Makalah Blok 11

34
Pendahuluan Pengertian istilah nutritional anthropometry mula-mula muncul dalam body measurements and Human nutrition yang ditulis oleh Brozek pada tahun 1966 yang telah didefinisikan oleh Jelliffe pada tahun 1966 sebagai pengukuran pada variasi dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia pada tingkat usia dan derajad nutrisi yang berbeda. 1 Pengukuran antropometri ada 2 tipe yaitu pertumbuhan dan ukuran komposisi tubuh yang dibagi menjadi pengukuran lemak tubuh dan massa tubuh yang bebas lemak. Alat yang sangat penting untuk penilaian pertumbuhan adalah kurva pertumbuhan(growth chart) pada gambar terlampir, dilengkapi dengan alat timbangan yang akurat, papan pengukur, stadiometer dan pita pengukur. Namun tidak hanya dengan cara antropometri saja kita dapat menilai gizi, masih ada cara-cara lain seperti, laboratorik, dietetik, dan klinik. 1 Antropometri Antopometri berasal dari kata antropos(tubuh) dan metros(ukuran), jadi antopometri merupakan ukuran tubuh.pada tahun 1966, Jellife mengatakan antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai ketidakseimbangan antara asupan protein dan energi. Gangguan ini biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh, seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. 2 1

description

a

Transcript of Makalah Blok 11

PendahuluanPengertian istilah nutritional anthropometry mula-mula muncul dalam body measurements and Human nutrition yang ditulis oleh Brozek pada tahun 1966 yang telah didefinisikan oleh Jelliffe pada tahun 1966 sebagai pengukuran pada variasi dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia pada tingkat usia dan derajad nutrisi yang berbeda.1Pengukuran antropometri ada 2 tipe yaitu pertumbuhan dan ukuran komposisi tubuh yang dibagi menjadi pengukuran lemak tubuh dan massa tubuh yang bebas lemak. Alat yang sangat penting untuk penilaian pertumbuhan adalah kurva pertumbuhan(growth chart) pada gambar terlampir, dilengkapi dengan alat timbangan yang akurat, papan pengukur, stadiometer dan pita pengukur. Namun tidak hanya dengan cara antropometri saja kita dapat menilai gizi, masih ada cara-cara lain seperti, laboratorik, dietetik, dan klinik.1

AntropometriAntopometri berasal dari kata antropos(tubuh) dan metros(ukuran), jadi antopometri merupakan ukuran tubuh.pada tahun 1966, Jellife mengatakan antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai ketidakseimbangan antara asupan protein dan energi. Gangguan ini biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh, seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.2Pengukuran antropometri merupakan pengukuran tubuh, seperti tinggi dan berat badan serta pengukuran bagian tubuh lain, merupakan alat yang penting dalam menentukan dan mengevaluasi status nutrisi seseorang atau sekelompok masyarakat. Khusu untuk orang Indonesia juga telah dibuat tabel standar penilaian status gizi oleh DepKes RI, seperti tabel pengukuran tinggi dan berat badan dan lingkar lengan atas.5Ada beberapa syarat yang mendasari dalam penggunaan antropometri, seperti:a. Alat mudah didapat dan digunakan.b. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif.c. Pengukuran tidak selalu harus oleh tenaga khusus profesional, dapat oleh tenaga lain setelah mendapat pelatihan.d. Biaya relatif murah.e. Hasilnya mudah disimpulkan, memiliki cutt of point dan baku rujukan yang sudah pastif. Secara ilmiah diakui kebenarannya.2Antopometri itu sendiri memiliki beberapa keunggulan, seperti:a. Prosedur sederhana, aman, dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel cukup besar.b. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli.c. Alat murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di daerah setempat.d. Metode ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan.e. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa lampau.f. Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang, dan baik, karena sudah ada ambang batas yang jelas.g. Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari satu generasi ke generasi berikutnya.h. Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi.2Namuu selain dari keunggulannya itu sendiri, antropometri juga memiliki kelemahan, seperti:a. Tidak sensitive, tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat, tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu, missal seperti Fe dan Zn.b. Faktor di luar gizi(penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri.c. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran.d. Kesalahan terjadi karena pengukuran, perubahan hasil pengukuran(fisik dan komposisi jaringan), analisis, dan asumsi yang keliru.e. Sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan latihan petugas yang tidak cukup, kesalahan alat, dan kesulitan pengukuran.2Pengukuran antropometri itu sendiri mencakup pengukuran penilaian pertumbuhan, penilaian massa bebas lemak(fat free mass), dan penilaian massa lemak(fat mass). Dapat dilihat lebih jelas dari table di bawah ini:

Tabel 1. pengukuran antropometri.2Penilaian PertumbuhanPenilain Massa Lemak BebasPenilaian massa lemak

