Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

download Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

of 29

Transcript of Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    1/29

    MAKALAH BIOKIMIA

    RESPIRASI DAN ENERGI

    Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Biokimia

    Mujizat Alam 230210130065

    Fahmi Ghiffari 230210130022

    Elsi Sri Mulyani 230210130052

    Nurul Fadliani 230210130053

    Joana Viviani K 230210130054

    Khairul Umami 230210130055

    M. Taufik Hidayah 230210130056

    Taufik Candra 230210130057

    Luthfi Fauzan Akuan 230210130058

    M. Albar Ghiffar 230210130060

    Lukman Bima P 230210130075

    Justine Ardelia 230210130077

    PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

    FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    2014

  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    2/29

    KATA PENGANTAR

    Pertama kami panjatkan puji serta syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha

    Esa. Dengan rahmat dan ridho-Nya lah sehingga kami bisa menyelesaikan makalah

    ini. Semoga di setiap derap langkah dan lantunan nafas kita senantiasa berada pada

    lindungan-Nya.

    Ilmu pengetahuan mengenai segala proses reaksi biologis dan kimiawi

    makhluk hidup sudah sangat berkembang pesat. Ditambah dengan kemajuan

    teknologi dan informasi sehingga memudahkan setiap orang untuk mendapatkan

    akses kajian. Dalam menjadikan sumber daya manusia yang handal, perlu adanya

    suatu kajian mendalam mengenai materi yang dibahas sehingga pembelajar bisa

    mencapai predikat mahir dan mampu mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.

    Pembuatan makalah ini merupakan upaya untuk memenuhi tugas mata kuliah

    biokimia di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Hal ini dilakukan agar diperoleh

    pemahaman dan analisis mendalam mengenai materi yang disampaikan pada

    perkuliahan.

    Terimakasih kami ucapkan pula kepada seluruh pihak terkait dalam

    pembuatan makalah ini. Terimakasih secara khusus diberikan kepada seluruh anggota

    kelompok 2 yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini hingga selesai.

    Akhir kata, kami mohon maaf jika terdapat kekurangan pada makalah yang

    kami buat ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya dan menjadi pustaka

    rujukan pada mata kuliah Biokimia.

    Jatinangor, 4 November 2014

    Penyusun

  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    3/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Setiap organisme memiliki cara masing-masing dalam bertahan hidup

    begitupun memperoleh energi. Respirasi adalah suatu jalan dimana sel yang

    merupakan satuan unit struktural penyusun organisme mendapatkan energi guna

    mendukung aktifitas kehidupannya.

    Kemampuan untuk memanfaatkan energi dan menyalurkannya menjadi kerja

    biologis seperti ini merupakan sifat-sifat dasar dari semua makhluk hidup. Semua

    organisme termasuk tumbuhan memerlukan energi dalam setiap kegiatan

    (aktifitas) kehidupan. Berdasarkan hukum I termodinamika, energi di alam

    semesta bersifat konstan, tidak dapat dimusnahkan maupun diciptakan.

    Tumbuhan sebagai makhluk fotoautotrof dapat mengkonversi energi matahari

    menjadi energi kimiawi dalam bentuk glukosa serta dapat mengkonversi glukosa

    menjadi energi metabolisme yaitu ATP (adenosine triphosphate) yang merupakan

    kompleks molekul berenergi tinggi.

    Tumbuhan memiliki organel-organel spesifik yang berfungsi menjalankan

    berbagai proses biokimia. Organel-organel yang terlibat dalam proses konversi

    energi, berupa mitokondria dan kloroplas. Mitokondria merupakan organel dalam

    sel tumbuhan yang berperan sebagai tempat respirasi seluler, yaitu proses

    katabolik yang dapat menghasilkan ATP saat tersedianya oksigen. Sedangkan

    kloroplas merupakan organel yang berperan sebagai tempat berlangsungnya

    proses fotosintesis.

  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    4/29

    1.2Rumusan Masalah

    1. Apa itu respirasi?

    2. Bagaimana proses pembentukan energi?

    3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi?

    1.3Tujuan

    Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah agar mahasiswa dapat memahami

    proses respirasi sel dalam membentuk energi dan faktor-faktor yang mempengaruhi

    proses pembentukkan energi tersebut dan juga agar para pembaca makalah ini dapat

    mengetahui informasi yang terjadi pada sel dengan segala proses biologis dan reaksi

    kimia yang terjadi di dalam sel.

  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    5/29

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Definisi Respirasi

    Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-

    senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada

    hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2sedangkan

    O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut

    substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi,

    atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak

    jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit

    respirasi adalah intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi.

    Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan

    tinggi. Terdapat beberapa substrat respirasi yang penting lainnya diantaranya adalah

    beberapa jenis gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa; pati; asam organik; dan

    protein (digunakan pada keadaan & spesies tertentu).

