makalah Banjar

28
PERENCANAAN PRAKTEK UPACARA PERNIKAHAN ADAT BANJAR ( KALIMANTAN SELATAN) Mata Kuliah : Pengelolaan Hidangan Khusus Disusun oleh : Yeni Puji Lestari ( 115544006 ) Meri Susilo Wati ( 115544013 ) Haniatur Rofiqoh Umar ( 115544055 ) Nurul Rahmawati ( 115544056 ) Amalia Zakiatul Rosyidah (115544057 ) Nurika Fatmayanti ( 115544234 ) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA 1 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Transcript of makalah Banjar

Page 1: makalah Banjar

PERENCANAAN PRAKTEK

UPACARA PERNIKAHAN ADAT BANJAR

( KALIMANTAN SELATAN)

Mata Kuliah : Pengelolaan Hidangan Khusus

Disusun oleh :

Yeni Puji Lestari ( 115544006 )

Meri Susilo Wati ( 115544013 )

Haniatur Rofiqoh Umar ( 115544055 )

Nurul Rahmawati ( 115544056 )

Amalia Zakiatul Rosyidah (115544057 )

Nurika Fatmayanti ( 115544234 )

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PRODI S-1 TATA BOGA 2011

2013/2014

1 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 2: makalah Banjar

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa akhirnya kami dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dra. Rahayu Dewi, M.Si selaku pembimbing

dan dosen pengajar mata kuliah Pengolahan Hidangan Khusus, atas dukungan serta

bimbingan yang diberikan. Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman

yang telah memberikan dukungan dan motivasi untuk tetap semangat dalam menyelesaikan

tugas ini.

Penyusunan tugas ini banyak sekali kekurangan,oleh karena itu kami mengharapkan

kritik dan saran agar dalam proses penyusunan tugas yang akan datang dapat diselesaikan

lebih baik lagi.

Akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat

dengan baik serta menjadi inspirasi untuk semua orang yang membacanya.

Surabaya, 5 Desember 2013

Penyusun

2 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 3: makalah Banjar

DAFTAR ISI

Cover.........................................................................................................................1

Kata Pengantar.........................................................................................................2

Daftar Isi...................................................................................................................3

Pendahuluan............................................................................................................4

Tujuan ………………………………......................................................................5

Tinjauan pustaka ...................................................................................................6

.     A. Filosofi dan Ritual Perkawinan Adat ...........................................................6

B. Ragam Hidangan .........................................................................................11

C. Ragam Sesaji ...............................................................................................12

D. Menu/nama Hidangan ...................................................................................12

E. Resep yang Wajib ada..................................................................................13

Kepustakaan ............................................................................................................20

3 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 4: makalah Banjar

1. PENDAHULUAN

Kebudayaan adalah totalitas latar belakang system nilai, lembaga dan perilaku

hidup serta perwujudannya yang khas pada suatu masyarakat. Itu merupakan seluruh

gagasan, tidakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara

belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Kebudayaan sekaligus

menjadi identitas masyarakat yang bersangkutan sehingga dalam kenyataannya tidak

ada dua masyarakat yang kebudayaannya seluruhnya sama. Melihat demikian

beragamnya kebudayaan, seperti beragamnya lingkungan, maka dapat dikatakan bahwa

kebudayaan itu merupakan suatu respon terhadap lingkungan sekitar. Baik lingkungan

manusia maupun lingkungan alam. Respon itu tidak akan sama dari suatu masyarakan

ke masyarakat lain, karena manusia mempunyai kemampuan kreatif.

Demikian pula perkawinan adat orang banjar adalah satu aspek budaya banjar

yang harus dilestarikan kebudayaannya, karena prosesi perkawinan tersebut menjadi

identitas dan jati diri orang banjar. Berbagai tata cara adat istiadat yang berkaitan

dengan prosesi perkawinan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat kecamatan

Banjarmasin Barat adalah menjadi wujud pelestarian budaya yang sangat bermanfaat

bagi generasi muda dewasa ini. Khususnya upaya mempelajari tata kehidupan adat

perkawinan masyarakat banjar sejak dulu sampai sekarang.

