Makalah blok 26

34
MAKALAH PBL BLOK 26 Gizi Buruk dan Imunisasi Dasar tidak Lengkap Angela Sondang 102010289 KELOMPOK F4 email: [email protected] 1

description

gizi buruk imuninasi dasar blok ikk ikm

Transcript of Makalah blok 26

Page 1: Makalah blok 26

MAKALAH PBL BLOK 26

Gizi Buruk dan Imunisasi Dasar

tidak Lengkap

Angela Sondang

102010289

KELOMPOK F4

email: [email protected]

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

1

Page 2: Makalah blok 26

2013

Di Indonesia saat ini, masalah kesehatan menjadi topik yang paling menarik untuk

dibahas. Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai penduduk yang

banyak dan masyarakat yang majemuk. Masyarakat adalah suatu keseluruhan hubungan

dalam hidup bersama kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-

norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Masyarakat sebagai

kelompok individu tidak terlepas dari apa yang disebut kesehatan. Oleh sebab itulah peran

serta masyarakat adalah salah satu syarat bagi keberhasilan, kelangsungan dan kemandirian

pembangunan bangsa, termasuk pembangunan di bidang kesehatan. Apalagi ditambah

dengan keterbatasan tenaga medis saat ini. Peran serta masyarakat dalam pembangunan

kesehatan diwujudkan antara lain dengan menjalankan cara “hidup sehat” lewat

penyelenggaraan berbagai upaya pelayanan kesehatan.

Dengan keterbatasan tenaga medis dan jumlah kader membuat kita menarik

kesimpulan sementara bahwa timbulnya masalah kesehatan masyarakat serta meningkatnya

angka kelahiran disebabkan kurangnya peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan

yang dikhususkan pada POSYANDU. Oleh sebab itu sangatlah penting untuk

memberdayakan peran serta masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan derajat

kesehatan. Namun,hal ini bukanlah hal yang mudah. Pengetahuan tentang Ilmu Kesehatan

Masyarakat harus dimiliki oleh seseorang yang ingin memberdayakan tenaga masyarakat

terkhususnya kita calon dokter, apalagi ditambah dengan tingkat pendidikan masyarakat yang

rata-rata masih rendah. Untuk itulah bekal ilmu kesehatan masyarakat harus dimiliki oleh

masing-masing kita agar dapat dibagikan kepada masyarakat yang tentunya dengan

penyesuaian tingkat pendidikan. Untuk itulah makalah ini disusun dengan harapan agar ilmu

yang didapat bisa menjadi bekal untuk hari depan.

.

2

Page 3: Makalah blok 26

1.1 Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat

Kesehatan masyarakat merupakan kesatuan unit praktek kesehatan masyarakat yang

bertujuan untuk pengembangan dan peningkatan kemampuan hidup sehat bagi pendidikan

(individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) menggunakan konsep dan ketrampilan serta

praktek kesehatan masyarakat (Freeman).1

Kesehatan masyarakat adalah suatu ilmu dan seni yang bertujuan untuk:

1. Mencegah timbulnya penyakit

2. Memperpanjang umur

3. Meningkatkan nilai kesehatan fisik dan mental melalui usaha-usaha, kesehatan

masyarakat yang terorganisasi untuk:

a. Memperbaiki kesehatan lingkungan.

b. Pemberantasan penyakit-penyakit infeksi dan masyarakat.

c. Mendidik masyarakat dalam prinsip-prinsip kesehatan perorangan.

d. Mengkoordinasi tenaga-tenaga kesehatan agar mereka dapat melakukan

pengobatan dan perbuatan dengan sebaik-baiknya.

e. Mengembangkan usaha-usaha masyarakat agar dapat mencapai tingkat hidup

setinggi-tingginya sehingga dapat memperbaiki dan memelihara kesehatan

(menurut WHO).

Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat (Promosi Kesehatan)1,4,5

Ruang lingkup kesehatan masyarakat meliputi usaha-usaha:

1. Promotif (Peningkatan kesehatan)

Usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan yang meliputi usaha-usaha,

peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga secara teratu, istirahat

yang cukup dan rekreasi sehingga seorang dapat mencapai tingkat kesehatan yang

optimal.

2. Preventif (Pencegahan penyakit)

Usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit melalui usaha-usaha

pemberian imunisasi pada bayi dan anak, bumil, pemeriksaan kesehatan secara

berkala untuk mendeteksi penyakit secara dini.

3. Kuratif (Pengobatan)

3

Page 4: Makalah blok 26

Usaha yang ditujukan terhadap orang yang sakit untuk dapat diobati secara tepat

sehingga dalam waktu singkat dapat dipulihkan kesehatannya.

4. Rehabilitatif (Pemeliharaan Kesehatan)

Usaha yang ditujukan terhadap penderitaan yang baru pulih dari penyakit yang

dideritanya .