    Persamaan umum respirasi seluler :

    C6H12O6+ 6 O2 6 CO2+ 6 H2O + Energi*

    *Energi = ATP (Adenosine TriPhosphate) + Panas

    Menurut Campbell et al. (2002), aktivitas hidup yang memerlukan energi

    antara lain, kerja mekanis (kontraktil dan motilitas), transpor aktif (mengangkut

    molekul zat atau ion yang melawan gradien konsentrasi zat), produksi panas (bagi

    tubuh burung dan hewan menyusui). Namun, selain ketiga tujuan tersebut, energi

    dibutuhkan oleh tubuh untuk transfer materi genetik dan metabolisme sendiri.

  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    6/29

    Jadi respirasi seluler adalah proses perombakan molekul organik kompleks

    yang kaya akanenergi potensial menjadi produklimbah yang berenergi lebih rendah

    (proses katabolik) pada tingkat seluler. Pada respirasi sel, oksigen terlibat sebagai

    reaktan bersama dengan bahan bakar organik dan akan menghasilkan air, karbon

    dioksida, serta produk energi utamanya ATP. ATP (adenosin trifosfat) memiliki

    energi untuk aktivitassel seperti melakukansintesisbiomolekul dari molekul pemula

    yang lebih kecil, menjalankan kerja mekanik seperti pada kontraksi otot, dan

    mengangkut biomolekul atau ion melalui membran menuju daerah berkonsentrasi

    lebih tinggi.

    Respirasi merupakan rangkaian dari banyak reaksi komponen, yang masing-

    masingnya dikatalisis oleh enzim yang berbeda.

    Respirasi dapat digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan ketersediaan O2di udara,

    yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob merupakan proses

    respirasi yang membutuhkan O2, sebaliknya respirasi anaerob merupakan proses

    repirasi yang berlangsung tanpa membutuhkan O2. Respirasi anaerob sering disebut

    juga dengan nama fermentasi. Perbedaan antara keduanya akan terlihat pada proses

    tahapan reaksi dalam respirasi.

    2.2 Sintesis Energi (ATP) pada Tumbuhan

    Siklus energi sel melibatkan ATP sebagai tenaga pendorong jalannya reaksi

    biokimia. Tumbuhan memperoleh energi melalui proses katabolisme nutrien menjadi

    senyawa kimia untuk mendapatkan ATP serta melalui melalui mekanisme reduksi

    dan oksidasi. Aliran elektron yang berasal dari reaksi redoks ini diawali dengan

    eksitasi elektron akibat adanya komponen sel yang mengabsorbsi cahaya. Proses ini

    dikenal dengan fotosintesis.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energi_potensialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Limbahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Katabolik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Selulerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Reaktanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/ATPhttp://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sintesishttp://id.wikipedia.org/wiki/Biomolekulhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mekanik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kontraksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Membranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Membranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Kontraksihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mekanik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Biomolekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sintesishttp://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/wiki/ATPhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Reaktanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Selulerhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Katabolik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Limbahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energi_potensialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekul
  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    7/29

    (Sumber: http://www.wonderfullygift.blogspot.com)

    Gambar 1. Aliran energi dalam ekosistem. Energi berasal dari matahari

    yang dikonversi menjadi energi kimia di dalam kloroplas.

    Energi kemudian digunakan dalam respirasi sel di

    mitokondria, melepaskan energi potensial dan energi panas

    (Campbel, 2009).

    Sintesis ATP dikatalisis oleh kompleks protein membran yang disebut ATP

    sintase. Berdasarkan mekanisme pembentukan ATP, energi untuk metabolisme sel

    tumbuhan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu fosforilasi tingkat substrat, fosforilasi

    oksidatif, dan fotofosforilasi. Fosforilasi tingkat substrat terjadi selama proses

    glikolisis dan siklus Krabs menghasilkan ATP dan molekul tenaga pereduksi

    NADH/NADPH dan FADH yang kemudian akan digunakan untuk pembentukan

    ATP pada fosforilasi oksidatif. Fotofosforilasi dikenal dengan proses fotosintesis.

    http://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.html
  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    8/29

    (Sumber: http://www.wonderfullygift.blogspot.com)

    Gambar 2. Proses respirasi sel. Proses respirasi terdiri atas glikolisis, pembentukan

    asam sitrat, siklus Krabs, dan transfer elektron. Baik proses glikolisis,

    maupun siklus Krabs, terjadi pembentukan ATP melalui fosforilasi

    tingkat substrat. NADH dan FADH2akan mentransfer elektron ke dalam

    proses rangkaian transfer elektron melepaskan energi kimia membentuk

    ATP dengan bantuan ATP sintesis. Pembentukan ATP pada transfer

    elektron merupakan fosforilasi oksidatif.