Berdasarkan data yang diambil dari BPS Kota Banjarmasin, kecamatan

Banjarmasin Barat terletak pada ketinggian 0,16 m di bawah permukaan laut, dengan

kondisi daerah berpaya – paya dan relative datar sehingga pada waktu pasang hamper

seluruh wilayah digenangi air. Kecamatan Banjarmasin Barat berbatasan dengan

kecamatan Banjarmasin Utara di bagian utara, Kecamatan Banjarmasin Selatan di

sebelah selatan, Kecamatan Banjarmasin Tengah di sebelah timur dan di sebelah barat

berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala. Kecamatan Banjarmasin Barat terdiri dari

Sembilan kelurahan dengan luas wilayah keseluruhan adalah 13,37 km2.

Mayoritas agama yang dipeluk oleh penduduk adalah agama Islam dan

selanjutnya adalah agama Kristen katholik. Adapun jumlah pemeluk agama tersebut

94,64 % Islam, 2,10 % katholik. Pemukiman penduduk dapat digolongkan menjadi dua,

yaitu pemukiman di tepi sungai dan pemukiman di tepi jalan darat. Sedangkan ynag

bermukim di tepi sungai pada umunya sungai masih sangat berperan bagi sebagian

penduduk. Di samping dimanfaatkan sebagai MCK juga berfungsi sebagai transportasi.

4 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 5: makalah Banjar

Penduduk membuat rumah di tepi sungai bahkan akan menjorok di atas air. Sedangkan

pemukiman yang di tepi jalan darat, bentuk pemukiman memanjang di sebelah kanan

kiri jalan. (http://panglimabanjar.blogspot.com/)

2. TUJUAN

Tujuan umum :

Mengetahui adat pernikahan dari suku banjar

Tujuan khusus :

Mengetahui rangkaian adat pernikahan pada suku banjar, mulai dari acara lamaran,

pra-pernikahan dan saat pernikahan

Untuk mengetahui ragam dfan hidangan adat Banjar

Untuk mengetahui ragam sesaji adat Banjar

5 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 6: makalah Banjar

3. TINJAUAN PUSTAKA

A. Filosofi dan Ritual Perkawinan Adat

Suatu kehidupan yang paling menarik dan tak pernah terlupakan bagi individu

masyarakat adalah acara “perkawinan”. Oleh sebab itu perkawinan tersebut selalu

ditandai oleh sifatnya yang khas dan unik yang merupakan suatu tata traditional bagi

setiap suku.

Id.wikipedia.org, 4-12-2013

Dalam peristiwa itu selalu terjalin dengan harmonis ketentuan menurut agama

dan adat istiadat sebagai lembaga tak tertulis yang dipatuhi tanpa pertentangan –

pertentangan antara satu dengan yang lainnya dalam strata masyarakat adat. Suku

banjar sebagai salah satu suku bangsa Indonesia di Kalimantan Selatan yang juga

mempunyai tata cara keadatan tentang peristiwa perkawinan itu, meskipun keadatan

tersebut telah mengalami perubahan – perubahan secara evolusi. Adat istiadat yang

menurut kurun waktunya sangat menonjol adalah pada abad ke-18, suatu gambaran

yang dapat dinilai secara fisik maupun psikis adalah pembauran antara peninggalan

zaman Hindu, Islam dan pengaruh asing lainnya. Secara kronologis, maka peristiwa

perkawinan menurut adat suku Banjar dapat diuraikan sebagai berikut:

1. BASASULUH

Bilamana seseorang telah sampai saat ingin kawin lazimnya oleh keluarganya

yang terdekat diadakanlah apa yang yang dinamakan “Basasuluh”. Yakni ingin

6 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 7: makalah Banjar

mendapatkan keterangan tentang calon isteri yang diinginkan setelah mendapatkan

persetujuan dari pihak keluarga yang bersangkutan.