Upaya-upaya tersebut termasuk dalam promosi kesehatan. Promosi Kesehatan adalah

upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran oleh, untuk dan

bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan

kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan

didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.8

Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup

mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan

fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja,

namun berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung

dalam membuat keputusan yang sehat.6

Tingkat-Tingkat Pencegahan Penyakit1

Lima tingkat pencegahan penyakit menurut Leavel dan Clerk:

1. Peningkatan kesehatan (Health Promotion).

2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu (General and

Spesifik Protection).

3. Menegakan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (Early

Diagnosis and Prompt Treatment).

4. Pembatasan kecacatan (Disability Limitation).

5. Penyembuhan kesehatan (Rehabilitation).

Lima upaya tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1. Upaya pencegahan primer

a. Upaya peningkatan kesehatan

Merupakan upaya pencegahan yang umumnya bertujuan meningkatkan taraf

kesehatan individu/keluarga/masyarakat, misalnya:

4

Page 5: Makalah blok 26

Penyuluhan kesehatan, perbaikan gizi, penyusunan pola gizi memadai,

pengawasan pertumbuhan anak balita dan usia remaja.

Perbaikan perumahan yang memenuhi syarat kesehatan

Kesempatan memperoleh hiburan sehat yang memungkinkan pengembangan

kesehatan mental dan sosial

Pendidikan kependudukan, nasihat perkawinan, pendidikan seks dan

sebagainya.

Pengendalian faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan.

b. Perlindungan umum dan khusus

Perlindungan khusus terhadap kesehatan, golongan masyarakat serta keadaan

tertentu yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi tingkat

kesehatan. Upaya-upaya yang termasuk perlindungan umum dan khusus antara

lain:

Peningkatan higiene perorangan dan perlindungan terhadap lingkungan yang

tidak menguntungkan.

Perlindungan tenaga kerja terhadap setipa kemungkinan timbulnya penyakit

akibat kerja.

Perlindungan terhadap bahan-bahan beracun, korosif, alergen, dan sebagainya.

Perlindungan terhadap sumber-sumber pencernaan.

2. Upaya pencegahan sekunder

Pada pencegahan sekunder termasuk upaya yang bersifat diagnosis dini dan

pengobatansegera (early diagnosis and prompt treatment) meliputi mencari kasus

sedini mungkin yang adalah:

Melakukan general check up rutin pada tiap individu.

Melakukan berbagai survei (survei sekolah, rumah tangga) dalam rangka

pemberantasan penyakit menular.

Pengawasan obat-obatan, termasuk obat terlarang yang diperdagangkan bebas,

golongan narkotika, psikofarmaka dan obat-obat bius lainnya.

3. Upaya pencegahan tersier

Pencegahan tersier berupa pencegahan terjadinya komplikasi penyakit yang lebih

parah. Bertujuan untuk menurunkan angka kejadian cacat fisik maupun mental yang

antara lain:

a. Penyempurnaan cara pengobatan serta perawatan lanjut.

5

Page 6: Makalah blok 26

b. Rehabilitasi sempurna setelah penyembuhan penyakit (rehabilitasi fisik dan

mental).

c. Mengusahakan pengurangan beban sosial penderita, sehingga mencegah

kemungkinan terputusnya kelanjutan rehabilitasi dan sebagainya.

Selain pengetahuan dasar mengenai konsep dasar kesehatan masyarakat, perlu juga kita

mngetahui konsep dasar sehat-sakit.

1.2 Konsep Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU)1-3

Posyandu merupakan suatu strategi yang tepat untuk melakukan intervensi pembinaan

kelangsungan hidup anak dan pembinaan perkembangan anak. Pengertian posyandu:

Suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan dan keluarga berencana yang

dilaksanakan di tingkat desa dalam wilayah kerja masing-masing Puskesmas.

Salah satu wujud peran serta masyarakat dalam pembangunan khususnya kshatan,

dengan menciptakan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk dalam

mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Tujuan

Tujuan Operasional

Meluaskan jangkauan kegiatan program.

Meningkatkan cakupan kegiatan program.

Untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Tujuan Jangka Panjang/Tujuan Akhir

Untuk dapat menurunkan angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate

(IMR).

Untuk dapat menurunkan angka kelahiran atau Birth Rate.

Penurunan angka kematian ibu bersalin atau Maternal Mortality Rate (MMR).

Posyandu berlokasi di setiap desa/kelurahan. Bila diperlukan dan memiliki

kemampuan,dimungkinkan untuk didirikan di RW atau dusun. Kedudukan posyandu

terhadap pemerintahan desa/kelurahan adalah sebagai instansi pemerintahan yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan di desa/kelurahan. Posyandu juga

sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan yang secara kelembagaan

dibina oleh pemerintahan desa/kelurahan. Kedudukan posyandu terhadap puskesmas adalah

sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan yang secara teknis dan medis

6

Page 7: Makalah blok 26

dibina oleh puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab melaksanakan pembangunan kesehatan di

kecamatan.

