Makalah bindo

24
MAKALAH BAHASA INDONESIA “PENGEMBANGAN PARAGRAF” Disusun Oleh : MUDRIKA RISALIVA 158420148 PRODI. MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Transcript of Makalah bindo

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

“PENGEMBANGAN PARAGRAF”

Disusun Oleh :

MUDRIKA RISALIVA

158420148

PRODI. MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalahmata kuliah Bahasa Indonesia tepat pada waktunya.Makalah ini

berisikan tentang pembahasan pengertian, permasalahan dan solusi berbagai macam

keterampilan berbahasa.

Penulis pribadi berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi

baru untuk pembaca tentang pembahasan keterampilan berbahasa.

Pembuatan makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dan do’a dari

beberapa pihak ,oleh karena itu,penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada,

1. Bpk Herudin ,M.Pd,selaku Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia

2. Orang tua yang telah memberikan do’a dan semangat kepada penulis.

3. Serta rekan-rekan dan pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini.

Tanpa bantuan dari beberapa pihak makalah ini mungkin tidak akan dapat diselesaikan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Sekian dan Terima kasih.

Tangerang, 12 Desember 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN DAN MANFAAT

BAB II : PEMBAHASAN

A. PENGANTAR

B. PENGERTIAN MENULIS

C. JENIS-JENIS PENULISAN

D. FUNGSI PENULISAN

E. LANGKAH-LANGKAH PENULISAN

F. JENIS PENULISAN AKADEMIK

G. BAGIAN-BAGIAN KARYA TULIS AKADEMIK

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu.

Aturan tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah

dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya

ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan,

dan tahap perbaikan.

Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah

mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu.

Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian,

instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang diperoleh. Setelah

kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam

bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah

mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu,

menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena

menulis laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya

pengertian yang sama antara penulis dan pembaca.

Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya di

setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu,

pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau

tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat

disampaikan secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga kami

membuat makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran

B. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan menulis?

2) Apa saja jenis-jenis tulisan?

3) Apa fungsi tulisan?

4) Bagaimana langkah menulis?

5) Apa saja jenis Karya Tulis Akademik?

6) Apa saja bagian-bagian Karya Tulis Ilmiah?

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan penulisan makalah ini untuk memaparkan bagaimana cara penulisan Karya

Tulis Akademik yang baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Yang mencangkup tahap –

tahap pelaksanaan dan cara penulisan yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan supaya

dapat dikomunikasikan dengan baik pada sasaran serta menunjukan jenis – jenis dari karya

atau penulisan ilmiah.

Manfaat penulisan ini supaya pembaca makalah ini dapat bertambah wawasan.

II. PEMBAHASAN

1. Pengantar

Kemajuan teknologi berpengaruh terhadap kelancaran berkomunikasi. Melalui hasil

teknologi kita dapat berhubungan dengan siapa saja dengan cukup mudah walaupun dalam

jarak yang sangat jauh. Dengan kemajuan teknologi, jarak antara bangsa di negara satu

dengan bangsa di negara lain terasa semakin dekat.

Kemajuan teknologi elktronik tidak mengurangi peranan tulisan, bahkan sebaliknya

fungsi keduanya saling menguatkan. Melalui tulisan, kita dapat melestarikan, menciptakan,

dan mengomunikasikan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan itu sendiri atau dengan

media komunikasi elektronik. Tulisan merupakan salah satu alat komunikasi.Tulisan adalah

hasil kegiatan menulis. Menulis termasuk salah satu bentuk kegiatan dan keterampilan

berbahasa di samping bentuk kegiatan-keterampilan berbahasa lainnya.

Walupun saling berkaitan dengan kegiatan berbahasa lainnya, kegiatan menulis dapat

dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya. Pertama, menulis bersifat tidak langsung. Kedua,

menulis bersifat ekspresif. Ketiga, menulis bersifat produktif. Terakhir, menulis bersifat

langsung.

Karena komunikasu melalui tulisan itu bersifat tidak langsung, maka penulis tidak

dapat menjelaskan sesuatu yang diekspresikannya dengan unsure-unsur pembantu

komunikasi lainnya, seperti mimik, gerak anggota tubuh, nada suara, dan sebagainya.

Ketidaklangsungan hubungan atau komunikasi antara penulis dengan pembaca menuntut

kemampuan yang tinggi pada penulis untuk memunculkan pemahaman serupa pada benak

pembaca hanya dengan menggunakan sistem lambang dan tanda, atau angka dan kata secara

tertulis.

