kategori ini. SSP
manusia diperkirakan memiliki lebih dari 100 milyar interneuron. Selain
mengintegrasikan input sensoris dengan output motoris, interneuron juga
sangat berperan penting dalam fenomena abstrak yang berkaitan dengan
“jiwa”, misalnya pikiran, emosi, ingatan, kreativitas, kecerdasan, dan
motivasi. Aktivitas-aktivitas ini merupakan fungsi sistem saraf yang paling
kurang dipahami.
Otak: Gambaran Umum
6
Gambar 3. Struktur dan lokasi tiga kelas fungsional neuron.Sumber: Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2012. p. 147.
Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis, tetapi yang akan
dibahas kali ini hanyalah mengenai otak saja.
Sebanyak sekitar 100 miliar neuron terdapat di otak kita, tersusun membentuk
anyaman yang sangat kompleks sehingga memungkinkan kita untuk (1) secara sadar
mengatur lingkungan internal melalui sistem saraf, (2) mengalami emosi, (3) secara
sadar mengontrol gerakan kita, (4) menyadari (mengetahui dengan kesadaran) tubuh
kita sendiri dan lingkungan sekitar kita, (5) melakukan fungsi-fungsi kognitif yang
lebih luhur misalnya berpikir dan mengingat.1
Tidak ada bagian otak yang bekerja sendiri terpisah dari bagian-bagian otak
lain, karena anyaman-anyaman neuron-neuron terhubung secara anatomis oleh sinaps,
dan neuron-neuron dalam otak berkomunikasi satu sama lain (ekstensif) dengan cara
listrik maupun kimiawi. Akan tetapi, neuron-neuron yang bekerja sama untuk
akhirnya melaksanakan fungsi tertentu cenderung tersusun dalam lokasi yang
terpisah. Karena itu, meskipun merupakan suatu keseluruhan yang fungsional, otak
tersusun menjadi bagian-bagian yang berbeda. Otak manusia dibagi-bagi menjadi
beberapa bagian, antara lain adalah:1
1. Batang otak (trunkus encephali)
2. Serebellum
3. Otak depan (forebrain)
a. Diensefalon
i. Hipothalamus
ii. Thalamus
b. Serebrum
i. Nukleus basal (ganglia basal)
ii. Korteks serebri
Urutan penamaan di atas mencerminkan baik lokasi anatomik (dari bawah ke
atas) serta kerumitan dan kecanggihan fungsi (dari tingkat yang paling tua dan kurang
spesialisasi hingga ke tingkat terbaru yang paling spesialistik).1
Ketika dipotong, baik cerebrum, cerebellum, maupun medula spinalis akan
menunjukkan adanya 2 region, yaitu substansia alba (white matter) dan substansia
kelabu/grisea (gray matter). Yang membedakan keduanya adalah perbedaan distribusi
mielin. Komponen substansia alba adalah saraf yang bermielin, dan tentu terdapat
oligodendrosit sebagai penghasil mielin, tetapi pada substansia alba tidak terdapat
7
Gambar 4. Batang otak.Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004. p. 220.
badan-badan sel saraf. Sedangkan pada substansia grisea, terdapat badan-badan sel
saraf, dendrit, serta bagian-bagian akson yang tidak bermielin. Substansia grisea ini
adalah substansia yang terletak paling superfisial dari cerebrum dan cerebellum,
membentuk korteks cerebri dan cerebelli, sedangkan substansia alba berada lebih
banyak di daerah yang lebih dalam (central regions).3
Pada korteks cerebrum, substansia grisea memiliki 6 lapisan yang masing-
masing memiliki perbedaan bentuk dan ukuran, namun batas-batas antara keenam
lapisan tersebut tidak jelas/tidak tegas. Lapisan-lapisan tersebut antara lain:3
1. Lapisan molekular
2. Lapisan granular luar
3. Lapisan sel-sel piramid
4. Lapisan granular dalam
5. Lapisan piramid/ganglioner
6. Lapisan sel-sel multiform atau polimorf
Yang menjadi kekhasan pada cerebrum ini adalah adanya sel piramid, sel yang
berbentuk mirip seperti bangunan piramid, sehingga disebut sel piramid.Sel piramid
itu sendiri sebenarnya adalah neuron itu sendiri.3
Pada korteks cerebellum terdapat 3 lapisan: lapisan molekular luar, lapisan
tengah dengan sel Purkinje, dan lapisan granular dalam. Sel purkinye ini memiliki
badan sel yang sangat jelas, dan dendritnya sangat berkembang. Dendritnya terletak
paling banyak pada lapisan molekuler. Lapisan granulernya tersusun dari neuron-
neuron yang sangat kecil.3
Selanjutnya akan dibahas satu per satu bagian-bagian yang terdapat pada otak,
dan tentu difokuskan lebih dalam pada cerebrum.
