makalah blok 18

33
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah mengenai Sistem Respirasi-2 ini saya buat bertujuan untuk mempelajari berbagai penyakit yang berhubungan sehingga mahasiswa dapat lebih mengenal dan memahami berbagai penyakit tersebut, sehingga mahasiswa dapat belajar dengan baik dan lancar. Karena dapat kita ketahui, selama ini ingatan yang didapat mahasiswa dari dosen pada saat mengajar mengenai Sistem Respirasi-2 hanya beberapa persen saja, sehingga memaksa mahasiswa untuk belajar sendiri dengan berbagai sumber yang bisa didapat dari internet maupun buku referensi lain. Oleh karena itu, saya buat makalah ini untuk memperjelas dan mengulang kembali materi yang telah diajarkan agar mahasiswa dapat lebih memahami mengenai Sistem Respirasi-2. Diharapkan makalah ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Demikianlah makalah ini saya buat, mohon maaf jika ada kata- kata yang salah.

Transcript of makalah blok 18

Page 1: makalah blok 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya sehingga

makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah mengenai Sistem Respirasi-2 ini saya

buat bertujuan untuk mempelajari berbagai penyakit yang berhubungan sehingga mahasiswa

dapat lebih mengenal dan memahami berbagai penyakit tersebut, sehingga mahasiswa dapat

belajar dengan baik dan lancar.

Karena dapat kita ketahui, selama ini ingatan yang didapat mahasiswa dari dosen pada

saat mengajar mengenai Sistem Respirasi-2 hanya beberapa persen saja, sehingga memaksa

mahasiswa untuk belajar sendiri dengan berbagai sumber yang bisa didapat dari internet

maupun buku referensi lain.

Oleh karena itu, saya buat makalah ini untuk memperjelas dan mengulang kembali

materi yang telah diajarkan agar mahasiswa dapat lebih memahami mengenai Sistem

Respirasi-2. Diharapkan makalah ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Demikianlah

makalah ini saya buat, mohon maaf jika ada kata-kata yang salah.

Jakarta, 10 Maret 2009

Penyusun

Page 2: makalah blok 18

PENDAHULUAN

Pnemonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang

termasuk dalam salah satu infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah. Terjadinya

pnemonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus yang

biasa disebut sebagai bronchopneumonia. Pneumonia merupakan penyebab biasa yang

menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada anak yang ditandai dengan infeksi, inflamasi

dan konsolidasi pada paru. Terdapat beberapa penyebab yang berbeza yang dapat

menyebabkan terjadinya pneumonia seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing.

Di samping itu, pneumonia dapat diklasifikasikan berdasarkan pembagian anatomi

dan etiologis. Jika berdasarkan anatomis, pneumonia dibagikan menjadi pneumonia lobularis

(bronkopneumonia), pneumonia lobaris dan juga pneumonia interstitialis (bronkolitis).

Berdasarkan etiologi pula dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan benda asing.

Selain itu, anak dengan daya tahan terganggu akan menderita pneumonia berulang

kali atau tidak mampu mengatasi penyakit ini dengan sempurna dan akhirnya akan

menyebabkan terjadinya komplikasi seperti efusi pleura, empiema, pneumothoraks,

meningitis dan otitis media akut yang memburukkan lagi penyakit.1,7

Page 3: makalah blok 18

ISI dan PEMBAHASAN

PEMERIKSAAN

Anamnesis

1. Adanya riwayat infeksi saluran pernafasan sebelumnya/batuk, pilek,

takhipnea, demam

2. Anoreksia, sukar menelan, muntah.

3. Riwayat penyakit yang berhubungan dengan imunitas, seperti ; morbili,

pertusis, malnutrisi, imunosupresi. Dengan penurunan imunitas, risiko untuk

terinfeksi saluran napas sehingga menyebabkan terjadinya pneumonia adalah

amat tinggi

4. Anggota keluarga lain yang mengalami sakit saluran pernafasan. Hal ini

adalah karena penyakit saluran napas menular melalui inhalasi droplet yang

infeksius daripada penderita.