Pengorganisasian (Struktur Organisasi)

Struktur organisasi poyandu ditetapkan oleh musyawarah masyarakat pada saat

pembentukan posyandu. Strktur organisasi tersebut bersifat fleksibel, sehingga dapat

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi, permasalahan dan kemampuan

sumberdaya. Struktur organisasinya minimal terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara

serta kader posyandu yang merangkap sebagai anggoata.

Pengelola posyandu

Pengelola posyandu dipilih dari masyarakat dan oleh masyarakat pada saat pembentukan

posyandu. Kriteria seorang pengelola posyandu adalah sebagai berikut:

a. Diutamakan berasal dari para dermawan dan tokoh masyarakat setempat

b. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan mamu memotovasi masyarakat

c. Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat

Kader Posyandu

Kader posyandu dipilih oleh pengurus Posyandu dari anggota masyarakat yang bersedia,

mampu dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan posyandu. Kriteria kader

posyandu adalah sebagai berikut:

Berasal dari anggota masyarakat setempat

Dapat membaca dan menulis huruf latin

Mempunyai jiwa pelopor, pembaharu dan penggerak masyarakat

Bersedia bekerja secara sukarela, memiliki kemampuan dan waktu luang

Program dan Sasaran

Program Utama:

1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

a. Ibu Hamil

Pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil antara lain:

7

Page 8: Makalah blok 26

1. Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang dilakukan oleh

kader kesehatan. Jika ada petugas puskesmas, ditambah dengan pengukuran

tekanan darah dan pemberian imunisasi Tetanus Toksoid.

2. Diadakannya kelompok ibu hamil yang setiap hari buka Posyandu atau pada

hari lain dengan kegiatan sebagai berikut:

Penyuluhan: tanda bahaya pada bumil, persiapan persalinan, persiapan

menyusui, KB dan gizi

Perawatan payudara dan pemberian ASI

Peragaan pola makan bumil

Peragaan perawatan bayi baru lahir

Senam bumil

b. Ibu Nifas dan Menyusui

Pelayanan yang diberikan kepada ibu nifas dan menyusui mencakup:

1. Penyuluhan kesehatan, KB (bisa juga kepada PUS), ASI dan gizi ibu, ibu

nifas, perawatan kebersihan jalan lahir (vagina)

2. Pemberian vitamin A dan tablet besi

3. Perawatan payudara

4. Senam ibu nifas

5. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dan tersedia ruangan, dilakukan

pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara, pemeriksaan tinggi

fundus dan pemeriksaan lochia.

c. Bayi dan Anak Balita

Pelayanan yang disediakan untuk balita mencakup:

Penimbangan berat badan

Penentuan status pertumbuhan

Penyuluhan

Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan,

imuniasasi dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila ditemukan kelainan,

segera di rujuk ke puskesmas.

Selain kegiatan di atas Posyandu juga memberikan latihan kepada dukun beranak.

2. Keluarga Berencana (KB)

8

Page 9: Makalah blok 26

Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diselenggarakan oleh kader adalah pemerian

kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan

suntikan KB dan konseling KB. Apabila tersedia ruangan dilakukan pemasangan IUD

3. Pemberantasan Penyakit Menular

Pemberantasan penyakit menular dilakukan dengan mengadakan pelayanan imunisasi

di Posyandu yang hanya dilaksanakan apabila ada petugas Puskesmas. Jenis imunisasi

yang diberikan disesuaikan dengan program, baik terhadap bayi, balita atau bumil.

Penyakit yang dapat diberikan imunisasinya antara lain, TBC, Tetanus, Difteri, Batuk

Rejan (Pertusis), Folio Nyelitis, Campak dan Hepatitis B. Selain itu dapat juga

dilakukan pemberantasan vektor dengan cara penyemprotan menggunakan

insektisida, Fogging dan Abatisasi untuk DHF, Oiling, Drynage, genangan air dan

perbaikan sistem pembuangan sampah untuk pemberantasan malaria.

4. Gizi

Pelayanan dilakukan oleh kader dengan sasaran meliputi bayi, balita, bumil dan WUS.

Jenis pelayanan yang diberikan antara lain, penimbangan berat badan, deteksi dini

gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian PMT, pemberian vitamin A

untuk bayi 2x setahun, melakuakan pemeriksaan HB dan BB ibu hamil secara rutin

dan pemberian sirup Fe.vKhusus untuk bumil dan ibu nifas ditambah dengan

pemberian tablet besi serta kapsul yodium untuk yang bertempat tinggal di daerah

endemik gondok. Selain itu dilakukan juga pemberian obat cacing untuk anak yang

kurang gizi karena gangguan parasit cacing. Apabila setelah 2 kali penimbangan

tidakada kenaikan dirujuk ke Puskesmas.

