Makalah Bahasa Indonesia

32
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keterampilan dalam berbahasa merupakan sesuatu yang penting dan diperlukan oleh semua orang. Karena bahasa merupakan suatu alat untuk berkomunikasi. Tanpa bahasa seseorang tidak bisa untuk menyampaikan pesannya kepada orang lain. Dalam keterampilan berbahasa ada 4 (empat) aspek yang paling utama dan mendasar yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek itu saling berkaitan satu sama lain dan kita sering menjumpai contoh dari keempat aspek tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari. Contoh dari aspek mendengarkan salah satunya dapat kita temui ketika menyimak sebuah pidato dari seorang orator (orang yang membawakan pidato) dan . Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Kemudian dari aspek mendengarkan kita dapat menemukan sebuah contoh yakni menyampaikan kembali isi sebuah artikel yang ada di sebuah koran. Artikel adalah karya tulis yang dibuat untuk mengungkapkan argumen seorang penulis atas suatu fakta/data berdasarkan logika tersendiri. Lalu, pada aspek membaca kita dapat temui contohnya pada mengungkapkan unsur-unsur intrinsik yang terdapat pada sebuah novel. Novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang 1

description

Makalah bahasa indonesia kls XI SMA

Transcript of Makalah Bahasa Indonesia

Page 1: Makalah Bahasa Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keterampilan dalam berbahasa merupakan sesuatu yang penting dan

diperlukan oleh semua orang. Karena bahasa merupakan suatu alat untuk

berkomunikasi. Tanpa bahasa seseorang tidak bisa untuk menyampaikan pesannya

kepada orang lain. Dalam keterampilan berbahasa ada 4 (empat) aspek yang paling

utama dan mendasar yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat

aspek itu saling berkaitan satu sama lain dan kita sering menjumpai contoh dari

keempat aspek tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari.

Contoh dari aspek mendengarkan salah satunya dapat kita temui ketika

menyimak sebuah pidato dari seorang orator (orang yang membawakan pidato) dan .

Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada

orang banyak. Kemudian dari aspek mendengarkan kita dapat menemukan sebuah

contoh yakni menyampaikan kembali isi sebuah artikel yang ada di sebuah koran.

Artikel adalah karya tulis yang dibuat untuk mengungkapkan argumen seorang

penulis atas suatu fakta/data berdasarkan logika tersendiri.

Lalu, pada aspek membaca kita dapat temui contohnya pada mengungkapkan

unsur-unsur intrinsik yang terdapat pada sebuah novel. Novel merupakan karangan

prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang

di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Dengan membaca

sebuah novel maka kita akan mampu mengungkapkan unsur-unsur intrinsik (dalam)

yang terkandung dalam novel tersebut. Dan yang terakhir adalah aspek menulis. Salah

satu contoh yang kita temui pada aspek menulis adalah resensi. Resensi merupakan

melihat kembali ,menimbang, menilai atau mereview (mengulas) sebuah buku dengan

pendapat kita sendiri. Novel atau cerpen sering digunakan untuk menjadi bahan

meresensi sebuah buku.

1

Page 2: Makalah Bahasa Indonesia

1.2. Masalah

1.2.1. Bagaimana cara menyimak sebuah pidato dengan baik dan benar?

1.2.2. Apakah langkah-langkah yang di perlukan dalam menyampaikan isi sebuah

artikel?

1.2.3. Bagaimana cara menganalisis unsur-unsur intrinsik sebuah novel?

1.2.4. Apakah langkah-langkah yang diperlukan dalam meresensi sebuah novel?

1.3. Tujuan

Tujuan yang diperoleh dari rumusan masalah yakni:

1. Untuk mengetahui cara menyimak sebuah pidato.

2. Untuk mengetahui cara enyampaikan isi sebuah artikel secara

ringkas.

3. Untuk mengetahui cara menganalisis unsur-unsur intrinsik yang

terkandung dalam novel.

4. Untuk mengetahui cara meresensi sebuah novel.

2

Page 3: Makalah Bahasa Indonesia

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Menyimak Pidato.

Pidato (menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah (1) pengungkapan

pikiran dl bentuk kata-kata yg ditujukan kpd orang banyak; (2) wacana yg disiapkan

untuk diucapkan di depan khalayak. Dan orang yang menyampaikan sebuah pidato

disebut orator. Umumnya tujuan pidato terbagi menjadi 3 (tiga) yakni:

1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita secara suka

rela. (persuasif)

2. Memberikan pemahaman atau informasi kepada orang lain. (informatif)

3. Membuat orang lain terhibur dengan pidato yang kita sampaikan.

(rekreatif)

Berdasarkan sifat dari jenis pidato, pidato terbagi menjadi 6 (enam) yaitu:

Pidato pembukaan adalah pidato singkat yang dibawa oleh seorang pembawa

acara atau MC.

Pidato pengarahan adalah pidato untuk mengarahkan suatu pertemuan.

Pidato sambuatan adalah pidato yang disampaikan pada suatu kegiatan yang

dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas

Pidato peresmian adalah pidato yang dilakukan oleh seseorang yang

berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.