5. Batuk produktif, pernafasan cuping hidung, pernafasan cepat dan dangkal,

gelisah, sianosis.7

Pemeriksaan fisik

suhu meningkat

frekuensi pernapasan meningkat:

bayi < 2 bulan : > 60x/menit

bayi 2 bulan - 1 tahun : > 50x/menit

> 1 tahun : > 40x/menit

Frekuensi jantung meningkat :

2-12 bulan : > 160/menit

1-2 tahun : > 120/menit

3-8 tahun : > 110/menit

Page 4: makalah blok 18

Inspeksi :

retraksi pada sela iga dan subkostal

anak kelihatan gelisah

pernapasan cepat dan dangkal serta

sianosis sekitar hidung mulut pada bronkopneumonia

Pada anak yang mengalami pneumonia lobaris pula akan ditemukan

anak menggigil disertai kejang dan nyeri di dada.

Palpasi : fremitus meningkat

Perkusi : kedengaran pekak karena udara yang terdapat di paru digantikan

dengan infiltrat

Auskultasi : ronki basah pada kedua lapang paru di mana suara kedengaran

kontinu disebabkan udara yang melalui saluran pernapasan yang sempit. Dapat

terjadi pada inspirasi dan ekspirasi.4,6

Pemeriksaan laboratorium

Darah :

Leukositosis : biasanya 15.000-40.000/mm3 dengan pergeseran ke kiri

yang menunjukkan adanya infeksi bakteri

Leupenia : menunjukkan depresi imunitas.

LED meningkat : yang menunjukkan terdapatnya kerusakan jaringan

dan infeksi akut.

Pemeriksaan ‘arterial blood gas’ untuk menganalisis jumlah karbon

dioksida dan juga oksigen di dalam darah. Pemeriksaan ini dilakukan

jika pada anak kelihatan gangguan oksigen.

Page 5: makalah blok 18

Urin :

Urin berwarna lebih tua mungkin terdapat albuminuria ringan karena

suhu sedikit meningkat

Pemeriksaan mikrobiologi

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya bakteri atau virus yang

menyebabkan pneumonia. Antara bahan yang dapat digunakan untuk

melakukan kultur adalah:

Sputum

Sekret nasofaring

Aspirasi trakea

Pungsi pleura

Dilakukan pewarnaan dan kultur untuk mengenalpasti kuman penyebab akan

tetapi hasil kultur adalah lama untuk diperoleh.4,7

Radiologi

Pemeriksaan radiologi toraks sangat penting karena ia dapat membantu untuk

membuat diagnosis yang benar. Pada pneumonia gambaran yang ditunjukkan sesuai

dengan lokasi kelainan dan juga organism penyebab. Antara gambaran yang

ditunjukkan adalah:

Terdapat gambaran opak pada paru karena udara dalam alveoli digantikan oleh

eksudat radang

Pada brokopneumonia : bercak-bercak infiltrate (opak) pada satu atau

beberapa lobus

Page 6: makalah blok 18

Pneumonia lobularis : adanya konsolidasi (opak) pada satu atau beberapa

lobus.

Pada lobar pneumonia : gambaran opak dapat mengenai seluruh lobus

Pada foto juga tidak ditemukan pengurangan dari volume paru yang sakit.1,2,7

DIAGNOSIS KERJA

Pneumonia berat

DIAGNOSIS BANDING

1. Pneumonia sangat berat

Pada pneumonia sangat berat, manifestasi kliniknya adalah seperti:

terdapat sianosis

tidak dapat minum

batuk

kesukaran bernapas

frekuensi napas meningkat

Retraksi interkostal dan suprasternal

2. Pneumonia

Pada pneumonia manifestasi kliniknya adalah seperti :

tiada retraksi interkostal dan suprasternal

batuk dan atau kesukaran bernafas

napas cepat

Bayi < 2 bulan : > 60 kali per menit

Page 7: makalah blok 18

anak usia 2 bulan - <1 tahun : > 50 kali per menit

anak usia 1 - < 5 tahun : .> 40 kali per menit.6

3. Bronchitis akut

Bronchitis merupakan peradangan akut pada membran mukosa bronkus yang

dapat disebabkan oleh infeksi mikroorganisme. Bronchitis akut pada anak biasanya

bersamaan juga dengan trakeitis yang merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan

akut bawah yang sering dijumpai dan penyebab tersering adalah virus. Manifestasi

klinik adalah seperti :

Demam

Bronchitis biasanya didahului oleh gejala infeksi saluran pernapasan atas

seperti:

Dimulai dengan batuk kering

Nyeri dada

Sesak napas

Dalam beberapa hari batuk menjadi produktif dengan sputum yang dapat

bersifat mucus dan purulen.

