makalah bioteknologi bayi tabung.docx

43
MAKALAH INDIVIDU BIOTEKNOLOGI DASAR PEMANFAATAN BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG KESEHATAN: BAYI TABUNG NAMA : ARNIATI LABANNI’ NIM : H31110006 KELOMPOK : 1 (SATU)

Transcript of makalah bioteknologi bayi tabung.docx

Page 1: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

MAKALAH INDIVIDUBIOTEKNOLOGI DASAR

PEMANFAATAN BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG KESEHATAN:

BAYI TABUNG

NAMA : ARNIATI LABANNI’NIM : H31110006KELOMPOK : 1 (SATU)

JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2013

Page 2: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini, bioteknologi telah mengalami

perkembangan sangat pesat. Di beberapa negara maju, bioteknologi mendapatkan

perhatian serius dan dikembangkan secara intensif dengan harapan dapat memberi

solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi manusia pada saat ini

maupun yang akan datang yang menyangkut; kebutuhan pangan, obat-obatan,

penelitian, yang pada gilirannya semuanya bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan hidup umat manusia.

Meskipun pada dasarnya bioteknologi berguna dalam memecahkan banyak

problem dalam kehidupan manusia, namun ada beberapa produk bioteknologi yang

menimbulkan kontroversi di masyarakat. Beberapa produk bioteknologi diniali tidak

sesuai dengan norma, agama, dan budaya yang berlaku di masyarakat. Contohnya

adalah bayi tabung. Bayi tabung atau biasa dikenal dengan istilah fertilisasi in-vitro

adalah suatu teknik sebuah teknik pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar

tubuh wanita. Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah

kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil. Metode ini telah berhasil membantu

pasangan suami istri yang tidak bisa memiliki anak secara normal. Namun teknik ini

menimbulkan kontroversi. Kebanyakan pemuka-pemuka agama menganggap metode

ini tidak sesuai dengan nilai-nilai agama.

Berangkat dari latar belakang di atas, penulis kemudian mengangkat tema

bayi tabung sebagai topik yang menarik untuk dikaji sebagai salah satu penerapan

Page 3: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

dari bioteknologi dalam bidang kesehatan. Pada makalah ini akan dikupas tuntas

mengenai bayi tabung, sejarahnya, prosesnya, hingga pada efek dan kontroversinya

sebagai salah satu produk bioteknologi dalam bidang kesehatan.

1.2 Tujuan

Tujuan dituliskannya makalah ini yaitu untuk menjelaskan kepada pembaca

mengenai bayi tabung sebagai salah satu penerapan bioteknologi dalam bidang

kesehatan.

1.3 Rumusan Masalah

Secara garis besar, makalah ini akan membahas:

1. Apa itu bioteknologi?

2. Penerapan bioteknologi dalam bidang kesehatan?

3. Apa itu bayi tabung?

4. Mengapa dilakukan bayi tabung?

5. Apa manfaat dan efek dilakukannya bayi tabung?

6. Kontroversi mengenai bayi tabung

Page 4: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

BAB II

ISI

1.1 Bioteknologi

1.1.1 Definisi dan Pengertian Bioteknologi

Istilah bioteknologi untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Karl Ereky,

seorang insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi

dalam skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya (Suwanto,

1998). Beragam batasan dan pengertian dikemukakan oleh berbagai lembaga untuk

menjelaskan tentang Bioteknologi. Beberapa diantaranya akan diulas singkat sebagai

berikut:

1. Menurut Bull et al. (1982), bioteknologi merupakan penerapan asas-asas sains

(ilmu pengetahuan alam) dan rekayasa (teknologi) untuk pengolahan suatu

bahan dengan melibatkan aktivitas jasad hidup untuk menghasilkan barang

dan/atau jasa.

2. Menurut Primrose (1987), secara lebih sederhana bioteknologi merupakan

eksploitasi komersial organisme hidup atau komponennya seperti; enzim.

3. Bioteknologi merupakan penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan

kerekayasaan untuk penanganan dan pengolahan bahan dengan bantuan agen

biologis untuk menghasilkan bahan dan jasa (OECD,1982).

4. Bioteknologi adalah teknik pendayagunaan organisme hidup atau bagian

organisme untuk membuat atau memodifikasi suatu produk dan

meningkatkan/memperbaiki sifat tanaman atau hewan atau mengembangkan

mikroorganisme untuk penggunaan khusus (OTA-US, 1982).

Page 5: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

5. Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu ‘bio’ yang berarti makhuk hidup dan

‘teknologi’ yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa. Dari

paduan dua kata tersebut European Federation of Biotechnology

mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam

dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup,

sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk

menghasilkan produk dan jasa. Atau secara tegas dinyatakan, Bioteknologi

merupakan penggunaan terpadu biokimia, mikrobiologi, dan ilmu-ilmu

keteknikan dengann bantuan mikroba, bagian-bagian mikroba atau sel dan

jaringan organisme yang lebih tinggi dalam penerapannya secara teknologis

dan industri (EFB, 1983)

Berdasarkan terminologinya, maka bioteknologi dapat diartikan sebagai berikut:

1. “Bio” memiliki pengertian agen hayati (living things) yang meliputi;

organisme (bakteri, jamur (ragi), kapang), jaringan/sel (kultur sel tumbuhan

atau hewan), dan/atau komponen sub-selulernya (enzim).

2. “Tekno” memiliki pengertian teknik atau rekayasa (engineering) yaitu segala

sesuatu yang berkaitan dengan rancang-bangun, misalnya untuk rancang

bangun suatu bioreaktor. Cakupan teknik disini sangat luas antara lain; teknik

industri dan kimia.