Lingkar kepalaLingkar lengan atas(LILA)Triceps skinfold

Berat badanMid upper arm muscle circumference(MUAMC)Biseps skinfold

Tinggi/panjang badanMid upper arm muscle(MUAMA)Subscapular skinfold

Perubahan berat badanSuprailiac skinfold

Rasio berat/tinggiMid upper arm fat area

Tinggi lututWaist hip circumference ratio

Lebar siku

Sebagai indikator status gizi, antropometri dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter. Parameternya adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia. Jenis parameter antropometri itu sendiri:a. Umur.b. Berat badan.c. Tinggi badan.d. Lingkar lengan atas.e. Lingkar kepalaf. Lingkar dadag. Jaringan lunak.2Penggunaan antropometri, khususnya pengukuran berat badan pernah menjadi prinsip dasar pengkajian gizi dalam asuhan medik. Untuk mengkaji status gizi secara akurat, beberapa pengukuran secara spesifik diperlukan dan pengukuran ini mencakup pengukuran berat badan, indeks massa tubuh(IMT).4,5Ukuran antropometri dalam rangka penilaian status gizi digunakan dalam bentuk indikator yang dapat merupakan kombinasi antara masing-masingukuran indikator antropometri yang umum digunakan untuk menilai status gizi adalah BB/U, TB/U atau PB/U, BB/TB atau BB/PB, LILA/U, Lingkar dada/U (LD/U), Lingkar kepala/U (LK/U), TLBK/U, indeks Ponderal, indeks massa tubuh, rasio lingkar pinggang panggul(RLPP), dan tinggi lutut. ndeks BB/U adalah pengukuran total berat badan, termasuk air, lemak, tulang, dan otot, dan diantara beberapa macam indeks antropometri, indeks BB/U merupakan indikator yang paling umum digunakan. Indikator BB/U menunjukkan secara sensitif status gizi saat ini(saat diukur) karena mudah berubah. Indeks TB/U atau PB/U adalah tinggi badan kurang peka dipengaruhi oleh pangan dibandingkan dengan berat badan. Oleh karena itu tinggi badan menurut umur yang rendah biasanya akibat dari keadaan kurang gizi yang kronis, tetapi belum pasti memberikan petunjuk bahwa konsumsi zat gizi pada waktu ini tidak cukup. TB/U lebih menggambarkan status gizi masa lalu. Indeks BB/TB atau BB/PB adalah ukuran antropometri yang terbaik adalah menggunakan BB/TB atau BB/PB karena dapat menggambarkan status gizi saat ini dengan lebih sensitif dan spesifik. Berat badan memiliki hubungan linier dengan berat badan. dalam keadaan normal akan searah dengan pertambahan tinggi badan dengan kecepatan tertentu. Pada tahun 1966 Jelliffe memperkenalkan penggunaan indeks BB/TB untuk identifikasi status gizi, indeks BB/TB merupakan indikator yang baik untuk menanyakan status gizi saat ini, terlebih bila data umur akurat sulit diperoleh, oleh karena itu indeks BB/TB disebut pula indicator status gizi yang independen terhadap umur. Karena indeks BB/TB dapat memberikan gambaran tentang proporsi berat badan relatif terhadap indikator kekurangan, seperti halnya dengan indeks BB/U.4,5Analisis dari hasil pengukuran antropometri terbagi atas 3 cara yang dapat digunakan, nilai skor-Z atau SD, nilai presentil, dan nilai % terhadap median.3Nilai skor-Z atau SD merupakan ukuran atropometrik(BB-U, TB-U, dan BB-TB) yang disajikan sebagai nilai SD atau skor-Z di bawah atau di atas nilai median rujukan. Normal bila antara -2SD sampai +2SD, kurang bila +2SD.3Nilai presentil merupakan ukuran antropometrik yang disajikan sebagai posisi individu dalam sebaran populasi rujukan. Normal bila antara presentil 5 dan 95, kurang bila kurang presentil 5, dan lebih bila lebih presentil 95.3Nilai % terahadap median merupakan ukuran antropometrik yang disajikan sebagai % dari nilai median rujukan. 90% median TB-U mendekati nilai -2SD, 80% median BB-TB mendekati nilai -2SD, dan 80% median BB-U mendekati nilai -2SD.3Interpretasi hasil dari kombinasi 3 indikator yag sudah dijelaskan sebelumnya BB terhada usia(kurang berat, normal, BB lebih), TB terhadap usia(pendek, normal, tinggi), dan BB terhadap TB(kurus, normal, gemuk). Status gizi dapat dikategorisasi menjadi 3 kategori, normal(antara -2SD samapai +2SD), di atas normal atau lebih(lebih dari 2SD di atas median), dan di bawah normal atau kurang(lebih dari 2SD di bawah median). Kombinasi dari 3 indikator tadi dapat dituangkan menjadi table sebagai berikut:Tabel 2. Kombinasi tiga indicator.3BB-UTB-UBB-TBInterpretasi

Di bawahDi bawahNormalRiwayat kurang gizi, normal

NormalNormalNormalNormal

Di atasDi atasNormalTinggi, normal

Di bawahDi atasDi bawahKurang gizi akut

Di bawahNormalDi bawahKurang gizi akut

NormalD atasDi bawahkurang gizi akut

Di atasDi bawahDi atasGemuk

NormaldibawahDi atasGemuk, riwayat kurang gizi

LaboratorikHanya dipergunakan pada kasusu yang spesifik atau pada keadaan stadium preklinis dari malnutrisi dan bersifat individual.5Pemeriksaan laboratorium(biokimia darah) akan menghasilkan data-data yang membantu menegakkan diagnosis defisiensi mikronutrien dan protein. Disamping itu, parameter biokimia juga mempunyai peranan dalam menegakkan diagnosa penyakit yang ada kaitannya dengan gizi. Monitor penting dalam dari pemeriksaan laboratorium ini adalah parameter biokimia yang sering diperiksa pada pasien. Banyak biodata yang berubah akibat permasalahan medis(etiologi) yang terjadi bersamaan. Karena itu hasil tes harus dievaluasi dalam konteks status medis. Pemeriksaan medis itu sendiri dapat dituangkan kedalam tabel seperti dibawah ini:

Tabel 3. Pemeriksaan laboratorium.4,5Monitor pentingBatas-batas normalEtiologi

Albumin3,5-5,0 mgMenurun(hipoalbuminemia): stress akut, katabolisme, overload cairan, gagal hati, pembedahanMeningkat(hiperalbuminemia): dehidrasi, gagal ginjal

Kalsium8,5-10,5 Menurun(hipokasemia): asupan yang tidak memadai(khususnya saat terapi suplemen fosfor atau pada defisiensi vitamin D), asupan magnesium yang tidak memadai, kadar serum albumin yang rendah, transfuse massif, pancreatitisMeningkat(hiperkalasemia): pemberian kalsium dan atau vitamin D yang berlebihan