Batuk biasanya hilang dalam masa 1-2 minggu

Ronki basah dan suara napas kasar

Pada pemeriksaan fisik : mengi ( wheezing )

4. Bronkiolitis

Bronkiolitis merupakan suatu sindrom obstruksi yang disebabkan inflamasi pada

bronkiolus yang sering diderita oleh bayi dan anak kecil yang berumur kurang dari 2

tahun. Gejala bronkiolitis dapat seperti :

Didahului oleh infeksi saluran napas atas ringan dengan batuk pilek selama

beberapa hari

Page 8: makalah blok 18

Tanpa kenaikan suhu atau hanya subfebril

Sesak napas : makin lama makin hebat

Pernafasan dangkal dan cepat

Pernapasan cuping hidung

Retraksi interkostal dan suprasternal

Anak rewel

Sianosis

Pemeriksaan fisik :

Perkusi hipersonor

Eksprasi memanjang

Mengi 3,4

5. Asma

Asma merupakan penyakit dengan karakteristik meningkatnya reaksi trakea dan

bronkus yang dapat dicetuskan dengan pelbagai penyebab seperti allergen, iritan,

cuaca,infeksi saluran napas atas, aktivitas fisik, dan juga psikik.karena itu asma

disebut sebagai penyakit yang multifaktoral. Selain itu, asma disertai dengan

penyempitan luas saliuran napas bagian bawah yang dapat berubah-ubah derajatnya

secara spontan dengan pengobatan. Asma merupakan penyakit familial yang dapat

diturunkan secara poligernik. Asma dapat timbul episodik dan musimam dan serangan

asma dapat berupa:

Pernapasan yang cepat dan sukar

Batuk-batuk paroksimal yang disebabkan konstriksi atau spasme otot bronkus

Ekspirasi memanjang

Retraksi daerah supraklavikula, suprasternal, epigastrium dan sela iga

Takikardi atau bradikardi

Page 9: makalah blok 18

Tekanan nadi lemah

Hipotensi

Akral dingin

Pemeriksaan fisik :

Hipersonor seluruh toraks

Bunyi napas kasar/mengeras tetapi pada stadium lanjut suara napas

melemah atau hampir tidak ada

Ronki kering

Ronki basah

suara lender bila banyak sekresi bronkus

mengi

berat badan dapat menurun karena asma menghambat perkembangan anak.3

6. Tuberculosis paru ( TBC paru)

Tuberculosis paru adalah penyakit radang parenkim paru karena infeksi kuman

Mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis paru termasuk suatu pneumonia, yaitu

pneumonia yang disebabkan oleh M. tuberculosis. Tuberkulosis pada anak disebut

sebagai proses primer dan pada anak sukar ditegakkan karena sedikitnya jumlah

kuman dan kesulitan pengambilan specimen. Anak kecil sering tidak menunjukkan

gejala walaupun terdapat pembesaran kelenjar hilus pada foto toraks. Gejala umun TB

pada anak adalah :

Demam tidak tinggi dan berulang-ulang dalam waktu yang lama tanpa sebab

yang jelas dan dapat disertai dengan keringat dingin

Anoreksia tanpa sebab yang jelas

Page 10: makalah blok 18

Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naik dalam masa 1 bulan

dengan penanganan gizi yang adekuat

Batuk lama > 3 minggu dan sebab lain telah disingkirkan

diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan baku diare

tidak ada menifestasi respiratorik yang menonjol

Selain itu, terdapat manifestasi spesifik tergantung pada organ yang terkena seperti pada

kelenjar limfe,susunan saraf pusap (SSP), kulit, ginjal dan tulang.5

ETIOLOGI

Pneumonia karena infeksi virus

Infeksi virus primer dapat menyebar melalui saluran pernapasan hingga ke paru. Pada

anak terutama sekali pada satu tahun kehidupan harus dikhuatiri karena pada usia ini

setiap penyakit pernapasan sangat memepengaruhi konstitasi tubuh dan

mengakibatkan kegagalan sirkulasi. Penyebab tersering adalah:

influenza virus

parainfluenza virus

adenovirus

respiratory syncytial virus (RSV)

Pneumonia karena infeksi pneumokokus

Penyebab tersering pneumonia bakteri pada anak adalah streptococcus pneumoniae.