2. Pengertian Menulis

Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa

tulis untuk tujuan, misalnya, member tahu, meyakinkan, menghibur. Hasil dari proses kreatif

menulis ini biasa disebut dengan istilah tulisan atau karangan. Kedua istilah tersebut

mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat yang mengatakan kedua istilah

tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Istilah menulis sering dilekatkan pada proses

kreatif yang berjenis ilmiah. Sementara, istilah mengarang sering dilekatkan pada proses

kreatif nonilmiah.

Menulis sebagai keterampilan berbahasa adalah kemampuan seseorang dalam

mengemukakan gagasan, perasaan, dan pikiran-pemikirannya kepada orang atau pihak lain

dengan menggunakan media tulisan. Setiap penulis pasti memiliki tujuan dengan tulisannya

itu, antara lain, mengajak, menginformasikan, meyakinkan, membujuk atau menghibur

pembaca.

3. Jenis-jenis Tulisan

Penjenisan tulisan dapat ditinjau dari berbagai segi, antara lain berdasarkan

keobjektifan masalah dan berdasarkan isi dan sifatnya.

Berdasarkan keobjektifan masalahnya tulisan dapat dibedakan menjadi tiga jenis,

yakni : (1) tulisan ilmiah, (2) tulisan populer, (3) tulisan fiktif.

Permasalahan yang disajikan melalui tulisan yang bersifat ilmiah betul-betul objektif,

sebab permasalahan tersebut biasanya sudah diteliti dengan saksama, baik melalui penelitian

di lapangan, di laboratorium, maupun dengan cara mengkaji buku-buku sumber yang relevan

dengan permasalahan tersebut. Tulisan ilmiah disajikan secara sistematis, logis, dan

bahasanya lugas. Contoh karya tulis ilmiah (KTI) atau karya tulis akademik (KTA) adalah

skripsi, tugas akhir, projek akhir, makalah, laporan praktikum, tesis, buku teks, dan disertasi.

Tulisan populer juga disajikan dengan sistematis, dengan bahsa yang lugas, tetapi

kelogisan dan kelugasannya masih dapat dipertanyakan. Data yang dikemukakan cenderung

diwarnai oleh pendapatnya sendiri, walaupun mungkin saja apa yang dikemukakannya itu

dapat dibuktikan kebenarannya.

Pada tulisan fiktif, cerita dan fakta yang disajikan betul-betul sabfar diwarnai oleh

subjektifitas dan imajinasi pengarangnya, sehingga penafsiran pembaca terhadap masalah

tersebut dapat beraneka ragam.

Berdasarkan isi dan sifatnya, tulisan terdiri atas : (1) naratif, (2) deskriptif, (3)

ekspositorik, (4) persuasif, (5) argumentatif.

4. Fungsi tulisan

Dengan mengacu pada tujuan yang hendak dikemukakan penulis melalui tulisannya,

fungsi tulisan dapat diidentifikasi antara lainsebagai alat untuk; 1) menginformasikan sesuatu

kepada pembaca, 2) menyakinkan pembaca, 3) mengajak pembaca, 4)menghibur pembaca, 5)

, melarang atau memerintah pembaca, 6) mendukung pendapat orang lain, dan 7) menolak

atau menyanggah pendapat orang lain.

5. Langkah-langkah menulis

Keterampilan menulis dapat dikatakan keterampilan berbahasa yang paling

kompleks. Dalam hal ini, Hastuti dkk. (1986:6) menyatakan bahwa keterampilan

menulis merupakan suatu kegiatan yang memounyai hubungan dengan proses berfikir

dan keterampilan ekspresi dalam bentuk tertulis. Kemampuan menulis merupakan

kemampuan yang kompleks.

Kompleksitas tulisan itu disebabkan oleh faktor-faktor yang mesti terwujud di

dalam tulisan, yakni: sistematika tulisannya, ejaan, diksi, dan lain-lain, bahkan

kemampuan menulis atau mengarang itu dapat merangkum ketiga keterampilan

berbahasa lainnya. Hastuti dkk. (1985:7). Tidak jarang seorang pengamat merasa puas

setelah menelaah sebuah karya tulis seseorang untuk mengetahui kemampuan

intelektual atau kemampuan berbahasa sang penulisnya.

