Makalah Blok 5

21
Gangguan Muskuloskeletal pada Tangan Manusia Desi Arisanti Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, 102013388 Jalan Arjuna Utara, No. 6, Jakarta Barat, 11510, Telp. (021) 5694-2061, Fax. (021) 563-1731 [email protected] Abstrak Tulang dan otot merupakan bagian terpenting dalam tubuh manusia. Dimana, tulang sebagai alat gerak pasif sedangkan otot sebagai alat gerak aktif. Salah satu fungsi tulang adalah memberikan kerangka tubuh. Struktur tulang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu secara makroskopis dan mikroskopis. Tulang dibagi menjadi beberapa bagian, misalnya tulang pada tangan. Pada tangan, terdapat 5 tulang telapak tangan (metacarpal) dan 14 ruas tulang di 5 jari (phalanx). Pada otot berdasarkan struktur dan fungsinya, diklasifikasikan ke dalam: otot polos, otot rangka, dan otot jantung. Untuk otot pada tangan terdapat sekitar dua puluh otot kecil yang berada di antara metakarpal dan pada telapak tangan, termasuk bulatan ibu jari. Pada gerakan otot, juga terdapat mekanisme kontraksi serta relaksasi. Jika otot terus berkontraksi dapat mengakibatkan tonus, sehingga dibutuhkan relaksasi untuk kembali ke keadaan semula. Selain tulang dan otot, sendi juga tak kalah pentingnya. Sendi merupakan pertemuan dua tulang, tetapi tidak semua pertemuan tersebut memungkinkan terjadinya pergerakan. Kata kunci: Tulang, otot, dan sendi. Abstact Page 1