    1. Fosforilasi Tingkat Substrat

    Fosforilasi tingkat substrat membentuk ATP menggunakan energi dari

    substrat kaya-energi untuk memindahkan gugus fosfat ke ADP. Proses ini terjadi di

    dalam sitoplasma. Substrat dalam proses fosforilasi ini dihasilkan melalui proses

    katabolisme glukosa pada tahap glikolisis dan siklus Krebs. Selama proses

    pemecahan glikolisis menjadi piruvat, terjadi perpindahan elektron yang kaya-energi.

    Pemindahan elektron tersebut terjadi melalui reaksi reduksi-oksidasi (redoks) dengan

    bantuan coenzim NAD+

    sebagai molekul pembawa elektron. NAD+yang menangkap

    elektron akan memjadi NADH.

    http://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.html
  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    9/29

    Gambar 3. Proses Fosforilisasi

    Glikolisis merupakan proses pemecahan atau penyederhanaan molekul gula

    yang terdiri atas 6 gugus atom C menjadi 3 gugus atom C (piruvat/asam piruvat).

    Glikolisis terdiri atas9-10 reaksi. Fosforilasi tingkat substrat pada glikolisis terjadi

    sebanyak dua kali. Pertama, pada saat molekul 1,3 bifosfogliserat mentransfer

    langsung gugus fosfatnya secara enzimatik ke ADP. Kedua, pada saat fosfoenol

    piruvat mentransfer langsung gugus fosfatnya secara enzimatik ke ADP di akhir tahap

    glikolisis. Pembentukan ATP pada kedua fase tersebut disebut fosforilasi tingkat

    substrat. Fosforilasi tingkat substrat terjadi ketika enzim mentransfer fosfat dari

    substrat ke ADP.

  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    10/29

    (Sumber: http://www.wonderfullygift.blogspot.com)

    Gambar 3. Garis besar proses glikolisis pada respirasi sel. Empat reaksi terlebih

    dahulu memecah glukosa ke dalam 2 molekul dengan 3 gugus karbon.

    Reaksi selanjutnya menghasilkan 2 molekul piruvat dengan melepas 2

    NADH dan 4 ATP.

    Gambar 4. Perubahan Asam Piruvat menjadi Asetil Ko A

    http://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.html
  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    11/29

    Pada fosforilasi tingkat substrat, dihasilkan 2 ATP dari proses glikolisis dan 2

    ATP dari siklus Krebs. Pemecahan glukosa hanya melepas seperempat energi yangterkandung dalam glukosa, energi sebagian besar masih tersimpan dalam molekul

    piruvat. Pelepasan energi pada piruvat terlebih dahulu dilakukan dengan

    mengkonversi piruvat menjadi asetil CoA yang kemudian akan dibawa ke dalam

    mitokondria melalui transfer aktif dengan bantuan transport protein. Piruvat akan

    kehilangan satu atom C, dan kemudian mengalami oksidasi dan membentuk asetil

    CoA yang bersifat sangat reaktif serta mereduksi NAD+ menjadi NADH. Siklus

    Krebs akan melepaskan energi yang tersimpan di dalam asetil CoA secara bertahap.

    (Sumber: http://www.wonderfullygift.blogspot.com)

    Gambar 5. Siklus Krebs

    http://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.html
  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    12/29

    Umumnya terdapat beberapa tahapan reaksi kimia di dalam siklus Krebs yaitu

    dekarboksilasi dan reaksi redoks. Asetil CoA akan mengalami penambahan gugus 4

    C dari oksaloasetat menjadi gugus 6 C (isocitric acid). Isocitric acid kemudian

    mengalami pelepasan atom C (dekarboksilasi) menjadi -ketoglutaric acid

    melepaskan CO2dan mereduksi NAD+menjadi NADH. -ketoglutaric acid kemudian

    akan terdekarboksilasi kembali melepasan CO2, mereduksi NAD+,

    membentuk

    succinyl acid CoA yang memiliki 4 atom C. ATP kemudian terbentuk melalui jalur

    fosforilasi tingkat substrat pada pelepasan enzim CoA dari succinyl acid CoA

    menjadi succinic acid. Succinic acid akan dioksidasi membentuk fumaric acid dan

    mereduksi coenzim FAD menjadi FADH2. NADH dibentuk kembali pada saat malic

    acid dioksidasi menjadi oksaloacetad. Selama siklus Krebs dikasilkan 4 molekul CO2,

    6 NADH, 2 FADH2dan 2 ATP untuk setiap molekul glukosa. NADH dan FADH2

    merupakan molekul kaya energi yang membawa elektron. ATP sebagian besar

    dihasilkan dari NADH dan FADH2 yang masuk ke dalam proses rantai transfer

    elektron. Rantai transport elektron terjadi di inner membrane mitokondria.

    2. Fosforilasi Oksidatif

    Fosforilasi oksidatif merupakan pembentukan ATP menggunakan energi yang

    dihasilkan pada reaksi reduksi-oksidasi transfer elektron. Fosforilasi oksidatif pada

    mitokondria juga disebut sebagai rantai transfer elektron karena oksidasi molekul

    pembawa energi, dalam bentuk NADH dan FADH2 berlangsung melalui reaksi

    berantai. Reaksi ini terjadi di membran dalam dan ruang antar membran mitokondria.