Factor risiko untuk terinfeksi bakteri ini meningkat pada anak lai-laki dan lahir tidak

cukup bulan. Selain itu, streptococcus pneumoniae dapat digunakan sebagai vaksin

untuk mencegah pneumonia pada anak.

Pneumonia karena infeksi stafilokokus

Page 11: makalah blok 18

Pneumonia stafilokokus disebabkan oleh staphylococcus aureus yang tergolong

pneumonia berat karena cepat menjadi progresif dan resisten terhadap pengobatan.

Pneumonia bakteri gram negative

Bakteri gram negative yang biasa menyebabkan pneumonia adalah :

Haemophilus influenza

Basil Friedlander

Pseudominas aeruginosa

Pneumonia ini sulit dibedakan dengan denga pneumonia yang disebabkan oleh bakteri

lain dan hanya dapat dibedakan dengan biakan. Pneumonia yang disebabkan oleh

Haemophilus influenza pada bayi dan anak kecil merupakan penakit yang berat dan

sering menimbulkan komplikasi.

Pneumonia karena infeksi mikoplasma

Infeksi mikoplasma cenderung timbul agak tersembunyi dan memiliki perjalanan

klinik yang subakut. Pada anak cenderung menjadi asma dengan wheezing yang

selalu ada. Umumnya terdapat perubahan pada foto torax yang luas dan penyakit akan

berlangsung selama beberapa minggu.

Pneumonia karena infeksi jamur

Pneumonia yang disebabkan oleh jamur biasanya terjadi pada anak dengan

imunokopromise. Jamur yang sering adalah :

Actinomyces

Aspergillus

Candida

Histoplasma

Nocardia spp.

Pneumonia karena infeksi protozoa

Page 12: makalah blok 18

Pneumonia yang disebabkan oleh protozoa juga selalu terjadi pada anak dengan

imunokompromise. Protozoa yang sering adalah :

Cryptosporidium spp.

Pneumocystis jirovei

Toxoplasma

Pneumonoia karena aspirasi

Pneumonia aspirasi dapat disebabkan masuknya benda asing ke dalam sistem

pernapasan dan biasanya pada lobus medius. Contohnya :

Makanan

Bensin

Minyak tanah

Cairan amnion

Air susu

Debu

Sindrom Loeffler

Terdapatnya infiltrate besar dan kecil pada paru yang dapat berpindah-pindah.

Infiltrate ini merupaka reaksi alergi terhadap protein asing dengan migrasi larva

cacing Ascaris lumbricoides atau lain-lainya dari usus ke peredaran darah dan paru.1,2

EPIDEMIOLOGI

Salah satu penyebab utama pneumonia adalah Pneumokokus. Pneumokokus dengan

serotipe 1 sampai 8 menyebabkan pneumonia pada orang dewasa lebih dari 80%, sedangkan

pada anak ditemukan tipe 14,1,6,dan 9.

Page 13: makalah blok 18

Angka kejadian tertinggi ditemukan pada usia kurang dari 4 tahun dan mengurang

dengan meningkatnya umur. Pneumonia lobaris hampir selalu disebabkan oleh

pneumococcus, ditemukan pada orang dewasa dan anak besar, sedangkan bronchopneumonia

lebih sering dijumpai pada anak kecil dan bayi. 

Pneumonia sangat rentan terhadap bayi berumur di bawah dua bulan, berjenis kelamin

laki-laki, kurang gizi, berat badan lahir rendah, tidak mendapatkan ASI yang memadai, polusi

udara, kepadatan tempat tinggal, imunisasi yang tidak memadai, dan defisiensi vitamin A.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko kematian akibat pneumonia adalah bayi di

bawah umur dua bulan, tingkat sosioekonomi rendah, kurang gizi, berat badan lahir rendah,

tingkat pendidikan ibu rendah, tingkat pelayanan kesehatan masih kurang, padatnya tempat

tinggal, imunisasi yang tidak memadai, dan adanya penyakit kronis pada bayi.7

MANIFESTASI KLINIK

Pneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran napas atas selama beberapa hari.

