Makalah Bahasa Indonesia

19
Pengaruh Kebiasaan Membawa Bekal Makanan pada Anak Zulaikah Nur Istiqomah P17420613023 POLTEKKES KEMENKES SEMARANG PRODI D IV KEPERAWATAN MAGELANG 2013/2014

description

makalah ini merupakan tugas yang didapat dari berbagai sumber mengenai kutipan

Transcript of Makalah Bahasa Indonesia

Pengaruh Kebiasaan Membawa Bekal Makanan pada Anak

Zulaikah Nur IstiqomahP17420613023POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPRODI D IV KEPERAWATAN MAGELANG2013/2014BAB IA. Latar BelakangB. Sekarang, membawa bekal ke sekolah seperti sudah jadi kebiasaan. C. Menurut hasil survey yang dipaparkan dalam seminar Indonesias Hottest Insight 2013: Understanding The Most Promising Market yang diadakan di The Hall Senayan City Jakarta, 7 Mei 2013, ternyata 56 persen anak-anak membawa bekal ke sekolah.D. Temuan tersebut tentu sangat menggembirakan, karena itu menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya membawa bekal ke sekolah sudah cukup tinggi.E. Nesi yakin, angka tersebut akan terus meningkat dengan adanya gerakan Ayo Bawa Bekal dan ditetapkannya Hari Bawa Bekal Nasional , 12 April 2013 yang lalu.F. Syukurlah, kalau banyak teman kita mulai menyadari manfaat membawa bekal ke sekolah.G. Nah, teman-teman mau tahu, apa saja manfaat membawa bekal ke sekolah?H. 1. Bekal yang kita bawa, pasti sesuai dengan selera kita. Enggak mungkin, dong, Ibu menyiapkan bekal dengan makanan atau buahan-buahan yang kita tidak suka. Ibu menyiapkan bekal agar kita makan. Oleh sebab itu, Ibu pasti menyiapkan bekal sesuai selera kita dengan porsi sesuai dengan kebutuhan kita. Apalagi, Ibu pasti sudah hafal betul menu-menu masakan kesukaan kita. Soal porsi, Ibu pasti juga sudah tahu, seberapa banyak nasinya, lauknya, sayurnya, buahnya, dan minumnya.I. 2. Bekal yang kita bawa, pasti dibuat dari bahan makanan yang segar dan sehat. Enggak mungkin, dong, Ibu menyiapkan bekal untuk dimakan anak sendiri dengan memasak bahan-bahan makanan yang sudah tidak layak masak. Ibu pasti memasak dengan bahan-bahan yang masih baru, masih segar, dan sehat. J. 3. Bekal dimasak dengan cara yang sehat dan ditaruh di wadah yang tepat. Enggak mungkin, dong, Ibu menyiapkan bekal untuk dimakan anak sendiri dengan memasak asal jadi. Pasti Ibu memasak dengan cara-cara yang sehat, bersih, dan sedapat mungkin tanpa membuang gizi yang terkandung dalam makanan. Misalnya dengan cara merebus, mengukus, atau menumis dengan panci khusus tanpa minyak. Selain itu, Ibu juga akan selalu menempatkan bekal makanan pada wadah bekal yang bisa menjamin makanan itu tetap higienis dan enak disantap. Wadah yang bisa menjamin makanan tetap bersih dan higienis itu hanya ada pada produk-produk Tupperware. Sebab, wadah Tupperware yang kedap udara akan melindungi bekal yang kita bawa, sehingga makanan tetap dalam keadaan bersih. K. 4. Membawa bekal itu hemat waktu. Iya, dong, begitu bel istirahat berbunyi, kita bisa langsung membawa bekal ke ruang makan di kantin dan langsung menyantapnya. Tidak perlu mengantri dan tidak perlu berlama-lama memilih menu makanan. Jadi lebih hemat waktu dan efisien, kan.L. 5. Membawa bekal, berarti kita belajar menghargai selera makan orang lain. Soalnya, tidak mungkin, kan, bekal kita menunya seragam? Ada yang lauknya semur daging, telur dadar, tahu atau tempe goreng, nugget, bakwan jagung, ikan sambal balado, dan lainnya. Ada yang membawa sup, sayur pecel, tumis buncis, dan lainnya. Dengan menghargai selera orang lain, kita bisa belajar menghargai perbedaan. Dengan menu makanan yang berbeda-beda, kita juga bisa belajar berbagi atau mencoba mencicipi makanan orang lain yang mungkin jarang kamu temukan di rumah. Menurut survey Indonesias Hottest Insight 2013, 80 persen dari anak-anak yang membawa bekal, ternyata mereka suka berbagi bekal dengan teman-temannya. Baik berbagi lauk, sayur, atau nasi dengan teman yang membawa bekal, maupun membagi bekal kepada teman yang tidak membawa bekal. Dengan saling berbagi dan mencicipi, pengalaman kita terhadap rasa dan jenis menu makanan menjadi kaya. Selain itu, dengan membagi bekal, kita pun