5. Pencegahan dan Penanggulangan Diare

Pencegahan dilakukan dengan cara penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS), pemeberian larutan gula garam yang dapat dibuat sendiri oleh masyarakat

atau pemberian Oralit yang disediakan

Penyelanggaraan Kegiatan

Kegiatan diselenggarakan dan dimotori oleh Kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari

Puskesmas. Jumlah minimal kader untuk setiap posyandu adlaah 5 orang yang sesuai dengan

sistem 5 meja. Sistem 5 meja disini bukan merujuk pada arti harafiah meja, melainkan

menunjuk pada jumlah jenis pelayanan yang dilaksanakan terpisah. Guna meminimalisir

kesalahpahaman maka istilah 5 meja diganti menjadi langkah pelayanan. Langkah-langkah

tersebut dapat diuraikan secara sederhana seperti berikut ini:

9

Page 10: Makalah blok 26

Tabel 1.1 Pelayanan pada setiap langkah dan penangguang jawab pelaksanaan

Langkah Pelayanan Pelaksana

Pertama Pendaftaran Kader

Kedua Penimbangan Kader

Ketiga Pengisian KMS Kader

Keempat Penyuluhan Kader

Kelima Pelayanan Kesehatan Petugas kesehatan dan sektor terkait bersama kader

Pencatatan dan Pelaporan

1. Pencatatan

Pencatatan dilakukan oleh kader segera setelah kegiatan dilaksanakan. Pancatatan

dilakukan dengan Sistem Informasi Posyandu (SIP) terlampir, yaitu:

a. Format 1: Catatan kelahiran dan kematian bayi, ibu hamil dan kematian ibu

(hamil, melahirkan, dan nifas)

b. Format 2: Register bayi dan balita di wilayah kerja posyandu

c. Format 3: Register WUS dan PUS di wilayah kerja posyandu

d. Format 4: Register bumil di wilayah kerja posyandu

e. Format 5: Data hasil kegiatan posyandu pada hari buka posyandu

2. Pelaporan

Pelaporan dilakukan oleh petugas yang telah ditunjuk oleh puskesmas.

Posyandu tidak dapat berdiri sendiri tanpa dibimbing oleh Puskesmas. Untuk itulah,

sangat penting untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Puskesmas dan bagaimana

peran Puskesmas dalam memberdayakan peran masyarakat dalam rangka meningkatkan

tingkat kesehatan masyarakat.

Hasil kegiatan posyandu dicatat dalam buku register penimbangan balita dengan

pengisian kolom-kolom hasil penimbangan dengan kode-kode tertentu seperti dibawah ini :

S = Jumlah balita yang ada,

K = Jumlah balita yang terdaftar dan mempunyai KMS,

10

Page 11: Makalah blok 26

N = Jumlah balita yang naik timbangannya,

T = Jumlah balita yang tidak naik timbangannya,

O = Jumlah balita yang ditimbang bulan ini, tetapi tidak ditimbang

bulan lalu

B = Jumlah balita yang pertamakali hadir dipenimbangan bulan ini,

D = Jumlah balita yang ditimbang bulan ini,

E = Jumlah balita yang tidak ditimbang bulan ini,

A = Jumlah balita yang berada dibawah garis merah

Yang menjadi indikator posyandu adalah SKDN (Sasaran KMS Datang Naik),

S = Jumlah semua balita yang berada di wilayah kerja,

K = Jumlah semua balita yang terdaftar dan telah mendapatkan KMS,

D = Jumlah balita yang ditimbang,

N = Jumlah balita yang naik berat badannya.

SKDN dibuat berbentuk kolom atau balok-balok yang memberikan gambaran

mengenai keberhasilan kegiatan program di suatu wilayah kerja.

Tujuan balok SKDN adalah :

1.      Agar semua balita yang berada di wilayah kerja terdaftar dan mendapat KMS

2.      Semuanya hadir untuk ditimbang dan semua balita naik berat badannya, sehingga

S=K=D=N

1.3 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)1,10

Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah.

1. Unit Pelaksanaan Teknis

11

Page 12: Makalah blok 26

Sebagai Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD),

Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional

Dikes Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksaan tingkat pertama serta ujung

tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

2. Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa

Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

3. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan

Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan

kesehatan di wilayah Kabupaten/Kota adalah Dikes Kabupaten/Kota, sedangkan

puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagai upaya pembangunan

kesehatan yang dibebankan oleh Dikes Kabupaten/Kota sesuai dengan

kemampuannya.

4. Wilayah Kerja

Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi

apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, dengan

memperhatikan keutuhan konsep wilayah.

A. Fungsi Puskesmas

a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakan dan memantau penyelenggaraan

pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah

kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.

b. Pusat pemberdayaan masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,

keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan

kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat berperan aktif

dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan.

c. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat

pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan

B. Kegiatan Pokok Puskesmas

1. Kesehatan Ibu dan Anak

2. Keluarga Berencana

12

Page 13: Makalah blok 26

3. Gizi

4. Kesling

5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit

6. Balai pengobatan dan UGD

7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

8. Kesehatan Olahraga

9. Perawatan Kesehatan Masyarakat

10. Usaha Kesehatan Sekolah

11. Kesehatan Kerja

12. Kesehatan gigi dan mulut

13. Kesehatan jiwa

14. Kesehatan mata

15. Laboratorium sederhana

16. Pencatatan dan Pelaporan

17. Kesehatan lansia

18. Pembinaan kesehatan tradisional

19. Kesehatan remaja

20. Dana Sehat (JPKM)

C. Kedudukan Puskesmas

Kedudukan puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan sistem kesehatan

nasional, sistem kesehatan kabupaten/kota dan sistem pemerintahan daerah:

