Makalah Bimbingan Konseling

45
OBSERVASI PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS SEMESTA Oleh: Roy Ardika Gunojo 4101412090

description

makalah tentang bimbingan konseling di sekolah

Transcript of Makalah Bimbingan Konseling

Page 1: Makalah Bimbingan Konseling

OBSERVASI PELAKSANAAN

BIMBINGAN KONSELING PADA

SEKOLAH MENENGAH ATAS SEMESTA

Oleh:

Roy Ardika Gunojo 4101412090

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: Makalah Bimbingan Konseling

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMA Semesta Bilingual Boarding School, Semarang

Berdiri : 1999

Provinsi : Jawa Tengah

Alamat : Jalan Raya Gunungpati, Km 15, Semarang, Indonesia

Kode POS : 50224

No. Telp : 024-76916066 , 76916060

No Fax : 024 76916168

Email : [email protected]

Kepala Sekolah : Moh. Haris, S.E.

Jumlah Kelas : 10 kelas tiap tingkat

Rentang Kelas : X, XI IPA, XII IPA

Kurikulum : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Status Sekolah : Swasta

Website : www.e-semesta.com

Logo :

Gambar 1.1. Logo SMA Semesta

1

Page 3: Makalah Bimbingan Konseling

1.2. Sejarah Sekolah

SMP dan SMA SEMESTA Bilingual Boarding School adalah sekolah

nasional berasrama yang menerapkan sistem pendidikan berkualitas dengan

kurikulum Nasional Plus. Sekolah ini didirikan atas kerjasama Yayasan Al

Firdaus Indonesia dengan Asosiasi Pasiad Turki. Sekolah yang terletak di

Kecamatan Gunungpati, kota Semarang, Jawa Tengah ini menggunakan Sistem

pendidikan berbasis siswa dan menggunakan sistem bilingual dalam

pengajarannya. Bahasa Inggris digunakan terutama untuk

pengajaran science (ilmu alam), Matematika dan pelajaran bahasa Inggris. Dengan

didukung fasilitas pendidikan yang modern dan canggih serta tenaga pengajar

lokal dan asing yang profesional sekolah ini siap mengantarkan putra-putri

Indonesia dalam persaingan pendidikan baik tingkat nasional maupun

internasional.

SMP dan SMA SEMESTA Bilingual Boarding School berdiri pada

tanggal 3 Mei 1999. Sekolah ini berdiri melalui MoU (Memorandum of

Understanding ) antara Yayasan Al-Firdaus Indonesia dengan Asosiasi Pasiad

Turki. Yayasan Al-Firdaus merupakan sebuah yayasan yang bergerak dibidang

pendidikan dan sosial sejak tahun 1990. Yayasan ini meletakkan pondasi

pembangunan menuju Indonesia baru  melalui pendidikan yang berwawasan

internasional dan berakhlak mulia untuk generasi bangsa dari berbagai etnis, ras

dan agama. Untuk mewujudkan cita-citanya yayasan ini bekerjasama dengan

Asosiasi Pasiad Turki. Asosiasi dari luar negeri ini bergerak dibidang Pendidikan,

Sosial dan Ekonomi.

Asosiasi dari Turki  ini telah berpengalaman dalam bidang pendidikan dan

telah sukses di berbagai sekolah di seluruh dunia. Lembaga – lembaga Pendidikan

Asosiasi Pasiad tersebar di kawasan Asia Pasifik dan beberapa di Amerika, Eropa,

dan Australia. Dengan perpaduan sistem pendidikan internasional dan sistem

pendidkan lokal setempat, sekolah-sekolah kerjasama Asosiasi Pasiad berhasil

menduduki peringkat  teratas dalam pendidikan. Hal ini di buktikan dengan

keberhasilan sekolah-sekolah tersebut dalam perolehan medali di olimpiade –

2

Page 4: Makalah Bimbingan Konseling

olimpiade tingkat nasional maupun internasional di bidang Sains, Matematika,

Lingkungan dan Sosial. Berikut adalah  Kepala Sekolah sejak SMP-SMA Semesta berdiri (1999)

hingga sekarang (2013).

I. Kepala SMP Semesta

           1. Periode 1999-2002        : M. Ikhwan, S.Pd

           2. Periode 2002-2003        : Agus Junaidi, S.T

           3. Periode 2003-2004        : Drs. Nurkholis, MM

           4. Periode 2005-2006        : M. Ja’far, S.Ag

           5. Periode 2006-sekarang   : Moh. Haris, S.E

II. Kepala SMA Semesta

          1. Periode 1999-2002         : M. Ikhwan, S.Pd

          2. Periode 2002-2005         : Agus Junaidi, S.T

          3. Periode 2005-sekarang    : M. Haris, S.E

1.3. Sarana dan Prasarana

Semesta memiliki sistem kelas bergerak yang masing-masing dilengkapi

dengan perpustakaan kecil yang mendukung mata pelajaran kelas tersebut, adapun

fasilitas lain seperti gedung admistrasi, gedung sekolah, ruang kelas multimedia,

laboratorium kimia, laboratorium fisika, laboratorium biologi, laboratorium

komputer (2 lab), perpustakaan pusat, asrama (4 gedung), health center, dapur dan

ruang makan, gedung serba guna, ruang seminar, audio visual room, ruang musik,

lapangan olahraga (4-Basket, Volly Ball, 2-Sepak Bola, Bulu Tangkis), guest

room, mushalla, kantin fun, room laundry, area parkir, dan SAT test center. Di

samping hal tersebut di atas, Semesta dilengkapi dengan fasilitas akses Internet,

dokter sekolah, wartel, bea siswa dan students exchange program dan yang paling

urgen adalah asrama.