dilatih untuk peduli terhadap orang lain, tidak hanya memikirkan diri sendiri.M. Tentu, itu hanya sebagian kecil manfaat membawa bekal ke sekolah. Bagaimana menurutmu? Pasti, kamu punya pengalaman menarik yang lain soal manfaat membawa bekal ke sekolah.N. Yuk, kita twit 1 manfaat membawa bekal ke sekolah hari ini. Karena, pengalamanmu bisa menginspirasi orang lain untuk membawa bekal ke sekolah.O. Caranya, follow ke Twitter @AyoBawaBekal dan twit dengan menggunakan #AyoBawaBekal . Kita juga boleh twit pic juga, lo!P. Gerakan Ayo Bawa Bekal didukung oleh Tupperware Q. Pentingnya Membawa Bekal Makanan Ke SekolahR. S. Pentingnya Membawa Bekal Makanan Ke SekolahT. Karya Tulis Delegasi Konferensi Anak Indonesia 2013U. Oleh: Farah Dhiya Ramadhina, Kelas 4 SDI At-Taqwa Rawamangun, Jakarta V. Namaku Farah Dhiya Ramadhina. Kalian bisa memanggilku Farah. Aku duduk dikelas 4B SD Islam At-Taqwa Rawamangun. Setiap kali berangkat sekolah, ada hal penting lainnya yang harus kita bawa, yaitu bekal sekolah. Kelihatannya ini hal sepele tetapi sebenarnya penting sekali karena dapat membantu kondisi kesehatan badan kita. Kejadian ini menjadi pengalaman berharga untukku. Begini ceritanya.W. Pengalaman ini terjadi saat aku duduk di kelas 2 SD. Kegemaranku hanyalah makan roti. Maka setiap kali aku membawa bekal, pasti aku meminta dibawakan roti isi cokelat dan keju kesukaanku dan susu kotak UHT. Bila menjelang sholat Dzuhur di sekolah, perutku sudah mulai terasa lapar, apalagi bisa berlanjut dengan kegiatan ekskul. Sementara di sekolahku tidak ada kantin sekolah, hanya ada sebuah warung yang letaknya di luar pagar sekolahku. Karena itulah mamaku tidak memberi uang jajan, mungkin takut jika aku membeli sembarang jajanan.X. Anak-anak yang tidak membawa bekal, sekolah telah menyediakan catering yang dapat dipesan beberapa hari sebelumnya. Untuk melihat teman-temanku yang sedang makan catering setelah sholat dzuhur, diam-diam aku mendekati mereka dan melihat menu yang mereka makan. Tiba-tiba ibu catering yang baik hati menawarkan aku makan cateringnya walaupun aku tidak memesannya. Hmmm. Enak juga, bisa makan nasi dan sayur juga cumi goreng tepung, ditambah juice jambu atau jeruk. Sejak itu aku meminta mamaku untuk memesankan aku catering.Y. Kira-kira setelah berjalan 3 bulan catering, aku terkena penyakit maag. Ini membuat mamaku heran, mengapa sudah catering tetapi malah sakit maag? Mama pun mendapatkan laporan dari mbakku bahwa setiap pulang sekolah, aku selalu membawa pulang makanan cateringku yang masih tersisa banyak dan berantakan. Setelah didesak, aku terpaksa mengatakan bahwa aku tidak menyukai nasi yang telah dingin. Itulah mengapa aku jarang menghabiskan makanan cateringku.Z. Akhirnya mamaku menghentikan catering dan membelikanku kotak bekal makanan tahan panas. Mamaku menyiapkan bekal makananku lengkap sesuai permintaanku, dan memasukkannya ke dalam kotak bekal tahan panas. Terbukti sejak itu, bekal makananku selalu habis tak tersisa.AA. Aku juga punya cerita lainnya saat di kelas 3C dulu. Temanku Sasha tidak pernah dibawakan bekal makanan ke sekolah oleh orangtuanya. Ia selalu meminta bekal makanan teman lainnya, termasuk bekal makananku. Sekalipun ia membawa bekal, ia hanya membawa sedikit sampai akhirnya Pak Mundi wali kelas 3C mengadakan sesi curhat rahasia dengan meminta kami untuk menuliskan dalam secarik kertas tentang siapa teman yang tidak disukai dan menyebutkan alasannya. Hampir semua anak perempuan dikelasku yang berjumlah 20 orang menuliskan nama SASHA dengan alasan suka meminta bekal makanan temannya.AB. Dari hasil penulisan teman-temannya tentang Sasha, maka wali kelas kami mengirimkan surat kepada ibu Sasha untuk memberitahukan kebiasaan Sasha ini. Sejak itu, Sasha pun selalu dibawakan bekal makanan dari rumah.AC. Nah, dari pengalamanku, aku dapat mengambil kesimpulan bahwa membawa bekal makanan ke sekolah sangatlah penting, karena selain dapat meningkatkan daya tahan fisik kita terhadap penyakit, juga dapat meningkatkan daya konsentrasi belajar. Semua dapat terpenuhi dengan bekal makanan yang bersih dan tentunya sehat.