Pidato laporan adalah pidato yang berisi melaporkan suatu kegiatan.

Pidato Pertanggungjawaban adalah pidato yang berisi tentang laporan

pertanggung jawaban.

Untuk menyampaikan sebuah pidato dengan baik dan benar maka dibutuhkan metode-

metode pidato, yakni:

Metode menghafal merupakan metode menghafal pidato kata per kata.

Metode serta merta merupakan metode membawakan pidato tanpa persiapan

dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Teknik ini digunakan

dalam keadaan darurat yang tak terduga.

Metode naskah merupakan metode menggunakan naskah pidato sebelumnya.

Biasanya digunakan dalam pidato-pidato yang bersifat resmi.

3

Page 4: Makalah Bahasa Indonesia

Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang

mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan

publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik. Meskipun

begitu, terkadang pidato yang disampaikan belum dapat disimak oleh para pendengar

hal ini disebabkan karena beberapa faktor:

1. Suasana saat menyampaikan pidato tidak tenang.

2. Suara pembicara (orator) kurang jelas.

3. Topik pidato tidak menarik bagi audiens.

Namun, hal itu dapat diatasi dengan berbagai tindakan berikut:

1. Menciptakan suasana yang tenang. Bila suasana menjadi tenang maka

hambatan pembicara akan teratasi.

2. Cobalah untuk menerima apa pun topik pidato yang akan disampaikan karena

segala sesuatu akan bermanfaat bagi kita.

3. Bila pidato yang disampaikan panjang, cukup mendengar garis besar yang

ingin disampaikan oleh si orator.

Berikut ini adalah contoh sebuah pidato:

Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru, serta teman-teman yang

saya cintai.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena atas segala rahmat-Nya pada hari ini kita dapat berkumpul bersama guna

mengadakan acara perpisahan sekolah.

Para hadirin yang saya hormati, ijinkan saya mewakili teman-teman untuk

menyampaikan sepatah dua patah kata dalam rangka perpisahan ini.

Selama bersekolah, kami sebagai siswa sangat bangga dan berterima kasih dengan

semua guru yang telah mengajar di sekolah ini, yang dengan sangat baik, tidak pernah

pilih kasih dalam mendidik, sangat sabar dan tidak kenal lelah dalam membimbing

kami. Berkat jerih payah semua guru, kami pun dapat lulus dari SMP ini.

Mudah-mudahan semua guru yang bertugas mengajar di sekolah ini dapat diberikan

kesehatan yang baik dan diberi kebahagiaan selalu.

Juga untuk teman-teman semua. Sungguh berat rasanya berpisah dengan kalian

semua, karena kita sudah bersama-sama selama 3 tahun ini. Tapi, tetap saya juga

mendoakan teman-teman semua dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi,

4

Page 5: Makalah Bahasa Indonesia

baik ke SMA, ke SMK, ke STM maupun institusi pendidikan lainnya untuk dapat

mencapai cita-cita yang selama ini diangan-angankan.

Akhir kata, saya mau mengucapkan sukses selalu buat teman-teman, doa saya

menyertai teman-teman semua...

2.2. Menyampaikan Sebuah Artikel.

Artikel memiliki 2 (dua) definisi yaitu: (1). Karya tulis yang disusun untuk

mengungkapkan pendapat seorang penulis atas suatu fakta/data/ pendapat orang lain

berdasarkan rangkaian logika tersendiri. (2). Tulisan lepas berisi opini seseorang yang

mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial

dengan tujuan untuk memberitahu (informatif), memengaruhi dan meyakinkan

(persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif). Artikel sering

kita jumpai pada media cetak seperti tabloid, koran dan majalah. Banyak topik yang

diangkat sebagai tulisan artikel. Misalnya hobi, olahraga, kesehatan, fashion,

kuliner,dan lain-lain.

Artikel memiliki beberapa karakteristik yaitu:

1. Ditulis dengan atas nama (by line story)

2. Mengandung gagasan aktual dan atau kontroversial

3. Gagasan yang diangkat harus menyangkut kepentingan sebagian besar

khalayak pembaca.

4. Ditulis secara referensial dengan visi intelektual.

5. Disajikan dalam bahasa yang hidup, segar, populer, komunikatif.

6. Singkat dan tuntas.

7. Orisinal.

Selain memiliki karakteristik, artikel juga memiliki struktur-struktur/bagan-bagan

yaitu:

1. Judul.

2. Alinea Pembuka (Lead),

3. Alinea Penjelas (Batang Tubuh/isi).

4. Alinea Penutup (Ending).

5

Page 6: Makalah Bahasa Indonesia

Tidaklah semua artikel dibaca oleh para pembaca. Pembaca lebih tertarik pada

artikel yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Topik yang menarik.

2. Mengundang rasa penasaran.

3. Aktual.

4. Berkaitan dengan kegemaran atau profesi pembaca.

Ketika ingin menyampaikan kembali isi sebuah artikel, ada beberapa hal yang

harus diperhatikan, yakni:

1. Membaca artikel yang kita pilih.

2. Bacalah isi setiap paragraf yang terdapat di dalam artikel.

3. Kemudian, catatlah pokok pikiran/ide/gagasan utama yang terkandung

dalam artikel tersebut.

