Makalah Batubara

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri merupakan suatu sektor yang sangat penting untuk meningkatan perekonomian nasional, karena dari industrilah pendapatan perekonomian nasional Indonesia dapat meningkat, walaupun saat ini peningkatannya belum terlihat begitu besar. Selain itu, industri dapat menjadikan Indonesia menjadi negara yang tidak bergantung lagi terhadap hasil produksi luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Itulah mengapa indutri merupakan salah satu sektor yang sanagat penting dalam sistem perekonomian Indonesia. Indonesia merupakan salah satu daerah penghasil tambang batu bara terbesar di dunia. Salah satu daerah penghasil tambang terbesar di Indonesia adalah Kalimantan Selatan. Pertumbuhan tambang di Kalimantan Selatan sendiri semakin pesat karena semakin banyak lahan tambang baru yang ditemukan. Namun pertumbuhan yang pesat tidak diimbangi dengan pengelolaan yang baik oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab. Kurangnya sosialisasi tentang pengelolaan tambang dengan baik, menyebabkan banyak dampak buruk yang dihasilkan. Walaupun sekarang belum terlalu terasa, namun beberapa tahun lagi dampak pengelolaan tambang yang salah bisa mengganggu stabilitas ekosistem. 1

description

dfg

Transcript of Makalah Batubara

Page 1: Makalah Batubara

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri merupakan suatu sektor yang sangat penting untuk meningkatan

perekonomian nasional, karena dari industrilah pendapatan perekonomian nasional

Indonesia dapat meningkat, walaupun saat ini peningkatannya belum terlihat begitu

besar. Selain itu, industri dapat menjadikan Indonesia menjadi negara yang tidak

bergantung lagi terhadap hasil produksi luar negeri untuk memenuhi kebutuhan

dalam negeri. Itulah mengapa indutri merupakan salah satu sektor yang sanagat

penting dalam sistem perekonomian Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu daerah penghasil tambang batu bara terbesar

di dunia. Salah satu daerah penghasil tambang terbesar di Indonesia adalah

Kalimantan Selatan. Pertumbuhan tambang di Kalimantan Selatan sendiri semakin

pesat karena semakin banyak lahan tambang baru yang ditemukan. Namun

pertumbuhan yang pesat tidak diimbangi dengan pengelolaan yang baik oleh pihak-

pihak yang bertanggung jawab. Kurangnya sosialisasi tentang pengelolaan tambang

dengan baik, menyebabkan banyak dampak buruk yang dihasilkan. Walaupun

sekarang belum terlalu terasa, namun beberapa tahun lagi dampak pengelolaan

tambang yang salah bisa mengganggu stabilitas ekosistem.

Maka dari itu, perlu adanya usaha-usaha yang dilakukan dari sekarang untuk

mengatasi pengelolaan tambang yang salah. Mulai dari sosialisasi sampai tindakan

nyata. Sehingga diharapkan keseimbangan alam akan selalu terjaga.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan industri pertambangan batubara?

2. Apa saja dampak yang ditimbulkan industri pertambangan batubara terhadap

lingkungan hidup?

3. Apa saja dampak yang ditimbulkan industri pertambangan batubara dalam hal

sosial kemasyarakatan?

4. Apa saja solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak yang

ditimbulkan?

1

Page 2: Makalah Batubara

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tentang industri pertambangan batubara.

2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan industri pertambangan batubara

terhadap lingkungan hidup.

3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan industri pertambangan batubara

dalam hal sosial kemasyarakatan.

4. Untuk mencari solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak yang

ditimbulkan.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang industri pertambangan batubara.

2. Mahasiswa dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan industri pertambangan

batubara terhadap lingkungan hidup.

3. Mahasiswa dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan industri pertambangan

batubara dalam hal sosial kemasyarakatan.

4. Mahasiswa dapat membantu mencari solusi yang dapat dilakukan untuk

mengurangi dampak yang ditimbulkan.

