Makalah Bahasa Indonesia

21
 0TUGAS MAKALAH  BAHASA INDONESIA “KARANGAN ILMIAH, ILMIAH POPULER, DAN NON - ILMIAH” OLEH STATISTIKA KELOMPOK 9: ANGGOTA: 1. FATIMAH ASHARA_H12111278 2. FADHLUL MUBARAK_H12111279 3. ASDAR PRASETIYAH_H12111280 4. LESTARI IRFANDI AMIR_H12111281 5. ASMASARI_H12111282 6. MUH. NURSALAM B._H12111283 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011

Transcript of Makalah Bahasa Indonesia

Page 1: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 1/21

0TUGAS MAKALAH 

 BAHASA INDONESIA

“KARANGAN ILMIAH, ILMIAH POPULER, DAN NON-

ILMIAH” 

OLEH

STATISTIKA KELOMPOK 9:

ANGGOTA:

1.  FATIMAH ASHARA_H12111278

2.  FADHLUL MUBARAK_H12111279

3.  ASDAR PRASETIYAH_H12111280

4.  LESTARI IRFANDI AMIR_H12111281

5.  ASMASARI_H12111282

6.  MUH. NURSALAM B._H12111283

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011

Page 2: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 2/21

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan

rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada

waktunya. Perincian materi dalam makalah ini sejalan dengan perincian

SAP. Penyajian materi yang menunjang tugas latihan yang imtensive dan

umpan balik yang terarah. Efektivitas pengajaran secara optimal dengan

menyajikan materi yang dapat menarik minat mahasiswa.

Pada kesempatan ini kelompok pemateri membuka diri untuk

menerima saran dan kritik yang berguna untuk perbaikan materi

pengajaran Bahasa Indonesia. Semoga makalah ini dapat mengantar

mahasiswa untuk mengembangkan kepribadiannya dalam upaya

meningkatkan kemahiran berkomunikasi, menulis suatu karya ilmiah, karya

ilmiah popular maupun non ilmiah dengan memperhatikan kesatuan

berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

Makassar, 30 september 2011

Kelompok 9

Page 3: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 3/21

PENDAHULUAN

Karangan ilmiah tidak begitu saja ditulis, tetapi memerlukankecermatan dan ketelitian dalam menyajikan fakta yang telah diuji

kebenrannya. Demikian pula penggunaan bahasa, harus mengikuti kaidah

bahasa formal (baku). Bentuk karangan harus disesuaikan dengan konfensi

 yang telah disepakati dalam karang mengarang.

Karangan ilmiah populer berbeda dengan karangan ilmiah. Karangan

ilmiah populer disajuiakn dengan sasaran pembacanya adalah masyarakatumum atau awam sedangkan karangan ilmiah sasaran pembacanya adalah

masyarkat ilmiah (akademik). Disamping itu, karangan ilmiah populer sangat

informative dengan bahasa yang sederhana, sedangkan karangan ilmiah

menggunakan analisis yang mendalam dan menggunakan bahasa ilmiah.

Karangan non ilmiah bahasanya bisa konkret dan bisa abstrak.

Page 4: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 4/21

A.  KARANGAN ILMIAH

  Definisi Karya Ilmiah

Karya ilmiah lazim juga disebut karangan ilmiah. Lebih lanjut,

Brotowidjoyo menjelaskan karangan ilmiah adalah karangan ilmu

pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi

penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan

 yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang

tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan

  yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).

Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper ) adalah

laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau

pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan

memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh

masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain

laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal

 yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.

Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah

biasa dijadikan acuan (referensi) ilmuwan lain dalam melaksanakan

penelitian atau pengkajian selanjutnya. Isi (batang tubuh) sebuah karya

ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Menurut John Dewey ada 5

langkah pokok proses ilmiah, yaitu (1) mengenali dan merumuskan masalah,

(2) menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis, (3)

merumuskan hipotesis atau dugaan hasil sementara, (4) menguji hipotesis,

dan (5) menarik kesimpulan.

Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk

menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi

(tugas akhir). Yang disebut terakhir umumnya merupakan laporan

penelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu

makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan

pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya

ilmiah yang ditulis pakar-pakar dalam bidang tertentu yang dipelajari.

Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai

wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

Page 5: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 5/21

Dalam beberapa hal, ketika mahasiswa melakukan praktikum, ia sebetulnya

sedang melakukan verifikasi terhadap proses penelitian yang telah

dikerjakan ilmuwan sebelumnya. Kegiatan praktikum didesain pula untuk

melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

  Fakta dan penilaian

Karangan sebenarnya berisi pernyataan- pernyataan (statement).

Dalam menyusun pernyataan harus dibedakan antara fakta dan

penilaian. Fakta adalah apa yang ada, yang dapat dilihat, disaksikan

atau dirasakan. Sesuatu perbuatan yang dilakukan atau sesuatu

peristiwa yang terjadi adalah fakta. Fakta selalu benar dan

menyatakan apa adanya tanpa memperhitunghkan pendapat orang

tentangnya. Adapun penilaian menyatakan kesimpulan,

pertimbangan, pendapat, atau keyakianan seseorang tentang fakta

itu, dengan demikian penilaian bersifat menghakimi/ memvonis.

Untuk lebih jelasnya fakta dan penilaian ini dpat dilihat pada contoh

berikut.

Seorang anak bercerita kepada ibunya setelah selesai nonton

konser Indonesian Idol, bahwa ia menyaksikan penampilan para

peserta. Cerita ini merupakan fakta bila anak tersebut melanjutkan

pembicaraannya bahwa para peserta tampil dengan sangat memukau.Kelanjutan cerita tersebut termasuk penilaian.

  Ciri Karya Ilmiah

Secara ringkas, ciri-ciri karya ilmiah dapat diuraikan sebagai

berikut:

1.  Objektif.

Keobjektifan ini tampak pada setiap fakta dan data yang

diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi.Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-

bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat

mengecek (memvertifikasi) kebenaran dan keabsahannya.

2.  Netral.

Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian

bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi

Page 6: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 6/21

maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat

mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.

3.  Sistematis.

Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis

apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan,

klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan

bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.

4.  Logis.

Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola

nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta

atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud

membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.

5.  Menyajikan Fakta (bukan emosi atau perasaan).

Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus

faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan

  yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan

sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang

mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar)

hendaknya dihindarkan.

6. 

Tidak Pleonastis

Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat.

Kata-katanya jelas atau tidak berbelit- belit (langsung tepat menuju

sasaran).

7. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.

Page 7: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 7/21

 

  Syarat Karya Ilmiah

Berikut ini adalah syarat-syarat karya ilmiah :

  Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikira

n.

  Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-

unsur yang menyangganya.

  Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.

  Karya tulis ilmiah terdiri dari unsurunsur: kata, angka, tabel, dan gam

bar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.

  Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asasasas yang terkandung

dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.

  Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), ekspo

sisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).

  Jenis Karangan Ilmiah

Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmia

h. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta

panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut . Secara garis besar, karya

ilmiah di klasifikasikan menjadi dua, yaitu karya

ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.

1. Karya Ilmiah Pendidikan

Karya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajar

anserta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan.

Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:

a. Paper (Karya Tulis).

Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah kary

a ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau

Page 8: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 8/21

ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh

dosen kepada mahasiswa.Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih

mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah

  yang diajarkan oleh dosen, penulisan paper ini agak di perdalam denganbeberapa sebab antara lain, Bab I Pendahuluan , Bab II

Pemaparan Data, Bab III Pembahasan atauAnalisis dan Bab IV Penutup

 yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

b. Pra Skripsi

Pra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang diguna -

kan sebagai persyaratan mendapatka gelar sarjana muda.Karya ilmiah ini

disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademik atausetingkat diploma 3( D-3).Format tulisannya terdiri dari Bab I

Pendahuluan (latar belakang pemikiran,permasalahan, tujuan

penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian). Bab II

gambaran umum (menceritakan keadaan di lokasi penelitian yang

dikaitkan dengan permasalahan penelitian), Bab III deskripsi data

(memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian).Bab IV analisis

(pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian). Bab V penutup

(kesimpulan penelitian dan saran)

c. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat pe

nulisberdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus diduku

ng oleh data dan fakta - fakta empiris objektif baik berdasarkan

penelitian langsung (observasi lapangan ) maupun

penelitian tidak langsung(study kepustakaan) skripsi ditulis sebagai

syarat mendapatkan gelar sarjana S1. Pembahasan dalam skripsi harusdilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan emperis.

d. Thesis

Thesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam d

ari pada skripsi, thesis merupakan syarat untuk mendapatkan

gelar magister (S-2). Penulisan thesis bertujuan mensinthesikan ilmu

  yang diperoleh dari perguruan tinggi guna mempeluas khazanah ilmu

 yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini ter –utama

Page 9: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 9/21

berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara

mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema thesis tersebut.

e. Disertasi

Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemuka-

kan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data

dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan

biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat

guru besar atau penguji pada suatu perguruan tinggi,

desertasi berisi tentang hasil penemuan_penemuan penulis dengan

menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang

dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifatorisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar

Doktor.