description

Makalah blok 5

Transcript of Makalah Blok 5

Gangguan Muskuloskeletal pada Tangan ManusiaDesi ArisantiMahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, 102013388Jalan Arjuna Utara, No. 6, Jakarta Barat, 11510, Telp. (021) 5694-2061, Fax. (021) [email protected] dan otot merupakan bagian terpenting dalam tubuh manusia. Dimana, tulang sebagai alat gerak pasif sedangkan otot sebagai alat gerak aktif. Salah satu fungsi tulang adalah memberikan kerangka tubuh. Struktur tulang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu secara makroskopis dan mikroskopis. Tulang dibagi menjadi beberapa bagian, misalnya tulang pada tangan. Pada tangan, terdapat 5 tulang telapak tangan (metacarpal) dan 14 ruas tulang di 5 jari (phalanx). Pada otot berdasarkan struktur dan fungsinya, diklasifikasikan ke dalam: otot polos, otot rangka, dan otot jantung. Untuk otot pada tangan terdapat sekitar dua puluh otot kecil yang berada di antara metakarpal dan pada telapak tangan, termasuk bulatan ibu jari. Pada gerakan otot, juga terdapat mekanisme kontraksi serta relaksasi. Jika otot terus berkontraksi dapat mengakibatkan tonus, sehingga dibutuhkan relaksasi untuk kembali ke keadaan semula. Selain tulang dan otot, sendi juga tak kalah pentingnya. Sendi merupakan pertemuan dua tulang, tetapi tidak semua pertemuan tersebut memungkinkan terjadinya pergerakan.Kata kunci: Tulang, otot, dan sendi.AbstactBones and muscles are the most important part of the human body . Where , as a bone while the passive locomotor locomotor muscles as active . One function of bone is to give the body frame . Bone structure is divided into two groups , namely macroscopic and microscopic . Bone is divided into several parts , such as bones in the hand . On the hand , there are 5 bones palm ( metacarpal ) and 14 vertebrae in 5 finger ( phalanx ) . Based on muscle structure and function , are classified into : smooth muscle , skeletal muscle , and cardiac muscle . For muscles in the hand are about twenty small muscle located between the metacarpal and the palm of the hand, including the thumb circle . In muscle movements , there is also a mechanism of contraction and relaxation . If the muscles continue to contract may result in tone , so it takes relaxation to return to its original state . In addition to bones and muscles , joints are also significant . A joint meeting of two bones , but not all of these meetings allow for movement .Keywords: bones, muscles, and joints.PendahuluanBanyak sekali flaktur ataupun dislokasi yang terjadi pada tulang manusia. Itu semua mempengaruhi tulang yang ada pada tubuh manusia. Tidak hanya pada tulang saja, otot juga sering mengalami kecederaan yang menimbulkan kakunya suatu organ tubuh tertentu, sebagi contoh tangan yang awalnya bergerak normal, lalu mengalami kekakuan. Kekakuan ini mengakibatkan tidak bisanya untuk melakukan genggaman atau pun menulis. Untuk melakukan gerakan itu semua, sendi juga berperan penting untuk membantu dalam pergerakannya. Karena tanpa ada unsure sendi, otot dan tulang juga tidak akan bisa bergerak.Pada otot terdapat proses mekanisme translasi dan relaksasi. Dimana, proses ini sangat penting. Namun, jika proses ini tidak berjalan semestinya, bisa mengakibatkan gangguan-gangguan tertentu. Sehingga dapat berakibat kakunya suatu organ tertentu, yang tidak bisa bergerak secara normal.TulangTulang merupakan salah satu jaringan terkeras di dalam tubuh manusia dan hanya di bawah tulang rawan dalam kemampuannya untuk menahan stress. Sebagai unsur utama kerangka tubuh, ia menyokong struktur-struktur berdaging, melindungi organ-organ vital seperti yang terdapat di dalm rongga tengkorak dan dada, dan melindungi sumsum tulang, di mana sel darah dibentuk.1Di samping fungsi-fungsi ini, tulang membentuk suatu sistem tuas yang melipatgandakan kekuatan yang timbul selama kontraksi otot rangka, dan mengubahnya menjadi gerakan tubuh. 