makalah baterai litium sulfur
date post
02-Jun-2018Category
Documents
view
233download
1
Embed Size (px)
Transcript of makalah baterai litium sulfur
8/10/2019 makalah baterai litium sulfur
1/15
MAKALAH PETROKIMIA DAN POLIMER
POLIMER ELEKTROLIT UNTUK BATERAI LITHIUM /
SULFUR
Bisma Wiranegara (J3L112064)
Rahmadani Lestari (J3L112015)
PROGRRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
8/10/2019 makalah baterai litium sulfur
2/15
i
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karenaberkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah yang berjudul Polimer Elektrolit untuk Baterai Litium / Sulfur ini tepat
pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Petrokimia
dan Polimer.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Armi Wulanawati, M.Si sebagai Dosen Petrokimia dan
Polimer dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik yang membangun daripembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan rangkuman selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Bogor, Desember 2014
Penulis
8/10/2019 makalah baterai litium sulfur
3/15
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA I
DAFTAR ISI II
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1
2.1 Polimer elektrolit 1
2.2 Litium 1
2.3 Sulfur 2
2.4 Polimer Elektrolit padat dan keringpada Li / Baterai S 2
2.5 PVDF Berbasis Gel Polimer elektrolit 3
2.6. PVDF-HFP Berbasis Gel Polimer elektrolit 3
BAB III BAHAN DAN METODE 4
3.1 Alat dan bahan 4
3.2 Metode 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 5
BAB V PENUTUP 10
Simpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 10
8/10/2019 makalah baterai litium sulfur
4/15
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Hasil analisis SEM (a) bubuk unsur S, (b) GNS dan (c) campuran S/GNS 6
Gambar 2 Karakterisasi ESD dari campuran S /GNS (a) SEM GNS dilapisi partikel
unsur S. (b) Spektrum EDS pada gambar a. (c) keberadaaan karbon pada ESD yang
terdapat dalam gambar a. (d) Keberadaan unsur S dalam gambar a 7
Gambar 3 Kurva XRD dari unsur S dan campuran unsur S/GNS 7
Gambar 4 Kurva debit Pertama S dan S / GNS komposit elektroda 8
Gambar 5 kapasitas Discharge vs nomor siklus untuk S dan S / GNS elektroda campuran9
Gambar 6 Kurva Impedansi untuk Elektroda Campuran S dan S-GNS 9
8/10/2019 makalah baterai litium sulfur
5/15
1
BAB I PENDAHULUAN
Banyaknya penggunaan sumber energi yang tidak terbarukan seperti bahanbakar fosil dan cepatnya terjadi masalah lingkungan global, menyebabkan
kehidupan masyarakat sekarang ini bergantung pada pengembangan sumber daya
energi alternative, sumber energy seperti matahari dan angin, serta transportasi
rendah emisi seperti kendaraan hybrid dan listrik. Baterai dengan energi densitas
tinggi merupakan bagian penting dari kendaraan hybrid dan listrik namun belum
memuaskan masyarakat. Baterai ion lithium sekunder (LIBs) mendominasi pasar
untuk peralatan elektronik (misalnya, telepon selular, komputer notebook,
camcorder), tapi secara ekonomis untuk skala besar yang diaplikasikan pada
transportasi belum dapat dilakukan. Meskipun kemajuan yang luar biasa telah
dicapai di bidang LIBs, oksida logam transisi dan fosfat biasanya digunakan
sebagai bahan katoda yang memiliki kapasitas teoritis maksimum terbatas padasekitar 200 mAhg-1.
Teknologi alternatif yang sedang dikembangkan secara intens saat ini adalah
baterai lithium/sulfur (Li/S). Unsur sulfur memiliki kapasitas teoritis lebih tinggi
(1.672 mAhg-1) dan energi spesifik (2600 Whkg-1) dari bahan katoda
konvensional. Sulfur juga merupakan bahan yang murah, berlimpah, dan sumber
daya alam yang ramah lingkungan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan
katoda yang sangat menjanjikan, terutama untuk aplikasi penyimpanan energi
skala besar. Namun, baterai Li/S kurang efisien sebagai bahan katoda, hal ini
disebabkan karena sifat isolasi dari S dan kelarutan polisulfida di elektrolit
organik cair. Keberhasilan operasi dari baterai Li/S telah dicapai melaluipengembangan komposit belerang dengan karbon dan polimer bahan. Dalam
komposit tersebut, partikel S yang tertanam ke dalam karbon atau polimer
konduktif matriks, yang meningkatkan konduktivitas elektronik dari komposit dan
menghambat pembubaran polisulfida ke dalam elektrolit
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Polimer elektrolit
Polimer elektrolit secara umum dapat didefinisikan sebagai membran yang
memiliki sifat transportasi sebanding dengan solusi ion cair umum. Studi tentang
polimer elektrolit dimulai pada tahun 1973 oleh Fenton. Namun teknologi ini
digunakan di awal 1980-an (Shriver DF 1995). Sejak itu, sejumlah besar sistem
elektrolit polimer telah disusun dan ditandai. sistem polimer elektrolit dibagi
menjadi dua kategori besar, yaitu, murni elektrolit padat polimer (SPE) dan sistem
elektrolit plasticized atau gel polimer (GPE).