3. “Logi” memiliki pengertian ilmu pengetahuan alam (sains) yang mencakup;

biologi, kimia, fisika, matematika dsb. Ditinjau dari sudut pandang biologi

(biosain), maka bioteknologi merupakan penerapan (applied); biologi

molekuler, mikrobiologi, biokimia, dan genetika. Dengan demikian,

bioteknologi merupakan penerapan berbagai bidang (disiplin) ilmu

Page 6: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

(interdisipliner). Oleh karena itu, tidak ada seorangpun yang dapat menguasai

seluruh aspek bioteknologi.

Berdasarkan definisi dan pengertian di atas, maka bioteknologi tidak lain adalah suatu

proses yang unsur-unsurnya sebagai berikut:

1. Input yaitu bahan kasar (raw material) yang akan diolah seperti; beras,

anggur, susu dsb.

2. Proses yaitu mekanisme pengolahan yang meliputi; proses penguraian atau

penyusunan oleh agen hayati.

3. Output yaitu produk baik berupa barang dan/atau jasa, seperti; alkohol, enzim,

antibiotika, hormon, pengolahan limbah.

1.1.2 Sejarah Bioteknologi

Sebenarnya bioteknologi sudah lama dikenal oleh manusia. Bioteknologi

berawal dari pembuatan minuman fermentasi sejak 3.000 SM. Namun pada saat itu

belum diketahui dasar ilmiahnya. Dasar ilmiah pertama tentang biotek diketahui sejak

pengamatan terhadap khamir dilakukan oleh Antonie van Leeuwenhoek (1680).

Kemudian pada tahun 1818 Erxleben mengetahui proses fermentasi oleh khamir,

diikuti penemuan fermentasi asam laktat oleh Pasteur (1857). Pemahaman tentang

khamir berlanjut ketika 1897 Buchner mengungkapkan enzim yang berperan dalam

proses fermentasi.

Penemuan penting yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan

bioteknologi adalah konsep warisan sifat oleh Gregor Johann Mendel pada awal abad

ke-20. Mendel dikenal sebagai bapak genetika. Tapi saat itu penemuan mengenai

bahan genetik masih sangat minim, jadi belum diketahui mekanisme pewarisannya.

Lalu pada 1928, Griffifth menemukan proses transformasi

Page 7: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

(transformasi=perpindahan) bahan genetik. Tapi belum diketahui struktur dari bahan

genetik tersebut, sehingga fenomena tersebut masih dikenal dengan transforming

principle.

Eksperimen lanjut dilakukan oleh Oswald Avery dan kawan-kawan (1944),

menunjukkan bahwa The Transforming Principple merupakan senyawa asam nukleat

tipe deoksiribose. Eksperimen Griffifth dan Avery  serta kawan-kawannya

merupakan awal era bioteknologi karena dengan eksperimennya orang bisa

melakukan perubahan sifat genetik suatu jasad. Saat itu orang belum mengetahui

struktur deoksiribose, tapi mereka yakin bahwa sifat genetik ditentukan oleh struktur

yang satu ini.

Ketika elusi struktur 3 dimensi DNA (deoxyribonucleid acid) ditemukan oleh

James Watson dan Francis Crick (nama populernya Watson-Crick, ingat bentuk helix

ganda? Nah, itu.) 1953, berdasarkan citra difraksi X-ray buatan Rosalind Franklin dan

Maurice Wilkins. Yang menarik di era ini adalah elusidasi struktur DNA serta

mekanisme replikasinya, yang selanjutnya menjadi dasar pemahaman  mengenai

funsi gen sebagai pembawa sifat suatu jasad.

Perkembangan bioteknologi kemudian dilanjutkan oleh Nathan dan Smith

yang menemukan suatu enzim yang bisa memotong molekul DNA secara spesifik.

Spesifik berarti dia memotong pada bagian tertentu saja. Jadi menghasilkan potongan

spesifik. Tidak asal potong. Enzim ini diberi nama endonuklease  restriksi. Kalau ada

yang memutus, ada juga yang berfungsi untuk menyambungkan. Nama enzimnya

DNA ligase. Dengan berbekal dua enzim ini, pada tahun 1970 Paul Berg mendapat

Nobel karena percobaannya melakukan penyambungan DNA virus menjadi DNA

rekombinan (rekombinan berarti sudah ada kombinasi DNA, jadi DNA nya sudah

Page 8: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

tidak murni DNA awal lagi). Ini percobaan pertama di dunia mengenai sambung

DNA. Ternyata percobaan Berg tadi menjadi titik awal pengembangan teknologi baru

yang disebut dengan teknologi DNA rekombinan (istilah kerennya rekayasa genetik).

Dengan teknologi ini kita bisa melakukan perubahan sifat genetik suatu jasad secara

terarah (kalau sekarang DNA bisa diedit looh). Dengan teknologi ini  gen suatu jasad

hidup bisa dipindahkan, disambungkan, bahkan dari jasad yang kekerabatannya jauh

sekalipun. Misalnya transgenik. Gen bakteri bisa disisipkan pada DNA tumbuhan.

Kalau pakai pemuliaan biasa, gen tanaman yang kekerabatannya berjauhan tidak bisa

digabungkan. Istilahnya itu inkompatibilitas. Selanjutnya, teknologi DNA

rekombinan ini menjadi tulang punggung bioteknologi modern sekaligus

membedakannya dengan bioteknologi konvensional. Demikianlah sejarah

bioteknologi secara umum. Perkembangan bioteknologi tidak berhenti hanya sampai

disitu namun terus berkembang sampai sekarang.