4. Dan kembangkan kembali berdasarkan bahasamu sendiri.

Berikut adalah contoh dari sebuah artikel sederhana:

Teknologi 4G

Teknologinya sampai saat ini  belum ada di Indonesia namun beberapa vendor handphone sudah mulai melaunching produk mereka yang support dengan 4G, sebut saja Samsung , HTCdengan HTC EVO 4G-nya, iPhone 4G dan beberapa gadget seperti modem keluaran Qualcom  yang akan support dengan teknologi 4G. Apa sebenarnya andalan dari teknologi 4G ini ? Nah, sebelumnya kita review dulu sejarah perkembangan teknologi  nirkabel secara singkat.Sejarah Perkembangan Teknologi Nirkabel

Generasi pertama: hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).

Generasi kedua: dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT.

Generasi ketiga: digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.

Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and

6

Page 7: Makalah Bahasa Indonesia

Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun). Teknologi 3G sendiri belum begitu lama launching di Indonesia, hot-hotnya sekitar tahun 2006. Teknologi ini memungkinkan kita untuk saling bertatapan muka sambil berkomunikasi via HP, berikutnya teknologi 3G berkembang menjadi 3.5G dengan kemampuan HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) dan berkembang lagi ke 3.75G lewat teknologi HSUPA (High Speed Uplink Packet Access). Belum begitu lama wara-wiri muncul akan muncul lagi Teknologi nirkabel 4G (4 Generation Technology), apa saja keunggulannya ? Salah satu yang pasti kecepatan access jaringan nirkabel yang bisa mencapai 54 Mbps, bandingkan dengan HSDPA yang hanya mampu maksimal 14.4 Mbps. 

Salah satu teknologi yang akan mendukung 4G ini adalah Wimax , denganWimax jaringan 4G akan semakin luas jangkauannya karena 1 node (titik)Wimax bisa menjangkau radius hingga 50 Km sehingga anda bisa online dengan laptop dengan fasilitas WiFi dimana saja dan yang lebih hebatnya lagi teknologi Wimax ini memungkinkan perangkat (HP dan Laptop) dibawa dalam keadaan bergerak dengan kecepatan 150 - 200 Km/Jam sambil melakukan transfer data pada kecepatan 54 Mbps. Hebat bukan ?! Yang lebih utama lagi teknologi ini akan jauh sangat murah dibanding teknologi nirkabel saat ini. Wah, bisa-bisa kedepan Warkop, caffe dsb yang menyediakan fasilitas hotspot gulung tikar nih.

2.3. Novel dan Unsur-Unsur Intrinsik.

Definisi Novel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah karangan prosa

yang panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-

orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sikap pelaku. Novel memiliki

ciri-ciri sebagai berikut:

1. Ditulis dengan gaya narasi, yang terkadang dicampur deskripsi untuk

menggambarkan suasana.

2. Bersifat realistis artinya berupa tanggapan pengarang terhadap

lingkungannya.

3. Bentuknya lebih panjang, umumnya lebih dari 10.000 kata.

4. Alur ceritanya cukup kompleks.

7

Page 8: Makalah Bahasa Indonesia

Setiap karya sastra, baik cerpen maupun novel mengandung unsur intrinsik. Unsur

intrinsik adalah unsur dalam yang membangun karya sastra. Unsur intinsik terdapat

beberapa bagian yaitu:

1. Tema: permasalahan utama yang menjiwai seluruh cerita atau

karangan.

2. Amanat: pesan yang ingin disampaikan oleh si pengarang kepada para

pembaca.

3. Latar/setting: segala keterangan mengenai ruang, waktu dan suasana

kejadian cerita.

4. Sudut pandang: posisi pengarang dalam ceritanya. Sudut pandang

terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu:

Sudut pandang orang pertama. (aku)

Sudut pandang orang ketiga. (kamu, dia)

Sudut pandang campuran.

5. Tokoh: individu yang melakoni sebuah cerita. Tokoh terbagi menjadi 3

(tiga) yaitu: protagonis (tokoh baik), antagonis (tokoh jahat), tritagonis

(tokoh penengah).

6. Penokohan: cara pengarang menggambarkan tokoh dan pencitraan

tokoh. Penokohan terbagi menjadi 2 yaitu: penokohan secara analitik

(langsung) dan secara dramatik (tidak langsung).

7. Alur: jalannya suatu cerita dari awal hingga akhir.

8. Gaya bahasa: cara pengarang mengungkapkan cerita melalui bahasa

yang digunakan. Gaya bahasa ini bisa berupa kiasan atau majas.

Cara menganalisis unsur-unsur intrinsik pada novel adalah sebagai berikut:

1. Identifikasilah unsur-unsur intrinsiknya.

2. Jelaskan hubunganantar peristiwa yang terjadi pada novel itu.

3. Analisislah hal tersebut menurut sudut pandang anda atau berdasarkan teori

yang anda pahami.

4. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam bentuk tulisan esai atau kritik sastra.