Dengan adanya asrama, Semesta secara intensif membimbing berbagai

mata pelajaran yang menjadi kesulitan siswa, dibina akhlaqnya dan diawasi

selama 24 jam oleh guru-guru sekolah maupun pembina asrama. Dengan sistem

3

Page 5: Makalah Bimbingan Konseling

pendidikan yang berkualitas di sekolah dan pembinaan akhlak yang intensif di

asrama, siswa Semesta diharapkan bisa menjadi ilmuwan yang handal tapi juga

berakhlak mulia. Program harian asrama adalah:

Waktu Program

04.30-05.00 Bangun tidur, sholat subuh

05.00-05.30 Mandi

05.30-06.15 Belajar mengaji

06.15-07.00 Makan pagi

07.00-12.15 Sekolah

12.15-12.30 Sholat Dhuhur

12.30-13.00 Makan siang

13.00-14.15 Sekolah

14.15-15.15 Istirahat

15.15-15.30 Sholat ashar

15.30-17.30 Ekstrakulikuler

17.30-18.00 Mandi

18.00-18.10 Sholat Maghrib

18.10-18.30 Mengaji Al qur’an

18.30-19.15 Makan malam

19.15-19.45 Sholat Isya’, Sohbet

19.45-21.15 Belajar mandiri

21.15-21.45 Persiapan tidur malam

22.00-04.30 Tidur malam

1.4. Sistem Pendidikan Sekolah

Prinsip dasar Semesta dalam pendidikan adalah anak semakin menguasai

Science dan memiliki akhlaq yang baik. Dengan menguasai kedua hal ini,

diharapkan siswa akan menggunakan ilmu science untuk jalan menuju ridlo Allah

Swt., misalnya dengan membantu masyarakat. Bagi Semesta ilmu yang tidak

didukung dengan akhlaq yang baik adalah buta dan akhlaq tanpa ilmu akan

pincang.

4

Page 6: Makalah Bimbingan Konseling

1.4.1. Kurikulum Pendidikan

Kurikulum SMA Semesta adalah kurikulum nasional yang diperkaya

dan divariasi dengan muatan global dan muatan lokal yang menjadi ciri

khusus. Pengayaan kurikulum tersebut pada:

1. Bahasa Turki

2. Separated Natural Science Laboratory Classes

3. Computer Classes

4. Preparatory English for TOEFL and PET KET test

5. Counseling Class

6. Olympiad Classes

KBM di SMA Semesta diawali dari kelas X, dilanjutkan kelas XI,

dan selanjutnya kelas XII. Pembelajaran Sains memakai pengantar bahasa

inggris. Buku – buku sains dari luar negeri dan sebagian pengajar

merupakan guru – guru berpengalaman yang berasal dari luar negeri.

Program pembelajaran dan pelatihan diadakan khusus untuk olimpiade dan

lomba – lomba mapel. Lomba – lomba dalam bidang seni, olah raga, dan

kreativitas siswa juga mendapatkan perhatian melalui kegiatan

ekstrakurikular dan club. Bimbingan dan pemantapan UN untuk kelas XII

dilaksanakan dengan memberi jam lebih pada mata pelajaran UN,

mengadakan try out UN, dan bimbingan khusus pada siswa – siswa yang

dirasa kurang. Ketuntasan belajar pada mata pelajaran harus sama atau

melebihi8n SKBM.

SMA Semesta mempunyai program khusus di bidang olimpiade.

Program ini bertujuan mempersiapkan siswa – siswa menghadapi

olimpiade sains dan lomba – lomba mata pelajaran.

Penjurusan dilaksanakan ketika kenaikan kelas X ke kelas XI.

Penjurusan di SMA Semesta mulai tahun 2008 hanya membuka jurusan

Ilmu Alam.

Syarat kelulusan di SMA Semesta adalah menyesuaikan Peraturan

Menteri dan Undang – Undang Pendidikan.

1.4.2. Staf Pengajar dan Siswa

5

Page 7: Makalah Bimbingan Konseling

Seluruh mata pelajaran eksakta, bahasa Inggris dan Komputer

diampu oleh guru-guru luar negeri yang professional dan ahli dalam

bidangnya dengan didampingi oleh tenaga pengajar dari Indonesia yang

berkualitas yang akan menjadikan anak didik berkualitas dalam bidang ilmu

pengetahuan dengan didasari akhlaq yang mulia. Semesta mempunyai 37

staff pengajar. Pendaftaran di Semesta terbuka untuk umum dari berbagai

etnis, suku, agama, budaya dan kepercayaan yang berbeda-beda. Jumlah

siswa SMA Semesta sebanyak 357 siswa.