2

Page 3: Makalah Batubara

BAB II

PEMBAHASAN

3.1. Batubara

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil yang merupakan sumber energi

terpenting untuk pembangkitan listrik dan berfungsi sebagai bahan bakar pokok

untuk produksi baja dan semen. Namun demikian, batubara juga memiliki karakter

negatif yaitu disebut sebagai sumber energi yang paling banyak menimbulkan

polusi akibat tingginya kandungan karbon. Sumber energi penting lain, seperti gas

alam, memiliki tingkat polusi yang lebih sedikit namun lebih rentan terhadap

fluktuasi harga di pasar dunia. Dengan demikian, semakin banyak industri di dunia

mulai mengalihkan fokus energi ke batubara. Dengan tingkat produksi saat ini (dan

apabila cadangan baru tidak ditemukan), cadangan batubara global diperkirakan

habis sekitar 112 tahun ke depan. Cadangan batubara terbesar ditemukan di

Amerika Serikat, Russia, Cina dan India.

Sepuluh Besar Produsen Batubara Tahun 2013

Sumber: BP Statistical Review of World Energy 2014

Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia.

Sejak tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia saat ini adalah

eksportir terdepan batubara thermal. Sebagian besar batubara thermal yang

diekspor terdiri dari jenis kualitas menengah (antara 5100 dan 6100 cal/gram) jenis

kualitas rendah (di bawah 5100 cal/gram) di mana sebagian besar permintaan

berasal dari Cina dan India. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh

Kementerian Energi Indonesia, cadangan batubara Indonesia diperkirakan habis

sekitar 83 tahun apabila tingkat produksi saat ini diteruskan. Berkaitan dengan

cadangan batubara global, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-13 dengan

sekitar 0.6 persen dari total cadangan batubara global terbukti berdasarkan

3

 1. Cina      1840.0 Mt  6. Rusia      165.1 Mt

 2. USA       500.5 Mt   7. Afrika Selatan      144.7 Mt

 3. Australia       269.1 Mt   8. Kazakhstan       58.4 Mt

 4. Indonesia       258.9 Mt  8. Polandia       57.6 Mt

 5. India       228.8 Mt 10. Kolombia       55.6 Mt

Page 4: Makalah Batubara

Tinjauan Statistik BP tentang Energi Dunia. Sekitar 60 persen dari cadangan

batubara total Indonesia terdiri dari batubara kualitas rendah yang lebih murah

(sub-bituminous) yang mengandung kurang dari 6100 cal/gram.   

Sejumlah kantung cadangan batubara yang lebih kecil terdapat di pulau Sumatra,

Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, namun demikian tiga daerah terbesar

sumberdaya batubara Indonesia adalah:

1. Sumatra Selatan

2. Kalimantan Selatan

3. Kalimantan Timur

Industri batubara Indonesia agaknya hanya dikuasai oleh produsen besar dan

banyak pelaku skala kecil yang memiliki tambang batubara kecil dan konsesi

tambang batubara (terutama di Sumatra dan Kalimantan).

Sejak awal tahun 1990an, ketika sektor pertambangan batubara dibuka kembali

untuk investasi luar negeri, Indonesia mengalami peningkatan produksi, ekspor dan

penjualan batubara dalam negeri. Penggunaan batubara dalam negeri secara relatif

masih rendah. Ekspor batubara Indonesia berkisar antara 70 sampai 80 persen dari

produksi batubara total, sisanya dijual di pasar domestik. Produksi, ekspor dan

penjualan dalam negeri diperkirakan meningkat paling sedikit sepuluh persen

setiap tahun selama lima tahun ke depan. Adapun hal – hal yang mendorong

peningkatan produksi dan ekspor batubara di Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Batubara adalah kekuatan dominan di dalam pembangkitan listrik. Paling

sedikit 27 persen dari output energi total dunia dan lebih dari 39 persen seluruh

listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga batubara karena kelimpahan

4

Page 5: Makalah Batubara

batubara, perolehan batubara yang relatif mudah dan murah, termasuk

murahnya kebutuhan infrastruktur dibandingkan dengan sumberdaya energi

lain.