1.1.3 Penerapan Bioteknologi

Dalam kehidupan kita sehari-hari, secara langsung maupun tidak langsung,

sebagian dari kita pernah berhubungan dengan hasil penerapan Bioteknologi bidang

Kesehatan. Salah satu contohnya adalah insulin yang telah digunakan untuk

mengobati penyakit diabetes. Penyakit diabetes pada manusia diobati dengan insulin

manusia. Insulin merupakan satu dari berbagai contoh penerapan bioteknologi dalam

bidang kesehatan. Kemajuan dunia kedokteran saat ini tidak terlepas dari peran

Bioteknologi. Sebagai bukti dengan ditemukannya vaksin, antibiotik, interferon,

antibodimonoklonal, dan pengobatan melalui terapi gen dan lain sebagainya.

a. Antibodi monoklonal, yaitu antibodi monoklonal adalah antibodi

monospesifik yang dapat mengikat satu epitop saja.Antibodi monoklonal ini

Page 9: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

dapat dihasilkan dengan teknik hibridoma. Sel hibridoma merupakan fusi sel

dan sel.

b. Antibiotika yaitu segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang

mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam

organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan

antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi,

meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai

alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti

pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya

saja targetnya adalah bakteri. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena

cara kerjanya. Desifektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan

yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.

c. Terapi gen yaitu suatu teknik terapi yang digunakan untuk memperbaiki gen-

gen mutan (abnormal/cacat) yang bertanggung jawab terhadap terjadinya

suatu penyakit. Pada awalnya, terapi gen diciptakan untuk mengobati penyakit

keturunan (genetik) yang terjadi karena mutasi pada satu gen, seperti penyakit

fibrosis sistik. Penggunaan terapi gen pada penyakit tersebut dilakukan

dengan memasukkan gen normal yang spesifik ke dalam sel yang memiliki

gen mutan. Terapi gen kemudian berkembang untuk mengobati penyakit yang

terjadi karena mutasi di banyak gen, seperti kanker. Selain memasukkan gen

normal ke dalam sel mutan, mekanisme terapi gen lain yang dapat digunakan

adalah melakukan rekombinasi homolog untuk melenyapkan gen abnormal

dengan gen normal, mencegah ekspresi gen abnormal melalui teknik

Page 10: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

peredaman gen, dan melakukan mutasi balik selektif sehingga gen abnormal

dapat berfungsi normal kembali.

d. Insulin (bahasa Latin insula, "pulau", karena diproduksi di Pulau-pulau

Langerhans di pankreas) yaitu sebuah hormon polipeptida yang mengatur

metabolisme karbohidrat. Selain merupakan "efektor" utama dalam

homeostasis karbohidrat, hormon ini juga ambil bagian dalam metabolisme

lemak (trigliserida) dan protein – hormon ini memiliki properti anabolik.

Hormon tersebut juga memengaruhi jaringan tubuh lainnya. Insulin

menyebabkan sel (biologi) pada otot dan adiposit menyerap glukosa dari

sirkulasi darah melalui transporter glukosa GLUT1 dan GLUT4 dan

menyimpannya sebagai glikogen di dalam hati dan otot sebagai sumber

energi. Kadar insulin yang rendah akan mengurangi penyerapan glukosa dan

tubuh akan mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi. Insulin

digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes mellitus. Pasien dengan

diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan ke

bawah kulit/subkutan) untuk keselamatannya karena kekurangan absolut

hormon tersebut; pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 memiliki tingkat

produksi insulin rendah atau kebal insulin, dan kadang kala membutuhkan

pengaturan insulin bila pengobatan lain tidak cukup untuk mengatur kadar

glukosa darah.

Contoh di atas hanya merupakan beberapa dari banyak contoh bioteknologi

modern. Adapun yang akan saya bahas di dalam makalah ini adalah penerapan

bioteknologi dalam bidang kesehatan yaitu bayi tabung.

Page 11: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

1.2 Pengertian Bayi Tabung

Menurut Wikipedia, Bayi tabung atau pembuahan in vitro (bahasa Inggris:

in vitro fertilisation) adalah sebuah teknik pembuahan dimana sel telur (ovum)

dibuahi di luar tubuh wanita. Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi

masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil. Prosesnya terdiri dari

mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium

dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair.

Menurut sumber lain, bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur oleh

sperma yang terjadi di luar tubuh wanita atau sering dikenal dengan istilah In Vitro

Fertilization (IVF). In Vitro berasal dari Bahasa Latin yang berarti di dalam.

Sedangkan fertilization adalah bahasa Inggris yang berarti pembuahan. Sehingga bayi

tabung atau In Vitro Fertilization adalah proses pembuahan atau bertemunya sel telur

dengan sperma terjadi di dalam cawan petri. Hasil dari pembuahan ini kemudian

ditanamkan kembali ke dalam rahim. Ungkin karena proses pembuahan tersebut

terjadi di tabung kaca sehingga masyarakat mengenalnya dengan istilah “bayi

tabung”.

Pengertian bayi tabung sebenarnya sudah diperkenalkan oleh Steptoe dan

Edward sejak tahun 1977. Keduanya merintis program tersebut untuk pasangan yang

susah mendapatkan keturunan. Penjelasan tentang hal ini akan dijelaskan lebih rinci

pada bagian sejarah.

1.3 Sejarah Bayi Tabung

Walter Heape seorang dari Universitas Cambridge, Inggris melaporkan

keberhasilan pertama kali melakukan transplantasi embrio pada kelinci pada tahun

1890. Tahun 1937 Pincus dan Einsman berhasil mengaspirai sel telur kelinci,

Page 12: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

menginseminasi dengan spermatozoa di dalam tabung, kemudian berhasil terjadi

embrio dan mentransfer ke dalam rahim dan berhasil hamil.