Beberapa hal yang ingin diketahui diantaranya:

1. Tentang agamanya

2. Tentang keturunannya

3. Tentang kemampuan rumah tangganya

4. Tentang kecantikan wajahnya

Dari empat hal tersebut di atas yang menjadi titik tumpu perhatian itu adalah pada

dua hal yaitu agama dan keturunannya. Sebaliknya, bagi keluarga calon isteri di

samping hal di atas, akan diperhatikan pula apakah lapangan pekerjaan calon suaminya

tersebut. Hal itu sangat penting karena akan turut menentukan nilai rumah tangga

mereka kelak.

2. BADATANG

Pihak keluarga pria pada saatnya yang diberitahukan sebelumnya, datang dengan

beberapa orang ke rumah calon isteri yang disebut dengan istilah “badatang”. Kedatang

ini diterima antara kedua keluarga calon suami isteri itu secara traditional biasanya

lahirlah dialog yang mempunyai versi prosa liris bahasa daerah Banjar yang umumnya

disebut Baturai Pantun, yakni berbalas pantun antara keluarga pihak calon.

Adat orang banjar tidak mengenal istilah Batunangan atau Bapacaran. Istilah

‘Balarangan’ tidak sama dengan istilah ‘Batunangan’, karena belarangan adalah suatu

perencanaan ancer – ancer para pihak orang tua masing – masing, ketika kedua anak

masih remaja.

Menurut adat seorang gadis yang akan kawin, maka untuk selama 40 hari

sebelumnya dia tidak diperkenankan keluar rumah. Selama itu dia harus membersihkan

diri, berlangsir mempercantik dirinya, yang disebut dengan istilah ‘bekasai’, sekaligus

dia diberi beberapa nasehat.

3. BATIMUNG

Bagi pengantin pria maupun wanita terutama menjelang hari persandingan dua

atau tiga hari sebelumnya, maka pada malam harinya harus melaksanakan mandi uap

yang dikenal dengan istilah ‘Batimung’. Diharapkan dengan batimung ini akan

menguras habis keringat tubuh, menyehatkan dan mengharumkan tubuh pengantin

7 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 8: makalah Banjar

tersebut. Dengan demikian pada saat persandingan nanti kedua pengantin tidak akan

berkeringat lagi.

4. MANDI – MANDI

Pada waktu pagi hari menjelang acara persandingan siang, pengantin wanita

melangsungkan acara mandi – mandi pengantin dengan air yang ditaburi macam –

macam bunga. Pada daerah Kuala kadang – kadang disebut dengan istilah ‘Badudus’

atau ‘Bapapai’ dengan mayang Pinang. Jumlah bunga – bunga yang dioerlukan lebih

banyak dan lebih berkesan sebagai salah satu upacara.

Acara mandi – mandi dilakukan oleh tiga orang wanita tua yang telah

berpengalaman, yang umumnya dipimpin oleh seorang bidan kampong atau wanita tua

lainnya. Selesai mandi, pengantin wanita disuruh menjejak telur ayam sampai pecah

dengan ujung tumit. Ketika itu juga pengantin wanita tersebut dicukur yaitu dengan

istilah ‘Belarap’, membikin cecantung pada kiri kanan wajahnya. Biasanya kemudian

diikuti acara selamatan kecil dengan nasi lamak (ketan) berinti gula merah dan pisang

mauli.

5. BATAPUNG TAWAR

Seiring dengan acara mandi – mandi tadi pada saat itu juga diadakan acara

‘batapung tawar’, dimaksudkan sebagai penebus atas berakhirnya masa perawan bagi

seorang wanita. Untuk itu disediakan apa yang dinamakan ‘piduduk’, yaitu seperangkat

keperluan pokok bahan makanan dalam wadah sasanggan (bokor kuning) yang terdiri

dari sagantang beras, sebiji nyiur, gula merah, seekor ayam betina hitam, telur ayam

tiga butir, lading, lilin, sebiji uang bahari (perak), jarum dengan benangnya, sesuap

sirih, rokok daun, dan rerempah dapur. Isi piduduk: beras melambangkan rezeki, nyiur

melambangkan lemak (kehidupan), gula merah lambing manis (kehidupan), ayam

lambing cangkal becari, telur ayam lambang sum-sum, lading makna semangat yang

keras, lilin lambang penerangan, uang lambang persediaan dalam hidup, jarum dan

benang lambang ikatan suami isteri, sesuap sirih lambang kesatuan, rokok daun

lambang kelaki-lakian, rerempah dapur lambang keterampilan kerja di dapur.