1Struktur tulangStruktur makroskopis tulangBentuk tulang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tulang kompak (substansia kompakta) dan tulang spons atau konselosa (substansia spongiosa). tulang dibungkus oleh periosteum, lapisan jaringan ikat khusus, yang dibekali potensi osteologik. Artinya, ia sanggup membentuk tulang. Penutup periosteum tidak terdapat di daerah ujung tulang panjang yang ditutupi tulang rawan sendi. Ia juga tidak terdapat pada tempat insertion tendo dan ligamen ke dalam tulang dan pada permukaan patella dan tulang sesamoid yang dibentuk dalam tendo. Ia juga tidak terdapat di daerah subkapsula leher femur dan dari astragulus. Bila periosteum fungsional tidak ada, maka jaringan ikat yang berkontrak dengan permukaan tulang tidak memiliki potensi osteologik dan karena tidak berhubungan dengan pemulihan patah tulang. Rongga sumsum diafisis dan rongga dalam tulang spons dilapisi oleh endosteum, lapis sel tipis yang juga memiliki sifat osteogenik.2Pada tulang pipih tengkorak, substansia kompakta membentuk, pada permukaan luar dan dalam, lapis relative tebal yang sering disebut tabel luar dan dalam. Di antaranya terdapat lapis tipis dari tulang spons disebut diploe. Periosteum permukaan luar tengkorak disebut perikranium, sedangkan pada permukaan dalam dua mater. Meskipun pembungkus jaringan ikat dari tulang-tulang pipih itu disebut dengan istilah berbeda, struktur atau potensi osteologiknya tidak berbeda bermakna antara periosteum dan endosteum tulang panjang. Tetapi defek dalam atap tengkorak (calvarium) akibat cedera sering tidak sembuh sempurna pada orang dewasa. 2Struktur mikroskopik tulangSebagian besar terdiri atas matriks tulang, substansi interstisisal bermineral, yang didepositkan dalam lapisan atau lamel dengan tebal 3-7 mikrometer. Tersebar agak merata dalam substansi interstisial tulang adalah rerongga lentikuler, yaitu lakuna. Masing-masing ditempati sebuah sel tulang atau osteosit. Dari lakuna memancar keluar ke segala arah kanalikuli langsing dan bercabang yang menerobos lamel dari substansi interstisial dan beranastomosis dengan kanalikuli lakuna berdekatan. Jadi, meskipun lakuna tulang agak berjauhan letaknya, mereka membentuk sistem rerongga utuh yang saling berhubungan melalui jaringan saluran sangat halus. Saluran halus ini penting untuk nutrisi sel-sel tulang. Pada tulang rawan, sel-selnya dipasok oleh difusi melalui fase berair matriks mirip jel, perlekatan garam kalsium dalam matriks tulang mengurangi permeabilitasnya terhadap zat terlarut. Tetapi sistem kanalikuli yang saling berhubungan antar-lakuna menyediakan sarana bagi pertukaran metabolit antara sel-sel dan ruang perivakuler terdekat. 2Tulang tangan dan jari-jari tanganDi tangan terdapat 5 tulang telapak tangan (metacarpal) dan 14 ruas tulang di 5 jari (phalanx). Jari telunjuk mempunyai 3 ruas tetapi ibu jari hanya 2 ruas. 3Struktur anatomi tulang tangan, tulang jari-jari tangan, dan pergelangan tangan meliputi tulang tangan (ossa manus), yang meliputi kelompok tulang tulang jari tangan atau tulang falang atau digiti (ossa phalanges), kelompok tulang telapak tangan atau tulang metacarpus (metacarpal), dan pergelangan tangan (ossa carpalia), yaitu tulang-tulang yang terdiri atas tulang hamatum (hamate), tulang kapitatum (capitates), tulang trapezoid (multangulum majus), tulang trapezium (multangulum minus), tulang skapoid (naviculare), tulang lunatum (lunate), tulang trikuetrum (triquetrum), dan tulang pisiform (pisiform). 4Metakarpal jari disatukan bersama oleh ligamentum, tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi. Ini penting untuk memegang dan menggenggam. Sendi antara tulang metacarpal dan karpal ibu jari adalah berbentuk sadel.4Untuk keperluan infuse dan transfuse darah digunakan pembulub balik yang terleytak di pergelangan tangan dekat pangkal ibu jari (cephalic vein). Pembuluh darah di sini tidak terpengaruh oleh gerakan pergelangan tangan.4Gerakan yang melibatkan tanganRadius dapat berayun memutar pada ulna dan membalik telapak tangan (pronasi). 5Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya bersamaan. 