Monday, 07 October 2013Sukses Bawa Bekal

Bosan dengan makanan di kantin kantor yang itu-itu saja? Saatnya menyiapkan bekal. Selain lebih hemat karena tidak harus mengeluarkan uang untuk makan siang, membawa bekal juga lebih seru ketimbang jajan di kantor, lho. Agar kita tidak pernah bosan bawa bekal, yuk coba tip ini.- Buatlah daftar menu bekal selama lima hari, dari Senin-Jumat. Ini dilakukan agar Anda tidak bingung saat memilih makanan untuk bekal dan menghindari rasa bosan dengan menu yang itu-itu saja.- Agar tidak tergesa-gesa menyiapkan bekal di pagi hari, masaklah makanan pada sore hari atau malam hari. Sehingga Anda hanya memanaskannya saja sebelum berangkat kerja.- Cobalah belajar membuat satu resep yang berbeda setiap hari. Bawa hasil kreasi Anda ke kantor dan ajak teman untuk mencicipinya.- Berbagi bekal dengan teman-teman, ini akan membuat menu lebih bervariasi dan menambah keakraban.- Agar tidak bosan selalu makan di dalam ruangan kerja, cobalah menyantap bekal Anda di taman yang asri di dekat kantor. Makan di tengah rimbunnya pepohonan akan membuat kita merasa seperti sedang piknik di luar kota. Fresh!- Berkreasilah dengan bekal Anda. Bikin bentuk yang lucu dan menarik agar Anda makin bersemangat menyantapnya.- Variasikan jadwal membawa bekal dengan makan di luar bersama teman-teman. Biasanya hari-hari segelah gajian adalah saat yang tepat untuk makan enak di luar. Tapi jangan sampai kebablasan ya sehingga menghabiskan uang makan sebulan.- Menu bekal harus memenuhi unsur gizi dan seimbang. Maka itu, selain makanan utama, bawa juga buah-buahan, sayur atau salad. Sebagai pelengkap, Anda bisa memasukkan yang renyah, seperti kerupuk atau keripik.- Untuk menghindari kantuk di siang hari atau perut berbunyi di sela-sela waktu makan, jangan lupa untuk membawa camilan, seperti biskuit dan kacang-kacangan.- Koleksilah wadah cantik untuk menambah semangat membawa bekal. Agar tidak mubazir, sebaiknya Anda melungsurkan wadah yang sudah tidak terpakai pada mereka yang membutuhkan.Selamat bawa bekal!(Ika Nurul Syifaa/Equita Maulidya)Foto: ThinkstockAlasan Membawa Bekal dari Rumah 20:37 | Publish by Astin Subekty Hallo para wanita yang bekerja? seringkah kita merasa perlu membawa bekal dari rumah? maksudnya sudah jelaslah...bekal makanan yang dimasak di rumah, begitu. Kalau aku seringnya bawa dan bisa hampir setiap hari pasti membawa bekal makanan ke kantor.