Selanjutnya seluruh isi piduduk ini diberikan kepada bidan kampong yang memimpin

acara mandi – mandi. Untuk yang hadir pada acara betapung tawar disuguhi air teh

manis atau kopi dengan kue, bubur habang bubur putih, cucur, wadai gincil, wadai

galang, dan lakatan ber-inti.

8 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 9: makalah Banjar

6. NIKAH

Yang dimaksud dengan nikah adalah upacara keagamaan untuk melangsungkan

ijab kabul di hadapan seorang penghulu dan saksi – saksi. Acara ini sering kali juga

disebut ‘Meantar Jujuran’.

7. BATAMAT AL-QUR’AN

Baik pengantin pria maupun pengantin wanita pada waktu menjelang acara

persandingan biasanya melangsungkan acara betamat Qur’an yakni membaca kitab suci

Al-Qur’an sebanyak 22 surah yang dimulai dari surah ke 93 (Ad-Dhuha) sampai

dengan surah ke 114 (An-Nas) ditambah dengan beberapa ayat pada surah Al-Baqarah,

ditutup dengan do’a khatam Qur’an, pembaca do’a biasanya guru mengaji pengantin

tersebut.

Suatu kebiasaan yang unik dan lucu, ialah apabila pengantin telah sampai pada

bacaan surah ke 105 (Al-Fiil) biasanya ramailah anak-anak dan remaja di sekitar itu

memperebutkan telur masak sekaligus memakannya. Sebab menurut cerita konon yang

mendapatkan telur masak itu akan menjadi terang hatinya, cepat menjadi pandai

membaca kitab suci Al-Qur’an.

8. WALIMAH

Yang dimaksud dengan ‘walimah’ ialah suatu pesta perkawinan dalam rangkaian

acara-acara perkawinan tersebut. Besar kecilnya walimah ini trgnatung pada

kemampuan keluarga ‘ahli bait’ masing.

Menurut adat orang Banjar maka pohon (ahli bait atau tuan rumah) tidak aktif

untuk bekerja dalam persiapan itu. Justru tetangga lah yang akan melaksanakan semua

tugas-tugas, yang dibentuk semacam kepanitiaan yang disusun secara lisan saja.

Biasanya membagi-bagi tugas sebagai berikut:

1. Nang jadi kepala gawe (pimpinan kegiatan)

2. Nang meurus tajak sarubung (mendirikan tenda)

3. Nang meurus pengawahan (bagian masak nasi dan ikan)

4. Nang meurus karasmin (mengurus kesenian)

5. Nang besaruan lalakian (pengundang untuk pria)

6. Nang besaruan bebinian (pengundang untuk wanita)

7. Nang menerima saruan (penerima tamu)

9 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 10: makalah Banjar

Dalam susunan pembagian tugas ini jelas terlihat bahwa sifat kegotong-royongan

merupakan adat yang sangat menonjol sekali bagi para tetangga, tanpa diminta akan

memberikan tenaga dan jasa-jasanya untuk kepentingan pelaksanaan perkawinan

tersebut.

9. PETATAIAN

Petataian (pelaminan) dibuat secara khusus yang merupakan ciri khas banjar yang

biasanya diletakkan tepat di ‘tawing halat’ (dinding batas tengah rumah) atau yang

lazim disebut balai kencana. Terdapat juga yang dibangun khusus yang disebut balai

warti yang terdiri dari tempat duduk untuk dua orang pengantin pria dan wanita yang

berlatar belakang air Gucci yang gemerlapan dan pada kiri kanannya agak kebelakang

tersusun bantal yang bersarung merah atau kuning bersulam benang emas, yang disebut

‘tetumpangan’. Di belakang tetumpangan terdapat pucuk tetumpangan yang berbentuk

segitiga sama kaki dengan ornamen yang serasi dengan tetumpangannya. Di situ

tersedia pula sesajian di atas piring kuningan besar yang diletakkan di atas bokor

sesanggan kuningan.