5Gerakan sebaliknya, gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi), dibentuk oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius. 5Fleksor yang kuat, untuk menggenggam, terletak dalam lapisan-lapisan sisi telapak tangan dari lengan bawah. 5Ekstensor yang lebih lemah terletak pada dorsum. Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan, otot-otot ini penting untuk menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor. 5Gerakan pada seni pergelangan tangan melibatkan terutama fleksor radialis dan ulnar dan ekstensor karpus. 5Dimana tendon-tendon melewati pergelangan tangan, tendon dicegah menekuk berurutan dengan melalui terowongan karpal yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa transversum yang meregang kuat, yang terbenam pada tiap ujung tulang.5Tangan dibutuhkan untuk melakukan berbagai gerakan dengan baik mulai dari menggenggam erat, seperti yang dibutuhkan bila mengangkat tas yang berat, sampai menggenggam dengan tepat seperti yang dibutuhkan untuk mengenggam pensil. Untuk genggaman tepat jempol digunakan menekan telunjuk di mana terjadi ekstensi artikulasio interfalangealis dan fleksi artikulasio metakarpofalangealis. Oposisi jempol ini dilakukan terutama oleh m. oponens polisis sedangkan m. lumbrikalis dan m. interosei berfungsi mempertahankan fleksi artikulasio metakarpofalangealis dan ekstensi artikulasio interfalangealis. Karena jempol terletak pada sudut kanan jari-jari, abduksi jempol adalah gerakan menjauhi telapak tangan. Ini berguna untuk menguji integritas n. medianus (abductor polisis).6Sistem muskular terdiri dari sejumlah besar otot yang bertanggung jawab atas gerakan tubuh. Otot-otot volunter melekat pada tulang, tulang rawan, ligament, kulit, atau otot lain melalui struktur fibrosa yang disebut tendon dan aponeurosis.7Sel-sel jaringan otot, yang dinamakan serabut, sangat terspesialisasi untuk kontraksilitas. Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan otot diklasifikasikan ke dalam golongan berikut: otot polos, otot rangka, dan otot jantung. 8Otot polos adalah involunter dan otot tidak berlurik. Otot polos ini terbentuk pada area dinding organ berongga, dinding duktus dan pembuluh, serta organ seperti kulit, limpa, dan penis. 8Otot rangka merupakan otot volunteer dan otot lurik. Otot rangka ini melekat pada rangka dan bertanggung jawab untuk pergerakan. 8Otot jantung adalah otot involunter dan otot lurik. Otot jenis ini hanya ada di jantung.8Struktur ototSistem muskular terdiri dari sejumlah besar otot yang bertanggung jawab atas gerakan tubuh. Otot-otot volunter melekat pada tulang, tulang rawan, ligament, kulit, atau otot lain melalui struktur fibrosa yang disebut tendon dan aponeurosis.9Nama ototOtot skelet sangat bervariasi dalam bentuk dan ukuran. Mereka disebut dengan berbagai nama yang dapat menggambarkan: 9Posisi dan ukurannya, misalnya pectoralis major (otot besar di dada), gluteus maximus (otot besar di region gluteal, lattisimus dorsi (otot lebar di punggung). 9Fungsi dan posisinya, misalnya flexor digitorum superficial (fleksor superficial jari-jari), levator ani (pengangkat anus). 9Bentuk dan posisinya, misalnya biceps brachialis (otot berkepala dua pada lengan, rectus femoris (otot lurus di paha). 9Tulang atau tulang rawan tempat melekatnya, misalnya sternomastoideus (melekat pada sternum dan processus mastoideus, sternohyoideus (melekat pada sternum dan cartilago thyroideus).9Otot pada tulang tangan dan jari-jari tanganDua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan, termasuk bulatan ibu jari. Otot-otot ini memisakan dan menyatukan jari-jari, dan merotasi ibu jari. Otot-otot ini kecil tetapi mengubah kinerja otot-otot lengan bawah dan penting untuk gerakan tangan yang halus. 5Otot tenar adalah otot kecil yang bekerja pada ibu jari dan membentuk eminentia thenaris. Otot hipotenar adalah otot yang bekerja pada kelingking dan membentuk eminentia hypothenaris. Lumbricales dan interossei adalah otot kecil pada telapak tangan yang bekerja pada jari-jari. 9