Suatu tulisan atau karangan dapat dikatakan terbentuk secara sistematis antara

lain apabila:

1) terdapat relevansi yang baik antara judul dengan bagian pendahuluan, bagian isi,

dan bagian penutup tulisan;

2) terdapat relevansi yang baik antara bagian awal/ pendahuluan dengan bagian isi

dengan bagian akhir/ penutup tulisan, atau sebaliknya;

3) terdapat relevansi antara kalimat/ klausa yang satu dengan kaliamat/ klausa yang

lain dalam tiap alinea; dan

4) terdapat relevansi yang pas antara isi tulisan dengan tujuannya.

6. Jenis Karya Tulis Akademik

Karya tulis akademik yang dimaksud di sini adalah karya tulis yang biasa

disusun oleh masyarakat akademik atau sebagai tugas-tugas yang bertalian dengan

kegiatan akademik pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Karena itu karya tulis

akademik dapat berupa karya tulis yang sederhana sampai dengan karya tulis yang

kompleks.

Jenis KTA meliputi; makalah, artikel, kertas kerja, laporan penelitian, laporan

praktikum, lapotran buku yang merupakan tugas-tugas yang diberikan seiring dengan

proses/ kegiatan akademik. Selain itu ada KTA yang merupakan prasyarat

penyelesaian suatu jenjang pendidikan tinggi. Misalnya: jenjang Diploma III,

Diploma IV, dengan namanya yang bervariasi: Tugas Akhir, dan ada juga yang

menggunakan istilah KTI (Karya Tulis Ilmiah); sedangkan untuk program/ Jenjang

Strata I, II, dan III namanya hampir seragam di berbagai PT, Skripsi (untuk

menyelesaikan program/ jenjang S-1, gelar Sarjana), Tesis (untuk menyelesaikan

jenjang/ program S-2, bergelar Master atau Magister), dan Disertasi (untuk jenjang

S-3, untuk meraih gelar Doktor).

7. Bagian-bagian Karya Tulis Akademik

Secara umum, bagian-bagian karya tulis akademik dapat dikelompokkan menjadi tiga

bagian yakni: bagian depan, bagian tengah, dan bagian belakang.

Kelengkapan dan urutan untuksetiap bagian KTA (skripsi, Tugas Akhir, Proyek

Akhir, dan Karya Tulis Ilmiah) di samping ada keseragaman juga terdapat keberagaman.

Keberagaman ini ditandai dengan adanya aturan setempat-selingkungan yang berlaku khusus

pada suatu lembaga pendidikan.

Berikut ini akan dijelaskan serba ringkas mengenai ketentuan pembuatan bagian-

bagian KTA mulai dari sampul depan sampai dengan lampiran, dan sampul belakang.

1. Bagian depan

a. Lembar sampul

Bagian paling depan sebuah KTA adalah lembar sampul. Lembar sampul dapat

dibedakan atas lembar sampul luar dan lembar sampul dalam. Pada dasarnya, isi

lembar sampul, baik luar maupun dalam sama saja, lazimnya berisi hal-hal

sebagai berikut:

1) judul tulisan yang ditukis dengan huruf kapital semuanya;

2) pernyataan tentang bentuk nama tulisan (KTA) yang dibuat, misalnya, SKRIPSI,

TUGAS AKHIR, TESIS, ditulis dengan huruf kapital semuanya;

3) pernyataan tentang maksud-tujuan pembuatan tulisan (KTA), ditulis dengan huruf

kecil, kecuali huruf awal kata tulisan judul dan yang dianggap perlu;

4) logo atau lambang PT;

5) identitas penulis, meliputi nama dan NIM;

6) lembaga-lembaga (fakultas, jurusan, prodi), ditulis dengan huruf awal kapital

7) identitas nama lembaga perguruan tinggi, ditulis dengan huruf kapital semua; dan

8) nama kota lembaga berada, ditulis dengan huruf kapital semua;

9) angka tahun pembuatan KTA, ditulis pada baris bawah.

Penulisan lembar sampul dapat dibedakan atas dua macam, yakni system lurus

dan system simetris. Pada lembar sampul yang situlis dengan sistem lurus, semua

pernyataan ditulis lurus dari sebelah kiri, sedangkan yang menggunakan sistem

simetris bertolak pada tengah halaman, kemudia diatur panjang ke kiri dank e kanan

secara simetris.

Penulisan dengan sistem lurus terasa kurang indah. Hanya untuk tulisan ilmiah yang

disusun sebagai syarat akademik segi keindahan atau artistic biasanya diabaikan, sebab

dikonsumsi oleh pembaca yang sangat terbatas, tidak dipublikasi secara meluas.