10. BATATAIAN

Merupakan puncak dari acara perkawinan menurut adat banjar ini adalah pada

upacara betataian (bersanding) pada tempat petataian. Acara ini yang dianggap paling

bahagia oleh kedua pengantin ataupun keluarga mereka.

a. Pengantin wanita.

Pengantin wanita dengan tat arias pengantin bak amar gelung pancar matahari,

baju lenagn pendek yang berendas epanjang pinggirannya, dikenal dengan nama

baju poko. Dipangkal kedua tangannya terpasang kilat bahu dan gelang tangan

jenis gelang tabu-tabu dilengkapi dengan menggunakan sepasang gelang kaki

emas berbentuk akar atau buku manisan.

b. Pengantin Pria

Pakaian pengantin pria mengenakan baju jas buka yang terdiri dari baju bagian

dalam warna putih, baju luar jas buka dengan warna yang sesuai dengan warna

celana. Tutup kepala disebut laung tutup yang mempunyai cirri khas banjar

tersendiri yaitu simpul laung dalam bentuk ‘lam djalalah’, memakai kalung

10 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 11: makalah Banjar

samban dengan bogam melati sebanyak tiga atau lima, membawa kembang

palimbaian menuju rumah pengantin wanita.

c. Tahap-tahapan betataian

a. Pengantin pria diantar

b. Betawak nasi lamak

c. Sujud dan makan bersama

d. Usung jinggung dan diarak

11. KELAMBU PENGANTIN

Begitu pentingnya kelambu pengantin ini bahkan menjadi suatu ukuran bagi

orang untuk melihat sampai dimana kemampuan kepala keluarga yang sedang

berminantu itu. Kelambu ini selalu ditempatkan di kamar depan sebagai suatu bagian

rumah yang utama, yakni ruangan tempat tidur sebelah kanan rumah banjar bahari, atau

rumah bubungan tinggi (rumah beanjung). Karena pada waktu itu belum mengenal atau

belum banyak mengenal ranjang. Kelambu itu digantung di ruang anjung dalam bentuk

segi empat yang umumnya mempergunakan warna putih atau kuning muda. Di atas

kelambu di pasang langit-langit dari kain yang agak tipis dengan sulaman kembang

pancar matahari.

Dalam kurun waktu yang panjang, adat istiadat atau tradisi perkawinan adat

banjar ini mengalami beberapa perubahan baik tentang acaranya, busana atau sarana

perlengkapan lainnya, sepanjang tidak menggeser keaslian tradisionalnya. Upaya-upaya

para budayawan, perias pengantin banjar, dan penataan busana pengantin memang telah

mengambil langkah-langkah untuk menetapkan suatu standar yang baku. Hal ini sangat

penting agar cirri khas perkawinan adat banjar tersebut dapat terpellihara secara lestari.

B. Ragam Hidangan

Ragam hidangan yang biasanya dihidangkan pada pernikahan suku banjar hampir

sama dengan daerah kutai. Namun, yang membedakan ialah tidak adanya ketan pada

hidangan kue pernikahn. Sedangkan untuk sajian yang sering dipakai untuk pernikahan

suku banjar ialah 40 macam kue nusantara seperti amparan tatak, apam, binka kentang,

binka telur, kue cincin dan sari muka. Sedangkan hidangannya ialah gulai, kari, soto

banjar, sate banjar, ayam masak habang banjar.

11 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 12: makalah Banjar

C. Ragam Sesaji

Sesaji yang disiapkan dinamakan “bapiduduk” yaitu ketan, kelapa, jarum, telur,

benang putih, semua sesaji itu ditempat kan ditempat betimung, kamar tidur dan

didapur.