2. Indonesia memiliki cadangan berlimpah untuk batubara kualitas menengah dan

rendah. Jenis batubara ini dijual dengan harga kompetitif di pasar internasional

(sebagian karena upah tenaga kerja Indonesia yang rendah).

3. Indonesia memiliki posisi strategis untuk pasar raksasa China dan Indonesia.

Permintaan batubara kualitas rendah dari kedua negara ini naik tajam karena

kedua negara ini membuka beberapa pembangkit listrik tenaga batubara baru

suplai kebutuhan listrik penduduk yang besar. Permintaan batubara global

pada kenyataannya diperkirakan melampaui produksi batubara untuk lima

tahun ke depan sehingga berimplikasi pada naiknya harga batubara.

4. Konsumsi batubara dalam negeri di Indonesia masih cukup rendah.

Meningkatnya produksi nasional dan permintaan internasional menghasilkan

ekspor yang lebih tinggi.

5. Negara tujuan utama ekspor untuk batubara Indonesia adalah China, India,

Jepang dan Korea. Batubara memiliki peran yang sangat jelas untuk

pendapatan dalam negeri Indonesia karena komoditas ini menghasilkan sekitar

85 persen dari pendapatan sektor pertambangan.

3.2. Dampak Positif Industri Pertambangan Batubara

Dampak positif dari batubara itu sendiri, tidak dapat di pungkiri bahwa

batubara adalah salah satu bahan tambang yang memiliki nilai ekonomis yang

cukup tinggi. Indonesia adalah salah satu negara penghasil batubara terbesar no.4

setelah Australia hingga tahun 2013. Hal positifnya adalah bertambahnya devisa

negara dari kegiatan penambanganya dan hasil ekspornya. Secara teoritis usaha

pertambangan ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Para industri

pertambangan selayaknya bekerja sama dengan masyarakat sekitar. Salah satu

bentuknya dengan cara memperkerjakan masyarakat sekitar dalam usaha tambang

sekitar, sehingga membantu kehidupan ekonomi masyarakat sekitar.

3.3. Dampak Industri Pertambangan Batubara terhadap Lingkungan

5

Page 6: Makalah Batubara

Setiap kegiatan penambangan pasti menimbulkan dampak positif dan negatif

bagi lingkungan sekitarnya. Dampak positifnya adalah meningkatnya devisa negara

dan pendapatan asli daerah serta menampung tenaga kerja sedangkan dampak

negatif dari kegiatan penambangan dapat dikelompokan dalam bentuk kerusakan

permukaan bumi, ampas buangan (tailing), kebisingan, polusi udara, menurunnya

permukaan bumi (land subsidence), dan kerusakan karena transportasi alat dan

pengangut berat.

Karena begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan

penambangan maka perlu kesadaran kita terhadap lingkungan sehingga dapat

memenuhi standar lingkungan agar dapat diterima pasar. Sementara itu, harus

diketahui pula bahwa pengelolaan sumber daya alam hasil penambangan adalah

untuk kemakmuran rakyat. Salah satu caranya adalah dengan pengembangan

wilayah. Perusahaan pertambangan wajib ikut mengembangkan wilayah sekitar

lokasi tambang termasuk yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya

manusia. Karena hasil tambang suatu saat akan habis maka pengelolaan kegiatan

penambangan sangat penting dan tidak boleh terjadi kesalahan.

Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, pertambangan

batubara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup

besar, baik itu air, tanah, Udara, dan hutan, Air . Penambangan Batubara secara

langsung menyebabkan pencemaran, antara lain :

1. Pencemaran air

Permukaan batubara yang mengandung pirit (besi sulfide) berinteraksi

dengan air menghasilkan Asam sulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan-

ikan di sungai, tumbuhan, dan biota air yang sensitive terhadap perubahan pH

yang drastis.