8

Page 9: Makalah Bahasa Indonesia

Berikut adalah contoh dari sebuah Novel yang telah dianalisis unsur intrinsiknya:

Unsur intrinsik novel Laskar Pelangi

Struktur dari novel Laskar Pelangi adalah :

A. Tema

Novel ini bertema tentang pendidikan. Namun terdapat pula sub-sub tema, seperti

kemiskinan dan percintaan.

B. Penokohan

Novel ini terdiri dari beberapa tokoh yang membangun cerita. Terdapat lebih dari

sepuluh tokoh yang ditampilkan.Tokoh tersebut terdiri dari tokoh utama dan tokoh

tambahan. Tokoh utama dalam novel ini adalah Ikal(aku),Lintang dan Mahar

sedangkan tokoh tambahanya adalah Syahdan, Kucai , Bore (samson), A Kiong,

Harun, Trapani, Sahara, Flo serta guru mereka yaitu Bu Muslimah dan pak Harfan.

Kesepuluh siswa ini dinamakan Laskar Pelangi. Penokohan dalam novel ini

diceritakan bagitu lengkap,detail,dan menyeluruh sehingga karakter yang ditampilkan

begitu kuat dan utuh.

C. Latar

Terdapat beberapa tempat yang menjadi latarnya, antara lain : Sekolah

Muhammadiah, Gedong, Sekolah PN, Sebuah jalan di pinggir rawa, pohon filicium,

toko Sinar Harapan, halaman kelenteng, podium kehormatan, Pangkalan Punai,

tempat lomba cerdas cermat, masjid Al Hikmah, gunung Selumur, di atas perahu,

pulau Lanun, bioskop, serta Zaal batu. Semua tempat ini berada di Belitong, kecuali

sebagian toko buku buku ini yang berada di Jakarta yang mrenceritakan kehidupan

tokoh utama menjadi tukang pos setelah

ia dewasa. Latar juga berfungsi sebagi pendukung serta penjelas tema. Penggambaran

waktu yang dipakai dalam novel ini berupa penunjukan jam, tingkat kelas yang

ditempuh, senja, menjelang magrib, setelah subuh, pada waktu pagi, sore, di siang ini

serta penyebutan hari. Novel ini bercerita tentang keadaan masyarakat di Belitong

yang pada umumnya miskin. Belitong adalah nama sebuah pulau di Sumatera.

Kemiskinan yang terjadi adalah sebuah potret ketidakmerataan dari distribusi

kekayaan dari salah satu daerah terkaya di Indonesia.

D. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan pengarang adalah sudut pandang aku sebagai tokoh

utama. Tokoh aku dan semua yang berhubungan dengan tokoh aku menjadi pusat

9

Page 10: Makalah Bahasa Indonesia

cerita dalam novel ini. Pada akhir buku ini, tokoh aku berganti, dari yang semula Ikal

menjadi Syahdan, yang juga termasuk dalam anggota Laskar Pelangi.

E. Amanat

Amanat yang terdapat dalam novel ini agar kita bersyukur dalam hidup, ajaran yang

berpegang teguh pada agama serta kerja keras dan tekat yang pantang menyerah

dalam mencapai cita- cita seperti yang diceritakan lewat perilaku para tokoh dalam

novel ini.

2. Kejiwaan Tokoh Utama dalam Novel Laskar Pelangi

A. Ikal

Hal ini menunjukkan bahwa tokoh ikal dalam kejiwaanya id dapat dikalahkan

dengan super ego. Pada dasarnya id adalah energi psikis yang hanya memikirkan

kesenangan semata, sedangkan Superego adalah berisi kaidah moral dan nilai-nilai

sosial yang diserap individu dari lingkungannya. Id yang hanya memikirkan diri

sendiri, demi kepuasan pribadi ingin mengalahkan orang lain tanpa memandang dari

segi apa pun. Tokoh ‘aku‘ tidak semata- mata ingin mengalahkan tokoh Lintang dari

segi kecerdasan, apabila id yang dimiliki ikal sangat kuat mungkin saja ia akan

membenci bahkan tidak mau berteman lagi denga teman sebangkunya itu karena

merasa kalah, akan tetapi super ego mengalahkan adanya id. Tokoh Ikal yang jatuh

cinta hanya kepada kuku- kuku tanpa mengetahui siapa pemiliknya termasuk dalan

kepribadian id yang beroperasi seluruhnya pada tingkat ketidaksadaran. Id dibawa

manusia sejak lahir, termasuk insting yang similiki Ikal tentang gadis yang dia cintai

walau hanya melihat kuku- kukunya saja. Dia memiliki insting insting dan yakin jika

gadis itu dicintainya bahkan gadis ini menjadi penyemangat hidupnya. Hal ini

pengaruh dari id, ego dan super ego terintegrasi dengan baik dan beroprasi secara

harmonis dengan hanya sedikit konflik. Tokoh Ikal tidak terlalu banyak konflik

dikarenakan pengaruh dari id, ego dan super ego terintegrasi dengan baik.