Alasannya, ngiriiiiit *eh sepertinya bukan itu sich. Pertama, ketika diterima bekerja di kawasan pergudangan, suamiku bilang "De, kamu susah lho makan siangnya! harus hati-hati kalau beli makan di kawasan" kemudian aku jawab dengan santai, "Astin bawa bekal, dong!". Terbayang aku bekerja kantoran dan membawa bekal, wong ketika menjadi marketing farmasi, yang ceritanya di sini, aku juga bawa bekel kok.

Alasan mengapa aku memilih membawa bekal ke kantor, meskipun sederhana adalah sebagai berikut;1. Praktis, tidak harus keluar kantor pada jam istirahat2. Statis, enggak dinamis kudu bingung mau makan apa...hehee3. Ekonomis, sudah jelas karena memasak sekalian untuk anak, suami dan embak pengasuh4. Sehat, Inza Allah dijamin, karena selalu mengingat untuk berucap "bismillah" ketika memasak5. Disayang suami, karena jarang jajan di luar, heheheee...jajannya berdua setelah pulang ke rumah.

Salah satu bekal paling lengkap

Salah satu bekal paling sederhana

Begitulah, alasan membawa bekal ke kantor. Alhamdulillahnya memiliki ibu yang begitu perhatian dan pengertian, wadah untuk membawa bekal dari rumah diberi oleh Ibuku, dengan cara dititipkan melalui adikku. Koleksi wadah Tupperwareku juga bertambah semakin cantik dengan datangnya bingkisan dari Ibuku tercinta yang dipaketkan melalui ekspedisi, hihiii.... Aku jadi semakin bersemangat membawa bekal ke kantor, bagaimana dengan sahabat semua?

Monday, 18 November 2013Trik Bawa Bekal Agar Lebih Berselera

Menu makan sesuai selera, pasti akan habis dimakan hingga tidak bersisa. Agar lebih sehat dan hemat, lebih baik membawa bekal dari rumah. Yuk buat bekalmu jadi lebih berselera dengan lakukan trik berikut ini:

1. Bila membawa smoothies atau jus, simpan termos penyimpan di freezer semalaman, sehingga ketika esok hari Anda menuang kedalamnya, jus atau smoothies tetap dingin sampai jam makan siang.2. Simpan saus dan sambal dalam kemasan kecil yang lucu.3. Simpan camilan yang Anda bawa dalam stoples selai tak terpakai, selain tetap garing juga lebih hemat.4. Stoples bekas selai juga bisa dimanfaatkan untuk menyimpan salad agar kesegarannya tahan lama, terutama bila disimpan di kulkas dari malam. Sausnya bisa diletakkan di dasar stoples, atau disimpan terpisah.5. Untuk mempertahankan kesegaran buah utuh yang sudah dipotong, seperti apel, gunakan gelang karet yang bersih untuk mengikatnya tetap utuh agar warnanya tidak cepat berubah.6. Gunakan kertas napkin bermotif untuk membungkus sandwich, cookies, atau buah. Selain lucu juga mudah saat menyantap makanan.