Batang Otak (Trunkus Ensefalon): Anatomi dan Fisiologis
Batang otak adalah bagian yang paling tua dan bersambungan dengan medulla
spinalis. Batang
otak/brainstem berasal
dari mesensefalon,
bagian dari
metensefalon, dan
mielensefalon. Batang
8
otak ini berupa pembengkakan yang mirip batang dan tudung pada ujung anterior dari
sumsum tulang belakang. Batang otak terdiri dari medula oblongata, pons, dan otak
tengah.1,2
Batang otak mengontrol banyak dari proses untuk mempertahankan hidup,
misalnya pernafasan, sirkulasi, dan pencernaan. Proses ini sering disebut sebagai
fungsi vegetatif, yang berarti fungsi yang dilakukan di bawah sadar atau involunter.
Jika fungsi luhur otak lenyap maka tingkat otak yang lebih rendah ini, disertai dengan
terapi suportif yang memadai misalnya dengan pemberian nutrisi yang baik, dapat
tetap mempertahankan fungsi-fungsi esensial bagi kelangsungan hidup, tetapi yang
bersangkutan tersebut tidak memiliki kesadaran atau kontrol atas kehidupan tersebut.1
Medula Oblongata (atau biasa disebut medula) mempunyai pusat-pusat yang
mengatur beberapa fungsi viseral/otonom, yang meliputi pernafasan, jantung, dan
aktivitas pembuluh darah, penelanan, muntah, dan pencernaan. Pons juga berperan
dalam beberapa aktivitas ini. Pons serta medula juga berperan dalam pengiriman data,
karena semua berkas akson yang membawa informasi sensoris ke otak bagian atas
akan melewati batang otak terlebih dahulu. Bagian ketiga batang otak, yaitu otak
tengah, mengandung pusat penerimaan dan integrasi beberapa jenis informasi
sensoris. Bagian ini juga berfungsi dalam pusat proyeksi, yang mengirimkan
informasi sensoris yang dikode sepanjang neuron ke wilayah tertentu pada otak
depan. Nukleus yang menonjol pada otak tengah adalah kolikuli inferior dan kolikuli
superior, yang merupakan bagian dari sistem auditoris dan visual. Semua serat yang
terlibat dengan pendengaran akan berakhir di atau dilewatkan melalui kolikuli
inferior. Sedangkan penglihatan diintegrasikan di dalam serebrum, sehingga kolikuli
superior hanya berfungsi mengkoordinasikan refleks visual dan melaksanakan fungsi
persepsi yang terbatas.2
Pons terletak pada permukaan anterior cerebellum, di bawah mesensefalon dan
di atas medula oblongata. Pons tersusun dari serabut-serabut saraf yang
menghubungkan antara kedua belahan cerebellum, dan serabut saraf ascendens dan
descendens yang menghubungkan otak depan, mesensefalon, dan medula spinalis.4
Medula oblongata berbentuk kerucut dan menghubungkan pons yang berada
di atasnya dengan medula spinalis. Fissura mediana terdapat pada permukaan anterior
medull, dan pada setiap sisi terdapat benjolan yang disebut pyramis.Pyramis mengecil
ke bawah, dan di sini hampir seluruh serabut-serabut descendens menyilang ke sisi
lainnya, membentuk decussatio pyramidum. Dari pyramis terdapat oliva pada sisi
9
Gambar 5. Cerebellum.Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004. p. 221.
posteriornya. Kemudian, pada permukaan posterior pars inferior medula oblongata
terdapat tuberculum gracilis dan cuneatus.4
Otak tengah/mesensefalon adalah bagian sempit otak yang berjalan melewati
incisura tentoria dan menghubungkan otak depan dengan pons dan medula oblongata.