B. Lintang

Ego adalah adalah aspek psikologis dari kepribadian yang timbul karena kebutuhan

individu untuk berhubungan baik dengan dunia nyata. Super ego adalah aspek

sosiologi kepribadian, merupakan wakil dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita

masyarakat sebagaimana yang ditafsirkan orang tua kepada anaknya lewat perintah-

perintah atau

larangan- larangan. Super ego dapat pula dianggap sebagai aspek moral

kepribadian, fungsinya menentukan apakah sesuatu itu baik atau buruk, benar atau

10

Page 11: Makalah Bahasa Indonesia

salah, pantas atau tidak, sesuai dengan moralitas yang berlaku di masyarakat. Dalam

hal ini lintang memiliki id, yaitu kecerdasan yang sanagt luar biasa yang dia bawa

sejak lahir ditambah dengan egonya yang menggebu- gebu. Semangatnya belajar

guna menagngkat kelaurganya sang sangat minkin membuat dia sangat bersemangat

belajar. Akan tetapi Super ego itu sendiri yang membuat Lintang tidak lagi

meneruskan id, dan egonya. Super ego di sini dianggap sebagai aspek moral

kepribadian, fungsinya menentukan apakah sesuatu itu baik atau buruk, benar atau

salah, pantas atau tidak, sesuai dengan moralitas yang berlaku di masyarakat. Lintang

tahu semangatnya bersekolah, itu benar dan baik dengan tujuan supaya nantinya dia

tidak hanya menjadi nelayan seperti ayahnya. Akan tetapi keadaan yang memaksanya

untuk memupus semua hasratnya itu.

2.4. Resensi Sebuah Novel.

Resensi berasal dari bahasa Latin , yaitu dari kata kerja revidere atau recensere.

Artinya melihat kembali ,menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu

dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa inggris

dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni

mengulas sebuah buku. Tindakan meresensi buku dapat berarti memberikan

penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku.

Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu

menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas. Bidang garapan resensi sangat

luas . Ada tiga bidang garapan resensi, yaitu :

a. Buku, baik fiksi maupun nonfiksi

b. Pementasan seni, seperti film, sinetron, tari, drama, music atau kaset

c. Pameran seni, baik seni lukis maupun seni patung.

TUJUAN RESENSI

Sebelum meresensi hendaknya peresensi memahami tujuan resensi. Tujuan pemuatan

resensi buku yaitu :

a. Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang

tampakdan terungkap dalam sebuah buku.

11

Page 12: Makalah Bahasa Indonesia

b. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan

lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.

c. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu pantas

mendapatkan sambutan dari masyarakat atau tidak.

d. Menjawab pertanyaan yang timbul jika seorang melihat buku yang baru terbit.

e. Untuk segolongan pembaca, resensi mempunyai tujuan sebagai berikut :

Membaca agar mendapatkan bimbingan dalam memilih buku.

Setelah membaca resensi berminat untuk membaca atau mencocokkan seperti

apa yang ditulis dalam resensi.

Tidak ada waktu untuk membaca buku, kemudian mengandalkan resensi

sebagai sumber informasi.

DASAR DASAR RESENSI

a. Peresensi memahami sepenuhnya tujuan pengarang buku itu. Tujuan

pengarang dapat diketahui dari kata pengantar atau bagian pendahuluan buku.

Kemudian, dicari apakah tujuan itu direalisasikan dalam seluruh bagian buku.

b. Peresensi menyadari sepenuhnya tujuan meresensi karena sangat menentukan

corak resensi yang akan dibuat.

c. Peresensi memahami betul latar belakang pembaca yana menjadi

sasarannya:selera , tingkat pendidikan, dari kalangan macam apa asalnya, dan

sebagainya. Atas dasar itu, resensi yang dimuat surat kabar atau majalah tidak

sama dengan yang dimuat pada surat kabar atau majalah yang lain.

d. Peresensi memahami karakteristik media cetak yang akan memuat resensi.

Setiap media cetak ini mempunyai identitas, termasuk dalam visi dan misi.

NILAI BUKU

Kegiatan meresensi buku pada hakikatnya melakukan penilaian terhadap

buku. Menilai berarti mengulas, mempertimbangkan, mengkritik, dan menujukkan

kelebihan dan kekurangan buku dengan penuh tanggung jawab. Dengan penuh

tanggung jawab artinya mengajukan dasar-dasar atau argument terhadap pendapatnya,

dan criteria criteria yang yang dipergunakan untuk membentuk pendapatnya itu, serta

data yang meyakinkan . Akan tetapi, sasaran penilaian ( organisasi, isi, bahasa, dan

teknik)itu sering sulit diterapkan secara mekanis. Suatu unsur, sering lebih

mendapatkan tekanan dari pada unsure yang lain. Hal yang patut diperhatikan

12

Page 13: Makalah Bahasa Indonesia

sebaliknya tidak menggunakan salah satu unsure untuk menilai keseluruhan buku.

Nilai buku akan lebih jelas apabila dibandingkan dengan karya-karya sejenis, baik

yang ditulis olh pengarang itu sendiri mupun yang ditulis oleh pengarang lain.