    Elektron berpindah dari satu kompleks aseptor dengan tingkat elektronegatifan

    terendah menuju aseptor dengan tingkat elektronegatifitas yang lebih tinggi.

    Kompleks rantai respirasi ini secara berturut-turut adalah kompleks NADH

    dehidrogenase oleh flavaprotein (kompleks I), (kompleks II) kompleks sitokrom-b/c1

    (kompleks III), dan sitokrom oksidase (kompleks III). Aseptor elektron terakhir

    adalah O2.

    NADH yang berada di dalam membran dalam mitokondria akan ditransfer

    melalui kompleks I menuju kompleks III melalui Q (ubiquinon) yang ada diantara

  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    13/29

    kompleks I dan III. Proses trasfer pada kompleks I melibatkan NADH yang kemudian

    melepas atom hidrogen dan dua elektron. Elektron akan mereduksi FMN menjadi

    FMNH2, dan mengoksidasi NADH menjadi NAD+. FMNH2kemudian melepas 2H

    +

    menuju membran antar ruang mitokondria melewati matriks yang secara bersamaan

    mentransfer elektron menuju Q.

    Suksinat dehidrogenase (kompleks II) merupakan satu-satunya enzim terikat

    membran di dalam siklus asam sitrat. Enzim ini tersusun atas Flavin Adenine

    nucleotide (FAD) sebagai akseptor elektron, beberapa protein pusat Fe-S, dan satu

    sitokrom b. Transpor elektron dari suksinat dehidrogenase menuju ubikuinon

    berlangsung dengan tanpa penurunan potensial redoks, sehingga tidak ada energi

    yang diperoleh melalui transfer elektron dari suksinat menuju ubikuinon seperti

    halnya reaksi yang dikatalisis oleh kompleks I. Kompleks II mereduksi FADH2

    menjadi FAD+dan mentransfer elektron menuju ubiquinon.

    Ubikuinon tereduksi yang berasal dari kompleks I dan II dioksidasi oleh

    kompleks III, sitokrom bc1. Kompleks III mengatalisis transfer elektron dari

    ubikuinol (QH2) menuju sitokrom c dan diikuti dengan pemindahan proton dari

    matriks mitokondria ke ruang antar membran. Sitokrom c merupakan protein yang

    terdapat di ruang antar membran, terletak antara kompleks III dan IV, dan memiliki

    gugus heme. Setelah gugus heme sitokrom c menerima elektron dari kompleks III,

    sitokrom c bergerak ke kompleks IV.

  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    14/29

    (Sumber: http://www.wonderfullygift.blogspot.com)

    Gambar 5. Proses perpindahan elektron pada transport elektron. Tingkat energi

    bebas yang dihasilkan dalam proses rantai transfer elektron. Elektron

    dari NADH dan FADH2akan berpindah secara urut.

    Gambar 6. Rantai Transpor Elektron

    http://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.html
  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    15/29

    Kompleks IV atau sitokrom oksidase merupakan kompleks terakhir dalam

    rantai respirasi. Kompleks ini berfungsi memindahkan elektron dari sitokrom c ke

    oksigen (O2), membentuk molekul air (H2O). Kompleks ini dapat memasukkan 4

    elektron dari ruang antar membran ke matriks mitokondria, bersama-sama dengan 4

    proton yang terdapat di matriks, enzim ini dapat mereduksi O2 sehingga menjadi

    2H2O. Kompleks ini juga mengeluarkan 1 proton dari matriks ke ruang antar

    membran untuk setiap 1 elektron yang melalui sitokrom.

    Elektron yang melintas dari satu enzim terikat-membran ke lainnya, kehilangan

    sejumlah energi setiap kali berpindah (sebagaimana hukum II termodinamika). Energi

    yang hilang memungkinkan pemompaan ion hidrogen bergerak menentang gradien

    konsentrasi (konsentrasi ion H+di dalam matriks lebih rendah dibandingkan di dalam

    ruang antar membran.).

    (Sumber: http://www.wonderfullygift.blogspot.com)

    Gambar 7. ATP sintase. Ion H+ melintas melalui ATP sintase dari ruang antar

    membran menuju ke membran dalam mitokondria.

    http://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.html
  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    16/29

    Ion H+tidak dapat bergerak kembali melalui membran. Ion H

    + hanya dapat

    kembali melalui enzim ATP sintase yang terdapat di dalam membran. Pada saat ion

    H+melintas melalui enzim ATP sintase, energi dari enzim digunakan untuk mengikat

    fosfat ke ADP, membentuk ATP. Mekanisme tersebut dikenal dengan kemiosmosis.

    Sintesis ATP dapat terjadi baik di kloroplas ataupun di mitokondria sel tumbuhan.