Kreatinin0,3-1,3 ml/ dlMenurun: over load cairan, malnutrisiMeningkat: dehidrasi, gagal ginjal

Glikolisa60-110 mg/ dlMenurun(hipoglikemia): pemberian nutrisi parental total yang mendadak, pemberian insulin yang berlebihanMeningkat(hiperglikemia): kanker, diabetes mellitus, infuse dektrosa yang berlebihan

Hemoglobin glikosilasi5,0-9 total hemoglobinMeningkat: diabetes yang tidak terkendali dengan baik

HematokritLaki-laki: 47 7%Perempuan: 41 5%Menurun: anemia, perdarahan, overhidrasiMeningkat: dehidrasi

Kalium3,5-5,0 mEq/ dlMenurun(hipokalemia): diare/ fistula, keadaan dilusi, terapi insulin dosis tinggi, obat-obatan(diuretic steroid), sindrom refeeding khususnya pada pemberian dektrosa yang meningkat SIADHMeningkat(hiperkalemia): terapi replacement yang berlebihan, gagal ginjal, perbaikan permasalahan yang berhubungan dengan defisiensi(yaitu tidak terjadi diare setelah respon refeeding. Asidosis metabolik yang terjadi sekunder akibat insufiensi renal, difisiensi insulin

Prealbumin10-14 mg/ dlMenurun: katabolisme, asupan protein yang tidak memadaiMeningkat: anabolisme, gagal ginjal

Natrium135-145 mEq/ dlMenurun(hiponatremia): defisiensi(kehilangan natrium melalui traktus CL), diuretic, overloading cairan, sonde dengan formula susu rendah natrium untuk waktu yang lama, SIADH, dehidrasiMeningkat(hipernatremia): pemberian natrium yang berlebihan(nutrisi parenteral total, sonde, makanan enteral, cairan infuse), kehilangan cairan bebas yang terjadi di sekunder akibat interaksi obot

DietetikSangat bermanfaat apabila disertai dengan survey diet yang memberikan informasi tentang jumlah dan jenis makanan yang di konsumsi oleh masyarakat sehingga dapat diketahui apakah terdapat kekurangan zat-zat tertentu dari makanan yang dikonsumsi.5Anamnese diet harus dilakukan bagi semua pasien yang beresiko untuk menderita penyakit yang berhubungan dengan gizi dan bagi pasienpasien yang mendapatkan terapi diet. Melakukan anamnesa riwayat diet ini dilakukan dengan metode food recall ini dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi dan pada masa lalu. Biasanya recal ini dilakukan untuk beberapa hari yang lalu. Penentuan jumlah hari recall ini dilakukan sangat ditentukan keragaman jenis konsumsi antar waktu atau tipe responden dalam memperoleh pangan, sebagai contoh antara petani tanaman pangan akan berbeda dengan pegawai negeri. urutan waktu makan sehari dapat disusun berupa makan pagi, makan siang, makan malam serta makanan sela atau jajan. Pengelompokan bahan makanan dapat berupa bahan makanan pokok, sumber protein nabati(kacang-kacangan), sumber protein hewani (daging, telur, susu), sayuran, buah-buahan dan lain lain Penaksiran jumlah pangan yang dikonsumsi diawali dengan menanyakan dalam bentuk ukuran rumah tangga(URT) seperti potong, ikat, gelas, piring, dan alat atau ukuran lain yang biasa digunakan dirumah tangga. Dari URT jumlah pangan dikonversikan kedalam satuan berat(gram) dengan menggunakan daftar URT yang umum berlaku.4,5 Metode ini sering digunakan untuk survei konsumsi individu dibanding keluarga. Metode recall ini dapat digunakan untuk survei konsumsi keluarga bila semua anggota keluarga di wawancarai atau salah seorang keluarga mengetahui tentang konsumsi anggota keluarga yang lainnya, biasanya orang tersebut adalah ibu rumah tangga. Metode mengingat-ingat ini mempunyai kelemahan dalam tingkat ketelitiannya karena keterangan yang diperoleh adalah hasil ingatan responden. Namun kelemahan ini dapat diatasi dengan memperpanjang waktu survei. Pada dasarnya metode food recall ini dipergunakan untuk menilai keadaan konsumsi pangan yang nantinya dipergunakan untuk menilai status gizi. Keadaan konsumsi pangan dan gizi yang baik ditentukan oleh terciptanya keseimbangan antara banyaknya jenis-jenis zat gizi yang dikonsumsi dengan banyaknya yang dibutuhkan tubuh disertai dengan pendayagunaan biologis yang sebaik-baiknya dari setiap zat gizi yang dikonsumsi tersebut.4,5Penilaian status gizi kemudian menjadi sangat berguna, yang hasilnya dapat digunakan sebagai landasan untuk pengembangan program pangan dan gizi di masyarakat dalam membantu mangatasi masalah gizi kurang, menyediakan jumlah dan jenis pangan yang diperlukan untuk mencapai tingkat kesehatan penduduk yang cukup baik. Untuk menentukan atau menaksir status gizi seseorang, suatu kelompok penduduk atau masyarakat, perlu dilakukan pengukuran untuk menilai berbagai tingkatan kurang gizi yang ada atau indikator atau parameter yang berguna sebagai indeks untuk menunjukkan tingkatan status gizi dan kesehatan yang berbeda-beda. Meskipun penilaian status gizi dapat dilaksanakan untuk mengukur tingkat keadaan gizi sejumlah penduduk, namun penilaian tersebut juga berguna untuk menunjukkan jenis kurang gizi yang dijumpai dalam masyarakat pada umumnya dan disub-kelompok penduduk pada khususnya.4,5