1.4.3. Kelas Kecil

Dengan adanya batas minimum 16 dan maximum 24 siswa per kelas,

guru dapat memberikan perhatian kepada setiap siswa, dan dapat

mengaktifkan siswa, baik di kelas maupun saat praktek sehingga materi

dapat dipahami lebih jelas, efektif dan efisien. Perbandingan jumlah guru

dan siswa dengan rasio minimum 1:7 dan maximum 1:10. Setiap kelas

mempunyai 2 orang guru, 1 orang sebagai wali kelas administratif yang

bertugas memantau perkembangan prestasi akademik siswa dan 1 orang

wali kelas rehbelik yang bertugas membina sikap dan mental siswa

sekaligus keagamaan mereka. Dengan rasio ini diharapkan hubungan siswa

guru dapat terjalin semaksimal mungkin. Kalau dibanding dengan sekolah

lain rasio ini mungkin 1:30 bahkan sampai 1:50.

1.4.4. Sistem Kabinet

Sistem Kabinet adalah sistem pembelajaran dengan menggunakan

sistem moving class atau kelas bergerak. Dengan moving class, tiap-tiap

mata pelajaran memiliki ruang permanen sebagai tempat proses belajar

mengajar. Disini para guru tetap berada di kelasnya, sedangkan siswa yang

datang ke kelas tersebut. Manfaat dari sistem ini bagi siswa tentunya secara

psikologis akan selalu memperoleh suasana baru, sehingga dapat

mengurangi kebosanan di dalam kelas Sedangkan bagi guru, sistem ini bisa

digunakan untuk mempersiapkan materi secara baik karena kelas tersebut

dilengkapi sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran

6

Page 8: Makalah Bimbingan Konseling

tersebut. Manfaat lain dari sistem ini dapat menumbuhkan motivasi belajar

siswa pada tiap-tiap mata pelajarannya.

1.4.5. Lima Hari Sekolah dan Program Hari Sabtu

Sistem pembelajaran yang diterapkan di Semesta adalah 5 hari

sekolah dan 1 hari untuk kegiatan ekstra kurikuler. Dari Senin sampai Jumat

siswa belajar seperti biasa, yaitu dari jam 07.00-14.35, kemudian pada hari

Sabtu siswa diwajibkan mengikuti pelajaran ekstra dan assesmen yang telah

disediakan. Adapun ekstra ini disesuaikan dengan minat dan bakat siswa,

diantaranya adalah klub informasi dan teknologi, musik, teater, sepak bola,

basket, dekorasi, jurnalistik, catur, film, bahasa Turki, bahasa Inggris,

pramuka, Science, tari, dan klub agama.

1.4.6. Sistem Ibu Kelas

Ini adalah hal baru di Indonesia yaitu suatu sistem yang

memungkinkan peran serta dari orang tua menjadi lebih optimal dalam

memajukan kelasnya. Kenapa Ibu Kelas? Seorang ibu biasanya memiliki

kepedulian tinggi terhadap pendidikan putra/putrinya. Dengan adanya Ibu

Kelas, informasi tentang sekolah maupun hubungan antar sekolah dan orang

tua siswa dapat lebih terjalin dengan baik serta dengan pendekatan yang

sederhana ini diharapkan banyak ide dari orang tua lebih terakomodasi

dengan baik.

1.5. Prestasi Sekolah

7

Page 9: Makalah Bimbingan Konseling

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Bimbingan

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu atau

kelompok secara berkelanjutan, dengan tujuan individu atau kelompok dapat

mengembangkan diri seccara optimal menjadi pribadi yang mandiri sesuai dengan

norma yang berlaku di masyarakat dengan menggunakan pendekatan secara

pribadi.

2.2. Konseling

Konseling adalah kontak antar konselor dan konseli yang saling berinteraksi

dengan jalan mengadakan komunikasi langsung, dalam kurun waktu yang relatif

lama dan terarah pada pencapaian tujuan, yaitu perubahan pada tingkah laku

konseli sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat dengan tetap memberi

penghargaan terhadap barkat dan martabat konseli.

2.3. Layanan Bimbingan dan Konseling

2.3.1. Layanan Informasi

Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan

berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna

untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan

sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.

Page 10: Makalah Bimbingan Konseling

2.3.2. Layanan Penempatan atau Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa berada

pada posisi dan pilihan yang tepat, yaitu berkenaan dengan penjurusan,

kelompok belajar, pilihan pekerjaan, kegiatan ekstrakurikuler, program

katihan yang lebih tinggi.

2.3.3. Layanan Bimbingan Belajar

Layanan bimbingan belajar dimaksudkan untuk membantu siswa

yang dalam akademiknya kurang, agar tetap dapat memahami pelajaran

seperti teman – temannya.

2.3.4. Layanan Konseling Perseorangan

Layanan konseling perseorangan dimaksudkan untuk memungkinkan

siswa mendapatkan layanan langsung, tatap muka dengan konselor sekolah,

dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahannya.

2.3.5. Layanan Orientasi

Layanan orientasi ditujukan untuk semua siswa baru dan untuk pihak

– pihak lain guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap

lingkungan sekolah yang baru dimasuki siswa.

2.3.6. Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan

siswa secara bersama – sama memperoleh berbgai bahan dari konselor

sekolah sebagai narasumber yang bermanfaat untuk kehidupan sehari –hari

baik sebagai individu maupun pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.

2.3.7. Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling kelompok memungkinkan siswa memperoleh

kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami

melalui dinamika kelompok.