D. Menu/Nama Hidangan

Hidangan berupa:

Soto banjar dengan pelengkap, ketupat, su’un, perkedel kentang, seledri, kecap asin

dan irisan telur.

Gulai

Kare

Acar mentah, acar matang

Sate

Buras

Ayam masak habang banjar

40 aneka macam kue nusantara seperti amparan tatak, binka kentang, binka telur,

kue cincin, apam, sari muka dsb

Minuman : es nangka selasih.

12 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 13: makalah Banjar

E. Resep yang Wajib Ada

Soto banjar

Bahan: 

Air 3 L

ayam kampung, potong 2 bagian 1 ekor (1 kg)

minyak untuk menumis 3 sdm

Bumbu, haluskan:

bawang merah haluskan, sisihkan 10 butir

bawang putih haluskan, sisihkan 5 siung

merica butiran 1 sdt

Jahe 3 cm

Merica 1 sdt

Pala 1 sdt

sdm garam 1½

Pelengkap:

Ketupat

suun kering, seduh air panas, tiriskan 100 g

perkedel kentang, siap pakai 3 buah

telur rebus, belah tipis 2 butir

Taburan:

bawang pre, iris tipis 1 batang

seledri, iris tipis 2 batang

bawang merah goring 3 sdm

jeruk nipis, belah-belah 1 buah

Kecap manis

13 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 14: makalah Banjar

Cara Membuat

1. Panaskan air hingga mendidih. Masukkan bawang merah, garam dan bawang putih

yang sudah dihaluskan serta sedikit air asam. Masukkan ayam kampung hingga

empuk dan matang. Angkat sisihkan.

2. Didihkan air kaldunya dengan api kecil untuk menjadi kuah soto. Sisihkan.

3. Panaskan minyak, tumis bumbu halus, masukan separuh pada air rebusan ayam,

masukkan ayam, angkat ayam, masukkan sisa bumbu halus.

4. Atur bahan pelengkap dan ayam suwir dalam mangkuk saji. Siram dengan kuah soto

yang masih panas. Taburi bahan taburan, beri air jeruk nipis dan kecap, jika suka.

Sajikan.

Untuk 6 porsi

14 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 15: makalah Banjar

Ayam Masak Habang Banjar 

Bahan: 

ayam  1 ekor

garam  1 sdm

gula merah (bisa diganti gula putih)  2 sdt

lombok merah kering (buang biji)  1 ons

air asam jawa  1 sdm

air  1.5 L

kayu manis  3 cm

minyak goreng untuk menumis bumbu 5 sdm

Bumbu halus : 

bawang putih  4 siung

bawang merah  10 butir

jahe  2 cm

terasi 1 bks 

Cara Membuat:

1. Bersihkan ayam, potong-potong, lumuri dengan air asam jawa dan sedikit garam,

goreng hingga matang dan agak kering. Sisihkan. 

2. Rebus lombok merah kering sampai lembek, saring dan haluskan. T

3. umis bumbu halus sampai harum dan berubah warna, tambahkan lombok merah yang

sudah dihaluskan, garam, gula, dan kayu manis.

4. Setelah bumbu berubah warna dan harum, masukan ayam, aduk sampai bumbu

menyatu pada ayam.

5. Aduk sebentar, tambahkan air, masak sampai matang, dan kuah agak menyusut.

Sajikan. 

15 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 16: makalah Banjar

GULAI BEBACIRAN

Bahan

* sapi potong-potong 1 kg

* santan 400 ml

* serai, memarkan 1 batang

* daun jeruk 2 lbr

* lengkuas, memarkan 2 cm

* asam kandis 2 buah

* air 250 ml

* garam 1 sdt

*gula merah

*cabe merah segar

*kayu manis

* kelapa rendang

* Penyedap secukupnya

Bumbu halus :

* cabe kering 3 sdm

* bawang merah, goreng 5 butir

* bawang putih, goreng 2 siung

* jahe iris-iris 1 ruas

Cara Mengolahnya :

1. Tumis bumbu halus, serai, daun jeruk dan lengkuas sampai harum

2. Masukan dagingn yang telah di bumbui air asam, aduk rata, lalu tambahkan air dan

santan,gula merah, kelapa rendang, cabe merah segar dan kayu manis aduk perlahan

daging masak, aduk perlahan supaya santannya tidak pecah.