BAHASA RESENSI

Bahasa resensi biasanya bernas ( singkat, padat), tegas, dan tandas. Pemilihan

karakter bahasa yang digunakan disesuaikan dengan karakter media cetak yang akan

memuatnya dan karakter pembaca yang akan menjadi sasarannya. Pemilihan karakter

bahasa berkaitan erat dengan masalah penyajian tulisan.

Disamping itu , penyajian tulisan resensi bersifat padat, singkat, mudah ditangkap,

menarik, dan enak dibaca.

Tulisan yang menarik dan enak dibaca artinya enak dibaca baik oleh redatur maupun

oleh pembaca. Kita perlu membiasakan diri membaca resensi itu dengan

menempatkan diri sebagai redaktur dan pembaca. Untuk itu, kita mengambil jarak.

Jadikanlah diri kita sebagai redaktur atau pembaca. Dengan cara ini, emosi kita

sebagai penulis bisa ditinggalkan. Kita akan mampu melihat kekuatan dan kelemahan

resensi kita.

KELEBIHAN RESENSI.

A. Tidak basi,

Jika dibandingkan dengan tulisan lain, seperti artikel, karangan khas (features), berita,

resensi lebih tahan lama. Artinya , andaipun resensi dikembalikan oleh redaksi ,

resensi itu masih dapat dikirim ke media lain. Demikian buku yang diresensi tidak

harus buku yang baru terbit.kita boleh meresesnsi buku yang terbit setahun yang lalu,

asalkan buku itu belum pernah di muat di media yang akan dituju.pada umumnya

buku yang diresensi, buku-buku yang baru terbit.

B. Menambah wawasan

Informasi dari buku sangat berguna untuk menambah wawasan berpikir dan

mengasah daya kritis. Kita juga bias menilai apakah buku itu bermutu atau tidak.

C. Keuntungan Finansial

Jika resensi kita dimuat, kita tidak menerima honor dari redaksi saja, tetapi juga dari

penerbit. Biasanya penerbit akan member beberapa buah buku baru untuk diresensi

kalua resensi buku kita sering dimuat di media cetak. Jadi lumayan koleksi buku kita

bertambah tanpa harus membeli.

13

Page 14: Makalah Bahasa Indonesia

POLA TULISAN RESENSI

Ada 3 pola tulisan resensi buku yaitu

a. Meringkas ( synopsis ) berarti menyajikan semua persoalan buku secara padat dan

jelas.

b. Menjabarkan ( deskripsi) berarti mengungkapkan hala-hal menjol dari sinopsis

yang sudah dibuat. Jika perlu bagian-bagian yang mendukung uraian itu dikutip.

c. Mengulas berarti menyajikan uraian sebagai berikut:

Isi pernyataan atau meteri buku yang sudah dipadatkan dan dijabarkan

kemudian diinterprestasikan.

Organisasi atau kerangka buku.

Bahasa.

Kesalahan cetak

Membandingkan ( komparasi) dengan buku buku sejenis, baik karya

pengarang sendiri maupun pengarang lain.

Menilai, mencangkup kesan peresensi terhadap buku terutama yang berkaitan

dengan keunggulan dan kelemahan buku.

Urutan pola meringkas, menjabarkan, dan mengulas dapat dipertukarkan. Satu hal

yang terpenting , isi pernyataan dalam buku itu dipahami terlebuh dahulu. Dari

pemahaman itu, kita akan tahu pola mana yang tepat untuk menyajikannya.

LANGKAH-LANGKAH MERESENSI BUKU:

a. Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang diresensi.

Mulai dari tema buku yang diresensi, disertai deskripsi isi buku.

Siapa yang menerbitkan buku itu, kapan dan dimana diterbitkan, tebal

( jumlah bab dan halaman) , format hingga harga.

Siapa pengarangnya: nama , latarbelakang pendiddikan, reputasi dan prestasi,

buku atau karya apa saja yang ditulis, hingga mengapa ia menulis buku itu.

Buku itu termasuk golongan buku yang mana : ekonomi, teknik, politik,

pendidikan , bahasa atau sastra.

b. Membaca buku yang akan diresensi secar komprehensif, cermat, dan teliti.

c. Menandai bagian –bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan

menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data

d. Membuat synopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi

14

Page 15: Makalah Bahasa Indonesia

e. Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut:

Organisasi atau kerangka penulisan, bagaimana hubungan antara bagian yang

satu dan bagian yang lain, bagaimana sistematikanya, dan bagaimana

dinamikanya.

Isi pernyataan, bagaimana bobot ide, analisis, penyajian data, dan kreativitas

pemikirannya.

Bahasa, bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, kalimat dan

penggunaan kata, terutamauntuk buku ilmiah.

Aspek teknis, bagaimana tata letak, tata wajah, kerapian, dan kebersihandan

pencetakannya.

Sebelum menilai, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis

besar ( outline ) resensi itu. Outline sangat membantu kita ketika menulis.

Mengkoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar dan kriteria yang

kita tentukan sebelumnya.