KlinikPemeriksaan klinis merupakan bagian yang paling penting dalam nutritional survey. Sederhana dan mudah dilakukan, objektif dan dapat melihat serta mengetahui secara langsung kelainan dan gejala klinis yang timbul akibat malnutrisi(sindrom kwasiokor).5Kelainan yang ditemukan dalam pemeriksaan klinik untuk pengkajian gizi umumnya mencerminkan deplesi simpanan nutrien yang bermakna. Kelainan berdasarkan nutrien itu umumnya terlihat pada pasien-pasien AIDS, malnutrisi, protein-kalori, penyakit renal kronis, dan pada pasien-pasien dengan riwayat penggunaan alkohol. Diagnosis dapat berdasarkan gejala dalam pemeriksaan klinik yang berhubungan dengan keadaan gizi seseorang, dapat dilihat dari tabel di bawah ini:Tabel 4. Kemungkinan diagnosis berdasarkan gejala dalam pemeriksaan klinik yang berhubungan dengan keadaan gizi.4,5Bagian tubuhGejala/ tanda jasmaniKemungkinan diagnosis

MataVaskularisasi korneaDefisiensi riboflavin

Konjungtiva kering dan suram, bercak bitotDefisiensi Vitamin A

Konjungtiva palpebra interior yang pucatDefisiensi asam folat, Besi

Gusi Perdarahan gusi atau gusi tampak merah, bengkak, hipertrofi gingival antar-gigiDefisiensi asam askorbat, vitamin A

Inflamasi stomatis, ulserasiDefisiensi asam askorat asam folat, Vit B12

Rambut Rambut patah-patah, terpilin,genting hyperkeratosis folikelrambut, perdarahan perifolikulerDefisiensi asam askorbat, Vitamin A

Rambut mudah tercabut tanparasa nyeri, kering, rapuh, tidakmengkilapDefisiensi kalori protein, seng

Kuku Pucat, bentuknya seperti sendok(koilonikia), menonjol, rapuh,tipis, tidak mengkilapDefisiensi besi

Garis-garis perdarahan dibawahkuku dgn bentuk semisirkulerdalam dasar kuku (nail bed). Bintik-bintik putihDefisiensi Asam askorbat Defisiensi seng

KulitUlkus dekubitus, kesembuhanyang lambatDefisiensi asam askorbat, protein, seng, mungkin pula asam linoleat.

Kering kasar, bersisik,kemungkinan disertai sakitkepala, diplopia, pening/ pusingKelebihan vitmin A

Hyperkeratosis folikel asam linoleat, vitamin ADefisiensi asam askorbat

Hiperpigmentasi.Defisiensi kalori protein, asam folat, B12

Petekie perifolikulerDefisiensi asam askorbat, mungkin asam linoleat, vitamin A

Petekie bukan perifolikulerDefisiensi vitamin K

Pitting edemaDefisiensi proteinkalori

Turgor menurun, keriput.Defisiensi air, cairan

Inflamasi seborhoik denganeritema, menebal, kering mengelupasDefisiensi asam linoleat, riboflavin, vitamin B6

Ekimosis subkutan jikamengalami trauma ringanDefisiensi proteinkalori, asam askorbat, vitamin K

Lidah Atrofi papalia filiformisDefisiensi asam folat, besi, niasin, dan vit B komleks lainnya

Pembentukan fisura,edemaDefisiensi niasin

Lobulasi dengan atrofiDefisiensi asam folat

Merah ungu, mirip dagingmentah, nyeriDefisiensi asam folat, niasin, mungkin B12, vit B kompleks lainnya

Permukaan licin, botak danmerah seperti daging sapiDefisiensi niasin

Kebutuhan GiziKarbohidratKarbohidrat adalah penghasil utama energi. Karbohidrat yang terdapat pada makanan umumnya hanya tiga jenis ialah monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Mono dan disakarida terasa manis, sedangkan polisakarida tidak mempunyai rasa(tawar). Di dalam bahan makanan nabati terdapat dua jenis polisakarida yaitu dapat dicerna dan yang tidak dapat dicerna. Yang dapat dicerna ialah zat tepung(amylum) dan dekstrin. Yang tidak dapat dicerna ialah selulosa, pentosa dan galaktan. Polisakarida di dalam bahan makanan hewani dapat dicerna dan disebut glikogen. Tidak ada polisakarida hewani yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia.6-8Sumber utama karbohidrat di dalam makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan hanya sedikit saja yang termasuk bahan makanan hewani. Yang merupakan sumber energi utama terutama terdapat dalam bentuk zat tepung(amylum) dan zat gula(mono dan disakarida). Sumber yang kaya akan karbohidrat umumnya termasuk bahan makanan pokok. Bahan makanan pokok di Indonesia dapat berupa beras, serealia, akar, dan umbi, serta ekstrak tepung seperti sagu. Karbohidrat hewani berbentuk glikogen, terutama terdapat dalam otot(daging) dan hati.6-8Di dalam tubuh, karbohidrat merupakan salah satu sumber utama energi dan yang paling murah. Simpanan energi di dalam otot dan hati terdapat sebagai glikogen, salah satu bentuk karbohidrat yang mudah dimobilisasikan bila badan memerlukan banyak energi. Mono dan disakarida berfungsi sebagai pemanis di dalam makanan. Tingkat manis sebagai standar diambil sukrosa(100), dan berturut-turut, fruktosa(173), glukosa(74), galaktosa(32), maltosa(32) dan laktosa(16). Karbohidrat menghasilkan energi sebesar 4,1 kilokalori/gr, di mana komposisi gizi yang dibutuhkan adalah 60-70% total kalori/hari.6-8