2.2 Litium
Litium adalah suatuunsur kimia dalamtabel periodik yang memiliki
lambang Li dannomor atom 3.Unsur ini termasuk dalamlogam alkali dengan
warna putih perak. Dalam keadaanstandar, litium adalahlogampaling ringan
http://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tabel_periodikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nomor_atomhttp://id.wikipedia.org/wiki/Logam_alkalihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhu_dan_tekanan_standarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Logamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Logamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhu_dan_tekanan_standarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Logam_alkalihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nomor_atomhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tabel_periodikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimia8/10/2019 makalah baterai litium sulfur
6/15
2
sekaligus unsur dengan densitas (massa jenis) paling kecil. Seperti logam-logam
alkali lainnya, litium sangat reaktif dan terkorosi dengan cepat dan menjadi hitam
di udara yanglembap. Oleh karena itu, logam litium biasanya disimpan dalam
wadah yang di isiminyak anhidrat. Menurut teorinya, litium (kebanyakan 7 Li)
adalah salah satu dari sedikit unsur yang disintesis dalam kejadianDentumanBesar walaupun kelimpahannya sudah jauh berkurang. Sebab-sebab
menghilangnya litium dan proses pembentukan litium yang baru menjadi topik
penting dalamastronomi. Litium adalah unsur ke-33 paling melimpah
dibumi, namun oleh karenareaktivitasnya yang sangat tinggi membuat unsur ini
hanya bisa ditemukan di alam dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain.
Litium ditemukan di beberapamineralpegmatit, namun juga bisa
didapatkan dariair asin danlempung. Pada skala komersial, logam litium
didapatkan denganelektrolisis dari campuranlitium klorida dankalium klorida.
Sekelumit litium terdapat dalamsamudera dan pada beberapa organisme
walaupun unsur ini tidak berguna pada fungsi biologis manusia. Walaupundemikian, efek neurologi dari ion litium Li+membuatgaram litium sangat
berguna sebagai obat penstabilan hati. Litium dan senyawa-senyawanya
mempunyai beberapa aplikasi komersial, meliput ikeramik dangelas tahan
panas,aloi dengan rasio kekuatan berbanding berat yang tinggi untukpesawat
terbang, dan baterai litium. Litium juga memiliki tempat yang penting
dalamfisika nuklir.
2.3 Sulfur
Sulfur merupakan elemen penting bagi semua kehidupan, dan secara luas
digunakan dalam proses biokimia. Dalam reaksi metabolik, senyawa sulfur
berfungsi sebagai bahan bakar baik dan pernafasan (oksigen-menggantikan) bahanuntuk organisme sederhana. Sulfur dalam bentuk organik hadir di biotin vitamin
dan tiamin. Unsur sulfur memiliki kapasitas teoritis lebih tinggi (1.672 mAhg-1)
dan energi spesifik (2600 Whkg-1) dan terdapat banyak di alam serta ramah
ligkungan. Belerang merupakan bagian penting dari banyak enzim dan juga dalam
molekul antioksidan seperti glutathione dan thioredoxin. Belerang organik terikat
adalah komponen dari semua protein, sebagai asam amino sistein dan metionin.
Ikatan disulfida sebagian besar bertanggung jawab untuk kekuatan mekanik dan
terpecahkannya keratin protein, yang ditemukan di kulit terluarnya, rambut, dan
bulu. sulfur.
2.4 Polimer Elektrolit padat dan kering
pada baterai Li / SDalam elektrolit polimer padat kering, polimer digunakan sebagai pelarut
yang solid bersama dengan garam litium dan tidak mengandung cairan organik.
Berdasarkan berat molekul (etilena oksida) (PEO) berbasis elektrolit polimer
padat merupakan polimer terbaik untuk digunakan karena daya solvasi,
kemampuan kompleksasi dan transportasi ion mereka mekanisme terhubung
langsung dengan garam alkali (Li +). Namun, konduktivitas ionik garam PEO-
lithium (LiX) elektrolit pada suhu kamar (10-7-10-6 S cm-1) tidak cukup tinggi
untuk aplikasi yang paling praktis. Untuk mengatasi masalah ini, upaya penelitian
yang konsisten telah dibuka untuk meningkatkan konduktivitas ionik PEO-LiX (X
= ClO4-, CF3SO3-, BF4-, PF6-, dll) elektrolit polimer padat Konduktivitas dapat
http://id.wikipedia.org/wiki/Korosihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lembaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Minyakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dentuman_Besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dentuman_Besarhttp://id