Gambar 1. Otot-Otot Superfisialis Tangan. 6

Gambar 2. Mm. Interosei Palmar (Kiri) dan Dorsal (Kanan) serta Tindakannya Dalam Abduksi dan Adduksi. 6

Gambar 3. N. Ulnaris (Kuning) dan N. Medianus (Hijau) pada Tangan. 6Otot-otot tenarOtot ini merupakan otot-otot pendek pada jempol. Yang termasuk otot tenar di antaranya: m.abduktor polisis brevis, m. fleksor polisis brevis, m. oponens polisis, dan m. adduktor polisis. 6Otot-otot hipotenarOtot ini merupakan otot-otot pendek kelingking. Diantaranya adalah m. abduktor digiti minimi, m.fleksor digiti minimi, dan m. oponens digiti minimi. 6M. lumbrikalisOtot ini keluar dari tendon m. fleksor digitorum profunda. Otot ini masuk ke sisi radial tiap falang proksimal dan ke perluasan m. ekstensor dorsal. M. lumbrikalis berfungsi dalam fleksi artikulasio metakarpofalangealis tanda fleksi artikulasio interfalangealis. 6Otot-otot interoseusOtot ini terdiri dari delapan otot yang keluar dari korpus ossa metacarpi. Otot ini bertanggung jawab atas fleksi artikulasio metakarpofalangealis dan ekstensi artikulasio interfalangealis. Otot ini juga melakukan gerak abduksi dan adduksi jari-jari tangan. Gerakan ini terjadi di sekeliling jari tengah, adduksi adalah mendekatkan semua jari ke jari tengah, abduksi adalahmenjauhkannya dari jari tengah. Tiap m. interosei dorsalis keluar dari dua metacarpal dan masuk ke falang proksimal untuk menimbulkan adduksi. M. interosei dorsalis hanya keluar dari satu metacarpal dan masuk ke falang proksimal menyebabkan abduksi. 6Pada pergelangan tangan lakukan gerak di bawah ini dan rabalah otot-otot yang berkontraksi pada gerakan tersebut: 7Fleksi, dilakukan oleh otot-otot posterior lengan bawah, antara lain m.flexor digitorum superficialis.7Ekstensi, dilakukan oleh otot-otot anterior lengan bawah, antara lain m.extensor digitoum. 7 Aduksi (deviasi ulnar), dilakukan oleh otot-otot anterior dan posterior lengan bawah sisi ulnar. 7Abduksi (deviasi radial), dilakukan oleh otot-otot anterior dan posterior lengan bawah sisi radial.7Pada jari-jari tangan, lakukan gerak berikut: 7Fleksi, dilakukan oleh otot posterior lengan bawah, antara lain m.flexor digitorum superficialis.7Ekstensi, dilakukan oleh otot-otot anterior lengan bawah, antara lain m.extensor digitoum. 7Abduksi. Gerak aduksi dan abduksi dilakukan oleh otot-otot yang terletak di telapak tangan.7

SendiSendi merupakan pertemuan dua tulang, tetapi tidak semua pertemuan tersebut memungkinkan terjadinya pergerakan. Ada tiga kelompok sendi, yaitu sendi fibrosa (sendi mati), sendi kartilaginosa (sendi yang bergerak sedikit), dan sendi sinovial (sendi yang bergerak bebas). 7Sendi fibrosa merupakan salah satu jenis sendi yang terjadi bila batas dua buah tulang bertemu membentuk pasangan baji dan cekungan yang akurat dan hanya dipisahkan oleh selapis tipis jaringan fibrosa. 7

Gambar 7. Sendi Fibrosa. 7Sendi tulang rawan terjadi bila dua permukaan tulang dilapisi tulang rawan hialin dan dihubungkan oleh sebuah bantalan fibrokartilago dan ligament yang tidak membentuk sebuah kapsul sempurna di sekeliling sendi tersebut. 7

Gambar 8. Potongan Diagramatik Melalui Suatu Sendi Kartilaginosa.7Sendi synovial terdiri dari dua atau lebih tulang yang ujung-ujungnya dilapisi tulang rawan hialin sendi. 7

Gambar 9. Sendi Sinovial.7Macam Macam Jenis SendiSendi EngselSendi engsel adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah. Contohnya, Persendian pada tulang siku dan lutut. 11

Gambar 9. Sendi Engsel. 11

Sendi PelanaSendi pelana adalah persendian yang memungkinkan gerakan ke dua arah. Contohnya, Persendian pada hubungan antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan. 11

Gambar 10. Sendi Pelana. 11

Sendi PutarSendi putar adalah persendian tulang yang satu mengitari tulang yang lain sehingga menimbulkan gerak rotasi. Contohnya, Tengkorak dengan tulang atlas dan radius dengan ulna. 11

Gambar 11. Sendi Putar. 11

Sendi GeserSendi geser adalah persendian yang gerakannya hanya menggeser, kedua ujung agak rata dan tidak berporos. Sendi geser disebut juga sendi kepat atau sendi avoid. Contohnya, Persendian pada hubungan antara ruas-ruas tulang belakang. 11