ProteinDi dalam sel, protein terdapat sebagai protein struktural maupun sebagai protein metabolik. Protein struktural merupakan bagian integral dari struktur sel dan tidak dapat diekstrak tanpa menyebabkan disintegrasi sel tersebut. Protein metabolik ikut serta dalam reaksi biokimiawi dan mengalami perubahan bahkan mungkin destruksi atau sintesa protein baru. Protein metabolik diekstrasi tanpa merusak integritas struktur sel itu sendiri. Kalau protein mengalami hidrolisa total, akan menghasilkan sejumlah 20-24 jenis asam amino, tergantung dari cara menghidrolisanya.6-8Dari 20-24 jeins asam amino yang dihasilkan dalam hidrolisa total suatu protein, ada yang dapat disintesa di dalam tubuh, tetapi ada pula yang tidak. Asam amino yang tidak dapat disintesa harus tersedia dalam makanan yang dikonsumsi, jadi merupakan bagian yang esensial dari makanan. Karena itu asam amino yang tidak dapat disintesa oleh tubuh, disebut asam amino esensial, sedangkan yang lainnya disebut asam amino non esensial. Terdapat delapan jenis asam amino esensial yaitu lysine, leucine, isoleucine, valine, threonin, phenylalanine, methionin, tryptophane, sedangkan untuk anak-ank yang sedang tumbuh ditambah dua jenis lagi yaitu histidin dan arginin. Asam amino nonesensial seperti glisin, arginin, prolin, asam glutamat, asam aspartat, serin dan alanin.6-8Berdasarkan sumbernya, protein diklasifikasikan menjadi protein hewani dan protein nabati. Protein hewani yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dari binatang seperti protein dari daging, protein susu, dan sebagainya. Protein nabati ialah protein yang berasal dari bahan makanan tumbuhan, seperti protein dari jagung(zein), dari terigu, dan sebagainya.6-8Fungsi protein sebagai zat pembangun. Selain itu, protein berfungsi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, menggantikan sel-sel yang mati dan aus terpakai, sebagai protein struktural. Sebagai badan-badan anti, protein juga berfungsi dalam mekanisme pertahanan tubuh melawan berbagai mikroba dan zat toksik lain yang datang dari luar dan masuk ke dalam milieu interieur tubuh. Sebagi zat pengatur, protein mengatur proses-proses metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon. Protein juga adalah salah satu sumber energi. Dalam bentuk khromosom, protein juga berperan dalam menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk gen. Protein menghasilkan 4,1 kilokalori/gr di mana komposisi gizi yang dibutuhkan 10-15% total kalori/hari.6-8

LemakLemak di dalam makanan yang memegang peranan penting ialah yang disebut lemak netral atau triglicerida, yang molekulnya terdiri atas satu molekul glycerol(glycerin) dan tiga molekul asam lemak, yang diikatkan pada glycerol tersebut dengan ikatan ester.6-8Menurut sumbernya dibedakan atas lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati berasal dari bahan makanan tumbuh-tumbuhan, sedangkan lemak hewani berasal dari binatang termasuk ikan, telur, dan susu. Kedua jenis lemak ini berbeda dalam jenis asam lemak yang menyusunnya. Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh, yang menyebabkan asam lemak tak jenuh, yang menyebabkan titik cair yang lebih rendah, dan dalam suhu kamar berbentuk cair, disebut minyak. Lemak hewani mengandung terutama asam lemak jenuh, khususnya mempunyai rantai rantai karbon panjang yang mengakibatkan dalam suhu kamar berbentuk padat inilah yang biasa oleh awam disebut lemak atau gaji.6-8Fungsi lemak di dalam makanan memberikan rasa gurih, memberikan kualitas renyah, terutama pada makanan yang digoreng, memberikan kandungan kalori tinggi dan memberikan sifat empuk(lunak) pada kue yang dibakar. Di dalam tubuh, lemak berfungsi sebagai cadangan energi dalam bentuk jaringan lemak yang ditimbun di tempat-tempat tertentu, yang memberikan fiksasi organ tersebut, seperti biji mata dan ginjal. Jaringan di bawah kulit melindungi tubuh dari hawa dingin. Lemak menghasilkan 9 kilokalori/gr di mana komposisi gizi yang dibutuhkan 20-35%.6-8

Vitamin dan MineralVitamin adalah senyawa organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk metabolisme normal. Vitamin tidak dapat di sintesis di sel tubuh dan karenya harus dimasukan melalui makanan. Defisit vitamin menimbulkan deficit metabolik spesifik. Vitamin itu sendiri memiliki kegunaan yang berbeda-beda, seperti vitamin A terdapat pada jaringan hewani yang berfungsi sebagai retinol, tiamin(vitamin B1) dibutuhkan untuk metabolism akhir karbohidrat dan banyak asam amino, niasin(asam nikotinat) berfungsi dalam tubuh sebagai akseptor hydrogen, riboflavin(vitamin B2) berfungsi sebagai pengangkut hydrogen, vitamin B12 berfungsi sebagai koenzim penerima mineral, asam folat(asam pteroilglutamat) adalah pendorong kuat pertumbuhan dan pematangan sel darah merah, piridoksin(vitamin B6) adalah koenzim untuk banyak reaksi kimia yang berkaitan dengan metabollisme asam amino dan protein, asam pentotenat dimasukan ke tubuh menjadi koenzim A(KoA), asam askorbat(vitamin C) esensial untuk membentuk kolagen, vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran cerna dan membantu mengendalikan pengendapan kalsium di tulang, vitamin E mencegah oksidasi lemak tak jenuh, dan vitamin K penting untuk membentuk faktor pembekuan.10 Bahan makanan ini merupakan jenis bahan makanan kedua terbanyak yang harus diberi. Fungsinya tentu saja menjaga kestabilan proses dalam tubuh. Adapun bahan makanan yang mengandung vitamin dan mineral adalah sayur dan buah-buahan.6-8