    Mekanisme sintesisnya pun memiliki kemiripan. Meskipun demikian, ATP yang

    dihasilkan di mitokondria lebih banyak dihasilkan untuk dikirim ke sitosol,

    sedangkan ATP yang dihasilkan di kloroplas hanya digunakan oleh organel itu

    sendiri.

    Melalui proses fosforilasi, dihasilkan 36 ATP secara keseluruhan untuk satu

    molekul glukosa. Fosforilasi tingkat substrat hanya menghasilkan sejumlah kecil ATP

    (4 ATP). Sisanya dihasilkan selama proses fosforilasi oksidatif. Dengan demikian

    fosforilasi tingkat substrat hanya bertanggung jawab atas sebagian kecil penghasilan

    energi, sedangkan fosforilasi oksidatif bertanggung jawab atas 90% energi yang

    dihasilkan oleh respirasi sel tumbuhan.

    A.3. Fotofosforilasi

    Fotofosforilasi merupakan proses penambahan Pi pada ADP membentuk ATP

    dengan bantuan sinar matahari. Secara singkat, energi dari matahari digunakan untuk

    menghasilkan molekul organik (glukosa) dan O2 dari CO2dan air. Proses ini dikenal

    juga sebagai proses fotosintesis. Proses fotosintesis berlangsung pada organel khusus

    yang sensitif cahaya, yaitu kloroplas (Gambar 7) yang banyak terdapat di jaringan

    mesofil daun. Proses fotosintesis juga melibatkan reaksi redoks.

  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    17/29

    (Sumber: http://www.wonderfullygift.blogspot.com)

    Gambar 7. Lokasi fotosintesis pada tanaman. Daun merupakan organ tumbuhan

    utama yang melakukan fotosintesis. Kloroplas terdapat di dalam sel

    mesofil daun. Kloroplas terdiri atas outer dan inner membrane, tilakoid

    pada granum dan stroma.

    Proses fotosintesis juga mengalami reaksi redoks seperti yang terjadi pada

    proses respirasi. Pada proses respirasi, energi dihasilkan melalui pemecahan molekulglukosa yang kemudia melepaskan elektron dan atom hidrogen yang ditansfer menuju

    oksigen. Peristiwa tersebut menghasilkan produk samping berupa air. Elektron akan

    kehilangan energi potensial selama berpindah melalui aseptor-aseptor pada teransfer

    elektron di mitokondria. Energi bebas tersebut mengaktifkan ATP sintase yang akan

    mengikat Pi dengan ADP membentuk ATP. Pada proses fotosintesis juga terjadi

    perpindahan elektron yang berasal dari pemecahan molekul air. Elektron akan

    dimanfaatkan oleh CO2 untuk membentuk glukosa. Perpindahan elektron dari air ke

    CO2membutuhkan energi potensial yang berasal dari cahaya.

    Fotosintesis berlangsung dalam dua tahap, yaitu pembentukan ATP dan

    NADPH (reaksi terang), dan proses pemecahan CO2 untuk pembentukan glukosa

    (reaksi gelap).

    http://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.html
  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    18/29

    (Sumber: http://www.wonderfullygift.blogspot.com)

    Gambar 8. Proses fotosintesis. Fotosintesis terdiri atas reaksi pembentukan ATP

    dan NADPH (reaksi terang) yang digunakan dalam siklus Calvin (reaksi

    gelap)

    1.

    Reaksi TerangReaksi terang merupakan proses pembentukan NADP

    +menjadi NADPH yang

    sekaligus membentuk ATP (fotofosforilasi) melalui proses kemiosmosis dengan

    bantuan energi potensial dari cahaya. Proses fotosintesis pada tanaman menghasilkan

    ATP dan NADPH melalui proses fotofosforilasi nonsiklik. Proses fotofosforilasi

    nonsiklik terjadi pada fotosistem I dan II. Fotosistem terdiri atas beberapa pigmen

    cahaya berupa klorofil a, klorofil b dan karotenoid. Pigmen cahaya akan berperan

    sebagai antena yang menangkap dan mentransfer energi cahaya menuju pusat

    fotosistem. Energi cahaya matahari ditransfer dari klorofil a dalam bentuk elektron,

    yang diterima oleh pigmen aseptor elektron dalam pusat fotosistem.

    Fotosistem mengkonversi energi cahaya ke dalam energi kimia. Kompleks

    fotosistem menangkap cahaya dan menggunakannya untuk memecah elektron dari

    http://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.html
  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    19/29

    molekul air kemudian membawanya menuju rantai transpor afinitas molekulnya lebih

    rendah. Kekosongan elektron kemudian diisi kembali dengan pemecahan molekul air

    oleh energi cahaya. Pada reaksi ini juga dihasilkan donor elektron kuat pada kuinon

    (kompleks pembawa elektron). Kuinon akan melepaskan elektronnya menuju ke

    pompa H+yang disebut dengan kompleks sitokrom b6-f, yang menyerupai kompleks

    sitokrom b-ct dalam reaksi respirasi mitokondria. Sitokrom b6-f akan memompa H+

    ke dalam tilakoid melewati membran tilakoid yang menyebabkan terjadinya gradien

    elektrokimia sehingga terbentuk ATP oleh ATP sintase

    (Sumber: http://www.wonderfullygift.blogspot.com)

    Gambar 9. Fosforilasi nonsiklik. Aliran elektron pada fosforilasi siklik yang

    melibatkan fotosistem II dan fotosistem I.