1. Sistem kesehatan Nasional

Kedudukan puskesmas dalam sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana

pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan

upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Sistem kesehatan Kabupaten/Kota

Kedudukan puskesmas dalam sistem pemeritahan kesehatan kabupaten/kota

adalah sebagai unit pelaksana teknis Dikes Kabupaten/Kota yang bertanggung

jawab menyelenggrakan sebagian tugas

3. Sistem Pemerintah Daerah

Kedudukan puskesmas dalam Sistem Pemerintahan Daerah adalah sebagai unit

pelaksanaan teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang merupakan unit

struktural pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.

13

Page 14: Makalah blok 26

4. Antara sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama

Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan

tingkat pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti praktek

dokter.

D. Struktur Organisasi

Struktut organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-

masing Puskesmas. Secara acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi

puskesmas sebagai berikut:

a. Unsur pimpinan : kepala Puskesmas

b. Unsur staf administrasi : Unit Tata Usaha

c. Unsur staf teknis

d. Unsur jaringan pelayanan

E. Sistem Rujukan

Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan

kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal

balik atas masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun horizhontal kepada

fasilitas pelayanan yang lebih baik, terjangkau dan rasional serta tidak dibatasi oleh

wilayah administratif.

Jenis Sistem Rujukan

Terdapat 2 jenis istilah rujukan yaitu:

1. Rujukan Medik

Pelimpangan tanggung jawab secara timbal balik atas satu kasus yang timbal balik

atas satu kasus yang timbul baik secara vertikal maupun horishontal kepada yang

lebih berwewenang dan mampu menanganinya secara rasional.

2. Rujukan Kesehatan

Hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan atau spesimen ke fasilitas yang

lebih mampu dan lengkap.

Berdasarkan tingkatnya dibagi menjadi:

1. Rujukan vertikal

Pelimpangan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah kesehatan yang

ditemui kepada tingkat pelayanan kesehatan yang lebih tinggi yang meliputi:

Masyarakat ke puskesmas

14

Page 15: Makalah blok 26

Puskesmas pembantu dan puskesmas kecamatan

Puskesmas dan rumah sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan kesehatan

lainnya

2. Rujukan Horizhontal

Pelimpangan tanggung jawab secara timbal balik atas satu kasus yang timbul baik

dalam tingkatan pelayanan yang sama yang meliputi:

Internal antar petugas di satu rumah sakit

Antar suatu puskesmas dan puskesmas lainnya

Antar rumah sakit, laboratorium atau fasilitas lain di rumah sakit

Untuk memanfaatkan tenaga kader yang ada di masyarakat, selain beberapa pelatihan

di atas, penanaman akan konsep gizi dan penyakit menular pun harus kita tanamakan dalam

benak mereka. Apalagi dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu

adanya pemahaman tentang gizi masyarakat dan bagaimana sebuah penyakit dapat menular

pada suatu daerah.

1.4 Gizi Masyarakat

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, orang tidak terlepas dari makanan karena

makanan adalah salah satu persyaratan pokok utama manusia, di samping udara (oksigen).

Pemberian makanan yang sebaik-baiknya bertujuan sebagai berikut:5,6

1. Memberikan nutrien yang cukup untuk memelihara kesehatan dan memulihkannya

bila sakit, melaksanakan berbagai jenis aktifitas serta pertumbuhan.

2. Mendidik kebiasaan tentang memakan, menyukai makanan yang baik serta diperlukan

oleh tubuh.

3. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan serta mengganti

jaringan tubuh yang rusak.

4. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.

Beberapa istilah yang dipelajari dalam gizi adalah sebagai berikut:

Nutrien adalah zat yang menyususn bahan makanan seperti: air, protein, lemak, vitamin

dan mineral.

Requirement ialah kebutuhan seseorang untuk sesuatu nutrien. Kebutuhan dapat bersifat

optimum, minimum, dan maksimum. Dengan adanya intake atau recommended intake

15

Page 16: Makalah blok 26

kita dapat mengukur berapa banyak kebutuhan individu. Variasi dalam kebutuhan sangat

besar, misalnya kebutuhan kalori pada bayi yang lemah mungkin hanya 70 kkal/kg

sehari, sedangkan pada bayi yang sering menangis dapat sampai 130 kkal/kg.

Baham Makanan adalah merupakan hasil produksi pertanian, perikanan dan peternakan.

Makanan adalah jenis makanan dan hidangan,yang meliputi segala sesuatu yang dapat

dimakan.