8

9

Page 11: Makalah Bimbingan Konseling

BAB III

PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

3.1. Struktur Organisasi Bimbingan Konseling

Manajemen bimbingan dan konseling di sekolah agar bisa berjalan seperti

yang diharapakan antara lain perlu dukungan oleh adanya organisasi yang jelas

dan teratur. Organisasi yang demikian itu secara tegas mengatur kedudukan, tugas

dan tanggung jawab para personil sekolah yang terlibat. Demikian pula, organisasi

tersebut tergambar dalam struktur atau pola organisasi yang bervariasi yang

tergantung pada keadaan dan karakteristik sekolah masing-masing. Jika personil

sekolah siswanya berjumlah banyak dengan didukung oleh personil sekolah yang

memadai diperlukan sebuah pola organisasi bimbingan dan konseling yang lebih

komplek.

Gambar 2.1. Struktur Organisasi BK SMA Semesta

Penangung jawab kegiatan Bimbingan dan Konseling di SMA Semesta

adalah seorang konselor. Konselor membawahi wali kelas, pembina OSIS,

Konselor

Wali Kelas Pembina OSIS

Direktur Asrama Alumni

Page 12: Makalah Bimbingan Konseling

direktur asrama, dan juga alumni. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di

SMA Semesta dilakukan oleh ke-4 jabatan tersebut.

3.2. Tugas Setiap Jabatan

3.2.1. General Manajer

General manajer dalam SMA Semesta yaitu sebagai penanggung

jawab Asosiasi Pasiad Turki di Semarang secara keseluruhan antara lain SD,

SMP, dan SMA Semesta, asrama, dersane (rumah mahasiswa), dan seluruh

kegiatan yang ada di dalamnya termasuk penanggung jawab dalam

membuat kebijakan pelaksanaan pelayanan BK.

3.2.2. Konselor

Konselor pada struktur organisasi bimbingan dan konseling pada

SMA Semesta menjadi penanggung jawab seluruh kegiatan bimbingan dan

konseling. Konselor langsung bertanggung jawab kepada General Manager.

Konselor memiliki program – program dalam pelaksanaan bimbingan dan

konseling. Namun konselor disini bersifat sangat fleksibel, konselor

memiliki program yang harus dicapai selama satu tahun, namun jika

konselor memiliki program lain diluar yang telah direncanakan, bisa

langsung dilakukan programnya, jadi konselor disini tidak bersifat formal

seperti di sekolah negeri. Konselor memiliki tanggung jawab:

1. Menyusun program Bimbingan Konseling

2. Menilai proses dan hasil pelayanan Bimbingan Konseling dan  kegiatan

pendukungnya

3. Menangani masalah-masalah siswa yang sudah tidak bisa lagi diatasi

oleh wali kelas dan pembina asrama

4. Mengadministrasikan layanan dan kegitan bimbingan konseling yang

dilaksanakan.

3.2.3. Wali kelas

Peran guru BK seperti di sekolah – sekolah lain, pada SMA Semesta

kedudukannya digantikan oleh wali kelas. Wali kelas di SMA Semesta

berperan sebagai guru BK di sekolah, wali kelas hanya menangani murid pada

10

11

Page 13: Makalah Bimbingan Konseling

kelas yang dia pegang. Tiap wali kelas memiliki program – program yang

harus dicapai muridnya dalam kurun waktu satu tahun. Selayaknya guru BK,

jika ada masalah pada muridnya, wali kelas yang akan menangani hal tersebut.

Peran wali kelas disini jauh lebih berat daripada di sekolah – sekolah pada

umumnya. Selain wali kelas harus menjadi guru BK, mengetahui setiap

perkembangan muridnya, wali kelas juga harus melaksanakan kunjungan ke

rumah – rumah muridnya, ini adalah salah satu bentuk layanan yang dilakukan

sekolah kepada orang tua murid. Deskripsi tugas dari wali kelas adalah

sebagai berikut: 1. Sebagai pengganti ibu di sekolah

2. Merencanakan program Bimbingan Konseling

3. Melaksanakan segenap layanan Bimbingan Konseling

3.2.4. Pembina OSIS

Pembina OSIS berperan sebagai penanggung jawab kegiatan –

kegiatan yang ada dalam sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan

aktualisasi diri siswa. Kegiatan yang dilakukan seperti ekstrakurikuler,

untuk mengembangkan bakat dan minat para murid.

3.2.5. Direktur Asrama

Direktur asrama berperan sebagai penanggung jawab asrama dan

koordinator semua fungsi yang menjaga ketertiban asrama, yaitu pembina

asrama, cleaning service, ibu dapur, dan ibu satpam. Direktur asrama

menyediakan fasilitas dan kelengkapan dalam asrama dengan bekerja sama

dengan seluruh pihak terkait.

3.2.6. Alumni

SMA Semesta menjalin hubungan baik dengan alumni – alumni

lulusannya. Mereka menjadi sumber informasi mengenai perguruan tinggi,

karir, serta membimbing adik-adiknya dalam pemilihan program jurusan

yang tepat. Alumni berperan dalam layanan informasi pada bimbingan dan

konseling.