Kemudian Edwards, 85 tahun, merupakan profesor emeritus di Universitas

Cambridge. Ia mengembangkan teknik - di mana telur dikeluarkan dari seorang

wanita, dibuahi di luar tubuh dan kemudian ditanamkan ke dalam rahim - bersama

dengan ahli bedah ginekolog Patrick Steptoe dari Inggris.

Pada tanggal 25 Juli 1978, Louise Brown di Inggris menjadi bayi pertama

lahir melalui prosedur inovatif ini, menandai sebuah revolusi dalam perawatan

kesuburan. "Prestasi Edwards telah memungkinkan untuk mengobati infertilitas,

kondisi medis yang menimpa sebagian besar umat manusia, termasuk lebih dari 10

persen dari semua pasangan di seluruh dunia," kata seorang tim juri Nobel untuk

bidang Kedokteran di Stockholm. Empat juta orang telah dilahirkan berkat fertilisasi

in-vitro (IVF).

Meskipun menghadapi perlawanan dari lembaga kesehatan Inggris, Edwards

dan rekannya menghabiskan bertahun-tahun mengembangkan IVF dari percobaan

awal hingga menjadi pengobatan prkatis. Pada tahun 1980, mereka mendirikan klinik

pertama di dunia IVF, di Bourn Hall di Cambridge.

Saat ini, kemungkinan pasangan subur akan membawa pulang bayi setelah

siklus IVF adalah 1 dari 5, peluang yang sama yang dimiliki pasangan dengan

kesuburan yang normal. Setiap tahun, sekitar 300.000 bayi di seluruh dunia

dilahirkan melalui IVF, menurut Masyarakat Reproduksi Manusia Eropa. Untuk

kemenangan ini, Edwards akan mendapatkan hadiah uang tunai senilai 1,5 juta dollar

AS atau sekitar Rp 135 miliar. Pekerjaan Edwards dan rekannya menimbulkan "debat

etika hidup," di kalangan Vatikan. Para pemimpin agama lain dan beberapa ilmuwan

Page 13: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

menuntut proyek dihentikan. British Medical Research Council pada 1971

mengurangi pendanaan untuk penelitian Edwards, tetapi berhasil menemukan

sumbangan pribadi yang memungkinkan mereka untuk melanjutkan penelitiannya.

Di Indonesia sendiri, bayi tabung dikenal sejak tahun 1984. Perkembangan

pelayanan bayi tabung di Indonesia tidak lepas dari perkembangan Maklmal Terpadu

Imuno Endokrinologi Reproduksi yang didirikan dr. Enud J. Surjana, SpOG(K), Prof

Dr.dr.Ichramsyah A. Rahman, SpOG(K), dan Prof.Dr.dr.T.Z.Jacoeb, SpOG(K) yang

akhirnya mendirikan Pusat Pelayanan Bayi Tabung. Kelahiran pertama di Indonesia

hasil teknik bayi tabung dari pusat bayi tabung TRB Makmal Terpadu

Imunoendokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Dr.

Cipto Mangunkusumo Jakarta pada tahun 1987 hasil dari teknik GIFT (Gomet Intra

Follopian Transfer) dan tahun 1988 yaitu bayi yang lahir di Klaten. Pelayanan

praktek bayi tabung selanjutnya kemudian disusul oleh Pusat TRB di Surabaya,

Yogyakarta, Semarang, dan Bandung. Akan tetapi masih terbatas di lingkungan

Rumah Sakit Pemerintah atau Universitas Negeri. Dengan makin meningktanya

kebutuhan masyarakat maka pelayan ini diperluas kepusat pelayanan swasta, dengan

pengawasan dari Departemen Kesehatan. Saat ini di Indonesia erdapat 10 Pusat

Pelayanan TRB: 5 di Jakarta, 1 di Bandung, 1 di Yogyakarta, 2 di Surabaya, dan 1 di

Bali.

1.3 Alasan Dilakukannya Bayi Tabung

Tidak ada patokan pasti berapa tahun setelah perkawinan sepasang suami istri

segera dikaruniai anak. Namun jika tidak kunjung dikaruniai anak pula, maka

biasanya ada beberapa pasang suami istri yang mengikuti program bayi tabung.

Pasangan usia subur di Indonesia sebesar 47 juta dan mereka yang belum memiliki

Page 14: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

anak adalah 15%. Hal inilah yang menjadi alasan utama mengapa pasangan suami

istri melakukan bayi tabung dimana banyaknya pasangan yang mengalami

infertilisasi atau tidak dapat terjadi pembuahan. Hal ini biasanya disebabkan oleh

beberapa hal berikut.

1. Masalah saluran telur, dimana saluran telur pada istri tidak berjalan dengan

baik atau tidak memungkinkan terjadinya pertemuan antara sel telur dengan

sperma, sehingga pembuahan tidak dapat terjadi. Walaupun pembuahan bisa

terjadi, kemungkinan embrio tidak masuk ke rongga rahim sehingga terjadi

kehamilan di luar kandungan. Untuk menghindari resiko ini, maka pasangan

suami istri mencari jalan aman yang memungkinkan terjadinya kehamilan

yaitu melalui praktik bayi tabung.

2. Masalah sperma, dimana masalah ini meliputi:

- Jumlah sel sperma yang sangat sedikit (<10juta/cc)

- Sebagian besar sperma tidak bergerak (30%)

- Gerakan sperma sangat lambat (Astenozoospermia)

- Sperma tidak keluar besama air mani (Azoozpermia)

3. Mengalami endometriosis berat, dimana kelenjar dinding rahim tumbuh

abnormal. Pada endometriosis berat kecil kemungkinan bisa terjadi kehamilan

alami

4. Unexplained infertility, yaitu ketidaksuburan yang tidak diketahui

penyebabnya. Pembuahan normal sebenarnya bisa dilakukan, tapi tidak

kunjung berhasil karena tidak bisa diketahui apakah sperma dapat bertemu

dengan sel telur, atau sperma dapat menembus sel telur untuk melakukan

pembuahan.