2. Karya ilmiah Penelitian.

Makalah Seminar

a. Naskah Seminar

Naskah Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari

topik yang membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan

dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian

pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan

permasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar.

b. Naskah Bersambung

Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karyailmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung

ini juga mempunyaijudul atau title dengan pokok bahasan (topik) yangsama,

hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung,

atau bisa juga pada saat pengumpulandata penelitian dalam waktu

 yang berbeda.

Laporan hasil penelitian

Page 10: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 10/21

Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulis

an nya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa dikelompokkan

sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan

penelitian meskipun masih dalam tahap awal.

Jurnal penelitian

Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah terdir

dari asal penilitian dan resensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur

continue dan mendapatkan nomor dari perpustakaan

nasional berupa ISSN (internasional standard serial number).

  Struktur Karangan Ilmiah

Sebuah kerangka karangan mengandung rencana kerja, memuat

ketentuan ketentuan pokok bagaimana suatu topik harus di perinci dan di

kembangkan. Kerangka karangan menjamin suatu penyusunan yang logis dan

teratur, serta memungkinkan seorang penulis membedakan gagasan-

gagasan utama dari gagasan gagasan tambahan. Sebuah kerangka karangan

tidak boleh diperlakukan sebagai suatu pedoman yang kaku, tetapi selaludapat mengalami perubahan dan perbaikan untuk mencapai suatu bentuk

 yang semakin lebih sempurna. Kerangka karangan dapat berbentuk catatan

catatan sederhana, tetapi dapat juga berbentuk mendetil, dan di garap

dengan sangat cermat .

Secara singkat dapat di katakan kerangka karangan adalah suatu

rencana kerja yang memuat garis garis besar dari suatu karangan yang

akan di garap .

  Manfaat Kerangka Karangan

Metode ini sangat di anjurkan kepada para penulis, terutama kepada

mereka yang baru mulai menulis ? Karena metode ini akan membantu setiap

penulis untuk menghindari kesalahan- kesalahan yang tidak perlu dilakukan

atau secara terperinci dapat dikatakan bahwa outline atau kerangka

karangan dapat membantu penulis dalam hal – hal berikut : 

1.  Untuk menyusun karangan secara teratur .

Page 11: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 11/21

2.  Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda – beda.

3.  Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih .

4.  Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu .

Kerangka karangan merupakan miniatur atau dari sebuah karangan.

Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, di analisis, dan

dipertimbangkan secara menyeluruh, bukan secara terlepas – lepas. Dengan

demikian : tesis / pengungkapan maksud = kerangka karangan = karangan =

ringkasan .

  Penyusunan Kerangka Karangan

Langkah – langkah sebagai tuntunan yang harus di ikuti adalahsebagai berikut :

1.  Rumuskan tema

2.  Mengadakan inventarisasi topik – topik bawahan yang dianggap

merupakan perincian dari tesis atau pengungkapan maksud tadi .

3.  Penulis berusaha mengadakan evaluasi semua topik yang telah

tercatat pada langkah kedua di atas .

4.  Untuk mendapatkan sebuah kerangka karangan yang sangat

terperinci maka langkah kedua dan ketiga di kerjakan berulang – 

ulang untuk menyusun topik – topik yang lebih rendah

tingkatannya .

5.  Menentukan sebuah pola susunan yang paling cocok untuk

mengurutkan semua perincian dari tesis atau pengungkapan

maksud sebagai yang telah di peroleh dengan mempergunakan

semua langkah di atas.

 Pola Susunan Kerangka Karangan

Pola susunan yang paling utama adalah pola alamiah dan pola logis .

  Pola Alamiah

Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit – unit

kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu

susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu urutan

Page 12: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 12/21

berdasarkan waktu ( urutan kronologis ), urutan berdasarkan ruang (

urutan spasial ), dan urutan berdasarkan topik yang sudah ada .

a. 