Metabolisme EnergiMetabolisme normal mencakup adaptasi terhadap masa kelaparan, aktivitas fisik, kehamilan dan menyusui. Kebutuhan akan bahan bakar metabolik relatif konstan sepanjang hari karena aktivitas fisik rerata meningkatkan laju metabolik hanya sekitar 40-50% di atas laju metabolik basal. Jika asupan bahan bakar metabolik selalu lebih besar daripada pengeluaran energi, kelebihan bahan bakar ini disimpan, umumnya sebagai triasilgliserol di jaringan adiposa, sehingga timbul obesitas dan berbagai masalah kesehatan yang menyertainya. Sebaliknya, jika asupan bahan bakar metabolik terus menerus lebih sedikit daripada pengeluaran energi, cadangan lemak dan karbohidrat nihil, asam amino yang berasal dari pergantian protein digunakan untuk metabolisme yang menghasilkan energi, bukan untuk sintesis protein sehingga terjadi emaciation(kurus kering), pengecilan otot(wasting), dan akhirnya kematian.6-8 Pada keadaan kenyang, setelah makan, pasokan karbohidrat berlimpah, dan bahan bakar metabolik untuk kebanyakan jaringan adalah glukosa. Pada keadaan puasa glukosa harus dihemat untuk digunakan oleh sistem saraf pusat(yang sangat bergantung sepenuhnya pada glukosa) dan sel darah merah(yang bergantung pada glukosa). Jadi, jaringan yang menggunakan bahan bakar selain glukosa dapat menggunakan bahan bakar alternatif, otot dan hati mengoksidasi asam lemak dan hati membentuk badan keton dari asam lemak untuk diekspor ke otot dan jaringan lain.6-8Sewaktu cadangan glikogen menyusut, asam-asam amino yang berasal dari pergantian protein digunakan untuk glukoneogenesis. Pembentukan dan pemakaian cadangan triasilgliserol dan glikogen, serta tingkat penyerapan dan oksidasi glukosa oleh jaringan, sebagian besar dikontrol oleh hormon insulin dan glukagon.6-8

Metabolisme KarbohidratKarbohidrat adalah komponen utama dalam makanan yang merupakan sumber energi yang utama bagi organisme hidup. Pada dasarnya metabolisme glukosa dapat dibagi dalam dua bagian yaitu yang tidak menggunakan oksigen atau anaerob dan yang menggunakan oksigen atau aerob.9,10Glukosa adalah bahan bakar utama kebanyakan jaringan. Glukosa dimetabolisme menjadi piruvat melalui jalur glikolisis. Jaringan aerob memetabolisme piruvat menjadi asetil koA yang dapat memasuki asam sitrat untuk oksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O, yang berkaitan dengan pembentukan ATP dalam proses fosforilasi oksidatif. Glikolisis juga dapat berlangsung secara anaerob(tanpa oksigen), dengan produk akhir berupa laktat. Glukosa dan metabolitnya juga ikut serta dalam proses lain, misalnya (1) sintesis polimer simpanan glikogen di otot dan rangka hati, (2) jalur pentosa fosfat suatu alternatif sebagai jalur glikolisis. Jalur ini adalah sumber ekuivalen produksi(NADPH) untuk sintesis asam lemak dan sumber ribosa untuk membentuk nukleotda dan dan asam nukleat, (3) triosa fosfat membentuk gugus gliserol triasil gliserol, (4) Piruvat dan zat-zat anta siklus asam sitrat menyediakan kerangka karbon untuk sintesis asam amino dan asetil koA adalah prekusor sam lemak dan kolestrol(dan karenanya semua steroid dibentuk oleh tubuli).9,10Metabolisme utamanya yaitu yang pertama glikolisis Emden Myerhof(EM). Pada glikolisis EM, menguraikan glukosa menjadi piruvat(dalam keadaan aerob) atau laktat(dalam keadaan anaerob) untuk menghasilkan energi. Terjadi di sitosol. Jumlah ATP yang dihasilkan pada keadaan aerob yaitu 8 ATP/mpl glukosa dan pada keadaan anaerob menghasilkan 2 ATP/mol glukosa. Di dalam sel darah merah(eritrosit), glikolisis EM selalau anaerob dan hasil akhirnya asam laktat.9,10 Proses yang kedua yaitu oksidasi piruvat menjadi asam laktat. Proses ini terjadi di mitokondria. Di dalam sel darah merah tidak ada mitokondria, maka piruvat diubah menjadi laktat. Enzim yang digunakan yaitu piruvat dehidrogenase yang meningkat pada saat/setelah makan, berhenti saat lapar, meningkat bila banyak piruvat, dan dihambat oleh peningkatan asetil koA.9,10 Selanjutnya siklus asam sitrat merupakan jalur akhir metabolisme bermacam zat. Terjadi di mitokondria. Diawali dengan oksidasi asetil koaA membentuk suatu siklus. Asetil koA dapat diperoleh dari oksidasi karbohidrat, lemak, dan asam amino. Terjadi di mitokondria. SAS adalah suatu rangkaian reaksi yang melakukan oksidasi terhadap asetil koA, membebaskan H+ dan e- sehingga menghasilkan ATP. SAS berfungsi amfibolik yaitu berfungsi dalam jalur anabolik dan katabolik. Siklus terdiri dari penggabungan 1 molekul asetil koA(2C) dengan asam dikarboksilat(4C) oksaloasetat asam trikarboksilat(6C) yaitu asam sitrat. Dalam siklus asam sitrat dihasilkan 12 ATP.9,10 Jadi, produksi ATP pada oksidasi 1 molekul glukosa adalah Glikolisi EM pada keadaan aeob 8 ATP, oksidasi piruvat menjadi asetil koA 6 ATP, dana pada siklus asam sitrat yaitu 24 ATP. Pada keadaan aerob dihasilkan 38 ATP.9,10 Glikogenesis yaitu pembentukan glikogen dari glukosa. Sebagai persediaan energi cadangan terutama di hati dan otot. Glikogenesis meningkat setelah makan dan glikogenensis menurun pada saat puasa/lapar. Fungsi glikogen otot adalah sebagi sumber glukosa untuk glikolisis di otot(energi). Fungsi glikogen hati yaitu sebagai simpanan glukosa dan untuk penyediaan darah(utuk mempertahankan kadar glukosa darah terutama antara waktu makan dan kerja otot). Di hati ada enzim glukosa 6- fosfatase yang mengkatalisis glukosa 6P glukosa. Di otot tidak ada enzim glukosa 6-fosfatase.9,10 Proses pembentukan glikogen memerlukan 3 enzim yaitu enzim UDP-glukosa fosorilase(untuk pembentukan UDP-glu dari glukosa 1P + UTP dengan melepaskan 2 Pi), enzim glikogen sintase(untuk pembentukan unit glukosil 1 4 dari molekul glikogen primer + UDP glukosa) dan enzim percabangan(branching enzim) untuk membentuk unit 1 6 glikogen. Enzim ini akan memindahkan segmen glukosa dari glikogen( 6 molekul glukosa) ke bagian cabang lain bila sudah terbentuk 11 glukosa.9,10Glikogenolisis adalah proses pemecahan glikogen menjadi glukosa, di hati dan otot. Di hati glikogenolisis meningkat menyebabkan glukosa darah meningkat. Di otot, glikogenolisis berubah menjadi piruvat(aerob) atau laktat(anaerob pada kerja fisik, olahraga berat). Enzim yang berperan yaitu fosforilase yaitu merupakan enzim regulator yang mengkatalisis reaksi pemecahan ikatan glikosidik/fosforolisis(pemecahan dengan fosfat). Oleh fosforilase tiap 1 molekul glukosa pada rantai lurus dilepaskan menjadi glukosa 1P sampai tinggal 4 molekul glukosa pada cabang. Enzim glukan transferase memindahkan 3 segmen glukosa dari 4 sisa glukosa ke rantai lurus yang berdekatan dan meninggalkan 1 glukosa pada cabang tersebut. Debranching enzim menghidrolisi tempat percabangan, memutus 1 molekul glukosa pada cabang tersebut menghasilkan glukosa bebas(pemecahan hidrolitik) meniadakan percabangan(amilo [1 6] glukosidase).9,10 Glukoneogenesis merupakan pembentukan karbiohidrat(glukosa/glikogen) dari senyawa bukan karbohidrat seperti asam amino glukogenik, laktat, gliserol, dan propiaonat. Tujuannya yaitu untuk menyediakan glukosa di dalam tubuh bila kekurangan, misalnya keadaan letih, puasa. Terjadi di hati dan ginjal. Proses ini melibatkan kebalikan dari sebagian besar glikolisis EM, SAS, dan beberapa reaksi.9,10