Page 15: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

5. Antibody Antisperma, dimana terdapat antibodi terhadap sperma suami pada

istri atau adanya antibodi pada sperma itu sendiri (sperma seoerti memakai

“helm”, sehingga tidak bisa menembus sel telur) sehingga menghambat

terjadinya pembuahan.

1.5 Proses Bayi Tabung

Adapun proses pembuatan bayi tabung berlangsung dalam tiga tahap. Tahap

pertama, tahap Persiapan Petik Ovum (Per-Uvu) yang meliputi fase down regulation

dan terapi stimulasi. Fase down regulation merupakan suatu proses untuk

menciptakan suatu keadaan seperti menopouse agar indung telur siap menerima terapi

stimulasi. Tahapan ini berlangsung antara dua minggu hingga satu bulan. Setelah fase

down regulation selesai lalu dilanjutkan dengan terapi stimulasi. Tujuan dari terapi ini

untuk merangsang pertumbuhan folikel pada indung telur. Dengan demikian

jumlahnya semakin banyak sehingga pada akhirnya bisa didapatkan sel telur yang

telah matang ketika tiba pada operasi petik ovum.

Tahap kedua, tahap operasi petik ovum/Ovum Pick-Up (OPU). Tahap ini bisa

dilakukan ketika sudah terdapat tiga folikel atau lebih yang berdiameter 18 mm pada

pagi hari dan pertumbuhan folikelnya seragam. Selain itu kadar E2 juga harus

mencapai 200pg/ml/folikel matang.

Tahap ketiga, tahap post OPU. Tahap ini meliputi dua fase, yaitu transfer

embrio dan terapi obat penunjang kehamilan. Fase transfer embrio merupakan proses

memasukkan dua atau maksimum tiga embrio yang sudah terseleksi ke dalam rahim.

Setelah proses ini selesai lalu dilanjutkan dengan terapi obat penunjang kehamilan.

Page 16: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

Tujuan dari terapi tersebut untuk mempersiapkan rahim agar bisa menerima

implantasi embrio sehingga embrio bisa berkembang normal.

Proses bayi tabung memang tidak bisa dilakukan secara instan. Oleh karena

itu bagi pasutri yang telah memilih cara bayi tabung untuk mendapatkan keturunan,

sejak awal memang dituntut mempersiapkan diri dengan baik agar mampu menjalani

seluruh prosedur yang telah ditetapkan sehingga bisa mendapatkan hasil yang

optimal.

1.5 Jenis-jenis Praktek Bayi Tabung

Berdasarkan sumber sperma dan sel telur sertam rahim yang dilibatkan dalam

prakteknya, bayi tabung dikelompokkan menjadi 5 jenis yakni:

1. Pembuahan Dipisahkan dari Persetubuhan. 

Teknik bayi tabung memisahkan persetubuhan suami – istri dari pembuahan bakal

anak. Dengan teknik tersebut, pembuahan dapat dilakukan tanpa persetubuhan.

Page 17: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

Keterarahan perkawinan kepada kelahiran baru sebagaimana diajarkan oleh Gereja

tidak berlaku lagi. Dengan demikian teknik kedokteran telah mengatur dan menguasai

hukum alam yang terdapat dalam tubuh manusia pria dan wanita. Dengan pemisahan

antara persetubuhan dan pembuahan ini, maka bisa muncul banyak kemungkinan lain

yang menjadi akibat dari kemajuan ilmu kedokteran di bidang pro-kreasi manusia.

2. Wanita Sewaan untuk Mengandung Anak. 

Ada kemungkinan bahwa benih dari suami – istri tidak bisa dipindahkan ke dalam

rahim sang istri, oleh karena ada gangguan kesehatan atau alasan – alasan lain. Dalam

kasus ini, maka diperlukan seorang wanita lain yang disewa untuk mengandung anak

bagi pasangan tadi. Dalam perjanjian sewa rahim ini ditentukan banyak persyaratan

untuk melindungi kepentingan semua pihak yang terkait. Wanita yang rahimnya

disewa biasanya meminta imbalan uang yang sangat besar. Suami – istri bisa memilih

wanita sewaan yang masih muda, sehat dan punya kebiasaan hidup yang sehat dan

baik. praktik seperti ini biasanya belum ada ketentuan hukumnya, sehingga kalau

muncul kasus bahwa wanita sewaan ingin mempertahankan bayi itu dan menolak

uang pembayaran, maka pastilah sulit dipecahkan.

3. Sel Telur atau Sperma dari Seorang Donor. 

Masalah ini dihadapi kalau salah satu dari suami atau istri mandul; dalam arti bahwa

sel telur istri atau sperma suami tidak mengandung benih untuk pembuahan. Itu

berarti bahwa benih yang mandul itu harus dicarikan penggantinya melalui seorang

donor. 

Masalah ini akan menjadi lebih sulit karena sudah masuk unsur baru, yaitu benih dari

orang lain. Pertama, apakah pembuahan yang dilakukan antara sel telur istri dan sel

sperma dari orang lain sebagai pendonor itu perlu diketahui atau disembunyikan

Page 18: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

identitasnya. Kalau wanita tahu orangnya, mungkin ada bahaya untuk mencari

hubungan pribadi dengan orang itu. Ketiga, apakah pria pendonor itu perlu tahu

kepada siapa benihnya telah didonorkan. Masih banyak masalah lain lagi yang bisa

muncul.

4. Munculnya Bank Sperma 

Praktik bayi tabung membuka peluang pula bagi didirikannya bank – bank sperma.

Pasangan yang mandul bisa mencari benih yang subur dari bank – bank tersebut.