Gejala prodromal:

Demam : suhu dapat meningkat dengan mendadak sampai 39-40oC dan

mungkin disertai kejang karena demam yang tinggi.

Rewel

Lesu

Nafsu makan menurun.

Gejala infeksi saluran napas bawah :

Dipsnoe (sesak napas)

Takipnoe (pernapasan cepat dan dangkal)

Pernapasan cuping hidung

Page 14: makalah blok 18

Sianosis sekitar mulut dan hidung

Muntah dan diare

Batuk kering pada awalnya kemudian menjadi produktif

Terdapat beberapa klasifikasi pneumonia berdasarkan manifestasi klinik yaitu:

Klasifikasi pneumonia sangat berat

terdapat sianosis

tidak dapat minum

batuk

kesukaran bernapas

frekuensi napas meningkat

retraksi

Klasifikasi Pneumonia Berat  

Anak 2 bulan - <5 tahun

batuk atau kesukaran bernafas

nafas sesak

frekuensi napas meningkat

retraksi

minum berkurang

tiada sianosis

Page 15: makalah blok 18

Anak berumur kurang dari 2 bulan

nafas cepat yaitu frekuensi pernafasan sebanyak 60 kali per menit atau lebih,

retraksi

Klasifikasi Pneumonia 

tiada retraksi

batuk dan atau kesukaran bernafas

napas cepat

Bayi < 2 bulan : > 60 kali per menit

anak usia 2 bulan - <1 tahun : > 50 kali per menit

anak usia 1 - < 5 tahun : .> 40 kali per menit

Klasifikasi Bukan Pneumonia 

mencakup kelompok penderita Balita

batuk

frekuensi nafas tidak meningkat

tiada retraksi

klasifikasi Bukan Pneumonia mencakup penyakit ISPA selain Pneumonia. Contohnya

batuk pilek biasa (common cold), pharyngitis, tonsilitis, dan otitis.6,7,9

PATOFISIOLOGI

Page 16: makalah blok 18

Pneumococcus masuk ke dalam paru bayi melalui jalan pernafasan secara percikan (droplet).

Proses radang pneumonia dapat dibagi atas 4 stadium yaitu :

1. Stadium kongesti:

Kapiler melebar dan kongesti

Di dalam alveolus terdapat eksudat jernih

Bakteri dalam jumlah banyak, beberapa neutrofil dan makrofag.

2. Stadium hepatisasi merah:

lobus dan lobulus yang terkena menjadi padat dan tidak mengandung udara,

warna menjadi merah dan pada perabaan seperti hepar.

Di dalam alveolus didapatkam fibrin, leukosit neutrofil eksudat dan banyak

sekali eritrosit dan kuman.

Stadium ini berlangsung sangat pendek.

3. Stadium hepatisasi kelabu:

Lobus masih tetap padat dan warna merah menjadi pucat kelabu.

Permukaan pleura suram karena diliputi oleh fibrin.

Alveolus terisi fibrin dan leukosit, tempat terjadi fagositosis Pneumococcus.

Kapiler tidak lagi kongesif.

4. Stadium resolusi:

Page 17: makalah blok 18

Eksudat berkurang.

Dalam alveolus makrofag bertambah dan leukosit menglami nekrosis dan

degenarasi lemak.

Fibrin diresorbsi dan menghilang.

Secara patologi anatomis bronkopneumonia berbeda dari pneumonia lobaris

dalam hal lokalisasi sebagai bercak-bercak dengan distribusi yang tidak

teratur.

Dengan pengobatan antibiotika urutan stadium khas ini tidak terlihat.7

PENATALAKSANAAN

Terapi

Sebaiknya pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi, tetapi

berhubung hal ini tidak selalu dikerjakan dan makan waktu maka dalam praktek

diberikan pengobatan polifragmasi.

Penisilin diberikan 50.000 U/kgbb/hari dan ditambah dengan

kloramfenikol 50-75 mg/kgbb/ hari

Atau diberikan antibiotik yang mempunyai spektrum luas seperti

ampisilin.