    Reaksi fotosintesis dimulai dari penangkapan cahaya oleh fotosistem II yang

    sensitif terhadap cahaya dengan panjang gelombang tertentu (P680). Proton dari caha

    matahari akan meningkatkan afinitas elektron menjadi dan menaikkan energi yang

    terkandung dalam elektron. Elektron yang dengan afinitas yang tinggi kemudian

    tereksitasi menuju molekul pigmen yang afinitasnya lebih rendah. Elektron berenergi

    http://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.html
  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    20/29

    tinggi kemudian berpindah dari satu pigmen cahaya menuju pigmen yang lain hingga

    mencapai sepasang pigmen P680 di pusat fotosistem. Perpindahan tersebut

    meningkatkan energi pada elektron. Kekosongan elektron diperoleh kembali dari

    reduksi molekul air oleh enzim menjadi 2 elektron, 2 atom H+ dan satu atom O.

    Kuinon pada pusat fotosistem II akan melepaskan elektronnya menuju ke pompa H+

    yang disebut dengan kompleks sitokrom b6-f, yang menyerupai kompleks sitokrom

    b-ct dalam reaksi respirasi mitokondria. Sitokrom b6-f akan memompa H+

    ke dalam

    tilakoid melewati membran tilakoid yang menyebabkan terjadinya gradien

    elektrokimia sehingga terbentuk ATP oleh ATP sintase.

    Aseptor terakhir dalam reaksi terang adalah fotosistem I. Elektron dari aseptor

    primer pada fotosistem II diteruskan ke fotosistem I melalui molekul pembawa

    elektron, yaitu plastoquinone (Pq), complex sitokrom, dan protein plastocyanin (Pc).

    Transfer elektron tersebut juga melepaskan energi yang digunakan untuk membentuk

    ATP. Elektron dari Pc diterima oleh aseptor dalam pusat fotosistem I, yaitu sepasang

    pigmen P700 yang kemudian ditransfer menuju aseptor primer. Dari fotosistem I,

    elektron kembali ditransfer menuju protein ferredoxin (Fd). Transfer elektron tersebut

    dikalatilis oleh enzim NADP+ reduktase, menghasilkan NADPH. Molekul NADPH

    merupakan molekul kaya energi yang siap masik ke dalam proses reaksi selanjutnya,

    yaitu siklus Calvin.

    Kloroplas dan mitokondria menghasilkan ATP melalui mekanisme dasar yang

    sama yaitu kemiosmosis. Ada perbedaan mencolok antara fosforilasi oksidatif pada

    mitokondria dan fosforilasi pada kloroplas. Pada mitokondria, elektron berenergi-

    tinggi yang jatuh menuruni rantai transpor diekstraksi dari molekul organik (yang

    kemudian menjadi teroksidasi), sedangkan pada kloroplas, sumber elektronnya adalah

    air. Kloroplas tidak membutuhkan molekul dari makanan untuk membuat ATP,

    fotosistem kloroplas menangkap energi cahaya dan menggunakannya untuk

    menggerakkan elektron dari air ke puncak rantai transpor.

    Untuk dapat memproduksi ekstra ATP, maka kloroplas mampu mengubah

    reaksi dalam fotosistem I menjadi reaksi siklik yang mampu memproduksi ATP.

  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    21/29

  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    22/29

    dibutuhkan 6 molekul CO2untuk tiap glukosa/fruktosa dan diperlukan 2 kali putaran

    untuk menghasilkan 1 molekul glukosa. Siklus Calvin tidak membentuk glukosa

    secara langsung, melainkan molekul gula gliseraldehyde 3-phosphate (G3P).

    Gliseraldehid yang terbentuk akan dikeluarkan dari kloroplas melalui triosafosfat

    translokator, protein utama pada membran luar kloroplas, dan akan dimetabolisme

    lebih lanjut di dalam sitosol.

    Siklus Calvin melibatkan beberapa metabolit intermediet dan terdiri atas

    beberapa reaksi enzimatis yang terjadi di dalam kloroplas. Siklus Calvin dibagi

    menjadi tiga fase, yaitu fiksasi karbon, reduksi 3-fosfogliserat, dan regenerasi RuBP.

    Siklus ini memerlukan energi dalam bentuk ATP dan NADPH yang diperoleh dari

    hasil reaksi terang.