(Erika/Equita)Foto: ThinkstockBawa Bekal MakananHolla Bees

Sewaktu kecil suka dibawakan bekal makanan kah?teruss sekarang apa masih masih senang bawa bekal dari rumah??ga malu kan karena membawa bekal makanan banyak sekali manfaatnya,salah satunya:

1. Membawa bekal berarti Anda bertanggung jawab secara langsung dalam pemilihan dan pengolahan makanan. Bahan-bahan makanan yang digunakan juga pasti baru. Sayuran misalnya, pasti akan dipilih yang masih segar. Jadi sudah pasti lebih menyehatkan.

2. Cara memasaknya pun lebih sehat. Sedapat mungkin, Anda pasti mengupayakan pengolahan makanan yang tidak banyak membuang zat gizinya dan tidak banyak menambah kalori. Misalnya saja dengan cara mengukus, merebus, atau menumis dengan sedikit minyak.

3. Bekal yang dibawa, pastinya sesuai dengan selera Anda.

4. Porsi makanannya pun sesuai dengan kebutuhan Anda.

5. Karena disiapkan sendiri (atau dengan bantuan asisten di rumah), bekal makanan juga lebih bersih.

6. Lebih efisien, karena Anda tak perlu pusing-pusing lagi untuk keluar mencari makan. Dan lebih hemat. Agar Anak Bangga Membawa Bekal ke SekolahOPINI | 06 October 2013 | 09:38 Dibaca: 286 Komentar: 3 2 Sudah banyak diberitakan betapa buruknya kualitas jajanan baik di sekolahan, di sekitar sekolahan bahkan di lingkungan rumah. Jajanan anak terutama di sekolah/dekat sekolah seringkali tidak terjamin kesehatannya antara lain karena bahan makanan yang dipakai kurang baik untuk kesehatan, seperti terlalu banyak msg maupun bahan pengawet atau cara pengemasannya yang kurang memperhatikan standar kesehatan. Yang paling berbahaya adalah penggunaan bahan-bahan kimia yang tidak diperbolehkan untuk menjadi bahan makanan seperti pewarna tekstil, boraks, formalin dan melarutkan plastik pembungkus minyak sayur saat membuat makanan gorengan.Banyaknya fakta tentang berbahayanya jajanan bagi anak-anak terutama di sekitar sekolah juga membuat kami sebagai orangtua resah saat anak mulai bersekolah di tingkat SD dan tidak mungkin lagi menunggui dan mengawasinya secara terus menerus. Untuk mengatasi masalah ini, kami berusaha mensiasati dengan berbagai cara yaitu:1. Menasehati anak agar tidak jajan sembarangan. Menasehati akan lebih efektif sambil mengajak anak menonton tayangan berita di televisi yang menyajikan informasi mengenai berbagai peristiwa tentang keracunan atau sakit yang terjadi pada mereka khususnya anak-anak yang jajan sembarangan atau berita-berita mengenai jajanan/makanan yang berbahaya bagi kesehatan. Dengan demikian anak tidak hanya menerima informasi sepihak dari orang tua, tetapi anak juga melihat langsung dampak dari jajanan yang tidak sehat/berbahaya. Anak-anak juga jadi lebih tahu seperti apa jajanan yang berbahaya dari segi warna yang mencolok, kemasan yang tidak baik dan sebagainya sehingga timbul kesadaran tidak mudah jajan sembarangan.2. Membuatkan bekal yang menarik dan disukai anak. Orang tua dapat membuatkan bekal yang menarik untuk dibawa kesekolah, misalnya membuat makanan atau kue dengan bentuk-bentuk hewan, huruf, angka atau wajah dan sebagainya. Orang tua sebaiknya melibatkan partisipasi anak mengenai bekal yang ingin mereka bawa ke sekolah. Orang tua juga dapat melibatkan anak dalam memilih makanan saat membeli atau membiarkannya membantu dalam proses pembuatan makanan/minuman untuk bekal tersebut. Hal ini akan membuat anak-anak lebih bersemangat dan tidak merasa malu membawa