Batubara yang mengandung uranium dalam konsentrasi rendah, torium,

dan isotop radioaktif yang terbentuk secara alami yang jika dibuang akan

mengakibatkan kontaminasi radioaktif. Meskipun senyawa-senyawa ini

terkandung dalam konsentrasi rendah, namun akan memberi dampak

signifikan jika dibung ke lingkungan dalam jumlah yang besar. Emisi merkuri

ke lingkungan terkonsentrasi karena terus menerus berpindah melalui rantai

makan dan dikonversi menjadi metilmerkuri, yang merupakan senyawa

6

Page 7: Makalah Batubara

berbahaya dan membahayakan manusia. Terutama ketika mengkonsumsi ikan

dari air yang terkontaminasi merkuri.

Gambar 2.1. Air limbah PT. Newmont yang dibuang ke tanah dan langsung mengalir ke Sungai Tongo Sejorong. Sumber: www.mongabay.co.id

2. Pencemaran udara

Polusi/pencemaran udara yang kronis sangat berbahaya bagi

kesehatan. Menurut logika udara kotor pasti mempengaruhi kerja paru-paru.

Peranan  polutan ikut andil dalam merangsang penyakit pernafasan seperti

influensa, bronkhitis dan pneumonia serta penyakit kronis seperti asma dan

bronkhitis kronis. Penambangan batubara juga menghasilkan gas metana, gas

ini mempunyai potensi sebagi gas rumah kaca. Kontribusi gas metana yang

diakibatkan oleh aktivitas manusia, memberikan kontribusi sebesar 10,5%

pada emisi gas rumah kaca.

3. Pencemaran Tanah

Penambangan batubara dapat merusak vegetasi yang ada,

menghancurkan profil tanah genetik, menggantikan profil tanah genetik,

menghancurkan satwa liar dan habitatnya, degradasi kualitas udara, mengubah

pemanfaatan lahan dan hingga pada batas tertentu dapat megubah topografi

umum daerah penambangan secara permanen. Disamping itu, aktivitas

pertambangan batubara juga berdampak terhadap perningkatan laju erosi tanah

dan sedimentasi pada sempadan dan muara – muara sungai. Kejadian erosi

merupkan dampak tidak langsung dari aktivitas pertambangan batubara

melainkan dampak dari pembersihan lahan untuk bukaan tambang dan

pembangunan fasilitas tambang lainnya seperti pembangunan sarana dan

prasarana pendukung seperti perkantoran dan permukiman karyawan. Dampak

penurunan kesuburan tanah oleh akltivitas pertambangan batubara terjadi pada

7

Page 8: Makalah Batubara

kegiatan pengupasan tanah pucuk (top soil) dan tanah penutup (sub soil /

overburden). Pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup akan merubah sifat –

sifat tanah terutama sifat fisik tanah dimana susunan tanah yang terbentuk

secara alamiah dengan lapisan – lapisan yang tertata rapi dari lapisan atas ke

lapisan bawah akan terganggu dan terbongkar akibat pengupasan tanah

tersebut.

Gambar 2.2. Bekas galian batubara yang menganga seperti danau di Kalimantan Tengah. Sumber: Walhi Kalteng