Contoh Lembar Sampul Makalah

Sistem Lurus

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA

DALAM SURAT KABAR

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Perkuliahan

Bahasa Indonesia yang Dibina oleh Warta Sumirat, M.Pd.

Oleh : Karina Suryanti

NIM : 2008802

PROGRAM STUDI MANAJEMEM DIVISI KAMAR

JURUSAN MANAJEMEN HOSPITALITI

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA

BANDUNG

2009

Contoh Lembar Sampul Tugas Akhir

Sistem Simetris

b. Kata Pengantar

Kata pengantar berfungsi mengantarkan pembaca kepada isi tulisan. Oleh

sbebab itu kata pengantar hendaknya berisi pernyataan-pernyataan yag dapat

menggambarkan isi tulisan tersebut. Kata pengantar pada umumnya berisi:

1) ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT;

PENTINGNYA PROGRAM PELATIHAN BAGI

PRAMUGRAHA DI HOTEL TALAGA SARI BANDUNG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

dalam Menempuh Ujian Akhir

Program Diploma III

Oleh :

ANEU LINDA YUSTIAN

Nomor Induk: 200313203

PROGRAM STUDI MANAJEMEM DIVISI KAMAR

JURUSAN MANAJEMEN PERHOTELAN

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA

BANDUNG

2009

2) gambaran umum materi yang diuraikan;

3) gambaran umum tentang cara memahami materi yang diuraikan;

4) mendorong membangkitkan minat orang untuk membaca tuntas;

5) ucapan terima kasih, apresiasi kepada pihak-pihak yang membantu;

6) harapan akan manfaat dari materi yag disajikan baik bagi penulis, pembaca

atau pihak lain yang relevan.

Adapun ketentuan-ketentuan pembuatan kata pengantar adalah sebagai berikut:

1) kata pengantar harus dibuat pada halaman yang utuh, jangan bersambung dari

halaman sebelumnya

2) perkataan “KATA PENGANTAR” harus ditulis dengan huruf kapital semua

3) perkataan “KATA PENGANTAR” harus ditulis di tengah-tengah halaman,

jika lembar sampul dituliskan dengan simetris atau dituliskan di margin kiri

bila ditulis dengan sistem lurus

4) tuliskan nama kota, tanggal, bulan, dan tahun penulisan, serta perkataan

penulis atau penyusun disebelah kanan bawah setelah isi kata pengantar

selesai dituliskan

5) halaman kata pengantar dinomori dengan angka romawi kecil di bagian bawah

tengah.

c. Daftar Isi

Di dalam tulisan ilmiah, daftar isi memiliki peranan yang cukup penting,

terutama bagi pihak pembaca. Dengan membaca daftar isi, pembaca akan

mengetahui gambaran permasalahan yang di kemukakan penulis dengan agak

terinci. Hal ini sangat membantu pembaca dalam hal mencari bagian-bagian tulisan

yang diperlukan, selain itu pembacapun akan terbantu dalam memahami isi tulisan

Ketentuan penulisan daftar isi adalah sebagai berikut:

1) Daftar Isi harus ditulis pada halaman yang utuh, halaman baru

2) Perkataan DAFTAR ISI harus ditulis dengan huruf kapital semuanya

3) Perkataan Daftar Isi harus ditulis di bagian tengah atas halaman atau di

sebelah kiri atas bergantung pada sistem penulisan lembar sampul

4) Pada sebelah kanan atas, di bawah perkataan daftar isi tuliskan pada kata

“halaman” dengan huruf kecil semua

5) Tuliskanlah semua judul beserta subjudulnyasecara berurutan , tanpa nomor

urut

6) Hubungkan judul/ subjudul dengan nomor halamannya dengan tanda titik-

titik.

7) Nomor halaman Daftar Isi dengan angka Romawi kecil di bagian bawah

tengah halaman.

d. Daftar Tabel/ Bagan/ Grafik

Jika di dalam tulisan yang kita susun terdapat banyak tabel/ bagan/ grafik

hendaknya kita buat daftarnya, agar memudahkan pembaca untuk mengecek tabel/

bagan/ grafik yang dibutuhkannya.

Ketentuan pembuatan daftar table/ bagan/ grafik adalah sebagai berikut.

1) Daftar tabel/ bagan/ grafikharus ditulis pada halaman yang utuh

2) Perkataan DAFTAR TABEL/ BAGAN/ GRAFIK ditulis dengan huruf kapital

3) Perkataan “daftar tabel/ bagan/ grafik” ditulis di tenga atas halaman atau di

margin kiri atas bergantung pada penulisan lembar sampul

4) Di bawah-kanan perkataan “daftar tabel/ bagan/ grafik” ditulis kata “halaman”

dengan huruf kecil semuanya.