bekal ke sekolah yang dapat dilihat teman-temannya. Justru mereka akan membanggakan bekal yang dibawanya sehingga bisa jadi hal ini akan membuat teman-temannya juga tertarik untuk membawa bekal dari rumah dibandingkan jajan.3. Gunakan tempat bekal yang disenangi anak-anak. Tempat bekal yang menarik dan disukai anak-anak dapat menjadi faktor penyemangat anak-anak dalam membawa bekal ke sekolah. Orang tua dapat membelikan tempat bekal baik untuk makanan maupun minuman dengan gambar-gambar, tema, warna dan karakter yang paling disukai anak. Misalnya anak-anak menyukai animasi angry birds dan mobil-mobilan, maka kombinasi tempat bekal makanan yang bergambar angry birds dan tempat minuman bergambar mobil-mobilan akan membuat anak-anak senang dan bangga dengan membawa bekal ke sekolah.4. Teladan dari orang tua dan lingkungan rumah. Sangat klise, namun hal ini adalah faktor penentu utama apakah anak-anak lebih senang jajan ataukah memilih makanan sehat yang tersedia. Orang tua dan lingkungan di rumah harus menjadi contoh agar tidak sembarangan jajan. Hindari membeli atau menyediakan makanan yang kurang sehat atau kurang baik bagi anak-anak di rumah seperti makanan ringan yang biasanya banyak mengandung msg atau pemanis buatan, permen, minuman bersoda, terlalu sering minum es dan sebagainya. Kebiasaan dari rumah akan terbawa anak-anak di luar rumah termasuk di sekolah. Bila saat di rumah sudah terbiasa jajan atau mengkomsumsi makanan kurang sehat, maka di luar rumah juga termasuk di sekolah anak-anak tidak akan segan untuk jajan sembarangan. 5. Tetap berikan uang jajan (tidak banyak) namun dirangsang untuk menabung atau membeli yang lebih berguna/bermanfaat. Mungkin ada orang tua yang berfikir karena anak telah membawa bekal maka tidak perlu dibekali uang jajan. Ada benarnya. Namun kami tetap memberikan uang jajan pada anak meskipun jumlahnya sedikit, tetapi disertai penjelasan bahwa uang tersebut tidak boleh dibelikan makanan/minuman karena sudah membawa bekal. Kami menyemangati agar anak memanfaatkan uang tersebut untuk keperluan yang lebih berguna seperti membeli mainan, membeli alat belajar/alat tulis yang menarik atau bahkan ditabung dalam celengannya sepulang dari sekolah. Hal ini agar anak bisa belajar mengendalikan diri bahwa meskipun memiliki uang namun tidak boleh sembarang jajan, selain itu anak bisa belajar menggunakan uangnya untuk keperluan yang lebih bermanfaat atau memilih bersabar dengan menabungnya.Untuk melindungi anak-anak dari jajanan tidak sehat/berbahaya tidak bisa dengan mengawasinya secara langsung secara terus menerus baik di sekolah maupun di rumah. Memberikan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran anak-anak bisa jadi lebih efektif untuk menghindari mereka jajan sembarangan. Pihak sekolah bisa menstimulasi agar anak didiknya tidak jajan sembarangan seperti memberikan penjelasan yang mudah dicerna ataupun dengan menyediakan kantin sehat dan mengawasi jajanan yang dijual disekitar sekolahnya. Namun yang paling berperan penting adalah orang tua, bagaimana caranya agar agar anak-anak tidak jajan sembarangan bahkan dapat membuat anak-anak merasa bangga membawa bekal ke sekolahnya. Bila hal ini berhasil dilakukan di tingkat sekolah dasar, maka saat memasuki sekolah menengah anak-anak telah memiliki kesadaran yang memadai untuk menghindari jajan sembarangan meskipun mereka sudah tidak lagi membawa bekal ke sekolah.