Otak tengah terdiri dari dua belahan lateral yang disebut peduncullus cerebri. Masing-
masing dalam pars anterior yaitu crus cerebri dan bagian posterior tegmentum, oleh
sebuah pita yang disebut substansia nigra. Pada mesensefalon terdapat rongga sempit
yang disebut aquaduktus cerebri, yang menghubungkan ventrikulus tertius dengan
ventrikulus quartus. Bagian mesensefalon yang posterior terhadap aquaduktus cerebri
disebut tectum. Tectum mempunya empat tonjolan kecil, yaitu dua colliculus superior
dan dua colliculus inferior.4
Serebelum
Serebelum
berkembang dari bagian
metensefalon.
Serebelum melekat di
bagian atas belakang
batang otak. Fungsi
primernya adalah
berkaitan dengan
pemeliharaan posisi
tubuh yang tepat dalam
ruang dan koordinasi bawah sadar aktivitas motorik (gerakan). Serebelum juga
mempelajari keterampilan motorik, misalnya gerakan menari.1,2
Serebelum terdiri dari tiga bagian yang secara fungsional berbeda dengan
peran berbeda yang terutama dengan kontrol bawah sadar aktivitas motorik, di
antaranya adalah:1
1. Vestibuloserebelum: mempertahankan keseimbangan, dan kontrol gerakan
mata.
2. Spinoserebelum: meningkatkan tonus otot dan mengkoordinasikan gerakan
volunter terampil.
10
Gambar 6. Gambaran thalamus.Sumber: Waxman SG. Clinical neuroanatomy. 26th ed. USA: McGraw-Hill Companies, 2010. p. 121
3. Serebroserebelum: berperan dalam perencanaan dan inisiasi aktivitas volunter
dengan memberikan masukan ke daerah motorik korteks. Ini juga berperan
dalam menyimpan ingatan prosedural.
Cerebellum terletak posterior terhadap pons dan medula oblongata.
Cerebellum terdiri dari dua hemisfer yang dihubungkan oleh bagian tengah yang
disebut vermis. Cerebellum dihubungkan dengan mesensefalon melalui pedunculus
cerebellaris superior, dan dengan pons melalui pedunculus cerebellaris medius, serta
dengan medula oblongata dengan pedunculus cerebellaris inferior. Lapisan
permukaan tiap hemisfer cerebellum disebut korteks, yang terdiri dari substansia
grisea. Korteks ini melipat-lipat yang disebut folia.4
Thalamus
Diensefalon berkembang menjadi tiga wilayah otak dewasa: epithalamus,
thalamus, dan hipothalamus.2
Setiap setengah bagian dari otak terdapat thalamus (biasanya disebut thalamus
dorsal), bentuknya cukup besar, merupakan massa nucleus berbentuk bulat seperti
telur. Thalamus adalah subdivisi diensefalon yang paling besar. Pada posteriornya
disebut pulvinar, memanjang menjadi dua bagian yang medial dan lateral, disebut
corpus geniculatum medial dan corpus geniculatum lateral. Pada bagian rostrumnya
(rostral/anterior) terdapat tuberculum thalami anterior. Pada thalamus juga terdapat
adhesio interthalamica,
yang merupakan
penghubung antara kedua
thalamus, menyebrangi
ventrikulus tertius.5,6
Thalamus terbagi-bagi
menjadi beberapa bagian
oleh karena adanya
lamina medularis interna.
Bagian-bagian tersebut
antara lain:5
1. Anterior nuclear group
11
Gambar 7. Thalamus dan hipothalamus.Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004. p. 221.
2. Nuclei of the midline
3. Medial nuclei
4. Lateral nuclear mass
5. Posterior nuclei
Thalamus berfungsi sebagai “stasiun pemancar” dan pusat integrasi sinaps
untuk pemrosesan awal semua input sensoris dalam perjalanannya ke korteks.