5) Setiap tabel/ bagan/ grafik yang terdapat di dalam tulisan di tulis secara

berurut mulai dari nomor tabel/ bagan/ grafik terkecil hingga terbesar.

6) Hungakan setiap judul tabel/ bagan/ grafik dengan nomor halaman dengan

tanda titik-titik.

7) Daftar tabel/ bagan/ grafik dinomori halaman dengan angka romawi kecil

ditengah bawah.

e. Daftar Lampiran

Bila di akhir tulisan kita terdapat melampirkan banyak hal, maka harus pula

kita buat daftar nya dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Halaman “daftar lampiran” dibuat pada halaman yang utuh.

2) Tuliskanlah perkataan “daftar lampiran” dengan huruf kapital secara simetris

atau dimulai dari margin sebelah kiri.

3) Di sudut sebelah kanan halaman di bawah perkataan “daftar lampiran”

tuliskanlah halaman dengann huruf kecil

4) Tuliskanlah semua lampiran yang ada secara berurut, tanpa di beri nomor urut

5) Hubungkanlah setiap judul lampiran dengan nomor halaman dengan tanda

titik.

6) Halaman “daftar lampiran” diberi nomor halaman dengan angka arab di

bagian bawah tengah halaman.

f. Lembar Abstrak Tulisan

Di dalam KTA, abstrak dapat diartikan ringkasan atau ikhtisar tulisan. Abstrak

dibuat untuk lebih memudahkan pembaca mengetahui hal-hal penting yang

terdapat pada KTA itu.

Lembar abstrak atau ekstrak dibuat dengan ketentuan-ketentuan berikut:

1) Perkataan abstrak/ ekstrak ditulis pada halaman utuh

2) Perkataan abstrak/ekstrak ditulis dengan huruf kapital di bagian atas tengah

halaman atau dimulai dari margin sebelah kiri,bergantung pada sistem

penulisan lembar sampul.

3) Penulisan abstrak/ekstrak tidak melebihi dua halaman

4) Penomoran lembar abstrak dengan angka romawi kecil di bagian bawah

tengah halaman.

2. Bagian Tengah KTA

Bagian tengah tulisan dalam hal ini memuat keseluruhan isi KTA. Isi tulisan

bisa beragam, bergantung pada keluasan permasalahan yang dikemukakan dalam

KTA. Bila permasalahannya cukup luas, misalnya, permasalahan di dalam skripsi/

tesis/ tugas akhir, bagian tengah KTA biasanya terdiri dari beberapa bab. Setiap

bab, berisi hal-hal sebagai berikut. Misalnya, Bab I, Pendahuluan, Bab II,

Landasan Teoritis, Bab III, Analisis Data, Bab IV, Simpulan dan Saran.

Setiap bab tersebut terdiri atas sub-subbab. Tetapi, bila permasalahan tidak

terlalu luas, misalnya, permasalahan dalam sebuah makalah, maka bagian tengah

KTA hanya meliputi: bagian permasalahan (sebagai pendahuluan), bagian data,

bagian pemecahan masalah dan penutup.

Tetapi, bila permasalahan tidak terlalu luas, misalnya, permasalahan dalam

sebuah makalah, maka bagian tengah KTA hanya meliputi: bagian permasalahan

(sebagai pendahuluan), bagian data, bagian pemecahan masalah dan penutup.

Ada empat hal penting yang harus diperhatikan dalam penulisan bagian

tengah-isi KTA adalah penomoran halaman, pengutipan, penyajian data,

sistematika penulisan judul bab dan subjudulnya.

a. Penomoran Halaman

Sebagai bagian tengah halaman KTA, mulai dari Bab I (pendahuluan) sampai

dengan bab terakhir yang lazimnya berupa bab simpulan dan saran, dinomori

dengan angka Arab, yakni angka: 1, 2, 3, 4, dst. Di sudut kanan halaman.

Sedangkan halaman yang berjudul bab, maka di tuliskan di tengah bawah

halaman. Halaman lanjutannya bernomor halaman di sebelah kanan atas.