3.4. Dampak Industri Pertambangan Batubara terhadap Manusia

Dampak pencemaran akibat penambangan batubara terhadap manusia,

munculnya berbagai penyakit. Limbah pencucian batubara zat-zat yang sangat

berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi  dapat menyebabkan

penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit. Karena limbah tersebut

mengandung logam – logam berat, seperti belerang (S), merkuri (Hg), mangan

(Mn),dll. Di samping itu, debu batubara menyebabkan polusi udara di sepanjang

jalan yang dijadikan aktivitas pengangkutan batubara. Hal ini menimbulkan

merebaknya penyakit infeksi saluran pernafasan, yang dapat memberi efek jangka

panjang berupa kanker paru-paru, darah atau lambung. Bahkan disinyalir dapat

menyebabkan kelahiran bayi cacat. Antaranya dampak negatifnya adalah kerusakan

lingkungan dan masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh proses penambangan dan

penggunaannya. Batubara dan produk buangannya, berupa abu ringan, abu berat,

dan kerak sisa pembakaran, mengandung berbagai logam berat :  seperti arsenik,

timbal, merkuri, nikel, vanadium, berilium, kadmium, barium, cromium, tembaga,

8

Page 9: Makalah Batubara

molibdenum, seng, selenium, dan radium, yang sangat berbahaya jika dibuang di

lingkungan. Seperti halnya aktivitas pertambangan lain di Indonesia, pertambangan

batubara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup

parah, baik itu air, tanah, udara, dan hutan, Air Penambangan batubara secara

langsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah pencucian batubara

tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut

mencemari air sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, asam, dan

menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut.

Limbah pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat

berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut

mengandung logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia

seperti kanker kulit.

3.5. Dampak Industri Pertambangan Batubara dalam Hal Sosial Kemasyarakatan

Dampak yang ditimbulkan dari industri pertambangan batubara bukan hanya

pada lingkungan dan manusia saja, tetapi hal tersebut juga menganggu kehidupan

sosial masyarakat akibat aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh industri

tersebut. Beberapa dampak yang ditimbulkan antara lain :

1. Terganggunya Arus Jalan Umum

Banyaknya lalu lalang kendaraan yang digunakan untuk angkutan batubara   

berdampak pada aktivitas pengguna jalan lain. Semakin banyaknya kecelakaan

serta meningkatnya biaya pemeliharaan jembatan dan jalan, adalah sebagian

dari dampak yang ditimbulkan.

2. Konflik lahan hingga pergeseran nilai sosial-budaya di masyarakat

Konflik lahan kerap terjadi antara perusahaan dengan masyarakat lokal yang

lahannya menjadi obyek penggusuran. Kerap perusahaan menunjukkan

kearogansinya dengan menggusur lahan tanpa melewati persetujuan pemilik

atau pengguna lahan. Bahkan tidak jarang mereka memberikan ganti rugi yang

tidak seimbang dengan hasil yang akan mereka dapatkan nantinya. Tidak

hanya konflik lahan, permasalahan yang juga sering terjadi adalah diskriminasi

sosial. Akibat dari pergeseran ini membuat pola kehidupan mereka berubah

menjadi lebih konsumtif. Bahkan kerusakan moralpun dapat terjadi akibat

adanya pola hidup yang berubah.

9

Page 10: Makalah Batubara

3.6. Solusi Terhadap Dampak Industri Pertambangan Batubara

Tidak dapat di pungkiri bahwa pemerintah mempunyai peran yang penting

dalam mencari solusi terhadap dampak dan pengaruh pertambangan    batu bara

yang ada di indonesia. Pemerintah harus menyadari bahwa tugas mereka adalah

memastikan bahwa masa depan seharusnya dimotori oleh energi bersih dan

terbarukan. Dengan cara ini, kerusakan pada manusia dan kehidupan sosialnya

serta kerusakan ekologi dan dampak buruk perubahan iklim dapat dihindari.

Sayangnya, Pemerintah Indonesia ingin percaya bahwa batubara jawaban

dari permintaan energi yang menjulang, serta tidak bersedia mengakui potensi luar

biasa dari energi terbarukan yang sumbernya melimpah di negeri ini.

Upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap dampak yang ditimbulkan

oleh penambang batu bara dapat ditempuh dengan beberapa pendekatan, untuk

dilakukan tindakan-tindakan tertentu sebagai berikut :

1. Pendekatan teknologi, dengan orientasi teknologi preventif

(control/protective) yaitu pengembangan sarana jalan/jalur khusus untuk

pengangkutan batu bara sehingga akan mengurangi keruwetan masalah

transportasi. Pejalan kaki (pedestrian) akan terhindar dari ruang udara yang

kotor. Menggunakan masker debu (dust masker) agar meminimalkan risiko

terpapar/terekspose oleh debu batu bara (coal dust). Selain itu, dapat pula

digunakan alat curah elektrostatik dan filter kain. Partikel-partikel halus sisa

pembakaran batu bara dapat dikendalikan oleh alat curah elektrostatik (ESP –

electrostatic precipitators) dan filter kain. Alat curah elektrostatik dan filter

kain dapat menghilangkan 99,5% emisi partikel-partikel halus dan sangat

banyak digunakan di negara-negara berkembang dan negara-negara maju.

Pada alat curah elektrostatik, gas pembakaran yang bermuatan partikel halus

melewati pelat kondensor, dimana suatu medan listrik memberikan muatan

pada partikel-partikel tersebut. Medan listrik tersebut menarik partikel-

partikel ke arah pelat kondensor tempat partikel-partikel tersebut

berakumulasi dan dapat dibuang. Filter kain, juga disebut ‘rumah kantong’

merupakan suatu pendekatan alternatif dan mengumpulkan partikel-partikel

dari gas pembakaran pada kain dengan tenunan yang rapat terutama dengan

pengayakan. Penggunaan peralatan pengendali partikel halus memiliki

dampak utama pada kinerja lingkungan hidup dari pusat pembangkit listrik

10

Page 11: Makalah Batubara

tenaga uap. Pada pusat pembangkit listrik Lethabo di Afrika Selatan, alat

curah elektrostatik membuang 99,8% debu terbang, sebagian dijual kepada

industri semen.

2. Pendekatan lingkungan, yang ditujukan bagi penataan lingkungan sehingga

akan terhindar dari kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan.

Upaya reklamasi dan penghijauan kembali bekas penambangan batu bara

dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk malaria. Dikhawatirkan bekas

lubang/kawah batu bara dapat menjadi tempat perindukan nyamuk (breeding

place). Selain itu, lahan bekas penambangan batubara harus direhabilitasi

agar bisa bermanfaat kembali. Tambang batu bara hanya menggunakan lahan

untuk sementara waktu, sehingga penting dilakukan rehabilitasi lahan segera

setelah kegiatan penambangan dihentikan. Dalam praktek yang terbaik,

rencana rehabilitasi atau reklamasi rinci dirancang dan disetujui untuk setiap

tambang batu bara, sejak awal kegiatan penambangan sampai kegiatan

penambangan tersebut selesai. Reklamasi lahan merupakan satu kesatuan dari

kegiatan pertambangan moderen di seluruh dunia dan biaya rehabilitasi lahan

segera setelah penambangan dihentikan dibebankan pada biaya operasi

penambangan. Kegiatan reklamasi tambang dilaksanakan secara bertahap –

pembentukan dan pembentukan kontur tanah galian, penggantian tanah

penutup, pembibitan dengan rumput dan penanaman pohon pada daerah yang

ditambang. Perhatian diberikan untuk merelokasikan aliran sungai,

margasatwa dan sumber daya berharga lainnya. Lahan yang direklamasi

dapat digunakan untuk berbagai keperluaan, termasuk pertanian, kehutanan,

habitat margasatwa dan rekreasi.

3. Pendekatan administratif yang mengikat semua pihak dalam kegiatan

pengusahaan penambangan batu bara tersebut untuk mematuhi ketentuan-

ketentuan yang berlaku (law enforcement).

4. Pendekatan edukatif, kepada masyarakat yang dilakukan serta dikembangkan

untuk membina dan memberikan penyuluhan/penerangan terus menerus

memotivasi perubahan perilaku dan membangkitkan kesadaran untuk ikut

memelihara kelestarian lingkungan.