Thalamus juga merupakan pusat output informasi motoris yang meninggalkan
cerebrum. Selain itu, thalamus juga penting dalam kemampuannya mengarahkan
perhatian kepada rangsangan yang menarik. Contohnya, orang tua dapat tidur dengan
nyenyak meskipun banyak suara bising lalu lintas di depan rumahnya, namun dapat
terbangun mendengar suara rintihan bayi halus mereka.1,2
Hipothalamus
Hipotalamus berada di
bawah dan di depan thalamus,
membentuk bagian bawah dinding
lateral dan dasar dari ventrikulus
tertius. Struktur-struktur berikut
ini terdapat di dasar ventrikulus
tertius, dari depan ke belakang:
chiasma opticum, tuber cinereum
dan infundibulum, corpora
mamaria, dan substansia
perforata posterior.4,5
Dalam ukuran yang kecil ini (berat sekitar 0,3% dari berat total otak),
hipothalamus memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting, di antaranya
adalah:1,5
1. Mengontrol asupan makanan (eating)
2. Berfungsi sebagai pusat koordinasi sistem saraf otonom utama, yang pada
gilirannya mempengaruhi semua otot polos, jantung, dan kelenjar (autonomic
function)
3. Mengatur suhu tubuh (body temperature)
12
Gambar 8. Cerebrum.Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004. p. 223.
4. Mengontrol rasa haus dan pengeluaran urin, penghasil hormon hipofisis
posterior (water control)
5. Mengontrol sekresi hormon hipofisis anterior (anterior pituitary function)
6. Berperan penting dalam irama sirkadian (circadian rhythm)
7. Berperan dalam pola emosi dan perilaku (expression of emotion)
Hipothalamus adalah bagian otak yang paling terlibat dalam pengaturan
langsung lingkungan internal. Sebagai contoh, ketika tubuh dingin, hipothalamus
memulai respons internal untuk meningkatkan produksi panas (misalnya dengan
menggigil) dan mengurangi pengeluaran panas (misalnya kontraksi pembuluh darah
kulit untuk mengurangi aliran darah hangat ke permukaan tubuh, tempat panas dapat
hilang ke lingkungan eksternal).1
Serebrum: Pusat Integrasi Paling Canggih
Serebrum, merupakan
pusat integratif yang paling
kompleks di SSP, berkembanng
dari telensefalon. Serebrum,
bagian terbesar otak manusia ,
dibagi menjadi dua bagian yang
sama, hemisfer serebri kiri dan
kanan. Keduanya saling
berhubungan melalui korpus
kalosum, suatu masa substansia
alba, pita tebal yang diperkirakan terdiri dari 300 juta akson neuron yang berjalan di
antara kedua hemisfer. Korpus kalosum ini adalah “jalan layang informasi” tubuh, di
mana kedua hemisfer ini saling berkomunikasi dan bekerja sama melalui pertukaran
informasi instan lewat koneksi saraf ini.1,2,4
Anatomi Hemisfer & Korteks Cerebri
13
Hemisfer cerebri mengambil porsi yang paling besar dalam otak manusia.