Penomoran halaman berlaku mulai dari halaman pertaman Bab I sampai dengan

halaman akhir lampiran.

b. Pengutipan

Pengutipan dalam penulisan karya tulis akademik (KTA) merupakan sesuatu

yang lumrah, bahkan bisa dikatakan sebuah keharusan. Pengutipan biasa

dibedakan menjadi dua, yaitu dari segi cara dan kuantitasnya. Dari segi caranya:

ada kutipan langsung dan tidak langsung; kedua, dari segi kuantitasnya, kita kenal

ada kutipan pendek dan kutipan panjang.

Kutipan langsung artinya, si penulis mengutip suatu pendapat teori, data, atau

definisi secara langsung apa adanya, seperti tercetak pada sumber kutipan, tanpa

perubahan sedikit pun. Sedangkan kutipan tidak langsung, maksudnya, adalah si

penulis hanya mengutip intisari gagasan, pokok, pikiran pakar, misalnya,

sedangkan redaksinya merupakan redaksi-kalimat si penulis.

Kutipan panjang adalah kutipan yang panjangnya terdiri dari lima baris atau

lebih. Sedangkan kutipan pendek adalah kutipan yang panjangnya hanya terdiri

dari empat baris atau kurang.

Perlu di pahami ada perbedaan dalam cara menuliskan kutipan panjang dan

pendek.

Kutipan pendek, panjang kutipan empat baris atau kurang, kutipan diketik,

dengan spasi ganda/dua spasi, sama dengan jarak ketikan KTA, kutipan diapit

oleh tanda kutip; dan kutipan diserangkaikan dengan kalimat penulis. Sedangkan

kutipan panjang, panjang kutipan terdiri dari lima baris atau lebih; kutipan diketik

dengan spasi rapat/ satu spasi; kutipan, ditempatkan pada alinea tersendiri dan

kutipan tidak diapit tanda kutip.

c. Penyajian Data

Data baik berupa angka maupun fakta biasanya disajikan dalam bentuk tabel,

grafik, atau diagram. Bila data disajikan dalam tabe;, makaharus di perhatikan

empat hal, yaitu: nomor tabel, judul tabel, sajian data, dan sumber data.

Contohnya:

TABEL 10

KONDISI AKTUAL

ARDJUNA PLATINUM MEMEBERSHIP

THE ARDJUNA BOUTIQUE & SPA BANDUNG

TAHUN Target Aktual Jumlah

2006 400 352 352

2007 400 338 690

2008 400 335 925

2009 400 325 745

(Sumber Front Office Departemen, 2008)

d. Sistematika Penulisan Judul dan Subjudul

1) Judul setiap bab ditulis dengan huruf kapital, bernomor bab dituliskan di tengah

atas halaman atau di margin sebelah kiri.

2) Judul bab baru ditulis pada halaman yang utuh, bernomor halaman di tengah

bawah

3) Subjudul ditulis dengan huruf awalnya berhuruf kapital, kecuali kata hubung,

kemudian digaris bawahi kata perkata. Sub dari subjudul ditulis dengan huruf

awal kapital tidak digarisbawahi melainkan dicetak tebal.

3. Bagian Belakang KTA

Bagaian belakang KTA lazimnya terdiri atas Daftar Pustaka, Riwayat Hidup

Penulis, dan Lampiran-lampiran. Berikut ini akan dijelaskan satu per satu secara

ringkas-lengkap.

a. Daftar Pustaka

Pembuatan daftar pustaka merupakan bagian pekerjaan dalam penulisan

ilmiah. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab dan etika ilmiah bagi seorang penulis

karena penulisannya didasarkan atas sejumlah informasi atau teori yang diperoleh dari

sumber-sumber lain. Pembuatan daftar pustaka sangat erat kaitannya dengan

pengutipan di dalam isi tulisan.

Sumber-sumber pustaka yang dapat dimanfaatkan dalam penulisan ilmiah

meliputi sumber tercetak maupun elektronik. Ragam sumber itu meliputi buku dan

publikasi yang serupa, artikel dan publikasi lain dalam cetakan berkata, prosiding,

pusat sistem informasi (katalog perpustakaan, database, bibilografi, dan sumber

elektronik lain), indeks (surat kabar, majalah, dan jurnal), bibilografi (daftar yang

berhubungan dengan publikasi dan material lainnya.

Secara konvesi internasional , ada lima gaya pendokumentasian yang dikenal

umum bergantung pada disiplin keilmuan dari kebijakan lembaga pendidikan yang

diambil.