Urutan Waktu ( kronologis )

Urutan waktu atau urutan kronologis adalah urutan yang di

dasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap – tahap kejadian . Yang paling

mudah dalam urutan ini adalah mengurutkan peristiwa menurut kejadiannya

atau berdasarkan kronologinya.

Suatu corak lain dari urutan kronologis yang sering di pergunakan

dalam roman, novel, cerpen, dan dalam bentuk karangan naratif lainnya,

adalah suatu variasi yang mulai dengan suatu titik yang menegangkan,kemudian mengadakan sorot balik sejak awal mula perkembangan hingga

titik yang menegangkan tadi . Urutan kronologis adalah urutan yang paling

umum, tetapi juga merupakan satu – satunya cara yang kurang menarik dan

paling lemah .

b.  Urutan Ruang ( Spasial )

Urutan ruang atau urutan spasial menjadi landasan yang paling

penting, bila topik yang di uraikan mempunyai pertalian yang sangat eratdengan ruang atau tempat . Urutan ini terutama di gunakan dalam tulisan – 

tulisan yang bersifat deskriptif .

c.  Topik yang ada

Suatu pola peralihan yang dapat di masukkan dalam pola alamiah

adalah urutan berdasarkan topik yang ada . Suatu barang, hal, atau

peristiwa suadh di kenal dengan bagian – bagian tertentu . Untuk

menggambarkan hal tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian – 

bagian itu harus di jelaskan berturut – turut dalam karangan itu, tanpa

mempersoalkan bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi

tanggapan atas bagian – bagiannya itu .

  Pola Logis

Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan

landasan bagi setiap persoalan, mampu di tuang dalam suatu susunan atau

Page 13: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 13/21

urutan logis . Urutan logis sama sekali tidak ada hubungan dengan suatu

ciri yang inheren dalam materinya, tetapi erat dengan tanggapan penulis .

 Macam – macam urutan logis yang dikenal :

  Urutan Klimaks dan Anti Klimaks

Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang

berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi

 yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol . Bila posisi yang

paling penting itu berada pada akhir rangkaian maka urutan ini di sebut

klimaks . Dalam urutan klimaks pengarang menyusun bagian – bagian dari

topik itu dalam suatu urutan yang semakin meningkat kepentingannya, dari  yang paling rendah kepentingannya, bertingkat – tingkat naik hingga

mencapai ledakan pada akhir rangkaian .

Urutan yang merupakan kebalikan dari klimaks adalah anti

klimaks. Penulis mulai suatu yang paling penting dari suatu rangkaian dan

berangsur – angsur menuju kepada suatu topik yang paling rendah

kedudukan atau kepentingannya .

  Urutan Kausal

Urutan kausal mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke

akibat, dan urutan akibat ke sebab . Pada pola pertama suatu masalah di

anggap sebagai sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan perincian – 

perincian yang menelusuri akibat – akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini

sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan

persoalan – persoalan yang di hadapi umat manusia pada umumnya .

Sebaliknya, bila suatu masalah di anggap sebagai akibat, yang

di landaskan dengan perincian – perincian yang berusaha mencari sebab – 

sebab yang menimbulkan masalah tadi, maka urutannya merupakan akibat

sebab .

  Urutan Pemecahan Masalah

Urutan pemecahan masalah di mulai dari suatu masalah

tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan

atas masalah tersebut . Sekurang – kurangnya uraian yang mempergunakan

Page 14: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 14/21

landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi

mengenai peristiwa atau persoalan tadi, dan akhirnya alternative – 

alternative untuk jalan keluar dari masalah yang di hadapi tersebut .

Dengan demikian untuk memecahkan masalah tersebut

secara tuntas, penulis harus benar – benar menemukan semua sebab baik

 yang langsung maupun yang tidak langsung bertalian dengan masalah tadi .

Setiap masalah tersebut tidak bisa hanya terbatas pada penemuan sebab – 

sebab, tetapi juga harus menemukan semua akibat baik yang langsung

maupun yang tidak langsung, yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi

kelak .

  Urutan Umum – Khusus

Urutan umum – khusus terdiri dari dua corak yaitu dari umum

ke khusus, atau dari khusus ke umum .

Urutan yang bergerak dari umum ke khusus pertama – tama

memperkenalkan kelompok – kelompok yang paling besar atau yang paling

umum, kemudian menelusuri kelompok – kelompok khusus atau kecil .