Bahkan orang bisa menjual – belikan benih – benih itu dengan harga yang sangat

mahal misalnya karena benih dari seorang pemenang Nobel di bidang kedokteran,

matematika, dan lain-lain. Praktek bank sperma adalah akibat lebih jauh dari teknik

bayi tabung. Kini bank sperma malah menyimpannya dan memperdagangkannya

seolah – olah benih manusia itu suatu benda ekonomis. 

Tahun 1980 di Amerika sudah ada 9 bank sperma non – komersial. Sementara itu

bank – bank sperma yang komersil bertumbuh dengan cepat. Wanita yang

menginginkan pembuahan artifisial bisa memilih sperma itu dari banyak

kemungkinan yang tersedia lengkap dengan data mutu intelektual dari pemiliknya.

Identitas donor dirahasiakan dengan rapi dan tidak diberitahukan kepada wanita yang

mengambilnya, kepada penguasa atau siapapun.

1.6 Kontroversi Praktek Bayi Tabung

Bayi yang benihnya berasal dari pasangan suami – istri namun dikandung dan

dilahirkan oleh wanita sewaan dapat menimbulkan persoalan siapakah orang tua dari

bayi itu. Bisa dikatakan bahwa bayi orang tua itu adalah pasangan yang memiliki

benih tadi. Tetapi wanita sewaan juga telah menyumbangkan darah dan dagingnya

selama mengandung bayi tersebut. Sudah pernah terjadi bahwa seorang wanita

Page 19: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

sewaan tidak mau mengembalikan bayi yang telah dikandung dan dilahirkannya.

Orang tua bayi tersebut menuntut di pengadilan, namun hukum yang dipakai untuk

menyelesaikan masalah tersebut belum dibuat. 

Kalau benih diambil dari seorang donor, maka timbul persoalan juga tentang

siapakah orang tua bayi itu. Secara biologis orang tua bayi itu adalah donor yang

telah memberikan benihnya, tetapi secara legal, orang tua anak itu adalah orang tua

yang menerima dan membesarkannya dalam keluarga. Mana yang disebut orang tua?

Orangtua biologis atau orang tua legal. Sebelum ada teknik bayi tabung, maka orang

tua biologis adalah orang tua legal. 

Kesemua penjelasan di ataslah yang menyebabkan timbulnya kontroversi

terhadap praktek bayi tabung. Ada kalangan yang pro dan ada pula yang kontra

dengan alasan-alasannya masing-masing. Pihak yang pro datang dari mereka yang

berlatarbelakang kesehatan seperti dokter dan pemuka kesehatan, serta pasangan

suami istri yang terpaksa memilih jalan bayi tabung karena mengalami infertilisasi.

Sedangkan pihak yang kontra datang dari para pemuka agama yang menilai praktek

bayi tabung adalah hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan norma yang

berlaku.

Apabila mengkaji tentang bayi tabung dari hukum islam,maka harus dikaji

dengan memakai metode ijtihad yang lazim dipakai oleh para ahli ijtihad agar hukum

ijtihadnya sesuai dengan prinsip-prinsip dan jiwa al-Quran dan sunnah menjadi

pasanagan umat

Menurut Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 70

Artinya:Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam,Kami angkut

mereka didaratan dan lautan,Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami

Page 20: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang

telah Kami ciptakan.

Inseminasi buatan endahngan donor itu pada hakikatnya merendahkan harkat

manusia sejajar dengan hewan yang di inseminasi.

Hadist Nabi:

Tidak halal bagi seseorang yang beriman pada Allah dan hari Akhir menyiramkan

airnya (sperma) pada tanaman orang lain(vagina  istri orang lain).Hadist Riwayat Abu

Daud,Al-Tirmizi dan hadist ini dipandang sahih oleh Ibnu Hibban.

Dengan hadist ini para ulama sepakat mengharamkan seseorang

mengawini/melakukan hubungan seksual dengan wanita hamil dari orang lain yang

mempunyai ikatan perkawinan yang sah.

Pada zaman dulu masalah bayi tabung/inseminasi buatan belum

timbul,sehingga kita tidak memperoleh fatwa hukumnya dari mereka.Kita dapat

menyadari bahwa inseminasi buatan / bayi tabung dengan donor sperma atau ovum

lebih mendatangkan madaratnya daripada maslahahnya. 

Maslahahnya dari bayi tabung adalah bias membantu pasangan suami istri

yang keduanya atau salah satu nya mandul atau ada hambatan alami pada suami atau

istri menghalangi bertemunya sel sperma dan sel telur.Misalnya karena tuba falopii

terlalu sempit atau ejakulasinya terlalu lemah.Namun akibat(mafsadah) dari bayi

tabung adalah:

Percampuran Nasab,padahal Islam sangat menjaga kesucian / kehormatan

kelamin dan kemurnian nasab,karena ada kaitannya dengan kemahraman

(siapa yang halal dan haram dikawini) dan kewarisan.

Page 21: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

Bertentangan dengan sunnatullah atau hukum alam.

Inseminasi pada hakikatnya sama dengan prostitusi/ zina karena terjadi

percampuran sperma dengan ovum tanpa perkawinan yang sah.

Kehadiran anak hasil inseminasi  buatan bisa menjadi sumber konflik didalam

rumah tangga terutama bayi tabung dengan bantuan donor merupakan anak

yang sangat unik yang bisa berbeda sekali bentuk dan sifat-sifat fisik dan

karakter/mental si anak dengan bapak ibunya.

Anak hasil inseminasi buatan/bayi tabung yang percampuran nasabnya

terselubung dan sangat dirahasiakan donornya adalah lebih jelek daripada

anak adopsi yang pada umumnya diketahui asal dan nasabnya.