    (Sumber: http://www.wonderfullygift.blogspot.com)

    Gambar 11. Siklus Calvin. Terdiri atas tiga tahap; fiksasi karbon, reduksi molekul

    3-fosfogliserat, dan regenerasi Ribulosa Bifosfat.

    http://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.htmlhttp://wonderfullygift.blogspot.com/2013/01/metabolisme-bakteri.html
  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    23/29

    a. Fiksasi karbon

    Pada fase ini, tiga molekul CO2 dan tiga molekul gula berkarbon 5 (1,5-

    bifosfogliserat) akan dirubah menjadi 6 molekul 3-fosfogliserat. Reaksi ini dikatalisis

    oleh enzim yang dinamakan ribulosa bifosfat karboksilase/oksigenase (RuBisco).

    b. Reduksi molekul 3-fosfogliserat

    Masing-masing molekul 3-fosfogliserat mengalami penambahan gugus fosfat

    menjadi 1,3 bisfosfogliserat. Gugus fosfat diperoleh dari pemecahan ATP menjadi

    ADP. Molekul 1,3 bisfosfogliserat kemudian direduksi oleh elektron dari NADPH

    membentuk gliseraldehid-3-fosfat (G3P). Untuk 3 molekul CO2dihasilkan 6 molekul

    G3P. Namun hanya satu yang akan diteruskan dalam biosintesis glukosa, sementara

    kelima sisanya digunakan dalam regenerasi RuBP. Secara keseluruhan, reaksi ini

    membutuhkan 6 ATP dan 6 NADPH.

    c. Regenerasi Ribulosa Bifosfat

    Pada tahap ini terdapat 3 macam enzim yang terlibat, yaitu aldolase, bifosfatase,

    dan transketolase. Untuk menjalankan fase ini dibutuhkan 3 ATP, sehingga untuk

    setiap sintesis satu molekul gliseraldehid-3-fosfat pada siklus calvin dibutuhkan 9

    molekul ATP dan 6 molekul NADPH. Gliseraldehid yang terbentuk akan dikeluarkan

    dari kloroplas melalui triosafosfat translokator, protein utama pada membran luar

    kloroplas, dan akan dimetabolisme lebih lanjut di dalam sitosol.

    2.3 Macam-Macam Respirasi

    Berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen respirasi dibagi menjadi 2, yaitu:

    1. Respirasi aerob

    Respirasi aerob adalah proses penguraian makanan dengan menggunakan oksigen.

    Ia berlaku di mitokondria sel. Pada proses respirasi aerob dibagi dalam tiga tahapan, yaitu

    glikolisis, siklus krebs, dan transfor elektron. Jadi, dari keseluruhan proses katabolisme 1

  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    24/29

    glukosa melalui respirasi aerobik, dihasilkan 38 ATP, dengan perincian sebagai

    berikut:

    Glikolisis : 2 NADH + 2 ATP = 8 ATP

    Oksidasi dari piruvat : 2 NADH (atau 6 ATP) = 6 ATP

    Siklus Krebs : 6 NADH + 2 FADH + 2 ATP = 24 ATP +

    38 ATP

    Respirasi aerob :

    C6H12O6---- 6 CO2+ 6 H2O + 675 kal + 38 ATP

    2.

    Respirasi anaerob

    Respirasi anerob adalah proses penguraian glukosa untuk menghasilkan tenaga

    tanpa menggunakan oksigen. Beberapa organisme seperti bakteria, hewan dan

    tumbuhan menjalankan proses ini. Respirasi anaerob dapat pula disebut fermentasi

    atau respirasi intramolekul. Tujuan fermentasi sama dengan respirasi aerob, yaitu

    mendapatkan energi. Hanya saja energi yang dihasilkan jauh lebih sedikit dari

    respirasi aerob.

    Respirasi anaerob:

    C6H12O6 ------> 2 C2H5OH + 2CO2+ 21 kal + 2 ATP

    Pernapasan anaerob dapat berlangsung didalam udara bebas, tetapi proses ini tidak

    menggunakan O2 yang disediakan di udara. Fermentasi sering pula disebut sebagai

    peragian alcohol atau alkoholisasi.

    Pada respirasi aerob maupun anaerob, asam piruvat hasil proses glikolisis merupakan

    substrat.

    http://www.geocities.com/ifilixu/laman61.htmhttp://www.geocities.com/ifilixu/laman61.htm
  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    25/29

    Gambar 12. Respirasi aerob dan anaerob

    (Sumber : http://http://garnisah.blogspot.com/2011_11_01_archive.html)

    Asam piruvat dalam respirasi anaerob

    Gambar 13. Asam piruvat dalam respirasi anaerob

    (Sumber : http://http://garnisah.blogspot.com/2011_11_01_archive.html)

    Asam piruvat dalam respirasi aerob

    Pembongkaran sempurna terjadi pada oksidasi asam piruvat dalam respirasi aerob.