Urutan khusus – umum merupakan kebalikan dari urutan diatas. Penulis mulai uraiannya mengenai hal – hal yang khusus kemudian

meningkat kepada hal – hal yang umum yang mencakup hal – hal yang khusus

tadi, atau mulai membicarakan individu – individu kemudian kelompok – 

kelompok . Urutan ini merupakan salah satu urutan yang paling lazim dalam

corak berpikir manusia .

Urutan umum – khusus dapat mengandunug implikasi bahwa

hal yang umum sudah di ketahui penulis, sedangkan tugasnya adalah

mengadakan identifikasi sejauh mana hal – hal yang khusus mengikuti pola

umum tadi . Sebaliknya urutan khusus – umum dapat mengandung implikasi

bahwa hal khusus maupun umum sama sekali belum di ketahui . Urutan

umum – khusus ini sebenarnya dapat mencakup pula urutan sebab – akibat,

klimaks, pemecahan masalah . Atau dapat pula mengambil bentuk

klasifikasi, atau ilustrasi . Dalam ilustrasi mula – mula di kemukakan suatu

pernyataan yang umum, kemudian di ajukan penjelasan – penjelasan dan bila

perlu di kemukakan ilustrasi – ilustrasi yang dapat berbentuk contoh, atau

perbandingan dan pertentangan.

Page 15: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 15/21

  Urutan familiaritas

Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu

 yang sudah di kenal, kemudian berangsur – angsur pindah kepada hal – hal yang kurang di kenal atau belum di kenal. Dalam keadaan – keadaan

tertentu cara ini misalnya di terapkan dengan mempergunakan analogi.

  Urutan akseptabilitas

Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila

urutan familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah di

kenal atau tidak oleh pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan

apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh para pembaca, apakahsuatu pendapat di setujui atau tidak oleh para pembaca.

Suatu hal yang perlu di tegaskan di sini sebelum melangkah

kepada persoalan yang lain, adalah bahwa tidak ada keharusan untuk

mempergunakan pola kerangka karangan yang sama dalam seluruh karangan.

Konsistensi harus terletak dalam tingkatan serta satuan yang sama.

Misalnya bila pada topik – topik utama telah di pergunakan urutan waktu (

kronologis ), maka pengarang harus menjaga agar hanya topik – topik yang

mengandung urutan waktu saja yang dapat di sajikan dalam topik utamanya.

Satuan – satuan topik bawahan dapat mempergunakan urutan lain sesuai

dengan kebutuhannya.

B.  KARANGAN ILMIAH POPULER

  Definisi Karangan Ilmiah Populer

Karangan ilmiah popular atau semiilmiah adalah karangan ilmu

pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi

penulisan yang benar. Karangan jenis semiilmiah biasa dinamai ilmiah

popular.

  Ciri Karya Ilmiah Populer

  ditulis berdasarkan fakta pribadi,

 fakta yang disimpulkan subyektif,

Page 16: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 16/21

  gaya bahasa formal dan popular,

  mementingkan diri penulis,

  melebihkan-lebihkan sesuatu,

  usulan-usulan bersifat argumentatif, dan  bersifat persuasif.

  Jenis Karangan Ilmiah populer

Bentuk karangan semiilmiah atau ilmiah popular yaitu artikel,

editorial, opini, tips, dan resensi buku. Berikut adalah resensi buku berupa

apresiasi berupa apresiasi terhadap sebuah karya sastra. Resensi buku

adalah bentuk kombinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif

terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu

ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga. Klasifikasi pembuatan

resensi buku nonilmiah seperti puisi dan novel yaitu ringkasan, deskripsi,

kritik, dan apresiasi.

C.  KARANGAN NON-ILMIAH

  Definisi Karangan Non-Ilmiah

Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi

tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-

hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan

biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan

(tidak terlalu formal).

 Ciri Karangan Non-Ilmiah

  ditulis berdasarkan fakta pribadi,

  fakta yang disimpulkan subyektif,

  gaya bahasa konotatif dan populer,

  tidak memuat hipotesis,

  penyajian dibarengi dengan sejarah,

  bersifat imajinatif,

  situasi didramatisir,

  bersifat persuasif.