3. Terakhir garam dan penyedap, jika sudah sampai mendidih angkat dan siap sajikan

16 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 17: makalah Banjar

Amparan Tatak Pisang

Bahan Lapisan I:

pisang yang tua potong melintang ½ cm : 10 bh

tepung beras : 250 gr

vanili : 1 sdt

gula pasir : 200 gr

santan cair : 800 ml

garam : ½ sdt

Lapisan II:

santan kental : 250 ml

garam : ½ sdt

tepung beras : 75 gr

Cara Membuat:

1. Campur tepung beras, santan, gula pasir, vanili, dan garam aduk sampai rata.

2. Masukkan potongan pisang aduk rata, tuang adonan dalam loyang persegi 20 cm yang

sudah dioles dengan minyak dan dialasi dengan plastik tahan panas.

3. Kukus dalam dandang panas selama 30 menit sampai adonan matang.

4. Campur semua lapisan II, tuang ke atas lapisan I, kukus kembali selama 45 menit atau

sampai kue matang.

Untuk 15 Potong

 

Nb:

Pilih pisang yang benar-benar manis. Bila waktu dipotong, lapisan kue terpisah berarti waktu

mengukus kue terlalu lama.

17 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 18: makalah Banjar

KUE SARI MUKA

Bahan :

air kapur sirih : 1 sendok makan

air garam : 2 sendok makan

telur : 2 butir

tepung beras untuk mengentalkan : 2 sendok makan

gula merah, iris halus : 200 gram

tepung beras : 250 gram

santan : 500 cc

Cara membuat :

Campur tepung dengan santan, air kapur sirih, dan air garam, aduk rata. Tuang ke

dalam Loyang yang telah diolesi minyak, kukus hingga setengah matang, angkat

Kocok telur bersama gula merah, tambahkan 2 sdm tepung beras supaya kental.

Tuang di atas adonan kukus yang setengah matang tadi. Kukus seluruhnya hingga

matang benar

Angkat, potong-potong dan hidangkan

18 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 19: makalah Banjar

Es Nangka Selasih

kuliner.grosirkeripik.com, 4-12-2013

Bahan :

- air kapur sirih : 1 sdt

- garam : 1/8 sdt

- jeruk lemon, peras airnya : 2 buah

- biji selasih siap paka i : 2 sdm

- gula pasir : 200 gram

- nangka matang, cuci bersih, potong bundar : 300 gram

- air : 500 cc

- es batu : secukupnya

Cara membuat :

1. Didihkan air, gula pasir, dan garam sambil diaduk-

aduk agar gula larut. Angkat lalu saring.

2. Rendam potongan nangka dalam air kapur sirih

sedikit selama 15 menit, cuci lagi dan tiriskan.

3. Rendam nangka dalam rebusan air gula selama 2 jam,

sisihkan.

19 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 20: makalah Banjar

4. Siapkan gelas saji, masukkan nangka beserta air

gulanya. Tambahkan 1 sdt biji selasih, air jeruk,

serta es batu. Sajikan dingin.

Lampiran

id.wikipedia.org, 4-12-2013

budayaindonesia.com budayaindonesia.com

20 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar

Page 21: makalah Banjar

Kepustakaan

http://cupep.blogspot.com/2011/04/perkawinan-adat-banjar.html

http://raihanjaveira.blogspot.com/2012/10/ata-cara-pernikahan-adat-banjar.html

http://kuliner.ilmci.com/resep/2011/12/sari-muka.aspx

http://masakan-indonesiakita.blogspot.com/2013/01/kue-ini-berasal-dari-kalimantan-selatan.html

Wawancara Langsung dengan Ibu Rini, salah satu dosen jurusan Manajemen Pendidikan, Unesa yang merupakan warga aseli Banjar.

21 Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Banjar