Strategi Sukses Bawa Bekal ke KantorSenin, 14 Oktober 2013 | 07:07 WIB

KOMPAS.com Bosan makanan di kantin kantor yang itu-itu saja? Saatnya menyiapkan bekal. Selain lebih hemat karena tidak harus mengeluarkan uang untuk makan siang. Membawa bekal ke kantor, memudahkan Anda dalam mengawasi asupan kalori dan kualitas makanan.Agar tidak pernah bosan membawa bekal, coba terapkan tip ini:Buatlah daftar menu bekal selama lima hari, dari Senin hingga Jumat. Ini dilakukan agar Anda tidak bingung memilih makanan untuk bekal dan menghindari rasa bosan dengan menu yang sama.Agar tidak tergesa-gesa menyiapkan bekal di pagi hari, masaklah makanan pada sore hari atau malam hari. Jadi di pagi hari, Anda tinggal memanaskannya saja.Cobalah belajar membuat satu resep yang berbeda setiap hari. Bahwa hasil kreasi Anda ke kantor dan ajak teman untuk mencicipinya.Berbagi bekal dengan teman-teman, ini akan membuat menu lebih bervariasi dan menambah keakraban.Agar tidak bosan selalu makan di dalam ruangan kerja, cobalah menyantap bekal Anda di tamany yang asri di dekat kantor. Makan di tengah rimbunnya pepohonan akan membua Anda merasa seperti sedang piknik di luar kota. Segar!Berkreasilah dengan bekal Anda. Buatlah bentuk yang lucu dan menarik agar Anda makin bersemangat menyantapnya.Variasikan jadwal membawa bekal dengan makan di luar bersama teman-teman. Biasanya hari-hari setelah gajian adalah yang tepat untuk makan enak di luar. Tapi jangan sampai kebablasan, sehingga menghabiskan uang makan sebulan.Sumber : CHIC

MANFAAT MEMBAWA BEKAL KE SEKOLAH

Saat ini mungkin membawa bekal ke Sekolah sudah tidaklah asing lagi. Namun jaman dulu saat saya masih duduk di bangku sekolah, membawa bekal baik berupa kue atau nasi dari rumah masih langka dan kadang sering mendapat ejekan dari teman. Namun Sekarang, membawa bekal ke sekolah seperti sudah jadi kebiasaan.

Menurut hasil survey yang dipaparkan dalam seminar Indonesias Hottest Insight 2013 : Understanding The Most Promising Market yang diadakan di The Hall Senayan City Jakarta, 7 Mei 2013, ternyata 56 persen anak-anak membawa bekal ke sekolah. Temuan tersebut tentu sangat menggembirakan, karena itu menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya membawa bekal ke sekolah sudah cukup tinggi.

Perubahan paradigm kebiasaan membawa bekal ini patut disyukuri, ada beragam manfaat membawa bekal ke sekolah seperti yang say abaca di postingan kidnesia.com seperti berikut ini :

1. Bekal yang kita bawa, pasti sesuai dengan selera kita. Ibu pasti tidak akan menyiapkan bekal dengan makanan atau buahan-buahan yang kita tidak suka. Ibu menyiapkan bekal agar kita makan. Oleh sebab itu, Ibu pasti menyiapkan bekal sesuai selera kita dengan porsi sesuai dengan kebutuhan kita. Apalagi, Ibu pasti sudah hafal betul menu-menu masakan kesukaan kita. Soal porsi, Ibu pasti juga sudah tahu, seberapa banyak nasinya, lauknya, sayurnya, buahnya, dan minumnya.

2. Bekal yang kita bawa, pasti dibuat dari bahan makanan yang segar dan sehat. Sudah barang tentu, bila seorang ibu akan menyiapkan bekal untuk dimakan anak sendiri dengan memasak bahan-bahan makanan yang sudah tidak layak masak. Ibu pasti memasak dengan bahan-bahan yang masih baru, masih segar, dan sehat.

3. Bekal dimasak dengan cara yang sehat dan ditaruh di wadah yang tepat. Masakan sehat merupakan pilihan yang pasti seorang ibu lakukan dalam menyiapkan bekal untuk dimakan anak sendiri. Pasti Ibu memasak dengan cara-cara yang sehat, bersih, dan sedapat mungkin tanpa membuang gizi yang terkandung dalam makanan. Misalnya dengan cara merebus, mengukus, atau menumis dengan panci khusus tanpa minyak. Selain itu, Ibu juga akan selalu menempatkan bekal makanan pada wadah bekal yang bisa menjamin makanan itu tetap higienis dan enak disantap. Wadah yang bisa menjamin makanan tetap bersih dan higienis itu hanya ada pada produk-produk Tupperware. Sebab, wadah Tupperware yang kedap udara akan melindungi bekal yang kita bawa, sehingga makanan tetap dalam keadaan bersih.