Metabolisme ProteinAsam-asam amino diperlukan untuk mebentuk energi. Sebagian harus dipasok dari makanan(asam amino esensial) karena tidak dapat dibentuk di tubuh. Sisanya asam amino non esensial yang berasal dari makanan, tetapi juga dapat dibentuk dari zat-zat antar metabolik melalui transaminasi dengan menggunakan nitrogen amino dari asam amino lain. Setelah deaminasi nitrogen amino dikeskresikan sebagai urea, dan kerangka karbon yang tesisa setelah transaminasi dapat (1) dioksidasi menjadi CO2 melalui siklus asam sitrat (2) digunakan untuk membentuk glukosa(glukoneogenesis) atau (3) untuk membentuk badan keton. Beberapa asam amino menjadi prekusor bagi senyawa lain, misalnya purin, pirimidin, hormon, seperti epinefrin, tiroksin, dan neurotransmiter.9,10

Metabolisme LemakSumber asam lemak rantai panjang adalah lipid makanan atau melalui sintesis de novo dari asetil koA yang berasal dari karbohidrat atau asam amino. Asam lemak dapat dioksidasi menjadi asetil koA(oksidasi ) atau diesterifikasi dengan gliserol, yang membentuk triasilgliserol(lemak) sebagai cadangan bahan bakar utama tubuh. Asetil koA yag dibentuk oleh oksidasi dapat mengalami beberapa proses yaitu:a. Seperti asetil koA yang berasal dari glikolisis, dan senyawa ini dioksidasi menjadi CO2 dan H2O melalui siklus asam sitrat. b. Menjadi prekusor untuk membentuk kolesterol dan steroid lain.c. Di hati, senyawa ini digunakan untuk membentuk badan keton(asetoasetat dan 3-hidroksibutirat) yang merupakan bahan bakar penting pada keadaan puasa lama.9,10

Metabolism MineralMagnesium dibutuhkan sebagai katalis dalam banyak reaksi enzimatik sel, terutama yang berkaitan dengan metabolism karbohidrat. Kalsium terdapat di dalam tubuh terutama dalam bentuk kalsium fosfat di tulang. Fosfor adalah anion utama di cairan ekstraseluler. Fosfat memiliki kemampuan untuk berikatan secara reversible dengan banyak sistem koenzim untuk operasional proses-proses metabolik. Besi berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan akseptor electron di tubuh, unsur ini mutlak diperlukan untuk mengangkut oksigen ke jaringan dan bekerjanya sistem oksidatif di sel.10Trace elements yang terdiri dari iodium, seng, dan fluoridayang di dalam tubuh dengan jumlah yang sedemikian kecil sehingga dinamakan trace elements. Iodium penting dalam pembentukan dan fungsi hormon tiroid. Seng adalah komponen penting karbonat annhidrase, enzim yang penting dalam reaksi pengikatan karbon dioksida dan air di darah, mukosa saluran cerna, dan tubulus ginjal. Seng juga merupakan komponen laktat dehidrogenase, yang penting untuk interkonversi asam piruvat dan asam laktat. Fluorida tampaknya tidak penting untuk metabolism tetapi berfungsi mencegah kerusakan gigi.10