3.2.7. Guru Mata Pelajaran

Page 14: Makalah Bimbingan Konseling

Guru mata pelajaran berperan sebagai tenaga ahli pengajaran dalam

mata pelajaran tertentu dan sebagai personil yang sehari-hari langsung

berhubungan dengan siswa, peranan guru mata pelajaran dalam pelayanan

bimbingan konseling adalah :

1. Membantu wali kelas mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan

layanan Bimbingan Konseling

2. Melayani siswa yang memerlukan pelayanan pengajaran khusus

(seperti pengajaran perbaikan, program pengajaran

3. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan

hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan

Bimbingan Konseling

4. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa seperti

konferensi kasus atau sidang kasus

5. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka

penilaian pelayanan Bimbingan Konseling dan upaya tindak lanjutnya.

3.2.8. Balletmen atau Pembina asrama

Sebagai kakak pembina di asrama. Setiap pembina menangani satu

kelas, bekerja sama dengan wali kelas untuk memberikan layanan

bimbingan dan konseling kepada siswa. Selain itu, seluruh pembina asrama

dikoordinasi oleh direktur asrama, dan bekerja sama menjada tata tertib,

keteraturan, dan moral siswa. Pembina asrama di sekolah semesta direkrut

dari para mahasiswa dari berbagai universitas di Semarang.

Terdapat hal yang sangat menarik dalam struktur bimbingan dan

konseling di Semesta Billingual Boarding School ini, dimana tugas BK

diemban oleh seorang wali kelas dan seorang pembina asrama untuk tiap

kelasnya. Setiap kelas terdiri dari 22-24 siswa, sehingg rasio guru BK:murid

yaitu 1:13. Angka ini merupakan perbandingan yang amat ideal karena siswa

mendapat perhatian penuh. Hubungan siswa dengan para guru (wali kelas

ataupun guru mata pelajaran) dan pembina sangat dekat dan terbuka layaknya

sebuah keluarga. Komunikasi yang terjalin antar warga sekolah termasuk

13

Page 15: Makalah Bimbingan Konseling

Kepala Sekolahpun sangatlah bagus, siswa berinteraksi dengan kepala

sekolah adalah pemandangan yang wajar dalam sekolah ini.

3.3. Kegiatan dan Layanan BK

3.3.1. Layanan Orientasi

1. Masa Orientasi Sekolah (MOS) yaitu masa pengenalan dan penyesuaian

diri bagi siswa baru.

2. Penyerahan tanggung jawab dari orang tua kepada sekolah untuk

mendidik dan membina anaknya. Pada kegiatan ini, sekolah

memperkenalkan kepada orang tua mengenai semua tujuan, program-

program, dan misi sekolah dalam mengemban amanah untuk mendidik

siswa. 3. Layanan orientasi terbuka bagi setiap siswa yang belum memahami

tentang suatu hal di sekolah ataupun di asrama.

3.3.2. Layanan Informasi

Layanan informasi diberikan kepada siswa melalui wali kelas,

pembina asrama, direktur asrama, guru mata pelajaran, dan alumni.

Setiap minggu wali kelas mengisi materi yang berhubungan dengan

bimbingan dan konseling di kelasnya. Setiap informasi mengenai program

sekolah, bimbingan, peraturan, dan lain sebagainya ditransfer kepada siswa.

Layanan informasi juga diberikan alumni lulusan SMA Semesta mengenai

banyak hal sesuai pengalaman yang sudah lebih dulu alumni dapatkan seperti

masalah perguruan tinggi.

Program yang mendukung pemberian layanan informasi antara lain

1. Rehberlik atau Guidence

Berupa pembinaan, pemberian informasi, ataupun panduan untuk siswa

di kelas pada jam pelajaran sekolah. Kegiatan ini dilakukan 2 jam

pelajaran per minggu oleh wali kelas.

2. Kunjungan Dersane (Rumah Mahasiswa Binaan Asosiasi Pasiad)

14

Page 16: Makalah Bimbingan Konseling

Dersane merupakan rumah bagi mahasiswa yang menginginkan

penanaman akhlaqul karimah, yaitu akhlak yang berdasarkan prinsip

islam. Dersane tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Program

kunjungan ini ditujukkan bagi kelas 3 SMA dengan tujuan untuk

memperkenalkan dersane, pemberian informasi, dan sharing mangenai

jenjang pendidikan yang akan di tempuh siswa setelah lulus. Ada dua

macam kunjungan dersane yang dilakukan yaitu secara umum dan

khusus. Secara umum, semua siswa kelas 3 SMA melakukan kunjungan

ke dersane yang ada di Semarang, dan secara khusus yaitu bagi siswa

yang ingin kuliah di Jogja misalnya, ia akan difasilitasi untuk

mengunjungi universitas dan dersane yang ada disana.

3. Seminar

Berbagai seminar dilakukan untuk memberikan atau pun

mensosialisasikan berbagai hal, baik yang diadakan OSIS maupun pihak

dari luar sekolah, dengan diatur dan diawasi oleh pembina OSIS. 4. Home visit

Merupakan kunjungan ke rumah siswa yang dilakukan pihak sekolah

untuk menjalin tali silaturahmi dengan orang tua siswa dan bertukar

informasi mengenai siswa. Kunjungan ini dilakukan ke semua siswa,

minimal satu kali dalam satu tahun. Untuk siswa yang berdomisili di

semarang dan sekitarnya, wali kelas dan pembina asrama yang bertugas

mengunjungi, sedangkan untuk diluar semarang, ditugaskan kepada

guru-guru yang memiliki tempat tinggal berdekatan dengan rumah

siswa.