Bayi tabung lahir tanpa proses kasih sayang yang alami terutama pada bayi

tabung lewat ibu titipan yang harus menyerahkan bayinya pada pasangan

suami istri yang punya benihnya,sesuai dengan kontrak,tidak terjalin

hubungan keibuan anatara anak dengan ibunya secara alami

Surat Al-Lugman ayat 14

Mengenai status anak hasil inseminasi dengan donor sperma atau ovum menurut

hukum islam adalah tidak sah dan statusnya sama dengan anak hasil prostitusi.UU

Perkawinan pasal 42 No.1/1974:”Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam

atau sebagai akibat perkawinan yang sah”maka memberikan pengertian bahwa bayi

tabung dengan bantuan donor dapat dipandang sah karena ia terlahir dari perkawinan

yang sah.Tetapi inseminasi buatan dengan sperma atau ovum donor tidak di izinkan

karena tidak sesuai dengan Pancasila,UUD 1945 pasal 29 ayat 1.

Page 22: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

      Asumsi Menteri Kesehatan bahwa masyarakat Indonesia termasuk kalangan

agama nantinya bias menerima bayi tabung seperti halnya KB.Namun harus diingat

bahwa kalangan agama bias menerima KB karena pemerintah tidak memaksakan

alat/cara KB yang bertentangan dengan agama.Contohnya : Sterilisasi,Abortus.Oleh

karena itu pemerintah diharapkan mengizinkan praktek bayi tabung yang tidak

bertentangan dengan agama.

Tinjauan dari Segi Hukum Perdata Terhadap Inseminasi Buatan (Bayi

Tabung):

         Jika benihnya berasal dari suami istri

Jika benihnya berasal dari suami istri, dilakukan proses fertilisasi-in-vitro

transfer embrio dan diimplantasikan ke dalam rahim istri maka anak tersebut

baik secara biologis ataupun yuridis mempunyai status sebagai anak sah

(keturunan genetik)dari pasangan tersebut. Akibatnya memiliki hubungan

mewaris dan hubungan keperdataan lainnya.

Jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim wanita lain yang bersuami, maka

secara yuridis status anak itu adalah anak sah dari pasangan penghamil, bukan

pasangan yang mempunyai benih. Dasar hukum ps. 42 UU No. 1/1974 dan ps.

250 KUHPer. Dalam hal ini suami dari istri penghamil dapat menyangkal anak

tersebut sebagai anak sahnya melalui tes golongan darah atau dengan jalan tes

DNA.

         Jika salah satu benihnya berasal dari donor

Jika suami mandul dan istrinya subur, maka dapat dilakukan fertilisasi-in-vitro

transfer embrio dengan persetujuan pasangan tersebut. Sel telur istri akan

Page 23: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

dibuahi dengan sperma dari donor di dalam tabung petri dan setelah terjadi

pembuahan diimplantasikan ke dalam rahim istri.

Jika embrio diimplantasikan  ke dalam rahim wanita lain yang bersuami maka

anak yang dilahirkan merupakan anak sah dari pasangan penghamil tersebut.

Dasar hukum ps. 42 UU No. 1/1974 dan ps. 250 KUHPer.

         Jika semua benihnya dari donor

Jika sel sperma maupun sel telurnya berasal dari orang yang tidak terikat pada

perkawinan, tapi embrio diimplantasikan ke dalam rahim seorang wanita yang

terikat dalam perkawinan maka anak yang lahir mempunyai status anak sah dari

pasangan suami istri tersebut karena dilahirkan oleh seorang perempuan yang

terikat dalam perkawinan yang sah.

1.7 Dampak Bayi Tabung

Pada program bayi tabung proses pembuahan terjadi secara tidak alami

(pembuahan dilakukan secara buatan). Metode pembuahan buatan ini tidak menutup

kemungkinan menimbulkan risiko. Adanya dugaan cacat bawaan sebagai dampak

bayi tabung maupun pembuahan buatan lain dengan metode intra-cytoplasma telah

mendorong Prof. Bertelsmann menghimbau komisi kedokteran di Jerman untuk

melakukan penelitian terpadu maupun penelitian data secara sistimatis.

Selama ini memang belum diketahui secara pasti, apakah meningkatnya

jumlah cacat bawaan tersebut memang murni dampak bayi tabung ataukah faktor

lainnya. Tetapi yang pasti, kasus cacat bawaan memang banyak ditemukan pada

pembuahan buatan dibandingkan dengan pembuahan alami. Artinya, dampak bayi

tabung memang berisiko menimbulkan cacat bawaan pada bayi. Cacat bawaan ini

Page 24: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

mencakup cacat yang terlihat maupun yang tidak, semisal kelainan pada ginjal,

jantung, maupun organ tubuh lainnya.

Dampak bayi tabung yang lain adalah risiko bayi terlahir kembar. Pada proses

bayi tabung, pembuahan dilakukan terhadap beberapa sel telur sekaligus. Dari

beberapa sel telur tersebut kadang-kadang berkembang secara bersamaan di dalam

rahim. Akibatnya, terjadi kehamilan kembar yang bisa lebih dari dua. Jika ini terjadi,

peluang janin untuk bisa terus berkembang di dalam rahim akan semakin sedikit.

Adapun dampak negatif bayi tabung yang sudah diketahui adalah efek

samping bagi ibu dan anak akibat dari penggunaan obat-obatan pemicu ovulasi yang

digunakan selama proses bayi tabung. Selain itu, proses bayi tabung juga berisiko

menyebabkan pendarahan saat tahap pengambilan sel telur (Ovum Pick-Up).

Meskipun pada faktanya jarang terjadi, namun penggunaan jarum khusus yang

dimasukkan ke dalam rahim saat proses pengambilan sel telur, tetap membuka

peluang terjadinya pendarahan.