Pengobatan diteruskan sampai anak bebas panas selama 4-5 hari. Anak yang

sangat sesak nafasnya memerlukan pemberian cairan intravena dan oksigen. Selain

cairan intravena untuk mencegah dari dehidrasi dapat diatasi dengan minum air putih

dengan banyak . Di samping itu pengaturan pola makan juga amat penting untuk

dilakukan. Jenis cairan intravena yang digunakan adalah :

Page 18: makalah blok 18

o Campuran Glukosa 5% dan NaCl 0,9% dalam perbandingan 3:1

o ditambah larutan KCl 10 mEq/500ml botol infuse.

Untuk pneumonia oleh virus sampai saat ini belum ada panduan khusus, meski

beberapa obat antivirus telah digunakan. Kebanyakan pasien juga bisa diobati

dirumah.

Pneumonia yang tidak berat, tidak perlu dirawat di rumah sakit. 

Pencegahan

Vaksin IPD (Invasive Pneumococcal Disease)

Vaksin IPD merupakan vaksin pneumokokus yang dapat mencegah terjadinya

pneumonia pada anak. Selain itu vaksin ini juga dapat mencegah terjadinya

meningitis pada anak. Vaksin yang digunakan adalah vaksin PCV iaitu :

merupakan satu-satunya vaksin yang membantu mencegah penyakit

pneumokokus invasif (IPD) pada bayi dan anak di bawah usia 24

bulan.

membantu melindungi anak yang berumur hingga 9 tahun

merupakan vaksin konjugasi pneumokokus (PCV) pertama yang

masuk dalam memori imunologi pada bayi dan anak-anak terhadap

Streptococcus (S.) pneumonia.

Vaksin ini juga digunakan untuk imunisasi aktif.

Diberikan sebanyak 4 kali : bayi berumur 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan dan

pada usia 12 bulan

Page 19: makalah blok 18

Dapat diberikan bersama dengan vaksin lain seperti MMR atau

Hepatitis B

Menjaga keseimbangan nutrisi anak

Istirahat yang cukup dan olahraga supaya memiliki daya tahan tubuh yang

baik. Selain itu, daya tubuh yang baik dapat mencegah infeksi sekunder.4,7,8,9

KOMPLIKASI

Efusi pleura

Efusi pleura merupakan akumulasi cairan di dalam rongga pleura yang dapat terjadi jika

terdapat peningkatan tekanan hidrostatik kapiler darah dan juga penurunan tekanan osmotic

cairan darah. Cairan pleura dapat digolongkan menjadi transudat dan eksudat akan tetapi

pada kasus pneumonia cairan pleura adalah eksudat dan dinamakan sebagai efusi pleura

eksudatif. Eksudat ini terjadi akibat peradangan dan infiltrasi pada pleura atau jaringan yang

berdekatan dengan pleura seperti paru. Akan tetapi jarang efusi pleura disebabkan oleh

bakteri penyebab pneumonia dan jumlah cairan efusinya adalah sedikit dan sifatnya sesaat.

Efusi seperti ini disebut efusi parapneumonik karena bakterinya sendiri tidak perlu masuk ke

dalam rongga pleura untuk menyebabkan terjadinya efusi pleura.

Empiema

Empiema merupakan suatu efusi pleura yang bersifat purulen yang boleh menjadi akut dan

kronik. Empiema serimg terjadi disebabkan oleh perluasan infeksi pada parenkim paru.

Karena empiema merupakan komplikasi dari pneumonia maka gejalanya berkaitan dengan

gejala neumonia. Jika empiema cukup banyak maka pada perkusi akan kedengaran redup dan

pada auskultasi akan kedengaran suara napas yang melemah di daerah yang mengalami

empiema. Gambaran pada empiemaadalah sama dengan efusi pleura pada umumnya.