5. Lain-lain

Ketika ada peraturan baru atau suatu informasi yang penting untuk

diketahui siswa, berbagai pihak dapat menjadi pemberi informasi.

Direktur asrama biasanya memberikan informasi dengan berkeliling dan

mengumumkannya di saat kegiatan etud (belajar mandiri). Pembina

asrama memberikan memberikan informasi di kamar-kamar siswa

15

Page 17: Makalah Bimbingan Konseling

ataupun di kelas.

3.3.3. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Program-program yang berhubungan dengan layanan ini antara lain:

1. Kelas bahasa Inggris dan bahasa Turki yang ditetapkan berdasarkan

kemampuan siswa.

2. Penyaluran bakat dan minat dilakukan dalam kegiatan ekstra kulikuler

dan club.

3. Siswa-siswa berbakat dan tekun dipilih untuk mengikuti berbagai

olimpiade sains, folklore (tarian khas Turki), OSEBI (Olimpiade Bahasa

dan Seni Indonesia), dan lain sebagainya.

4. Siswa difasilitasi untuk menyalurkan idenya dan disalurkan dengan

mengikuti ISPO (Indonesian Science Project Olympiad).

3.3.4. Bimbingan Belajar

Selain kegiatan di dalam sekolah, siswa memperoleh bimbingan

belajar melalui:

1. Les privat dari pihak luar sekolah yang dipanggil untuk membantu siswa

dalam belajar.

2. Ekstra lesson, yaitu tambahan pelajaran yang dilakukan oleh guru

professiona Semesta bagi siswa yang dirasa kurang dalam suatu mata

peajaran.

3. Bertanya pada pembina asrama. Pembina asrama sekaligus merupakan

mahasiswa dengan bidang jurusan yang berbeda-beda, tentu menguasai

materi yang diambil sebagai jurusannya.

4. Bertanya pada guru yang tinggal di asrama

Guru menerima dengan terbuka pada siswa yang bertanya dan

membutuhkan bimbingan.

5. Belajar mengaji. Dilakukan setiap hari setelah sholat maghrib

berjamaah.

3.3.5. Konseling Perorangan

16

Page 18: Makalah Bimbingan Konseling

Konseling perorangan dilakukan ketika ada siswa yang memiliki

masalah ataupun merasa resah akan suatu hal. Konseling ini dilakukan secara

insidental. Konseling pribadi diwajibkan minimal satu kali untuk setiap anak

dalam satu tahun. Konseling ini seperti sesi curhat antara siswa dan wali

kelas.

Setiap hari selalu ada hal yang diceritakan siswa kepada pembina

asrama yang sudah seperti kakak sendiri, dan pembina asrama sebiasa

mungkin membantu siswa dalam menyelesaikan masalah.

3.3.6. Bimbingan kelompok

1. Manevi, merupakan bimbingan rokhani dan agama dari istri general

manager kepada guru-guru, dan pembina asrama. Dengan pembinaan

yang dilakukan tersebut, diharapkan guru dan pembina asrama dapat

terus mengembangkan ilmu untuk ditransfer kepada siswa

2. Sohbet, merupakan kegiatan bimbingan agama yang dilakukan oleh wali

kelas dan pembina asrama kepada siswa. Dalam satu kelas dibagi

menjadi 3 kelompok. Sohbet dilakukan sekali oleh wali kelas dan sekali

oleh pembina asrama per kelompok dalam setiap minggu.

3. Fun Friday, yaitu setiap hari Jumat sore, wali kelas mengadakan

acara dengan para siswa, seperti memasak, melukis, game, dan lain

sebagainya. Kegiatan ini secara tersirat mengandung suatu nasihat

untuk bekerja sama, pembagian tugas, kepemimpinan, permainan

yang fair, dan mengembangkan kreativitas siswa.

3.3.7. Konseling Kelompok

Dalam pertemanan antar siswa, sering kali terjadi perselisihan

kelompok ataupun masalah yang timbul dalam kelompok tersebut. Pembina

asrama secara rutin mengontrol kondisi siwa dan melakukan konseling

kelompok jika ada hal yang tak wajar dalam suatu kelompok.

3.4. Satuan Layanan dan Satuan Pendukung

Sekolah Semesta memiliki prinsip kekeluargaan yang erat dan keterbukaan yang

tinggi. Hal ini mengakibatkan banyaknya siswa yang melakukan konseling sehingga

17

Page 19: Makalah Bimbingan Konseling

pelaksanaan Satlan dan Satkung sangat sulit. Pertama, banyaknya tanggung jawab

yang dipikul wali kelas menyebabkan tak sempatnya membuat satlan dan satkung.

Semua masalah siswa yang begitu banyak dari yang ringan sampai berat, sulit bagi

wali kelas untuk mendata satu persatu, dan yang terakhir yaitu ketidaknyamanan yang

pasti dirasakan siswa jika masalahnya terangkum dalam data yang mungkin terekspos

ke pihak lain.