    Dari proses ini dihasilkan CO2 dan H2O serta energy yang lebih banyak , yaitu 38

    ATP.

    http://garnisah.blogspot.com/2011_11_01_archive.htmlhttp://garnisah.blogspot.com/2011_11_01_archive.htmlhttp://garnisah.blogspot.com/2011_11_01_archive.htmlhttp://garnisah.blogspot.com/2011_11_01_archive.htmlhttp://garnisah.blogspot.com/2011_11_01_archive.htmlhttp://garnisah.blogspot.com/2011_11_01_archive.htmlhttp://garnisah.blogspot.com/2011_11_01_archive.htmlhttp://garnisah.blogspot.com/2011_11_01_archive.html
  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    26/29

    Di bawah ini adalah tabel perbedaan respirasi aerob dan anaerob :

    Gambar 14. Tabel perbedaan respirasi aerob dan anaerob.

    (Sumber :http://wonderfullygift.blogspot.com)

    2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Respirasi

    Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

    1. Ketersediaan substrat

    Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan

    respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan

    respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang

    tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.

    http://garnisah.blogspot.com/2011_11_01_archive.htmlhttp://garnisah.blogspot.com/2011_11_01_archive.htmlhttp://garnisah.blogspot.com/2011_11_01_archive.htmlhttp://garnisah.blogspot.com/2011_11_01_archive.htmlhttp://garnisah.blogspot.com/2011_11_01_archive.htmlhttp://garnisah.blogspot.com/2011_11_01_archive.htmlhttp://garnisah.blogspot.com/2011_11_01_archive.html
  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    27/29

    2. Ketersediaan Oksigen

    Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya

    pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara

    organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak

    banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan

    tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.

    3. Suhu

    Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan

    faktor Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap

    kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.

    4. Tipe dan umur tumbuhan

    Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolsme, dengan

    demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing

    spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding

    tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa

    pertumbuhan.

  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    28/29

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Respirasi merupakan bentuk katabolisme yaitu reaksi penguraian senyawa

    yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim.

    Penguraian suatu senyawa dapat menghasilkan energi. Energi itu berasal dari

    terlepasnya ikatan-ikatan kimia yang menyusun suatu persenyawaan. Semakin

    kompleks perseyawaan kimia itu, semakin banyak ikatan kimia yang menyusunnya

    dan akan semakin besar energi yang dilepaskannya. Akan tetapi, energi itu tidak

    dapat digunakan secara langsung oleh sel. Energi itu diubah terlebih dahulu menjadi

    persenyawaan adenosin trifosfat (ATP) yang dapat digunakan oleh sel sebagai

    sumber energi terpakai.

    Respirasi dapat terjadi secara aerob maupun anaerob. Faktor-faktor yang

    mempengaruhi respirasi, beberapa diantaranya yaitu: ketersediaan substrat,

    ketersediaan oksigen, suhu, dan umur dan tipe tumbuhan tersebut.

    3.2 Saran

    Kajian ilmu mengenai proses respirasi dan hubungannya dengan sintesis

    energi makhluk hidup masih sangat luas dan cukup dalam untuk dapat dikaji lagi.

    Oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan dari berbagai media lainnya guna

    mendukung diskusi tentang respirasi dan energi ini agar dapat membuat mahasiswa

    semakin memahami reaksi kimia dan proses biologis yang terjadi di sekitarnya.

  • 7/21/2019 Makalah Biokimia Respirasi Dan Energi_kel 2

    29/29

    Daftar Pustaka

    Mahmuddin.(2009). Respirasi Seluler atau Respirasi Aerob.

    http://mahmuddin.wordpress.com.Diakses tanggal 21 Desember 2012.

    Campbell, Neil A,dkk.(2002).Biologi.Jakarta:Erlangga.

    Parera, Herens Andreano.(2010).Siklus Krebs.www.scbrid.com. 22

    Desember 2012.

    Lestari,Iis.(2012).Respirasi Sel.http://www.kamusq.com. 30 Desember 2012.

    Charisma, Nanik.(2012). Fotosintesis dan Respirasi Seluler.

    http://csbioinformatika.blogspot.com. 30 Desember 2012.

    Dejavu, Lan.(2010). Katabolisme Respirasi Seluler. http://landejavu.wordpress.com.

    30 Desember 2012.

    Alberts, B., A. Johnson, J.Lewis, M. Raff, K. Roberts, dan P.Walter. 2008. Molecular

    Biology of The Cell, 5th Edition. Garland science, Taylor & Francis Group,

    USA.

    Campbell, N.A., J.B. Reece, L.A.Urry, M.L. Cain, S.A. Wasserman, P.V. Minorsky,

    dan R.B. Jackson. 2008. Biology, 8th Edition. Benjamin Cummings, San

    Fransisco.

    Stern, K.R. 2000. Introductory Plant Biology, eight edition, Mc Graw-Hill

    Companies, Inc. United State of America.