1) APA (American Paychogical Association)

2) MLA ( Modem Language Association)

3) CMS (The Chicago Menual of Style)

4) CBE (Concil Biology Editors)

5) COS (Columbia Online Style)

b. Adaptasi pendaftarpustakaan di Indonesia

1) Ketentuan-ketentuan penulisan “daftar pustaka” diatur sebagai berikut:

a) Halaman Daftar Pustaka dibuat pada halaman yang utuh

b) Perkataan DAFTAR PUSTAKA ditulis dengan huruf kapital semua secara

simetris atau dimulai dari margin sebelah kiri, bila sampul KTA ditulis

dengan sistem lurus.

c) Pernyataan nama penulis di dalam Daftar Pustaka ditulis tanpa gelar

akademik

d) Unsure daftar pustaka tidak diberi nomor atau alfavet untuk mengurutkan

e) Bila nama terdiri atas dua unsure atau lebih, susunannya di balik, dan setelah

unsur semua nama dibalik, kemudian disusun secara alfabetik

f) Halaman daftar pustaka dinomori dengan angka Arab di bagian tengah

bawah, dan halaman lanjutannya ditempatkan di sudut kanan atas.

2) Cara Penyusunan Daftar Pustaka

Susunan penulisan Daftar pustaka diatur sebagai berikut:

a) Sumber dari buku

(1) Nama penulis;

(2) Tahun penerbitan/ terbit;

(3) Judul tulisan/ nama judul buku (dicetak miring)

(4) Edisi/ cetakan buku (bila ada);

(5) Kota tempat penerbit buku (titik dua (:))

(6) Nama penerbit.

Beberapa ketentuan:

- Jika nama pengarang terdiri atas dua unsure atau lebih, pidahkan unsur

nama paling belakang ke depan, ikuti dengan koma, kemudian ikuti dengan

usur nama lainnya, dan ikuti pula dengan tanda titik.

- Jika pengarang terdiri atas dua orang, tuliskanlah keduanya, unsure nama

yang pertama dibalik, nama kedua ditulis tetap, tambahkan kata dari

kemudia diikuti dengan tanda titik.

- Jika pengarang ada tiga atau lebih, tuliskan-balikkan nama pengarang yang

pertama saja, nama kedua dan selanjutnya tidak dituliskan, diganti dengan

dkk.

- Jika nama pengarang terdiri atas dua unsur atau lebih tetapi unsur yang

terakhir berupa singkatan.

Contoh :

Suryawan, Kirana. 2009. Manusia dan Perilaku Aslinya. Cetakan 1.

Bandung: CV Pancasona.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1984. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Edisi empat. Jakarta: PN Balai Pustaka.

b) Sumber majalah

(1) nama pengarang

(2) tahun penerbitan/ terbit

(3) judul tulisan/ artikel (diberi tanda kutip)

(4) nama majalah (dicetak miring, awalai kata Dalam….)

(5) bulan penerbitan

(6) tahun kesekian majalah tersebut terbit

(7) nomor penerbitan majalah

(8) kota tempat majalah terbit

ketentuan :

Tuliskan nama pengarang (ikuti tanda titik), tahun penerbitan (ikuti tanda

titik), judul tulisan/ artikel (diapit tanda petik, ikuti tanda titik), nama majalah

dicetak miring (awali kata “dalam” ikuti nama majalah, ikuti tanda titik),

bulan, nomor, dan tahun penerbitan (di dalam tanda kurung, ikuti tanda titik),

nomor majalah (ikuti tanda titik) dan tuliskan nama kota tempat majalah

tersebut diterbitkan (ikuti tanda titik).

Contoh :

Fald, Christine. 2007. “Kembangkan Kemahmu”. Dalam Nebula.(No.12/

Tahun III / November). Jakarta.

c) Sumber surat kabar

(1) nama penulis/ pengarang

(2) tahun penerbitan

(3) judul tulisan/ artiket (diberi tanda kutip)

(4) nama surat kabar (dicetak miring, diawali kata Dalam…)

(5) tangal dan bulan penerbitan

(6) kota tempat terbit surat kabar

ketentuan :

Tuliskan nama penulis (ikuti tanda titik) tahun penerbitan (ikuti tanda titik),

judul tulisan/ artikel (diapit tanda kutip), tuliskan nama surat kabar (dicetak

miring, akhiri titik, atau garis bawahi bila dalam tulisan tangan atau

menggunakan ketikan manual), ikuti tanda titik, waktu/tanggal bulan

penerbitan (ikuti titik), dan kota tempat surat kabar terbit (ikuti tanda titik).