Masing-masing hemisfer terdiri dari satu lapisan tipis substansia grisea di sebelah luar
yaitu korteks serebri, yang menutupi bagian tengah tebal substansi alba. Bagian lain
substansia grisea, terletak jauh di dalam substansia alba, dinamakan nukleus
basal/ganglia basalis.Nukleus basalis memiliki peran inhibitorik penting dalam
kontrol motorik. Secara khusus, nucleus basalis penting dalam menghambat tonus otot
di seluruh tubuh, menekan gerakan-gerakan yang tidak perlu, dan membantu
memantau dan mengoordinasikan kontraksi lambat dan menetap, terutama yang
berkaitan dengan postur dan penopangan.Substansia grisea terutama terdiri dari badan
sel neuron serta dendritnya, dan sebagian besar sel glia. Sedangkan substansia alba
disusun oleh berkas serat sarag bermielin (akson). Warna putihnya disebabkan oleh
komposisi lemak pada mielin. Substansia grisea dapat dikatakan sebagai “komputer-
komputer” SSP, sedangkan substansia alba sebagai “kabel” yang menghubungkan
komputer-komputer tersebut.1,5
Puncak-puncak tonjolan dari lipatan-lipatan pada korteks disebut sebagai
gyrus, sedangkan pemisahnya adalah sulcus, atau bila lebih dalam dapat disebut
fissura.Lipatan-lipatan yang membentuk gyrus dan sulcus ini membuat korteks ini
sebenarnya sangat luas, sekitar 50% luas aslinya “tersembunyi” dibalik gyrus dan
sulcus ini.5
Kita dapat melihat bahwa banyak sekali sulcus/fissura dan gyrus yang ada
pada otak. Sulcus-sulcus ini memisahkan antara lobus frontal, parietal, occipital, dan
temporal dengan satu sama lainnya. Fissura cerebral lateralis (sylvian fissure)
memisahkan antara lobus temporal dengan lobus frontal dan parietal. Kedua hemisfer
ini sendiri dipisahkan oleh fissura longitudinalis cerebralis. Kemudian sulcus
sentralis (fissure of Rolando), berada kira-kira di bagian tengah hemisfer, mulai dari
14
Gambar 9. Otak kadaver manusia.Sumber: Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2012. p. 157.
Gambar 10. Lobus-lobus korteks.Sumber: Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2012. p. 158.
dekat fissura longitudinalis dan memanjang ke bawah hingga ke fissura cerebral
lateralis. Sulcus sentralis ini memisahkan antara lobus frontal dengan lobus parietal.
Fissura parieto-occipital memisahkan antara lobus parietal dengan lobus occipital.5
Kolom-Kolom Fungsional Korteks Serebri
Korteks
serebri
dibagi-bagi
menjadi 4
lobus
utama,
lobus
frontal,
lobus
parietal,
lobus
temporal,
dan lobus occipital. Keempat lobus ini memiliki fungsinya masing-masing.1
Lobus parietalis terletak di kepala bagian atas, di belakang sulkus sentralis.
Lobus parientalis memiliki fungsi dalam merasakan sentuhan, tekanan, panas, dingin,
dan nyeri secara kolektif (sensasi somestetik). Di dalam SSP, informasi ini
diproyeksikan ke korteks somatosensorik, terletak di bagian depan masing-masing
lobus parientalis, tepat dibelakang sulkus sentralis. Korteks ini adalah tempat
pemrosesan awal di korteks dan persepsi masukan somestetik serta masukan
propriosepsi (kesadaran akan posisi tubuh).1
Lobus frontalis juga berada di kepala bagian atas. Pada bagian belakang lobus
frontalis ini tepat di depan sulkus sentralis terdapat korteks motorik primer. Bagian ini
melaksanakan kontrol volunteer atas gerakan yang dihasilkan oleh otot rangka. Lobus
frontalis juga berperan dalam fungsi berbicara serta elaborasi pikiran.1
Lobus selanjutnya adalah lobus temporalis, terletak di sebelah lateral. Fungsi
utamanya adalahdalam mempersepsikan sensasi suara. Selanjutnya lobus occipitalis,
15
yang terletak di posterior kepala, memiliki fungsi untuk melaksanakan pemrosesan
awal masukan penglihatan (primary visual cortex)1,5
Daerah Asosiasi
Jika kita lihat pada gambar di atas, terlihat juga beberapa daerah yang luas
pada korteks serebri yang tidak termasuk dalam pembagian kaku area sensorik dan
motorik primer dan sekunder. Area ini disebut sebagai area asosiasi, karena area-area
tersebut menerima dan menganalisis sinyal-sinyal secara bersamaan dari berbagai
regio, baik dari korteks motorik maupun korteks sensorik. Ternyata, area asosiasi ini
memiliki fungsi khususnya sendiri. Area asosiasi yang paling penting adalah: area
asosiasi parieto-oksipito-temporal; area asosiasi prefrontal, dan area asosiasi limbik.
Berikut pembahasannya lebih lanjut:1,7
1. Asosiasi parieto-oksipito-temporal : bagian ini mengumpulkan dan
mengintegrasikan sensasi somatik, pendengaran, dan penglihatan. Contoh,
mengintegrasikan informasi penglihatan dengan input proprioseptif agar
dapat menempatkan apa yang kita lihat dengan perspektif yang benar (botol
menggantung di atas pohon, apakah itu tegak, miring ke kanan atau ke kiri,
dsb).