11

Page 12: Makalah Batubara

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Setiap kegiatan pastilah menghasilkan suatu akibat, begitu juga dengan

kegiatan eksploitasi bahan tambang, pastilah membawa dampak yang jelas

terhadap lingkungan dan juga kehidupan di sekitarnya, dampak tersebut dapat

bersifat negatif ataupun positif, namun pada setiap kegiatan eksploitasi pastilah

terdapat dampak negatifnya, hal tersebut dapat diminimalisir apabila pihak yang

bersangkutan bertanggung jawab terhadap pengolahan sumber daya alamnya dan

juga memanfaatkannya secara bijaksana.

Sebagai contoh adalah kegiatan pertambangan batubara di pulau Kalimantan

yang bisa dibilang telah mencapai tahap yang kronis, dengan menyisakan lubang-

lubang besar bekas kegiatan pertambangan dan juga dampak-dampak yang lainnya.

Hal tersebut setidaknya dapat diminimalisir dan dikurangi dampaknya apabila kita

melakukan tindakan perbaikan dan juga memanfaatkan SDA secara bijaksana

3.2. Saran

Agar pemerintah lebih mengoptimalkan dan mensosialisasikan tentang AMDAL,

sehingga para penambang lebih memperhatikan dampak lingkungan dari pada keuntungan

semata. Diharap juga pemerintah lebih tegas menindak para penambang yang terbukti

melanggar peraturan penambangan agar para penambang terutama perusahaan-perusahaan

menggunakan teknologi yang ramah lingkungan sehingga dapat meminimalkan dampak

lingkungan dan resiko kecelakaan. Diharap dengan penambang yang bertanggung jawab

terhadap reklamasi lahan bekas penambangan, sehingga pada akhirnya tidak mengganggu

keseimbangan lingkungan.

12

Page 13: Makalah Batubara

DAFTAR PUSTAKA

Agus, F. 2004. Pengelolaan DTA Danau dan Dampak Hidrologisnya. Balai

Penelitian Tanah. Bogor.  http://www.litbang.deptan.go.id/artikel/one/56/pdf

[14 Juni 2015].

Agus F, Farida, Noordwijk Van Meine, editor. 2004. Hydrological Impacts of

Forest, Agroforestry and Upland Cropping as a Basis for Rewarding

Environmental Service Providers in Indonesia. Proceedings of a workshop in

Padang/Singkarak, Weat Sumatra, Indonesia, 25-28 February 2004. ICRAF-

SEA. Bogor

Latifa, S.  2000. Keragaan  Accacia mangium wild  pada  Lahan  Bekas  Tambang

Timah            (Studi  kasus  di  areal  PT.  Timah).  Tesis  Sekolah  Pascasarja

na.IPB. Boger.

Pusat  Penelitian  ttan  Pengembangan  (Puslitbang)  Teknologi  Mineral  dan

Batubara.   Departemen  ESDM.  2006.  Batubara  Indonesia.  Departemen

ESDM. Jakarta.

Sitorus.  S.R.P.  2000.  Pengembangan  Sumberdaya  Tanah  Berkelanjutan.

Jurusan Tanah.Fakultas pertanian  lnstitut Pertanian Bogor (IPB). Boger.

Soemarwoto,  0 .  2005. Analisis  Mengenai  Dampak  Lingkungan. Gadjah  Mada

Uversity    Press. Yogyakarta.

Suhala,  S,  A.  F.  Yoesoef  dan  Muta'alim.  1995.  Teknologi  Pertambangan

Indonesia. Pusat  Penelitlan  dan  Pengembangan  Teknologi  Mineral,Direkt

orat  Jenderal Pertambangan  Umum  Departemen  Pertambangan dan Energi.

Jakarta.

Wardana.  W.  A.  2001 .  Dampak  Pencemaran  Lingkungan.  Penerbit  Andi

Yogyakarta.Yogyakarta.

13