Gizi Klinik dan Gizi Masyarakat

Masalah gizi merupakan sindroma kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah

ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Dilihat dari segi sifatnya ilmu gizi dibedakan

menjadi dua, yaitu gizi yang berkaitan dengan kesehatan perorangan yang disebut gizi

kesehatan perorangan dan gizi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat yang disebut gizi

kesehatan masyarakat (public health nutricion). Kedua sifat keilmuan ini akhirnya masing-

masing berkembang menjadi cabang ilmu sendiri, yaitu cabang ilmu gizi kesehatan

perorangan atau disebut gizi klinik (clinical nutrition) dan cabang ilmu gizi kesehatan

masyarakat atau gizi masyarakat (community nutrition).5

Kedua cabang ilmu gizi dibedakan berdasarkan hakikat masalahnya. Gizi klinik

berkaitan dengan nasabah gizi pada individu yang sedang menderita gangguan kesehatan

akibat kekurangan atau kelebihan gizi. Oleh sebab itu, sifat dari gizi klinik adalah lebih

menitikberatkan pada kuratif daripada preventif dan promotifnya. Sedangkan gizi masyarakat

berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok masyarakat. Oleh sebab itu, sifat dari gizi

masyarakat lebih ditekankan pada pencegahan (preventif) dan peningkatan (promosi).5

Oleh karena sifat kedua keilmuan ini berbeda maka akan menyebabkan perbedaan

jenis profesi yang menangani kedua pokok masalah tersebut. Gizi klinik berurusan dengan

masalah klinis pada individu yang mengalami gangguan gizi maka profesi kedokteranlah

yang lebih tepat untuk menanganinya. Sebaliknya gizi masyarakat yang berurutan dengan

gangguan gizi pada masyarakat, di mana masyarakat mempunyai aspek yang sangat luas

maka penanganannya harus secara multisektor dan multidisiplin. Profesi dokter seja belum

cukup untuk menangani masalah gizi masyarakat.5

Masalah gizi masyarakat bukan menyangkut aspek kesehatan saja, melainkan aspek-

aspek terkait yang lain, seperti ekonomi, sosial-budaya, pendidikan, kependudukan, dan

sebagainya. Oleh sebab itu, penanganan atau perbaikan gizi sebagai upaya terapi tidak hanya

diarahkan pada gangguan gizi atau kesehatan saja, melainkan juga kearah bidang-bidang

yang lain.5

Pengukuran Status Gizi Masyarakat

16

Page 17: Makalah blok 26

Inidikator yang paling utama untuk mengukur status gizi masyarakat adalah bayi dan

anak balita karena bayi dan anak balita adalah kelompok yang rentan terhadap berbagai

macam penyakit kekurangan gizi.

Studi-studi telah menguji berbagai pengukuran status gizi dan membuat berbagai

rekomendasi. Wattelow (1973) menyarankan, untuk pengukuran status gizi pada ini

digunakan ukuran berat badan per tinggi badan. Sedangkan ukuran tinggi badan badan per

umur hanya cocok untuk mengukur status gizi pada saat yang lalu. Pada umumnya para

peneliti cenderung mengadu kepada standar Harvard dengan berbagai modifikasi. Di bawah

ini diuraikan 4 macam cara pengukuran yang sering digunakan di bidang gizi masyarakat

serta klasifikasinya:

1. Berat badan per umur

Berdasarkan klasifikasi dari Universitas Harvard, keadaan gizi anak diklasifikasikan

menjadi 3 tingkat, yaitu:

Gizi lebih (over weight)

Gizi baik (well nourished)

Gizi kurang (under weight) yang mencakup kekurangan kalori dan protein (KKP)

tingkat I dan II

Kalsifikasi dari standar Harvard yang sudah dimodifikasi tersebut adalah:

- Gizi baik adalah apabila berat badan bayi/anak menurut umurnya lebih dari 80%

standar Harvard.

- Gizi kurang adalah apabila berat badan bayi/anak menurut umurnya berada 60,1-

80% standar Harvard

- Gizi buruk adalah apabila berat badan bayi/anak menurut umurnya 60% atau

kurang dari standar Harvard

2. Tinggi badan menurut umur

Berdasarkan klasifikasi dari Universitas Harvard, diklasifikasikan menjadi 3 tingkat,

yaitu:

- Gizi baik adalah apabila tinggi badan bayi/anak menurut umurnya lebih dari 80%

standar Harvard.

- Gizi kurang adalah apabila tinggi badan bayi/anak menurut umurnya berada 70,1-

80% standar Harvard

17

Page 18: Makalah blok 26

- Gizi buruk adalah apabila tinggi badan bayi/anak menurut umurnya 70% atau

kurang dari standar Harvard

3. Berat badan menurut tinggi

Pengukuran ini diperoleh dengan mengkombinasikan berat badan dan tinggi badan

per umur menurut standar Harvard:

- Gizi baik adalah apabila berat badan bayi/anak menurut panjang/tingginya lebih

dari 90% standar Harvard.

- Gizi kurang adalah apabila berat badan bayi/anak menurut panjang/tingginya

berada 70,1-90% standar Harvard.