Contoh :

Baihaki, Eki. 2008. “Menjadi Polisi yang Dipercaya”. Dalam Pikiran

Rakyat. 2 Juli. Bandung.

d) Dari antologi

(1) nama pengarang

(2) tahun penerbit

(3) judul tulisan

(4) nama editor

(5) judul antologi

(6) kota dan penerbit

Ketentuan :

Tuliskan nama penulisnya (ikuti tanda titik), tahun penerbitan (ikuti tanda

titik), judul tulisan (dia antara tanda petik, ikuti tanda titik), judul buku dicetak

miring bila dicetak computer atau digarisbahwahi bila dengan tulisan tangan/

ketikan manual, (ikuti tanda titik), kota tempat buku tersebut diterbitkan tanda

titik dua,dan nama penerbit (akhiri dengan tanda titik).

Contoh :

Suryani, Dadan. 1989. “Perilaku Anak-anak ABG”. Dalam Nanang

Irawan (editor). Manusia dan Perilakunya. Bandung: PT Pancakarsa.

e) Dari Internet

(1) nama pengarang

(2) tahun pembuatan

(3) judul tulisan

(4) alamat web

(5) waktu akses

perhatikanlah apakah informasi yang kita kutip itu karya perseorangan, karya

kolektif, atau berupa artikel jurnal, artikel dari majalah/ surat kabar atau

kiriman e-mail.

Beberapa ketentuan:

Bila karya perseorangan, penulisannya sebagai berikut:

Penulis/ penyunting. (Tahun). Judul tulisan (dicetak miring). Edisi, jenis media,

Tersedia alamat di internet. [Tanggal diakses].

Contoh:

Thomson, A. (1998). The Adult and the Curriculum [online]. Tersedia:

http://www.ed.uiuc.edu./EPS/PES-Yearbook/1998/thomson.html

[30 Maret 2000]

3) Jarak Spasi Pengetikan Daftar Pustaka

Bila jarak pengetikan KTA dua spasi, maka pengetikan isi DAFTAR

PUSTAKA pun berjarak dua spasi. Tetapi bila suatu isi “daftar pustaka” itu

bersambung, lebih dari satu baris

c. Pembuatan lampiran

Bila akan menyusun lampiran, harus kita perhatikan hal-hal berikut

1) Kata lampiran ditulis dibaguan atas tengah lampiran.

2) Kata LAMPIRAN ditulis dengan huruf kapital semua

3) Judul lampiran ditulis di bawah nomor lampiran ditulis dengan angka

arab. Misalnya LAMPIRAN 7

4) Setiap lampiran dinomori dengan angka arab di sudut kanan atas

halaman

5) Nomor halaman merupakan nomor urut kelanjutan dari nomor halaman

sebelumnya.

d. Riwayat hidup penulis

Riwayat hidup penulis dapat dituliskan dengan dua cara. Pertama, ditulis

secara narasi; kedua dituliskan dengan cara pointer atau garis besar.

Contoh Riwayat Hidup Narasi

RIWAYAT HIDUP

Wahyudin Wibowo, lahir di Jakarta, 8 Maret 1957. Dia merupakan anak pertama dari tiga

bersaudara, buah pernikahan Bapak Panji Sutadipura dengan Ibu Larasati Arimbi. Dst.

Contoh Riwayat Hidup Pointer

Daftar Riwayat Hidup

1. Data Pribadi

Nama : Sulistia Anggraini

NIM : 200029839

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 14 agustus 19884

Agama : Islam

Alamat : jalan rawa bebek

2. Data Orang Tua

Nama Ayah : Haryadi

Pekerjaan : PNS

Nama Ibu : Rustina

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

3. Data Pendidikan

No. Sekolah Tempat Tahun Lulus

1 SDN SEMANAN 01 PAGI Jakarta 1996

2 SMPN 205 JAKARTA Jakarta 1999

3 SMAN 94 JAKARTA Jakarta 2002

4 UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH TANGERANG

Tangerang 2007

4. Data pengalaman : PKN selama enama bulan di Hotel Aryaduta Jakarta

Daftar Pustaka

Chaer, Abdul, 2011, Ragam Bahasa Ilmiah, Jakarta: Rineka Cipta

Nurjamal, Daeng dkk. Terampil Berbahasa.Cetakan kelima. Alfabeta Bandung.

Winarto, Yunita T., Totok Suhardiyanto, dan Ezra M. Choesin (eds.), 2004, Karya Tulis Ilmu

Sosial: Menyiapkan, Menulis, dan Mencermatinya, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

Edisi 1.

http://czifa24.blogspot.co.id/2012/03/makalah-b-indonesia-tentang-penulisan.html?m=1