Page 17: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 17/21

  tanpa dukungan bukti

  Jenis Karangan Non-Ilmiah

  Dongeng

Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif

dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral

  yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk

lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran

seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi

ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnyaterhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng

tersebut dan pesan moral yang disampaikan. Kisah dongeng yang sering

diangkat menjadi saduran dari kebanyakan sastrawan dan penerbit, lalu

dimodifikasi menjadi dongeng modern. Salah satu dongeng yang sampai

saat ini masih diminati anak-anak ialah kisah 1001 malam dengan tokohnya

bernama Abunawas. Sekarang kisah asli dari dongeng tersebut hanya

diambil sebagian-sebagian, kemudian dimodifikasi dan ditambah, bahkan

ada yang diganti sehingga melenceng jauh dari kisah dongeng aslinya, kisahaslinya seakan telah ditelan zaman.Sedangkan cerita yang berisi tokoh

para hewan disebut dengan fabel.

  Cerpen (Cerita Pendek)

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu

bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung

pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti

novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti

tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan

dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.

Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang

digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan

paralel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang

realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan

Page 18: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 18/21

contoh-contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A.Hoffmann dan Anton

Chekhov.

 Novel

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif;

biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel

berasal dari bahasa Italia novella  yang berarti "sebuah kisah, sepotong

berita".

Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks

dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal

sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik

beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.

Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan dari roman. Sebuah roman

alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh cerita juga

lebih banyak.

  Drama

Drama (Yunani Kuno: δρ ᾶμα ) adalah satu bentuk karya sastra yang

memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari

Bahasa Yunani yang berarti "aksi", "perbuatan".

Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung,

film, dan atau televisi. Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik

dan tarian, sebagaimana sebuah opera (lihat melodrama).

  Roman

Roman adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau

gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan

isi jiwa masing-masing. Bisa juga roman artinya adalah "kisah percintaan"

D.  PERBEDAAN ANTAR KARANGAN ILMIAH

Page 19: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 19/21

Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sanga

t lazim diketahui orang dalam dunia tulis_menulis. Berkaitan

dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya

fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut,hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah

maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-

keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan

  yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya

ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual

objektif).

Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan

objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan peng -

amatan atau empiri. Kedua,karya ilmiah bersifat metodis dan

sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode

atau cara-cara tertentu dengan langkah_langkah yang teratur dan

terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan

strategi. Ketiga,dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam

bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan

kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan_perbedaan inilah yang

dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terd

apat juga karangan yang berbentuk semi-ilmiah/ilmiah populer.

Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semi-

ilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:

193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara

karangan semi-ilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian

bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah

digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu,

dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat

mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah lebih

mengutamakan pemakaian istilah_istilah umum daripada istilah -istilah

khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan,

karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi

secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semi-ilmiah agak

longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah

Page 20: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 20/21

memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karang

an semi-ilmiah.

Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dannonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam

karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi;

  yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature,

kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah

anekdot,dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan

naskah drama. Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara

penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan

nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat

subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya

nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan

teknis. Karya nonilmiah bersifat (1) emotif: kemewahan dan cinta

lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan

sedikit informasi, (2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujuk -

an untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir

pembaca dan cukup informative, (3) deskriptif: pendapat pribadi,

sebagianimajinatif dan subjektif,dan (4) jika kritik adakalanya tanpadukun

gan bukti.

E.  BAHASA KARANGAN ILMIAH, ILMIAH POPULER, DAN NON-

ILMIAH

“Kecermatan dalam berbahasa mencerminkan ketelitian dalam berpikir”

adalah slogan yang harus dipahami dan diterapkan oleh seorang penulis.

Melalui kecermatan bahasa gagasan atau ide-ide kita akan tersampaikan.

Oleh karena itu, penguasaan bahasa amat diperlukan ketika Anda menulis.Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi.

Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang

Disempurnakan), kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan

paragraph, menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan saya, aku,

kami atau kita, memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular,

menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, menghindarkan pemakaian

unsur bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan karangan

ilmiah.

Page 21: Makalah Bahasa Indonesia

5/14/2018 Makalah Bahasa Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahasa-indonesia-55a757dd2dbed 21/21

Terdapat tiga bagian dalam konvensi penulisan karangan ilmiah, yaitu

bagian awal karangan (preliminaries), bagian isi (main body), dan bagian

akhir karangan (reference matter). Berbeda dengan karangan ilmiah,

bahasa dalam karangan semiilmiah/ilmiah popular dan nonilmiahmelonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang bermakna

konotasi dan figurative, menggunakan istilah-istilah yang umum atau

popular yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang

kurang efektif seperti pada karya sastra.