Page 20: makalah blok 18

Pneumothoraks

Pneumotoraks merupakan keadaan di mana terdapat udara dalam rongga pleura. Udara yang

terbendung ini akan menyebabkan tekanan di dalam rongga pleura meningkat yang dapat

mengakibatkan paru menjadi kempis yang disebut sebagai koplaps atau atelektasis. Ini akan

menyebabkan penderita mengalami sesak napas karena tidak berlaku ventilasi pada paru yang

kolaps. Udara ini dapat memasuki rongga pleura melaui lesi pada pleura baik pada pleura

viseralis atau pleura parietalis. Gejala yang disebabkan oleh pneumotoraks tergantung pada

jumlah uidara yang memasuki rongga pleura. Semakin banyak udara yang masuk maka

semakin luas paru yang kolaps.

Otitis media akut

Otitis media akut (OMA) terjadi bila tidak diobati, maka sputum yang berlebihan akan masuk

ke dalam tuba eustachius, sehingga menghalangi masuknya udara ke telinga tengah dan

mengakibatkan hampa udara, kemudian gendang telinga akan tertarik ke dalam dan timbul

efusi.3

Meningitis

Meningitis merupakan radang pada selaput otak iaitu meninges yang disebabkan infeksi

virus, bacteria atau jamur. Meningitis bisa mengakibatkan kematian dan penderita meningitis

yang bertahan hidup akan menderita kerusakan otak sehingga lumpuh, tuli, epilepsi, retardasi

mental. Penyebab tersering meningitis adalah Streptococcus pneumonia yang juga

menginfeksi paru yang menyebabkan terjadinya pneumonia.8

PROGNOSIS

Page 21: makalah blok 18

Dengan pemberian antibiotika yang tepat dan adekuat, mortalitas dapat di turunkan

sampai kurang dari 1%. Anak dalam keadaan malnutrisi energi protein dan yang datang

terlambat menunjukkan mortalitas yang lebih tinggi.7

PENUTUP

Pnemonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang

termasuk dalam salah satu infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah. Terjadinya

pnemonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus yang

biasa disebut sebagai bronchopneumonia. Pneumonia merupakan penyebab biasa yang

menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada anak yang ditandai dengan infeksi, inflamasi

dan konsolidasi pada paru.

Page 22: makalah blok 18

Dengan pemberian antibiotika yang tepat dan adekuat, mortalitas dapat di turunkan

sampai kurang dari 1%. Anak dalam keadaan malnutrisi energi protein dan yang datang

terlambat menunjukkan mortalitas yang lebih tinggi

DAFTAR PUSTAKA

1. P.N Le souf. Practicle Paediatrics. Roberton D.M. prof., South M prof, editors. Lower

respiratory tract infections and abnormalities in childhood. Edisi ke-6. Elsevier

Limited;2007:499-522.

2. Huul D, Johnston D.I. Dasar-dasar pediatri. Yusna D, Hartanto H, editor. Jalan napas

dan paru-paru. Edisi ke -3. EGC;2008:122.

3. Djojodibroko R.D. Respirologi. Penyakit parenkim paru, penyakit pleura. Edisi

pertama. ECG;2009:131,143,151, 173,182-3,209.

4. Sudoyo Aru.W, Setiyohadi B, Alwi I, Setiati S, Simadribrata K.M. Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam. Pulmonologi. Edisi ke-4. UI Jakarta;2007:964

5. Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak. Rhajoe N.N, Darfioes B, MS Makmuri,

Kartasasmita C. B. Edisi ke-2. Ikatan dokter anak Indonesia;2007:23-7.

Page 23: makalah blok 18

6. Infeksi Saluran Pernapasan Akut dan Pneumonia. Pneumonia rentan terhadap bayi.

Edisi Juli 2009. Diundah dari www.surabaya-ehealth.org , 27 Juli 2010.

7. Pneumonia Pada Anak. Edisi November 2008. Diundah dari www.

medicinestuffs.com, 25 Juli 2010.

8. Cegah Meningitis dengan Vaksin IPD. Edisi April 2010. Diundah dari

www.waspada.co.id , 26 Juli 2010.

9. Waspada Pneumonia Pada Anak. Edisi Maret 2007. Diundah dari

cyberwoman.cbn.net.id , 26 Juli 2010.

MAKALAH PBL

BLOK 18: SISTEM RESPIRASI 2

Page 24: makalah blok 18

OLEH: DEVINA MARTINA ADISUSILO

NIM: 10-2008-178

KELOMPOK: A6