Gambar 12. Sendi Geser.11

Sendi LuncurSendi luncur adalah persendian tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan badan melengkung ke depan, ke belakang atau memutar. Contohnya, Skapula dengan klavikula dan karpal dengan metakarpal. 11

Gambar 13. Sendi Luncur. 11

Sendi PeluruSendi peluru adalah persendian tulang yang gerakannya paling bebas di antara persendian yang lain, yaitu dapat bergerak ke segala arah. Contohnya, Tulang lengan atas dengan gelang bahu dan tulang paha dengan gelang panggul. 11

Gambar 13. Sendi Peluru.11

Sendi Elipsoid / KondiloidMirip dengan sendi peluru, hanya saja sendi elipsoid memiliki bonggol dan ujung-ujung tulangnya tidak membulat, tetapi sedikit oval. Oleh karena itu, gerakan yang dihasilkan lebih terbatas dibandingkan dengan sendi peluru. Contohnya, hubungan antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan. 11

Gambar 14. Sendi Elipsoid.11

Sendi pada pergelangan tangan dan jari-jari tangan

Sendi pergelangan tanganSendi pergelangan tangan dibentuk oleh ujung bawah radius dengan tulang-tulang skafoid, lunatum, dan triquetrum. Bersama dengan sendi-sendi di antara tulang karpalia, dapat dilakukan gerakan fleksi, ekstensi, aduksi (deviasi ulna), abduksi (deviasi radius), dan sirkumduksi. 7Sendi metakarpofalangeus Sendi-sendi metakarpofalangeus juga dapat melakukan semua gerakan seperti sendi pergelangan tangan, tetapi sendi-sendi interfalangeus merupakan sendi pelana dan hanya memberi gerakan fleksi dan ekstensi.7Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi pada Otot