- Gizi buruk adalah apabila berat badan bayi/anak menurut panjang/tingginya 70%

atau kurang dari standar Harvard.

4. Lingkaran lengan atas (LLA) menurut umur

Pengukuran mengacu kepada standar Wolanski:

- Gizi baik adalah apabila LLA bayi/anak menurut umurnya lebih dari 85% standar

Wolanski.

- Gizi kurang adalah apabila LLA bayi/anak menurut umurnya berada 70,1-85%

standar Wolanski.

- Gizi buruk adalah apabila LLA bayi/anak menurut umurnya tingginya 70% atau

kurang dari standar Wolanski.

1.5 Imunisasi

Pengertian

Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang

secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit

tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan.

Tenaga Pelaksana Imunisasi

Standar tenaga pelaksana di tingkat pusksmas adalah petugas imunisasi dan pelaksana

cold chain. Petugas imunisasi adalah tenaga perawat atau bidan yang telah mengikuti

pelatihan, yang tugasnya memberikan pelayanan imunisasi dan penyuluhan. Pelaksana cold

chain adalah tenaga yang berpendidikan minimal SMA atau SMK yang telah mengikuti

pelatihan cold chain, yang tugasnya mengelola vaksin dan merawat lemari es, mencatat

suhu lemari es, mencatat pemasukan dan pengeluaran vaksin serta mengambil vaksin di

kabupaten/kota sesuai kebutuhan per bulan. Pengelola program imunisasi adalah petugas

18

Page 19: Makalah blok 26

imunisasi, pelaksana cold chain atau petugas lain yang telah mengikuti pelatihan untuk

pengelola program imunisasi, yang tugasnya membuat perencanaan vaksin dan logistik

lain, mengatur jadwal pelayanan imunisasi, mengecek catatan pelayanan imunisasi,

membuat dan mengirim laporan ke kabupaten/kota, membuat dan menganalisis PWS

bulanan, dan merencanakan tindak lanjut.

Untuk meningkatkan pengetahuan dan/atau ketrampilan petugas imunisasi perlu

dilakukan pelatihan sesuai dengan modul latihan petugas imunisasi.Pelatihan teknis

diberikan kepada petugas imunisasi di puskesmas, rumah sakit dan tempat pelayanan lain,

petugas cold chain di semua tingkat. Pelatihan manajerial diberikan kepada para pengelola

imunisasi dan supervisor di semua tingkat.

1.6 Demografi Kependudukan dan KB

Pengertian

Demografi berasal dari kata demos yang berarti rayat atau penduduk dan grafein yang

berarti menulis. Jadi, dempgrafi berarti tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai

penduduk. Definisi demografi yaitu:

Studi ilmiah yang menyangkut masalah kependudukan terutama dalam kaitannya

dengan jumlah, struktur dan perkembangan suatu penduduk.

Merupakan studi statistik dan matematik tentang besar, komposisi, distribusi

penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya lima

komponen demografi yaitu: kelahiran, kematian, perkawinan dan mobilitas sosial.

Ruang Lingkup

Demografi mencakup batasan-batasan umum kematian, kelahiran, migrasi dan

perkawinan dengan proses penduduk dan hukum pertumbuhan penduduk. Sedankan menurut

Adolphe Laundry (1937) demografi formal bersifat analisis matematis dan teknik-teknik

sosiological. Demografi atau population studies adalah penghubung antara penduduk dan

sistem sosial.

Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dan kegunaan demografi adalah sebagai berikut:

Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.

Menjelaskan pertumbuhan, masa lampau, penurunan, dan persebarannya.

19

Page 20: Makalah blok 26

Menggambarkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan

bermacam-macam aspek organisasi sosial.

Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan

kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

Kebijaksanaan Kependudukan

Hal ini merupakan hal yang relatif baru, antara lain meliputi:

Penyediaan lapangan kerja untuk penduduk yang menghendakinya

Memberikan kesempatan pendidikan

Meningkatkan kesejahteraan penduduk

Kebijaksanaan untuk menanggapi perubahan penduduk antara lain, pendirian sekolah-

sekolah untuk menampung peningkatan jumlah anak-anak yang disebabkan oleh

penurunan angka kematian anak-anak.

Program-Program Kependudukan

Adapun program-program kependudukan antara lain:

Kegitan KB

Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak

Transmigrasi

Masalah Kependudukan di Indonesia

Berikut ini adalah masalah kependudukan di Indonesia:

Jumlah penduduk relatif besar

Laju pertumbuhan penduduk tinggi

Kepadatan penduduk, penyebaran tidak merata

Susunan usia penduduk tak seimbang

Mobilitas tak serasi dan arus urbanisasi tinggi

Pengertian dan Definisi yang Terkait dengan KB

KB (Keluarga Berencana) adalah suatu cara untuk mengatur interval di anta kehamilan,

mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, menghindari kelahiran yang tidak

diinginkan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan usia suami-istri, dan

20

Page 21: Makalah blok 26

menentukan jumlah anak dalam keluarga. Kontrasepsi dalah usaha untuk mencegah

kehamilan.