UNSUR-UNSUR RESENSI

a. Membuat judul resensi

Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti

tulisan , tidak harus ditetapakan terlebih dahulu.

b. Menyusun data buku

Data buku biasanya disusun sebagai berikut

Judul buku

Pengarang

Penerbit

Tahun terbit beserta cetakannya

Tebal buku

Harga buku

c. Membuat pembukaan (lead)

Pembukaan dapat dimulai dari :

Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja , dan

prestasi apa saja yang diperoleh

Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang

sendirimaupun oleh pengarang lain

Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang

15

Page 16: Makalah Bahasa Indonesia

Memaparkan keunikan buku

Merumuskan tema buku

Mengungkapakan kritik terhadap kelemahan buku

Mengungkapkan kesan terhadap buku

Memperkenalkan penerbit

Mengajukan pertanyaan

Membuat dialog

d. Tubuh atau isi penyataan resensi buku

Memuat hal-hal :

Sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis

Ulasan singkat buku denga kutipan secukupnya

Keunggulan buku

Kelemahan buku

Rumusan kerangka buku

Tinjauan bahasa

Adanya kesalahan cetak.

Berikut ini adalah contoh resensi pada sebuah novel:

LASKAR PELANGI

Judul buku: Laskar Pelangi.

Pengarang: Andrea Hirata.

Penerbit: PT Bentang Pustaka.

Tahun terbit beserta cetakannya: 2006

Cetakan pertama: September 2005

Cetakan Kedua: Desember 2005

Cetakan Ketiga: Maret 2006

Cetakan Keempat: November 2006

Cetakan Kelima: Desember 2006

Cetakan Keenam: Februari 2007

Cetakan Ketujuh: Juni 2007

Cetakan Kedelapan: Juli 2007

Cetakan Kesembilan: September 2007

Cetakan Kesepuluh: Oktober 2007

16

Page 17: Makalah Bahasa Indonesia

Cetakan Kesebelas: Oktober 2007

Cetakan Keduabelas: Novemeber 2007

Cetakan Ketigabelas: November 2007

Cetakan Keempatbelas: November 2007

Tebal buku: 534 halaman; 20,5 cm

Harga buku: Rp 58.650.

Ini adalah kisah heroik kenangan 11 anak Belitong yang tergabung dalam ”Laskar

Pelangi”: Syahdan, Lintang, Kucai, Samson, A Kiong, Sahara, Trapani, Harun,

Mahar, Flo dan sang penutur cerita – Ikal. Andrea Hirata, yang tak lain adalah Ikal,

dengan cerdas mengajak pembaca mengikuti tamasya nostalgia masa kanak-kanak di

pedalaman Belitong yang berada dalam kehidupan kontras: kaya dengan tambang

timah, tapi rakyatnya tetap miskin dalam kesehariannya.

Ini adalah cerita tentang semangat juang menyala-nyala dari anak-anak kampung

Belitong untuk mengubah nasib melalui sekolah, yang harus mereka dapat dengan

terengah-engah. Sebagian besar orang tua mereka lebih suka melihat anak-anaknya

bekerja membantu orang tua di ladang, atau bekerja menjadi buruh kasar di PN

Timah, daripada sekolah yang tak jelas masa depannya.

Derita sekolah itu tergambar jelas ketika SD Muhammadiyah di kampung miskin itu

terancam tutup kalau murid baru sekolah itu tidak mencapai 10 orang. kesebelas anak

itulah yang telah menyelamatkan masa depan suar pendidikan yang hampir redup

digilas ekonomi.

Kesebalas anak itu memiliki keunikan masing-masing. Diantara 11 anak Laskar

Pelangi itu, Lintang dan Mahar adalah 2 diantara yang paling menonjol. Lintang

jenius dalam bidang eksakta, Mahar ahli di bidang seni budaya. Mereka seolah

mewakili otak kanan dan otak kiri manusia. Lintang memiliki semangat juang yang

tiada tara dalam belajar. Dia rela menempuh perjalanan dengan kereta angin sejauh 80

km pergi pulang demi dapat memuaskan dahaga ilmu pegetahuan. Saking

semangatnya hingga akan tercium karet terbakar dari sepatunya yang aus digerus

pedal sepeda. Jika ada aral melintang di jalan dan terlambat sampai sekolah, tiada

masalah baginya, asal dapat menyanyikan lagu ”Padamu Negeri” pada akhir jam

17

Page 18: Makalah Bahasa Indonesia

pelajaran.

Novel Laskar Pelangi penuh dengan taburan wawasan yang luas bak samudra dari

penulisnya yang paham betul tentang ilmu eksakta, seni budaya, dan humaniora. Kita

akan dibuat tersenyum geli dari humor kecil yang dilontarkannya, terharu dan bahkan

menangis ketika membaca kisah heroik kesebelas anak Laskar Pelangi.

Filicium adalah pohon yang menjadi saksi seluruh drama kehidupan Laskar Pelangi.

Pohon itu menaungi sekolah mereka yang hampir roboh. Pohon itu menjadi markas

setiap pertemuan mereka: membicarakan soal-soal di sekolah, merancang karya untuk

festival 17 Agustus, atau tempat Lintang memberi kuliah tentang ilmu fisika. Pohon

itu pulalah yang menjadi saksi kerinduan Ikal pada gadis manis keturunan cina, anak

pemillik toko Sinar Harapan yang memiliki jari lentik dan kuku cantik.