4. Membawa bekal itu hemat waktu.Salah satu manfaat lain adalah hemat waktu yang mana kita tidak lagi perlu antri belanja makanan atau minuman. Nah begitu bel istirahat berbunyi, kita bisa langsung membawa bekal ke ruang makan di kantin dan langsung menyantapnya. Tidak perlu mengantri dan tidak perlu berlama-lama memilih menu makanan. Jadi lebih hemat waktu dan efisien,

5. Membawa bekal, berarti kita belajar menghargai selera makan orang lain. Soalnya, tidak mungkin, kan, bekal kita menunya seragam? Ada yang lauknya semur daging, telur dadar, tahu atau tempe goreng, nugget, bakwan jagung, ikan sambal balado, dan lainnya. Ada yang membawa sup, sayur pecel, tumis buncis, dan lainnya. Dengan menghargai selera orang lain, kita bisa belajar menghargai perbedaan. Dengan menu makanan yang berbeda-beda, kita juga bisa belajar berbagi atau mencoba mencicipi makanan orang lain yang mungkin jarang kamu temukan di rumah. Menurut survey Indonesias Hottest Insight 2013, 80 persen dari anak-anak yang membawa bekal, ternyata mereka suka berbagi bekal dengan teman-temannya. Baik berbagi lauk, sayur, atau nasi dengan teman yang membawa bekal, maupun membagi bekal kepada teman yang tidak membawa bekal. Dengan saling berbagi dan mencicipi, pengalaman kita terhadap rasa dan jenis menu makanan menjadi kaya. Selain itu, dengan membagi bekal, kita pun dilatih untuk peduli terhadap orang lain, tidak hanya memikirkan diri sendiri.

Sekian postingan Manfaat membawa Bekal ke Sekolah. Postigan ini hanya sebagian kecil manfaat membawa bekal ke sekolah. Dan mari kita budayakan membawa bekal tidak hanya ke sekolah tetapi juga ke kantor. Membawa Bekal ke SekolahOPINI | 05 October 2013 | 18:25 Dibaca: 77 Komentar: 2 0 Jajan disekolah merupakan hal wajar yang sering dilakukan para pelajar disekolah. Hal tersebut sudah menjadi kebiasaan para pelajar yang jarang sekali membawa bekal dan makanan sendiri yang sudah terjamin kebersihan dan kesehatannya.Orangtua pasti peduli untuk urusan kesehatan anaknya, biasanya orangtua memberikan uang saku rutin untuk kebutuhan sang anak, salah satunya untuk membeli makanan, akan lebih baik apabila orangtua tersebut mendidik dan menghimbau anaknya untuk membawa bekal sendiri. Selain memerlukan gizi yang cukup seimbang, kesehatan dan kebersihan makanan juga patut diperhatikan, walaupun jajanan disekolah belum tentu semuanya tidak sehat atau tidak bersih, hal tersebut tergantung kesadaran dan kepedulian sekolah tersendiri akan mutu, kebersihan dan kualitas makanan yang dijual disekolahan tersebut.Membawa bekal sendiri selain terjaga mutu dan kualitasnya juga sesuai dengan kemauan dan selera kita sendiri. Bekal yang kita bawa juga diletakan ditempat dan wadah yang higienis, begitu juga dengan sendok dan garpu yang terjamin kebersihannya. Waktu istirahat disekolah biasanya tidak lama, hanya berkisar selama 15 hingga 20 menit, bagi anak yang membawa bekal sendiri hal tersebut dapat menghemat waktunya, tidak perlu mengantri dan berlama-lama memilih menu makanan, cukup dengan menyantap makanan sehat yang sudah disiapkan, lebih efisien dan hemat.