1. Akseptor KB (peserta KB)

Pasangan usia subur di mana salah seorang daripadanya menggunakan salah satu

cara/alat kontrasepsi untuk tujuan pencegahan kehamilan, baik melalui program

maupun nonprogram.

2. Akseptor Baru

Pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat

kontrasepsi dan/atau pasangan usia subur yang menggunakan kembali salah satu

cara/alat kontrasepsi yang berakhir dengan keguguran.

3. Pasangan Usia Subur (PUS)

Pasangan suami istri yang saat ini hidup bersama, baik bertempat tinggal resmi dalam

satu rumah ataupun tidak,di mana usia istri antara 15 sampai 44 tahun.

4. Cara Kontrasepsi Modern

Cara atau alat kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah/menjarangkan kehamilan.

Kompoonan yang termasuk cara/alat kontrasepsi ini adalah IUD, pil, suntikan,

kondom, diagfragma, vaginal tablet/jeli/foam, juga sterilisasi baik untuk wanita

maupun pria.

5. Current User-CU (peserta KB aktif)

Pasangan usia subur yang pada saat ini masih menggunakan salah satu cara/alat

kontrasepsi.

6. Ever User

Pasangan usia subur yang pernah menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi baik

sekarang masih menggunakan maupun tidak menggunakan lagi.

7. Akseptor Aktif Kembali

PUS yang telah berhenti menggunakan selama 3 bulan atau lebih yang tidak diselingi

oleh suatu kehamilan dan kembali menggunakan cara kontrasepsi.

8. Kelahiran Tercegah (Birth Prevented)

Kebanyakan kelahiran dapat dicegah karena pasangan-pasangan usia subur

menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi.

Sasaran KB

21

Page 22: Makalah blok 26

1. Sasaran langsung, PUS 15-19 tahun yang secara bertahap menjadi peserta KB yang

aktif sehingga memberi efek langsung penurunan kehamilan.

2. Sasaran tidak langsung, organisasi-organisasi, lembaga-lembaga kemasyarakatan,

instansi-instansi pemerintah maupun swasta dan tokoh masyarakat yang diharapkan

dapat memberi dukungan pelembagaan.

Berikut ini adalah jenis-jenis kontrasepsi:

Kontrasepsi alamiah

Pantangan berkala

Metode lendir serviks

Metode suhu basah

Kontrasepsi barier

Kondom

Diagfragma

Obat-obatan spermatisid, baik dalam bentuk jeli, tablet busa, supositoria, dan tisu KB.

AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) atau IUD

Kontrasepsi hormonal

Pil

KB suntik

Implant/AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit)

Dari semua pemahaman konsep di atas, diharapkan agar pemberdayaan masyarakat

dapat berguna dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Untuk itulah pemahaman

tentang Indonesia Sehat 2010 harus diketahui dan dipahami oleh setiap individu terkhususnya

kader kesehatan dan petugas kesehatan nanti.

K E S I M P U L A N

22

Page 23: Makalah blok 26

Pemberdayaan peran serta masyarakat bukanlah suatu hal yang mudah. Pemahaman

tentang konsep dasar kesehatan masyarakat, konsep peran serta masyarakat, konsep sehat-

sakit haruslah menjadi pemahaman mendasar pada diri masing orang. Namun, bukan hanya

itu, konsep Posyandu, Puskesmas, gizi masyarakat, penyakit menular, dan demografi

kependudukan harus dipahami dengan benar, agar peran serta masyarakat bisa diberdayakan

dengan maksimal dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan terwujudnya

INDONESIA SEHAT 2010.

D A F T A R P U S T A K A

23

Page 24: Makalah blok 26

1. Syafrudin, Theresia, Jomina.Ilmu kesehatan masyarakat untuk kebidanan. Jakarta:

Trans Info Media, 2009.

2. Heru A. Kader Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, 2002.

3. Posyandu. Pedoman umum pengelolaan posyandu. Jakarta: Depkes RI, 2008.

4. Mubarak W.I, Chayanti N. Ilmu kesehatan masyarakat: teori dan aplikasi. Jakarta:

Salemba Medika, 2009.

5. Notoatmodjo S. Kesehatan masayarakat ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

6. Maulana H D J. Promosi kesehatan. Jakarta: Buku kedokteran EGC, 2007.

7. AriasK.M. Investigasi dan pengendalian wabah di fasilitas pelayanan kesehatan.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, 2003.

8. Andai Yani. Pengertian program kesehatan masyarakat. Edisi 2 Juli 2010. Diunduh

dari URL: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/

2020004-pengertian-program-kesehatan- 3 Desember 2010.

9. Soedarto. Penyakit menular di Indonesia. Jakarta: Sagung Seto, 2009.

10. Departemen Kesehatan RI. Pedoman kerja puskesmas. Vol:IV. Jakarta:Bakti Husada,

1991

11. Asmadi. Konsep dasar keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. 2008

24