Anak-anak Laskar Pelangi itu hidup dalam kebahagiaan masa kecil dan menyimpan

mimpi masing-masing untuk hari esok. Tapi siapa yang sanggup melawan sang nasib?

Dua belas tahun kemudian, Ikal menyaksikan perubahan nasib teman-temannya yang

sungguh diluar dugaan. Sang nasib sungguh menjadi sebuah misteri yang maha gelap.

Anak-anak Laskar Pelangi itu boleh punya cita-cita setinggi langit, tapi nasib jualah

yang menentukan episode kehidupan mereka selanjutnya. Sang nasib bisa jadi adalah

ketiadaan kepedulian pemerintah akan bibit-bibit unggul mutiara anak bangsa yang

harus terhempas oleh himpitan ekonomi. Mereka adalah anak-anak harapan bangsa

yang terpaksa harus tunduk oleh gilasan nasib yang semestinya bisa diupayakan oleh

pemerintah yang punya amanah dan kuasa untuk memajukan pendidikan.

Lintang, sang jenius itu misalnya kini harus terpuruk jadi sopir tronton karena harus

menjadi tulang punggung keluarga, menjadi pengganti ayahnya. Tapi Lintang punya

jawaban, ” jangan sedih Ikal, paling tidak aku telah memenuhi harapan ayahku agar

tidak jadi nelayan….” Bagi Ikal, kata-kata itu semakin menghancurkan hatinya, ia

marah, kecewa pada kenyataan begitu banyak anak pintar yang harus berhenti sekolah

karena alasan ekonomi. Ia mengutuki orang-orang bodoh sok pintar yang

menyombongkan diri, dan anak-anak orang kaya yang menyia-nyiakan kesempatan

pendidikan.

18

Page 19: Makalah Bahasa Indonesia

Kekuatan novel ini terletak pada sentilan humaniora tentang pentingnya pendidikan

sekolah dan sekaligus kuatnya moral agama. Novel ini wajib baca bagi generasi muda

yang terlena dengan gelimang kemudahan ekonomi dan tak lagi kenal jerih payah

untuk menggapai masa depan. Novel ini juga wajib baca bagi para pendidik, bagi

pemerintah yang selalu alpa pada pentingnya pendidikan. Buah dari kealpaan itu

diantaranya adalah, kini kita menjadi bangsa yang sering menjadi bahan olok-olok

oleh bangsa lain, karena kita rajin mencetak manusia yang tak punya kualitas.

Kelemahan novel ini, menurut saya, hanya terletak pada cara mengakhiri cerita.

Semestinya, novel ini sudah ditutup pada bab 33: Anarkonisme, yang menceritakan

kejatuhan Babel (Bangka Belitung) yang dulu bergelimbang Timah. Bab 34: Gotik,

menurut saya menjadi ekor cerita yang membingungkan. Karena penutur ”Aku”

secara tiba-tiba menjadi orang lain, dan bukan lagi Ikal. Bab 34 ini menjadi sebuah

kemubaziran. Sama persis seperti seorang pelukis yang seharusnya berhenti

menguaskan catnya pada bidang lukis yang sudah sempurna, tapi kemudian menjadi

berantakan karena sebuah goresan yang tidak perlu.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

19

Page 20: Makalah Bahasa Indonesia

3.1.1. Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi

dan menyampaikan pesan kepada orang lain.

3.1.2. Keterampilan bahasa secara umum terdiri dari 4 (empat) aspek

yakni: mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

Keempat aspek tersebut dapat diimplementasikan dalam

berbagai hal yakni: Menyimak pidato (mendengarkan),

menyampaikan kembali isi sebuah atikel (berbicara),

menganalisis unsur-unsur intrinsik pada novel (membaca), dan

meresensi sebuah novel (menulis).

3.2. Saran-saran

3.2.1. Bagi Pelajar

a. Kembangkanlah keterampilan bahasa. Sebab bahasa

merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan pesan

kepada orang lain.

3.2.2. Bagi Guru

a. Bimbinglah para pelajar agar lebih terampil dalam

mengunakan 4 (empat) aspek keterampilan berbahasa.

DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Tatang, Atep dkk. 2009. “ Bahasa Indonesiaku Bahasa Negeriku 2”. Solo:

Platinum.

20

Page 21: Makalah Bahasa Indonesia

http://raraprasetyasblog.blogspot.com/2011/01/unsur-intrinsik-novel-laskar-

pelangi.html

http://www.mediafire.com/?x3wjbhyz4jt

http://blog.islam-download.net/contoh-contoh/contoh-artikel-menarik.html

http://laskarpelangi.forumotion.net/t2-resensi-novel-laskar-pelangi

http://organisasi.org/pengertian-pidato-tujuan-sifat-metode-susunan-dan-

persiapan-pidato-sambutan

http://ruangdosen.wordpress.com/2008/09/05/teknik-penulisan-artikel/

http://www.definisionline.com/2010/11/pengertian-novel.html

21