3.5. Instrumen Bimbingan dan Konseling

Instrumen bimbingan dan konseling yang dimiliki SMA Semesta tidak

banyak, karena pelaksanaan BK di sekolah ini sangatlah fleksibel, tetapi SMA

Semesta memiliki kartu biru dan kartu kuning. Di Sekolah Semesta menerapkan

sistem poin yang dapat ditambah dan dikurangi berdasarkan sikap dan perilaku

siswa. Setiap siswa mendapatkan poin 100. Jika melakukan hal baik yang

membuat bangga guru, atau wali kelas, atau pembina asrama, siswa akan

diberikan kartu biru sebagai tanda bahwa ia mendapat tambahan 2 poin. Jika siswa

melakukan pelanggaran, pihak-pihak tersebut berwewenang untuk memberikan

kartu kuning sebagai tanda pengurangan poin untuk siswa tersebut. Kartu – kartu

ini kemudian dikumpulkan dan didata oleh konselor. Jika poin siswa telah

mencapai suatu batas tertentu, ia akan mendapat peringatan, dan jika total poin

mencapai 50, akan diadakan sebuah persidangan. Sistem poin ini berjalan lancar,

dengan didukung oleh berbagai komponen di sekolah dan asrama. Sekolah

Semesta mempunyai suatu database untuk merangkum pemberian kartu kuning

dan kartu biru. Jadi semua warga Semesta dapat melihat pemberian poin tersebut,

saat ini Semesta sedang mengembangkan program, agar data ini dapat disajikan di

publik, sehingga orang tua murid dapat melihat perkembangan anaknya.

Karena adanya sistem poin, jika telah mencapai suatu batasan tertentu maka

akan diberi surat peringatan dari sekolah atau SP, pemberian SP ada tiga

tingkatan, tapi jika langsung diberi SP 3, belum tentu murid yang bersangkutan

langsung dikeluarkan, wakasek kesiswaan akan melihat perkembangan dari anak

tersebut, jika perkembangannya sangat baik, maka SP akan dicabut.

Tidak ada blangko home visit di SMA Semesta, yang selama ini berjalan

18

Page 20: Makalah Bimbingan Konseling

ada berupa daftar kunjungan rumah yang telah dilakukan wali kelas, pembina

asrama, dan pihak sekolah.

Pada SMA Semesta tidak ada surat panggilan, jika dirasa pihak sekolah

perlu memanggil anak tersebut, pihak sekolah akan memanggil melalui perantara

wali kelas atau pun direktur asrama.

3.6. Masalah – Masalah yang Terjadi

3.6.1. Pribadi

3.6.1.1. Agama

1. Kurangnya kesadaran siswa dalam menjalankan perintah

agama

2. Pernah ada seorang siswa yang mengalami krisis

kepercayaan terhadap agamanya karena sebuah kekecewaan

yang ia dapatkan dari teman-temannya.

3.6.1.2. Keluarga

1. Broken home

2. Bertengkar dengan kedua orang tua. 3. Marah pada orang tua

4. Terjadi salah paham antara siswa dan orang tua

3.6.1.3. Pacar

Pacaran adalah hal yang dilarang di SMA

Semesta. Masalah ini bahkan bisa membuat siswa

dikeluarkan ketika hubungan keduanya dianggap sudah

terlalu jauh.

3.6.1.4. Adaptasi

Seringkali siswa baru mengalami kesulitan beradaptasi di

lingkungan asrama hingga minta pindah sekolah. Tapi dengan

pemberian pengertian yang terus menerus, siswa akhirnya dapat

bertahan hingga 3 tahun.

19

Page 21: Makalah Bimbingan Konseling

3.6.2. Sosial

3.6.2.1. Pergaulan

Masalah pergaulan yang kadang-kadang terjadi yaitu:

1. Pengucilan

2. Perbedaan perlakuan sebagian siswa kepada siswa kaya dan

siswa beasiswa.

3. Kurangnya sikap saling menghargai dan tenggang rasa

3.6.3. Karir

Masalah kebingungan dalam memilih jurusan dan

universitas seringkali dihadapi para siswa. Wali kelas, guru,

alumni, dan pembina asrama selalu siap untuk mendengarkan dan

memberikan pandangan-pandangan serta informasi kepada siswa.

3.6.4. Belajar

Beberapa siswa mengalami masalah dalam hal belajar,

diantaranya :

1. Tidak menyukai guru mata pelajaran yang mengampu

2. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami materi yang

diberikan

3. Terganggu dalam belajar karena kondisi teman yang berisik

3.7. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan bimbingan dan

konseling pada SMA Semesta adalah:

1. Rung tamu

2. Ruang konseling individu

3. Ruang konseling kelompok

4. Ruang administrasi BK

20

Page 22: Makalah Bimbingan Konseling

BAB IV

PENUTUP

4.1. Simpulan

Pelaksanaan bimbingan dan konseling pada SMA Semesta jauh berbeda

dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling pada sekolah umumnya.

Pelaksanaan BK pada sekolah ini tidak terpaku dan se-formal pelaksanaan BK di

sekolah – sekolah umumnya. Sekolah Semesta pun tidak memiliki guru BK,

walaupun staff administrasinya ada yang lulusan BK, tetapi dia tidak mengajar

sebagai guru BK. Guru BK pada sekolah ini adalah wali kelas, dengan harapan

Page 23: Makalah Bimbingan Konseling

karena wali kelas lebih dekat dengan para muridnya, jadi kedudukan guru BK

diberikan ke wali kelas. Sekolah Semesta melihat pada sekolah biasa, guru BK

tidak dapat dekat dengan seluruh murid, sehingga jika ada masalah pun para

murid jarang bercerita dengan guru BK. Untuk mengantisipasi kejadian ini

Sekolah Semesta membuat wali kelas sebagai guru BK, sehingga murid – murid

mau menceritakan segalah maslahnya kepada wali kelas, karena wali kelas ini

adalah orang tua mereka selama bersekolah di SMA Semesta.