Menyusun Menu

Gambar 1. Piramida makanan.11Gambar diatas menunjukan tentang piramida makanan. Pada piramida makanan ini tergambar proporsi dan komposisi dari masing-masing komponen zat gizi. Yang dimaksud dengan makanan 4 sehat 5 sempurna adalah bahan makanan yang terdapat di dalam piramida makanan ini ditambah dengan asupan susu setiap hari. Adapun keempat bahan lain selain susu ialah:a. Karbohidrat kompleks: yang dimaksud dengan karbohidrat kompleks ialah makanan yang mengandung oligosakarida dan polisakarida(lebih dari 2 gugus gula). Bahan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks ialah nasi, roti, mie, kentang, umbi-umbian ataupun sagu.b. Vitamin dan Mineral: bahan makanan ini merupakan jenis bahan makanan kedua terbanyak yang harus diberi. Fungsinya tentu saja menjaga kestabilan proses dalam tubuh. Adapun bahan makanan yang mengandung vitamin dan mineral adalah sayur dan buah-buahan.c. Protein: bahan makanan yang mengandung protein berfungsi sebagai zat pembangun tubuh. Protein memiliki fungsi yang sangat khas dan penting bagi kelanjutan struktural tubuh. Oleh karena itu asupan protein seperti yang terkandung di dalam daging, ikan, tahu, tempe, dan kacang-kacangan menjadi hal yang penting bagi tubuh.d. Karbohidrat simpleks: yang dimaksud dengan karbohidrat simpleks ialah bahan makanan yang mengandung monosakarida dan disakarida yang lebih mudah mengalami oksidasi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi. Frekuensi makan karbohidrat simpleks ialah yang terkecil dibanding zat gizi yang lain. Bahan makanan seperti madu mengandung jenis karbohidrat ini.e. Susu sebagai pelengkap yang berfungsi membantu pertumbuhan tulang dan gigi.12-3Adapun komposisi yang normal dari ketiga bahan makanan utama yaitu protein 10-15% total kalori/hari, lemak 20-35% total kalori/hari dan karbohidrat 65-70% total kalori/hari. Komposisi ini bukanlah hal yang mutlak karena hanya berdasarkan rata-rata kelompok, sedangkan kebutuhan setiap individu bervariasi tergantung pada berbagai faktor antara lain aktivitas sehari-hari.12-3Setelah dikonsumsi, bahan makanan akan dioksidasi dalam tubuh. Hasil oksidasi tersebut adalah berupa energi. 1 gram lemak menghasilkan energi sebesar 9 kkal/gram. Sedangkan 1 gram protein dapat menghasilkan 4 kkal/gram. 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal/gram. Sehingga bila diketahui kadar karbohidrat, protein dan lemak dari berbagai bahan makanan, kita dapat mengetahui jumlah kalori suatu bahan makanan dan asupan kalori perhari seseorang.12-3Pola makan yang baik bagi pemenuhan kebutuhan sehari-hari dirumuskan melalui pedoman umum gizi seimbang(PUGS). Ada 13 poin dalam penjabaran PUGS. Tiga belas langkah ini adalah penjabaran dari 4 sehat 5 sempurna dalam kehidupan sehari-hari. Yang dimaksud dengan PUGS ialah:a. Makanlah aneka ragam makanan.b. Makanlah makanan utk memenuhi kecukupan energi.c. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.d. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi.e. Gunakan garam beryodium.f. Makanlah makanan sumber zat besi.g. Berikan saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya.h. Biasakan makan pagi.i. Minumlah air bersih yg aman dan cukup jumlahnya.j. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.k. Hindari minum minuman beralkohol.l. Makanlah makanan yg aman bagi kesehatan.m. Bacalah label pada makanan yg dikemas.12-3

KesimpulanPengukuran antropometri merupakan pengukuran tubuh, seperti tinggi dan berat badan serta pengukuran bagian tubuh lain, merupakan alat yang penting dalam menentukan dan mengevaluasi status nutrisi seseorang atau sekelompok masyarakat. Pengukuran cara antropometri ini juga paling cocok dilakukan karena mudah dilakukan dan tidak memakan cukup banyak dana.

Daftar Pustaka1. Gibney MJ. Gizi kesehatan masyarakat. Jakarta: 2008; EGC. h. 94-92. Hidayat AAA. Ilmu kesehatan anak. Jakarta: 2001; Salemba Medika. h. 26-323. Penilain status gizu balita(antropometri). Di unduh dari http://staff.ui.ac.id/internal/140102741/material/PENILAIANSTATUSGIZIBALITAANTROPOMETRI.pdf. 22 Oktober 20114. Penilaian status gizi. Di unduh dari http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/11/jtptunimus-gdl-s1-2008-irwanrusta-539-3-babii.pdf. 22 Oktober 2011 5. Chandra B. Ilmu kedokteran pencegahan dan komunitas. Jakarta: 2009; EGC. h. 260-5 6. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: 2000; EGC. h. 723-427. Gibney MJ, Margaretts MB, Kearney JM, Arab L. Gizi kesehatan masyarakat. Jakarta: 2009; EGC. h. 455-808. Sheeve CM. Makanan pembakar lemak. Jakarta: 2005; Erlangga. h. 116-209. Murray RK, Graner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Ed. 27. Jakarta: 2009; EGC. h. 95-26310. Hall JE. Fisiologi kedokteran. Ed. 11. Jakarta: 2010; EGC. h. 517-553 11. Piramida makanan. Di unduh dari http://files.djarul26creend.webnode.com/200000043-5877a59717/piramida%20makanan.jpg. 23 Oktober 2011 12. Daturasanatyo A. Bebas masalah berat badan. Yokyakarta: 2009; Kanikus. h. 89-15013. Devi N. Nutrition and Food. Jakarta: 2010; Kompas. h. 111-3321