Gambar 15. Pelepasan Kalsium Dalam Penggabungan Eksitasi-Kontraksi.12Adapun kontraksi dan relaksasi pada otot dijelaskan pada uraian berikut:Mekanisme kontraksiSarkomer yang sedang beristirahat terdiri dari filament tebal dan tipis yang sebagian overlapping. Selama suatu siklus kontraksi, filament tebal dan tipis mempertahankan panjang semula. Karena kontraksi tidak disebabkan oleh pemendekan filament individual, ia harus disebabkan oleh meningkatnya jumlah overlapping di antara filament-filamen. Hipotesa pergeseran filament dari kontraksi otot yang diusulkan oleh Huxley telah menerima dukungan yang paling banyak. 13Pada waktu istirahat, ATP berikatan dengan temapt ATPase pada kepala miosin. Miosin memerlukan aktin sebagai suatu kofaktor agar dapat memecahkan ATP dan melepaskan enersi. Di dalam suatu otot yang sedang beristirahat, miosin tidak dapat berhubungan dengan aktin karena penekanan tempat pengikatan oleh kompleks troponin-tropomiosin pada filament F-aktin. Tetapi, bila tersedia ion Ca2+, mereka berikatan dengan unit TnC dari troponin. Susunan ruang dari 3 subunit troponin berubah dan menggerakkkan molekul tropomiosin lebih jauh ke dalam alur spiral aktin. Ini membuka tempat pengikatan aktif dari komponen bulat aktin, sehingga aktin bebas untuk berinteraksi dengan kepala molekul miosin. Pengikatan ion kalsium ke unit TnC sesuai dengan stadium di mana miosin-ATP diubah menjadi kompleks aktif. Sebagai akibat pertemuan kepala miosin dengan subunit G-aktin dari filament tipis, ATP dipecahkan menjadi ADP, Pi, dan enersi. Kegiatan ini menyebabkan deformasi atau pelengkungan kepala. Karena aktin berikatan dengan miosin, gerakan kepala miosin menarik aktin ke atas filament miosin. Meskipun sejumlah besar kepala miosin menonjol dari filament tebal, pada setiap selama kontraksi, hanya sejumlah kecil kepala berhubungan dengan tempat pengikat aktin yang tersedia. Tetapi, ketika kepala miosin yang terikat menggerakkan aktin, mereka menggandakan jembatan aktin-miosin yang baru. Jembatan aktin-miosin yang hanya lama terlepas setelah miosin mengikat suatu molekul ATP baru, tindakan ini juga memasang lagi kepala miosin dan menyiapkannya untuk siklus kontraksi lain. 13 Mekanisme relaksiJika tidak tersedia ATP, dengan memicu pelepasan Ca2+dari kantung lateral ke dalam sitosol, proses kontaksi dihentian ketika Ca2+ dikembalikan ke kantung lateral saat aktivitas listrik lokal berhenti. Reticulum sarkoplasma memiliki molekul pembawa, pompa Ca2+-ATPase yang memerlukan energi dan secara aktif mengangkut Ca2+ dari sitosol untuk memekatkannya di dalam kantung lateral. Ketika asetilkolinesterase menyingkirkan Ach dari taut neuromuscular, potensial aksi serat otot terhenti. Ketiak potensial aksi lokal tidak lagi terdapat di tubulus T untuk memicu pelepasan Ca2+, aktivitas pompa Ca2+ reticulum sarkoplasma mengembalikan Ca2+ yang dilepaskan ke kantung lateral. Hialngnya Ca2+ dari sitosol memungkinkan kompleks troponin-tropomiosin bergeser kembali ke posisinya yang menghambat, sehingga aktin dan miosin tidak lagi berikatan di jembatan silang. Filament tipis, setelah dibebaskan dari siklus perlekatan dan penarikan jembatan silang, kembali pasif ke posisi istirahatnya. Serat otot kembali melemas. 12KesimpulanBagian-bagian yang terpenting dalam pergerakan rangka tubuh menusia, diperlukan adanya tulang, otot, dan sendi. Tulang merupakan salah satu jaringan terkeras di dalam tubuh manusia dan hanya di bawah tulang rawan dalam kemampuannya untuk menahan stress. Otot adalah alat gerak aktif. Sedangkan sendi merupakan pertemuan dua tulang, tetapi tidak semua pertemuan tersebut memungkinkan terjadinya pergerakan. Otot mempunyai dua mekanisme, yaitu kontraksi dan relaksasi. Dua mekanisme ini sangat penting dalam menetralkan atau menyeimbangkan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh manusia.Daftar Pustaka1. Junqeira LC, Carneiro J. Histologi dasar. Ed 3. Jakarta: EGC; 1991.h.132.2. Fawcett, Bloom. Buku ajar histologi. Ed 12. Jakarta: EGC; 2002.h.175-6.3. Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Grasindo.h.147.4. Suhartono, Hidayat EPS. Teknik radiologi tulang ekstremitas atas. Jakarta: EGC; 2004.h.22-3.5. Cambridge Communication Limited. Sistem lokomotor dan penginderaan. Ed 2. Jakarta: EGC.h.28-9.6. Faiz O, Moffat D. At glance anatomi. Jakarta: Erlangga; 2004.h.84-5.Struktur otot7. Watson R. Anatomi dan fisiologi untuk perawat. Ed 10. Jakarta: EGC; 2002.h.180-3, 188, 193.8. Sloane E. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: EGC: 2003.h.79-80.9. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat. Ed 2. Jakarta: EGC; 2003.h.77, 84.10. Kusumaningtyas S. Sistem musculoskeletal. FKUI. 2012. Diunduh dari http://scele.ui.ac.id/berkas_kolaborasi/konten/1187/119.pdf, 22 Maret 2014.11. Alfiansyah M. Hubungan antartulang (artikulasio/persendian). 2011. Diunduh dari http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/hubungan-antartulang-artikulasi.html#.UyxQoM75HQA , 22 Maret 2014.12. Sherwood L. Fisiologi manusia. Ed 6. Jakarta: EGC; 2011.h.289.13. Junquera LC, Carneiro J. Histologi dasar. Jakarta: EGC; 1991.h.225-6.

Page 1