4.2. Rekomendasi dan Saran

Sebenarnya sistem pelaksanaan bimbingan dan konseling pada SMA

Semesta cukup baik, karena tercipta kedekatan antara murid dan wali kelas, jadi

murid tidak malu bercerita dengan wali kelasnya. Namun, kedudukan guru BK ini

tidak profesional, karena latar belakang pendidikan wali kelas pun bukanlah

bimbingan dan konseling, mereka hanya mengacu pada pengalaman hidup yang

telah mereka terima. Ini akan menjadi kekurangan pada pelaksanaan bimbingan

dan konseling, karena pada penyelesaian masalah yang dihadapi pun tidak

mempertimbangkan banyak hal, seperti layaknya guru BK dengan latar belakang

pendidikan BK.

Kekurangan dari pelaksaan BK di SMA Semesta yang kedua adalah tidak

ada administrasi pada pelakasanaan BK. Jadi jika ada kasus, sekolah ini tidak

mencatatnya dan membuat pembukuan, jadi tidak ada rekam jejak secara fisik

yang dilakukan oleh SMA Semesta. Sebaiknya diadakan adminstrasi untuk semua

kegiatan bimbingan dan konseling, jadi mereka dapat melakukan evaluasi pada

kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan.

21

22

Page 24: Makalah Bimbingan Konseling

DAFTAR PUSTAKA

Page 25: Makalah Bimbingan Konseling

Lampiran 1

STRUKTUR ORGANISASI SEMESTA BILINGUAL

SCHOOL SEMARANG

23

24

Page 26: Makalah Bimbingan Konseling

Lampiran 2

DOKUMENTASI

General Manager

Kepala Sekolah

Supervisor

Humas

Waka Kesiswaan

Administrasi

Kitcher

Security

Transportasi

Koordinator Pendidikan

Waka Kurikulum

MGMP

Kompetisi

Guru - Guru

Konselor

Wali Kelas

OSIS Club

Direktur Asrama

Alumni

Sekretaris Bendahara

Page 27: Makalah Bimbingan Konseling

Gambar 1. Wawancara dengan Pak Dendi, Wakasek Kesiswaan SMA Semesta

Gambar 2. Co-card untuk tamu

25

Page 28: Makalah Bimbingan Konseling

Gambar 3. Kartu Kuning

Gambar 4. Kartu Biru

26

Page 29: Makalah Bimbingan Konseling

Gambar 5. Contoh Kartu Perijinan (1)

Gambar 6. Contoh Kartu Perijinan (2)

27

Page 30: Makalah Bimbingan Konseling

Gambar 7. Contoh Surat Ijin Meninggalkan dan Masuk Kelas

28

Page 31: Makalah Bimbingan Konseling

Lampiran 3

OBSERVATION GUIDE

No. Hari, Tanggal Jam Keperluan

1 Jumat, 29 November 2013 13.00 Memberikan Surat Ijin

Observasi

2 Sabtu, 30 November 2013 09.30 Wawancara dengan Pak Dendi

(Waka Kesiswaan)

3 Minggu, 1 Desember 2013 10.00 Wawancara dengan Bu

Rahmarisa (Wali Kelas)

4 Senin, 2 Desember 2013 10.00 Wawancara dengan Bu

Balsayat (Direktur Asrama)

5 Rabu, 11 Desember 2013 09.00 Mengambil Surat Keterangan

Hasil Observasi

Lampiran 4

29

Page 32: Makalah Bimbingan Konseling

INTERVIEW GUIDE

No. Narasumber Pertanyaan

1. Pak Dendi 1. Bagaimana Struktur Organisasi BK

Semesta?

2. Siapa saja yang bertanggung jawab

terhadap penyelenggaraan BK?

3. Siapa koordinator penyelenggaraan BK?

4. Apa tugas dari masing – masing jabatan

pada struktur tersebut?

5. Apa saja kegiatan dan layanan BK yang

dilakukan?

6. Apa saja program BK yang dilakukan?

7. Siapa yang membuat dan bertanggung

jawab terhadap program – program BK?

8. Bagaimana dengan satuan layanan dan

satuan pendukung?

9. Apa saja instrumen BK yang ada disini?

10. Bagaimana administrasi pelanggaran BK

disini?

11. Bagaimana pelaksaan point pada Semesta?

2 Bu Rahmarisa 1. Apa saja tugas ibu sebagai wali kelas?

2. Bagaimana garis koordinasi wali kelas

dengan pembina asrama?

3. Apa saja program dan kegiatan-kegiatan

BK yang ibu lakukan untuk anak-anak?

4. Dimana biasanya kegiatan tersebut

dilakukan?

5. Masalah apa yang sering terjadi dengan

anak-anak?

3 Bu Balsayat 1. Apa tugas ibu sebagai direktur asrama

Page 33: Makalah Bimbingan Konseling

disini?

2. Bagaimana dengan tugas pembina asrama?

3. Kegiatan BK apa saja yang direktur dan

pembina asrama lakukan?

4. Apa saja masalah-masalah yang sering

terjadi?