2. Asosiasi prefrontal : bagian ini memiliki fungsi (1) perencanaan aktivitas
volunter, (2) pengambilan keputusan (menimbang akibat dari tindakan yang
16
Gambar 11. Daerah-daerah fungsional korteks serebri.Sumber: Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2012. p. 159.
akan dilakukan, dsb), (3) kreativitas, dan (4) sifat kepribadian. Untuk
melakukan fungsi paling tinggi ini, korteks prefrontal adalah tempat
bekerjanya ingatan sementara, di mana otak secara temporer menyimpan
dan secara aktif memanipulasi informasi yang digunakan untuk berpikir dan
membuat rencana.
3. Korteks asosiasi limbik : daerah ini terutama berkaitan dengan motivasi dan
emosi serta berperan besar dalam ingatan. Korteks limbik adalah bagian dari
sebuah sistem yang sangat luas, yaitu sistem limbik, di mana ada kaitannya
juga dengan proses mengingat.
Otot-otot Tungkai
17
Gambar 12. Sistem Limbik.Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004. p. 227.
Gambar 17. Otot Tungkai
Sumber: Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC.p 149-150.
18
Gambar 17.1. Otot Tungkai
Sumber: Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC.p 149-150.
Neurotransmitter: Berkaitan Erat dengan Sinaps
Neurotransmitter merupakan pembawa sinyal yang berjalan menyebrangi
suatu sinaps. Sinaps merupakan taut antara 2 neuron, prasinaps dan pascasinaps.
Prasinaps merupakan terminal akson suatu neuron, sedangkan pascasinaps merupakan
dendrit atau badan sel neuron lain. Terminal akson suatu neuron prasinaps, yang
19
menghantarkan potensial aksinya menuju ke sinaps, berakhir di suatu pembengkakan
ringan yang dinamakan synaptic knob. Synaptic knob ini mengandung vesikel sinaps,
yang menyimpan pembawa pesan tersebut yaitu neurotransmitter. Synaptic knob ini
tidak berkontak langsung dengan neuron pascasinaps, tetapi ada suatu celah yang
disebut celah sinaps. Celah inilah yang akan dilewati oleh neurotransmitter untuk
menuju neuron pascasinaps.1
Neurotransmitter memiliki dua sifat, eksitatoris dan inhibitoris. Eksitatoris
artinya memacu terjadinya potensial aksi, inhibitoris berarti menghambat potensial
aksi. Berikut adalah daftar neurotransmitter yang umum dijumpai:
20
Gambar 18. Daftar neurotransmitter yang umum.Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga,
2004. p. 215.
C. Kesimpulan
Kesimpulan kelompok kami, sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Yang termasuk sistem saraf pusat adalah otak dan medulla spinalis. Divisi aferen dan divisi eferen merupakan bagian dari sistem saraf tepi. Otak terdiri atas gyrus – gyrus yang dipisahkan oleh sulcus membentuk lobus – lobus. Bagian terkecil dari sistem saraf manusia adalah neuron. Neuron berkomunikasi dengan neuron lain, serabut otot atau urat dan kelenjar tubuh menggunakan neurotransmitter.
D. Daftar Pustaka
1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2012. p. 113-5, 146-81.
2. Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2004. p. 201-29.
3. Junqueira LC, Carneiro J. Basic histology: text and atlas. USA: The
McGraw-Hill Companies, 2003. p. 163-73.
4. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2006. p. 757-8.
5. Waxman SG. Clinical neuroanatomy. 26th ed. USA: McGraw-Hill
Companies, 2010. p. 119-25, 131-42.
6. Wati WW. Diktat anatomi. Jakarta: Penerbit Ukrida, 2008. p. 29-30.
7. Guyton, Hall. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC, 2008. p. 750-63.
8. Silverthorn DV. Human physiology: an integrated approach. 5th ed. San
Fransisco: Pearson Education, 2010. p. 323-5.
9. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-22. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran, 2008. p. 280-1.
21