Dampak negatif bayi tabung lainnya antara lain: kehamilan di luar kandungan

(kehamilan ektopik), kemungkinan terjadinya sebesar 5%; ibu terserang infeksi,

rhumatoid arthritis (lupus), serta alergi; mengalami risiko keguguran sebesar 20%;

terjadinya Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS). OHSS merupakan

komplikasi dari perkembangan sel telur sehingga dihasilkan banyak folikel.

Akibatnya, terjadilah akumulasi cairan di perut. Cairan ini bisa sampai ke dalam

rongga dada. Karena keberadaan cairan tersebut bisa mengganggu fungsi tubuh maka

harus dikeluarkan. Hanya saja risiko terjadinya OHSS relatif kecil, hanya sekitar 1%

saja.

Page 25: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

Dampak bayi tabung serta program bayi tabung sendiri memang sesuatu yang

dilematis. Di satu sisi program bayi tabung memang bisa membantu pasutri yang sulit

mempunyai momongan akibat gangguan kesuburan. Namun di sisi lain, segala risiko

yang harus dihadapi pasien adalah suatu pilihan yang sulit dihindari. Belum lagi

tingkat keberhasilan pembuahan buatan juga relatif kecil. Hanya 40% pasien yang

sukses mendapatkan kehamilan. Apalagi sukses kehamilan yang bisa mengantarkan

hingga bisa melahirkan anak semakin kecil kemungkinannya, yakni sebesar 15%.

Page 26: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

BAB III

PENUTUP

Berdasarkan semua penjelasan dalam makalah ini, maka dapat disimpulkan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Bioteknologi adalah penerapan asas-asas sains (ilmu pengetahuan alam) dan

rekayasa (teknologi) untuk pengolahan suatu bahan dengan melibatkan

aktivitas jasad hidup untuk menghasilkan barang dan/atau jasa, yang pada

akhirnya diadakan untuk kesejahteraan manusia.

2. Salah satu contoh penerapan bioteknologi dalam bidang kesehatan adalah bayi

tabung yaitu sebuah teknik pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di

luar tubuh wanita, sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh pasangan

yang mengalami kesulitan untuk memiliki anak.

3. Bayi tabung dilakukan oleh pasangan suami istri disebabkan karena beberapa

hal, yang pada umumnya karena infertilisasi yaitu ketidakmampuan istri

maupun suami untuk menghasilkan keturunan.

4. Tahap pertama, tahap Persiapan Petik Ovum (Per-Uvu) yang meliputi fase

down regulation dan terapi stimulasi. Tahap kedua, tahap operasi petik

ovum/Ovum Pick-Up (OPU). Tahap ini bisa dilakukan ketika sudah terdapat

tiga folikel atau lebih yang berdiameter 18 mm pada pagi hari dan

pertumbuhan folikelnya seragam. Tahap ketiga, tahap post OPU. Tahap ini

meliputi dua fase, yaitu transfer embrio dan terapi obat penunjang kehamilan.

Fase transfer embrio merupakan proses memasukkan dua atau maksimum tiga

embrio yang sudah terseleksi ke dalam rahim.

Page 27: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

5. Berdasarkan sumber sperma dan sel telur serta rahim yang dilibatkan, praktek

bayi tabung dibedakan menjadi empat yakni pembuahan dipisahkan dari

persetubuhan, wanita sewaan untuk mengandung anak, sel telur atau sperma

dari seorang donor, munculnya bank sperma 

6. Hingga saat ini, prkatek bayi tabung mendatangkan kontroversi dari berbagai

kalangan, dimana ada kalangan yang pro dan ada pula yang kontra dengan

alasan-alasannya masing-masing. Pihak yang pro datang dari mereka yang

berlatarbelakang kesehatan seperti dokter dan pemuka kesehatan, serta

pasangan suami istri yang terpaksa memilih jalan bayi tabung karena

mengalami infertilisasi. Sedangkan pihak yang kontra datang dari para

pemuka agama yang menilai praktek bayi tabung adalah hal yang tidak sesuai

dengan nilai-nilai agama dan norma yang berlaku.

7. Praktek bayi tabung memberikan dampak tertentu kepada pasangan maupun

bayinya seperti adanya kemungkinan bayi lahir kembar, kemungkinan bayi

lahir catat lebih besar dibandingkan dengan kehamilan normal, dan

kemungkinan terjadinya kehamilan di luar kandungan.

Page 28: makalah bioteknologi bayi tabung.docx

Pertanyaan yang dijawab adalah pertanyaan dari saudara Muhammad Niswar Yunus,

bertanya kepada materi saudara Fera,

“Mengapa manusia bisa mengalami influenza berkali-kali. Apakah tidak ada antibody

yang bekerja, atau bagaimana?”

Jawaban:

“Menurut saya, pada manusia, antibodi terhadap virus influenza sebenarnya bekerja.

Namun manusia tetap bisa mengalami influenza berkali-kali karena virus influenza

ini tidak hanya berhenti pada satu bentuk saja. Melainkan virus influenza berbeda

dengan virus penyakit lainnya karena virus ini terus mengalami mutasi atau

perubahan dari waktu ke waktu. Saat virus influenza masuk ke dalam tubuh manusia

pertama kali, maka virus ini tentunya akan di identifikasi dan dibentuk antibody

untuk mencegah penyerangan yang kedua,. Namun virus ini kemudian mengalami

mutasi dan ketika masuk ke dalam tubuh manusia untuk kedua kalinya, maka

antibody yang tadi terbentuk tidak akan bisa digunakan lagi untuk menangkal virus

ini, karena virusnya telah berubah menjadi bentuk yang lain, serta memiliki struktur

yang berbeda”